KELOMPOK 6
AULIA INDRIANI SURYONO 0501163222
ETIKA MANDA SARI RANGKUTI 0501162141
ISMA FADILLAH 0501163219
SITI AISYAH 0501162147
UMMU NADHIROH 0501161019
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah hasil bedah buku ”ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
TEORI DAN PRAKTIK (BAB I DAN BAB II)”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan............................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................1
Bab II Pembahasan...........................................................................................................2
A. Hakikat Administrasi...............................................................................................2
B. Hakikat Pembangunan.............................................................................................3
C. Teori Administrasi Pembangunan...........................................................................4
D. Munculnya Ilmu Administrasi Pembangunan ........................................................6
E. Ruang Lingkup Administrasi Pembangunan...........................................................10
F. Perkembangan Pemikiran Administrasi Pembangunan...........................................17
Daftar Pustaka...................................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara sederhana bedah buku adalah kegiatan untuk mengetahui apa keseluruhan isi
dan inti dari buku yang ditulis oleh penulis secara ringkas, dan dengan memberikan sarah
terkait dengan kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Dengan demikian buku yang
ditulis oleh penulis akan dikomentari oleh pembaca maupun pembedah.
Pembangunan di perlukan pada semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial,
budaya, dan politik. Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan
(progress), dan pertumbuhan. Untuk itu di perlukan mengetahui tentang administrasi
pembangunan dengan mengetahui defensi dasar dari Administrasi dan Pembangunan untuk
menambah ilmu dan memperdalam ilmu.
B. PERUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MASALAH
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat Administrasi
1. Definisi Administrasi
Kata “administrasi berasal dari bahasa Belanda, administratie yang artinya segala
kegiatan yang meliputi tulis-menulis, ketik-mengetik, komputerisasi, surat-menyurat
(korespondensi), kearsipan,dan keandegaan (pekerjaan tata usaha kantor). Kata
“administrasi”juga berasal dari bahasa Yunani, ad ministrare . artinya, pada, sedangkan
ministrare artinya melayani, maka kata administrasi berarti memberikan pelayanan.
Dalam pengertian sempit, administrasi di tinjau dari lingkup kerja yang sempit,
yaitu hanya berkisar pada kegiatan tata usaha kantor (office work) seperti penulisan
pengetikan surat-menyurat (termasuk menggunakan komputer), dan pemnukuan
Menurut The Liang Gie (1980:9), administrasi secara luas adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya administrasi mengandung unsur pokok yang
sama, kegiatan tertentu, manusia yang melakukan kerja sama, serta mencapai tujuan
yang telah di tentukan sebelumnya. Ditinjau dari sudut fungsi atau tugas, administrasi
berarti keseluruhan tindakan (aktivitas) yang harus dilakukan oleh seseorang yang
berkedudukan sebagai “administrator” (memegang jabatan dalam manajemen suatu
organisasi).
2. Ilmu Administrasi
Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan manusia yang rasional dan kognitif, yang di
2
susun secara sistematis dan menggunakan metode tertentu sehingga bermanfaat di bidang
pekerjaan. Pada hakikatnya ilmu administrasi tumbuh dan berkembang dalam pemikiran
manusia. Selain sebagai ilmu, administrasi juga merupakan profesi atau pekerjaan yang
harus di selesaikan secara tuntas dan memuaskan. proses administrasi dimaknai sebagai
pola pemikiran dan rangkaian kegiatan untuk pencapaian hasil tertentu.
Dalam administrasi terdapat sistem administrasi yang secara garis besar terdiri
atas dua sistem (1) sistem alamiah (natural system) yaitu sistem yang berbentuk
karena alam misalnya sistem tata surya dan siste cuaca, (2) sistem buatan manusia
(man made system) , yaitu sistem yang terbentuk karena hasil pemikiran atau
perbuatan manusia, misalnya sistem sosial, sistem politik, sistem ekonomi, dan lain-
lain.
B. Hakikat Pembangunan
1. Definisi Pembangunan
3
memberikan manfaat kepada masyarakat, dan mengevaluasi kelemahan-kelemahan dari
pelaksanaan pembangunan tersebut.
3. Tujuan Pembangunan
a. Tujuan pembangunan adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera dalam
segala aspek kehidupan.
b. Tujuan pembangunan tidak mengenal batas waktu pencapaiannya. Artinya, masih
tetap berlaku sepanjang bangsa dan negara tetap ada di muka bumi ini sejalan
dengan berkembangnya konsep kesejahteraan bagi masyarakat.
