Penulis
1|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
III. Tujuan
IV. Manfaat
5
V. Metode penulisan
BAB II – PEMBAHASAN I.
Pengertian Konseling KB
39
44
Soal-soal Konseling KB
48
51
II. Saran
51
DAFTAR PUSTAKA
52
2|Page
BAB I PENDAHULUAN
I.
Latar Belakang Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan
Keluarga Berencana (KB) dan kesehatan reproduksi. Dengan melakukan konseling berarti
petugas membantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan digunakan
sesuai dengan pilihannya dan disamping itu dapat membuat merasa lebih puas. Program
KB bersama-sama program kesehatan reproduksi dan kependudukan memiliki keuntungan
lain yang sangat penting yaitu meningkatkan kelangsungan hidup ibu, bayi dan
anak.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Keluarga Berencana adalah wujud kepedulian
pemerintah
membangun
aspek
kependudukan
secara
bulanan.
Dan
metode
jangka
panjang
misalnya
dan
KIE
yang
menjangkau
ke
seluruh
masyarakat,
II.
Rumusan Masalah A. Apa pengertian dari pelayanan konseling keluarga berencana? B. Apa
tujuan diberikan pelayanan konseling keluarga berencana ? C. Apa saja jenis-jenis
konseling KB ? D. Apa saja langkah-langkah dalam memberikan konseling KB? E.
Bagaimana tahapan konseling dalam pelayanan KB?
III.
Tujuan Penulisan A. Tujuan Umum Untuk mengetahui dan memahami lebih dalam
pelayanan konseling keluarga berencana (KB) B. Tujuan Khusus Untuk mengetahui dan
memahami pengertian pelayanan konseling keluarga berencana, tujuan diberikan pelayanan
konseling keluarga
4|Page
IV.
Manfaat Penulisan Untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana pelayanan konseling
keluarga berencana (KB). Selain itu dengan mempelajari pelayanan konseling keluarga
berencana ini dapat menjamin tumbuhnya pandangan, sikap, dan cara berpikir profesional
pada setiap pemberian pelayanan
kesehatan.
pembelajaran,
sehingga
Membantu mahasiswa
mahasiswa dapat
dalam belajar
proses ataupun
V.
Metode Penulisan Dalam penulisan makalah ini, kami menggunakan metode penulisan yaitu
penelusuran IT dan studi pustaka. Pada metode penelusuran IT, kami mencari tambahan
referensi pada internet untuk melengkapi data-data yang telah kami peroleh pada literature.
5|Page
BAB II PEMBAHASAN
I.
6|Page
7|Page
Kelangsungan pemakain cara KB akan lebih baik bila klien ikut memilih cara tersebut,
mengetahui bagaimana cara kerjanya dan bagaimana mengatasi efek sampingnya.
Kelangsungan pemakainan juga lebih baik bila ia mengetahui bahwa ia dapat berkunjung
kembali seandainya ada masalah. Kadang-kadang klien hanya ingin tahu kapan ia harus
kembali untuk memperoleh pelayanan.
4. Penilaian dari macam-macam efek samping yang timbul a. Kondom rusak/ bocor/ robek
Penilaian Cairan sperma keluar dari kondom Penyebab Kondom sudah kadaluarsa
Pemasangan kondom tidak benar Mutu kondom tidak memenuhi standar Gerakan dalam
berhubungan seksual terlalu keras b. Adanya maksi alergi
8|Page
Penilaian Adanya rasa nyeri/ gatal pada kulit penis Pada keadaan tertentu bisa terjadi
reaksi alergi lain seperti bengkak, merah/ panas, tetapi hal ini jarang terjadi. Penyebab
Penyebab
B. Pil 1. Pengertian Pil adalah kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk tablet, mengandung
hormon estrogen dan progesteron yang digunakan untuk mencegah datang kehamilan. 2.
Jenis a. Pil kombinasi yaitu pil yang berisi hormon estrogen dan hormon progesteron,
misalnya mirogynon dan marvelon. b. Mini pil yaitu pil yang berisi hormon progesteron saja.
3. Mekanisme kerja a. Menekan ovulasi yang akan mencegah pematangan ovum b.
Mengentalkan lendir serviks sehingga sulit dilalui oleh sperma c. Mencegah implantasi 4.
Penilaian dan macam-macam efek samping yang timbul a. Gangguan siklus haid Penilaian
9|Page
Perdarahan haid yang lebih lama atau lebih banyak dari biasanya
Penyebab
Ketidakseimbangan hormon estrogen dosis rendah, sehingga endometrium mengalami
perubahan degenerasi atau atropi sehingga menyebabkan amenorhea.
Penyebab
Penyebab efek estrogen terhadap pembuluh darah sehingga terjadi hipertrofi arteriole dan
vasiontriksi
Berat badan bertambah secara cepat dalam beberapa bulan pertama setelah pemakaian KB
pil
Penyebab
Penggunaan
hormon
progesteron
yang
berlebihan
mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak serta merangsang nafsu
makan dan menurunkan aktifitas. d. Jerawat Penilaian
Penyebab
Hiperpigmentasi berwarna coklat, bentuk tidak teratur, biasanya timbul di dahi dan pipi.
Penyebab
10 | P a g e
Terjadinya chloasma disebabkan oleh dosis dan lamanya pemakaian hormon estrogen dan
progesteron.
ASI berkurang bahkan kadang-kadang sampai berhenti/ tidak keluar sama sekali.
Penyebab
Hormon estrogen yang menekan produksi prolaktin sehingga kadar prolaktin, menjadi
rendah dan menyebabkan produksi ASI berkurang. Dimana prolaktin sangat berguna untuk
merangsang produksi ASI.
Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi/ seluruh bagian kepala yang disertai rasa
mual sampai muntah dan hal ini terjadi pada bulan-bulan pertama pemakaian KB pil.
