Disusun Oleh :
201711010
2021
KASUS
Pasien laki-laki berusia 59 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan kaki dan
tanggannya yang bengkak sejak 5 tahun yang lalu. Keluhan ini menetap bahkan
dirasakan semakin tambah parah. Pasienjuga mengatakan perutnya pernah
bengkak dan terasa berisi cairan 2 bulan yang lalu. Pasien juga mengatakan
frekuensi berkemihnya menurun dibandingkan sebelumnya, dari yang awalnya 5-
6 kali sehari menjadi 2-3 kali sehari dengan urin yang sedikit dan keruh. Pasien
mengatakan punya riwayat hipertensi sejak 1 tahun yang lalu. Dari hasil TTV
didapatkan TD 150/110mmHg, Nadi 99x/menit, RR 24x/menit dan SPO2 97%.
Hasil Pemeriksaan fisik ditemukan Pitting Edema +2.
I. Identitas Klien
Nama : Tn. X
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 59 Tahun
Tempat/tgllahir : Surabaya, 20 Januari 1962
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wirausaha
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Khatolik
Suku : Jawa
Alamat : Jl. Ksatrian Raya no.25
Dx. Medis : Gagal Ginjal Kronik (GGK)
Kebiasaan buruk :
Pasien mengatakan sering mengkonsumsi minuman berenergi dan jarang
melakukan olahraga
Obat-obatan :
Pasien mengatakan mengkonsumsi obat amlodipin jika hipertensi kambuh
sesuai resep dokter
Genogram
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Menikah
Pasien
Tinggal dalam 1 rumah
Keturunan
Keluhan Utama :
Pasien mengeluh kaki dan tangannya bengkak sudah 5 bulan yang lalu,
pasien mengatakan bahwa keluhan tersebut menetap dan semakin parah
sehingga pasien sulit bergerak dalam beraktivitas. Pasien mengatakan
bahwa perutnya pernah bengkak dan terasa berisi cairan sejak 2 bulan
yang lalu. Pasien mengeluh nyeri, Palliative : pasien mengatakan nyeri
berkurang saat istirahat, Provocative : pasien mengatakan nyeri bertambah
saat bergerak, Q : Pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk, R :
Pasien mengatakan nyeri di pinggang, S : Pasien mengatakan nyeri skala 5
dari 10 dengan numeric scale, T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
Keluhan penyerta :
Pasien mengatakan bahwa frekuensi berkemih pasien menurun dibanding
sebelum merasakan keluhan 5-6 kali seharimenjadi 2-3 kali sehari dengan
urin yang sedikit dan keruh dan pasien mengatakan bahwa merasa gatal di
kulit area kaki.
V. Kebutuhan
a. Oksigen
Sebelum masuk RS : pasien mengatakan tidak merasa
sesak
Selamaberada di RS : pasien mengatakan sedikit sesak,
saat dikaji RR pasien 24x/menit
b. Cairan
Sebelum masuk RS :
Pasien mengatakan dapat minum air putih sebanyak 7x 250 cc dalam
sehari di rumah dan 1 botol air mineral ukuran 1.5 liter untuk
minuman berenergi saat menjaga toko
Selama berada di RS :
Pasien mengatakan belum dapat minum air putih 3-4 gelas dalam
sehari
c. Nutrisi
Sebelum masuk RS :
A (Antropometri) :
BB = 50 kg TB = 145 cm
BBI = (TB – 100)- 10%(TB-100)
= (145-100)- 10%(145-100)
= 40,5 kg
BBN = BBI – (10%.BBI) = BBI + (10%.BBI)
= 40,5 – (10%.40,5) = 40,5 + (10%.40,5)
= 40,5 – 4,05 = 40,5 + 4,05
= 36,45 kg = 44,55 kg
IMT = BB : (TB)2 = 23,78 (Normal)
B (Biochemical) :
Klien mengatakan sudah pernah melakukan tes laboratorium
sebelumnya
C (Clinical Sign) :
Tidak terkaji
D (Diet) :
Klien mengatakan dapat makan habis sebanyak 3
porsi(nasi,sayur,lauk) dalam sehari pada waktu pagi, siang dan malam
hari
Selama berada di RS :
A (Antropometri) :
BB = 56 kg TB = 145 cm
BBI = (TB – 100)-10%(TB-100)
= (145-100)-10%(145-100)
= 40,5 kg
BBN = BBI – (10%.BBI) = BBI + (10%.BBI)
= 40,5– (10%.40,5) = 40,5 + (10%.40,5)
= 40,5 – 4,05 = 40,5 + 4,05
= 36, 45 kg = 44,55 kg
IMT =BB : (TB)2 = 19,31 (Normal)
B (Biochemical) :
Hasil pemeriksaan Laboratorium : Hb = 10 mg/dl, ureum = 200
mg/dl, kreatinin = 10 mg/dl, Na = 160 mmol, kalium 7 mmol.
