Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

HASIL BEDAH BUKU


“ADMINISTRASI PEMBANGUNAN TEORI DAN PRAKTIK
(BAB I DAN BAB II)”
Dr. Sahya Anggara, M.Si dan Ii Sumantri, M.Ag

KELOMPOK 6
 AULIA INDRIANI SURYONO 0501163222
 ETIKA MANDA SARI RANGKUTI 0501162141
 ISMA FADILLAH 0501163219
 SITI AISYAH 0501162147
 UMMU NADHIROH 0501161019

KELAS : EKONOMI ISLAM – D / SEMESTER 7

DOSEN : RIZKHA AFRIANI, M.M

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
JURUSAN EKONIMI ISLAM
TAHUN AJARAN 2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah hasil bedah buku ”ADMINISTRASI PEMBANGUNAN
TEORI DAN PRAKTIK (BAB I DAN BAB II)”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.

Medan, 05 Oktober 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................i
Daftar Isi.............................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan............................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................1

Bab II Pembahasan...........................................................................................................2
A. Hakikat Administrasi...............................................................................................2
B. Hakikat Pembangunan.............................................................................................3
C. Teori Administrasi Pembangunan...........................................................................4
D. Munculnya Ilmu Administrasi Pembangunan ........................................................6
E. Ruang Lingkup Administrasi Pembangunan...........................................................10
F. Perkembangan Pemikiran Administrasi Pembangunan...........................................17

Bab III Penutup.................................................................................................................21


A. Saran........................................................................................................................21
B. Kesimpulan..............................................................................................................21

Daftar Pustaka...................................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara sederhana bedah buku adalah kegiatan untuk mengetahui apa keseluruhan isi
dan inti dari buku yang ditulis oleh penulis secara ringkas, dan dengan memberikan sarah
terkait dengan kelebihan dan kekurangan buku tersebut. Dengan demikian buku yang
ditulis oleh penulis akan dikomentari oleh pembaca maupun pembedah.
Pembangunan di perlukan pada semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial,
budaya, dan politik. Makna penting dari pembangunan adalah adanya kemajuan/perbaikan
(progress), dan pertumbuhan. Untuk itu di perlukan mengetahui tentang administrasi
pembangunan dengan mengetahui defensi dasar dari Administrasi dan Pembangunan untuk
menambah ilmu dan memperdalam ilmu.

B. PERUMUSAN MASALAH

1. Mengetahui definisi dari Administrasi dan Pembangunan


2. Mengetahui teori dan ruang lingkup Administrasi Pembangunan
3. Mengetahui perkembangan pemikiran Administrasi Pembangunan

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui definisi dari Administrasi dan Pembangunan


2. Untuk mengetahui teori dan ruang lingkup Administrasi Pembangunan
3. Untuk mengetahui perkembangan pemikiran Administrasi Pembangunan

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hakikat Administrasi
1. Definisi Administrasi

Kata “administrasi berasal dari bahasa Belanda, administratie yang artinya segala
kegiatan yang meliputi tulis-menulis, ketik-mengetik, komputerisasi, surat-menyurat
(korespondensi), kearsipan,dan keandegaan (pekerjaan tata usaha kantor). Kata
“administrasi”juga berasal dari bahasa Yunani, ad ministrare . artinya, pada, sedangkan
ministrare artinya melayani, maka kata administrasi berarti memberikan pelayanan.

a. Administrasi dalam pengertian sempit

Dalam pengertian sempit, administrasi di tinjau dari lingkup kerja yang sempit,
yaitu hanya berkisar pada kegiatan tata usaha kantor (office work) seperti penulisan
pengetikan surat-menyurat (termasuk menggunakan komputer), dan pemnukuan

Administrasi dalam arti sempit merupakan kegiatan ketatausahaan yang meliputi


pencatatan, pembuatan surat, pembukuan dan pengarsipan surat, serta hal-hal lain
yang di maksudkan untuk menyediakan informasi serta mempermudah memperoleh
informasi jika di butuhkan.

b. Administrasi dalam pengertian luas

Menurut The Liang Gie (1980:9), administrasi secara luas adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang dalam suatu kerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Pada dasarnya administrasi mengandung unsur pokok yang
sama, kegiatan tertentu, manusia yang melakukan kerja sama, serta mencapai tujuan
yang telah di tentukan sebelumnya. Ditinjau dari sudut fungsi atau tugas, administrasi
berarti keseluruhan tindakan (aktivitas) yang harus dilakukan oleh seseorang yang
berkedudukan sebagai “administrator” (memegang jabatan dalam manajemen suatu
organisasi).

2. Ilmu Administrasi

Ilmu adalah sekumpulan pengetahuan manusia yang rasional dan kognitif, yang di

2
susun secara sistematis dan menggunakan metode tertentu sehingga bermanfaat di bidang
pekerjaan. Pada hakikatnya ilmu administrasi tumbuh dan berkembang dalam pemikiran
manusia. Selain sebagai ilmu, administrasi juga merupakan profesi atau pekerjaan yang
harus di selesaikan secara tuntas dan memuaskan. proses administrasi dimaknai sebagai
pola pemikiran dan rangkaian kegiatan untuk pencapaian hasil tertentu.

