Resume
TUGAS HIDUP MANUSIA
Allah menciptakan manusia dengan dua unsur yakni jasmani dan rohani. Unsur jasmani
Adalah tubuh atau jasad manusia yang tersusun atas organ dan sistem organ. Unsur yang
kedua yakni unsur ruh atau jiwa. Kedua unsur ini berkaitan satu sama lain dan apabila kedua
unsur tersebut berpisah maka manusia disebut mati sehingga tidak lagi dapat disebut sebagai
manusia. Adapun hakikat manusia menurut islam berdasarkan substansi penciptaan adalah
sebagai berikut mengenai hakikat penciptaan manusia :
Allah menciptakan manusia dengan dua unsur yakni jasmani dan rohani. Unsur jasmani
Adalah tubuh atau jasad manusia yang tersusun atas organ dan sistem organ. Unsur yang
kedua yakni unsur ruh atau jiwa. Kedua unsur ini berkaitan satu sama lain dan apabila kedua
unsur tersebut berpisah maka manusia disebut mati sehingga tidak lagi dapat disebut sebagai
manusia. Adapun hakikat manusia menurut islam berdasarkan substansi penciptaan adalah
sebagai berikut mengenai hakikat penciptaan manusia :
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.” (QS. Adz zariyat ayat 56)
Ibadah yang semestinya dilakukan manusia terdiri dari dua golongan yakni ibadah
yang bersifat khusus dan ibadah yang bersifat umum. Ibadah yang sifatnya khusus antara lain
ibadah sholat wajib, puasa, zakat, haji dan sebagainya. Sedangkan ibadah yang bersifat
umum adalah seperti melakukan amal saleh yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya akan
tetapi bermanfaat juga untuk orang lain dan dilandasi niat yang ikhlas dan bertujuan hanya
mencari keridhaan Allah semata seperti bersedekah, menyambung tali silaturahmi,
menikah dan sebagainya.
Manusia diciptakan Allah sebagai Khalifah
Sebagai manusia yang berperan sebagai khalifah maka manusia wajib menjalankan
tugasnya untuk senantiasa menjaga bumi dan makhluk lainnya dan ia akan dimintai
pertanggungjawaban atas apa yang diperbuatnya kelak di hari akhir. Hal ini disebutkan dalam
firman Allah SWT Surat Albaqarah ayat 30 yang bunyinya:
Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanyas dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui.” (QS Al Baqarah ayat 30)
Di dalam Al Quran proses penciptaan manusia terjadi dengan dua tahapan yang
berbeda. Tahapan pertama adalah tahapan primordial dan tahapan kedua adalah tahapan
biologi.
Tahapan Primordial
Tahapan Pertama adalah saat manusia pertama diciptakan pertama kali dari saripati
tanah dan diberikan ruh hingga bentuk yang seindah-indahnya. Hal ini dijelaskan dalam
beberapa ayat berikut :
Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu),
dan ada lagi suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya),
kemudian kamu masih ragu-ragu (tentang berbangkit itu). QS Al An’am (6) : 2
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan
menciptakan manusia dari tanah.” QS Shaad (38) : 71
Di dalam ayat-ayat Al-Quran tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan
manusia dari bahan dasar tanah yang kemudian dengan kekuasaan dan hukum-hukumnya
dibentuk rupa dan beragam fungsi dari fisik yang ada dalam tubuh manusia. Hal ini tentunya
dilakukan Allah pada manusia pertama yaitu Nabi Adam SAW. Hingga setelah itu ada proses
penciptaan manusia berupa hukum biologis.
