Anda di halaman 1dari 45

“Om Swastyastu” Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah Keperawatan


Maternitas yang berjudul “Pelayanan Konseling KB” dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Dalam penyelesaian makalah ini ada beberapa kesulitan yang penulis temukan.
Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan dan pengalaman penulis, yang menyangkut
masalah teori dalam ilmu dokumentasi. Untuk itu, pada kesempatan yang berbahagia ini
perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan anugrah-Nya
kepada pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini dan semoga makalah ini
dapat berguna untuk memberikan kontribusi dalam mata kuliah Keperawatan Maternitas. Di
samping itu penulis menyadari makalah ini jauh dari sempurna. Untuk itu,segala kritik dan
saran yang bersifat konstruktif penulis terima dengan senang hati demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi siapa saja, khususnya para mahasiswa
serta seluruh pembaca. “Om Shanti Shanti Shanti Om”

Denpasar, 6 Oktober 2015

Penulis

1|Page

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I - PENDAHULUAN I. Latar Belakang

II. Rumusan Masalah

III. Tujuan

IV. Manfaat

5
V. Metode penulisan

BAB II – PEMBAHASAN I.

Pengertian Konseling KB

II. Tujuan Konseling KB

III. Jenis-jenis Konseling KB

IV. Langkah-langkah Konseling KB

39

V. Tahapan dalam pelayanan Konseling KB

44

Soal-soal Konseling KB

48

BAB III - PENUTUP I. Kesimpulan

51

II. Saran

51

DAFTAR PUSTAKA

52

2|Page

BAB I PENDAHULUAN

I.
Latar Belakang Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan
Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi. Dengan melakukan konseling berarti
petugas membantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan
sesuai dengan pilihannya dan disamping itu dapat membuat merasa lebih puas. Program
KB bersama-sama program kesehatan reproduksi dan kependudukan memiliki keuntungan
lain yang sangat penting yaitu meningkatkan kelangsungan hidup ibu, bayi dan
anak.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Keluarga Berencana adalah wujud kepedulian

pemerintah

membangun

aspek

kependudukan

secara

berkelanjutan. Pembangunan keluarga diarahkan pada keluarga sejahtera, berkualitas,


serasi, dan seimbang dengan daya dukung sosial ekonomi wilayah. Atas dasar itu,
paradigma pembangunan kependudukan tidak lagi bersifat sentralistik dari pemerintah
pusat, namun diamanatkan pada pemerintah daerah sesuai dengan potensi wilayah masing-
masing. Ini berarti bahwa Undang-Undang kependudukan tersebut adalah piranti bagi
pemerintah daerah untuk menentukan ukuran penduduk ideal bagi pembangunan. Seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, saat ini telah tersedia berbagai macam metode-
metode pengendalian kesuburan, namun tidak ada satu pun metode kontrasepsi yang
benar-benar aman dan efektif. Hal ini disebabkan masing-masing metode kontrasepsi
mempunyai kesesuaian dan kecocokan yang berbeda dari setiap individu. Macammacam
alat kontrasepsi ada 2 yaitu metode sederhana dan modern. Metode sederhana seperti
kondom dan metode modern seperti pil KB, suntik KB bulanan/tiga

bulanan.

Dan

metode

jangka

panjang

misalnya

IUD/spiral/AKDR, susuk/AKBK, tubektomi (kontrasepsi mantap wanita), vasektomi


(kontrasepsi mantap pria). Salah satu strategi dalam upaya 3|Page
menurunkan tingkat fertilitas adalah melalui penggunaan kontrasepsi guna mencegah
terjadinya kehamilan. Alat kontrasepsi yang memiliki efektivitas yang tinggi dalam mencegah
kehamilan adalah kontrasepsi yang bersifat jangka panjang.IUD merupakan salah satu jenis
alat kontrasepsi jangka panjang yang ideal dalam upaya menjarangkan kehamilan.
Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) selama periode 1991-2007
menunjukkan pola penggunaan kontrasepsi MKJP khususnya IUD cenderung mengalami
penurunan, yakni 13,3% (SDKI 1991), turun menjadi 6,2% (SDKI 2002-2003) dan turun lagi
menjadi 4,9% (SDKI 2007) dan menurut hasil mini survey tahun 2010 menjadi 4,7%.Salah
satu penyebab turunnya pencapaian penggunaan kontrasepsi IUD antara lain disebabkan
oleh fasilitasi terhadap provider yang kurang optimal, belum meratanya promosi

dan

KIE

yang

menjangkau

ke

seluruh

masyarakat,

berkurangnya/terbatasnya tenaga KIE di lapangan belum optimalnya dalam pengelolaan


ketersediaan IUD di fasyankes, jenis IUD yang beredar dimasyarakat.

II.

Rumusan Masalah A. Apa pengertian dari pelayanan konseling keluarga berencana? B. Apa
tujuan diberikan pelayanan konseling keluarga berencana ? C. Apa saja jenis-jenis
konseling KB ? D. Apa saja langkah-langkah dalam memberikan konseling KB? E.
Bagaimana tahapan konseling dalam pelayanan KB?

III.

Tujuan Penulisan A. Tujuan Umum Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam
pelayanan konseling keluarga berencana (KB) B. Tujuan Khusus Untuk mengetahui dan
memahami pengertian pelayanan konseling keluarga berencana, tujuan diberikan pelayanan
konseling keluarga

4|Page

berencana, jenis-jenis konseling KB, langkah-langkah dalam memberikan konseling KB dan


tahapan konseling dalam pelayanan KB

IV.
Manfaat Penulisan Untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana pelayanan konseling
keluarga berencana (KB). Selain itu dengan mempelajari pelayanan konseling keluarga
berencana ini dapat menjamin tumbuhnya pandangan, sikap, dan cara berpikir profesional
pada setiap pemberian pelayanan

kesehatan.

pembelajaran,

sehingga

Membantu mahasiswa

mahasiswa dapat

dalam belajar

proses ataupun

membandingkan antara teori dan praktik.

V.

Metode Penulisan Dalam penulisan makalah ini, kami menggunakan metode penulisan yaitu
penelusuran IT dan studi pustaka. Pada metode penelusuran IT, kami mencari tambahan
referensi pada internet untuk melengkapi data-data yang telah kami peroleh pada literature.

5|Page

BAB II PEMBAHASAN

I.

PENGERTIAN KONSELING KB Secara etiomologi, konseling berasal dari bahasa Latin


“Consilium” artinya dengan atau bersama yang dirangkai dengan menerima atau memahami
sedangkan dalam bahasa Angglo Saxon istilah konseling berasal dari “Sellan” yang berarti
menyerahkan atau menyampaikan. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, konseling berarti
pemberian bimbingan oleh orang yang ahli kepada seseorang. Dalam situs Wikipedia
bahasa Indonesia, konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
seorang ahli (konselor) kepada individu yang mengalami sesuatu masalah yang berakhir
pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Bantuan yang diberikan kepada individu yang
sedang mengalami hambatan, memecahkan sesuatu melalui pemahaman terhadap
fakta,harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien. Konseling adalah proses
pemberian informasi objektif dan lengkap, dengan panduan keterampilan interpersonal,
bertujuan untuk membantu seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang
dihadapi dan menentukan jalan keluar atau upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
Konseling KB adalah tindakan yang dapat membantu klien untuk keluar dari berbagai pilihan
masalah KB dan kesehatan reproduksi. Juga membantunya dalam menggunakan metoda
KB secara konsisten dan sukses. Konseling yang baik, klien puas dalam menggunakan
salah satu dari kontrasepsi terutama untuk klien yang baru pertama kali menggunakan
kontrasepsi. Proses yang berjalan dan menyatu dengan semua aspek pelayanan KB dan
bukan hanya informasi yang diberikan dan dibicarakan pada satu kali kesempatan yakni
pada saat pemberian pelayanan.

6|Page

II. TUJUAN KONSELING KB Konseling KB bertujuan membantu klien dalam hal: a.


Menyampaikan informasi dan pilihan pola reproduksi Informasi mengenai KB sangat penting
diberikan utamanya pada pasangan usia muda sehingga pasangan muda dapat memilih
metode KB sesuai keinginan dan terencana. b. Memilih metode KB yang diyakini Metode KB
yang sering dan efektif digunakan adalah pemakaian kondom, suntik KB, pil KB, implan, dan
sterilisasi. c. Menggunakan metode KB yang dipilih secara aman dan efektif Bagi klien yang
memiliki sensitifitas yang tinggi terhadap metode KB dapat diberikan konseling agar dapat
memilih alat kontrasepsi yang aman dan efektif. d. Memulai dan melanjutkan KB Konseling
KB sangat penting untuk klien yang akan memulai KB sehingga dapat memilih metode KB
yang tepat e. Mempelajari tujuan, ketidakjelasan informasi tentang metode KB yang tersedia
Banyak orang yang belum mengetaahui informasi mengenai KB dan tujuan dilaksanakan
program

KB, makadari itu sangatlah pentinguntuk

memberikan konseling KB. f. Meningkatkan penerimaan. Informasi yang benar, diskusi


bebas dengan cara mendengarkan, berbicara dan komunikasi non verbal meningkatkan
penrimaan KB oleh klien. g. Menjamin pilihan yang cocok. Konseling menjamin bahwa
petugas dan klien akan memilih cara yang terbaik sesuai dengan keadaan kesehatan dan
kondisi klien h. Menjamin penggunaan cara yang efektif. Konseling yang efektif diperlukan
agar klien mengetahui bagaimana menggunakan cara KB yang benar, dan bagaimana
mengatasi informasi yang keliru dan/isu-isu tentang cara tersebut i. Menjamin kelangsungan
yang lebih lama.