3. Sudut Pandang Administrasi

Administrasi dilihat dari dua sudut pandang adalah sebagai berikut.

a. Administrasi sebagai Ilmu

Ilmu sebagai objek kajian administrasi selayaknya mengikuti alur pemikiran


manusia, yang pendekatannya dilakukan secara radikal, menyeluruh, rasional, dan
objektif.

b. Administrasi sebagai pekerjaan

Dalam administrasi terdapat sistem administrasi yang secara garis besar terdiri
atas dua sistem (1) sistem alamiah (natural system) yaitu sistem yang berbentuk
karena alam misalnya sistem tata surya dan siste cuaca, (2) sistem buatan manusia
(man made system) , yaitu sistem yang terbentuk karena hasil pemikiran atau
perbuatan manusia, misalnya sistem sosial, sistem politik, sistem ekonomi, dan lain-
lain.

B. Hakikat Pembangunan
1. Definisi Pembangunan

Menurut Alexander (1994), pembangunan adalah proses perubahan yang mencakup


seluruh sistem sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan
teknologi, kelembagaan, dan budaya.

2. Pengertian pembangunan di tinjau dari berbagai segi

Secara sederhana, pembangunan sering dimaknai sebagai proses perubahan ke arah


keadaan yang lebih baik. Sebagai sebuah proses, pembangunan dilaksanakan tidak secara
instan. Ada proses yang berlaku mulai tahap formulasi sampai pada tahap evaluasi
sehingga pembangunan yang dilaksanakan sesuai dengan hal-hal yang direncanakan,

3
memberikan manfaat kepada masyarakat, dan mengevaluasi kelemahan-kelemahan dari
pelaksanaan pembangunan tersebut.

3. Tujuan Pembangunan
a. Tujuan pembangunan adalah mewujudkan masyarakat yang sejahtera dalam
segala aspek kehidupan.
b. Tujuan pembangunan tidak mengenal batas waktu pencapaiannya. Artinya, masih
tetap berlaku sepanjang bangsa dan negara tetap ada di muka bumi ini sejalan
dengan berkembangnya konsep kesejahteraan bagi masyarakat.

C. Teori Administrasi Pembangunan


1. Definisi administrasi pembangunan. 

Definisi pembangunan menurut beberapa ahli yaitu: Menurut Mustopadidjaja


(1976), administrasi pembangunan adalah ilmu dan seni tentang pembangunan suatu
sistem administrasi negara dilakukan sehingga sistem administrasi tersebut mampu
menyelenggarakan sebagai fungsi umum pemerintahan dan pembangunan secara
efesien dan efektif.  Menurut J. B. Kristadi (1998), administrasi pembangunan adalah
administrasi negara yang mampu mendorong ke arah proses perubahan, pembaharuan,
dan penyesuaian serta pendukung suatu perencanaan.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa administrasi
pembangunan adalah seluruh proses yang akan dilakukan oleh administrator dalam
upaya untuk mendorong dan untuk memberikan suatu pengawasan terhadap
masyarakat ke arah modernisasi dan kebaikan yang multi-dimensional secara terpadu
dan administratif.

2. Ciri-ciri Administrasi Pembangunan

Ciri-ciri administrasi pembangunan menurut Irving Swerdlow dan Saul M. Katz


(1963) yaitu:
a. Adanya suatu orientasi administrasi untuk mendukung pembangunan.
Administrasi terhadap perubahan ke arah keadaan yang dianggap lebih baik. 
b. Adanya peran administrator sebagai unsur pembangunan. Peranan serta fungsi
pemerintah sangat erat kaitannya dengan perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan. 

4
c. Perkembangan, baik dalam ilmu maupun pelaksanaan perencanaan pembangunan
memiliki orientasi yang sangat besar dalam memberikan perhatian terhadap aspek
pelaksanaan rencana. 
d. Administrasi pembangunan masih berdasarkan prinsip administrasi negara. Akan
tetapi, administrasi pembangunan memiliki ciri-ciri yang lebih maju dari pada
administrasi negara.  

3. Fungsi Administrasi Pembangunan 


a. Fungsi Administrasi Pembangunan
Administrasi pembangunan dapat dibagi menjadi dua subfungsi yaitu sebagai
berikut :
1. Formulasi kebijakan negara atau pemerintah tidak hanya dilakukan dalam
proses administrasi, tetapi juga dalam tingkat tertentu dalam proses
politik. 
2. Pelaksanaan dari kebijakan dan program tersebut dilakukan secara efektif.
Untuk melakukannya, administrator memerlukan penyusunan instrumen-
instrumen yang baik.
b. Kegiatan Administrasi Pembangunan 
Ada dua kegiatan administrasi pembangunan yang perlu mendapat perhatian,
yaitu: 
1. Masalah kepemimpinan, koordinasi, pengawasan dan fungsi administrasi
sebagai unsur pembangunan.
2. Pengendalian atau pengurusan yang baik dari administrasi fungsional.
c. Fungsi dan peran Pemerintah dalam Pembangunan
Fungsi pokok pemerintah dapat dibagi menjadi dua tugas, yakni tugas
pemerintah rutin atau umum dan fungsi pemerintahan pembangunan. Fungsi-
fungsi administrasi pembangunan secara terperinci, yaitu sebagai berikut: 
1. Perencanaan
2. Pengerahan sumber daya
3. Pengerahan partisipasi masyarakat
4. Penganggaran
5. Pelaksanaan pembangunan
6. Koordinasi
7. Pemantauan dan evaluasi

5
8. Pengawasan
9. Peran informasi. 

D. Munculnya Ilmu Administrasi Pembangunan

Administrasi pembangunan menjadi wacana publik sejak perang dunia ke II usai.


