Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN HIPERTENSI

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMALATE

OLEH :
ERNAWATI
14420192162

CI INSTITUSI CI LAHAN

(.............................) (..........................)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN (Tanggal: 23 desember 2020)

I. DATA UMUM

1. Kepala Keluarga (Inisial) : Tn. J

2. Alamat : Jln. Dg. muda

3. Pekerjaan Kepala Keluarga : Buruh Harian Lepas

4. Pendidikan Kepala Keluarga : SD

5. Komposisi Keluarga :

NAM HUBU STATUS IMUNISASI


U BC POLIO DPT HEPATIT CA
NO A/ J NGAN PENDIDIK
M G IS MP KET
: INISI K DGN AN 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
UR AK
AL KK
1 Tn. J L SUAMI 47 SD

2 Ny.H P ISTRI 52 SD

GENOGRAM :
Ket:

: perempuan

:laki-laki

:Hubungan keluarga

:pasien

: meninggal

6. Keluarga : tipe keluarga Ny. H adalah pasangan

inti terdiri dari suami dan istri

7. Suku Bangsa :keluarga klien berasal dari suku bugis


makassar
8. Agama : Ny. H beragama islam
9. Status Sosial ekonomi keluarga :Sumber pendapatan keluarga diperoleh
dari jasa bekerja buruh dan berjualan
diwarung. Barang-barang yang dimiliki :
televisi, kipas angin,sepeda motor ,
lemari, 1 set kursi tamu.
10. Aktivitas rekreasi keluarga : Rekreasi digunakan untuk mengisi
kekosongan waktu dengan menonton
televisi bersama dirumah, rekreasi di luar
rumah kadang kadang tidak pernah
dilakukan.
II. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga :
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
keluarga Ny. H dalam tahap keluarga dengan usia pertengahan
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Ny. H mengatakan bahwa dirinya sampai saat ini belum dikaruniai
seorang anak
13. Riwayat kesehatan keluarga inti :

Kedua orang tua Ny.H sudah meninggal. Mereka hanya tinggal berdua

dlam rumah suaminya pernah didiagnosis hernia ( usus turun) lalu

diopersi 6 tahun yang lalu. Dan saat itu pula Ny. H bersama suaminya

tidak pernah lagi berhubungan intim. Saat ini Ny. H mengalami hipertensi

dan Ny.H tidak tahu tanda dan gejala dari penyakitnya.

14. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :

Tn. J pernah dirawat di rumah sakit dengan diagnosa hernia sejak 6 tahun

yang lalu dan sudah dioperasi

III. Data Lingkungan

15. Karakterisitik rumah :

Rumah yang ditempati oleh keluarga merupakan rumah sendiri, ukuran

4x6meter.. Rumah terlihat berantakan. Jarak antara rumah Ny. E dengan

yang lainnya sangat dekat, hanya kurang dari satu meter. Kondisi ventilasi

kurang karena sehingga cahaya yang masuk sedikit dan pertukaran udara

sangat kurang. Ny. H mengatakan bahwa ia tidak bisa melakukan apa-apa

karena ventilasi rumah sudah seperti itu saat mereka pertama kali tinggal.

Untuk mengubahnya tentu membutuhkan biaya. Ny. H mengatakan bahwa

rumah yang bersih adalah rumah yang di sapu setiap hari. Ny. H

mengatakan rumahnya sudah cukup bersih.


Denah Rumah :

T KAMAR DAPUR
O
K
O RU wc
AN
G
S
A
R
E
T
TAM
U
16. Karakterisitik tetangga dan komunitas RW :
Lingkungan di mana keluarga Ny. H tinggal merupakan tempat hunian
yang padat. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lainnya hanya
kurang dari 1 meter. Terdapat banyak rumah petak atau rumah kontrakan
disekitar rumah Ny. H. Antar tetangga sangat rukun, mereka terkadang
menghabiskan waktu untuk mengobrol di teras rumahnya. Jarak masjid
hanya sekitar 50 meter dari rumah Ny. H. Ny. H saat merasa dirinya sakit
di mengunjungi dokter klinik..
17. Mobilitas Geografis keluarga :

Sejak menikah, mereka sudah tinggal di lingkungan yang saat ini mereka

tempati dan tidak pernah pindah rumah.

18. Perkumpulan keluarga dan interksi dengan masyarakat : Hubungan

keluarga dengan masyarakat sangat baik.