4
c. Perkembangan, baik dalam ilmu maupun pelaksanaan perencanaan pembangunan
memiliki orientasi yang sangat besar dalam memberikan perhatian terhadap aspek
pelaksanaan rencana.
d. Administrasi pembangunan masih berdasarkan prinsip administrasi negara. Akan
tetapi, administrasi pembangunan memiliki ciri-ciri yang lebih maju dari pada
administrasi negara.
5
8. Pengawasan
9. Peran informasi.
6
a. Mengirimkan pakar ke negara yang membutuhkan (negara baru/kalah perang)
b. Membangun institusi pendidikan di negara yang membutuhkan.
7
Aspek-Aspek Yang Saling Mempengaruhi Administrasi Pembangunan
1. Aspek Politik
Pendekatan administrasi pembangunan terkait erat, saling berhubungan dan saling
mempengaruhi keadaan dan proses perkembangan politik, ekonomi, social dan lain-
lain. Hubungan ini dapat saling bertentangan, hubungan yang netral ataupun
hubungan yang saling mendukung.
2. Aspek Ekonomi
Terdapat hubungan yang erat antara aspek ekonomi dan administrasi
pembangunan dalam rangka proses pembangunan atau pembinaan bangsa.
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu bagian dari proses perkembangan sosial,
politik, psikologi, kebudayaan, administrasi dan ekonomi yang disebut pembangunan
atau modernisasi. Pertumbuhan ekonomi akan dapat berhasil tidak hanya dari
kegiatan-kegiatan atau program-program ekonomi saja, tetapi hubungan timbal balik
kebijaksanaan politik, sosial dan lain-lain yang konsisten. Administrasi pembangunan
dalam hal ini dapat mempunyai peranan yang besar dalam pertumbuhan ekonomi.
Aspek ekonomi lain yang penting perlu diberi perhatian dalam proses pembangunan
adalah adanya stabilitas ekonomi yang dinamis.
8
Salah satu hal yang penting dalam rangka hubungan perkembangan ilmu dan
teknologi dengan administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan
teknologi dapat merupakan sumber yang penting dalam proses perumusan
kebijaksanaan dan pelaksanaan pembangunan.
5. Aspek Institusionil
Aspek institusinil berkaitan erat dengan aspek-aspek yang telah diuraikan di atas.
Karena pembinaan dan pengembangan aspek institusionil yang perlu diperhatikan
dalam administrasi pembangunan meliputi pembinaan institusi politik, institusi sosial,
pendidikan dan lain-lain. Proses pembaharuan dan pembangunan juga merupakan
suatu proses pembinaan institusi-institusi di dalam masyarakat yang baru dan bahkan
mungkin penghapusan institusi-institusi di dalam masyarakat yang lama.
Perhatian administrasi pembangunan terhadap aspek institusionil ini adalah dalam
bentuk pembinaan institusi-institusi baru untuk dapat lebih mendukung proses
pembaharuan dan pembangunan.
Dalam proses pembangunan sebagai suatu proses perubahan sosial secara
menyeluruh dirasakan penting sekali peranannya organisasi-organisasi tertentu yang
mampu mengintro, memelihara, bahkan mempertahankan pembaharuan-pembaharuan
sosial maupun fisik.
9
birokratik sangat berpengaruh terhadap birokrasi. Misalnya hubungan keluarga,
hubungan – hubungan primordial lain seperti suku dan agama, dan keterkaitan politik
(political connections) mempengaruhi birokrasi.
Perkembangan ini menitikberatkan pada dua hal yaitu administrasi bagi negara-negara
yang sedang berkembang atau yang sedang mengalami perubahan (dari masyarakat
tradisional agraris ke arah masyarakat maju dan mulai memperkembangkan industri).
Yang kedua adalah perhatian kepada masalah interrelasi (antar-hubungan) antara
administrasi sebagai ilmu maupun sebagai praktek di bidang-bidang kehidupan yang lain.
Semua ini dipelopori oleh Kelompok Studi Komparatif yang terdiri dari F.W. Riggs, John
D. Montgomery, Milton esman, Ralph Braibanti, William J. siffin, Edward W. Weidner
dan lain-lain. Pendekatan administrasi pembangunan dewasa ini sudah tumbuh ke arah
10
disiplin ilmu pengetahuan tersendiri dengan memperkembangkan peralatan analisa dan
penyusunan berbagai model, biarpun masih jauh dari memadai.