Yang melatar belakangi administrasi pembangunan adalah sebagai berikut :
a) Pihak - pihak yang menang perang dunia ke II yaitu negara maju.
b) Munculnya negara maju mendorong negara pemenang perang dunia ke II tersebut
bertanggung jawab kepada negara-negara penjajah atas negara bekas
kekuasaannya, dan sebagai pasar produksinya. negara yang dibantu diharapkan
memihak kepada negara yang membantunya dan akan mengemudikan negaranya
berdasarkan ilmu administrasi negara yang ditawarkan negara pendorong.

Faktor yang mempengaruhi perkembangan administrasi pembangunan


Macam bantuan:
1. Bantuan Bidang Politik
a. Mempertahankan kelompok elit yang sepaham
b. Memperluas lingkaran pengaruh
c. Mencegah kekuasaan politik ke kelompok yang menjadi lawan negara
tersebut.
d. Menjaga sikap politisi negara yang diberi bantuan
2. Bantuan Bidang Ekonomi
a. Bantuannya tidak “gratis” (bersifat altruistik semata-mata), karena dengan
motif agar menjadi sumber bahan mentah dan menjadi bagian dari pasar
internasionalnya
b. Bantuan ekonomi biasanya dalam bentuk hutang yang bisa mencekik generasi
selanjutnya.
c. “Hibah/bantuan” sebenarnya tidak gratis, karena dibayar dengan “sikap
bersahabat”
3. Bantuan Bidang Militer
a. Penghibahan/penjualan senjata
b. Pendidikan militer bagi perwira
c. Pengiriman tenaga ahli dari negara maju
4. Bantuan Bidang Teknik.

6
a. Mengirimkan pakar ke negara yang membutuhkan (negara baru/kalah perang)
b. Membangun institusi pendidikan di negara yang membutuhkan.

Bantuan tersebut menyadarkan para ahli di negara maju bahwa:


1. Teori administrasi negara tidak dapat diterima begitu saja di negara kalah
perang/baru.
2. Perlu adanya ilmu administrasi khusus yang mengarah pada pembangunan atas
dasar pemikiran inilah lahir Administrasi Pembangunan.
3. Perlu adanya perbandingan Administrasi Negara.

Tujuh Ide pokok administrasi pembangunan:


1. Pembangunan merupakan proses.
Pembangunan dilakukan secara berkelanjutan. Terdiri dari tahap-tahap yg di satu
pihak bersifat independen akan tetapi di pihak lain bersifat tanpa akhir (never-
ending).
2. Pembangunan merupakan upaya yg secara sadar ditetapkan sebagai sesuatu untuk
dilaksanakan.
3. Pembangunan dilakukan secara terencana (Mengambil keputusan saat ini untuk
waktu yang akan datang).
4. Rencana pembangunan mengandung makna perubahan dan pertumbuhan.
Pertumbuhan adalah peningkatan kemampuan suatu negara bangga untuk
berkembang dan tidak sekadar mampu mempertahankan kemerdekaan,
kedaulatan, dan eksistensinya. Perubahan adalah suatu negara harus bersikap
antisipatif dan proaktif dalam menghadapi tuntutan situasi yang berbeda dari
waktu ke waktu.
5. Pembangunan mengarah kepada modernitas. Modernitas adalah cara hidup yang
baru dan lebih baik daripada sebelumnya. Cara berpikir yang rasional dan sistem
budaya yang kuat tetapi fleksibel tidak identik dengan “westernisasi”
6. Modernitas melalui berbagai kegiatan pembangunan yang multidimensional
(Mencakup seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengejawantah
dalam bidang poleksosbudhankam).
7. Semua hal di atas ditujukan kepada usaha pembinaan bangsa sehingga negara
bangsa yang bersangkutan sejajar dengan bangsa lain.

7
Aspek-Aspek Yang Saling Mempengaruhi Administrasi Pembangunan
1. Aspek Politik
Pendekatan administrasi pembangunan terkait erat, saling berhubungan dan saling
mempengaruhi keadaan dan proses perkembangan politik, ekonomi, social dan lain-
lain. Hubungan ini dapat saling bertentangan, hubungan yang netral ataupun
hubungan yang saling mendukung.
2. Aspek Ekonomi
Terdapat hubungan yang erat antara aspek ekonomi dan administrasi
pembangunan dalam rangka proses pembangunan atau pembinaan bangsa.
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu bagian dari proses perkembangan sosial,
politik, psikologi, kebudayaan, administrasi dan ekonomi yang disebut pembangunan
atau modernisasi. Pertumbuhan ekonomi akan dapat berhasil tidak hanya dari
kegiatan-kegiatan atau program-program ekonomi saja, tetapi hubungan timbal balik
kebijaksanaan politik, sosial dan lain-lain yang konsisten. Administrasi pembangunan
dalam hal ini dapat mempunyai peranan yang besar dalam pertumbuhan ekonomi.
Aspek ekonomi lain yang penting perlu diberi perhatian dalam proses pembangunan
adalah adanya stabilitas ekonomi yang dinamis.

3. Aspek Sosial Budaya


Aspek-aspek sosial budaya yang perlu mendapat perhatian dalam administrasi
pembangunan adalah :
a. Hambatan-hambatan kulturil apakah yang sesuai dengan basis kulturil
tertentu sesuatu masyarakat yang merupakan hambatan bagi suatu proses
pembangunan atau usaha pembaharuan.
b. Motivasi apakah yang diperlukan untuk pembaharuan atau pembangunan
yang perlu perhatian dalam administrasi pembangunan.
c. Bagaimanakah sikap-sikap golongan dalam masyarakat terhadap usaha
pembaharuan.
d. Berbagai masalah sosial budaya yang menonjol dan memerlukan perhatian
administrasi pembangunan.
4. Aspek Perkembangan Ilmu, Teknologi dan Lingkungan Fisik
Administrasi pembangunan juga mempunyai kaitan yang erat dengan
pengembangan ilmu dan terknologi. Administrasi pembangunan perlu membantu
sarana administrasi yang memungkinkan pertumbuhan ilmu dan teknologi.

