Anda di halaman 1dari 9

Pit and Fissure Sealent

PEDIATRIC DENTAL SIDE TEACHING

Disusun oleh :
Yuana Dianis Eka Putri (1995031)

Pembimbing :
drg. Anie Aprianie, Sp.KGA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
2020
I. Definisi Pit dan Fissure

Pit merupakan titik yang dalam pada enamel gigi di permukaan oklusal

gigi, dimana merupakan pertemuan dari groove. Sementara fissure

merupakan garis terdalam pada permukaan oklusal.

II. Definisi Pit dan Fissure Sealent

Pit dan fissre sealent adalah metode menempatkan bahan pada pit dan

fissure gigi untuk mencegah atau menghentikan perkembangan karies gigi

atau suatu tidakan pencegahan karies gigi yang secara anatomis

mempunyai pit dan fissure yang dalam sehingga lebih mudah terserang

karies.

III. Indikasi Pit dan Fissure Sealent

1. Pit dan fissure yang dalam dan retentive

2. Pasien dengan disabilitas motorik yag menyebabkan kesulitan

menjaga oral hygiene

3. Pewarnaan pada pit dan fissure dengan dekalsifikasi minimal atau

lesi karies awal tanpa pembentukan kavitas atau white spot lesion

4. Karies atau restorasi pada pit dan fissure gigi sulung atau permanen
5. Tidak terdapat karies interproksimal baik secara radiografi maupun

klinis

6. Isolasi adekuat terhadap kontaminasi saliva

7. Anak dengan prevalensi karies gigi sulung yang tinggi

IV. Kontraindikasi

1. Self cleansing pada pit dan fissure baik

2. Pit dan fissure yang bersatu dengan baik atau dangkal

3. Tanda klinis dan radiografi karies interproksimal yang memerlukan

restorasi.

4. Terdapat karies interproksimal baik secara radiografi maupun klinis

atau restorasi interproksimal yang memerlukan perawatan atau

restorasi karena pit dan fissure sealent tidak dapat menghambat

pertumbuhan karies interproksimal

5. Gigi yang sedang erupsi sehingga sulit untuk mengontrol

kelembapan

V. Bahan Pit dan Fissure Sealent

1. GIC (Glass Ionomer Cement) / Fuji VII

Memiliki konsistensi yang cair dan dapat melepas fluor. Kekuatan

rendah dan resistensi jangka pendek. Setting dapat dipercepat dengan

lampu halogen 20-40 detik. Digunakan untuk gigi yang sulit di isolasi.

a. Kelebihan

 Bersifat hidrofilik

 Adesi baik
 Biokompatibel

 Melepas fluor

 Tidak tekhnik sensitive

b. Kekurangan

 Resistensi terhadap aus diragukan

 Polimerisasi tidak dapat dikontrol

c. Indikasi

 Gigi sulung

 Kekuatan kunyah tidak besar

 Insidensi karies tinggi

 Erupsi belum sempurna

 Daerah yang sulit di isolasi

 Pasien kurang kooperatif

2. Komposit

Memiliki daya alir yang tinggi sehingga dapat mencapai kavitas kecil.

Polimerisasi menggunakan sinar. Tidak mudah larut dan resistensi

jangka panjang. Retensi terhadap penggunaan abrasive seperti pasien

dengan bruxism. Bergantung pada kontrol kelembapan optimal.

a. Kelebihan

 Estetik

 Dapat direparasi

 Ikatan bahan dan gigi lebih kuat


 Lebih resisten terhadap aus

b. Kekurangan

 Tekhnik sensitive

 Polimerisasi shrinkage yang menyebabkan mikroleakge

 Tidak melepas fluor

c. Indikasi

 Gigi permanen

 Kekuatan kunyah besar

 Insidensi karies relative rendah

 Erupsi sempurna

 Daerah yang mudah di isolasi

 Pasien kooperatif

VI. Tekhnik dan Aplikasi Pit dan Fissure Sealent

1. Glass Ionomer Cement

a. Membersihkan pit dan fissure dengan brush dan pumice

Syarat pumice yang digunakan dalam perawatan gigi:

 Memiliki kemampuan abrasive ringan

 Tanpa pencampur bahan perasa

 Tidak mengandung minyak

 Tidak mengandung fluor

 Mampu membersihkan dan menghilangkan debris, plak,

dan stain
 Memiliki kemampuan poles yang bagus

b. Bilas dengan air

Syarat air:

 Air bersih

 Air tidak mengandung mineral

 Air tidak mengandung bahan kontaminan

c. Isolasi gigi dengan cotton roll atau rubber dam

d. Keringkan gigi selama 20-30 detik dengan semprotan udara

Syarat udara:

 Udara harus kering

 Udara tidak membawa air (tidak lembab)

 Udara tidak mengandung minyak

 Udara sebaiknya tersimpan dalam syringe udara dan

dihembuskan langsung ke permukaan gigi

e. Aplikasi dentin conditioner 10-20detik

f. Pembilasan dengan air selama 60 detik

g. Keringkan dengan udara selama 20-30 detik atau dapat

menggunakan cotton pellete

h. Pengadukan bahan GIC

i. Aplikasi GIC

j. Aplikasi varnish

k. Evaluasi permukaan oklusal

 Cek oklusi dengan articulating paper


 Penyesuaian dilakukan bila terdapat kontak berlebih (spot

grinding)

2. Komposit (Flowable Komposit)

a. Membersihkan pit dan fissure menggunakan pumice

Syarat pumice yang digunakan dalam perawatan gigi:

 Memiliki kemampuan abrasive ringan

 Tanpa pencampur bahan perasa

 Tidak mengandung minyak

 Tidak mengandung fluor

 Mampu membersihkan dan menghilangkan debris, plak,

dan stain

 Memiliki kemampuan poles yang bagus

b. Bilas dengan air

Syarat air:

 Air bersih

 Air tidak mengandung mineral

 Air tidak mengandung bahan kontaminan

c. Isolasi gigi dengan rubber dam atau cotton pallete

d. Keringkan gigi selama 20-30 detik dengan semprotan udara

Syarat udara:

 Udara harus kering

 Udara tidak membawa air (tidak lembab)

 Udara tidak mengandung minyak


 Udara sebaiknya tersimpan dalam syringe udara dan

dihembuskan langsung ke permukaan gigi

e. Lakukan pengetsaan pada gigi

 Lama etsa tergantung dengan petunjuk pabrik (10-20 detik)

f. Pembilasan dengan air selama 60 detik

g. Pengeringan dengan udara setelah pengetsaan permukaan pit dan

fissure (20-30 detik)

h. Cek keberhasilan etsa dengan mengeringkannya dengan udara,

permukaan yang berhasil teretsa akan terlihat lebih putih atau

pucat

 Jika tidak berhasil, ulangi proses pengetsaan

 Letakan cotton roll baru, dan keringkan

 Keringkan dengan udara selama 20-30 detik

i. Aplikasi bahan sealent (flowable komposit)

 Aplikasikan dengan bahan alat pabrikan (semacam

syringe)

j. Light cured selama 20-30 detik

k. Evaluasi permukaan oklusal

 Cek oklusi dengan articulating paper

 Penyesuaian dilakukan bila terdapat kontak berlebih (spot

grinding)

Anda mungkin juga menyukai