Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Maternitas yang di Ampu Oleh Ibu Ns. Musiana.
S.Kep.M.Kes
A. Pengkajian
1. Biodata pasien
Nama : Tn. H
Umur : 80 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Status perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
No. Registrasi : 0182
Diagnosa medis : Anemia
Tanggal masuk Rumah Sakit : 12 Februari 2014, Rab
Tanggal pengkajian : 13 Februari 2014, Kamis
Alamat : Kp. Cipanengah RT 01 / RW 06, Kecamatan Gunung
Tandala Kawalu
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. A
Umur : 35 tahun
Jenis kelamin : Laki – laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Buruh
Hubungan dengan pasien : Anak
Alamat : Kp. Cipanengah RT 01 / RW 06, Kecamatan Gunung
Tandala Kawalu
3. Keluhan utama
Pasien mengatakan sakit kepala (pusing).
4. Riwayat penyakit
Riwayat kesehatan sekarang
Pada tanggal 13 Februari 2014, Kamis, pukul 08.30 WIB, pasien mengeluh mual,
muntah – muntah, lemah, lemas,tidak nafsu makan,pusing pada pagi hari, pusing
dirasakan setelah beraktivitas mencangkul padi, pusing yang dirasakan pada bagian
depan atas. Klie meeluh daday berdebar-debar.
Riwayat kesehatan dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah mengalami penyakit yang dialami
sekarang sebelum masuk ke Rumah Sakit.
Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan seperti diabetes
militus, penyakit jantung, struk, hipertensi.
5. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : Pasien tampak bersih
2) Tingkat kesadaran : Apatis
3) Tanda – tanda vital
Tekanan darah : 120 / 60 mmHg
Nadi : 85 x / menit
Pernafasan : 28 x / menit
Suhu : 36,2 0 C
6. Berat badan dan tinggi badan
Berat badan klien menurun dan tinggi badan telah dikaji namun keluarga pasien tidak
tahu dan pasien tidak bersedia untuk dilakukan pengukuran berat badan dan tinggi
badan.
7. Pemeriksaan head to toe
a) Kepala / rambut
Simetris, warna rambut hitam dan beruban, terlihat rapi, penyebaran rambut
merata, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, rambut tampak bersih.
b) Mata
Simetris, penglihatan tidak tajam, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik,
tampak bersih.
c) Telinga
Simetris, tampak bersih, pendengaran kurang tajam, tidak ada perdarahan,
tidak ada serumen.
d) Hidung
Simetris, tampak bersih, tidak ada benjolan, penciuman normal, tidak ada
sekret, tidak ada kotoran, tidak ada luka, ada bulu hidung, tidak ada
perdarahan.klien mengeluh sesak nafas
e) Mulut
Simetris, gigi tidak lengkap, tidak bau mulut, tidak kotor, Membran mukosa
klien tampak kering,klien mengatakan sulit menelan
f) Leher
Simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tampak bersih, tidak ada
jaringan parut, tidak ada lesi.
g) Dada (paru – paru dan jantung)
Bentuk dada simetris, bunyi jantung regular, nafas cepat, tidak ada
penumpukan cairan pada pleura.
h) Ketiak
Simetris, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada kemerahan, tidak ada
pigmentasi.
i) Perut
Simetris, tidak ada busung, tidak obesitas, bentuk perut datar, tidak ada
penumpukan cairan.
j) Genetalia
Tidak ada keluhan maupun kelainan.
k) Kulit dan kuku
Kulit keriput, kering, warna kulit kuning langsit dan pucat, kuku dan kulit
tampak bersih. Terdapat Edema perifer pada klien
l) Ekstermitas atas
Simetris, ada nyeri tekan pada tangan kiri karena terpasang infus, tidak ada
kelainan, agak lemah. Pada klien Ekstremitas atas terasa dingin
Kekuatan otot : 4 3
m) Ekstermitas bawah
Simetris, tidak ada nyeri tekan, tampak bersih.
Kekuatan otot :
Data penunjang
DO:
kulit klien terlihat pucat
nafas klien cepat
Terdapat Edema perifer pada klien
Membran mukosa klien tampak
kering
Pada klien Ekstremitas terasa
dingin
2 DS: Ketidakseimbangan Intoleransi Aktifitas
Klien mengatakan bahwa ia suplay oksigen ke
merasakan lemah dan letih susunan saraf pusat
Klien mengatakan klien merasa
nyeri dan sakit kepala
Klien mengatakan bahwa terjadi
penurunan semangat untuk bekerja
Klien mengatakan bahwa klien
mudah letih saat bekerja
klien mengatakan bahwa napasnya
terasa sesak
DO:
Klien terlihat lesu, lemah
Klien terlihat mengatuk, ptosis
Kehilangan tonus otot
Klien merasakan Jantung berdebar-
debar
DO:
Mukosa Mulut klien tampak kering
dan pecah-pecah
BB klien menurun
Klien terlihat lemah
Kulit klien tampak kering dan
pecah-pecah
C. Diagnosa Keperawatan
1. Perfui perifer tidak efektif b.d penurunan konsentrasi HB dan Darah
2. Intoleransi aktivitas b.d berkurangnya suplay oksigen ke susunan saraf pusat.
3. Defisit nutrisi b.d kegagalan atau ketidakmampuan mencerna makanan.
D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Dan Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil
Keperawatan
1 Perfui perifer Perfusi jaringan Perawata sirkulai 1. Data dasar
tidak efektif b.d terpenuhi setelah 1. Monitor tenda- mengetahui
penurunan dilakukan tindakan tanda vital perkembangan
konsentrasi HB perawatan. 2. Atur posisi pasien
dan Darah dengan kepala 2. Meningkatkan
Kriteria Hasil :
datar atau pernafasan
Kulit tidak tubuh lebih 3. Mempertahankan
pucat rendah pasokan oksigen
tanda vital 3. Hindari 4. Mengetahui status
dalam batas pergerakan kesadaran pasien
normal yang 5. Meningkatkan sel
nilai Hb dan berlebihan darah
eritrosit dalam 4. Awasi 6. Meningkatkan
rentang normal kesadaran dan perfusi
akral membaik tanda-tanda 7. Menjaga keefektifan
edema perifer terhadap oksigen
menurun penurunan
turgor kulit kesadaran
membaik 5. Manajemen
terapi tranfusi
sesuai terapi
6. Pemberian O2
pernasal sesuai
program
7. Monitoring
keefektifan
suplai O2
2 Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen energi 1. Data dasar
aktivitas b.d tindakan 1. Ukur vital sign mengetahui
berkurangnya keparawatan 2. Kaji penyebab perkembangan
suplay oksigen selama 3x24 jam intoleransi akti pasien
ke susunan saraf klien dapat vitas klien 2. Merencanakan
pusat. meningkatkan 3. Latih ROM intervensi secara
toleransi aktivitas bila keadaan tepat
dengan kriteria : klien 3. Imobilisasi yang
Bebas dari memungkinkan lama akan
kelelahan 4. Ajarkan klien menyebabkan
setelah teknik dekubitus
beraktivitas penghematan 4. Menghemat energy
Keseimbangan energi 5. Agar tidak
kebutuhan untuk beraktivit kelelahan
aktivitas dan as
istirahat 5. Tingkatkan
Adanya aktivitas
peningkatan klien sesuai
toleransi dengan
aktivitas kemampuan
E. Implementasi Keperawatan
No Diagnosa Keperawtan Implementasi Keperawtatan
1 Perfusi jaringan in efektif 1. Memonitoring tenda-tanda vital
b/d.penurunan konsentrasi HB 2. Mengatur posisi dengan kepala datar atau tubuh
dan Darah lebih rendah
3. Menghindari pergerakan yang berlebihan
4. Mengawasi kesadaran dan tanda-tanda terhadap
penurunan kesadaran
5. Memanajemen terapi tranfusi sesuai terapi
6. Memberikan O2 pernasal sesuai program
7. Memonitoring keefektifan suplai O2
2 Intoleransi aktivitas b.d 1. Mengukur vital sign
berkurangnya suplay oksigen ke 2. Mengkaji penyebab intoleransi aktivitas klien
susunan saraf pusat. 3. Melatih ROM bila keadaan klien
memungkinkan
4. Mengajarkan klien teknik penghematan energi
untuk beraktivitas
5. Meningkatkan aktivitas klien sesuai dengan
kemampuan
3 Ketidakseimbangan nutrisi 1. Meng kaji riwayat nutrisi, termasuk makanan
kurang dari kebutuhan b.d yang disukai.
kegagalan atau 2. Mengobservasi dan catat masukan makanan
ketidakmampuan mencerna klien.
makanan. 3. Mengobservasi dan catat kejadian mual/muntah.
4. Menimbang BB setiap hari.
5. Memberikan makanan sedikit tetapi sering atau
makan diantara waktu makan.
6. Membantu hiegene mulut yang baik.
7. Kolaborasikan dengan ahli gizi
F. Evaluasi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Evaluasi Keperawtatan
1 Gangguan perfusi jaringan S:
b/d.penurunan konsentrasi HB dan Klien mengatakan bahwa ia tidak sesak
Darah lagi
Klien mengatakan bahwa kepalanya
sudah kurang sakit
O:
Klien tampak tidak sesak napas lagi
Mukosa klien tampak lembab
A: Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
2 Intoleransi aktivitas b.d S:
berkurangnya suplay oksigen ke Klien mengatakan adanya
susunan saraf pusat. peningkatan semangat untuk bekerja
Klien mengatakan tidak letih dan
lesu lagi
O:
Klien tidak tampak letih dan lesu
Klien tampak ceria
A: Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
3 Ketidakseimbangan nutrisi kurang s, S :
dari kebutuhan b.d kegagalan atau
ketidakmampuan mencerna Klien mengatakan sudah mudah untuk
makanan. menelan
Klien mengatakan adanya peningkatan
napsu maka
O:
Makanan yang dimakan klien tampak
habis
Klien tidak mual dan muntah lagi
A: Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
A. PENGKAJIAN
1. Data Biografi
Nama : Ny. S
Umur : 68 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Urip Sumoharjo / 085255051039
Tgl MRS : 24 Oktober 2013
Ruangan : CVCU bed 5
No. Rekam Medik : 532314
2. Keluhan Utama
Keluhan Utama : Nyeri pada kaki kanan dan kiri
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Di alami sejak 1 minggu sebelum masuk Rumah Sakit, Pasien mengeluh sulit
menggerakkan kakinya. Awalnya pasien mengeluh nyeri ketika berjalan, nyeri
dirasakan seperti tertusuk- tusuk pada bagian bawah lututnya yang menjalar hingga
ke ujung kaki. Nyeri dirasakan secara terus menerus walaupun sedang beristirahat.