Tahapan Biologi
Tahapan biologi adalah sunnatullah atau hukum Allah melalui proses biologis yang
terdapat dalam fisik atau tubuh manusia beserta segala perangkatnya. Proses biologi ini
membedakan hakikat manusia menurut islam dengan makhluk lainnya yang tidak memiliki
ruh dan akal untuk mengambil keputusan saat dewasanya. Proses tersebut adalah sebagai
berikut :
Nuthfah (inti sari tanah yang dijadikan air mani)
Rahim (tersimpan dalam tempat yang kokoh)
Alaqah (darah yang beku menggantung di rahim)
Mudgah (Segumpal daging dan dibalut dengan tulang belulang)
Ditiupkan ruh
Tugas kekhalifahan terhadap diri sendiri meliputi tugas-tugas: (1) menuntut ilmu
pengetahuan (Q.S.al-Nahl: 43), karena manusia itu adalah makhluk yang dapat dan harus
dididik/diajar (Q.S. al-Baqarah: 31) dan yang mampu mendidik/mengajar (Q.S. Ali Imran:
187, al-An’am: 51); (2) menjaga dan memelihara diri dari segala sesuatu yang bisa
menimbulkan bahaya dan kesengsaraan (Q.S. al-Tahrim: 6) termasuk di dalamnya adalah
menjaga dan memelihara kesehatan fisiknya, memakan makanan yang halal dan sebagainya;
dan (3) menghiasi diri dengan akhlak yang mulia.
Tugas kekhalifahan dalam masyarakat meliputi tugas-tugas : (1) mewujudkan
persatuan dan kesatuan umat (Q.S. al-Hujurat: 10 dan 13, al-Anfal: 46); (2) tolong menolong
dalam kebaikan dan ketaqwaan (Q.S. al-Maidah: 2); (3) menegakkan keadilan dalam
masyarakat (Q.S. al-Nisa’: 135); (4) bertanggung jawab terhadap amar ma^ruf nahi munkar
(Q.S. Ali Imran: 104 dan 110); dan (5) berlaku baik terhadap golongan masyarakat yang
lemah, termasuk di dalamnya adalah para fakir dan miskin serta anak yatim (Q.S. al-Taubah:
60, al-Nisa’: 2), orang yang cacat tubuh (Q.S. ’Abasa: 1-11), orang yang berada di bawah
penguasaan orang lain dan lain-lain.
Sedangkan tugas kekhalifahan terhadap alam (natur) meliputi tugas-tugas:
1) mengkulturkan natur (membudayakan alam), yakni alam yang tersedia ini agar
dibudayakan, sehingga menghasilkan karya-karya yang bermanfaat bagi kemaslahatan hidup
manusia;
2) menaturkan kultur (mengalamkan budaya), yakni budaya atau hasil karya manusia harus
disesuaikan dengan kondisi alam, jangan sampai merusak alam atau lingkungan hidup, agar
tidak menimbulkan malapetaka bagi manusia dan lingkungannya; dan
3) mengIslamkan kultur (mengIslamkan budaya), yakni dalam berbudaya harus tetap
komitmen dengan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil-’alamin, sehingga berbudaya berarti
mengerahkan segala tenaga, cipta, rasa dan karsa, serta bakat manusia untuk mencari dan
menemukan kebenaran ajaran Islam atau kebenaran ayat-ayat serta keagungan dan kebesaran
Ilahi.
Kata “islam” berasal dari bahasa arab yaitu “sailama” yang dimasdarkan menjadi
“islaman” yang berarti damai. Kata ‘rahmatan” berasal dari bahasa Arab yaitu “rohima” yang
dimasdarkan menjadi “ rahmatan’ yang artinya kasih sayang. Dan kata “Al-alamin” berasal
dari bahasa Arab yaitu “alam” yang dijama’kan menjadi “alamin” yang artinya alam semesta
yang mencakup bumi beserta isinya. Maka yang dimaksud dengan Islam Rahmatan
Lil’alamin adalah islam yang kehadirannya ditengah kehidupan masyarakat mampu
mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.
Kata “islam” berasal dari bahasa arab yaitu “sailama” yang dimasdarkan menjadi
“islaman” yang berarti damai. Kata ‘rahmatan” berasal dari bahasa Arab yaitu “rohima” yang
dimasdarkan menjadi “ rahmatan’ yang artinya kasih sayang. Dan kata “Al-alamin” berasal
dari bahasa Arab yaitu “alam” yang dijama’kan menjadi “alamin” yang artinya alam semesta
yang mencakup bumi beserta isinya. Maka yang dimaksud dengan Islam Rahmatan
Lil’alamin adalah islam yang kehadirannya ditengah kehidupan masyarakat mampu
mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.
