Anda di halaman 1dari 2

Penanaman Modal Asing ( PMA )

- Untuk memperoleh modal untuk membiayai pembangunan.


( UU No.1 Tahun 1969 Tentang Penanaman Modal Asing, yang diperbarui dengan UU No. 11
Tahun 1970 )
- Upaya untuk memperoleh modal melalui Kerjasama.

Kontroversi PMA

- PP No.20 Tahun 1994 Tentang Pemilikan Saham Perusahaan dalam rangka PMA, mengatur
diantaranya pembolehan saham 100 persen pihak asing.

Solusi PMA

- Upaya menghindari sengketa


( dalam hal penentuan obyek produk )
- PERPU No.1 Tahun 1998 ( memberi jalan keluar penyelesaian utang-piutang agar dapat
berjalan secara lancer, cepat dan terbuka melalui Lembaga pengadilan.

Bentuk Kerjasama

- Joint Venture
Kerjasama antara pemilik modal asing dengan pemilik modal nasional, semata-mata
berdasarkan suatu perjanjian belaka.
1. Memanfaagtkan modal yang berasal dari luar negeri
2. Memanfaatakan teknologi yang berasal dari luar negeri
3. Memanfaatkan kapasitas managemen yang berasal dari luar negeri.
Kedua belah pihak saling memanfaatkan keahlian dan kelebihannya masing-masing.
- Joint Interprise
Kerjasama dalam rangka penanaman modal asing, dimana antara modal asing dan modal
nasional membentuk perusahaan baru di Indonesia yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT)
Hanya mempunyai satu bentuk badan hukum di Indonesia yang pengelolaannya ditangani
oleh kedua perusahaan.
- Kontrak Karya
Pihak asing menanamkan modalnya di Indonesia dengan membentuk badan hukum
Indonesia ( PT) dalam jangka waktu yang telah ditentukan berdasarkan perjanjian, apabila
yang ditentukan telah habis maka kontrak tersebut berakhir.

Dasar Aturan :

1. UU No.1 Tahun 1967


2. KUHPerdata ( Pasal 1320 )
3. PP No.20 Tahun 1994

Perjanjian Lisensi
Perjanjian antara perusahaan asing dengan perusahaan domestic, yang berkaitan dengan
lisensi.

Peraturan Kepailitan

Anas Arifin

Anda mungkin juga menyukai