19. Sistem pendukung keluarga : Dukungan dari pasangan sangat membantu

apabila salah satu dari mereka ada yang sakit maka mereka akan

membantu pekerjaan rumah

IV. Struktur keluarga

20. Pola komunikasi keluarga :


Komunikasi antara Tn. J dan Ny. H tidak mengalami kesulitan, apabila
terdapat hal yang penting dibicarakan biasanya mereka langsung
membicarakannya. Menurut Ny. H, mereka sama-sama orang bugis
Makassar jadi jika berbicara tanpa basa basi.
21. Struktur peran kelaraga :
Tn. J: suami, ia merupakan pencari nafkah satu-satunya dan merupakan
pemimpin keluarga. Perannya di keluarga dilakukan sebaik-baiknya,
menurut Tn. J ia selalu berusaha menjadi suami yang baik.ia selalu
berusaha memenuhi keinginan istrinya. Tn. J tidak pernah mengambil
keputusan sepihak, ia selalu melibatkan Ny. H untuk memberikan
masukan. Tn. J selalu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dengan
istrinya.
Ny. H: istri, merupakan ibu rumah tangga. Ia selalu berusaha memberikan
yang terbaik untuk suaminya dengan sebaik-baiknya. Ia pun merasa sangat
dihargai oleh suaminya sehingga tidak mau mengecawakan Tn. J
22. Nilai dan norma keluarga :
Norma yang dianut adalah norma agama. Apabila menurut agama tidak
baik, maka mereka tidak akan melakukan hal tersebut
23. Struktur kekuatan keluarga :
Di keluarga Tn. J, kekuasaan dibagi menurut peran masing-masing. Untuk
masalah-masalah yang berhubungan dengan kepentingan rumah tangga,
Tn. J menyerahkan sepenuhnya pada Ny. H namun apabila tidak bisa
diatasi, Ny. H selalu meminta bantuan dan pertimbangan Tn. J. Tn. J selalu
memberikan tanggung jawab keuangan kepada Ny. H. Apabila terdapat
keputusan penting dan mendesak, Tn. A lah yang bertanggungjwab
mengambil keputusan
V. Fungsi Keluarga

24. Fungsi ekonomi : Keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan yang

cukup, pakaian untuk anak dan biaya untuk berobat.

25. Fungsi social : Setiap hari keluarga selalu berkumpul di rumah,

hubungan dalamkeluarga baik dan selalu mentaati norma

yang baik.

26. Fungsi sosialisasi: Hubungan Ny. H dengan Tn. J sangat baik dan

harmonis

27. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan :

Ny. H mengatakan tidak tau, tidak mengerti terlalu rinci dengan

penyakitnya baik itu pengertian tanda gejala maupun pencegahan dan

perawatannya. Ny.H mengatakan selalu bertanya kepada petugas

kesehatan tentang penyakitnya. Ny.H mengatakan khawatir terhadap

kesehatannya.Ny.H belum sepenuhnya paham tentang penyakitnya. Ny.H

mengatakan pergi ke klinik bila merasa penyakitnya kumat.

Ny.H mengatakan sering mengeluh nyeri di bagian kepala ,rasa mual dan

muntah,dan merasa tegang pada pundaknya. Keluarga Ny. H menyadari

pentingnya pola hidup sehat dan kebersihan lingkungan oleh sebab itu

keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya dengan membersihkan

lingkungan rumah, seperti menyapu dan menguras bak mandi agar tidak

menjadi sumber penyebaran penyakit

28. Fungsi religius:


Ny. H dan keluarga rajin melaksanakan sholat 5 waktu di rumah
29. Fungsi rekreasi :
Ny. H dan keluarga tidak memiliki rekreasi yang terjadwal, untuk

menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, Ny. H dan

keluarga nonton TV bersama, bercerita dan berkumpul bersama tetangga

sekitaran rumah

30. Fungsi reproduksi :

Ny H.mengatakan sudah 24 tahun mereka menikah. Ny. H mengatakan

tidak memiliki anak dan Ny. H mengatakan sudah tidak pernah lagi

berhubungan intim dengan Tn. J semenjak Tn. J post operasi usus turun

31. Fungsi afektif : Ny. H dan Tn. J saling menyanyangi dan

memperhatikan satu sama lain serta seling mendukung

dan mengarahkan dengan segala sesuatu yang dilakukan

VI. Stress dan Koping Keluarga

32. Stressor jangka pendek dan panjang: Keluarga tidak merasakan adanya

stressor saat ini.