7|Page

Kelangsungan pemakain cara KB akan lebih baik bila klien ikut memilih cara tersebut,
mengetahui bagaimana cara kerjanya dan bagaimana mengatasi efek sampingnya.
Kelangsungan pemakainan juga lebih baik bila ia mengetahui bahwa ia dapat berkunjung
kembali seandainya ada masalah. Kadang-kadang klien hanya ingin tahu kapan ia harus
kembali untuk memperoleh pelayanan.

III. JENIS-JENIS KONSELING KB A. Kondom 1. Pengertian Kondom adalah suatu alat


kontrasepsi berupa sarung dan karet, berwarna atau tidak berwarna yang diselubungkan ke
organ intim laki-laki pada saat melakukan hubungan seksual. Kondom harus diselubungkan
pada saat penis tidak dalam kondisi ereksi. Kualitas kondom juga tergantung bahan
dasarnya, bentuk, warna, ketebalan dan teksturnya. 2. Jenis a. Terbuat dari lateks b.
Terbuat dari bahan plastik c. Terbuah dari bahan alami 3.
Mekanisme kerja Mencegah pertemuan antara sperma dan sel telur pada waktu
bersenggama.

4. Penilaian dari macam-macam efek samping yang timbul a. Kondom rusak/ bocor/ robek
Penilaian Cairan sperma keluar dari kondom Penyebab Kondom sudah kadaluarsa
Pemasangan kondom tidak benar Mutu kondom tidak memenuhi standar Gerakan dalam
berhubungan seksual terlalu keras b. Adanya maksi alergi

8|Page

Penilaian Adanya rasa nyeri/ gatal pada kulit penis Pada keadaan tertentu bisa terjadi
reaksi alergi lain seperti bengkak, merah/ panas, tetapi hal ini jarang terjadi. Penyebab

Reaksi alergi terhadap bahan kondom

c. Mengurangi kenikmatan hubungan seksual Penilaian

Orgasme tidak tercapai atau tidak merasa puas

Penyebab

Kondom menghalangi/ mengurangi sensitivitas penis

B. Pil 1. Pengertian Pil adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung
hormon estrogen dan progesteron yang digunakan untuk mencegah datang kehamilan. 2.
Jenis a. Pil kombinasi yaitu pil yang berisi hormon estrogen dan hormon progesteron,
misalnya mirogynon dan marvelon. b. Mini pil yaitu pil yang berisi hormon progesteron saja.
3. Mekanisme kerja a. Menekan ovulasi yang akan mencegah pematangan ovum b.
Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit dilalui oleh sperma c. Mencegah implantasi 4.
Penilaian dan macam-macam efek samping yang timbul a. Gangguan siklus haid Penilaian

Tidak haid (amenorrhea)

Perdarahan bercak (spotting)

Perdarahan di luar siklus haid

9|Page

Perdarahan haid yang lebih lama atau lebih banyak dari biasanya

Penyebab
Ketidakseimbangan hormon estrogen dosis rendah, sehingga endometrium mengalami
perubahan degenerasi atau atropi sehingga menyebabkan amenorhea.

b. Tekanan darah tinggi Penilaian

Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg

Penyebab

Penyebab efek estrogen terhadap pembuluh darah sehingga terjadi hipertrofi arteriole dan
vasiontriksi

c. Berat badan naik Penilaian

Berat badan bertambah secara cepat dalam beberapa bulan pertama setelah pemakaian KB
pil

Penyebab

Penggunaan

hormon

progesteron

yang

berlebihan

mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak serta merangsang nafsu
makan dan menurunkan aktifitas. d. Jerawat Penilaian

Timbul jerawat yang berlebihan pada wajah

Penyebab

Penggunaan hormon progesteron, terutama yang nortestosteron dapat meningkatkan kadar


lemak

e. Chloasma/ bercak coklat kehitaman pada wajah Penilaian

Hiperpigmentasi berwarna coklat, bentuk tidak teratur, biasanya timbul di dahi dan pipi.

Penyebab

10 | P a g e
Terjadinya chloasma disebabkan oleh dosis dan lamanya pemakaian hormon estrogen dan
progesteron.

f. Produksi ASI berkurang Penilaian

ASI berkurang bahkan kadang-kadang sampai berhenti/ tidak keluar sama sekali.

Penyebab

Hormon estrogen yang menekan produksi prolaktin sehingga kadar prolaktin, menjadi
rendah dan menyebabkan produksi ASI berkurang. Dimana prolaktin sangat berguna untuk
merangsang produksi ASI.

g. Pusing, mual dan muntah Penilaian

Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi/ seluruh bagian kepala yang disertai rasa
mual sampai muntah dan hal ini terjadi pada bulan-bulan pertama pemakaian KB pil.

Penyebab

Kadar estrogen yang berlebiha di dalam darah dibandingkan pada keadaan sebelum minum
pil (estrogen mempengaruhi produksi asam lambung)

C. Suntikan 1. Pengertian Suntikan adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi
hormon estrogen dan progesteron atau berisi hormon progesteron saja yang disuntikkan ke
dalam tubuh wanita secara periodic. 2. Jenis a. Golongan progestin, misalnya depo provera
150 mg (disuntikkan setiap 3 bulah) dan noristerat (disuntikkan tiap 2 bulan) b. Golongan
progestin yang dicampur estrogen propionate, misalnya cyelofem (yang disuntikkan tiap 1
bulan) 3. Mekanisme kerja

11 | P a g e

a. Mencegah ovulasi b. Mengentalkan lendir servik sehingga menurunkan kemampuan


penetrasi sperma c. Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atrofi d. Menghambat
transportasi gamet oleh tuba 4. Penilaian dari macam-macam efek samping yang timbul a.
Gangguan siklus haid Penilaian

Amenorhea

Perdarahan bercak (spotting)

Perdarahan di luar siklus haid


Perdarahan haid yang lebih lama atau lebih banyak dari biasanya

Penyebab

Adanya ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium mengalami perubahan histologi


dan amenorhe disebabkan atrofi endometrium.

b. Keputihan Penilaian

Keluar cairan berwarna putih dari dalam vagina atau adanya cairan putih di mulut vagina.

Penyebab

Karena hormon progesteron merubah flora dan PH vagina, sehingga jamur mudah tumbuh
di dalam vagina dan menimbulkan keputihan

c. Jerawat Penilaian

Timbul jerawat pada wajah

Penyebab

Hormon progesteron terutama ig-norprogestin menyebabkan peningkatan kadar lemak

d. Berat badan meningkat

12 | P a g e

Penilaian

Berat badan bertambah, kenaikan BB rata-rata untuk setiap tahun kira-kira 1 – 5 kg.

Penyebab

Karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak,
selain itu menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktifitas fisik

e. Mual, muntah dan pusing Penilaian

Sakit kepala yang hebat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala dan terasa
berdenyut disertai rasa mual dan sampai muntah. Hal ini terjadi pada bulan-bulan pertama
pemakaian suntikan.

Penyebab
Reaksi tubuh terhadap hormon progesteron yang mempengaruhi produksi asam lambung.

f. Rambut rontok Penilaian

Rambut rontok selama pemakaian suntikan atau bisa sampai penghentian suntikan.

Penyebab

Progesteron terutama ig-norprogestine dapat mempengaruhi folikel rambut sehingga timbul


kerontokan rambut.

D. Implant / Susuk 1. Pengertian Implant adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik
berisi hormon progesteron yang dimasukkan di bawah kulit 2. Jenis a. Terdiri dari 6 kapsul
silastik, dimana setiap kapsulnya berisi levonorgestrel sebanyak 36 mg (norplant) dan lama
kerjanya 5 tahun b. Terdiri dari 1 kapsul silastik, berisi 68 mg 3 ketodesogestrel (implanon)
dan lama kerjanya 3 tahun.