Penyebab
Kadar estrogen yang berlebiha di dalam darah dibandingkan pada keadaan sebelum minum
pil (estrogen mempengaruhi produksi asam lambung)
C. Suntikan 1. Pengertian Suntikan adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi
hormon estrogen dan progesteron atau berisi hormon progesteron saja yang disuntikkan ke
dalam tubuh wanita secara periodic. 2. Jenis a. Golongan progestin, misalnya depo provera
150 mg (disuntikkan setiap 3 bulah) dan noristerat (disuntikkan tiap 2 bulan) b. Golongan
progestin yang dicampur estrogen propionate, misalnya cyelofem (yang disuntikkan tiap 1
bulan) 3. Mekanisme kerja
11 | P a g e
Amenorhea
Penyebab
b. Keputihan Penilaian
Keluar cairan berwarna putih dari dalam vagina atau adanya cairan putih di mulut vagina.
Penyebab
Karena hormon progesteron merubah flora dan PH vagina, sehingga jamur mudah tumbuh
di dalam vagina dan menimbulkan keputihan
c. Jerawat Penilaian
Penyebab
12 | P a g e
Penilaian
Berat badan bertambah, kenaikan BB rata-rata untuk setiap tahun kira-kira 1 – 5 kg.
Penyebab
Karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak,
selain itu menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktifitas fisik
Sakit kepala yang hebat pada salah satu sisi atau seluruh bagian kepala dan terasa
berdenyut disertai rasa mual dan sampai muntah. Hal ini terjadi pada bulan-bulan pertama
pemakaian suntikan.
Penyebab
Reaksi tubuh terhadap hormon progesteron yang mempengaruhi produksi asam lambung.
Rambut rontok selama pemakaian suntikan atau bisa sampai penghentian suntikan.
Penyebab
D. Implant / Susuk 1. Pengertian Implant adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik
berisi hormon progesteron yang dimasukkan di bawah kulit 2. Jenis a. Terdiri dari 6 kapsul
silastik, dimana setiap kapsulnya berisi levonorgestrel sebanyak 36 mg (norplant) dan lama
kerjanya 5 tahun b. Terdiri dari 1 kapsul silastik, berisi 68 mg 3 ketodesogestrel (implanon)
dan lama kerjanya 3 tahun.
13 | P a g e
c. Terdiri dari 2 kapsul silastik 1 berisi levonorgestrel 75 mg (jadena dan indoplant) dan lama
kerjanya 3 tahun. 3. Mekanisme kerja a. Lendir serviks menjadi kental. b. Mengurangi
transportasi sperma. c. Menekan ovulasi. d. Mengganggu proses pembentukan
endometrium sehingga sulit terjadi implantae. 4. Penilaian dari macam-macam efek samping
yang timbul a. Gangguan siklus haid Penilaian
Perdarahan haid yang lebih lama atau lebih banyak dari biasanya
Penyebab
Penyebab
14 | P a g e
Berat badan bertambah/ menurun secara cepat dalam beberapa bulan pertama,
pemasangan implant, kenaikan BB kira-kira 2 – 3 kg per tahun
Penyebab
Hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak dan
merangsang nafsu makan serta menurunkan aktifitas fisik sehingga pemakaian implant
dapat meningkatkan berat badan.
d. Jerawat Penilaian
Penyebab
Rasa kencang dan tegang, kadang-kadang disertai rasa nyeri di daerah payudara.
Penyebab
Penyebab
Hormon progesteron menyebabkan aliran empedu menjadi lambat dan bila berlangsung
lama saluran empedu tersumbat, sehingga cairan empedu dalam darah meningkat. Hal ini
yang menyebabkan warna kuning (ikterus).
g. Pusing
15 | P a g e
Penilaian
Sakit kepala yang sangat pada salah satu sisi atau seluruh kepala dan terasa berdenyut
Penyebab
Hormon progesteron yang menyebabkan pembuluh darah mengkerut dan melebar berganti-
ganti
Penyebab
Adanya
ketidakseimbang
kadar
hormon
estrogen
dan
Adanya tanda-tanda infeksi pada daerah infeksi seperti kemerahan, bengkak, nyeri, panas
dan bisa bernanah.
Penyebab
Teknik pemasangan kapsul yang kurang memenuhi prosedur standar
j. Depresi Penilaian
Penyebab
Adanya hormon progesteron yang menyebabkan terjadinya retensi garam sehingga ada
bagian otak yang menggelembung dan menekan SSP tertentu. Selain itu dapat
menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B6 secara absolut.
16 | P a g e
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rongga rahim wanita. 2. Jenis a.
AKDR CuT 380 A, kerangka dari plastic yang fleksibel, membentuk huruf dan diselubungi
oleh kawat halus yang terbuat dari tembaga (Cu) b. Nova T 3. Mekanisme kerja a.
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii. b. Mempengaruhi fertilisasi
sebelum ovum mencapai kavum uteri. 4. Penilaian dari macam-macam efek samping yang
timbul a. Gangguan perdarahan Penilaian
Penyebab
Kerja enzim plasmin yang berkonsentrasi di jaringan selaput lendir rahim. Enzim ini bersifat
menghancurkan fibrin yang berguna untuk pembekuan darah.
b. Infeksi Penilaian
Demam
Penyebab
c. Keputihan Penilaian
17 | P a g e
Keluarnya cairan tidak berwarna, tidak berbau dan tidak gatal dari vagina dan dapat timbul
setelah pemasangan AKDR.
Penyebab
Penyebab
Cara memasukkan alat pendorong ke dalam rongga rahim dengan arah yang salah
Setelah pemasangan dapat timbul rasa nyeri seperti mules dank ram atau sakit pinggang
terutama hari pertama setelah pemasangan
Penyebab
Psikis
Letak AKDR yang salah yaitu AKDR tidak sesuai dengan rongga Rahim
AKDR merangsang pembekuan prostaglandin pada waktu haid yang menimbulkan rasa
nyeri 18 | P a g e
Rasa nyeri pada ujung alat kelamin sesuai pada waktu senggama
Penyebab
Penyebab
Adanya reaksi hipersensitif atau alergi karena masuknya larutan anestesi local ke dalam
sirkulasi darah atau pemberian anestesi local yang melebihi dosis.