5. Keadaan Umum
Pasien tampak berbaring di ranjang CVCU RS. Wahidin Sudirohusodo dengan
penurunan kesadaran, keadaan (somnolen), sakit sedang, keadaan gizi cukup (Status
Presens : Sakit Sedang/Gizi Cukup/uncompos Mentis)
6. Tanda Vital
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Heart Rate : 120x / menit
Pernapasan : 28 x/menit
Suhu ( axilla) : 36,5 º C
7. Pemeriksaan Fisis
a. Kepala dan Leher :
Mata : Anemis (-), Ikterus (-)
Bibir : Sianosis (-)
Leher : DVS R+2 cmH20, deviasi trachea (-)
b. Thorax :
Inspeksi : Simetris kiri = kanan
Palpasi : Massa tumor(-), nyeri tekan (-), vocal fremitus kiri=kanan
Perkusi : Sonor kiri = kanan
Batas paru-hepar ICS IV anterior kanan
Auskultasi : BP : Vesikuler
BT : Ronki - /-, Wheezing -/-
c. Jantung
Inspeksi : Apex Cordis tidak tampak
Palpasi : Apex Cordis tidak teraba
Perkusi : Pekak, batas jantung kanan linea parasternal kanan, batas jantung
kiri 1 jari ke lateral dari linea midclavicularis kiri ICS V
Auskultasi : BJ I/II murni regular, bising (-)
d. Abdomen
Inspeksi : Datar, simetris, ikut gerak napas
Auskultasi : Peristaltik (+), kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-), massa tumor (-), Hepar dan Lien tidak teraba
Perkusi : Timpani (+), Ascites (-)
e. Ekstremitas
Ekstremitas superior kanan dan kiri :
Inspeksi : Warna kulit sama dengan sekitarnya, jejas (-), udem (-)
Palpasi : Nyeri tekan tidak ada, krepitasi tidak ada
Ekstremitas Inferior kanan dan kiri :
Inspeksi : Edema (+) bulla (+)
Palpasi : teraba dingin pada regio cruris, dorsum pedis, dan plantar pedis.
Pulsasi arteri poplitea (-), pulsasi arteri dorsalis pedis (-)
8. Pemeriksaan Diagnostik
Interpretasi EKG
Irama dasar : asinus
P wave : tidak ditemukan
Heart rate : 170 x/menit, irregular
PR interval : tidak ditemukan
Axis : Right Axis Deviation (+120)
QRS complex : 0,06 sec
Kesimpulan : irama asinus, HR 170 x/menit, Right axis Deviation,
Atrial Fibrilasi
Pemeriksaan Radiologi Foto Thorax PA
Kesan : Kardiomegaly dengan dilatation et elangatio aortae
Pemeriksaan Arteriography
Kesan :
- pada daerah arteri iliaka eksterna tidak tampak kontras mengisi arteri iliaka
eksterna.
Analisa Data
Data subjektif Data objektif
C. Diagnosis Keperawatan
1) Nyeri kronis berhubungan dengan iskemia otot.
2) perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan aliran darah
arteri.
3) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan klaudikasi.
A. Intervensi Keperawatan
G. Implementasi Keperawatan
H. Evaluasi
O:
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
2 perfusi jaringan perifer tidak efektif S:
b/ d penurunan aliran darah arteri.
- Klien mengatakan sudah tidak lemas
- Klien mengatakan sudah tidak nyeri
lagi diujung kaki
O:
- Daerah perifer hangat
- Tidak sianosis
- Gambaran EKG tak menunjukan
perluasan infark
- RR 16-24 x/ menit
- Tidak terdapat clubbing finger
- Kapiler refill 3-5 detik
- Nadi 60-100x / menit
- TD 120/80 mmHg
A : maalah teratai
P : intervensi dihentikan
3 Intoleransi aktivitas b/d S:
ketidakseimbangan antara suplai
- Klien mengatakan sudah bisa berjalan
oksigen dengan kebutuhan, adanya
iskemik/nekrosis jaringan miokard dan kakinya tidaka nyeri lagi
O:
- Klie tampak segar dan ceria
- Frekuensi jantung 60-100 x/menit
- TD 120-80 mmHg
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
ASUHAN KEPERAWATAN