13 | P a g e

c. Terdiri dari 2 kapsul silastik 1 berisi levonorgestrel 75 mg (jadena dan indoplant) dan lama
kerjanya 3 tahun. 3. Mekanisme kerja a. Lendir serviks menjadi kental. b. Mengurangi
transportasi sperma. c. Menekan ovulasi. d. Mengganggu proses pembentukan
endometrium sehingga sulit terjadi implantae. 4. Penilaian dari macam-macam efek samping
yang timbul a. Gangguan siklus haid Penilaian

Tidak mengalami haid

Perdarahan bercak (spotting)

Perdarahan di luar siklus haid

Perdarahan haid yang lebih lama atau lebih banyak dari biasanya

Penyebab

Adanya ketidakseimbangan hormon sehingga endometrium mengalami perubahan histologi


berupa degenerasi dan atrofi.

b. Ekspulsi implant Penilaian

Adanya ekspulsi sebagian/ keseluruhan kapsul implant di daerah insersi.


Bisa disertai adanya infeksi yang ditandai dengan kemerahan, nyeri dan panas.

Penyebab

Pemasangan kapsul yang kurang tepat/ kurang steril

Adanya gerakan yang keras pada tempat insersi

Lubang insersi terlalu besar

c. Berat badan meningkat Penilaian

14 | P a g e

Berat badan bertambah/ menurun secara cepat dalam beberapa bulan pertama,
pemasangan implant, kenaikan BB kira-kira 2 – 3 kg per tahun

Penyebab

Hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak dan
merangsang nafsu makan serta menurunkan aktifitas fisik sehingga pemakaian implant
dapat meningkatkan berat badan.

d. Jerawat Penilaian

Timbul jerawat yang berlebihan pada wajah.

Penyebab

Karena factor progesteron, terutama ig-nortestosteron sehingga menyebabkan peningkatan


kadar lemak.

e. Rasa nyeri pada payudara Penilaian

Rasa kencang dan tegang, kadang-kadang disertai rasa nyeri di daerah payudara.

Penyebab

Adanya gangguan keseimbangan hormon estrogen dan progesteron kemudian


mempengaruhi kelenjar payudara yang memunculkan gejala nyeri pada payudara.
f. Gangguan fungsi hati Penilaian

Warna kulit, kuku dan sclera mata menjadi kekuning-kuningan (ikterus)

Penyebab

Hormon progesteron menyebabkan aliran empedu menjadi lambat dan bila berlangsung
lama saluran empedu tersumbat, sehingga cairan empedu dalam darah meningkat. Hal ini
yang menyebabkan warna kuning (ikterus).

g. Pusing

15 | P a g e

Penilaian

Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh kepala dan terasa berdenyut

Penyebab

Hormon progesteron yang menyebabkan pembuluh darah mengkerut dan melebar berganti-
ganti

h. Nyeri perut bagian bawah/ nyeri panggul Penilaian

Rasa nyeri perut bagian bawah/ nyeri panggul yang menusuk

Penyebab

Adanya

ketidakseimbang

kadar

hormon

estrogen

dan

progesteron di dalam darah. i. Infeksi pada luka insersi Penilaian

Adanya tanda-tanda infeksi pada daerah infeksi seperti kemerahan, bengkak, nyeri, panas
dan bisa bernanah.

Penyebab
Teknik pemasangan kapsul yang kurang memenuhi prosedur standar

Perawatan luka insisi yang kurang bersih.

j. Depresi Penilaian

Perasaan lesu, tidak bersemangat dalam kerja kehidupan.

Penyebab

Adanya hormon progesteron yang menyebabkan terjadinya retensi garam sehingga ada
bagian otak yang menggelembung dan menekan SSP tertentu. Selain itu dapat
menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B6 secara absolut.

E. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim) 1. Pengertian

16 | P a g e

AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rongga rahim wanita. 2. Jenis a.
AKDR CuT 380 A, kerangka dari plastic yang fleksibel, membentuk huruf dan diselubungi
oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu) b. Nova T 3. Mekanisme kerja a.
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii. b. Mempengaruhi fertilisasi
sebelum ovum mencapai kavum uteri. 4. Penilaian dari macam-macam efek samping yang
timbul a. Gangguan perdarahan Penilaian

Perdarahan pervaginam berupa bercak (spotting)

Perdarahan pervaginam di luar siklus haid (metroragia)

Perdarahan haid lebih lama atau lebih banyak dari biasanya.

Penyebab

Kerja enzim plasmin yang berkonsentrasi di jaringan selaput lendir rahim. Enzim ini bersifat
menghancurkan fibrin yang berguna untuk pembekuan darah.

b. Infeksi Penilaian

Nyeri di daerah perut bawah


Keputihan yang berbau

Demam

Nyeri pada waktu bersetubuh

Penyebab

Peradangan bisa terjadi akibat pemasangan AKDR yang tidak steril

c. Keputihan Penilaian

17 | P a g e

Keluarnya cairan tidak berwarna, tidak berbau dan tidak gatal dari vagina dan dapat timbul
setelah pemasangan AKDR.

Penyebab

Adanya infeksi yang terbawa pada waktu pemasangan AKDR.

d. Ekspulsi AKDR Penilaian

AKDR teraba di dalam vagina

Penyebab

Ukuran AKDR terlalu kecil/ terlalu besar

Letak AKDR kurang sempurna di dalam rahim

e. Perforasi AKDR Penilaian

Benang tidak ditemukan

Sewaktu dilaksanakan sondage, tidak ditemukan AKDR dalam Rahim


Penyebab

Tindakan pemasangan tidak sesuai prosedur pemasangan

Waktu pemasangan AKDR mengalami kesulitan sehingga dilakukan dengan paksaan

Cara memasukkan alat pendorong ke dalam rongga rahim dengan arah yang salah

f. Nyeri/ kram pada perut bagian bawah Penilaian

Setelah pemasangan dapat timbul rasa nyeri seperti mules dank ram atau sakit pinggang
terutama hari pertama setelah pemasangan

Penyebab

Psikis

Letak AKDR yang salah yaitu AKDR tidak sesuai dengan rongga Rahim

AKDR merangsang pembekuan prostaglandin pada waktu haid yang menimbulkan rasa
nyeri 18 | P a g e

g. Rasa nyeri pada alat kelamin bayi Penilaian

Rasa nyeri pada ujung alat kelamin sesuai pada waktu senggama

Penyebab

Benang AKDR terlalu panjang

F. Tubektomi 1. Pengertian Tubektomi adalah suatu cara kontrasepsi permanen pada


wanita yang dilakukan dengan operasi kecil untuk mengikat/ menjepit atau memotong
saluran telur. 2. Mekanisme kerja a. Mencegah bertemunya sel telur dengan sperma karena
saluran sel telur yang menuju rahim diputus atau dijepit. 3. Penilaian dari macam-macam
efek samping yang timbul a. Reaksi alergi anestesi Penilaian

Reaksi hipersensitif lateral : eritema local, urtikraia, edema atau dermatitis


Reaksi hipersensitif sistemik : eritema umum, urtikaria, edema, bronkokontriksi atau
hipotensi.

Penyebab

Adanya reaksi hipersensitif atau alergi karena masuknya larutan anestesi local ke dalam
sirkulasi darah atau pemberian anestesi local yang melebihi dosis.

b. Infeksi/ luka abses pada tubektomi Penilaian

Adanya tanda-tanda infolesi seperti panas, nyeri, bengkak, marah dan bernanah pada luka
insisi

Penyebab

19 | P a g e

Terinfeksinya luka insisi karena tidak dipenuhinya standar sterilitasi alat operasi dan
pencegahan infeksi atau kurang sempurnanya teknik perawatan luka pasca operasi.

c. Perforasi Rahim Penilaian

Adanya robekan dinding rahim dan biasanya disertai terjadinya perdarahan. Terjadi pada
saat operasi.

Penyebab

Elevator rahim didorong terlalu kuat kea rah yang salah

Teknik operasi yang cukup sulit dan peralatan yang kurang memadai

Teknik operasi yang cukup sulit dan peralatan yang kurang memadai

Keadaan anatomi tubuh yang sangat tumit (biasanya operasi rahim hiperretrafleksi dan
adanya perlekatan rahim pasca keguguran)

d. Perlukaan kandung kencing Penilaian

Adanya robekan kandung kencing dan disertai terjadinya perdarahan dan keluarnya urine.
Terjadi pada saat operasi
Penyebab

Tindakan tidak sesuai standart

Tidak sempurnanya pengosongan kandung kencing

e. Perlukaan usus Penilaian

Adanya robekan dinding usus dan biasanya disertai perdarahan dan keluarnya zat-zat
makanan, terjadi pada saat operasi.

Penyebab

Tindakan tidak sesuai prosedur, teknik operasi yang cukup sulit dan peralatan kurang
memadai serta keadaan anatomi tubuh yang rumit.