Adanya tanda-tanda infolesi seperti panas, nyeri, bengkak, marah dan bernanah pada luka
insisi
Penyebab
19 | P a g e
Terinfeksinya luka insisi karena tidak dipenuhinya standar sterilitasi alat operasi dan
pencegahan infeksi atau kurang sempurnanya teknik perawatan luka pasca operasi.
Adanya robekan dinding rahim dan biasanya disertai terjadinya perdarahan. Terjadi pada
saat operasi.
Penyebab
Teknik operasi yang cukup sulit dan peralatan yang kurang memadai
Teknik operasi yang cukup sulit dan peralatan yang kurang memadai
Keadaan anatomi tubuh yang sangat tumit (biasanya operasi rahim hiperretrafleksi dan
adanya perlekatan rahim pasca keguguran)
Adanya robekan kandung kencing dan disertai terjadinya perdarahan dan keluarnya urine.
Terjadi pada saat operasi
Penyebab
Adanya robekan dinding usus dan biasanya disertai perdarahan dan keluarnya zat-zat
makanan, terjadi pada saat operasi.
Penyebab
Tindakan tidak sesuai prosedur, teknik operasi yang cukup sulit dan peralatan kurang
memadai serta keadaan anatomi tubuh yang rumit.
20 | P a g e
G. Vasektomi 1. Pengertian Vasektomi adalah alat kontrasepsi permanen pada pria yang
dilakukan dengan tindakan operasi kecil untuk menutup saluran mani. 2. Mekanisme kerja
Mencegah sperma bertemu dengan sel telur karena saluran mani (vasdeferent) ditutup. 3.
Penilaian dari macam-macam efek samping yang timbul a. Reaksi alergi anestesi Penilaian
Penyebab
Karena masuknya larutan anestesi local ke dalam sirkulasi darah yang melebihi dosis
b. Perdarahan Penilaian
Penyebab
Penyebab
d. Infeksi Penilaian
Adanya tanda-tanda infeksi seperti panas, nyeri, bengkak, merah dan bernanah pada luka
insisi
Penyebab
21 | P a g e
Karena peralatan yang dipakai tidak steril dan kurangnya teknik perawatan pasca operasi.
Adanya benjolan kenyal yang kadang disertai rasa nyeri di dalam skrotum.
Penyebab
Keluarnya sperma dari saluran masuk ke dalam jaringan sehingga tidak sempurnanya ikatan
vas deferens.
A. Kondom Efek samping dan penanganannya 1. Kondom rusak/ bocor/ robek Penanganan
dan pengobatan a. Konseling
Jika ditemukan/ dicurigai kondom bocor/ robek, segera ganti dengan kondom yang baru
b. Pengobatan
Jika terjadi hubungan seksual dengan kondom yang bocor/ robek/ rusak kurang dari 72 jam,
pertimbangkan pemberian pil pasca senggama. Dosis yang diberikan, permulaan 2 tablet,
12 jam kemudian 2 tablet lagi dan terangkan efek mual dan muntah.
22 | P a g e
b. Pengobatan
Reaksi alergi yang mengganggu berikan anti histamine dengan dosis CTM 3x1 tablet
selama 3 – 5 hari
Anjurkan
mengganti
jenis
kondom/
memakai
metode
b. Pengobatan
Tidak ada
B. Pil Efek samping dan penanganannya 1. Gangguan siklus haid Penanganan dan
pengobatan a. Konseling
b. Pengobatan Amenorhea
Beri motivasi bahwa hal ini bukan suatu yang abnormal dan dalam 2 – 3 bulan pasti akan
datang haid
Bila klien memaksa ingin haid berikan pil KB 3x1 tablet dari hari 1 – 3, 1x1 tablet mulai hari 4
selama 4 – 5 hari
23 | P a g e
Bila cukup mengganggu dapat diberi pil KB kombinasi 3x1 tablet per hari selama 7 hari
Menoragia (perdarahan lebih banyak/ lebih lama dari biasanya dari siklus haid)
Cukup diberi tablet tambah darah 3x1 tablet (5 – 7 hari) sampai keadaan membaik
Bila hipertensi ringan atau sedang (diastole antara 95 – 110 mmHg), upayakan pengobatan
berupa diet rendah garam dan mengurangi makan lemak selama 2 – 4 minggu. Bila tidak
ada perbaikan berikan obat anti hipertensi yaitu reserpin 0,1 mg 1x1 tablet per hari selama 3
– 5 hari/ sampai tekanan hipertensi normal (pil KB tetap diminum)
Bila sampai 3 kali kunjungan cara ini tidak menolong, pemakaian pil dihentikan
Bila pada pemeriksaan ditemukan tekanan sistolik > 160 mmHg atau diastolic > 110 mmHg/
ditemukan tanda-tanda bahaya seperti sakit kepala hebat, nyeri dada, penglihatan kabur
maka hentikan pemakaian pil KB dan segera rujuk ke RS.
24 | P a g e
Penambahan BB ini bersifat sementara dan tidak terajdi pada semua pemakai pil.
b. Pengobatan
Anjurkan klien untk melakukan diet rendah kalori dan olahraga yang proporsional
Bila selama 3 bulan cara di atas tidak menolong dan BB bertambah terus hentikan
pemakaian pil dan ganti dengan kontrasepsi non hormonal (AKDR).
b. Pengobatan
Bila ada infeksi dapat diberikan testrasiklin 3 – 4x1 kapsul selama 1 – 2 minggu
25 | P a g e
Jelaskan sebab terjadinya bahwa gejala ini bersifat sementara dan tidak terjadi pada semua
pemakai pil.
b. Pengobatan
Bila berlebihan dan menetap (dalam 3 bulan) serta mengganggu penampilan hentikan
pemakaian dan anjurkan untuk ganti kontrasepsi non hormonal.