C (Clinical Sign) :
Pasien tampak pucat, mukosa bibir kering, rambut tidak rontok,
nafas bau amoniak, uremic frost (+)
D (Diet) :
Klien mendapatkan diit rendah uremik (rendah garam dan protein) :
seperti nasi, capcay, telur, pepaya, makan 3x sehari dan habis 1
porsi. Menu diit uremik adalah menu modifikasi. Pagi hari pasien
mendapat makanan nasi, tumis tahu, madu, susu dan gula. Pada
siang hari pasien mendapatkan makanan nasi, rolade daging, capcay
goring, dan stup nanas. Pada sore hari pasien mendapat menu nasi,
ayam goring, stup buncis dan wortel, dan koktail papaya.
d. Eliminasi Fekal
Frekuensi Konsistensi Warna Bau Keluhan
Sebelu 1x dalam Padat Kuning Khas Tidak ada
m sehari kecoklat
masuk an
RS
Selama Belum Belum Belum Belum Belum
berada BAB terkaji Terkaji Terkaji Terkaji
di RS
e. Eliminasi Urin
Frekuensi Warna Bau Keluhan
Sebelum 2-3x dalam Keruh Khas Urin
masuk RS sehari berbusa
Selama Pasien keruh khas Urin
berada di mengatakan berbusa
RS baru 1x BAK
f. Aktivitas
Sebelum Selama
masuk di
Aktivitas Keterangan
Rumah Rumah
Sakit Sakit
Dapat mengerjakan sendiri
Mandi Pada bagian tertentu dibantu √ √
Memerlukan bantuan
Seluruhnya tanpa dibantu
Keterangan:
A : Mandiri untuk 6 fungsi
B : Mandiri untuk 5 fungsi
C : Mandiri, kecuali mandi dan fungsi lain
D : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian dan fungsi lain
E : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet dan fungsi
lainnya
F : Mandiri, kecuali mandi, berpakaian, pergi ke toilet, berpindah dan
fungsi lainnya
g. Tidur
Sebelum masuk RS : Pasien mengatakan tidur
sedikit terganggu karena
merasa sedikit nyeri
diarea perut
Selama berada di RS : Pasien mengatakan tidur hanya 4-5 jam
saja tidak nyenyak dan sering terbangun karena
mengeluh nyeri di pinggang dan merasakan gatal pada
kulit.
h. Seksualitas
Sebelum masuk RS : Pasien mengatakan
memiliki 2 anak, 1 menantu dan 2 cucu dan hubungan dengan istri
baik
Selama berada di RS : Pasien mengatakan
memiliki 2 anak,1 menantu dan 2 cucu dan hubungan dengan istri
baik
i. Interaksi Sosial
Sebelum masuk RS : Pasien mengatakan bahwa
ia mengikuti kegiatan sosial di lingkungannya seperti arisan
bapak-bapak setiap bulan sekali
Selama berada di RS : Paien mengatakan
mengalami kendala untuk mengikuti arisan karena kesehatannya
terganggu
j. Pencegahan masalah kesehatan
VI. PemeriksaanFisik
Keadaan umum dan kesadaran
- Composmetis GCS 15 E4 M6 V5
TTV
TD 150/110 mmHg
Nadi 99x/menit
Suhu 38oC
RR 24x/menit
SPO2 97%
MAP
= (sistol +(2 x diastol) : 3
= (150 +(2 x 110) : 3
= (150 + 220) : 3
= 370 : 3 = 123,3 mmHg
Head to toe (Kepala, Wajah, dst)
Pemeriksaan Fisik:
Kepala:
Inspeksi : pasien terlihat pucat, kepala pasien terlihat bersih, terdapat
uban pada rambut pasien, tidak terlihat adanya benjolan ataupun luka di
kepala pasien, tidak ada kerontokan rambut pasien,mukosa bibir pasien
terlihat kering, nafas pasien bau amoniak
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada wajah
Leher:
Inspeksi : Tidak terlihat adanya pembesaran kelenjar tiroid
Palpasi : Terdapat pembesaran JVP dengan nilai 10 + 2
H2O cm, teraba denyut nadi karotis
Dada
Paru-paru
Inspeksi : Dada simetris, tidak menggunakan otot bantu nafas
Palpasi : vocal fremitus teraba sama di semua lapang paru
Perkusi : terdapat bunyi pekak di apex paru kanan dan kiri
Auskultasi : Pola nafas regular, bunyi nafas vesikuler.