8
Salah satu hal yang penting dalam rangka hubungan perkembangan ilmu dan
teknologi dengan administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan
teknologi dapat merupakan sumber yang penting dalam proses perumusan
kebijaksanaan dan pelaksanaan pembangunan.
5. Aspek Institusionil
Aspek institusinil berkaitan erat dengan aspek-aspek yang telah diuraikan di atas.
Karena pembinaan dan pengembangan aspek institusionil yang perlu diperhatikan
dalam administrasi pembangunan meliputi pembinaan institusi politik, institusi sosial,
pendidikan dan lain-lain. Proses pembaharuan dan pembangunan juga merupakan
suatu proses pembinaan institusi-institusi di dalam masyarakat yang baru dan bahkan
mungkin penghapusan institusi-institusi di dalam masyarakat yang lama.
Perhatian administrasi pembangunan terhadap aspek institusionil ini adalah dalam
bentuk pembinaan institusi-institusi baru untuk dapat lebih mendukung proses
pembaharuan dan pembangunan.
Dalam proses pembangunan sebagai suatu proses perubahan sosial secara
menyeluruh dirasakan penting sekali peranannya organisasi-organisasi tertentu yang
mampu mengintro, memelihara, bahkan mempertahankan pembaharuan-pembaharuan
sosial maupun fisik.

Ciri Administrasi yang ditemukan secara umum di banyak Negara berkembang


5 ciri administrasi menurut Heady. Heady (1995) menunjukkan ada lima ciri
administrasi yang indikasinya ditemukan secara umum di banyak negara berkembang.
Pertama, pola dasar (basic pattern) administrasi publik bersifat jiplakan (imitative)
daripada asli (indigenous). Kedua, birokrasi di negara berkembang kekurangan
(deficient) sumber daya manusia terampil yang dibutuhkan untuk menyelenggarakan
pembangunan. Ketiga, birokrasi lebih berorientasi pada hal-hal lain daripada
mengarah pada yang benar – benar menghasilkan (production directed). Keempat, ada
kesenjangan yang lebar antara apa yang dinyatakan atau yang hendak ditampilkan
dengan kenyataan (discrepancy between form and realitiy). Kelima, birokrasi di
negara berkembang acap kali bersifat otonom, artinya lepas dari proses politik dan
pengawasan masyarakat.
Terhadap analisis Heady ini dapat ditambahkan dua karakteristik lagi hasil
dari pengamatan Wallis (1989). Pertama, di banyak negara berkembang birokrasi
sangat lamban dan makin bertambah birokratik. Kedua, unsure – unsure non

9
birokratik sangat berpengaruh terhadap birokrasi. Misalnya hubungan keluarga,
hubungan – hubungan primordial lain seperti suku dan agama, dan keterkaitan politik
(political connections) mempengaruhi birokrasi.

E. Ruang lingkup administrasi pembangunan


1. Ilmu Administrasi Negara

Administrasi pembangunan merupakan embrio dari administrasi negara, karena


administrasi pembangunan berasal dari ilmu administrasi negara yang diperkembangkan.
Awal perkembangan administrasi negara itu sendiri dimulai pada akhir abad ke 19 yang
dipelopori oleh para penulis-penulis dan praktisi-praktisi administrasi pemerintahan di
Amerika Serikat, seperti Woodrow Wilson, Frank J. Goodnow, Leonard D. White.
Ilmu administrasi negara itu sendiri memiliki pengertian yaitu proses kerjasama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang terdiri dari manajemen serta memililki
organisasi dan sarana guna mencapai tujuan-tujuan pemerintahan. Dalam hal ini pula
administrasi negara juga memiliki tugas utama yaitu merencanakan dan merumuskan
kebijaksanaan politik, kemudian melaksanakannya dan menyelenggarakannya (J.
Wajong). Dan perlu digarisbawahi pula, bahwa administrasi negara juga memiliki
peranan yang besar dalam proses penetapan/penentuan kebijaksanaan pemerintah/politik.
Dalam kaitan ilmu administrasi negara dengan ilmu politik, terdapat tiga fungsi dasar
administrasi negara, yaitu sebagai berikut
a. Formulasi/perumusan kebijaksanaan
b. Pengaturan/pengendalian unsur-unsur administrasi
c. Penggunaan dinamika administrasi.

2. Perkembangan ke arah Administrasi Pembangunan

Perkembangan ini menitikberatkan pada dua hal yaitu administrasi bagi negara-negara
yang sedang berkembang atau yang sedang mengalami perubahan (dari masyarakat
tradisional agraris ke arah masyarakat maju dan mulai memperkembangkan industri).
Yang kedua adalah perhatian kepada masalah interrelasi (antar-hubungan) antara
administrasi sebagai ilmu maupun sebagai praktek di bidang-bidang kehidupan yang lain.
Semua ini dipelopori oleh Kelompok Studi Komparatif yang terdiri dari F.W. Riggs, John
D. Montgomery, Milton esman, Ralph Braibanti, William J. siffin, Edward W. Weidner
dan lain-lain. Pendekatan administrasi pembangunan dewasa ini sudah tumbuh ke arah

10
disiplin ilmu pengetahuan tersendiri dengan memperkembangkan peralatan analisa dan
penyusunan berbagai model, biarpun masih jauh dari memadai.
Kemudian dalam perkembangan studi komparatif ilmu administrasi negara, terdapat
kurang lebih empat kecenderungan dasar dalam ilmu administrasi negara. Kecenderungan
pertama, adalah perhatian administrasi negara terhadap masalah-masalah pelaksanaan dan
pencapaian tujuan-tujuan pembangunan. Kecenderungan kedua, adalah pendekatan
behavioral. Kecenderungan ketiga, adalah pendekatan manajemen dalam administrasi
negara. Kecenderungan keempat, adalah studi komparatif ilmu administrasi negara yang
memberikan tekanan kepada ekologi sosial dan kultural.