Jelaskan bahwa pil KB yang mengandung estrogen tidak dianjurkan untuk ibu yang sedang
menyusui.
b. Pengobatan
Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya
b. Pengobatan
Untuk sakit kepala berikan antalgin 3x500 mg per hari selama 3 – 5 hari, atau asam
mefenamat 3x250 – 500 mg kapsul per hari selama 3 – 5 hari.
Bila pemberian obat itdak menolong hentikan pemakaian pil dang anti dengan kontrasepsi
non hormonal
Untuk mual bila mengganggu berikan metoklopramid 3x10 mg dan diberikan 15 menit
sebelum makan selama 5 – 7 hari.
26 | P a g e
Anjurkan memakai penyangga payudara (BH) yang sesuai dengan menjaga kebersihannya
b. Pengobatan
Bila terasa sakit dapat diberi parasetamol 3x500 mg per hari selama 3 – 4 hari atau asam
mefenamat 3x250 – 500 mg per hari selama 3 – 4.
Bila gejala menetap hentikan pemakaian pil dan ganti dengan kontrasepsi non hormonal
C. Suntikan Efek samping dan penanganannya 1. Gangguan siklus haid Penanganan dan
pengobatan a. Konseling
Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara, biasanya terjadi pada 2 – 3 bulan pertama
setelah penyuntikan
b. Pengobatan Amenorhea
Bila klien ingin haid dapat diberikan pil KB 3x1 tablet dari hari 1 – 3 1x1 tablet mulai hari 4
selama 4 – 5 hari
Spotting/ metroagia
Bila mengganggu dapat diberikan pil KB 3x1 tablet/ hari selama 7 hari. Biasanya dengan
satu kuur sudah dapat diatasi
Cukup diberi tablet sulfasferosus 3x1 tablet selama 5 – 7 hari/ sampai keadaan membaik
2. Keputihan
27 | P a g e
Anjurkan menjaga kebersihan daerah kemaluan (ganti celana dalam atau gunakan pembalut
yang cocok)
b. Pengobatan
Bila diserta rasa gatal, cairan berwarna kuning kehijauan atau berbau tidak sedap dapat
diberikan nistatin 100.000 IU intra vagina selama 14 hari
Jika setelah pemberian antibiotic tetapi keputihan terus berlangsung maka pemakaian
suntikan dihentikan
normal
tanpa
pengobatan
setelah
suntikan
dihentikan
Bila klien tidak dapat mentolerir gejala ini anjurkan untuk ganti kontrasepsi non hormonal
b. Pengobatan
Tidak ada
Penambahan BB ini bersifat sementara dan tidak terjadi pada semua pemakaian suntikan
tergantung reaksi tubuh wanita itu terhadap metabolism progesteron.
b. Pengobatan
Anjurkan klien melakukan diit rendah kalori dan olah raga yang teratur
Jika cara di atas tidak berhasil hentikan pemakaian suntikan dang anti dengan kontrasepsi
non hormonal (AKDR)
28 | P a g e
Jelaskan bahwa gejala ini hanya bersifat sementara dan biasanya 2 – 3 bulan setelah
pemakaian rasa pusing dan mual akan hilang sendiri
b. Pengobatan
Pastikan tekanan darahnya normal
Untuk sakit kepala berikan asam mefenamat 3x250 – 500 mg kapsul/ hari selama 3 – 5 hari
atau antalgin 3x500 mg/ hari selama 3 – 5 hari
Untuk mual dan muntah berikan metoklopramid 3x10 mg/ hari selama 5 – 7 hari
Bila dalam waktu 3 bulan gejala menetap hentikan pemakaian suntikan dan ganti dengan
kontrasepsi non hormonal.
D. Implant/ Susuk Efek samping dan penanganannya 1. Gangguan siklus haid Penanganan
dan pengobatan a. Konseling
Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara, biasanya terjadi pada 2 – 3 bulan pertama
setelah penyuntikan
b. Pengobatan Amenorhea
Bila klien ingin haid dapat diberikan pil KB 3x1 tablet dari hari 1 – 3 1x1 tablet mulai hari 4
selama 4 – 5 hari
Spotting/ metroagia
29 | P a g e
Bila mengganggu dapat diberikan pil KB 3x1 tablet/ hari selama 7 hari. Biasanya dengan
satu kuur sudah dapat diatasi
Cukup diberi tablet sulfasferosus 3x1 tablet selama 5 – 7 hari/ sampai keadaan membaik
Penambahan BB ini bersifat sementara dan tidak terajdi pada semua pemakai pil.
b. Pengobatan
Anjurkan klien untk melakukan diet rendah kalori dan olahraga yang proporsional
Bila selama 3 bulan cara di atas tidak menolong dan BB bertambah terus hentikan
pemakaian pil dan ganti dengan kontrasepsi non hormonal (AKDR).
b. Pengobatan
30 | P a g e
Bila ada infeksi dapat diberikan testrasiklin 3 – 4x1 kapsul selama 1 – 2 minggu
Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya
b. Pengobatan
Untuk sakit kepala berikan antalgin 3x500 mg per hari selama 3 – 5 hari, atau asam
mefenamat 3x250 – 500 mg kapsul per hari selama 3 – 5 hari.
Bila pemberian obat itdak menolong hentikan pemakaian pil dang anti dengan kontrasepsi
non hormonal
Untuk mual bila mengganggu berikan metoklopramid 3x10 mg dan diberikan 15 menit
sebelum makan selama 5 – 7 hari.
Anjurkan memakai penyangga payudara (BH) yang sesuai dengan menjaga kebersihannya
b. Pengobatan
Bila terasa sakit dapat diberi parasetamol 3x500 mg per hari selama 3 – 4 hari atau asam
mefenamat 3x250 – 500 mg per hari selama 3 – 4.
Bila gejala menetap hentikan pemakaian pil dan ganti dengan kontrasepsi non hormonal
31 | P a g e
6. Chloasma/ bercak coklat kehitaman pada wajah Penanganan dan pengobatan a.
Konseling
Jelaskan sebab terjadinya bahwa gejala ini bersifat sementara dan tidak terjadi pada semua
pemakai pil.
b. Pengobatan
Bila berlebihan dan menetap (dalam 3 bulan) serta mengganggu penampilan hentikan
pemakaian dan anjurkan untuk ganti kontrasepsi non hormonal.
b. Pengobatan
Periksa apakah kapsul masih ada di tempatnya atau tidak. Periksa pula adanya tanda-tanda
infeksi pada daerah insersi.