Kemudian dalam perkembangan studi komparatif ilmu administrasi negara, terdapat
kurang lebih empat kecenderungan dasar dalam ilmu administrasi negara. Kecenderungan
pertama, adalah perhatian administrasi negara terhadap masalah-masalah pelaksanaan dan
pencapaian tujuan-tujuan pembangunan. Kecenderungan kedua, adalah pendekatan
behavioral. Kecenderungan ketiga, adalah pendekatan manajemen dalam administrasi
negara. Kecenderungan keempat, adalah studi komparatif ilmu administrasi negara yang
memberikan tekanan kepada ekologi sosial dan kultural.
Ciri pokok yang pertama, adalah orientasi kepada usaha-usaha ke arah perubahan-
perubahan keadaan yang dianggap lebih baik. Bahkan administrasi pembangunan
dimaksudkan untuk membantu dan mendorong ke arah perubahan-perubahan besar (basic
changes) di bebagai kegiatan/bidang kehidupan yang saling berkaitan dan akan
memberikan hasil akhir terdapatnya proses pembangunan. Ciri pokok yang kedua
pendekatan administrasi pembangunan adalah bahwa perbaikan dan penyempurnaan
administrasi dikaitkan dengan aspek perkembangan di bidang-bidang lain seperti
ekonomi, sosial, politik dan lain-lain.
Perumusan administrasi pembangunan itu sendiri dirumuskan oleh Siagian, ia
merumuskan bahwa administrasi pembangunan sebagai :
Administrasi pembangunan adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari pada rangkaian
kegiatan yang bersifat pertumbuhan dan perubahan yang berencana menuju modernitas
dalam berbagai aspek kehidupan bangsa dalam rangka pembangunan negara (nation-
building).
11
Kedua, administrasi untuk pembangunan ini dapat pula dibagi dalam dua sub fungsi.
Pertama adalah perumusan kebijaksanaan pembangunan dan yang kedua adalah
pelaksanaannya secara efektif.
Jadi dari uraian diatas, saya menarik kesimpulan bahwa secara garis besar yang
menjadi ruang lingkup administrasi pembangunan adalah pertama, penyempurnaan
administrasi negara (The Development Administration) dan kedua, penyempurnaan
administrasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan (The Administration of
Development)
Dalam hal ini, hal yang menjadi pokok adalah suatu usaha perubahan dan
pembangunan dari suatu keadaan dan kondisi kemasyarakatan tertentu kepada suatu
keadaan dan kondisi kemasyarakatan yang dianggap lebih baik (lebih diinginkan).
Yang mana secara historis masyarakat bangsa-bangsa yang diklasifikasi menjadi tiga,
yaitu masyarakat yang masih bersifat tradisional, masyarakat yang bersifat peralihan,
12
dan masyarakat maju. Dari semua variasi masyarakat tersebut, maka pembangunan
haruslah bisa memperhatikan dan menyesuaikan antara masyarakat dengan wilayah-
wilayah kehidupan dalam masyarakat tersebut atau bersifat adaptabel terhadap
keadaan dan kondisi masyarakat tertentu.
Pembangunan nasional haruslah balance dan komperhensif. Pembangunan
tersebut dapat dilakukan baik dari segi ekonomi, sosial, dan segi lainnya. Dan salah
satu segi lain yang penting dalam proses pembangunan nasional adalah
terselenggaranya perubahan-perubahan tersebut dalam keadaan yang stabil dinamis.
Selain daripada itu, hal lain yang memberikan pengaruh terhadap usaha pembangunan
suatu bangsa yaitu posisi politik, hubungan ekonomi, dan pengaruh antar negara.