3. Ciri, Perumusan, dan Ruang Lingkup Administrasi Pembangunan

Ciri pokok yang pertama, adalah orientasi kepada usaha-usaha ke arah perubahan-
perubahan keadaan yang dianggap lebih baik. Bahkan administrasi pembangunan
dimaksudkan untuk membantu dan mendorong ke arah perubahan-perubahan besar (basic
changes) di bebagai kegiatan/bidang kehidupan yang saling berkaitan dan akan
memberikan hasil akhir terdapatnya proses pembangunan. Ciri pokok yang kedua
pendekatan administrasi pembangunan adalah bahwa perbaikan dan penyempurnaan
administrasi dikaitkan dengan aspek perkembangan di bidang-bidang lain seperti
ekonomi, sosial, politik dan lain-lain.
Perumusan administrasi pembangunan itu sendiri dirumuskan oleh Siagian, ia
merumuskan bahwa administrasi pembangunan sebagai :
Administrasi pembangunan adalah keseluruhan proses pelaksanaan dari pada rangkaian
kegiatan yang bersifat pertumbuhan dan perubahan yang berencana menuju modernitas
dalam berbagai aspek kehidupan bangsa dalam rangka pembangunan negara (nation-
building).

Ruang lingkup administrasi pembangunan yaitu :


Pertama, ruang lingkup administrasi pembangunan mempunyai dua fungsi yaitu
penyusunan kebijaksanaan penyempurnaan administrasi negara. Dalam hal ini usaha
penyempurnaan organisasi, pembinaan lembaga yang diperlukan, kepegawaian, tata kerja
dan pengurusan sarana-sarana administrasi lainnya (the development of administration).
Fungsi lainnya adalah merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan program-program
pembangunan serta pelaksanaannya secara efektif (the administration of development).

11
Kedua, administrasi untuk pembangunan ini dapat pula dibagi dalam dua sub fungsi.
Pertama adalah perumusan kebijaksanaan pembangunan dan yang kedua adalah
pelaksanaannya secara efektif.
Jadi dari uraian diatas, saya menarik kesimpulan bahwa secara garis besar yang
menjadi ruang lingkup administrasi pembangunan adalah pertama, penyempurnaan
administrasi negara (The Development Administration) dan kedua, penyempurnaan
administrasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan (The Administration of
Development)

4. Peranan dan Fungsi Pemerintah dalam Pembangunan Berencana

Perencanaan serta fungsi pemerintah terhadap perkembangan masyarakat tergantung


oleh beberapa hal. Yang pertama adalah filsafah hidup kemasyarakatan dan filsafah
politik masyarakat tersebut. Dimana ada negara yang memberikan kebebasan yang cukup
besar pada masyarakatnya sehingga pemerintah tidak banyak turut campur tangan dalam
kegiatan-kegiatan masyarakat itu sendiri dan ada juga negara yang banyak melakukan
campur tangan dalam kegiatan masyarakatnya sehingga kebebasannya masyarakat untuk
mandiri sangatlah kecil. Sehingga saya menarik kesimpulan bahwa peranan serta fungsi
pokok pemerintah dalam pembangunan berencana yaitu sebagai stabilisator dan
pengawas terhadap pembangunan yang pada akhirnya akan berguna untuk kesejahteraan
(sosial-ekonomi) masyarakat. Sedangkan mengenai peranan serta fungsi pemerintah
dalam pembangunan nasional di Indonesia, telah dijelaskan dalam UUD 1945, yang
berbunyi : “…..untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial…..”

5. Administrasi Bagi Pembangunan Nasional


1. Pembangunan Nasional secara Berkala

Dalam hal ini, hal yang menjadi pokok adalah suatu usaha perubahan dan
pembangunan dari suatu keadaan dan kondisi kemasyarakatan tertentu kepada suatu
keadaan dan kondisi kemasyarakatan yang dianggap lebih baik (lebih diinginkan).
Yang mana secara historis masyarakat bangsa-bangsa yang diklasifikasi menjadi tiga,
yaitu masyarakat yang masih bersifat tradisional, masyarakat yang bersifat peralihan,