Bila tidak ada infeksi dan kapsul yang lain masih berada di tempatnya maka cabut 1 kapsul
yang ekspulsi sedangkan sisanya dipertahankan. Jangan lupa mencabut implant setahun
lebih awal dari semestinya.
Bila ada tanda-tanda infeksi : Anjurkan klien untuk memakai kontrasepsi lain Cabut kapsul
yangada dan pasang kapsul yang baru pada sisi lengan yang lain
8. Nyeri perut bagian bawah/ nyeri panggul Penanganan dan pengobatan a. Konseling
Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya
b. Pengobatan
32 | P a g e
Periksa TTV : nadi, suhu dan tensi
Rujuk jika perut bagian bawah tegang, nadi > 100x/menit, tekanan darah < 90/60 mmHg
Bila gejala tidak bisa diatasi cabut implant dang anti dengan kontrasepsi non hormonal
Jelaskan bahwa luka insisi dapat terinfeksi jika perawatan luka tidak higienis/ luka terbuka
atau kena air
b. Pengobatan
Bila infeksi tanpa abses Bersihkan luka dengan air dan sabun/ cairan anti septic kemudian
berikan antibiotic oral (ampisilin/ amoxilin 3x500 mg/hari selama 5 – 7 hari) Bila tidak
membaik, cabut semua kapsul dan pasang kapsul baru pada sisi lengan lain atau anjurkan
klien untuk mengganti kontrasepsi lain.
Bila terjadi abses Bersihkan daerrah luka dengan cairan antiseptic Alirkan dan insisi PUS
kemudian cabut semua kapsul Lakukan perawatan luka dan beri antibiotic oral seperti
amoxilin atau ampisilin 3x500 mg/ hari selama 5 – 7 hari Pasang kapsul baru pada sisi
lengan yang lain atau anjurkan klien untuk ganti kontrasepsi lain.
E. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim Efek samping dan penanganannya 1. Gangguan
perdarahan Penanganan dan pengobatan a. Konseling
33 | P a g e
Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara, biasanya terjadi pada 2 – 3 bulan pertama
setelah penyuntikan
b. Pengobatan Amenorhea
Bila klien ingin haid dapat diberikan pil KB 3x1 tablet dari hari 1 – 3 1x1 tablet mulai hari 4
selama 4 – 5 hari
Spotting/ metroagia
Cukup diberi tablet sulfasferosus 3x1 tablet selama 5 – 7 hari/ sampai keadaan membaik
2. Nyeri/ kram pada perut bagian bawah Penanganan dan pengobatan a. Konseling
Jelaskan bahwa gejala ini bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya
b. Pengobatan
Rujuk jika perut bagian bawah tegang, nadi > 100x/menit, tekanan darah < 90/60 mmHg
Bila gejala tidak bisa diatasi cabut implant dang anti dengan kontrasepsi non hormonal
jelaskan bahwa hal ini dapat diatasi dengan pengobatan dan kebersihan
b. Pengobatan
34 | P a g e
Penicillin injeksi 800.000 IU/ hari selama 3 hari Teramycin injeksi 50 mg/ hari selama 3 – 5
hari Bila telah dilakukan pengobatan sebanyak 4x dan tidak berhasil, rujuk ke RS. 4.
Ekspulsi AKDR Penanganan dan pengobatan a. Konseling
b. Pengobatan
AKDR dikeluarkan dan diganti dengan AKDR baru yang sesuai dengan ukuran rahim dan
melakukan cara pemasangan yang baik
b. Pengobatan
Observasi adanya tanda-tanda abdomen akut dan segera rujuk ke RS untuk pemeriksaan
dan pertolongan berlanjut
Bila pada pemeriksaan tidak ditemukan AKDR maka dilakukan foto rontgen kemudian
dilanjutkan HSG
F. Vasektomi Efek samping dan penanganannya 1. Reaksi alergi anastesi Penanganan dan
pengobatan a. Konseling
Jelaskan bahwa reaksi ini dapat terjadi pada saat dilakukan anastesi pada tindakan operasi,
baik operasi besar atau kecil
b. Pengobatan
35 | P a g e
Untuk menghindari terjadinya reaksi alergi, maka anastesi local harus diberikan secara
perlahan-lahan dengan dosis sesuai BB.
Bila terjadi reaksi alergi hentikan pemberian anastesi dan berikan suntikan anti histamine
dan suntikan dexametason bila perlu, kemudian evaluasi apakah tindakan vasektomi dapat
diteruskan atau tidak.
b. Pengobatan
Bila terjadi pada saat operasi, perdarahan dihentikan dengan penekanan pada pembuluh
darah yang luka.
Bila terjadi beberapa hari setelah operasi, luka dirawat seperti merawat luka perdarahan
(buka perban, hentikan perdarahan dengan penekanan, ganti perban dan balut luka dengan
agak ketat)
b. Pengobatan
Singkirkan adanya infeksi atau abses, kemudian berikan kompres hangat dan beri
penyangga sktrotum bila perlu dapat diberikan salep anti hematoma
Jelaskan bahwa gejala ini terjadi karena peralatan alat kurang steril dan kurang
sempurnanya persiapan operasi, teknik dan perawatan luka.
b. Pengobatan
36 | P a g e
Bila terjadi abses lakukan drainase. Jika luka basah lakukan kompres dan bila luka kering
gunakan salep antiseptic.
b. Pengobatan
Bila granuloma sperma kecil akan diabsopsi spontan secara sempurna dan bila besar rujuk
ke RS untuk dilakukan eksisi dan mengikat kembali vas deferens. Biasanya akan sembuh
sendiri.