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tampak
Palpasi : Ictus cordis 2 cm
Perkusi :
Batas atas dextra :ICS 2 Dextra Paresternalis Dextra
Batas atas sinistra :ICS 2 linea paresternalis sinistra
Batas bawah sinistra :ICS5 pada anterior aksila
Batas bawah dextra :ICS 4 pada lines parasternalis dextra
Auskultasi :
S1 :terdengar bunyi lup diruang ICS 5 sebelah kiri sternum
S2 :terdengar bunyi dup di ICS 2sebelah kanan sternum
Abdomen
Inspeksi : Tampak cembung, tidak ada lesi,tidak ada cairan
yang keluarmelalui umbilicus
Auskultasi : Bising usus 24x/ menit
Perkusi : terdengar bunyi pekak
Palpasi : Ada nyeri tekan di bagian bawah umbilicus
Ekstrimitas
Atas
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak ada luka
Palpasi : Teraba dingin, pitting edema +2,CRT 3detik, kulit
tidak elastis
Bawah
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak ada luka
Palpasi : Teraba dingin, pitting edema +2, CRT 3 detik,
kulit tidak elastis, terdapat pruritus/gatal, uremic
frost (+)
Kekuatan otot 5 5
5 5
Interprestasi :
Pada pasien mengalami Gagal Ginjal Kronis, dimana nilai GFR
menunjukan 6,7 ml/menit atau <15 ml/menit atau GFR Stadium 5.
VIII. Terapi
DO:
1. TTV
TD 150/110 mmHg
Nadi 99x/menit
Suhu 38oC
RR 24x/menit
SPO2 97%
MAP 123,3 mmHg
2. saat berada di RS B
(Biochemical): Hasil
pemeriksaan Laboratorium :
Hb = 10 mg/dl, ureum = 200
mg/dl, kreatinin = 10 mg/dl,
Na = 160 mmol, kalium 7
mmol. C (Clinical Sign) :
pasien tampak pucat, mukosa
bibir kering, rambut tidak
rontok, nafas bau amoniak,
uremic frost (+)
3. Aktivitas E
4. PF Leher Palpasi : Terdapat
pembesaran JVP dengan nilai
10 + 2 H2O cm
5. PF Ekstremitas terdapat
pitting edema 2+
6. Interprestasi GFR Pada
pasien mengalami Gagal Ginjal
Kronis, dimana nilai GFR
menunjukan 6,7 ml/menit atau
<15 ml/menit atau GFR
Stadium 5
Edukasi :
a. Prosedur hemodialis dijelaskan
kepada pasien dengan maksut pasien
menyetujui dan menerima semua hal
yang akan terjadi saat masa
pengobatan
b. Pasien yangdapat melihat tanda
3.Pemeliharaan Akses dan gejala yang mengindikasikan
Dialisis(4240) perlunya perawatan dapat
menghubungi tenaga kesehatan
Monitor: sehingga tanda dan gejala teratasi
a. Monitor area akses terkait dengan
kemerahan, edema, teraba panas, 3.Pemeliharaan Akses
drainase, pendarahan hematoma, dan Dialisis(4240)
penurunan sensasi
b. Monitor kepatenan AV Monitor :
Mandiri : a. Area yang terpasang AV rentan
a. Gunakan salep, kasa steril, dan mengalami infeksi karena terdapat
balutan untuk tempat kateter dialysis jalannya masuk kuman melalui area
vena setiap kali perawatan. penusukan yang tidak terjaga, dapat
Kolaborasi : - menimbulkan kemerahan, edema,
teraba panas, hematoma ,dan
Edukasi : penurunan sensasi
a. Ajarkan pasien untuk menghindari
kompresi mekanik pada kateter b. Av yang terpasang rawan
dialysis pusat mengalami pergeseran posisi ketika
ada kontak dengan anggota badan
Mandiri :
a. Salep dan kapas dapat menjaga
kebersihan kateter dialysis yang
dipasang sehingga mengurangi
adanya kuman
Kolaborasi : -
Edukasi : -
Kolaborasi : -
FORMAT CATATAN KEPERAWATAN
P : Lanjutkan Intervensi