12
dan masyarakat maju. Dari semua variasi masyarakat tersebut, maka pembangunan
haruslah bisa memperhatikan dan menyesuaikan antara masyarakat dengan wilayah-
wilayah kehidupan dalam masyarakat tersebut atau bersifat adaptabel terhadap
keadaan dan kondisi masyarakat tertentu.
Pembangunan nasional haruslah balance dan komperhensif. Pembangunan
tersebut dapat dilakukan baik dari segi ekonomi, sosial, dan segi lainnya. Dan salah
satu segi lain yang penting dalam proses pembangunan nasional adalah
terselenggaranya perubahan-perubahan tersebut dalam keadaan yang stabil dinamis.
Selain daripada itu, hal lain yang memberikan pengaruh terhadap usaha pembangunan
suatu bangsa yaitu posisi politik, hubungan ekonomi, dan pengaruh antar negara.
Pembangunan nasional secara berencana dapat dilihat dalam tingkat-tingkat tindakan
yang dilaksanakan dalam proses politik dan proses administrasi. Tingkat-tingkat
kegiatan tersebut dilakukan secara terus menerus dan merupakan suatu proses, yaitu :
a. Adanya keinginan-keinginan dasar di dalam masyarakat yang menuntut
pemuasan. Sumber-sumber dari keinginan-keinginan ini adalah kebutuhan
dasar yang dirasakan dan kebutuhan-kebutuhan dasar yang memang
diperlukan karena kondisi obyektif. Ada pula yang berpendapat bahwa dalam
diri manusia itu sendiri terdapat keinginan untuk meningkatkan kwalitas
hidupnya.
b. Perumusan konsiliasi pada keinginan-keinginan dasar masyarakat akan
kepuasan dilakukan dalam proses politik dan dituangkan dalam bentuk
keputusan-keputusan politik mengenai kehendak-kehendak negara.
c. Perumusan dasar-dasar hukum bagi pelaksanaan keputusan politik tersebut
terdahulu. Hal ini dimaksudkan supaya kegiatan-kegiatan lanjutan tetap
dilaksanakan berdasar kerangka hukum yang ada (legal context).
d. Perumusan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan program-program pemerintah
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan di dalam
keputusan politik.
e. Penyusunan program-program kerja, sistem dan mekanisme pelaksanaan.
f. Tingkat implementasi. Dalam tingkat ini dimaksudkan untuk merealisir
pencapaian tujuan-tujuan yang telah dirumuskan dalam rencana atau
kebijaksanaan dan program-program pemerintah yang konsisten berdasar
keputusan-keputusan politik.
g. Penilaian dari pada pelaksanaan maupun dari hasil-hasil yang dicapai.

13
2. Perencanaan dan Administrasi Pembangunan

Dalam adminstrasi pembangunan, hal yang perlu kita perhatikan adalah


perencanaan. Perencanaan pembangunan yang baik akan sangat membantu suatu
pembangunan berencana. Dan untuk lebih memungkinkan berhasilnya rencana
tersebut, perlu terdapat hubungan yang erat antara perencanaan, pembangunan,
dengan penyempurnaan administrasi negara. Dalam administrasi pembangunan maka
perencanaan merupakan awal mula dari suatu proses administrasi. Rencana itu sendiri
adalah design dari pada kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dengan
mempergunakan potensi sumber-sumber secara sebaik mungkin untuk mencapai suatu
tujuan dalam dimensi waktu tertentu dan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dalam proses administrasi. Kedua-duanya merupakan bagian dari satu proses, yaitu
perencanaan atau administrasi pembangunan.
Selain perencanaan hal yang perlu ditegaskan kembali adalah implementasi.
Sistem perencanaan dan implementasinya adalah masalah administrasi pembangunan.
Perhatian yang lebih besar dari pada administrasi pembangunan ialah di bidang
pelaksanaan rencana pembangunan. Telah diakui bahwa proses perencanaan tidak
berhenti pada penyususnan suatu rencana tetapi dalam realisasi pelaksanaanya secara
baik. Yang penting bukan saja tahap perencanaan tetapi juga pelaksanaan rencana.
Implementasi daripada perencanaan tersebut perlu diintegrasikan didalam
perencanaan pembangunan. Usaha itu dilaksanakan dengan menyusun suatu rencana
perbaikan dan penyempurnaan administrasi, supaya pembangunan nasional secara
berencana pun dapat terlaksana dengan baik. Berikut dimensi-dimensi dalam
perencanaan administrasi pembagunan yang oprasionil adalah:
a) Berorientasi untuk mencapai suatu tujuan.
b) Berorientasi kepada pelaksanaannya.
c) Pemilihan dari berbagai alternatif mengenai tujuan-tujuan mana yang lebih
diinginkan serta perspektif waktu.
d) Perencanaan harus merupakan suatu kegiatan kontinu dan terus menerus dari
formulasi rencana dan pelaksanaannya.

3. Penyempurnaan Administrasi untuk Pelaksanaan Pembangunan

Salah satu hambatan pokok terhadap kemampuan administrasi negara untuk

14
mendukung tugas-tugas baru dalam pelaksanaan pembangunan adalah karena
seringkali birokrasi pemerintah itu sendiri sebagai produk dari pada lingkungannya
masih terkebelakang. Misalnya saja seperti : kemampuan pelaksanaan lebih ditujukan
kepada segi “memerintah”, sikap yang legalities dalam pemecahan masalah dan tidak
inovatif, orientasi terhadap senioritas dan status.
Perbaikan dan penyempurnaan administrasi negara dapat dilakukan dengan dua
pendekatan:
1) Usaha perbaikan dan penyempurnaan secara menyeluruh. Dalam hal ini,
pendekatan ditekankan pada perbaikan dan penyempurnaan dengan konteks
yang lebih luas yaitu mencakup seluruh bidang atau dengan kata lain tidak
hanya bidang-bidang yang strategis saja.
2) Perbaikan dan penyempurnaan administrasi yang dilakukan secara sebagian-
sebagian. Dalam hal ini, pendekatan ditekankan pada perbaikan dan
penyempurnaan pada bidang-bidang strategis, yang kemudian diharapkan
dapat berkembang dan memperluas kepada bidang penyempurnaan
administrasi negara lainnya.