Rasa nyeri dapat diatasi dengan pemberian analgetik (parasetamol dan antalgin)
Jelaskan sebab terjadinya dan berikan penyuluhan sebaik dan sejelas mungkin.
b. Pengobatan
G. Tubektomi Efek samping dan penanganannya 1. Reaksi alergi anastesi Penanganan dan
pengobatan a. Konseling
Jelaskan bahwa reaksi ini dapat terjadi pada saat dilakukan anastesi, oleh karena itu
diterangkan sebelum dilakukan operasi tentang semua resiko operasi tersebut.
b. Pengobatan
Untuk menghindari terjadinya reaksi alergi maka anastesi local harus diberikan secara
perlahan-lahan dengan dosis sesuai BB.
37 | P a g e
Bila terjadi reaksi alergi dapat diberikan antihistamin dan suntikan adrenalin 0,3 mg secara
SC.
Jelaskan bahwa gejala ini terjadi karena peralatan dan ruangan yang kurang steril, kurang
sempurnanya persiapan operasi, teknik dan perawatan luka pasca operasi.
b. Pengobatan
Bila terjadi abses lakukan drainase dan bila luka kering gunakan salep antiseptic.
Jelaskan mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi serta anatomi tubuh manusia.
b. Pengobatan
Pastikan adanya perforasi rahim, lakukan penghentian perdarahan dengan penjahitan
menggunakan chromic catgut.
Jelaskan mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi serta anatomi tubuh manusia dan
jelaskan sebab terjadinya perlukaan kandung kencing.
b. Pengobatan
Pastikan adanya perlukaan kandung kencing, jika ada lakukan dengan jahitan kedua
dengan jahitan simpul dan memakai benang sutra.
38 | P a g e
Pasca bedah lakukan pemasangan kateter dan pertahankan selama 3x24 jam.
Jelaskan mengenai teknik yang dipakai pada tubektomi secara anatomi tubuh manusia dan
jelaskan sebab terjadinya perlukaan usus
b. Pengobatan
Pastikan adanya perlukaan usus, jika ada jahit dengan jahitan jelujur longitudinal
menggunakan catgut kemudian lakukan jahitan simpul sutra
Pasca bedah, biasanya dirawat inap di RS sampai fungsi faal usus baik selama 3x24 jam.
b. Pengobatan
Bila terjadi pada saat operasi, perdarahan dihentikan dengan kauterisasi atau penjahitan
pada pembuluh darah yang luka.
39 | P a g e
a) Bagaimana keadaan diri orang yang perlu konseling KB itu? b) Apakah dia sudah tahu
tentang NKKBS? c) Apakah dia sudah tahu tentang alat-alat KB? Apa saja? Dari mana dia
tahu? Betulkah pengetahuannya itu? d) Apakah dia sudah punya pilihan alat KB? e)
Mengapa dia memilih itu? f) Apakah dia punya pilihan lain?
3. Apa tujuan yang ingin diperoleh dengan pemberian konseling, hasil apa yang diharapkan
dari konseling? a) Dikaitkan dengan jenjang Pelayanan Konseling KB, termasuk yang mana
percakapan konseling yang akan dilakukan? 1) Awal/Pendahuluan 2) Pemilihan Cara 3)
Pengayoman b) Apa yang diharapkan sesudah konseling? 1) Tambahan pengetahuan 2)
Perubahan sikap 3) Perubahan perilaku c) Sejauh mana peningkatan pengetahuan atau
perubahan sikap dan perilaku yang diharapkan?
5. Di mana tempatnya dan berapa lama waktunya? a) Di mana konseling itu akan
dilakukan? Di rumahnya? Di rumah Anda? Di kantor kepala desa? Bagaimana dengan faktor
ketenangan? Apakah ruangan yang dipakai itu tidak terganggu oleh kegiatan lain? Kalau
ada, berapa banyak gangguan yang akan
40 | P a g e
ditimbulkannya dan bagaimana cara mengatasinya? Apakah tidak banyak orang di situ? b)
Apakah Anda punya cukup waktu untuk memberikan konseling KB dan apakah dia juga
punya cukup waktu untuk mengikuti konseling KB? Kalau tidak, lebih baik ditunda dan
dicarikan waktunya yang lebih tepat supaya Anda dan dia bisa bicara dengan enak.
7. Bagaimana menilai hasil konseling? Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
menjawab pertanyaan ini, antara lain dengan mengamati sikapnya selama mengikuti
konseling: a. Cara dia bertanya b. Cara dia menjawab c. Cara dia menyampaikan pikirannya
d. Cara dia menerangkan e. Cara dia menceritakan dirinya f. Cara dia membantah g. Cara
dia menerima atau menolak pendapat h. Cara dia menyelesaikan pembicaraan. Dengan
mengetahui tingkat keberhasilan konseling, maka proses konseling bisa lebih lancar.
Kalaupun diperlukan konseling ulang atau rujukan, bisa dilakukan dengan mudah.
41 | P a g e
B. Langkah-Langkah Konseling KB. Ada 6 (enam) langkah konseling KB. Supaya mudah
diingat, ada kata kuncinya, yang merupakan singkatan dari pelaksanaan langkahlangkah
tersebut. Kata kunci itu adalah SATU TUJU, yaitu singkatan dari : SA = Salam T = T
anyakan U = Uraikan TU = Bantu J = Jelaskan lebih rinci U = Ulangan Langkah SATUTUJU
ini tidak perlu dilakukan berurutan karena menyesuaikan dengan kebutuhan klien. Dalam
memberikan konseling. Khususnya bagi calon klien KB yang baru hendaknya dapat
diterapkan 6 langkah yang sedah dikenal dengan kata kunci SATU TUJU. Penerapan SATU
TUJU tersebut tidak perlu dilakukan secara berurutan karena petugas harus menyesuaikan
diri dengan kebutuhan klien .Beberapa klien membutuhkan lebih banyak perhatian pada
langkah yang satu dibandingkan dengan langkah lainnya.Kata kunci SATU TUJU dalah
sebagai berikut : SA : sapa dan salam Sapa dan salam kepada klien secara terbuka dan
sopan. Berikan perhatian sepenuhnya kepada mereka dan berbicara ditempat yan nyaman
serta terjamin privasinya. Yakinkan klien untuk membangun rasa percaya diri.Tanyakan
kepada klien apa yang perlu dibantu serta jelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya.
-
Tanyakan apa yang perlu dibantu dan jelaskan pelayanan apa yang dapat diperolehnya
42 | P a g e
T : Tanya Tanyakan kepada klien informasi tentang dirinya. Bantu klien untuk berbicara
mengenai pengalaman keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, tujuan, kepentingan,
harapan, serta keadaan kesehatan dan kehidupan keluarganya.Tanyakan konstrasepsi yan
diiginkan ole klien. Berikan perhatian kepada klien apa yang disampaikan oleh klien ssuai
dengan kata-kata, gerak isyarat dan caranya.Coba tempatkan diri kita di dalam hati
klien.Perlihatkan bahwa kita memahami. Dengan memahami pengetahuan, kebutuhan dan
keinginan klien kita dapat membantunya. -
-
Bantu klien pengalaman tentang KB dan kesehatan reproduksi
U: Uraikan Uraikan kepada klien mengenai pilihannya dan beritahu apa pilihan reproduksi
yang paling mungkin, termasuk pilihan beberapa jenis kontrasepsi. Bantulah klien pada jenis
kontrasepsi yang paling dia ingini, serta jelaskan pula jenis-jenis lain yang ada. Juga
jelaskan alternative kontrasepsi lain yang mungkin diingini oleh klien.Uraikan juga mengenai
risiko penularan HIV/ Aids dan pilihan metode ganda. -
Bantu klien pada jenis kontrasepsi yang paling dia ingini serta jelaskan jenis yang lain
TU : Bantu Bantulah klien menentukan pilihannya. Bantulah klien berfikir mengenai apa
yang paling sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya. Doronglah klien untuk
menunjukkan
keinginannya
dan
mengajukan
pertanyaan.
43 | P a g e
Jika
memungkinkan
diskusikan
mengenai
pilihan
tersebut
pada
pasangannya. Pada akhirnya yakinkan bahwa klien telah membuat suatu keputusan yang
tepat. Petugas dapat menanyakan : Apakah anda sudah memutuskan pilhan jenis
kontrasepsi? Atau apa jenis kontrasepsi terpilih yang akan digunakan. -
Bantu klien berfikir apa yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya
U : Kunjungan Ulang Perlunya dilakukan kunjungan ulang. Bicarakan dan buatlah perjanjian,
kapan klien akan kembali untuk melakukan pemeriksaan atau permintaan kontrasepsi jika
dibutuhkan. Perlu juga selalu mengingatkan klien untuk kembali apabila terjadi suatu
masalah.
kegiatan
konseling
dalam berikut
pelayanan KB dapat :
dirinci KIE
44 | P a g e
dari
dokter
atau
paramedis
yang
bertugas
di
klinikKB yang ada di Puskesmas, Balai Kesehatan, Rumah sakit Bersalin dan Rumah Sakit
Umum. Atau dari media cetak (surat kabar, majalah, poster dsb) dan media elektronik (radio
atau televisi) Pesan yang disampaikan dalam Kegiatan KIE tersebut pada umumnya meliputi
3 hal yaitu tentang : a. Pengertian dan manfaat KB bagi kesehatan dan kesejahteraan
keluarga. b. Proses terjadinya kehamilan pada wanita (yang penting dalam kaitannya
menerangkan cara kerja alat / metode kontrasepsi) c. Jenis alat / metode kontrasepsi yang
ada , cara pemakaian cara kerjanya serta lama pemakaiannya. 2. Kegiatan Bimbingan
Kegiatan bimbingan kontrasepsi merupakan tindak lanjut dari kegiatan KIE juga merupakan
tugas para petugas lapangan KB. Sesudah memberikan KIE keluarga berencana PLKB
diharapkan melanjutkan
dengan
melakukan
penyaringan
terhadap
calon
peserta KB. Tugas penyaringan ini dilakukan dengan memberikan bimbingan kontrasepsi
yaitu memberikan informasi tentang jenis kontrasepsi secara lebih obyektif, benar dan jujur
sekaligus meneliti apakah
calon
peserta KBtersebut
memenuhi
syarat
untuk
mendapatkan pelayanan kontrasepsi yang dipilihnya. Bila memenuhi syarat , maka calon
peserta tersebut kemudian dirujuk oleh PLKB ke fasilitas pelayanan yang terdekat untuk
memperoleh pelayanan KIP/K. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa tugas yang
45 | P a g e
dilakukan oleh pembimbing adalah merupakan bagian dari tugas konselor. Artinya baik mutu
bimbingan yang dilakukan sewaktu dilapangan akan mempermudah proses konselingnya. 3.
Kegiatan Rujukan Dapat dibedakan dalam 2 macam yaitu rujukan untuk calon peserta KB
dan rujukan untuk peserta KB. a. Rujukan untuk calon peserta KB dilakukan oleh petugas
lapangan KB dimana calon peserta dirujuk ke klinik yang terdekat dengan tempat tinggal
calon peserta dengan maksud untuk mendapatkan pelayanan konseling dan pelayanan
kontrasepsi. Atau rujukan dilakukan oleh klinik ke klinik lain yang lebih memadai sarananya.
b. Rujukan Rujukan ke klinik untuk peserta KB dilakukan oleh petugas lapangan KB
terhadap peserta KB yang mengalami komplikasi atau kegagalan untuk mendapatkan
perawatan. Atau dapat juga dilakukan oleh suatu klinik yang karena sasarannya
belum
memadai
maka
peserta KB yang
mengalami komplikasi dirujuk ke klinik lain yang lebih mampu. 4. Kegiatan KIP/K Setiap
pasangan suami istri (klien) yang dirujuk oleh petugas lapangan KB ke klinik, sebelum
memperoleh pelayanan kontrasepsi harus mendapatkan pelayanan KIP/K terlebih dahulu.