Islam dalam arti damai, selamat, dan sejahtera itu mengisyaratkan suatu makna
bahwa seorang muslim selain mencari keselamatan untuk dirinya juga mampu memberikan
keselamatan kepada orang lain, sedangkan Islam dalam arti kepatuhan dan ketundukkan
kepada ajaran yang diturunkan Allah swt juga merupakan inti dari agama yang diturunkan
kepada rasul-rasul sebelum Nabi Muhammad saw. Semua nabi menuntun umatnya ke jalan
yang lurus agar terciptanya keselamatan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat. Hal ini
tercermin dalam do’a Nabi Ibrahim As dan beberapa ayat dalam Al-Qur’an di antaranya Q.S
Al-Baqarah : 128 yang terjemahannya sebagai berikut:
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau
dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan
tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah
taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
Pengertian kepatuhan dan kedamaian adalah mentaati aturan-aturan secaa
menyeluruh maksudnya keselamatan dan kedamaian ini merupakan buah dari kepatuhan dan
ketundukkan dalam malaksanakan ajaran-ajaran Allah swt.
Ajaran Islam dalam bentuk rahmatan lil’alamin terwujud dalam bentuk nilai dan
norma yang harus dimiliki oleh seorang muslim dalam pergaulan dengan sesama manusia
dan lingkungannya.
Di antara keindahan Islam adalah larangan-larangan yang memperingatkan seorang
muslim agar tidak terjerumus ke dalam keburukan dan ancaman keras atas akibat buruk dari
perbuatan tercela itu. Di antara larangan Islam itu adalah:
1. Islam melarang syirik, yaitu menyekutukan Allah Azza wa Jalla dengan sesuatu. Allah
Azza wa Jalla berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik),
dan Allah mengampuni (dosa) selainnya bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa yang
mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [An-Nisaa’: 48]
2. Islam melarang kekafiran, kefasikan, kedurhakaan dan menuruti keinginan hawa nafsu.
3. Islam melarang bid’ah (mengadakan sesuatu ibadah yang baru dalam agama).
4. Islam melarang riba dan makan harta riba. Allah Subhanahu wa Ta’ala melaknat orang
yang makan riba, wakilnya, saksi dan penulisnya.[4]
5. Islam melarang sifat takabur, dengki, ujub (bangga diri), hasad, mencela, memaki orang
lain dan mengganggu tetangga.
6. Islam melarang perbuatan menggunjing (ghibah), yaitu membicarakan keburukan orang
lain dan mengadu domba (namimah), yaitu mengadakan provokasi di antara sesama untuk
menimbulkan kerusakan dan permusuhan.
7. Islam melarang banyak berbicara yang tidak berguna, menyebarluaskan rahasia orang lain,
memperolok-olok dan menganggap remeh orang lain.
8. Islam juga melarang mencaci-maki, mengutuk, mencela dan ungkapan-ungkapan buruk
dan memanggil orang lain dengan panggilan-panggilan buruk.
9. Islam melarang kita banyak berdebat, bertengkar, percandaan hina yang dapat membawa
kepada kejahatan dan meremehkan orang lain.
10. Islam melarang pengkhianatan, perbuatan makar, ingkar janji dan fitnah yang dapat
menyebabkan orang lain berada dalam ketidakpastian.
11. Islam melarang seorang anak durhaka kepada kedua orang tua dan memutus hubungan
silaturahmi dengan sanak kerabat famili terdekat.
12. Islam melarang berburuk sangka, memata-matai dan mencari-cari kesalahan orang lain.
13. Islam melarang minuman keras (khamr), mengkonsumsi atau memperjualbelikan narkoba
dan melarang perjudian.
16. Islam melarang perbuatan saling menjauhi satu sama lain, saling bermusuhan, acuh tak
acuh dan melarang seorang muslim tidak menegur saudaranya sesama muslim lebih dari tiga
hari.
17. Islam melarang onani, perzinahan, homoseks, lesbian dan membunuh jiwa yang
diharamkan Allah Azza wa Jalla
18. Islam melarang kita menerima uang sogokan (suap) atau menyuap orang lain.