4. Pertimbangan Ekonomis Pelaksanaan Administrasi

Dalam pelaksanaan administrasi pembangunan, pertimbangan ekonomis perlu


tetap menjadi dasar pertimbangan. Berikut adalah beberapa hambatan yang
memerlukan/menjadi pertimbangan ekonomis dalam pelaksanaan administrasi:
a. Tiadanya motif untung dan kemungkinan failit/bangkrut maka ada kecenderungan
suatu operasi pemerintahan kurang efisien dibandingkan dengan suatu operasi
swasta.
b. Masih sering terdapat paternalism dan spoil politik maupun pribadi di dalam
administrasi negara sehingga hal ini juga menyulitkan pembinaan efisiensi.
c. Adanya gejala “empire building” yaitu suatu usaha untuk memperluas birokrasi
yang sebetulnya mungkin tidak meningkatkan hasil.
d. Berkembangnya prosedur-prosedur menjadi berbelit-belit dan panjang karena
hendak memenuhi ketentuan berbagai badan administrasi secara tidak konsisten.
F. Perkembangan Pemikiran Administrasi Pembangunan

Pembangunan menjadi topik pembahasan yang sering dikaji dalam berbagai disiplin
ilmu terutama pasca pecahnya Perang Dunia II. Pembangunan sendiri sering dikaitkan

15
dengan modernisasi dan industrialisasi, sebagaimana menurut Gouled, semua aspek
tersebut mencakup proses perubahan.
Dalam literatur ekonomi, pembangunan didefinisikan sebagai proses yang
berkesinambungan dari peningkatan pendapatan real per kapita melalui peningkatan
jumlah dan produktivitas sumber daya. Dalam ilmu administrasi, hakikat pemikiran
pembangunan mengacu pada teori pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan, teori
ketergantungan, kajian falsafah dan etika pembangunan. Berikut ini dapat kami paparkan
teori pertumbuhan ekonomi menurut ekonom sejak abad ke-18.
1. Adam Smith
Menurutnya, proses pertumbuhan diawali apabila perekonomian mampu melakukan
pembagian kerja (division of labour) yang akan meningkatkan produktivitas
produksi. Peningkatan produktivitas ini nantinya akan meningkatkan pendapatan.
2. Malthus dan Ricardo
Corak pemikiran Malthus dan Ricardo adalah pemikiran yang berusaha mengkaji
batas-batas pertumbuhan (limits to growth). Era pemikiran mereka merupakan akhir
dari pemikiran klasik. Pada masa selanjutnya lahirlah pemikiran yang lebih modern
yang fokus pada dua hal yakni pertama, peningkatan akumulasi modal dan kedua,
peningkatan kualitas dan investasi sumber daya manusia.
3. Keynes
Corak pemikiran Keynes adalah menekankan akan pentingnya aspek permintaan
dalam mendorong pertumbuhan jangka panjang.

4. Harrod dan Domar


Menurut Harrod dan Domar, pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh dua unsur
pokok yakni investasi dan peroduktivitas kapital. Masyarakat perlu memiliki
tabungan agar dapat menumbuhkan ekonomi secara berkelanjutan.
5. Arthur Lewis
Arthur menekankan pertumbuhan ekonomi dengan model surplus of labor. Artinya
terdapat penawaran tenaga kerja yang elastis sehingga produsen bisa meningkatkan
tenaga kerja tanpa harus mengeluarkan terlalu banyak modal untuk meningkatkan
upah.
6. Neo Klasik

16
Dalam aliran ini, teknologi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang dapat
dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh semua orang diseluruh dunia, sehingga
akan mengurangi kesenjangan yang ada.
7. Rostow dan Chenerysyrquin
Kedua tokoh ini menekankan pada tahapan pertumbuhan perekonomian yang harus
dilalui suatu negara untuk mengalami pertumbuhan perekonomian. Tahapan
tersebut meliputi traditional society, preconditions for growth, the take-off, the
drive to maturity, dan the age of high mass-consumption.

Hakikat pemikiran pembangunan dalam ilmu administrasi negara yang selanjutnya


adalah pemerataan pendapatan. Para ahli berpendapat bahwa pemerataan pendapatan
akan meningkatkan penciptaan lapangan pekerjaan, sebab pemerataan pendapatan akan
menggeser permintaan sehingga kesempatan kerja akan menjadi lebih besar.
Hakikat pemikiran pembangunan dalam ilmu administrasi negara yang selanjutnya
adalah teori ketergantungan. Terdapat dua teori tentang ketergantungan yang pertama
adalah aliran marxis dan neomarxis. Aliran ini berpandangan untuk memperbaiki nasib
buruk perlu diambil prakarsa untuk menumbangkan kekuasaan yang ada (revolusi).
Kedua adalah aliran non-marxis. Menurut aliran ini, penting untuk membangun doktrin
pembangunan nilai-nilai kerakyatan sebagai landasan untuk mengadakan berbagai
pembaharuan.
Hakikat yang selanjutnya adalah kajian falsafah dan etika pembangunan. Menurut
Goulet, proses pembangunan harus menghasilkan solidaritas, memelihara keberagaman
budaya dan lingkungan, dan menjunjung tinggi martabat serta kebebasan manusia dan
masyarakat.
Paradigma pembangunan manusia mempunyai empat unsur penting, yaitu:
a. Peningkatan produktivitas
b. Pemerataan kesempatan
c. Kesinambungan pembangunan
d. Pemberdayaan manusia.
Selanjutnya, menurut Golembiewski perkembangan pemikiran ilmu administrasi
negara melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Fase perbedaan analitik politik dari administrasi
Fase ini dimulai pada tahun 1900-1926 yang diprakarsai oleh Frank J. Goodnow
dan Leonard D. White dalam bukunya politics and administration yang