Beberapa tahap yang perlu dilakukan dalam KIP/K adalah : a. Menjajaki apa alasan klien
memilih alat / metode kontrasepsi tersebut. b. Menjajaki apakah klien sudah mengetahui /
memahami alat / metode kontrasepsi yang dipilihnya tersebut. c. Menjajaki apakah klien
mengetahui jenis alat / metode kontrasepsi lain. d. Bila belum mengetahui, perlu diberikan
informasi mengenai hal hal diatas.
46 | P a g e
e. Berikan
klien
kesempatan
untuk
mempertimbangkan
pilihannya kembali, kontrasepsi apa yang akan dipakai. f. Jika diperlukan bantulah klien
dalam proses pengambilan keputusan. g. Berilah klien informasi bahwa apapun pilihannya
sebelum diberikan pelayanan klien akan diperiksa terlebih dahulu kesehatannya sehingga
belum tentu alat / metode kontrasepsi yang dipilihnya tersebut secara medis cocok buat
dirinya. Hasil pembicaraan
dengan
klien
diatas
dicatat
pada
kartu
konseling. Sesudah klien mengambil keputusan tentang alat / metode kontrasepsi yang
akan dipakainya. 5. Kegiatan Pelayanan Kontrasepsi Pemeriksaan
kesehatan
yang
dlakukan
meliputi
anamnesis
dan pemeriksaan fisik. Apabila dari hasil pemeriksaan kesehatan tidak didapati
kontraindikasi,
maka
pelayanan
kontrasepsi
dapat dilakukan.Untuk pelayanan metode kontrasepsi jangka panjang Yaitu IUD, implant,
dan kontap sebelum pelayanan dimulai kepada klien diminta untuk menandatangai informed
consent form. 6. Kegiatan Tindak Lanjut (Pengayoman) Selesai mendapatkan pelayanan
kontrasepsi, petugas melakukan pemantauan kepada keadaan peserta KB dan diserahkan
kembali kepada petugas lapangan KB. Hal ini karena pola pendekatan para PLKB adalah
dengan
kunjungan
ke
rumah-rumah
para
peserta KB khususnya peserta Kb baru. Oleh karena itu tugas kunjungan ini sekaligus dapat
dimanfaatkan untuk memantau keadaan para peserta KB baru apakah dalam keadaan
sehat ataukah mengalami efek samping ataupun komplikasi.
47 | P a g e
SOAL-SOAL
1. Salah satu tujuan dari konseling KB adalah ... a. Dapat memilih KB yang aman dan efektif
b. Dapat menunda persalinan c. Dapat mengurangi rasa sakit saat melahirkan d. Dapat
mengatasi masalah kehamilan e. Dapat memicu adanya sexs bebas 2. Definisi konseling Kb
yang tepat adalah ... a. Upaya mencegah terjadinya masalah kesehatan b. Penerapan yang
dilakukan secara berulang – ulang agar dapat memenuhi kebutuhan klien c. Tindakan yang
dapat membantu klien untuk keluar dari berbagai pilihan masalah KB dan kesehatan
reproduksi d. Mengenali pasien secara mendalam e. Mengharuskan kepada pasien untuk
menggunakan KB 3. Di bawah ini merupakan langkah-langkah konseling KB, yaitu … a.
Salam, tanyakan, umpan, bantu, jelaskan lebih rinci, ulangan b. Sapa, tanyakan umpan,
bilang, jelaskan lebih rinci, ulangan c. Sapa, tindakan, bilang, jelaskan lebih rinci, umpan d.
Salam, tindakan, bantu, jelaskan lebih rinci, ulangan e. Salam, tanyakan umpan, jelaskan
lebih rinci, ulangan 4. Bantulah klien berfikir mengenai apa yang paling sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya, oronglah klien untuk menunjukkan keinginannya dan
mengajukan pertanyaan merupakan contoh dari langkah… a. Tanyakan b. Jelaskan lebih
rinci
48 | P a g e
c. Bantu d. Ulangan e. Salam 5. Bicarakan dan buatlah perjanjian, kapan klien akan kembali
untuk melakukan pemeriksaan atau permintaan kontrasepsi jika dibutuhkan, merupakan
contoh dari langkah… a. Salam b. Ulangan c. Bantu d. Tanyakan e. Uraikan 6. Ada berapa
tahapan dalam konseling pelayanan Kb? a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6 7. Dalam tahapan konseling
pelayanan KB, petugas melakukan pemantauan kepada keadaan peserta KB, hal ini
termasuk tahapan? a. Kegiatan tindak lanjut b. Kegiatan pelayanan kontrasepsi c. Kegiatan
rujukan d. Kegiatan bimbingan e. Kegiatan KIP/K 8. Berikut adalah pesan yang disampaikan
saat kegiatan KIE KB, kecuali… a. Metode kontrasepsi yang ada b. Manfaat KB c. Jenis alat
KB d. Proses terjadinya kehamilan pada wanita e. Proses terjadinya pembuahan 9.
Gangguan pada pemakaian KB suntik sama dengan pil, kecuali : a. Gangguan siklus haid b.
Tekanan darah tinggi c. Berat badan naik
49 | P a g e
d. Jerawat e. Keputihan 10. Implant adalah alat kontrasepsi berbentuk kapsul silastik berisi
hormon progesteron yang dimasukkan di bawah kulit. Terdiri dari 6 kapsul silastik, dimana
setiap kapsulnya berisi levonorgestrel sebanyak 36 mg (norplant) dan lama kerjanya .... a. 2
tahun b. 3 tahun c. 4 tahun d. 5 tahun e. 6 tahun
50 | P a g e
II. SARAN Adapun saran dari kelompok kami adalah mudah-mudahan makalah kami ini
dapat bermaanfat bagi kita semua,diharapkan untuk mahasiswa agar dapat memahami
tentang pelayanan konseling keluarga berencana dan kami mengharapkan dan
menyarankan kepada calon perawat agar mengetahui konsep tentang pelayanan konseling
keluarga