33. Kemampuan keluarga berespon thd situasi/stressor :

Keluarga memiliki sumber daya untuk berespon terhadap stressor yaitu:

1) Sistem dukungan sosial keluarga kuat. Keluarga besar selalu


memberikan bantuan kepada keluarga Tn. A
2) Tempat tinggal yang memadai dengan sarana kesehatan yang
tersedia
3) Pola komunikasi yang baik dalam keluarga
34. Strategi koping yang digunakan :
Ny.H dan Tn. J bila ada permasalahan, mereka berusaha untuk selalu
menyelesaikannya dengan bermusyawarah dan tetap tenang dalam berfikir
35. Strategi adaptasi disfungsional :
Tidak pernah terdapat perselisihan antar anggota keluarga dalam
mengambil suatu keputusan.
36. Pemeriksaan Fisik

Tanggal Pemeriksaan Fisik :23 DESEMBER 2020

PEMERIKSA NAMA ANGGOTA KELUARGA

AN FISIK Ny. H
Tn. J
KEPALA :

Rambut Simetris, rambut berwarna Simetris,tidak ada ketombe,Rambut

hitam, tidak ada ketombe sedikit kusut

Mata Konjungtiva tidak terlihat Konjungtiva tidak terlihat anemis,

anemis, tidak ada katarak, tidak ada katarak, penglihatan jelas

penglihatan jelas

Hidung Simetris,keadaan Simetris,keadaan bersih,Tidak ada

bersih,Tidak ada kelainan kelainan yang ditemukan

yang ditemuka

Telinga Simetris, keadaan Simetris, keadaan bersih,Fungsi

bersih,Fungsi pendengaran pendengaran baik

baik

Gigi – mulut Mukosa mulut lembab, Mukosa mulut agak sedikit kering,

keadaan bersih,Tidak ada

kelainan
LEHER : Tidak terdapat tiroid Tidak terdapat tiroid
DADA : Pergerakan dada terlihat Pergerakan dada terlihat simetris,

simetris, suara jantung S1 suara jantung S1 dan S2

dan S2 tunggal,tidak tunggal,tidak terdapat palpitasi, suara

terdapat palpitasi, suara mur-mur (-), ronchi (-), wheezing (-)

mur-mur (-), ronchi (-),

wheezing (-)
ABDOMEN: Pada pemeriksaan abdomen Pada pemeriksaan abdomen tidak

tidak didapatkan adanya didapatkan adanya pembesaran

pembesaran hepar, tidak hepar, tidak kembung, pergerakan

kembung, pergerakan peristaltik usus 35x/mnt, tidak ada

peristaltik usus 35x/mnt, bekas luka operasi

ada bekas luka operasi


EXTREMITA 5     5    4  4
5     5     5   5
S

LAIN – LAIN: TD : 120/80 mmHg, TD : 180/100mmHg


N : 74x/m, N : 64x/m,
Tekanan
S : 360C S : 36,50C
Darah
R: 20x/m R: 20x/m
Nadi BB:- BB: 58 kg

Respirasi

Suhu

Berat badan
37. Harapan Keluarga dibidang Kesehatan

Keluarga berharap Ny.S dapat sembuh dan petugas kesehatan dapat memberi

pelayanan kesehatan dengan baik.

38. Pengkajian Fokus :

1. Mempertahankan keintiman : hubungan keluarga yang harmonis

2. Menata kembali fasilitasi dan sumber yang ada pada keluarga :

fasilitas di gunkana secara maksimal

VII. Resume :

Ny. H merupakan tipe keluarga pasangan suami istri dimana

pasangannya

Berinisial Tn. J. mereka hanya tinggal berdua dalamm rumah luas rumah 6x4

m. memiliki tokoh dan pencerahan dalam rumah remang remang. Pekerjaan

Tn. J hanya sehari harinya hanya burh harian lepas. Ny H.mengatakan sudah

24 tahun mereka menikah. Ny. H mengatakan tidak memiliki anak dan Ny. H

mengatakan sudah tidak pernah lagi berhubungan intim dengan Tn. J

semenjak Tn. J post operasi usus turun. Saat ini Ny. H memiliki riwayat

hipertensi saat dan saat pemeriksaan ttv didapatkan tekanan darah 180/100

mm/Hg. Pasien mengatakan dirinya lemas, mual muntah dan merasa bahwa

pundaknya kaku dan merasa lehernya tegang. Saat penyakitnya kambuh

pasien mengunjungi sarana kesehatan yang dekat dengan rumah yaitu klinik.

Pasien setiap harinya hanya menjaga tokonya dan Ny. H mengatakan jam

tidurnya tidak beraturan karena harus bangun untuk membuat kue untuk

dijualnya setiap hari.