20 | P a g e

G. Vasektomi 1. Pengertian Vasektomi adalah alat kontrasepsi permanen pada pria yang
dilakukan dengan tindakan operasi kecil untuk menutup saluran mani. 2. Mekanisme kerja
Mencegah sperma bertemu dengan sel telur karena saluran mani (vasdeferent) ditutup. 3.
Penilaian dari macam-macam efek samping yang timbul a. Reaksi alergi anestesi Penilaian

Reaksi hipersensitif local : dermatitis

Reaksi hipersensitif sistemik : edema

Penyebab

Karena masuknya larutan anestesi local ke dalam sirkulasi darah yang melebihi dosis

b. Perdarahan Penilaian

Adanya perdarahan pada luka insisi di tempat operasi

Perdarahan dalam skrotum

Penyebab

Terpotongnya pembuluh darah di daerah saluran mani


c. Hematoma Penilaian

Adanya bengkak kebiruan pada luka insisi kulit skrotum

Penyebab

Pecahnya pembuluh darah kapiler

d. Infeksi Penilaian

Adanya tanda-tanda infeksi seperti panas, nyeri, bengkak, merah dan bernanah pada luka
insisi

Penyebab

21 | P a g e

Karena peralatan yang dipakai tidak steril dan kurangnya teknik perawatan pasca operasi.

e. Granuloma sperma Penilaian

Adanya benjolan kenyal yang kadang disertai rasa nyeri di dalam skrotum.

Penyebab

Keluarnya sperma dari saluran masuk ke dalam jaringan sehingga tidak sempurnanya ikatan
vas deferens.

PENANGANAN EFEK SAMPING SESUAI KELUHAN BAGI AKSEPTOR KB

A. Kondom Efek samping dan penanganannya 1. Kondom rusak/ bocor/ robek Penanganan
dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan kemungkinan sebab terjadinya

Jelaskan cara memasang kondom yang benar

Periksa kondom yang terpasang pada penis sebelum penetrasi ke vagina

Jika ditemukan/ dicurigai kondom bocor/ robek, segera ganti dengan kondom yang baru
b. Pengobatan

Jika terjadi hubungan seksual dengan kondom yang bocor/ robek/ rusak kurang dari 72 jam,
pertimbangkan pemberian pil pasca senggama. Dosis yang diberikan, permulaan 2 tablet,
12 jam kemudian 2 tablet lagi dan terangkan efek mual dan muntah.

2. Iritasi reaksi alergi Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan sebab terjadinya alergi

22 | P a g e

Bila terjadi reaksi ringan tidak perlu pengobatan

b. Pengobatan

Pastikan gejala tersebut adalah reaksi alergi bukan infeksi

Reaksi alergi yang mengganggu berikan anti histamine dengan dosis CTM 3x1 tablet
selama 3 – 5 hari

Anjurkan

mengganti

jenis

kondom/

memakai

metode

kontrasepsi lain 3. Mengurangi kenikmatan bersenggama Penanganan dan pengobatan a.


Konseling

Jelaskan sebab terjadinya

b. Pengobatan

Tidak ada
B. Pil Efek samping dan penanganannya 1. Gangguan siklus haid Penanganan dan
pengobatan a. Konseling

Jelaskan sebab terjadinya

Jelaskan bahwa keluhan tersebut bersifat sementara

Memotivasi agar tetap memakai pil KB

b. Pengobatan Amenorhea

Beri motivasi bahwa hal ini bukan suatu yang abnormal dan dalam 2 – 3 bulan pasti akan
datang haid

Bila klien memaksa ingin haid berikan pil KB 3x1 tablet dari hari 1 – 3, 1x1 tablet mulai hari 4
selama 4 – 5 hari

Bila terbukti hamil penggunaan pil KB segera dihentikan

Spotting (perdarahan bercak) Metroragia (perdarahan di luar siklus haid)

23 | P a g e

Bila ringan/ tidak terlalu mengganggu tidak perlu diberi obat

Bila cukup mengganggu dapat diberi pil KB kombinasi 3x1 tablet per hari selama 7 hari

Menoragia (perdarahan lebih banyak/ lebih lama dari biasanya dari siklus haid)

Cukup diberi tablet tambah darah 3x1 tablet (5 – 7 hari) sampai keadaan membaik

2. Tekanan darah tinggi Penanganan dan pengobatan a. Konseling Jelaskan sebab


terjadinya Gejala ini bersifat sementara dan tidak semua pemakai pil akan menderita
tekanan darah tinggi kecuali pada wanita yang waktu hamil mengalami tekanan darah tinggi
atau punya riwayat keturunan darah tinggi. b. Pengobatan
Periksa tekanan darah dengan seksama, bila perlu periksa ulang selang 15 menit setelah
klien diminta istirahat

Bila hipertensi ringan atau sedang (diastole antara 95 – 110 mmHg), upayakan pengobatan
berupa diet rendah garam dan mengurangi makan lemak selama 2 – 4 minggu. Bila tidak
ada perbaikan berikan obat anti hipertensi yaitu reserpin 0,1 mg 1x1 tablet per hari selama 3
– 5 hari/ sampai tekanan hipertensi normal (pil KB tetap diminum)

Bila sampai 3 kali kunjungan cara ini tidak menolong, pemakaian pil dihentikan

Bila pada pemeriksaan ditemukan tekanan sistolik > 160 mmHg atau diastolic > 110 mmHg/
ditemukan tanda-tanda bahaya seperti sakit kepala hebat, nyeri dada, penglihatan kabur
maka hentikan pemakaian pil KB dan segera rujuk ke RS.

24 | P a g e

3. Berat badan naik Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan sebab terjadinya

Penambahan BB ini bersifat sementara dan tidak terajdi pada semua pemakai pil.

b. Pengobatan

Bila kenaikan BB tidak mengganggu, tidak perlu diberi obat

Anjurkan klien untk melakukan diet rendah kalori dan olahraga yang proporsional

Bila selama 3 bulan cara di atas tidak menolong dan BB bertambah terus hentikan
pemakaian pil dan ganti dengan kontrasepsi non hormonal (AKDR).

4. Jerawat Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan sebab terjadinya bahwa hal ini hanya bersifat sementara


Mengurangi makanan yang berlemak (kacang, susu, kuning telur)

Jaga kebersihan wajah dengan membersihkan muka 2x sehari

Hindari pemakaian kosmetik yang berlebihan

b. Pengobatan

Bila tidak mengganggu, cukup menjaga kebersihan muka

Bila ada infeksi dapat diberikan testrasiklin 3 – 4x1 kapsul selama 1 – 2 minggu

Bila jerawat bertambah banyak ganti dengan kontrasepsi hormonal

5. Chloasma/ bercak coklat kehitaman pada wajah Penanganan dan pengobatan a.


Konseling

25 | P a g e

Jelaskan sebab terjadinya bahwa gejala ini bersifat sementara dan tidak terjadi pada semua
pemakai pil.

Hindari paparan sinar matahari terlalu lama

b. Pengobatan

Bila berlebihan dan menetap (dalam 3 bulan) serta mengganggu penampilan hentikan
pemakaian dan anjurkan untuk ganti kontrasepsi non hormonal.

6. Produksi ASI berkurang Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa pil KB yang mengandung estrogen tidak dianjurkan untuk ibu yang sedang
menyusui.
b. Pengobatan

Anjurkan ibu menggunakan pil KB yang tidak mengandung estrogen.

7. Pusing, mual dan muntah Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya

b. Pengobatan

Pastikan tekanan darah normal

Untuk sakit kepala berikan antalgin 3x500 mg per hari selama 3 – 5 hari, atau asam
mefenamat 3x250 – 500 mg kapsul per hari selama 3 – 5 hari.

Bila pemberian obat itdak menolong hentikan pemakaian pil dang anti dengan kontrasepsi
non hormonal

Untuk mual bila mengganggu berikan metoklopramid 3x10 mg dan diberikan 15 menit
sebelum makan selama 5 – 7 hari.

Anjurkan makan secara teratur.

8. Nyeri pada payudara

26 | P a g e

Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara

Anjurkan memakai penyangga payudara (BH) yang sesuai dengan menjaga kebersihannya

b. Pengobatan

Bila terasa sakit dapat diberi parasetamol 3x500 mg per hari selama 3 – 4 hari atau asam
mefenamat 3x250 – 500 mg per hari selama 3 – 4.
Bila gejala menetap hentikan pemakaian pil dan ganti dengan kontrasepsi non hormonal

C. Suntikan Efek samping dan penanganannya 1. Gangguan siklus haid Penanganan dan
pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara, biasanya terjadi pada 2 – 3 bulan pertama
setelah penyuntikan

b. Pengobatan Amenorhea

Bila klien ingin haid dapat diberikan pil KB 3x1 tablet dari hari 1 – 3 1x1 tablet mulai hari 4
selama 4 – 5 hari

Spotting/ metroagia

Bila ringan/ tidak mengganggu tidak perlu diberi obat

Bila mengganggu dapat diberikan pil KB 3x1 tablet/ hari selama 7 hari. Biasanya dengan
satu kuur sudah dapat diatasi

Menoragia (perdarahan lebih banyak atau lebih lama dari biasanya)

Cukup diberi tablet sulfasferosus 3x1 tablet selama 5 – 7 hari/ sampai keadaan membaik

2. Keputihan

27 | P a g e

Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara

Anjurkan menjaga kebersihan daerah kemaluan (ganti celana dalam atau gunakan pembalut
yang cocok)

b. Pengobatan

Bila diserta rasa gatal, cairan berwarna kuning kehijauan atau berbau tidak sedap dapat
diberikan nistatin 100.000 IU intra vagina selama 14 hari
Jika setelah pemberian antibiotic tetapi keputihan terus berlangsung maka pemakaian
suntikan dihentikan

3. Rambut rontok Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan akan kembali

normal

tanpa

pengobatan

setelah

suntikan

dihentikan

Bila klien tidak dapat mentolerir gejala ini anjurkan untuk ganti kontrasepsi non hormonal

b. Pengobatan

Tidak ada

4. Berat badan meningkat Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Penambahan BB ini bersifat sementara dan tidak terjadi pada semua pemakaian suntikan
tergantung reaksi tubuh wanita itu terhadap metabolism progesteron.

b. Pengobatan

Anjurkan klien melakukan diit rendah kalori dan olah raga yang teratur

Jika cara di atas tidak berhasil hentikan pemakaian suntikan dang anti dengan kontrasepsi
non hormonal (AKDR)

28 | P a g e

5. Pusing, mual dan muntah Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini hanya bersifat sementara dan biasanya 2 – 3 bulan setelah
pemakaian rasa pusing dan mual akan hilang sendiri

b. Pengobatan
Pastikan tekanan darahnya normal

Untuk sakit kepala berikan asam mefenamat 3x250 – 500 mg kapsul/ hari selama 3 – 5 hari
atau antalgin 3x500 mg/ hari selama 3 – 5 hari

Untuk mual dan muntah berikan metoklopramid 3x10 mg/ hari selama 5 – 7 hari

Makan secara teratur

Bila dalam waktu 3 bulan gejala menetap hentikan pemakaian suntikan dan ganti dengan
kontrasepsi non hormonal.

D. Implant/ Susuk Efek samping dan penanganannya 1. Gangguan siklus haid Penanganan
dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara, biasanya terjadi pada 2 – 3 bulan pertama
setelah penyuntikan

b. Pengobatan Amenorhea

Bila klien ingin haid dapat diberikan pil KB 3x1 tablet dari hari 1 – 3 1x1 tablet mulai hari 4
selama 4 – 5 hari

Spotting/ metroagia

Bila ringan/ tidak mengganggu tidak perlu diberi obat

29 | P a g e

Bila mengganggu dapat diberikan pil KB 3x1 tablet/ hari selama 7 hari. Biasanya dengan
satu kuur sudah dapat diatasi

Menoragia (perdarahan lebih banyak atau lebih lama dari biasanya)

Cukup diberi tablet sulfasferosus 3x1 tablet selama 5 – 7 hari/ sampai keadaan membaik

2. Peningkatan BB Penanganan dan pengobatan a. Konseling


Jelaskan sebab terjadinya

Penambahan BB ini bersifat sementara dan tidak terajdi pada semua pemakai pil.

b. Pengobatan

Bila kenaikan BB tidak mengganggu, tidak perlu diberi obat

Anjurkan klien untk melakukan diet rendah kalori dan olahraga yang proporsional

Bila selama 3 bulan cara di atas tidak menolong dan BB bertambah terus hentikan
pemakaian pil dan ganti dengan kontrasepsi non hormonal (AKDR).

3. Jerawat Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan sebab terjadinya bahwa hal ini hanya bersifat sementara

Mengurangi makanan yang berlemak (kacang, susu, kuning telur)

Jaga kebersihan wajah dengan membersihkan muka 2x sehari

Hindari pemakaian kosmetik yang berlebihan

b. Pengobatan

Bila tidak mengganggu, cukup menjaga kebersihan muka

30 | P a g e

Bila ada infeksi dapat diberikan testrasiklin 3 – 4x1 kapsul selama 1 – 2 minggu

Bila jerawat bertambah banyak ganti dengan kontrasepsi hormonal


4. Pusing/ sakit kepala Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya

b. Pengobatan

Pastikan tekanan darah normal

Untuk sakit kepala berikan antalgin 3x500 mg per hari selama 3 – 5 hari, atau asam
mefenamat 3x250 – 500 mg kapsul per hari selama 3 – 5 hari.

Bila pemberian obat itdak menolong hentikan pemakaian pil dang anti dengan kontrasepsi
non hormonal

Untuk mual bila mengganggu berikan metoklopramid 3x10 mg dan diberikan 15 menit
sebelum makan selama 5 – 7 hari.

Anjurkan makan secara teratur.

5. Nyeri payudara Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara

Anjurkan memakai penyangga payudara (BH) yang sesuai dengan menjaga kebersihannya

b. Pengobatan

Bila terasa sakit dapat diberi parasetamol 3x500 mg per hari selama 3 – 4 hari atau asam
mefenamat 3x250 – 500 mg per hari selama 3 – 4.

Bila gejala menetap hentikan pemakaian pil dan ganti dengan kontrasepsi non hormonal

31 | P a g e
6. Chloasma/ bercak coklat kehitaman pada wajah Penanganan dan pengobatan a.
Konseling

Jelaskan sebab terjadinya bahwa gejala ini bersifat sementara dan tidak terjadi pada semua
pemakai pil.

Hindari paparan sinar matahari terlalu lama

b. Pengobatan

Bila berlebihan dan menetap (dalam 3 bulan) serta mengganggu penampilan hentikan
pemakaian dan anjurkan untuk ganti kontrasepsi non hormonal.

7. Ekspulsi implant Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan sebab terjadinya

Jaga kebersihan dan menghindari gerakan yang keras

b. Pengobatan

Periksa apakah kapsul masih ada di tempatnya atau tidak. Periksa pula adanya tanda-tanda
infeksi pada daerah insersi.

Bila tidak ada infeksi dan kapsul yang lain masih berada di tempatnya maka cabut 1 kapsul
yang ekspulsi sedangkan sisanya dipertahankan. Jangan lupa mencabut implant setahun
lebih awal dari semestinya.

Bila ada tanda-tanda infeksi : Anjurkan klien untuk memakai kontrasepsi lain Cabut kapsul
yangada dan pasang kapsul yang baru pada sisi lengan yang lain

8. Nyeri perut bagian bawah/ nyeri panggul Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya

b. Pengobatan

32 | P a g e
Periksa TTV : nadi, suhu dan tensi

Rujuk jika perut bagian bawah tegang, nadi > 100x/menit, tekanan darah < 90/60 mmHg

Bila gejala tidak bisa diatasi cabut implant dang anti dengan kontrasepsi non hormonal

9. Infeksi pada luka insisi Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa luka insisi dapat terinfeksi jika perawatan luka tidak higienis/ luka terbuka
atau kena air

b. Pengobatan

Bila infeksi tanpa abses Bersihkan luka dengan air dan sabun/ cairan anti septic kemudian
berikan antibiotic oral (ampisilin/ amoxilin 3x500 mg/hari selama 5 – 7 hari) Bila tidak
membaik, cabut semua kapsul dan pasang kapsul baru pada sisi lengan lain atau anjurkan
klien untuk mengganti kontrasepsi lain.

Bila terjadi abses Bersihkan daerrah luka dengan cairan antiseptic Alirkan dan insisi PUS
kemudian cabut semua kapsul Lakukan perawatan luka dan beri antibiotic oral seperti
amoxilin atau ampisilin 3x500 mg/ hari selama 5 – 7 hari Pasang kapsul baru pada sisi
lengan yang lain atau anjurkan klien untuk ganti kontrasepsi lain.

E. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Efek samping dan penanganannya 1. Gangguan
perdarahan Penanganan dan pengobatan a. Konseling

33 | P a g e

Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara, biasanya terjadi pada 2 – 3 bulan pertama
setelah penyuntikan

b. Pengobatan Amenorhea

Bila klien ingin haid dapat diberikan pil KB 3x1 tablet dari hari 1 – 3 1x1 tablet mulai hari 4
selama 4 – 5 hari

Spotting/ metroagia

Bila ringan/ tidak mengganggu tidak perlu diberi obat


Bila mengganggu dapat diberikan pil KB 3x1 tablet/ hari selama 7 hari. Biasanya dengan
satu kuur sudah dapat diatasi

Menoragia (perdarahan lebih banyak atau lebih lama dari biasanya)

Cukup diberi tablet sulfasferosus 3x1 tablet selama 5 – 7 hari/ sampai keadaan membaik

2. Nyeri/ kram pada perut bagian bawah Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya

b. Pengobatan

Periksa TTV : nadi, suhu dan tensi

Rujuk jika perut bagian bawah tegang, nadi > 100x/menit, tekanan darah < 90/60 mmHg

Bila gejala tidak bisa diatasi cabut implant dang anti dengan kontrasepsi non hormonal

3. Infeksi Penanganan dan pengobatan a. Konseling

jelaskan bahwa hal ini dapat diatasi dengan pengobatan dan kebersihan

b. Pengobatan

Berikan : Tetrasiklin 4x500 mg/ hari selama 1 minggu

34 | P a g e

Penicillin injeksi 800.000 IU/ hari selama 3 hari Teramycin injeksi 50 mg/ hari selama 3 – 5
hari Bila telah dilakukan pengobatan sebanyak 4x dan tidak berhasil, rujuk ke RS. 4.
Ekspulsi AKDR Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa hal ini dapat ditangani

b. Pengobatan

AKDR dikeluarkan dan diganti dengan AKDR baru yang sesuai dengan ukuran rahim dan
melakukan cara pemasangan yang baik

5. Perforasi AKDR Penanganan dan pengobatan a. Konseling


Bila terjadi perforasi dan tidak ada keluhan maka tidak perlu segera dikeluarkan

Bila AKDR tembaga sebaiknya segera dikeluarkan

b. Pengobatan

Observasi adanya tanda-tanda abdomen akut dan segera rujuk ke RS untuk pemeriksaan
dan pertolongan berlanjut

Bila pada pemeriksaan tidak ditemukan AKDR maka dilakukan foto rontgen kemudian
dilanjutkan HSG

Mengangkat AKDR dengan cara laparatomi atau cara lain

F. Vasektomi Efek samping dan penanganannya 1. Reaksi alergi anastesi Penanganan dan
pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa reaksi ini dapat terjadi pada saat dilakukan anastesi pada tindakan operasi,
baik operasi besar atau kecil

b. Pengobatan

35 | P a g e

Untuk menghindari terjadinya reaksi alergi, maka anastesi local harus diberikan secara
perlahan-lahan dengan dosis sesuai BB.

Bila terjadi reaksi alergi hentikan pemberian anastesi dan berikan suntikan anti histamine
dan suntikan dexametason bila perlu, kemudian evaluasi apakah tindakan vasektomi dapat
diteruskan atau tidak.

2. Perdarahan Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan kemungkinan sebab terjadinya perdarahan.

b. Pengobatan
Bila terjadi pada saat operasi, perdarahan dihentikan dengan penekanan pada pembuluh
darah yang luka.

Bila terjadi beberapa hari setelah operasi, luka dirawat seperti merawat luka perdarahan
(buka perban, hentikan perdarahan dengan penekanan, ganti perban dan balut luka dengan
agak ketat)

3. Hematoma Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan sebab terjadinya hematoma

b. Pengobatan

Singkirkan adanya infeksi atau abses, kemudian berikan kompres hangat dan beri
penyangga sktrotum bila perlu dapat diberikan salep anti hematoma

4. Infeksi Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini terjadi karena peralatan alat kurang steril dan kurang
sempurnanya persiapan operasi, teknik dan perawatan luka.

b. Pengobatan

36 | P a g e

Bila terjadi abses lakukan drainase. Jika luka basah lakukan kompres dan bila luka kering
gunakan salep antiseptic.

Untuk infeksinya dapat diberikan antibiotic yang sesuai

5. Granuloma sperma Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan sebab terjadinya

b. Pengobatan

Bila granuloma sperma kecil akan diabsopsi spontan secara sempurna dan bila besar rujuk
ke RS untuk dilakukan eksisi dan mengikat kembali vas deferens. Biasanya akan sembuh
sendiri.
Rasa nyeri dapat diatasi dengan pemberian analgetik (parasetamol dan antalgin)

6. Gangguan psikis Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan sebab terjadinya dan berikan penyuluhan sebaik dan sejelas mungkin.

b. Pengobatan

Tidak perlu pengobatan namun perlu dilakukan psikoterapi.

G. Tubektomi Efek samping dan penanganannya 1. Reaksi alergi anastesi Penanganan dan
pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa reaksi ini dapat terjadi pada saat dilakukan anastesi, oleh karena itu
diterangkan sebelum dilakukan operasi tentang semua resiko operasi tersebut.

b. Pengobatan

Untuk menghindari terjadinya reaksi alergi maka anastesi local harus diberikan secara
perlahan-lahan dengan dosis sesuai BB.

37 | P a g e

Bila terjadi reaksi alergi dapat diberikan antihistamin dan suntikan adrenalin 0,3 mg secara
SC.

2. Infeksi/ luka abses pada tubektomi Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan bahwa gejala ini terjadi karena peralatan dan ruangan yang kurang steril, kurang
sempurnanya persiapan operasi, teknik dan perawatan luka pasca operasi.

b. Pengobatan

Bila terjadi abses lakukan drainase dan bila luka kering gunakan salep antiseptic.

Untuk infeksi dapat diberikan antibiotika.

3. Perforasi Rahim Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi serta anatomi tubuh manusia.

b. Pengobatan
Pastikan adanya perforasi rahim, lakukan penghentian perdarahan dengan penjahitan
menggunakan chromic catgut.

Pasca bedah adakan observasi dengan cermat dan berikan antibiotik.

4. Perlukaan kandung kencing Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi serta anatomi tubuh manusia dan
jelaskan sebab terjadinya perlukaan kandung kencing.

b. Pengobatan

Pastikan adanya perlukaan kandung kencing, jika ada lakukan dengan jahitan kedua
dengan jahitan simpul dan memakai benang sutra.

38 | P a g e

Pasca bedah lakukan pemasangan kateter dan pertahankan selama 3x24 jam.

5. Perlukaan usus Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi secara anatomi tubuh manusia dan
jelaskan sebab terjadinya perlukaan usus

b. Pengobatan

Pastikan adanya perlukaan usus, jika ada jahit dengan jahitan jelujur longitudinal
menggunakan catgut kemudian lakukan jahitan simpul sutra

Pasca bedah, biasanya dirawat inap di RS sampai fungsi faal usus baik selama 3x24 jam.

6. Perdarahan mesosalping Penanganan dan pengobatan a. Konseling

Jelaskan kemungkinan sebab terjadinya.

b. Pengobatan

Bila terjadi pada saat operasi, perdarahan dihentikan dengan kauterisasi atau penjahitan
pada pembuluh darah yang luka.

IV. LANGKAH-LANGKAH KONSELING KB A. Langkah-langkah persiapan konseling KB


Tujuh Langkah Persiapan Konseling KB Terdapat tujuh pertanyaan yang harus dijawab
sebelum memberikan Konseling KB, antara lain: 1. Apa masalahnya? Cari tahu, apa sebab
orang itu memerlukan konseling KB? atau mengapa Anda menganggap bahwa dia perlu
konseling KB?

2. Siapa yang akan dihadapi?

39 | P a g e

a) Bagaimana keadaan diri orang yang perlu konseling KB itu? b) Apakah dia sudah tahu
tentang NKKBS? c) Apakah dia sudah tahu tentang alat-alat KB? Apa saja? Dari mana dia
tahu? Betulkah pengetahuannya itu? d) Apakah dia sudah punya pilihan alat KB? e)
Mengapa dia memilih itu? f) Apakah dia punya pilihan lain?

3. Apa tujuan yang ingin diperoleh dengan pemberian konseling, hasil apa yang diharapkan
dari konseling? a) Dikaitkan dengan jenjang Pelayanan Konseling KB, termasuk yang mana
percakapan konseling yang akan dilakukan? 1) Awal/Pendahuluan 2) Pemilihan Cara 3)
Pengayoman b) Apa yang diharapkan sesudah konseling? 1) Tambahan pengetahuan 2)
Perubahan sikap 3) Perubahan perilaku c) Sejauh mana peningkatan pengetahuan atau
perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan?

4. Bagaimana cara membicarakannya? Berdasarkan jawaban terhadap pertanyaan 1


sampai dengan 4, tentukan, bagaimana cara membicarakannya? Perhitungkan waktunya,
latar belakang pendidikan dan sebagainya.

5. Di mana tempatnya dan berapa lama waktunya? a) Di mana konseling itu akan
dilakukan? Di rumahnya? Di rumah Anda? Di kantor kepala desa? Bagaimana dengan faktor
ketenangan? Apakah ruangan yang dipakai itu tidak terganggu oleh kegiatan lain? Kalau
ada, berapa banyak gangguan yang akan

40 | P a g e

ditimbulkannya dan bagaimana cara mengatasinya? Apakah tidak banyak orang di situ? b)
Apakah Anda punya cukup waktu untuk memberikan konseling KB dan apakah dia juga
punya cukup waktu untuk mengikuti konseling KB? Kalau tidak, lebih baik ditunda dan
dicarikan waktunya yang lebih tepat supaya Anda dan dia bisa bicara dengan enak.

6. Apa bahan-bahan yang diperlukan untuk menunjang konseling? Berdasarkan jawaban


untuk pertanyaan 1 sampai dengan 5 diatas, pilih dan tentukan bahan-bahan KIE yang bisa
dipakai untuk membantu konseling. Misalnya: lembar balik alat-alat KB, poster alat-alat KB,
contoh kondom, model panggul. Kalau bahan-bahan KIE atau alat peraga itu tidak ada, apa
yang bisa dipakai sebagai pengganti? Bagaimana caranya supaya dia mudah mengerti?

7. Bagaimana menilai hasil konseling? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
menjawab pertanyaan ini, antara lain dengan mengamati sikapnya selama mengikuti
konseling: a. Cara dia bertanya b. Cara dia menjawab c. Cara dia menyampaikan pikirannya
d. Cara dia menerangkan e. Cara dia menceritakan dirinya f. Cara dia membantah g. Cara
dia menerima atau menolak pendapat h. Cara dia menyelesaikan pembicaraan. Dengan
mengetahui tingkat keberhasilan konseling, maka proses konseling bisa lebih lancar.
Kalaupun diperlukan konseling ulang atau rujukan, bisa dilakukan dengan mudah.

41 | P a g e

B. Langkah-Langkah Konseling KB. Ada 6 (enam) langkah konseling KB. Supaya mudah
diingat, ada kata kuncinya, yang merupakan singkatan dari pelaksanaan langkahlangkah
tersebut. Kata kunci itu adalah SATU TUJU, yaitu singkatan dari : SA = Salam T = T
anyakan U = Uraikan TU = Bantu J = Jelaskan lebih rinci U = Ulangan Langkah SATUTUJU
ini tidak perlu dilakukan berurutan karena menyesuaikan dengan kebutuhan klien. Dalam
memberikan konseling. Khususnya bagi calon klien KB yang baru hendaknya dapat
diterapkan 6 langkah yang sedah dikenal dengan kata kunci SATU TUJU. Penerapan SATU
TUJU tersebut tidak perlu dilakukan secara berurutan karena petugas harus menyesuaikan
diri dengan kebutuhan klien .Beberapa klien membutuhkan lebih banyak perhatian pada
langkah yang satu dibandingkan dengan langkah lainnya.Kata kunci SATU TUJU dalah
sebagai berikut : SA : sapa dan salam Sapa dan salam kepada klien secara terbuka dan
sopan. Berikan perhatian sepenuhnya kepada mereka dan berbicara ditempat yan nyaman
serta terjamin privasinya. Yakinkan klien untuk membangun rasa percaya diri.Tanyakan
kepada klien apa yang perlu dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya.
-

Sapa klien secara terbuka dan sopan

Beri perhatian sepenuhnya, jaga privasi pasien

Bangun percaya diri pasien

Tanyakan apa yang perlu dibantu dan jelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya

42 | P a g e

T : Tanya Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara
mengenai pengalaman keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, tujuan, kepentingan,
harapan, serta keadaan kesehatan dan kehidupan keluarganya.Tanyakan konstrasepsi yan
diiginkan ole klien. Berikan perhatian kepada klien apa yang disampaikan oleh klien ssuai
dengan kata-kata, gerak isyarat dan caranya.Coba tempatkan diri kita di dalam hati
klien.Perlihatkan bahwa kita memahami. Dengan memahami pengetahuan, kebutuhan dan
keinginan klien kita dapat membantunya. -

Tanyakan informasi tentang dirinya

-
Bantu klien pengalaman tentang KB dan kesehatan reproduksi

Tanyakan kontrasepsi yang ingin digunakan

U: Uraikan Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan reproduksi
yang paling mungkin, termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi. Bantulah klien pada jenis
kontrasepsi yang paling dia ingini, serta jelaskan pula jenis-jenis lain yang ada. Juga
jelaskan alternative kontrasepsi lain yang mungkin diingini oleh klien.Uraikan juga mengenai
risiko penularan HIV/ Aids dan pilihan metode ganda. -

Uraikan pada klien mengenai pilihannya

Bantu klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini serta jelaskan jenis yang lain

TU : Bantu Bantulah klien menentukan pilihannya. Bantulah klien berfikir mengenai apa
yang paling sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. Doronglah klien untuk

menunjukkan

keinginannya

dan

mengajukan

pertanyaan.

Tanggapilah secara terbuka. Petugas membantu klien mempertimbangkan criteria dan


keinginan klien terhadap setiap jenis kontrasepsi.Tanyakan juga apakah pasangannya akan
memberikan dukungan dengan pilihan tersebut.

43 | P a g e

Jika

memungkinkan

diskusikan

mengenai

pilihan
tersebut

pada

pasangannya. Pada akhirnya yakinkan bahwa klien telah membuat suatu keputusan yang
tepat. Petugas dapat menanyakan : Apakah anda sudah memutuskan pilhan jenis
kontrasepsi? Atau apa jenis kontrasepsi terpilih yang akan digunakan. -

Bantu klien berfikir apa yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya

Tanyakan apakah pasangan mendukung pilihannya

J : Jelaskan Jelaskan secara lengkap bagaimana menggunakan kontrasepsi pilihannya


setelah klien memilih jenis kontrasepsinya, jika diperlukan perlihatkan alat/ obat
kontrasepsinya.Jelaskan bagaimana alat / obat kontrasepsi tersebut digunakan dan
bagaimana cara penggunaannya. Sekali lagi doronglah klien untuk bertanya dan petugas
menjawab secara jelas dan terbuka.Beri penjelasan juga tentang manfaat ganda metode
kontrasepsi, misalnya kondom yang dapat mencegah infeksi menular seksual (IMS).Cek
pengetahuan klien tantang penggunaan kontrasepsi pilihannya dan puji klien apabila dapat
menjawab dengan benar. -

Jelaskan secara lengkap bagaiman menggunakan kontrasepsi pilihannya setelah klien


memilih jenis kontrasepsinya.

Jelaskan bagaimana penggunaannya Jelaskan manfaat ganda dari kontrasepsi

U : Kunjungan Ulang Perlunya dilakukan kunjungan ulang. Bicarakan dan buatlah perjanjian,
kapan klien akan kembali untuk melakukan pemeriksaan atau permintaan kontrasepsi jika
dibutuhkan. Perlu juga selalu mengingatkan klien untuk kembali apabila terjadi suatu
masalah.

V. TAHAPAN KONSELING DALAM PELAYANAN KB Tahapan

kegiatan

dalam tahapan sebagai

konseling

dalam berikut

pelayanan KB dapat :

dirinci KIE
44 | P a g e

Motivasi Bimbingan Rujukan KIP/K Pelayanan Kontrasepsi, Tindak Lanjut (Pengayoman)


Adapun uraian dari masing- masing kegiatan motivasi bimbingan konseling dalam gerakan
KB Nasional adalah : 1. Kegiatan KIE Keluarga Berencana Sumber informasi pertama
tentang jenis alat / metoda kontrasepsi pada umunya diterima oleh masyarakat dari petugas
lapangan KB yaitu PPLKB, PLKB, PPKBD maupun kader yang bertugas memberikan
pelayanan KIE KB kepada masyarakat dengan melakukan kunjungan dari rumah ke rumah,
kegiatan KIE di Posyandu ataupun dalam kesempatan – kesempatan lainnya. Informasi
tersebut dapat diperoleh masyarakat

dari

dokter

atau

paramedis

yang

bertugas

di

klinikKB yang ada di Puskesmas, Balai Kesehatan, Rumah sakit Bersalin dan Rumah Sakit
Umum. Atau dari media cetak (surat kabar, majalah, poster dsb) dan media elektronik (radio
atau televisi) Pesan yang disampaikan dalam Kegiatan KIE tersebut pada umumnya meliputi
3 hal yaitu tentang : a. Pengertian dan manfaat KB bagi kesehatan dan kesejahteraan
keluarga. b. Proses terjadinya kehamilan pada wanita (yang penting dalam kaitannya
menerangkan cara kerja alat / metode kontrasepsi) c. Jenis alat / metode kontrasepsi yang
ada , cara pemakaian cara kerjanya serta lama pemakaiannya. 2. Kegiatan Bimbingan
Kegiatan bimbingan kontrasepsi merupakan tindak lanjut dari kegiatan KIE juga merupakan
tugas para petugas lapangan KB. Sesudah memberikan KIE keluarga berencana PLKB
diharapkan melanjutkan

dengan

melakukan

penyaringan

terhadap

calon
peserta KB. Tugas penyaringan ini dilakukan dengan memberikan bimbingan kontrasepsi
yaitu memberikan informasi tentang jenis kontrasepsi secara lebih obyektif, benar dan jujur
sekaligus meneliti apakah

calon

peserta KBtersebut

memenuhi

syarat

untuk

mendapatkan pelayanan kontrasepsi yang dipilihnya. Bila memenuhi syarat , maka calon
peserta tersebut kemudian dirujuk oleh PLKB ke fasilitas pelayanan yang terdekat untuk
memperoleh pelayanan KIP/K. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tugas yang

45 | P a g e

dilakukan oleh pembimbing adalah merupakan bagian dari tugas konselor. Artinya baik mutu
bimbingan yang dilakukan sewaktu dilapangan akan mempermudah proses konselingnya. 3.
Kegiatan Rujukan Dapat dibedakan dalam 2 macam yaitu rujukan untuk calon peserta KB
dan rujukan untuk peserta KB. a. Rujukan untuk calon peserta KB dilakukan oleh petugas
lapangan KB dimana calon peserta dirujuk ke klinik yang terdekat dengan tempat tinggal
calon peserta dengan maksud untuk mendapatkan pelayanan konseling dan pelayanan
kontrasepsi. Atau rujukan dilakukan oleh klinik ke klinik lain yang lebih memadai sarananya.
b. Rujukan Rujukan ke klinik untuk peserta KB dilakukan oleh petugas lapangan KB
terhadap peserta KB yang mengalami komplikasi atau kegagalan untuk mendapatkan
perawatan. Atau dapat juga dilakukan oleh suatu klinik yang karena sasarannya

belum

memadai

maka

peserta KB yang

mengalami komplikasi dirujuk ke klinik lain yang lebih mampu. 4. Kegiatan KIP/K Setiap
pasangan suami istri (klien) yang dirujuk oleh petugas lapangan KB ke klinik, sebelum
memperoleh pelayanan kontrasepsi harus mendapatkan pelayanan KIP/K terlebih dahulu.
Beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam KIP/K adalah : a. Menjajaki apa alasan klien
memilih alat / metode kontrasepsi tersebut. b. Menjajaki apakah klien sudah mengetahui /
memahami alat / metode kontrasepsi yang dipilihnya tersebut. c. Menjajaki apakah klien
mengetahui jenis alat / metode kontrasepsi lain. d. Bila belum mengetahui, perlu diberikan
informasi mengenai hal hal diatas.

46 | P a g e

e. Berikan

klien

kesempatan

untuk

mempertimbangkan

pilihannya kembali, kontrasepsi apa yang akan dipakai. f. Jika diperlukan bantulah klien
dalam proses pengambilan keputusan. g. Berilah klien informasi bahwa apapun pilihannya
sebelum diberikan pelayanan klien akan diperiksa terlebih dahulu kesehatannya sehingga
belum tentu alat / metode kontrasepsi yang dipilihnya tersebut secara medis cocok buat
dirinya. Hasil pembicaraan

dengan

klien

diatas

dicatat

pada

kartu

konseling. Sesudah klien mengambil keputusan tentang alat / metode kontrasepsi yang
akan dipakainya. 5. Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Pemeriksaan

kesehatan

yang

dlakukan

meliputi

anamnesis

dan pemeriksaan fisik. Apabila dari hasil pemeriksaan kesehatan tidak didapati
kontraindikasi,

maka

pelayanan

kontrasepsi

dapat dilakukan.Untuk pelayanan metode kontrasepsi jangka panjang Yaitu IUD, implant,
dan kontap sebelum pelayanan dimulai kepada klien diminta untuk menandatangai informed
consent form. 6. Kegiatan Tindak Lanjut (Pengayoman) Selesai mendapatkan pelayanan
kontrasepsi, petugas melakukan pemantauan kepada keadaan peserta KB dan diserahkan
kembali kepada petugas lapangan KB. Hal ini karena pola pendekatan para PLKB adalah

dengan

kunjungan

ke

rumah-rumah

para

peserta KB khususnya peserta Kb baru. Oleh karena itu tugas kunjungan ini sekaligus dapat
dimanfaatkan untuk memantau keadaan para peserta KB baru apakah dalam keadaan
sehat ataukah mengalami efek samping ataupun komplikasi.

47 | P a g e

SOAL-SOAL

1. Salah satu tujuan dari konseling KB adalah ... a. Dapat memilih KB yang aman dan efektif
b. Dapat menunda persalinan c. Dapat mengurangi rasa sakit saat melahirkan d. Dapat
mengatasi masalah kehamilan e. Dapat memicu adanya sexs bebas 2. Definisi konseling Kb
yang tepat adalah ... a. Upaya mencegah terjadinya masalah kesehatan b. Penerapan yang
dilakukan secara berulang – ulang agar dapat memenuhi kebutuhan klien c. Tindakan yang
dapat membantu klien untuk keluar dari berbagai pilihan masalah KB dan kesehatan
reproduksi d. Mengenali pasien secara mendalam e. Mengharuskan kepada pasien untuk
menggunakan KB 3. Di bawah ini merupakan langkah-langkah konseling KB, yaitu … a.
Salam, tanyakan, umpan, bantu, jelaskan lebih rinci, ulangan b. Sapa, tanyakan umpan,
bilang, jelaskan lebih rinci, ulangan c. Sapa, tindakan, bilang, jelaskan lebih rinci, umpan d.
Salam, tindakan, bantu, jelaskan lebih rinci, ulangan e. Salam, tanyakan umpan, jelaskan
lebih rinci, ulangan 4. Bantulah klien berfikir mengenai apa yang paling sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya, oronglah klien untuk menunjukkan keinginannya dan
mengajukan pertanyaan merupakan contoh dari langkah… a. Tanyakan b. Jelaskan lebih
rinci
48 | P a g e

c. Bantu d. Ulangan e. Salam 5. Bicarakan dan buatlah perjanjian, kapan klien akan kembali
untuk melakukan pemeriksaan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan, merupakan
contoh dari langkah… a. Salam b. Ulangan c. Bantu d. Tanyakan e. Uraikan 6. Ada berapa
tahapan dalam konseling pelayanan Kb? a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6 7. Dalam tahapan konseling
pelayanan KB, petugas melakukan pemantauan kepada keadaan peserta KB, hal ini
termasuk tahapan? a. Kegiatan tindak lanjut b. Kegiatan pelayanan kontrasepsi c. Kegiatan
rujukan d. Kegiatan bimbingan e. Kegiatan KIP/K 8. Berikut adalah pesan yang disampaikan
saat kegiatan KIE KB, kecuali… a. Metode kontrasepsi yang ada b. Manfaat KB c. Jenis alat
KB d. Proses terjadinya kehamilan pada wanita e. Proses terjadinya pembuahan 9.
Gangguan pada pemakaian KB suntik sama dengan pil, kecuali : a. Gangguan siklus haid b.
Tekanan darah tinggi c. Berat badan naik

49 | P a g e

d. Jerawat e. Keputihan 10. Implant adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi
hormon progesteron yang dimasukkan di bawah kulit. Terdiri dari 6 kapsul silastik, dimana
setiap kapsulnya berisi levonorgestrel sebanyak 36 mg (norplant) dan lama kerjanya .... a. 2
tahun b. 3 tahun c. 4 tahun d. 5 tahun e. 6 tahun

50 | P a g e

BAB III PENUTUP

I. KESIMPULAN Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan


Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi. Dengan melakukan pelayanan
konseling berarti petugas membantu dalam memilih dan memutuskan jenis dan metode
kontrasepsi yang akan digunakan sesuai dengan pilihannya dan disamping itu dapat
membuat merasa lebih puas. Selain itu memberi informasi dari pilihan jenis dan metode
yang telah diinginkan. Program KB bersamasama program kesehatan reproduksi dan
kependudukan memiliki keuntungan lain yang sangat penting yaitu meningkatkan
kelangsungan hidup ibu, bayi dan anak. Pembangunan keluarga diarahkan pada keluarga
sejahtera, berkualitas, serasi, dan seimbang dengan daya dukung sosial ekonomi wilayah.

II. SARAN Adapun saran dari kelompok kami adalah mudah-mudahan makalah kami ini
dapat bermaanfat bagi kita semua,diharapkan untuk mahasiswa agar dapat memahami
tentang pelayanan konseling keluarga berencana dan kami mengharapkan dan
menyarankan kepada calon perawat agar mengetahui konsep tentang pelayanan konseling
keluarga

Anda mungkin juga menyukai