17
menyebutkan bahwa administrasi negara berpusat pada birokrasi pemerintahan.
Sedangkan fokusnya adalah efisiensi dan efektifitas.
2. Fase perbedaan konkret politik dari administrasi
Fase ini dimulai pada tahun 1927 oleh W. F. Willoughby dalam bukunya principles
of public administration. Buku ini menjelaskan bahwa prinsip administrasi publik
itu ada dan dapat dipelajari. Prinsip yang terkenal pada masa ini yang dipelopori
oleh Gulick dan Urwick adalah POSDCORB (Planning, Organizing, Staffing,
Directing, Coordinating, Reporting, dan Budgeting).
3. Fase manajemen
Fase ini dimulai pada tahun 1950. Di mana administrasi negara kembali ke ilmu
politik. Meskipun pada tahun 1962, administrasi tidak lagi dianggap sebagai bagian
dari ilmu politik. Dalam fase ini, tumbuh studi kasus sebagai sarana epistemologis
dan pembangunan administrasi sebagai bagian dari administrasi negara.
4. Fase orientasi terhadap kebijakan publik
Fase ini dimulai pada tahun 1956. Di mana ilmu administrasi hanya menawarkan
fokus, teknik yang rumit, keahlian dan spesialisasi umtuk jenis institusi.
5. Fase administrasi negara sebagai administrasi negara
Fase ini dimulai pada tahun 1970. Di mana administrasi negara mencakup ilmu
kebijakan, politik ekonomi, serta pembuatan kebijakan pemerintah dan analisisnya.

Dalam konteks administrasi negara, pendekatan teologi mengenai baik dan buruk
diukur dari pencapaian sasaran kebijakan publik (seperti pertumbuhan ekonomi,
pelayanan kesehatan, kesempatan untuk mengikuti pendidikan, dan peningkatan
kualitas lingkungan), pemenuhan pilihan masyarakat atau perwujudan kekuasaan
organisasi, serta kekuasaan perorangan jika menjadi tujuan administrasi.
Selain pendekatan teologi, pendekatan deontologi juga digunakan dalam
administrasi negara. Hal ini mencakup keadilan sosial, nilai-nilai yang melandasi
keberadaan negara, dan tatanan moral universal.
Administrasi pembangunan berkembang karena negara yang sedang membangun
memerlukan pengembangan lembaga dan pranata sosial, politik, dan ekonomi agar
pembangunan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Administrasi pembangunan memiliki dua aspek penting, yaitu aspek dimensi ruang
yang meliputi aspek regionalisasi, aspek uang, aspek otonomi, partisipasi masyarakat
dan keragaman dalam kebijakan. Aspek kedua adalah kebijaksanaan publik yang

18
berhubungan dengan pengetahuan politik.

19
BAB III
PENUTUP

A. SARAN

Saran untuk penulis adalah penjelasan mengenai pengertian maupun hakikat


Administrasi dan pembangunan sudah cukup jelas karena mengambil referensi dari
berbagai bahasa dan para ahli, tetapi tidak memberikan contoh nyata. Kemudian
menjelaskan apa itu bagian pembangunan dan bagian administrasi nya ataupun
administrasi pembangunan itu sendiri begitu juga pembahasan tentang perkembangan
pemikiran administrasi pembangunan sudah dicantumkan secara kronologis dan disertai
dengan penjelasan yang relevan. Selain itu, penulis mencantumkan cukup banyak
referensi dari para ahli yang kredibel. Hanya saja, terdapat beberapa kalimat yang sulit
dimengerti karena menggunakan istilah yang belum dijelaskan sebelumnya oleh penulis.

B. KESIMPULAN

Berdasarkan diskusi yang telah kami laksanakan ada beberapa permasalahan yang
dibahas yang juga merupakan masukan dari audiens. Antara lain :
1. Miftah, : Jelaskan bagaimana sebenarnya Administrasi Pembangunan ini !
2. Yusrizal : Apakah ada administrasi yang di tunggangi politisasi atau untuk
kepentingan sendiri ?
3. Rido : Bagaimana teori Administrasi Pembangunan ini di terapkan di
Indonesia, apakah berjalan dengan baik ?
4. Andre : Apakah ada Administrasi antara negara ? bagaimana dampaknya ?

Administrasi pembangunan adalah administrasi negara yang mampu mendorong ke


arah proses perubahan, pembaharuan, dan penyesuaian serta pendukung suatu
perencanaan. Yang harus berujung untuk kesejahteraan masyarakat. Administrasi sendiri
pada dasarnya mengandung unsur pokok yang sama, kegiatan tertentu, manusia yang
melakukan kerja sama, serta mencapai tujuan yang telah di tentukan sebelumnya. Ditinjau
dari sudut fungsi atau tugas, administrasi berarti keseluruhan tindakan (aktivitas) yang
harus dilakukan oleh seseorang yang berkedudukan sebagai “administrator” (memegang
jabatan dalam manajemen suatu organisasi). Jika ada unsur kepentingan sendiri itu hanya

20
kesalahan pada manusia yang melakukannya, yang tidak jujur dan adil dalam
menjalankan tugasnya.
Teori Administrasi Pembangunan yang diterapkan di Indonesia, berjalan cukup baik
dan perlahan-lahan mulai di perbaiki yaitu seperti merencanakan dan merumuskan
kebijaksanaan politik, kemudian melaksanakannya dan menyelenggarakannya (J.
Wajong).

21
DAFTAR PUSTAKA

Anggara, Sahya dan Ii Sumantri. 2016 .”ADMINISTRASI PEMBANGUNAN Teori dan Praktik”.
________Bandung: Pustaka Setia.

22

Anda mungkin juga menyukai