Pembangunan nasional secara berencana dapat dilihat dalam tingkat-tingkat tindakan
yang dilaksanakan dalam proses politik dan proses administrasi. Tingkat-tingkat
kegiatan tersebut dilakukan secara terus menerus dan merupakan suatu proses, yaitu :
a. Adanya keinginan-keinginan dasar di dalam masyarakat yang menuntut
pemuasan. Sumber-sumber dari keinginan-keinginan ini adalah kebutuhan
dasar yang dirasakan dan kebutuhan-kebutuhan dasar yang memang
diperlukan karena kondisi obyektif. Ada pula yang berpendapat bahwa dalam
diri manusia itu sendiri terdapat keinginan untuk meningkatkan kwalitas
hidupnya.
b. Perumusan konsiliasi pada keinginan-keinginan dasar masyarakat akan
kepuasan dilakukan dalam proses politik dan dituangkan dalam bentuk
keputusan-keputusan politik mengenai kehendak-kehendak negara.
c. Perumusan dasar-dasar hukum bagi pelaksanaan keputusan politik tersebut
terdahulu. Hal ini dimaksudkan supaya kegiatan-kegiatan lanjutan tetap
dilaksanakan berdasar kerangka hukum yang ada (legal context).
d. Perumusan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan program-program pemerintah
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan di dalam
keputusan politik.
e. Penyusunan program-program kerja, sistem dan mekanisme pelaksanaan.
f. Tingkat implementasi. Dalam tingkat ini dimaksudkan untuk merealisir
pencapaian tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dalam rencana atau
kebijaksanaan dan program-program pemerintah yang konsisten berdasar
keputusan-keputusan politik.
g. Penilaian dari pada pelaksanaan maupun dari hasil-hasil yang dicapai.
13
2. Perencanaan dan Administrasi Pembangunan
14
mendukung tugas-tugas baru dalam pelaksanaan pembangunan adalah karena
seringkali birokrasi pemerintah itu sendiri sebagai produk dari pada lingkungannya
masih terkebelakang. Misalnya saja seperti : kemampuan pelaksanaan lebih ditujukan
kepada segi “memerintah”, sikap yang legalities dalam pemecahan masalah dan tidak
inovatif, orientasi terhadap senioritas dan status.
Perbaikan dan penyempurnaan administrasi negara dapat dilakukan dengan dua
pendekatan:
1) Usaha perbaikan dan penyempurnaan secara menyeluruh. Dalam hal ini,
pendekatan ditekankan pada perbaikan dan penyempurnaan dengan konteks
yang lebih luas yaitu mencakup seluruh bidang atau dengan kata lain tidak
hanya bidang-bidang yang strategis saja.
2) Perbaikan dan penyempurnaan administrasi yang dilakukan secara sebagian-
sebagian. Dalam hal ini, pendekatan ditekankan pada perbaikan dan
penyempurnaan pada bidang-bidang strategis, yang kemudian diharapkan
dapat berkembang dan memperluas kepada bidang penyempurnaan
administrasi negara lainnya.
Pembangunan menjadi topik pembahasan yang sering dikaji dalam berbagai disiplin
ilmu terutama pasca pecahnya Perang Dunia II. Pembangunan sendiri sering dikaitkan
15
dengan modernisasi dan industrialisasi, sebagaimana menurut Gouled, semua aspek
tersebut mencakup proses perubahan.
Dalam literatur ekonomi, pembangunan didefinisikan sebagai proses yang
berkesinambungan dari peningkatan pendapatan real per kapita melalui peningkatan
jumlah dan produktivitas sumber daya. Dalam ilmu administrasi, hakikat pemikiran
pembangunan mengacu pada teori pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, teori
ketergantungan, kajian falsafah dan etika pembangunan. Berikut ini dapat kami paparkan
teori pertumbuhan ekonomi menurut ekonom sejak abad ke-18.
1. Adam Smith
Menurutnya, proses pertumbuhan diawali apabila perekonomian mampu melakukan
pembagian kerja (division of labour) yang akan meningkatkan produktivitas
produksi. Peningkatan produktivitas ini nantinya akan meningkatkan pendapatan.
2. Malthus dan Ricardo
Corak pemikiran Malthus dan Ricardo adalah pemikiran yang berusaha mengkaji
batas-batas pertumbuhan (limits to growth). Era pemikiran mereka merupakan akhir
dari pemikiran klasik. Pada masa selanjutnya lahirlah pemikiran yang lebih modern
yang fokus pada dua hal yakni pertama, peningkatan akumulasi modal dan kedua,
peningkatan kualitas dan investasi sumber daya manusia.
3. Keynes
Corak pemikiran Keynes adalah menekankan akan pentingnya aspek permintaan
dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang.
16
Dalam aliran ini, teknologi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh semua orang diseluruh dunia, sehingga
akan mengurangi kesenjangan yang ada.