VIII. Klasifikasi Data

DS:
 Ny.H mengatakan nyeri kebagian kepala dan merasa bahwa bagian
lehernya tegang
 Pasien mengatakan jam tidurnya tidak beraturan
   Ny.H bekerja sebagai IRT dan membuka usaha di depan rumah
   Ny.H mengatakan jarang berolah raga
 Ny.S suka mengkonsumsi makanan berlemak, seperti gorengan dan
bumbu santan.
 Pasien mengatakan apa yang meyebabkan tekan darahnya meningkat
 Pasien mengatakan kadang minum obat kadang tidak
DO:
 Mukosa bibir kering
 Ny.S tampak lemas
 Pasien tidak patuh dalam mengkonsumsi obat
 Pasien tampak acuh dengan penyakit yang dideritanya
TD : 180/100mmH, 
N : 64x/m,
S : 36,50C
R: 20x/m
 Kekuatan otot:
       4        4
  5        5

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

I. Analisis dan sintesis data

Data Etiologi Masalah


DS: ketidakmampuan keluarga Nyeri akut
        Ny.H mengatakan nyeri dalam merawat keluarga
kebagian kepala dan yang sakit
merasa bahwa bagian
lehernya tegang
DO:
  Ny.S tampak lemas
 Pasien tampak
meringis
TD : 180/100mmH, 
N : 64x/m,
S : 36,50C
R: 20x/m
 Jam tidurnya tidak
beraturan
DS: ketidakmampuan keluarga Kurang
 Ny.S suka dalam mengenal masalah pengetahuan
mengkonsumsi tentang diit
makanan berlemak, Hipertensi
seperti gorengan dan
bumbu santan.
 Pasien mengatakan
apa yang meyebabkan
tekan darahnya
meningkat
DO:
 Pasien tampak
acuh dengan
penyakit yang
dideritanya
 Pasien tidak patuh
dalam
mengkonsumsi
obatnya
II. Perumusan Diagnosa Keperawatan

No. Diagnosa Keperawatan (PES)


1 Nyeri akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga

yang sakit
2 Kurang pengetahuan b/d ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah

III. Penilaian (Skoring) diagnosa keperawatan

Dx 1 : Nyeri akut b/d ketidakmampuan keluarga dalam merawat keluarga yang


sakit
NO KRITERIA PENGHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
Ny. H sakit
hipertensi dan
Memerlukan
tindakan segera
untuk mencegah
1 Sifat Masalah     komplikasi.
  Skala : Aktual  3/3 X 1  1  
         
2 Kemungkinan Masalah dapat Fasilitas
kesehatan
diubah
(klinik ) dapat
dijangkau
dengan mudah
sehingga
keluarga dapat
memanfaatkan
keluarga dapat
memanfaatkan
  Skala : Mudah 2/2X 2 2
         
 Hipertensi dapat

diobati dan

dicegah bila

keluarga

3 Potensial Masalah untuk dicegah  2/3X1  2/3 mengetahui


  Skala : cukup      
         

4 Menonjolnya Masalah      

Ada masalah,

namun keluarga

menganggap tidak

perlu segera
Skala : ada tetapi tidak harus
  segera diatasi  1/2X1 1/2 ditangani 

 
       
∑=

4, 17

   Total    

Dx 2: Kurang pengetahuan b/d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal


masalah
NO KRITERIA PENGHITUNGAN SKOR PEMBENARAN
1 Sifat Masalah  3/3X1  1 Masalah bersifat

actual karena
keluarga tidak

mengetahui diit

hipertensi 
  Skala : Aktual    
         
Masalah dapat
diubah dengan
mudah dengan
cara
penyuluhan
tentang
Kemungkinan Masalah dapat
penyakit yang
2 diubah  2/2 X 2  2 dialami Ny. H
  Skala : mudah      
         
 Pendidikan

keluarga sangat

rendah sehingga

perlu penanganan

3 Potensial Masalah untuk dicegah 1/3 X 1  1/3 yang lebih baik


  Skala : Rendah      
         
4 Menonjolnya Masalah      
 Ada masalah
namun keluarga
menganggap tidak
Skala : Ada, tetapi tidak harus
perlu segera
  segera diatasi  1/2X1  1/2 ditangani
         
   TOTAL   ∑= 3,83  
IV. Prioritas Diagnosa Keperawatan

Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor


1. Nyeri akut b/d ketidakmampuan
keluarga dalam merawat keluarga 4,17

yang sakit
2. Kurang pengetahuan b/d 3,83
ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

FORMAT PERENCANAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
NO Diagnosa TUJUAN STANDAR INTERVENSI & PARAF