7. Rostow dan Chenerysyrquin
Kedua tokoh ini menekankan pada tahapan pertumbuhan perekonomian yang harus
dilalui suatu negara untuk mengalami pertumbuhan perekonomian. Tahapan
tersebut meliputi traditional society, preconditions for growth, the take-off, the
drive to maturity, dan the age of high mass-consumption.
17
menyebutkan bahwa administrasi negara berpusat pada birokrasi pemerintahan.
Sedangkan fokusnya adalah efisiensi dan efektifitas.
2. Fase perbedaan konkret politik dari administrasi
Fase ini dimulai pada tahun 1927 oleh W. F. Willoughby dalam bukunya principles
of public administration. Buku ini menjelaskan bahwa prinsip administrasi publik
itu ada dan dapat dipelajari. Prinsip yang terkenal pada masa ini yang dipelopori
oleh Gulick dan Urwick adalah POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing,
Directing, Coordinating, Reporting, dan Budgeting).
3. Fase manajemen
Fase ini dimulai pada tahun 1950. Di mana administrasi negara kembali ke ilmu
politik. Meskipun pada tahun 1962, administrasi tidak lagi dianggap sebagai bagian
dari ilmu politik. Dalam fase ini, tumbuh studi kasus sebagai sarana epistemologis
dan pembangunan administrasi sebagai bagian dari administrasi negara.
4. Fase orientasi terhadap kebijakan publik
Fase ini dimulai pada tahun 1956. Di mana ilmu administrasi hanya menawarkan
fokus, teknik yang rumit, keahlian dan spesialisasi umtuk jenis institusi.
5. Fase administrasi negara sebagai administrasi negara
Fase ini dimulai pada tahun 1970. Di mana administrasi negara mencakup ilmu
kebijakan, politik ekonomi, serta pembuatan kebijakan pemerintah dan analisisnya.
Dalam konteks administrasi negara, pendekatan teologi mengenai baik dan buruk
diukur dari pencapaian sasaran kebijakan publik (seperti pertumbuhan ekonomi,
pelayanan kesehatan, kesempatan untuk mengikuti pendidikan, dan peningkatan
kualitas lingkungan), pemenuhan pilihan masyarakat atau perwujudan kekuasaan
organisasi, serta kekuasaan perorangan jika menjadi tujuan administrasi.
Selain pendekatan teologi, pendekatan deontologi juga digunakan dalam
administrasi negara. Hal ini mencakup keadilan sosial, nilai-nilai yang melandasi
keberadaan negara, dan tatanan moral universal.
Administrasi pembangunan berkembang karena negara yang sedang membangun
memerlukan pengembangan lembaga dan pranata sosial, politik, dan ekonomi agar
pembangunan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Administrasi pembangunan memiliki dua aspek penting, yaitu aspek dimensi ruang
yang meliputi aspek regionalisasi, aspek uang, aspek otonomi, partisipasi masyarakat
dan keragaman dalam kebijakan. Aspek kedua adalah kebijaksanaan publik yang
18
berhubungan dengan pengetahuan politik.
19
BAB III
PENUTUP
A. SARAN
B. KESIMPULAN
Berdasarkan diskusi yang telah kami laksanakan ada beberapa permasalahan yang
dibahas yang juga merupakan masukan dari audiens. Antara lain :
1. Miftah, : Jelaskan bagaimana sebenarnya Administrasi Pembangunan ini !
2. Yusrizal : Apakah ada administrasi yang di tunggangi politisasi atau untuk
kepentingan sendiri ?
3. Rido : Bagaimana teori Administrasi Pembangunan ini di terapkan di
Indonesia, apakah berjalan dengan baik ?
4. Andre : Apakah ada Administrasi antara negara ? bagaimana dampaknya ?
20
kesalahan pada manusia yang melakukannya, yang tidak jujur dan adil dalam
menjalankan tugasnya.
Teori Administrasi Pembangunan yang diterapkan di Indonesia, berjalan cukup baik
dan perlahan-lahan mulai di perbaiki yaitu seperti merencanakan dan merumuskan
kebijaksanaan politik, kemudian melaksanakannya dan menyelenggarakannya (J.
Wajong).
21
DAFTAR PUSTAKA
Anggara, Sahya dan Ii Sumantri. 2016 .”ADMINISTRASI PEMBANGUNAN Teori dan Praktik”.
________Bandung: Pustaka Setia.
22