RASIONAL
1 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan Kriteria hasil : 1. Observasi skala nyeri

kunjungan ke pasien menyatakan nyeri Rasional: Untuk


ketidakmampuan
berkurang, mengetahui
keluarga dalam rumah selama 3
skala 1-3 nyeri berkurang skala nyeri yang
hari diharapkan
merawat keluarga yang pasien tampak relaks, dialami oleh pasien
nyeri berkurang tidak gelisah. 2. Ajarkan teknik
sakit
relaksasi
Rasional: . Teknik
relaksasi dapat
mengurangi rasa nyeri
dan membuat pasien
menjadi lebih tenang
3. Ajarkan keluarga
untuk
Setelah dilakukan melakukan kompres
Kunjungan seba- dengan
2.
Kurang pengetahuan nyak 3 hari keluarga air hangat jika nyeri
Keluarga mampu
b/d ketidakmampuan mampu datang.
Menyebutkan defenisi
keluarga dalam merawat keluarga Rasional: untuk
hipertensi dengan bahasa
mengenal masalah yang sakit menghilangkan nyeri
sendiri
Hipertensi.

1. Kaji tingkat
pengetahuan keluarga
tentang makanan yang
boleh dikonsumsi dan
yang harus dihindari.
Rasional: Untuk
mengetahui tingkat
pengetahuan keluarga
tentang makanan yang
boleh dikonsumsi dan
makanan yang dihindari.
2. Diskusikan dengan
keluarga tentang
kebutuhan nutrisi pada
Hipertensi dan cara
mencegah serta
mengatasi Hipertensi.
Rasional: Untuk
mengetahui pemahaman
keluarga tentang
kebutuhan nutrisi pada
hipertensi dan cara
mencegah serta
mengatasi hipertensi.
3. Demonstrasikan contoh
makanan yang harus
dikonsumsi dan yang
harus dihindari dan diit
hipertensi. Rasional:
Untuk mengetahui
makanan yang
dikonsumsi dan yang
harus dihindari pada
penderita hipertensi
D. IMPLEMENTASI

FORMAT PELAKSANAAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No No. Diag. Kep Tanggal & Waktu Implementasi dan Respon Klien PARAF
1 Nyeri akut b/d Kamis, 24/12/20 1. Mengobeservasi skala nyeri
Hasil: klien tampak rileks
ketidakmampuan 09:00
2. Mengajarkan teknik relaksasi
keluarga dalam
Hasil: klien mengerti apa yang
merawat keluarga telah dijelaskan.
3. Ajarkan keluarga untuk
yang sakit
melakukan kompres dengan
air hangat jika nyeri datang.
Hasil : keluarga mengerti apa yang
harus dilakukan saat nyeri pada
pasien kambuh
2 Kurang Kamis, 24/12/20 1. Mengkaji tingkat pengetahuan
pengetahuan b/d keluarga tentang makanan yang
09:30
ketidakmampuan boleh dikonsumsi dan yang harus
keluarga dalam dihindari.
mengenal masalah Hasil : Keluarga mampu
menyebutkan jenis makanan yang
boleh dikonsumsi dan makanan yang
harus dihindari yang dapat
menyebabkan hipertensi.
2. Mendiskusikan dengan keluarga
tentang kebutuhan nutrisi pada
Hipertensi dan cara mencegah serta
mengatasi Hipertensi
Hasil: keluarga mampu
menyebutkan makanan yang harus
dikonsumsi saat hipertensi dan
Keluarga mampu melakukan cara
mengatasi nyeri
3. Mendemonstrasikan contoh

makanan yang harus dikonsumsi

dan yang harus dihindari dan diit

hipertensi
Hasil: Keluarga mampu
menyebutkan jenis makanan yang
dapat meringankan dan
meningkatkan nyeri.

E. EVALUASI

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal &Waktu No. Diagnosa Evaluasi PARAF


Jumat, 25/12/20 1. Nyeri akut b/d S : Klien mengatakan tidak begitu nyeri lagi dibagian
tengkuk sebelah kiri seperti mengangkat beban
09:00 ketidakmampuan
berat dengan skala nyeri 2 dan nyeri dirasakan
keluarga dalam
hiang timbul.
merawat keluarga O : Keluarga terlihat ikut memberi masukan dan saran
yang baik untuk kenyamanan lingkungannya.
yang sakit
A : Masalah nyeri akut teratasi sebagian.
P :Lanjutkan intervensi: Pendidikan kesehatan
Jumat. 25/12/20 2. Kurang S : Keluarga menyebutkan makan yang harus di
pengetahuan b/d konsumsi dan yang harus di jauhi bagi penderita
09:30
ketidakmampuan hipertensi
keluarga dalam O : keluarga tahu cara mengatasi saat penyakit Ny. H
mengenal masalah kambuh
A :Masalah teratasi sebagian.
P : Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai