Anda di halaman 1dari 99

PANDUAN PENELITIAN

PNBP

PENYUSUN:

LEMBAGA PENELITIAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR

BADAN PENERBIT UNM

i
Tim Editor

Prof. Dr. H. Jufri., M.Pd.


Prof. Dr. Usman Mulbar., M.Pd.
Prof. Dr. Mantasiah R., M.Hum.
Dr. Ir. Hj. Hasanah Nur, M.T
Dr. Lu'mu, M.Pd

ii
Dari Penerbit
Buku "Panduan Penelitian PNBP" ini adalah buku seri revisi dari karya Arifuddin
Hamra, Deri Bangkona, dan Patta Bundu. Seri revisi ini disusun kembali oleh Jufri, Usman
Mulbar, dan Mantasiah dengan menyesuaikannya dengan buku Panduan Pelaksanaan
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi X tahun 2016.

Semoga dengan kehadiran panduan penelitian penelitian ini dapat digunakan sebagai
reverensi utama menyangkut format, standar operasional, dan aspek teknis dalam
pelaksanaan penelitian di UNM.

Makassar, 21 November 2016

Badan Penerbit UNM Makassar

iii
Sambutan
Rektor Universitas Negeri Makassar

Bismillahi Rahmanir Rahim

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut
gembira penerbitan buku "Panduan Penelitian" edisi II tahun 2016 yang diterbitkan oleh
Lembaga Penelitian Universitas Negeri Makassar (UNM). Saya juga menyampaikan
penghargaan dan terima kasih kepada seluruh jajaran Lembaga Penelitian UNM yang telah
sukses menyusun buku panduan edisi revisi ini yang berisi pedoman penelitian yang
ditujukan kepada staf pengajar (dosen peneliti) UNM.

Buku Panduan Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan informasi berkaitan


dengan jenis program penelitian yang ditawarkan instansi terkait, tata cara usul masing-
masing program penelitian, evaluasi usul penelitian, pemantauan pelaksanaan penelitian, dan
laporan hasil penelitian.

Lembaga Penelitian (Lemlit) UNM adalah unsur pelaksana di lingkungan universitas


yang mengkoordinasikan, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitan yang
dilaksanakan oleh pusat penelitian dan fakultas-fakultas yang ada di lingkungan UNM.
Lemlit UNM membawahi enam Pusat Penelitian (Puslit), yaitu: (1) Pusat Penelitian
Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PPLKH), (2) Pusat Penelitian dan Pemberdayaan
Perempuan (P3P), (3) Pusat Penelitian Makanan Tradisional, Gizi, dan Kesehatan
(PPMTGK), (4) Pusat Penelitian Pengembangan Ilmu Penelitian (P3IP), (5) Pusat Penelitian
Budaya dan Seni Etnik Sulawesi (PPBSE), dan Pusat Penelitian Pemuda dan Olahraga.

Saya yakin, buku panduan ini sangat bermanfaat tidak hanya bagi dosen dalam
lingkungan UNM tetapi juga bagi semua pihak termasuk masyarakat yang memerlukan
informasi tentang pelaksanaan penelitian.

Akhirnya, saya berharap bahwa tujuan utama penerbitan Pedoman Penelitian oleh
Lembaga Penelitian UNM ini dapat tercapai yaitu memberikan informasi kegiatan penelitian
kepada masyarakat kampus dan masyarakat umum yang memerlukannya.

Makassar 21 November 2016

Prof. Dr. Husain Syam, M.TP

iv
Sambutan
Ketua Lembaga Penelitian

Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan bimbingan
dan petunjuk-Nya, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Makassar (Lemlit UNM) dapat
menyelesaikan penulisan dan penerbitan buku panduan penelitian PNBP edisi revisi yang
disusun oleh tim yang terdiri dari Prof. Dr. Jufri, M.Pd, Prof. Usman Mulbar, M.Pd., dan
Prof. Dr. Mantasiah R, M.Hum. Di samping itu, telah dilakukan penyuntingan naskah oleh
Prof. Dr. Mantasiah R, M.Hum.

Salam dan salawat kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat, dan pengikutnya yang setia. Muhammad SAW adalah sosok pribadi yang dapat
menjadi panutan untuk bekerja keras demi kemaslahatan umat manusia di muka bumi.

Selanjutnya terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya disampaikan kepada


Ketua Badan Penerbit UNM atas kesediaannya menerbitkan buku panduan ini. Terima kasih
dan penghargaan yang sama disampaikan kepada semua yang telah berpartisipasi dalam
workshop penyusunan buku panduan penelitian ini.

Kepada Rektor dan segenap pemimpin UNM, kami menyampaikan penghargaan yang
mendalam atas dukungannya sehingga buku panduan ini dapat terbit dan digunakan di
lingkungan UNM. Kepada para peneliti di lingkungan UNM, kami harapkan agar buku
panduan ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam penyusunan proposal, pelaksanaan,
penulisan laporan hasil penelitian, dan penulisan artikel hasil penelitian. Walaupun demikian,
kehadiran buku panduan ini tidak boleh menghambat dan membelenggu kreativitas dosen dan
peneliti dalam mengembangkan wawasan dan teknik penulisan karya ilmiah hasil penelitian.

Kami menyadari bahwa program penelitian UNM bisa berubah setiap saat. Namun,
panduan ini tetap penting untuk diacu sesuai keadaan yang berlaku. Misalnya, penelitian
dosen muda sudah tidak lagi mendapat sponsor dari DP2M mulai tahun 2009, namun jenis
penelitian tersebut tetap bisa dilanjutkan dengan sponsor atau dana PNBP UNM. Demikian
pula, jenis penelitian lainnya bisa ada yang dihentikan dan mungkin ada jenis penelitian yang
baru lagi.

Dengan demikian, kritik dan saran perbaikan masih sangat diperlukan untuk perbaikan
dan penyempurnaan buku panduan ini sebagai suatu rangkaian kegiatan untuk meningkatkan
mutu penelitian di UNM. Akhirnya, semoga buku panduan ini ada manfaatnya, Aamiin.

Makassar, 21 November 2016

Prof. Dr. H. Jufri, M.Pd.

v
Prakata
Alhamdulillah, penyusun panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan
taufik dan hidayah-Nya, penyusunan panduan penelitian PNBP ini dapat terselesaikan tanpa
hambatan yang berarti. Materi yang terhimpun dalam panduan ini adalah hasil studi
eksplorasi yang intensif dari berbagai sumber yang relevan dengan pelaksanaan penelitian.
Sedangkan aspek yang menyangkut format, sistematika, dan perwajahan diadaptasi dari
Pedoman DPRM, sehingga format peneltian dan sistematika mengikuti perubahan atau revisi
DRPM.

Hal penting yang tersaji dalam Panduan Penelitian ini adalah: (1) Standar operasional
penelitian, (2) Jenis penelitian dari berbagai sponsor yang dikelola Lemlit UNM, (3)
Pedoman umum penulisan, yang meliputi; aturan umum penulisan, tata cara pengacuan, dan
penulisan identitas kepustakaan, dan (4) Pedoman teknis penulisan yang meliputi; penulisan
proposal, penyusunan laporan penelitian, dan artikel hasil penelitian. Untuk memudahkan
peneliti dalam mempersiapkan pelaksanaan penelitian, beberapa format baku DRPM juga
dilampirkan. Panduan penelitian ini merupaka "Gaya Selingkung", tetapi tidak tertutup
kemungkinan untuk dijadikan acuan oleh pihak lain di luar Lembaga Penelitian UNM.

Penyusun menyadari bahwa tersusunnya buku ini tidak terlepas dari bantuan dan
partisispasi berbagai pihak. Penyusun patut menyampaikan terima kasih dan penghargaan
yang tulus kepada Ketua Lembaga Penelitian UNM Prof. Dr. Jufri, M.Pd yang telah
memberi kepercayaan kepada penyusun untuk menyusun buku panduan ini. Ucapan terima
kasih dan penghargaan juga penyusun sampaikan kepada Rektor Universitas Negeri
Makassar Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP atas dukungannya untuk menerbitkan panduan
ini.

Kepada pimpinan fakultas dalam lingkungan UNM, dan semua pihak yang telah
memberikan masukan, saran-saran pada lokakarya/sosialisasi panduan penelitian penelitian
ini, penyusun menyampaikan terima kasih. Semoga buah-buah pikiran yang telah
disumbangkan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin.

Makassar, 21 November 2016

Penyusun

vi
DAFTAR ISI

Halaman

DARI PENERBIT ........................................................................................................

SAMBUTAN REKTOR UNM ....................................................................................

SAMBUTAN KETUA LEMBAGA PENELITIAN UNM .........................................

PRAKATA...................................................................................................................

DAFTAR ISI................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penyusunan Panduan


B. Standar Nasional Penelitian
C. Tujuan dan Manfaat Penyusunan Panduan

BAB II STRUKTUR ORGANISASI, VISI, DAN MISI

A. Struktur Organisasi ....................................................................................


B. Visi dan Misi ..............................................................................................

BAB III TUGAS DAN FUNGSI

A. Universitas .................................................................................................
B. Lembaga Penelitian ....................................................................................
C. Fakultas dalam Lingkungan UNM.............................................................
D. Program Pascasarjana ................................................................................
E. Tim Penilai/Reviewer Lembaga Penelitian ...............................................
1. Reviewer tingkat Universitas
2. Reviewer tingkat fakultas

BAB IV PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Penelitian DRPM ......................................................................................


B. Penelitian Kerjasama .................................................................................
C. Penelitian PNBP.........................................................................................
1. Gambaran Umum Penelitian PNBP
2. Persyaratan Penelitian
3. Prosedur Pengajuan dan Pelaksanaan Penelitian PNBP
4. Luaran Penelitian
5. Sistematika Usulan Penelitian
6. Sistematika Laporan Penelitian
7. Sistematika Penulisan Artikel Hasil Penelitian

vii
BAB V PEDOMAN PENULISAN PNBP

A. Aturan Umum penulisan ............................................................................


B. Tata Cara Pengacuan..................................................................................
C. Penulisan Identitas Daftar Pustaka.............................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................

LAMPIRAN .................................................................................................................

viii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi ialah
melalui peningkatan mutu dan jumlah penelitian sekaligus publikasi hasil
penelitian. Oleh karena itu, lembaga penelitian (Lemlit) Universitas Negeri
Makassar (UNM) sebagai pelaksana, pengelola, pembina, koordinator,
pemantau, serta penilai kegiatan penelitian senantiasa memperbaiki mutu
pelayanan berkaitan dengan tugas dan fungsi yang dipercayakan universitas.
Untuk memenuhi tujuan ini, UNM harus mempunyai kekuatan kelembagaan
yang sempurna dalam membangun masyarakat peneliti dengan jaringan
penelitian yang terjalin baik dengan lembaga/instansi terkait baik dalam maupun
luar negeri.
Lemlit UNM telah mengadakan berbagai program kegiatan bekerjasama
dengan Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat (DRPM) dalam upaya
memberi penguatan kelembagaan dalam menjalankan tugasnya sebagai
pelaksana, pengelola, penilai, dan pemantau terhadap pelaksanaan penelitian di
wilayah kerjanya. Program kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai berikut:
1. Program penguatan dan pengembangan system jaringan komunikasi/
sosialisasi penelitian yang meliputi:
a. Workshop pengelolaan sistem informasi;
b. Seminar dan worshop sistem pengelolaan jaringan informasi dari Lemlit
ke Fakultas, stakeholders, atau ke instansi terkait, mitra kerjasama baik
dalam maupun luar negeri;
c. Pelatihan pelaksanaan system jaringan informasi Lemlit UNM kepada
staf, anggota peer group dan Kepala/sekertaris Puslit; dan
d. Workshop penerbitan Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI dan Phinisi
2. Program penguatan kinerja staf yang meliputi;
a. Pelatihan program simlitabmas
b. Pelatihan akses internet; dan
c. Pelatihan pengelolaan dan organisasi pertemuan
3. Program penguatan kinerja peneliti melalui Penlok metodologi penelitian.
4. Koordinasi pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi.
5. Pengelolaan Evaluasi Proposal.
2

Sebagai tindak lanjut dari salah satu program penguatan Lemlit UNM tahun
2006, ialah koordinasi kegiatan penelitian Lemlit UNM ke Fakultas yang ada di
lingkungan UNM yang diadakan pada tanggal 10 sampai dengan 17 November
2006. Hasil dari kegiatan ini ialah perumusan kebijakan pelaksanaan penelitian
Lemlit UNM dengan memberikan kepercayaan kepada Puslit, Fakultas, dan PPs
untuk melaksanakan kegiatan penelitian seperti menyeleksi, menilai proposal
penelitian di unit kerja masing-masing. Akan tetapi, apabila dana tersebut berada
dalam kewenangan instansi yang bersangkutan, maka puslit, membantu
mempersiapkan proposal tersebut. Rumusan kebijakan ini diharapkan dapat
menjadi pedoman dalam pelaksanaan, pengelolaan, dan pemantauan (monitoring)
berbagai kegiatan penelitain di Lemlit UNM.
Dalam memorandumnya, Lemlit dalam menyambut Lustrum IX Universitas
Negeri Makassar pada 01 Agustus 2006 telah mencanangkan sebuah motto yang
berbunyi: Quality First yang berarti, Lemlit senantiasa mengutamakan pekerjaan
yang bermutu dalam pengelolaan dan pembinaan penelitian. Motto Lemlit UNM
sejalan dengan motto UNM yakni Tetap Jaya dalam Tantangan, karena
kemenangan dalam persaingan tidak mungkin terjadi tanpa dukungan oleh mutu
pekerjaan yang maksimal.
Salah satu misi UNM ialah “mengembangkan UNM menjadi Teaching and
Research University yang dapat memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa”.
Dalam kaitan ini Lemlit UNM akan lebih mengutamakan pemenuhan Research
University atau Universitas Riset (UR). “Universitas Riset pada dasarnya adalah
universitas yang memposisikan pendidikan dan penelitian sebagai kegiatan
utamanya” (Nandik, et al., 2006). Weingarten (2001) menyatakan bahwa “the
obligations of research university are to teach – to pass knowledge to our
students…and to discover – to produce new knowledge through our teaching and
research program”. Jadi, UR diharuskan mengajar, yaitu memberi pengetahuan
kepada mahasiswa dan menemukan, yaitu menghasilkan pengetahuan baru
melalui pembelajaran dan program penelitian.
Kegiatan penelitian di Universitas dilaksanakan oleh dosen atas dorongan rasa
ingin tahu yang lebih besar terhadap fenomena yang baru. Kreativitas dan rasa
ingin tahu inilah yang senantiasa dipupuk dalam diri setiap dosen di UNM.
Peningkatan daya saing universitas terhadap universitas lainnya sangat
bergantung pada mutu sumber daya dosen yang ada, yang dapat menumbuhkan
kreativitas dan keingintahuan itu. Tiro (2007) mengemukakan tiga pilihan atau
sekenario yang dapat dipertimbangkan UNM menuju Universitas Riset.
3

UR sebagai paradigma yang berarti penelitian sebagai pandangan hidup (a


way of life), sebagai tuntunan bertindak (a way of acting) bagi seluruh kegiatan
dan penyelenggaraan kehidupan di UNM. Ini berarti, UNM harus melakukan
perubahan manajemen dalam upaya menata dan meningkatkan mutu
kelembagaan di tingkat Universitas, Fakultas, dan Program Pascasarjana.
1. UR sebagai konsep yang berarti bahwa kegiatan penelitian semakin
ditingkatkan jumlah dan mutunya, sehingga UNM lebih diperhitungkan di
tingkat nasional dan internasional. Dalam hal ini, UNM harus melakukan
penelitian yang dibutuhkan masyarakat secara nasional dan internasional.
Untuk melakukan ini, UNM perlu membangun komonitas peneliti dan
jaringan penelitian yang andal dan kokoh.
2. UR sebagai strategi yang berarti penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
mengembangkan UNM di masa yang akan datang. Dalam hal ini, kegiatan
penelitian kebijakan akan mendapat perhatian dan prioritas.

Selanjutnya UNM dalam menuju UR, Tiro (2007) merekomendasikan


skenario kedua, yaitu UR sebagai konsep. Dalam pilihan ini ada tiga tipe
penelitian yang perlu mendapat perhatian sebagai berikut:

1. Penelitian untuk ilmu (research for science) yang dilakukan untuk


pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains
(Iptek). Dalam hal ini, panelitian akan mengembangkan ilmu, menemukan
metode dan rekayasa baru yang bermanfaat bagi manusia dan penduduk bumi.
2. Penelitian tentang ilmu (research of science) yang dilakukan untuk
mempertahankan dan memelihara ilmu yang sudah ada. Kegiatan penelitian
dilakukan untuk menguji teori yang sudah ada sehingga memungkinkan untuk
mengukuhkan, memodifikasi, atau menolak teori tersebut.
3. Penelitian dalam ilmu (research in science) yang dilakukan untuk
mengoreksi kebenaran ilmiah yang telah mapan. Penelitian semacam ini dapat
menemukan hakikat dari suatu objek ilmu melalui hubungan sadar antara
peneliti dan objek pengetahuan yang diteliti.

Pemilihan orientasi UR sebagai konsep berarti UNM harus membangun


komunitas peneliti dan jaringan penelitian yang andal dan kokoh. UNM sudah
memiliki modal awal yang perlu dipelihara dan dikembangkan yaitu kepercayaan
yang diberikan kepada Lemlit UNM sebagai pengelola dan Pembina PDM dan
SKW se-Wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua. UNM dalam melaksanakan
4

tugas dan fungsinya sebagai pengelola dan pembina penelitian perlu melakukan
beberapa hal sebagai berikut:

1. Mengelola penelitian dengan prinsip kompetisi terbuka yang transparan,


akuntabel, dan adil.
2. Menggalakkan penelitian yang bermutu tinggi dilihat dari mutu ilmiahnya dan
nilai praktis aplikasinya dalam menyelesaikan masalah kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara, bahkan untuk kepentingan dunia internasional.
3. Membangun kerjasama penelitian dengan berbagi pihak, baik perguruan
tinggi dan badan penelitian pemerintah daerah (tingkat II, tingkat I, dan
Pusat), maupun badan internasional.
4. Meningkatkan motivasi dan keterampilan meneliti secara simultan bagi para
dosen dan mahasiswa UNM.
5. Mengembangkan kemampuan profesional tenaga teknis dan staf pendukung
kegiatan penelitian di UNM.

B. STANDAR NASIONAL PENELITIAN

Standar nasional penelitian adalah kriteria minimal tentang sistem penelitian


pada perguruan tinggi yang berlaku di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Terdapat beberapa ruang lingkup yang diatur dalam standar
nasional penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. standar hasil penelitian;
2. standar isi penelitian;
3. standar proses penelitian;
4. standar penilaian penelitian;
5. standar peneliti;
6. standar sarana dan prasarana penelitian;
7. standar pengelolaan penelitian; dan
8. standar pendanaan dan pembiayaan penelitia
5

Ruang lingkup pertama yang akan dijelaskan dalam hal ini adalah mengenai
standar hasil penelitian. Berdasarkan pasal 44, dirumuskan beberapa standar hasil
penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil
penelitian.
2. Hasil penelitian di perguruan tinggi diarahkan dalam rangka mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa.
3. Hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan semua luaran
yang dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah
secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik.
4. Hasil penelitian mahasiswa harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di
perguruan tinggi.
5. Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak
membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan
cara diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat
digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.

Ruang lingkup selanjutnya yakni mengenai standar isi penelitian yang


dirumuskan pada pasal 45. Terdapat 6 aspek yang ditekankan dalam ruang lingkup ini,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Standar isi penelitian merupakan kriteria minimal tentang kedalaman dan
keluasan materi penelitian.
2. Kedalaman dan keluasan materi penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan.
3. Materi pada penelitian dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
berorientasi pada luaran penelitian yang berupa penjelasan atau penemuan
untuk mengantisipasi suatu gejala, fenomena, kaidah, model, atau postulat
baru.
4. Materi pada penelitian terapan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
berorientasi pada luaran penelitian yang berupa inovasi serta pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat, dunia
usaha, dan/atau industri.
5. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan mencakup materi kajian
khusus untuk kepentingan nasional.
6. Materi pada penelitian dasar dan penelitian terapan harus memuat prinsip-
6

prinsip kemanfaatan, kemutahiran, dan mengantisipasi kebutuhan masa


mendatang.

Selanjutnya pada pasal 46, dijelaskan mengenai standard proses penelitian yang
memuat 5 aspek, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Standar proses penelitian merupakan kriteria minimal tentang kegiatan
penelitian yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
2. Kegiatan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan
yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan
otonomi keilmuan dan budaya akademik.
3. Kegiatan penelitian harus mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.
4. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka
melaksanakan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi harus memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), capaian
pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di perguruan tinggi.
5. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran
sks sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (4).

Ruang lingkup selanjutnya yakni mengenai standar penilaian penelitian yang


dirumuskan ke dalam 5 aspek, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Standar penilaian penelitian merupakan kriteria minimal penilaian terhadap
proses dan hasil penelitian.
2. Penilaian proses dan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara terintegrasi paling sedikit memenuhi unsur:
a. edukatif, yang merupakan penilaian untuk memotivasi peneliti agar terus
meningkatkan mutu penelitiannya;
b. objektif, yang merupakan penilaian berdasarkan kriteria yang bebas dari
pengaruh subjektivitas;
c. akuntabel, yang merupakan penilaian penelitian yang dilaksanakan dengan
kriteria dan prosedur yang jelas dan dipahami oleh peneliti; dan
d. transparan, yang merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya
dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.
3. Penilaian proses dan hasil penelitian harus memenuhi prinsip penilaian
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan memperhatikan kesesuaian dengan
standar hasil, standar isi, dan standar proses penelitian.
4. Penilaian penelitian dapat dilakukan dengan menggunakan metode dan
7

instrumen yang relevan, akuntabel, dan dapat mewakili ukuran ketercapaian


kinerja proses serta pencapaian kinerja hasil penelitian.
5. Penilaian penelitian yang dilaksanakan oleh mahasiswa dalam rangka
penyusunan laporan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi diatur berdasarkan
ketentuan peraturan di perguruan tinggi.

Salah satu ruang lingkup yang ditekankan dalam standard nasional penelitian
yakni mengenai standar peneliti yang dirumuskan dalam pasal 48, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Standar peneliti merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti untuk
melaksanakan penelitian.
2. Peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki kemampuan
tingkat penguasaan metodologi penelitian yang sesuai dengan bidang
keilmuan, objek penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman
penelitian.
3. Kemampuan peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan:
a. kualifikasi akademik; dan
b. hasil penelitian.
4. Kemampuan peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menentukan
kewenangan melaksanakan penelitian
5. Pedoman mengenai kewenangan melaksanakan penelitian ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan.

Pada ruang lingkup selanjutnya dijelaskan mengenai standard sarana dan


prasarana penelitian yang dirumuskan dalam pasal 49, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Standar sarana dan prasarana penelitian merupakan kriteria minimal sarana
dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan isi dan proses
penelitian dalam rangka memenuhi hasil penelitian.
2. Sarana dan prasarana penelitian sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)
merupakan fasilitas perguruan tinggi yang digunakan untuk:
a. memfasilitasi penelitian paling sedikit terkait dengan bidang ilmu program
studi;
b. proses pembelajaran; dan
c. kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
3. Sarana dan prasarana penelitian sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2)
8

harus memenuhi standar mutu, keselamatan kerja, kesehatan, kenyamanan,


dan keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.

Ruang lingkup yang terakhir yakni mengenai standar pendanaan dan


pembiayaan penelitian yang dituangkan dalam pasal 52 diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian merupakan kriteria minimal
sumber dan mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian.
2. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana penelitian internal.
3. Selain dari anggaran penelitian internal perguruan tinggi, pendanaan
penelitian dapat bersumber dari pemerintah, kerja sama dengan lembaga
lain di dalam maupun di luar negeri, atau dana dari masyarakat.
4. Pendanaan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) digunakan
untuk membiayai:
a. perencanaan penelitian;
b. pelaksanaan penelitian;
c. pengendalian penelitian;
d. pemantauan dan evaluasi penelitian;
e. pelaporan hasil penelitian; dan
f. diseminasi hasil penelitian.
5. Mekanisme pendanaan dan pembiayaan penelitian diatur oleh pemimpin
perguruan tinggi.
Pada pasal 53, dijelaskan informasi tambahan terkait apa yang dijelaskan
sebelumnya pada pasal 52.
1. Perguruan tinggi wajib menyediakan dana pengelolaan penelitian.
2. Dana pengelolaan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
digunakan untuk membiayai:
a. manajemen penelitian yang terdiri atas seleksi proposal, pemantauan
dan evaluasi, pelaporan penelitian, dan diseminasi hasil penelitian:
b. peningkatan kapasitas peneliti; dan
c. insentif publikasi ilmiah atau insentif kekayaan intelektual (KI).
9

C. TUJUAN

Lemlit UNM sebagai unsur pelaksana penelitian dalam rangka


pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau kesenian dalam buku
panduan penelitian penelitian ini bertjuan untuk mengungkapkan visi dan misi;
(1) Lemlit, (2) Puslit, (3) Fakultas, dan (4) Program Pascasarjana. Selanjutnya,
mekanisme kegiatan penelitian di tingkat Lemlit, Puslit, Fakultas, dan PPs akan
dijelaskan secara rinci. Demikian juga, prosedur teknis pelaksanaan setiap jenis
penelitian yang dilaksanakan di Lemlit UNM.

Penelitian yang secara rutin dilaksanakan di Lemlit adalah: penelitian


dengan dana PNBP, penelitian Desentralisasi, dan penelitian Kompetitif.
Disamping itu, penelitian lain yang bersifat koordinasi, seperti penelitian dari
Balitbang Diknas, Balitbangda Provinsi, dan Bappeda Kota/Kabupaten. Tata cara
pelaksanaan penelitian Desentralisasi dan kompetitif mengacu pada panduan
penelitian yang diterbitkan oleh DRPM, sedangkan tata cara pelaksanaan
penelitian sponsor disesuaikan dengan panduan yang diterbitkan oleh instansi
bersangkutan (sponsor). Selain itu, dalam panduan penelitian ini juga disajikan
pedoman khusus penulisan, tatacara pengacuan, identitas daftar pustaka, dan
contoh penulisan artikel hasil penelitian.

D. MANFAAT

Penerbitan buku Panduan Penelitian PNBP oleh Lembaga Penelitian


UNM diharapkan dapat bermanfaat bagi dosen atau peneliti sebagai pedoman
dalam melaksanakan kegiatan penelitian di UNM. Selain itu, panduan penelitian
ini merupakan sumber informasi kegiatan penelitian yang sangat penting tidak
hanya bagi staf pelaksana kegiatan penelitian Lemlit dalam lingkup UNM tetapi
juga bagi mitra kerjasama kegiatan penelitian Lemlit UNM.
10

BAB II
STRUKTUR ORGANISASI, VISI, DAN MISI

Pada bagian ini diuraikan tentang struktur organisasi lemlit UNM, misi, dan
visi sebagai berikut.

A. Struktur Organisasi Lembaga Penelitian UNM

Berikut ini ditampilkan struktur organisasi Lembaga Penelitian (Lemlit)


Universitas Negeri Makassar (UNM).

Gambar 1. Struktur Organisasi Lembaga Penelitian UNM

B. Visi dan Misi

Berikut ini disajikan visi dan misi UNM, lembaga penelitian, pusat penelitian,
fakultas, dan program pascasarjana.
11

1. Universitas Negeri Makassar


 Visi
Universitas Negeri Makassar sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan
pengembangan pendidikan, sains, teknologi, dan seni berwawasan
kependidikan dan kewirausahaan.

 Misi
a. Menghasilkan sumberdaya manusia profesional di bidang kependidikan dan
non kependidikan yang memiliki:
1) ketakwaan, moral, nilai-nilai etika, integritas intelektual, toleransi
perbedaan,serta aspirasi memperjuangkan kebenaran dan kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni;
2) kemauan dan kemampuan untuk berlatih kepemimpinan dan
keintelektualan pribadi dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya;
3) pikiran kreatif dan kritis, termasuk pemecahan masalah secara
intelektual melalui kegiatan membaca, meneliti, menulis, dan berbicara.
b. Menciptakan iklim dan budaya akademik yang kondusif bagi mahasiswa
untuk;
1) mempersiapkan diri menyelesaikan program sarjana, pascasarjana, dan
professional yang berkualitas dan tepat waktu;
2) memelihara lingkungan hidup dan pembelajaran menurut tantangan
guna menumbuhkembangkan kemampuan menyelesaikan masalah;
3) mengembangkan kemampuan social kemasyarakatan dan
kemandiriannya untuk menjadi sumber kebanggaan univer sitas, alumni,
masyarakat, dan bangsa.
c. Memberikan layanan kepada masyarakat luas untuk peningkatan kualitas
hidup masyarakat, bangsa, dan Negara yang menekankan:
1) penerapan IPTEKS guna menumbuhkembangkan potensi daerah dalam
menunjang kemandirian dan pelaksanaan otonomi daerah.
2) penanaman keyakinan bahwa UNM merupakan sumber daya yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3) pengembangan dan peningkatan sumber-sumber dukungan pemerintah
dan masyarakat melalui pengakuan umum atas program dan sumber
dayanya.
4) pemberian dorongan dan pengakuan yang semestinya kepada anggota
masyarakat yang ikut berperan dalam pencapaian tujuan UNM.
12

d. Mengembangkan lembaga (universitas) menjadi teaching and research


university yang dapat memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa melalui:
1) pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
2) sistem informasi dan manajemen bagi pelayanan sivitas akademika
pada khususnya, dan pelayanan kepada masyarakat luas pada
umumnya; dan
3) kerjasama yang saling menguntungkan dengan lembaga dan instansi di
dalam dan luar negeri, khususnya dalam perwujudan tri darma
perguruan tinggi.

2. Lembaga Penelitian (Lemlit)


 Visi
Lembaga Penelitian UNM unggul dan terkemuka dalam penelitian dan
pengembangan pendidikan, sains, teknologi, dan seni berwawasan
kependidikan dan kewirausahaan.

 Misi
Mengembangkan UNM menjadi research university yang dapat memenuhi
kebutuhan pembangunan bangsa melalui;
a. Peningkatan mutu dan jumlah kegiatan penelitian yang hasilnya dapat
diperhitungkan di tingkat nasional dan internasional;
b. Pembangunan komunitas peneliti dan jaringan kegiatan penilitian yang
andal dan kokoh; dan
c. Penyebarluasan hasil penelitian secara nasional dan internasional.

3. Pusat Penelitian (Puslit)


a. Puslit Kependudukan dan Lingkungan Hidup
 Visi
Puslit Kependudukan dan Lingkungan Hidup yang mengembangkan
konsep Sustainable Development untuk mencapai pusat penelitian
unggulan.
 Misi
1) Melakukan penelitian dan pengembangan bidang kependudukan dan
lingkungan hidup untuk mencapai Millenium Development Goals
(MDGs)
2) Membangun jaringan regional, nasional, dan internasional dalam
rangka pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development).
13

3) Mengadakan worshop dan pelatihan kependudukan dan lingkungan


hidup.
4) Membantu stakeholder lingkungan, untuk menyusun manajemen
Sumber Daya Alam dan Lingkungan (MSDAL).
b. Puslit Penelitian Pemberdayaan Perempuan
 Visi
Puslit Pemberdayaan Perempuan unggul dan terkemuka dalam bidang
penelitian pendidikan dan gender baik di tingkat nasional maupun
internasional serta memiliki kepedulian social yang tinggi terhadap
masyarakat.
 Misi
1) Meningkatkan peran sumber daya perempuan melalui kegiatan
pendidikan, penelitian,dan pengabdian kepada masyarakat dengan azas
pendekatan antardisiplin ilmu seta sector yang terkait.
2) Mengintegrasikan pengalaman dan masalah perempuan dan pria ke
dalam rancangan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi
kebijaksanaan dan program ke dalam bidang politik, ekonomi, dan
masyarakat.
c. Puslit Makanan Tradisional, Gizi, dan Kesehatan
 Visi
Puslit Makanan tradisional, gizi, dan kesehatan unggul dan terkemuka
dalam penelitian dan pengkajian gizi, kesehatan, dan makanan tradisional
Sulawesi Selatan.
 Misi
Melestarikan dan mengembangkan makanan tradisional sejajar dengan
makanan impor yang cepat saji, siap santap, kaya gizi, serta higienis
dengan kemasan yang menarik, sehingga dapat menjadi wisata Sulawesi
Selatan.

d. Puslit Pengembangan Ilmu Pendidikan


 Visi
Puslit pengembangan ilmu pendidikan unggul dan terkemuka dalam
penelitian dan pengembangan ilmu pendidikan.
 Misi
Melaksanakan pengkajian dan pengembangan bidang kependidikan yang
berorientasi pada peningkatan mutu, relevansi, efisiensi, dan pemerataan
pendidikan.
14

e. Puslit Budaya dan Seni Etnik Sulawesi


 Visi
Puslit budaya dan parawisata Sulawesi Selatan unggul dan terkemuka
dalam penelitian dan pengembangan budaya dan seni etnik Sulawesi
Selatan.
 Misi
1) Melaksanakan pengkajian budaya dan parawisata Sulawesi.
2) Meningkatkan pemahaman, wawasan, dan penghargaan terhadap seni
budaya parawisata Sulawesi melalui berbagai kegiatan nasional
maupun internasional.

f. Puslit Pemuda dan dan Olah Raga


 Visi
Unggul dan terkemuka dalam penelitian pemuda dan olahraga yang
berwawasan kewirausahaan
 Misi :
Melaksanakan penelitian yang bermutu dan bermanfaat untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pemuda dan
olahraga

4. Fakultas dan Program Pascasarjana


a. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
 Visi
Mengembangkan matematika dan ilmu pengetahuan alam, teknologi, dan
seni yang memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif yang dapat
bersaing pada tingkat reginal, nasional, dan internasional.
 Misi
1) Mengembangkan IPTEKS yang dilandasi dengan keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
2) Menyiapkan lulusan/ilmuwan di bidang kependidikan (guru) dan
nonkependidikan matematika dan sains yang memiliki kemampuan
akademik yang memiliki keunggulan kompetitif pada tingkat regional,
nasional, dan internasional.
3) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam rangka memenuhi
kebutuhan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
15

b. Fakultas Teknik (FT)


 Visi
Bertekad menjadi pusat pendidikan, pengkajian dan pengembangan
teknologi, dan pendidikan teknologi berwawasan kewirausahaan.
 Misi
1) Menghasilkan SDM professional yang bertakwa dan bermoral,
memiliki integritas intelektual, kreatif, kritis, dan bertanggung jawab
terhadap kemajuan IPTEKS.
2) Menciptakan iklim dan budaya akademik yang kondusif bagi
pengembangan sumber daya manusia professional dan kemajuan
IPTEKS.
c. Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK)
 Visi
Sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan IPTEKS bidang
keolahragaan yang berwawasan kewirausahaan berbasis ekonomi
kerakyatan bernafaskan keagamaan yang terkemuka di Indonesia.
 Misi
1) Menghasilkan SDM professional kependidikan dan non kependidikan
di bidang keolahragaan, yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, sehat jasmani dan rohani,
mandiri, cerdas, dan bertanggung jawab atas kepentingan bangsa dan
Negara.
2) Menciptakan iklim dan budaya akademik yang kondusif bagi
mahasiswa untuk menyelesaikan studi tepat waktu, memelihara
lingkungan kampus dan menumbuhkembangkan kemampuan social
kemasyarakatan dan kemandirian.
3) Memberikan layanan kepada masyarakat luas dalam bidang
keolahragaan.
4) Mengembangkan lembaga FIK UNM menjadi teaching and research
center dalam bidang kemahasiswaan.
d. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)
 Visi
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan ilmu keguruan melalui Tri Dharma
PT dengan pendidikan – pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat, serta menjadi salah satu fakultas yang terkemuka di
Indonesia yang mampu bersaing di era globalisasi.
16

 Misi
1) Mengembangkan ilmu pendidikan dan ilmu keguruan.
2) Menyiapkan tenaga pendidikan dan keguruan yang professional yang
memiliki kompetensi di bidang pendidikan prasekolah, sekolah dasar,
sekolah luar biasa, sekolah lanjuatan tingkat pertama, sekolah lanjutan
tingkat atas, dan tenaga pengajar atau dosen di lembaga pendidikan.
3) Menghasilkan tenaga kependidikan di bidang bimbingan dan konseling,
kurikulum, dan teknologi pendidikan, menajeman pendidikan, dan
pendidikan luar sekolah.
4) Menghasilkan tenaga ahli di bidang psikologi.
5) Mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai lembaga
pendidikan, pemerintah daerah, lembaga pelatihan, lembaga swadaya
masyarakat, dan memberikan pelayanan kepada lembaga lain yang
memerlukan, baik lokal, regional, nasional, maupun internasional.
e. Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS)
 Visi
Sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan
bahasa dan sastra yang berwawasan pendidikan dan kewirausahaan.
 Misi
1) Menghasilkan SDM Profesional dengan bertaqwa, bermoral, memiliki
integritas intelektual dan bertanggung jawab terhadap kemajuan
bahasa dan sastra.
2) Menghasilkan ilmuan di bidang pendidikan dan non kependidikan
bahasa dan sastra yang memiliki keunggulan kompetitif pada tingkat
nasional dan internasional.
f. Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
 Visi
Sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan,
sains, teknologi di bidang ilmu social yang berwawasan kewirusahaan,
bermoral dan professional untuk mengukur pembangunan nasional.
 Misi
1) Menyelenggarakan tri darma perguruan tinggi yang selaras dengan
falsafah jurusan/bidang studi yang diemban dan memberi kehidupan
akademik yang demokratis;
2) Mengembangkan dan mengoptimalkan temuan IPTEKS dan
humaniora dengan mengoptimalkan pendayagunaan instiusi dan
sumber daya manusia yang ada;
17

3) Menghasilkan sarjana yang professional, berwatak manusia Indonesia


seutuhnya, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
4) Memusatkan perhatian pada persoalan pengembangan sumber daya
social budaya, dan hokum yang berbasis pendidikan kewirausahaan
sebagai Pola Ilmiah Pokok (PIP), serta berupaya mendukung UNM
sebagai “Education and Research University”

g. Fakultas Psikologi (FPsi)


 Visi
Fakultas Psikologi sebagai pusat pendidikan, kajian, dan penerapan
psikologi yang berorientasi pada pengembangan kekhususan kawasan dan
pengembangan sumber daya manusia.
 Misi
1) Menghasilkan sarjana psikologi yang berkompeten, professional,
berwawasan ilmiah, berjiwa kewirausahaan dan religious;
2) Melakukan penelitian dan publikasi ilmiah psikologi;
3) Mengembangkan pusat-pusat kajian psikologi di bidang lintas budaya,
kerekayasaan, indigeneous, dan religious;
4) Memberikan layanan dalam mengembangkan sumber daya manusia;
5) Menerapkan konsep, prinsip, dan temuan psikologi yang bermanfaat
dalam pengembangan teori dan praktik kependidikan.
h. Fakultas Seni dan Desain (FSD)
 Visi
Sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan seni
dan desain yang berwawasan pendidikan dan kewirausahaan.
 Misi
1) Menghasilkan SDM professional dengan bertaqwa, bermoral,
memiliki integritas intelektual dan bertanggung jawab terhadap
kemajuan seni dan desain.
2) Menghasilkan ilmuan di bidang pendidikan dan non kependidikan seni
dan desain dengan keunggulan kompetitif pada tingkat nasional dan
internasional.
i. Fakultas Ekonomi (FE)
 Visi
Sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan,
sains, teknologi di bidang ekonomi yang berwawasan kewirausahaan,
bermoral dan professional untuk mendukung pembangunan nasional.
18

 Misi
1) Menyelenggarakan tri darma perguruan tinggi yang selaras dengan
falsafah jurusan/bidang studi yang diemban dan memberi kehidupan
akademik yang demokratis;
2) Mengembangkan dan melestarikan temuan IPTEKS dan humaniora
dengan mengoptimalkan pendayagunaan institusi dan sumber daya
manusia yang ada;
3) Menghasilkan sarjana yang professional, berwatak manusia Indonesia
seutuhnya, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; dan
4) Memusatkan perhatian pada persoalan pengembangan sumber daya
ekonomi yang berbasis pendidikan kewirausahaan sebagai Pola Ilmiah
Pokok (PIP), serta berupaya mendukung UNM sebagai “Education
and Research University”

j. Program Pascasarjana (PPs)


 Visi
PPs UNM adalah menjadi program pascasarjana yang terkemuka dalam
bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
 Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan tingkat magister dan doctor;
2) Menyelenggarakan kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat; dan
3) Meningkatkan efisiensi dan relevansi program.
19

BAB III

TUGAS DAN FUNGSI

Pada bagian ini, akan diuraikan tentang tugas dan fungsi universitas, lembaga
penelitian, pusat penelitian dalam lingkungan lemlit, dan fakultas dalam lingkungan
UNM, dan program pascasarjana. Di samping itu, juga disajikan tugas dan fungsi
reviewer sebagai berikut.

A. Universitas

Pemerintah tengah mengadakan berbagai upaya untuk membangun manusia


Indonesia dan sector pendidikan yang dituangkan dalam berbagai undang-undang.
Undang-undang system pendidikan nasional (UU-SISDIKNAS) No. 2 Tahun 1989,
Bab VII pasal 33 tentang Sumber Daya Pendidikan menyatakan bahwa pengadaan
dan pemberdayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh pemetintah,
masyarakat, dan/atau keluarga peserta didik. UU-SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003,
Bab XIV Pasal 51 menyatakan bahwa pengelolaan perguruan tinggi (satuan
pendidikan tinggi termasuk Universitas) dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi,
akuntabilitas, jaminan mutu, dan dievaluasi yang transparan. Ini menunjukkan bahwa
Universitas itu diharapkan untuk selalu berbenah diri meningkatkan kualitasnya.
Universitas seharusnya mampu bersaing dengan Universitas lainnya sehingga
memiliki akuntabilitas yang handal.

Brojonegoro (2004) telah merumuskan paradigma baru yaitu lima pilar untuk
membenahi manajemen universitas dalam upaya meningkatkan daya saing
pendidikan tinggi (universitas) di Indonesia, yaitu: (1) mendorong penyelenggaraan
pendidikan tinggi (universitas) untuk meningkatkan kualitas pendidikan; (2)
memberikan otonomi penyelenggaraan universitas; (3) meminta kepada
penyelenggara universitas untuk memperhatikan aspek akuntabilitas; (4)
melaksanakan akreditasi kepada semua penyelenggara pendidikan tinggi
(universitas); (5) melakukan evaluasi rutin agar penyelenggara pendidikan berjalan
seperti yang diharapkan.

Universitas dibangun dan dikembangkan dalam atmosfer kebebasan berpikir,


berpendapat, dan berekspresi. Oleh karena itu ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
harus memperoleh tempat dan kedudukan yang layak di sebuah Universitas.
Universitas adalah penerima, pengembang, dan pengguna ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni. Konsekuensi dari semua itu, Universitas harus mendukung
20

kegiatan penelitian sebagai salah satu diantara tiga dharma pendidikan tinggi, bahkan
segi sarana dan dan, mau pun kebijakan.

Peran penelitian dan peran universitas dalam menyelenggarakan penelitian


sangat besar. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang berharap agar hasil penelitian
dan kinerja Universitas dapat meningkatkan daya saing bangsa Indonesia. Nandika
(2004) menyatakan bahwa ada tiga butir harapan masyarakat terhadap peran
Universitas, yaitu: (1) menghasilkan lulusan yang bermutu dan mampu beradaptasi
terhadap kebutuhan kerja; (2) menghasilkan pengetahuan baru untuk meningkatkan
daya saing bangsa; (3) mengakses dan mengadaptasi pengetahuan untuk mendukung
daya saing bangsa dan kesejahteraan masyarakat.

B. Lembaga Penelitian

Penelitian adalah jantung kehidupan ilmu dan di sekitar terhimpun status,


motivasi/ambisi, cita-cita/harapan, karier, dan nilai profesionalisme. Bila seorang
ilmuan berhenti melakukan penelitian, hidupnya seperti kulit kerang yang kosong,
yang daya hidupnya sudah kering. Perlu juga disadari bahwa penelitian
membutuhkan kesabaran, ketekunan, keuletan, kedewasaan, bahkan kadang-kadang
dibutuhkan sikap kepercayaan diri yang kukuh berarti keteguhan bersikap dan
berpendapat (Tiro, 2007).

Pelaksanaan penelitian didasarkan pada berbagai landasan kebijakan, yaitu (1)


Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 5 mengamanatkan bahwa pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia; (2) Undang-undang nomor 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan
nasional dalam pasal 20 ayat 2 Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan
penelitian serta pasal 24 ayat 2 perguruan tinggi memiliki otonomi untu mengelola
sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan penelitian ilmiah; (3) Undang-
undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dalam pasal 51 ayat 1 huruf d
bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berhak memperoleh
kesempatan untuk melakukan penelitian.

Lembaga Penelitian (Lemlit) UNM adalah unsur pelaksanaan penelitian di


lingkungan Universitas yang diberi tugas untuk mengkoordinasi, memantau,
membina, dan menilai pelaksanaan kegiatan penelitian yang diselenggarakan oleh
Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana serta ikut mengusahakan dan mengembangkan
21

sumber daya yang diperlukan (Statuta UNM, 2002: 22). Berdasarkan hal tersebut,
tugas dan fungsi Lemlit diuraikan sebagai berikut:

1. Mengkoordinasi semua kegiatan penelitian seperti: seminar proposal dan hasil


penelitian, pelatihan penulisan proposal yang dilaksanakan oleh Puslit,
Fakultas, dan Pascasarjana secara professional untuk menghindari publikasi
penelitian (penelitian berbasis koordinasi).
2. Memantau pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan oleh Puslit, Fakultas,
dan Pascasarjana secara terbuka untuk menghindari penelitian fiktif
(penelitian berbasis kontrol).
3. Membina para peneliti dalam menyusun proposal, menulis laporan akhir hasil
penelitin, menulis artikel hasil penelitian melalui pelatihan.
4. Menyebarluaskan hasil penelitian melalui seminar atau jurnal ilmiah baik
nasional maupun internasional.
5. Menilai hasil kegiatan penelitian, seperti proposal penelitian, laporan hasil
penelitian, dan artikel hasil penelitian yang akan dipublikasikan.
6. Mengangkat reviewer untuk setiap program penelitian dengan tugas
membantu Lemlit mengkoordinasi, memantau, membina, dan menilai
kegiatan penelitian di Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana.
7. Memfasilitasi penyebarluasan hasil penelitian yang dilaksanakan Fakultas,
Puslit, dan Pascasarjana.
8. Membantu Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana mencairkan sponsor penelitian.
9. Membantu meningkatkan kualitas peneliti dengan mengadakan pelatihan
penulisan proposal berbagai program penelitian.
10. Menyediakan ruang baca atau perpustakaan lembaga penelitian.
11. Mengkoordinasi semua program penelitian di Puslit, Fakultas, dan
Pascasarjana termasuk penelitian Desentralisasi dan hibah Kompetisi yang
dibiayai Dikti, dan semacamnya.
12. Mendistribusikan proposal penelitian dan laporan hasil penelitian ke
perpustakaan pusat, Fakultas, dan Pascasarjana.
13. Senantiansa berupaya meningkatkan jaringan kerjasama penelitian dengan
instansi terkait baik dalam maupun luar negeri.
14. Memberi penghargaan kepada peneliti terbaik secara berkala.
15. Meningkatkan motivasi, kretivitas, dan rasa ingin tahu dosen terhadap
fenomena baru agar melaksanakan penelitian.
16. Menumbuhkembangkan atmosfer penelitian bagi dosen dan mahasiswa.
22

17. Mengadakan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan kegiatan


penelitian di Puslit, Fakultas,dan Pascasarjana.
C. Pusat Penelitian dalam Lingkungan Lembaga Penelitian

Pusat penelitian merupakan unsur pelaksana penelitian yang melaksanakan


kegiatan penelitian secara sendiri atau bersama-sama dengan lembaga atau badan
tertentu, baik dalam maupun luar negeri (Statuta UNM, 2002 pasal 55 ayat 1).
Selanjutnya, ayat 5 menyatakan bahwa “Pusat penelitian dibentuk sesuai dengan
keperluan dan kemampuan terutama sumber daya manusia serta misi UNM untuk
menjawab tantangan dan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni, tidak bersifat
sektoral dan merupakan kegiatan yang terintegrasi.” Selanjutnya, penjabaran tugas
dan fungsi puslit sebagai berikut:

1. Melaksanakan kegiatan penelitian sesuai dengan konsentrasi bidang ilmu


pusat penelitian, baik dilaksanakan sendiri maupun bekerjasama dengan
instansi terkait dalam dan luar negeri.
2. Mengangkat Peer Group Puslit yang jumlahnya sesuai kebutuhan dan
berkoordinasi dengan Lemlit.
3. Mengkoordinasi semua kegiatan penelitian, seperti: seminar proposal, hasil
penelitian, dan pelatihan penulisan proposal dalam lingkungan pusat
penelitian masing-masing.
4. Memantau pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti puslit.
5. Menyeleksi proposal penelitian yang akan diusulkan atau dikompetisikan di
Lemlit atau di lembaga lain yang terkait.
6. Menilai laporan hasil penelitian dan artikel hasil penelitian yang akan
dipublikasikan melalui seminar.
7. Mengadakan perluasan jaringan kerjasama penelitian dengan instansi terkait.
8. Membuat jadwal penelitian puslit yang berpedoman pada jadwal kegiatan
penelitian di Lemlit.
9. Meningkatkan motivasi, kreativitas, dan rasa ingin tahu dosen terhadap
fenomena baru agar melaksanakan penelitian.
10. Menumbuhkembangkan atmosfer penelitian di Puslit.
D. Kasubag dan Kabag Lembaga Penelitian UNM
1. Kabag Tata Usaha
a. Menyusun rencana dan program kerja bagian
b. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana dan program kerja lambaga
penelitian
23

c. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang


ketatausahaan, keuangan kepegawaian dan penelitian
d. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data ketatusahaan, keuangan,
kepegawaian dan penelitian
e. Mengordinir dan mengawasi pelaksanaan penyusunan program penelitian
f. Mengordinir dan memantau pelaksanaan urusan ketatausahaan (surat-surat
keluar)
g. Mengordinir dan memantau pelaksanaan urusan kerumahtanggaan di
lingkungan Lemlit
h. Mengordinir dan memantau pelaksanaan urusan administrasi keuangan di
lingkungan Lemlit
i. Mengordinir dan memeriksa persiapan bahan pelaksanaan rapat evaluasi
kinerja bersama pimpinan dan staf
j. Mengordinir dan memantau pelaksanaan urusan pengelolaan barang dan
perlengkapan
k. Mengordinir dan mempersiapkan bahan pelaksanaan kegiatan penelitian,
usul penelitian kompetitif nasional, desentralisasi dan PNBP pelaksanaan
tahun 2016
l. Mengordinir dan memantau pelaksanaan urusan adminitrasi kepegawaian
m. Mengordinir dan memantau pelaksanaan urusan administrasi penelitian,
kontrak, izin penelitian dan surat keterangan
n. Mengordinir dan memantau pelaksanaan evaluasi dan publikasi hasil
pelaksanaan kegiatan penelitian (luaran)
o. Mengordinir dan memantau pelaksanaan penyimpanan dokumen dan surat
di bidang ketatausahaan, keuangan, kepegawaian
p. Mengordinir dan memantau urusan pengelolaan manajemen penelitian
q. Mengordinir dan memantau kebersihan, keindahan dan keamanan di
lingkungan lemlit
r. Mempersiapkan bahan workshop evaluasi kinerja Lemlit Tahunan
s. Menyusun Laporan Bagian
t. Melaksanakan raker Lembaga Penelitian
u. Menyusun laporaan hasil Raker Lembaga Penelitian
v. Mempersiapkan bahan penyusunan Laporan Lembaga Penelitian tahun
2015 dan rencana kerja tahun 2016 sebagai bahan raker Lemlit UNM.
2. Kasubag Program
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program kerja tahunan
b. Menyusun rencana dan program kerja tahunan subbag program
24

c. Mengumpulkan dokumen terkait peraturan perundang-undangan


pelaksanaan penelitian
d. Menganalisis peraturan perundang-undangan pelaksanaan penelitian
e. Melakukan penggandaan dokumen perundang-undangan pelaksanaan
penelitian
f. Melayani dosen dalam memberikan informasi terkait peraturan perundang-
undangan pelaksanaan penelitian
g. Melayani penerimaan proposal penelitian dari calon peneliti untuk
penelitian desentralisasi , kompetitif nasional dam PNBP
h. Memeriksa hasil pekerjaan pengarsipann proposal penelitian desentralisasi
, kompetitif nasional dam PNBP
i. Memeriksa hasil ketikan dan memberikan paraf pada setiap lembar surat
izin penelitian desentralisasi , kompetitif nasional dam PNBP
j. Memeriksa pekerjaan pengarsipan surat izin penelitian dan blanko bukti
tanda terima yang dikerjakan oleh staff
k. Memeriksa kelengkapan berkas laporan kemajuan, logbook penelitian
desentralisasi , kompetitif nasional yang dikerjakan oleh staf
l. Memeriksa hasil pengarsipan lamporan kemajuan, logbook, dan blanko
bukti tanda terima yang dikerjakan oleh staf
m. Memberikan paraf setiap lembar halaman pengesahan laporan akhir
penelitian desentralisasi , kompetitif nasional dam PNBP
n. Memeriksa hasil pengarsipan laporan akhir penelitian desentralisasi ,
kompetitif nasional dam PNBP
o. Memberikan paraf pada setiap lembar surat keterangan telah melakukan
penelitian
p. Memeriksa hasil pengarsipan surat keterangan telah melakukan penelitian
q. Membuat konsep surat dinas yang terkait kegiatan subbag program
r. Membuat buku panduan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan
penelitian
s. Memberikan petunjuk, arahan, dan bimbingan kepada staf dalam
pelaksanaan tugas di sub bagian program
t. Memeriksa hasil kerja administrasi pada staff di sub bagian program
u. Memberikan penilaian kinerja kepada staf di sub bagian program
v. Melakukan kegiatan mengakses internet terkait sub bagian program
w. Melakukan daftar kebutuhan ATK kepada pimpinan
x. Melaksanakan tugas kepanitiaan dalam pelaksanaan kegiatan seminar
y. Mengikuti kegiatan rapat dengan staf setiap minggu
25

z. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan


kegiatan subbagian program kepada kabag TU Lemlit
aa. Menghadiri undangan dinas dan upacara peringatan hari besar yang
dilaksanakan institusi UNM
bb. Melakukan kegiatan lain yang dibebankan dari atasan
3. Kasubag Data dan Informasi
a. Menyusun program kerja subbagian data dan informasi
b. Mempersiapkan bahan penyusunan program kerja bagian tata usaha
c. Mempersiapkan bahan penerbitan dan penyebarluasan hasil penelitian melalui
Jurnal Pendidikan Insani, Jurnal Scientific Pinisi, dan profil lembaga penelitian
d. Mempersiapkan bahan penyusunan rencana pertemuan ilmiah kegiatan penelitian
e. Mempersiapkan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan penelitian
f. Melakukan urusan pengelolaan kamar data
g. Melakukan urusan dokumentasi hasil penelitian
h. Melakukan urusan layanan informasi hasil penelitian
i. Melakukan pengarsipan dokumen dan surat di bidang data dan informasi
penelitian
j. Mempersiapkan bahan penyusunan laporan kegiatan bagian tata usaha
k. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan subbagian data dan informasi kepada kepala bagian tata usaha
Lemlit
4. Kasubag Umum
a. Menyusun rencana dan program kerja Subbagian
b. Menghimpun, menelaah dan menyebarluaskan peraturan perundang-
undangan yang berhubungan dengan kegiatan Lembaga Penelitian
c. Melakukan pengurusan surat-menyurat, pengetikan dan penggandaan,
ekspedisi dan kearsipan Lembaga Penelitian
d. Mengordinir pemeliharaan kebersihan, keindahan, ketertiban dan
keamanan ruang kantor di lingkungan Lembaga Penelitian
e. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan
f. Melaksanakan persiapan sarana perlengkapan
rapat/semlok/workshop/seminar/monev/ pemaparan/desk evaluasi dan
kelayakan on going
g. Menyiapkan bahan pemrosesan kerjasama di bidang penelitian
h. Memproses pembuatan kontrak penelitian
i. Melakukan pengurusan perlengkapan yang meliputi perencanaan,
penyimpanan, distribusi, dan intentarisasi barang perlengkapan.
26

j. Melakukan pengurusan kepegawaian Lembaga Penelitian


k. Menyimpan dan memelihara dokumen dan surat yang berhubungan dengan
ketatausahaan Lembaga Penelitian
l. Menyusun RKAKL Lembaga Penelitian
m. Melakukan urusan pencairan dana penelitian Desentralisasi dan Kompetitif
Nasional
n. Melakukan urusan pencairan dana penelitian PNBP
o. Melaksanakan urusan Rekapitulasi Daftar Inventaris Barang di Lembaga
Penelitian dan melakukan update secara periodik berkelanjutan
p. Mempersiapkan bahan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan bagian
tata usaha
q. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan
kegiatan subbagian umum kepada Kabag Tat Usaha Lemlit setiap bulan
E. Fakultas dalam Lingkungan UNM

Fakultas dalam lingkungan UNM juga mempunyai tugas dan tanggung jawab
dalam bidang penelitian. Di samping kegiatan pendidikan dan pengajaran, pasal 48
ayat (2) pada Statuta UNM 2002 menyatakan bahwa “Fakultas merupakan wadah
masyarakat ilmiah, pusat pemikir, dan pengembangan ilmu, yang mempunyai tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan pendidikan akademik dan/atau professional
dalam salah satu seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.”
Selanjutnya penjabaran tugas dan fungsi fakultas adalah:

1. Melaksanakan kegiatan berbagai sumber penelitian, baik dilaksanakan sendiri


maupun bekerjasama dengan instansi terkait dalam dan luar negeri.
2. Mengangkat Peer Group fakultas yang jumlahnya sesuai kebutuhan dan
berkoordinasi dengan Lemlit.
3. Mengkoordinasi semua kegiatan penelitian, seperti: seminar proposal,
pelatihan penulisan proposal, dan hasil penelitian.
4. Memantau pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti
fakultas/jurusan.
5. Menyeleksi proposal penelitian yang akan diusulkan atau dikompetisikan di
Lemlit atau di lembaga lain yang terkait.
6. Menilai laporan hasil penelitian dan artikel hasil penelitian yang akan
dipublikasikan melalui seminar.
7. Mengadakan perluasan jaringan kerjasama penelitian dengan instansi terkait.
8. Membentuk peneliti bidang studi.
27

9. Membuat jadwal penelitian fakultas yang berpedoman pada jadwal kegiatan


penelitian di Lemlit.
10. Mengkoordinasikan semua kegiatan penelitian dengan Lemlit.
11. Meningkatkan motivasi, kreativitas, dan rasa ingin tahu dosen terhadap
fenomena baru agar melaksanakan penelitian.
12. Menumbuhkembangkan atmosfer penelitian bagi dosen dan mahasiswa di
fakultas.
13. Mengadakan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan kegiatan
penelitian.
F. Program Pascasarjana

Program pascasarjana UNM juga mempunyai tugas dan tanggung jawab


dalam bidang penelitian. Di samping itu, kegiatan pengajaran dalam pasal 52 ayat (2)
pada Statusa UNM 2002 menyatakan bahwa “Program pascasarjana berfungsi dalam
pelaksanaan dan pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat,
pembinaan sivitas akademika dan pelaksanaan urusan tata usuha.” Selanjutnya,
penjabaran tugas dan fungsi Pascasarjana, adalah:

1. Melaksanakan kegiatan berbagai sumber penelitian, baik dilaksanakan sendiri


maupun bekerjasama dengan instansi terkait dalam dan luar negeri.
2. Mengkoordinasi semua kegiatan penelitian, seperti: seminar proposal,
pelatihan penulisan proposal, dan hasil penelitian.
3. Memantau pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti
pascasarjana.
4. Menyeleksi proposal penelitian yang akan diusulkan atau dikompetisikan di
Lemlit atau di lembaga lain yang terkait.
5. Menilai laporan hasil penelitian dan artikel hasil penelitian yang akan
dipublikasikan melalui seminar.
6. Mengadakan perluasan jaringan kerjasama penelitian dengan instansi terkait.
7. Membuat jadwal penelitian pascasarjana yang berpedoman pada jadwal
kegiatan penelitian di Lemlit.
8. Meningkatkan motivasi, kreativitas, dan rasa ingin tahu dosen terhadap
fenomena baru agar melaksanakan penelitian, seperti Hibah Penelitian Tim
Pascasarjana dari DP2M.
9. Mengkoordinasikan semua kegiatan penelitian dengan Lemlit.
10. Menumbuhkembangkan atmosfer penelitian bagi dosen dan mahasiswa
pascasarjana.
28

11. Mengadakan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan kegiatan


penelitian.

G. Reviewer Lembaga Penelitian UNM

Reviewer lemlit adalah dosen/peneliti universitas yang memiliki pengalaman


penelitian yang baik dalam bidang ilmu tertentu dan mampu menilai proposal,
membimbing peneliti melaksanakan atau mengelola suatu kegiatan penelitian.
Reviewer lemlit yang terdiri atas berbagai program atau jenis penelitian berasal dari
berbagai perguruan tinggi di wilayah kerja lemlit UNM yang diangkat oleh Ketua
Lembaga penelitian UNM. Dalam pelaksanaan penyeleksian dari berbagai jenis
penelitian, lemlit menggunakan reviewer yang berimbang baik dalam lingkungan
lemlit maupun antarlembaga/ institusi.

Pada dasarnya, reviewer lemlit dibagi menjadi dua yakni reviewer tingkat
fakultas dan reviewer tingkat universitas. Hal- hal yang berhubungan dengan fakultas
maka akan menjadi tanggung jawab dari reviewer fakultas, sebaliknya reviewer
universitas bekerja dalam tataran universitas. Secara umum, fungsi dari reviewer
adalah sebagai berikut:
1. Reviewer Tingkat Fakultas
Berikut adalah penjabaran dari tugas reviewer tingkat fakultas :
a. Membantu penulisan proposal penelitian di tingkat fakultas
b. Melakukan review terhadap proposal-proposal penelitian di tingkat
fakultas
c. Membantu Lemlit merancang kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan
kualitas dan kuantitas penelitian di Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana.
2. Reviewer Tingkat Universitas
Berikut adalah penjabaran dari tugas reviewer tingkat universitas:
a. Membantu penulisan proposal penelitian di Lemlit dan Puslit
b. Menjadi narasumber pada kegiatan peningkatan kualitas peneliti dan
kuantitas penelitian.
c. Melakukan review terhadap proposal-proposal penelitian secara umum
d. Membantu Lemlit menjalin kerja sama penelitian dengan instansi terkait
baik dalam maupun luar negeri.
e. Membantu Lemlit merancang kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan
kualitas dan kuantitas penelitian di Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana.
29

BAB IV

PROSEDUR PELAKSANAN PENELITIAN

B. Penelitian DRPM
Segala informasi terkait skema penelitian DRPM berdasar pada panduan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dikeluarkan oleh Direktorat Riset
dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktor Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

C. Penelitian Kerjasama
Seperti halnya dengan penelitian DRPM, Segala informasi terkait skema
penelitian kerjasama berdasar pada panduan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang dikeluarkan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada
Masyarakat Direktor Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Selain itu, panduan penelitian kerjasama
juga berdasar pada panduan penulisan yang diberikan oleh lembaga yang diajak
bekerjasama.

D. Penelitian PNBP
1. Gambaran Umum Penelitian PNBP
Penelitian dengan dana PNBP diperuntukkan kepada semua dosen dalam
lingkungan Universitas Negeri Makassar. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah
terciptanya budaya meneliti dan kepekaan meneliti dari setiap dosen pada semua
tingkatan. Mengingat dana yang agak terbatas maka lingkup penelitian harus
disesuaikan dengan alokasi dana yang tersedia. Peneltian PNBP dilakukan pada
semua fakultas dan pusat penelitian yang ada di lembaga penelitian UNM. Cakupan
penelitian meliputi semua bidang ilmu yang sedang dikembangkan di UNM.
2. Persyaratan Penelitian
Ada beberapa persyaratan yang diperlukan bagi setiap dosen/peneliti yang
tertarik untuk berkompetisi dalam penelitian PNBP sebagai berikut:

a. Semua dosen UNM yang memiliki NIDN/NIK di semua tingkatan dan


minimum berpendidikan S-2.
b. Usulan dana penelitian disesuaikan dengan alokasi dana penelitian yang
tersedian pada setiap fakultas dan pusat penelitian Lembaga Penelitian UNM
(besaran dana dapat bervariasi antarfakultas dan antarpusat penelitian pada
setiap tahunnya);
30

c. Ketua tim adalah dosen/peneliti yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan


penelitian;
d. Tim pengusul harus menunjukkan atau melampirkan track record yang baik;
e. Tim pengusul harus memiliki road map kegiatan yang jelas, berikut target
waktu, strategi pencapaian target, output dan outcome pada setiap kegiatan;
f. Keterlibatan mahasiswa sangat dianjurkan;
g. Ketua tim tidak boleh merangkap menjadi ketua tim kegiatan lain yang
didanai oleh PNBP fakultas.

h. Tim pengusul minimum berpendidikan S-2 dengan ketua peneliti mempunyai


jabatan fungsional minimum lektor;
i. Jumlah tim peneliti maksimum tiga orang (satu orang ketua dan dua orang
anggota, diutamakan multidisiplin) dengan tugas dan peran setiap peneliti
diuraikan secara jelas dan disetujui oleh yang bersangkuan, disertai bukti
tanda tangan pada setiap biodata yang dilampirkan;
j. Setiap pengusul hanya boleh mengusulkan satu usulan sebagai ketua maupun
dan dua usulan sebagai anggota yang bersumber dari DIPA UNM.
k. Jangka waktu penelitian maksimal 9 bulan dengan dana minimal
Rp.10.000.000 –(sepuluh juta rupiah)
3. Prosedur Pengajuan dan Pelaksanaan Penelitian PNBP
Pada hakikatnya, standar mutu suatu penelitian minimal dibagi atas enam
tahapan, yaitu (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, (3) tahap pemantauan
dan evaluasi, (4) tahap penyebaran hasil penelitian, (5) tahap pembuatan
HaKI/paten, dan (6) pemanfaatan hasil penelitian. Pada bagian ini dirumuskan
tahap-tahap dalam penelitian PNBP dengan tetap berdasar pada keenam tahap
yang telah disebutkan sebelumnya. Tahap penelitian yang dimaksud disajikan
dalam skema berikut:
31

Persiapan Proposal Proses Penilaian Proses


Penelitian Proposal Penelitian Penandatanganan

Penyebaran Hasil Monitoring dan Evaluasi Proses Pelaksanaan


Penelitian Penelitian

Pembuatan
HaKI/Paten

Skema 1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

a. Persiapan Proposal Penelitian


Proses penyusunan proposal mempertimbangkan beberapa aspek agar
proposal yang dikembangkan peneliti hasilnya berkualitas tinggi, seperti tata cara
penulisan karya ilmiah. Hal ini penting untuk memenuhi kriteria berdasarkan
panduan yang dijadikan syarat bagi sponsor dana. Ada beberapa hal yang dapat
diperhatikan dalam menulis proposal penelitian, yaitu: (1) konsistensi, (2)
ketajaman masalah yang dikembangkan, (3) tujuannya mengacu pada salah satu
aspek; yaitu, (a) pengembangan iptek, (b) menunjang pembangunan, dan (c)
pengembangan institusi, (4) kajian teori yang dikembangkan peneliti harus
diperhatikan tingkat relevansinya, kemutakhirannya, dan keprimeran sumber data,
(5) metode penelitian harus dipertimbangkan ketepatan rancangan, ketepatan
instrument, dan ketajaman analisi, (6) ketepatan waktu penelitian, (7) kelayakan
personalia peneliti, (8) rincian anggaran yang jelas, sarana dan prasarana
penunjang, dan (9) peneliti menggunakan bahasa yang baik dan benar dan
konsistensi menggunakan format.
Untuk mencapai hal tersebut, berbagai upaya yang dapat dilakukan antara
lain:
1) Pelatihan penulisan karya ilmiah,
2) Pelatihan pengembangan instrument penelitian,
3) Pelatihan analisis data,
4) Seminar proposal penelitian,
5) Sosialisasi panduan pengendali mutu penelitian, dan
6) Penyeleksian proposal berdasarkan kaidah ilmiah.
32

b. Proses Penilaian Proposal Penelitian


Setelah proposal penelitian terkumpul, selanjutnya dilakukan proses penilaian
proposal untuk menentukan proposal yang memenuhi untuk mendapatkan
bantuan hibah penelitian. Terdapat beberapa aspek yang menjadi bahan penilaian
proposal penelitian yang diajukan seperti yang telah dijelaskan pada bagian-
bagian sebelumnya. Seleksi proposal penelitian PNBP dilakukan dalam dua
tahapan, yaitu Evaluasi Dokumen proposal di tingkat Fakultas dan pembahasan
proposal untuk proposal yang dinyatakan lolos dalam Evaluasi Dokumen oleh
Lembaga Penelitian UNM. Komponen penilaian Evaluasi Dokumen proposal
menggunakan borang sebagaimana yang dilampirkan, sedangkan komponen
penilaian pembahasan proposal menggunakan borang sebagaimana pada
lampiran.
c. Penandatanganan Kontrak Perjanjian
Tahap ini merupakan suatu kegiatan untuk melakukan kesepakatan atau
perjanjian dalam bentuk kontrak penelitian. Aspek yang menjadi perhatian
peneliti adalah memahami makna pada setiap pasal secara menyeluruh dan
mendalam agar tidak menjadi masalah di kemudian hari. Oleh karena itu, peneliti
harus menyadari bahwa pihak pertama memberikan suatu tugas penelitian kepada
peneliti sebagai pihak kedua yang dilandasi berbagai kegiatan yang berkaitan hal
tersebut, yaitu; (1) diskusi tentang kontrak perjajian penelitian, dan (2)
pemantauan awal pelaksanaan penelitian.
d. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Setelah melakukan kesepakatan dalam bentuk kontrak perjanjian, kegiatan
selanjutnya yakni pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan penelitian dilakukan
seharusnya sesuai dengan apa yang dituliskan dalam proposal penelitian dan tetap
memperhatikan standar proses penelitian yang telah dijelaskan pada bagian
sebelumnya, contohnya kegiatan penelitian merupakan kegiatan yang memenuhi
kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan otonomi keilmuan dan budaya
akademik dan kegiatan penelitian harus mempertimbangkan standar mutu, keselamatan
kerja, kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.
e. Monitoring dan Evaluasi
Pada dasarnya kegiatan monitoring dan evaluasi penelitian dilakukan dengan
harapan peneliti dapat menunjukkan hasil kemajuan penelitiannya. Di samping
itu, hal yang ingin dipantau atau dievaluasi adalah berapa persen penelitian yang
sudah dilaksanakan, dan apakah ada masalah yang dihadapi peneliti dalam
pelaksanaan penelitian ini, dan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut, dan
apakah pelaksanaan penelitian tersebut sesuai rencana penelitiannya, serta
33

bagaimana keterlibatan mahasiswa dalam penelitian tersebut. Pertanyaan seperti


inilah yang menjadi acuan pemantau untuk melakukan pemantauan dan evaluasi
suatu penelitian. Kegiatan pemantauan dilakukan oleh Lembaga Penelitian UNM
dengan penjabaran kegiatan sebagai berikut:
1) Pemantauan kemajuan hasil penelitian (bulan kedua) sejak ditandatangani
kontrak penelitian.
2) Pemantauan kemajuan bulan ke empat.
3) Evaluasi kemajuan hasil penelitian bulan ke enam.
4) Penyusunan draf hasil penelitian
5) Seminar hasil penelitian sebagai bagian dari publikasi.

Hasil monitoring dan evaluasi internal atas laporan kemajuan ini dilaporkan
oleh perguruan tinggi masing-masing melalui Simlitabnas. Pada akhir
pelaksanaan penelitian, setiap peneliti melaporkan kegiatan hasil penelitian dalam
bentuk kompilasi luaran penelitian. Setiap peneliti wajib melaporkan pelaksanaan
dengan melakukan hal-hal berikut:

1) Mencatat semua kegiatan pelaksanaan program pada Buku Catatan Harian


Penelitian (memuat kegiatan secara umum, bukan logbook) terhitung sejak
penandatanganan perjanjian penelitian.
2) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi untuk penilai internal dengan
melampirkan laporan kemajuan yang telah disahkan oleh lembaga penelitian
mengikuti format pada Lampiran H, sedangkan penilaian monev
menggunakan borang pada Lampiran 6.6;
3) Menyetor Laporan Akhir Tahun yang telah disahkan oleh lembaga penelitian
dalam dengan mengikuti format pada Lampiran
4) Menyetor luaran penelitian sesuai dengan borang pada Lampiran K pada akhir
pelaksanaan penelitian melalui termasuk bukti luaran penelitian yang
dihasilkan (publikasi ilmiah, HKI, makalah yang diseminarkan, teknologi
tepat guna, rekayasa sosial, buku ajar, dan lain-lain);
5) Mengikuti seminar hasil penelitian setelah penelitian selesai sesuai
perencanaan, penilaian presentasi seminar dan poster mengikuti boring pada.

f. Penyebaran Hasil Penelitian


Setelah peneliti membuat laporan penelitian diharapkan hasilnya dapat
diusulkan untuk mendapatkan hak cipta atau paten. Suatu karya ilmiah
dikategorikan bermutu tinggi, apabila karya tersebut diakui dan dilindungi oleh
undang-undang dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat
34

serta dapat meningkatkan kesejahteraan peneliti. Di samping itu, suatu


kebanggaan keluarga dan institusi, apabila hal iitu dapat terwujud. Berkaitan
indikator tersebut, berbagai upaya dapat dilakukan antara lain:
1) Pelatihan hasil penelitian yang berpotensi Paten/HaKI.
2) Validasi isi/invensi naskah hasil penelitian.
3) Finalisasi produk yang berpotensi HaKI/paten.
4) Penyelesaian paten/HaKI dengan instansi terkait.

g. Pembuatan HaKI/Paten
Hasil penelitian yang dimanfaatkan oleh masyarakat, menunjukkan bahwa
universitas tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan suatu penelitian yang
bermutu. Untuk itu, diperlukan suatu usaha ke arah itu agar penelitian yang dikaji
dapat bermanfaat untuk kepentingan umat manusia. Beberapa kegiatan yang dapat
diupayakan untuk memanfaatkan hasil penelitian sebagai berikut:
1) Pengidentifikasian hasil penelitian berdasarkan rumpun ilmu.
2) Pengklasifikasian hasil penelitian untuk industry/masyarakat.
3) Pelatihan penerapan hasil penelitian.
4) Penerapan teknologi tepat guna/rekayasa sosial.
4. Luaran Penelitian
Terdapat beberapa luaran yang diharapkan dari penelitian PNBP ini, diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Produk iptek-sosbud (berupa metode, teknologi tepat guna, blueprint,
purwarupa, system, kebijakan, model, rekayasa sosial); dan
b. Publikasi pada jurnal nasional dan atau bereputasi internasional.
c. Luaran tambahan yang diharapkan dari penelitian ini adalah HKI dan atau
bahan ajar dan atau artikel ilmiah yang diseminarkan dalam seminar
nasional/internasional.
5. Sistematika Usulan Penelitian
Usulan Penelitian PNBP maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk
halam sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis menggunakan Times
New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi kecuali ringkasan satu spasi dan
ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika dengan urutan sebagai berikut.

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
DAFTAR ISI
RINGKASAN
35

Kemukakan masalah dan tujuan yang ingin dicapai serta target khusus yang ingin
dicapai serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan
harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rancana kegiatan yang
diusulkan.

BAB I. PENDAHULUAN

Uraian latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi
(keutamaan) penelitian. Jelaskan juga temuan/inovasi apa yang ditargetkan serta
penerapannya dalam rangka menunjang pembangunan dan pengembangan iptek-
sosbud. Buatlah rencana capaian tahunan seperti pada tabel 1 sesuai luaran yang
ditergetkan dan lamanya penelitian yang akan dilakukan.

Tabel 1 Rencana Target Capaian Tahunan

No. Jenis Luaran


Indikator Capaian
Internasional
1 Publikasi ilmiah2)
Nasional Terakreditasi
2 Pemakalah dalam temu Internasional
ilmiah3) Nasional
3 Invited Speaker dalam Internasional
temu ilmiah4) Nasional
4 Visiting Lecturer5) Internasional
Paten
Paten sederhana
Hak cipta
Merek Dagang
Rahasia dagang
Hak Kekayaan
5 Desain produk industry
Internasional (HAKI)6)
Indikasi geografis
Perlindungan Varietas
Tanaman
Perlindungan Topografi
Sirkuit Terpadu
6 Teknologi Tepat Guna7)
7 Model/Purwarupa/Desain/Karya seni/Rekayasa Sosial8)
8 Buku ajar (ISBN)9)
9 Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT)10)
1)
TS = Tahun sekarang (tahun pertamaa penelitian)
2)
Isi dengan tidak ada, draf, submitted, reviewed, accepted, atau published
3)
Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah terlaksanakan
36

4)
Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah terlaksanakan
5)
Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah terlaksanakan
6)
Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau granted
7)
Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan
8)
Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan
9)
Isi dengan tidak ada, draf, proses editing, atau sudah terbit
10)
Isi dengan skala 1-9 dengan mengacu pada Bab 2 Tabel 2.7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Kemukakan state of the art dalam bidang yang diteliti, gunakan pustaka abuan primer
yang relevan dan terkini dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah.
Jelaskan juga studi pendahuluan yang telah dilaksanakan dan hasil yang sudah
dicapai, termasuk peta jalan penelitian.

BAB III. METODE PENELITIAN

Metode dilengkapi dengan bagan alur penelitian (berupa fishbone diagram) yang
menggambarkan apa yang akan dikerjakan untuk jangka waktu yang diusulkan.
Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas, mulai dari
mana, bagaimana luaran tahunannya, lokasi penelitian, dan indicator capaian yang
terukur.

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

a. Anggaran Biaya

Justifikasi anggaran biaya disusun secara rinci dan dilampirkan sesuai dengan format
pada lampiran. Sedangkan ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format
Tabel 2 dengan komponen sebagai berikut.

Tabel 2 Format Ringkasan Anggaran Biaya yang Diajukan Setiap Tahun

No Jenis Pengeluaran Biaya yang Diusulkan (Rp)

Hononarium untuk pelaksana, petugas


labolatorium, pengumpulan data,
pengolahan data, penganalisis data, honor
1
operator, dan honor pembuat sistem
(maksimum 30% dan dibayarkan sesuai
ketentuan)
Pembelian bahan habis pakai untuk ATK,
fotocopy, surat menyurat, penyusunan
2 laporan, cetak, penjilidan laporan,
publikasi, pulsa, internet, bahan
labolatorium, langganan jurnal
37

(maksimum 60%)
Perjalanan untuk biaya survey/sampling
data, seminar/workshop DN-LN, biaya
3
akomodasi-konsumsi, perdiem/lumpsum,
transport (maksimum 40%)
Sewa untuk peralatan/mesin/ruang
labolatorium, kendaraan, kebun
4
percobaan, peralatan penunjang penelitian
lainnya (maksimum 40%)
Jumlah

b. Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian disusun dalam bentuk diagram batang (bar chart) untuk rencana
penelitian yang diajukan dan disesuaikan dengan format pada Lampiran

REFERENSI

Referensi disusun berdasarkan sistem nama dan tahun (bukan sistem nomor), dengan
urutan abjad nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber. Hanya pustaka yang
disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Referensi.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian

Lampiran 2. Dukungan sarana dan prasarana penelitian yang menjelaskan sarana


penunjang penelitian, yaitu prasarana utama yang diperlukan dalam penelitian ini dan
ketersediannya diperguruan tinggi pengusul. Apabila tidak tersedia, maka peneliti
harus menjelaskan bagaimana cara mengatasinya.

Lampiran 3. Susunan organisasi tim pengusul dan pembagian tugas

Lampiran 4. Nota kesepahaman MOU atau pernyataan kesediaan dari mitra (apabila
ada).

Lampiran 5. Biodata ketua dan anggota tim pengusul di Tandatangani

Lampiran 6. Surat pernyataan ketua pengusul.


38

Usulan penelitian disimpan menjadi satu file dalam format pdf dengan ukuran
maksimum 5 MB dan diberi nama NamaKetuaPeneliti_FAK_PNBP.pdf, kemudian
diunggah ke simlit-unm dan dokumen cetak diarsipkan di lembaga penelitian UNM

6. Sistematika Laporan Penelitian


Komponen-komponen laporan penelitian sebagian besar merupakan pengulangan
komponen-komponen proposal, hanya ditambah-kan komponen hasil dan
pembahasan, serta simpulan dan saran. Rencana dalam proposal dilaksanakan dan
diuraikan dalam laporan, sementara pertanyaan dalam proposal dijawab dalam
laporan penelitian.

Segi bahasa penulisan laporan penelitian sangat bergantung pada jenis laporan
penelitian yang dibuat. Jenis laporan penelitian biasanya dikaitkan dengan kelompok
pembaca suatu laporan penelitian. Secara umum ada dua jenis kelompok pembaca
laporan penelitian yaitu kelompok masyarakat akademis dan kelompok masya-rakat
umum. Hasil dari laporan penelitian yang ditujukan kepada masyarakat akademis
(dunia ilmiah) dengan sendirinya bahasa teknis yang digunakan akan berbedah
dengan sebuah laporan penelitian yang ditujukan kepada masyarakat atau lembaga
yang semata-mata mem-butuhkan hasil laporan penelitian untuk menentukan
kebijakan baru. Laporan penelitian dengan nama skripsi, tesis, dan disertasi termasuk
laporan penelitian yang dipersembahkan untuk masyarakat akademis. Jenis laporan
ini dituntut memenuhi aturan yang sudah ditentukan oleh setiap lembaga, dengan
menitik beratkan pada aspek metodologis dan teknis dari penelitian.

Laporan penelitian yang dimaksudkan untuk konsumsi masyarakat umum,


menitik beratkan pada penilaian dari simpulan yang merupakan nilai praktis bagi
masyarakat atau lembaga yang relevan. Yang diperlukan dalam laporan semacam ini
adalah ulasan dan sajian secara popular, mudah dimengerti dan sekomunikatif
mungkin, sedangkan segi-segi teknis lebih-lebih rumus-rumus atau formula statistik
yang “ rumit dan canggih “ malah menjadi kurang komunikatif.

Segi-segi teknis laporan penelitian biasanya berkenaan dengan tata tulis yang
perlu diperhatikan seperti, penulisan halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, tata cara dalam mengutip, penulisan daftar pustaka, penyajian tabel,
penyajian gambar/ilustrasi, dan format laporan akhir hasil penelitian. Segi teknis
tersebut belum semuanya tercakup dalam pedoman yang ditentukan oleh sponsor
penelitian.
39

Seperti telah dikemukakan bahwa format dan sistematika laporan penelitian


mengikuti format yang ditetapkan oleh lembaga penelitian maupun oleh sponsor.

Adapun sistematika penyusunan laporan seperti berikut

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
BAB IV. METODE PENELITIAN
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
- instrumen
- personalia tenaga peneliti beserta kualifikasinya (CV di Tandatangan
Asli)
- Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian (Kontrak Penelitan)
- Surat Izin Penelitian
- Surat Keterangan telah melakukan penelitian
- HKI, publikasi dan produk penelitian lainnya (sesuai yang dijanjikan)
dijilid terpisah
Berikut ini disajikan penjelasan singkat mengenai laporan hasil penelitian
berdasarkan sistematika tersebut.

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN

RINGKASAN DAN SUMMARY


40

Judul penelitian ditulis dengan huruf capital. Nama ditulis lengkap tanpa
gelar untuk semua peneliti. Tahun penulisan laporan dan jumlah halaman laporan
(tidak termsuk lampiran).
Ringkasan hasil penelitian dibuat dalam dua bahasa, yaitu ringkasan dalam
bahasa Indonesia, dan Summary dalam bahasa Inggris. Ringkasan hasil penelitian
diketik dengan spasi 1.5 dalam jumlah 1-2 halaman, yang disajikan dalam bentuk
verbal tanpa bagian/subbagian dan tanpa tabel atau gambar.
Ringkasan memuat permasalahan penelitian, tujuan penelitian, metode
penelitian (peubah/variable, desain, jumlah dan teknik sampling, lokasi penelitian,
instrumen dan teknik pengumpulan data, dan analisis data), hasil dan simpulan
serta saran jika ada.

PRAKATA

Prakata memuat penggambaran rasa syukur dan ucapan terima kasih peneliti
kepada sponsor dan pihak-pihak lain yang memberikan sumbangan terhadap
pelaksanaan penelitian. Selain itu, melalui prakata peneliti juga dapat
menyampaikan pesan dan harapan, baik kepada ilmuwan maupun kepada
khalayak pembaca, dalam kaitan dengan penelitian yang telah dihasilkan.

DAFTAR ISI

Dalam daftar isi tercantum semua bagian yang ada dalam laporan penelitian,
mulai dari halaman identitas dan pengesahan sampai dengan lampiran-lampiran,
disertai dengan nomor halaman setiap bagian.

DAFTAR TABEL (jika ada)

Dalam daftar ini tercantum semua tabel yang tersaji dalam laporan penelitian
disertai nomor dan judul tabel beserta nomor halaman tabel.

DAFTAR GAMBAR (jika ada)

Sama dengan daftar tabel, daftar ini memuat semua jenis gambar disertai
nomor, judul dan nomor halaman gambar.

BAB I. PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan permulaan bagian utama dari suatu laporan


penelitian. Sebagai judul bab, PENDAHULUAN ditulis dengan huruf kapital.
41

Bab pendahuluan memuat dua subbab, yaitu: latar belakang masalah dan
perumusan masalah.
Latar belakang masalah memuat uraian-uraian teoretik maupun factual yang
merupakan rasional tentang suatu topik penelitian atau masalah yang cukup
penting untuk diteliti. Dengan membaca latar belakang masalah, seorang pembaca
akan yakin bahwa masalah yang diteliti memang perlu, karena akan memberikan
sumbangan, baik terhadap pengembangan ilmu pengetahuan , maupun terhadap
pembangunan, dan penelitian tersebut masih orisinal dan merupakan hal baru
yang belum pernah diteliti (bukan duplikasi).
Berasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti
merumuskan masalah penelitian secara rinci pada bagian perumusan masalah.
Agar masalah penelitian lebih jelas dan rinci, masalah penelitian biasanya
dirumuskan dalam bentuk petanyaan, tetapi dapat juga dirumuskan dalam bentuk
pernyataan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka merupakan bab II dari laporan hasil penelitian yang


memuat uraian atau pembahasan teoreikyang akan menjadi landasan dalam
penyusunan kerangka pikir untuk merumuskan hipotesis penelitian. Pada bagian
ini peneliti membahas teori-teori dan hasil-hasil temuan sebelumnya yang relevan
dengan masalah yang akan dijawab dalam penelitian. Pembahasan dapat berupa
pemba-hasan kenseptual mengenai peubah serta keterkaitan teoretik antara
peubah penelitian. Tinjauan pustaka hendaknya mengacu pada terbitan terbaru
dan lebih baik lagi sumber dari jurnal ilmiah.
Karena uraian teoritik, pada bagian ini merupakan landasan bagi penyusunan
kerangka pikir untuk mengajukan hipotesis. Oleh karena itu, hipotesis penelitian
biasanya dicantumkan pada bagian akhir tinjauan pustaka. Hipotesis dirumuskan
dalam bentuk pernyataan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah
yang telah dirumuskan.

BAB. III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Tujuan dan manfaat penelitian merupakan bab III dari laporan hasil
penelitian. Bab ini memuat dua subbab, yaitu tujuan penelitian dan manfaat hasil
penelitian. Pernyataan dalam tujuan dan manfaat hasil penelitian sama dengan
pernyataan tujuan dan manfaat penelitian dalam proposal penelitian.
42

BAB IV. METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan bab IV dari laporan hasil penelitian. Pada bab
ini peneliti menguraikan secara jelas dan rinci metode dan proses penelitian yang
telah dilaksanakan sehingga pembaca yakin bahwa hasil yang ditemukan benar-
benar shahih, akurat. Dan mempunyai presisi yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Bab ini memuat beberapa subbab, yaitu: (1) jenis penelitian, (2)
jenis dan jumlah peubah, (3) definisi operasional peubah (variable), (4)
model/rancangan penelitian, (5) populasi dan sampel, (6) teknik pengumpulan
data, dan (7) teknik analisis data.

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Hasil dan pembahasan merupakan bab V dari laporan hasil penelitian. Pada
bab ini disajikan hasil atau temuan penelitian, baik temuan deskriptif maupun
hasil pengujian hipotesis. Penafsiran hasil penelitian harus disesuaikan dengan
masalah, tujuan, dan hipotesis yang diungkapkan dalam penelitian.
B. Pembahasan
Pembahasan terhadap temuan penelitian, termasuk argumentasi mengenai
relevansi, manfaat, dan keterbatasan hasil penelitian. Dalam pembahasan hasil,
peneliti juga perlu mengacu pada temuan peneliti lain sebelumnya, yang biasanya
sudah diringkas dalam tinjauan pustaka. Pembahasan mengacu pada masalah,
hipotesis, dan tujuan penelitian, serta membandingkan harapan dengan hasil
utama.
Hasil penelitian dan pembahasan adakalanya digabungkan, ini bergantung
pada keadaan dan kedalaman penggabungan. Kalau penyajian hasil secara
terpisah, format akan lebih apik dan pembaca dapat menarik simpulan lebih
dahulu, kemudian membandingkan dengan simpulan dari peneliti. Untuk data
yang banyak akan lebih bebas membahasnya pada bagian terpisah. Penggabungan
hasil dan pembahasan lebih baik dilakukan bila data yang diperoleh sederhana.

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran merupakan bab VI dari laporan hasil penelitian. Bab ini
memuat dua subbab, yaitu simpulan dan saran. Simpulan merupakan inferensi
43

hasil pengujian hipotesis dan dapat pula merupakan intisari dari suatu uraian
deskriptif yang disajikan secara singkat dan jelas.
Saran atau rekomendasi yang dikemukakan oleh peneliti sebagai implikasi
dari simpulan penelitiannya. Saran dapat ditujukan kepada masyarakat ilmiah
(ilmuwan), kepada para professional, kepada para penentu kebijakan, dan dapat
pula kepada masyarakat pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Bagian ini berisi daftar buku, jurnal, majalah, laporan penelitian, dan
sumber lain yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan penelitianatau dalam
penyusunan laporan penelitian. Setip sumber acuan ditulis dalam daftar pustaka,
dengan cara penulisan berdasarkan pedoman pada cara penulisan identitas
acuanyang terdapat dalam panduan ini. Semua acuan yang dicantumkan dalam
daftar pustaka hanya sumber yang dikutip dalam teks, baik kutipan langsung
maupun kutipan tidak langsung.

LAMPIRAN

Hal-hal yang ditempatkan pada lampiran meliputi:


- Surat perjanjian pelaksanaan penelitian.
- Surat izin penelitian.
- Surat keterangan penelitian.
- Instrument penelitian.
- Data hasil penelitian (jika perlu).
- Tabel-tabel pendukung dan proses perhitungan statistic.
- Grafik (jika ada).
- Peta atau foto lokasi (jika ada).
- Curriculum vitae(riwayat hidup/biodata).

7. Sistematika Penulisan Artikel Hasil Penelitian


Laporan hasil penelitian dpat disajikan dalam bentuk artikel ilmiah yang
dipublikasikan dalam majalah ilmiah. Satu kegiatan penelitian dapat ditulis menjadi
lebih dari satu artikel. Hasil penelitian yang akan disajikan dalam bentuk artikel,
organisasinya harus mengikuti format majalah ilmiah yang akan memuatnya. Setiap
majalah ilmiah mengeluarkan petunjuk redaksi (gaya selingkung) yang harus diikuti
dengan ketat kalau tulisan seseorang ingin dimuat.
44

Pedoman penulisan artikel hasil penelitian untuk dipublikasikan, mengikuti


format dalam pedoman pelaksanaan penelitian DRPM, seperti berikut ini:

a. Judul dan Nama Pelaksana


Judul artikel diberi catatan kaki yang menunjukkan sumber dana penelitian.
Nama penulis diberi catatan kaki yang menunjukkan perguruan tinggi tempat
penulis bekerja. Semua nama penulis ditulis tanpa gelar.
b. Urutan materi
Urutan materi artikel sebagai berikut
1) Judul artikel dan terjemahannya dalam bahasa inggris.
2) Nama penulis/Baris kepemilikan/baris kredit.
3) Abstrak (dalam bahasa Indonesia dan inggris).
4) Pendahuluan, mencakup perumusan masalah, tinjauan pustaka, tujuan,
dan manfaat.
5) Metode Penelitian.
6) Hasil dan Pembahasan.
7) Simpulan dan rekomendasi tindak lanjut.
8) Ucapan terima kasih kepada sumber dana dan dianggap berperan.
9) Daftar Pustaka.
10) Lampiran.
Berikut akan diuraikan secara singkat setiap bagian dari materi artikel:
Judul Artikel Penelitian
Judul harus menarik perhatian pembaca yang meihatnya secara sepintas.
Judul hendaknya positif, singkat, spesifik, tetapi cukup jelasmenggambarkan
kegiatan penelitian. Sebaiknya judul tidak lebih dari 15 kata, atau gunakan subjudul
bila judul terlalu panjangg. Judul yang kurang jelas, terlalu umum, kurang
informative, tidak memikat akan menyebabkan tulisan diremehkan orang lain.
Hindari kata-kata klise seperti penelitian pendahuluan, studi penelaahan, pengaruh,
serta pemakaian kata kerja pada awal judul. Oleh karena itu, dalam menyusun judul
harus dipilih kata-kata dan istilah yang padat makna, kata-kata yang khas, dan
sejauh mungkin mampu mencirikan kese-luruhan isi naskah. Judul hendaknya tidak
mengandung singkatan atau akronim, kecuali jika diyakini bahwa bentuk tersebut
pasti dikenal oleh khalayak pembaca.
Sebagian besar jurnal ilmiah mengharuskan adanya judul pelari yang
umumnya dicantumkan di sisi halaman kanan. Untuk itu penulis diminta
menyediaakan singkatan judul yang terdiri atas tiga atau lima katayang tidak
melebihi 50 ketukan.
45

Nama Penulis/Baris Kepemilikan


Baris kepemilikan atau baris kredit terdiri atas dua unsur, yaitu nama
pengarang dan nama dan alamat lembaga. Cantumkan hanya nama orang yang
langsung terlibat dalam perencanaan , pelaksanaan, analisis, dan penulisan laporan
penelitian yang berhak mendapat kredit kepengarangan tulisan tersebut. Semua
nama harus ditulis lengkap, tidak dengan menuliskan dkk., et al, atau cs. Tidak
perlu mencan-tumkan pangkat, kedudukan, dan gelar akademik peneliti.
Abstrak
Abstrak adalah intisari karangan secara lengkap, singkat, komprehensif, dan
jelas menerangkan isi tulisan. Abstrak pada umumnya disajikan dalam satu
paragraph dengan ketikan spasi tunggal, dan tidak lebih dari 200 kata. Abstrak
memuat masalah pokok, alasan dilakukannya penelitian, sasaran utama yang ingin
dicapai, pendekatan/metode yang digunakan. Ungkapkan hasil dan simpulan
penting yang diperoleh. Sebaiknya tidak mengulangi kata-kata dalam judul. Tabel
dan grafik tidak boleh dicantumkan dalam abstrak, begitu pula pengacuan pada
pustaka. Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa
inggris
Kata Kunci
Kata kunci (key words) diletakkan sesudah abstrak dan terdiri atas sekitar
delapan (8) kata, dan tidak melebihi satu baris.

Pendahuluan
Uraikan pernytaan masalah yang dapat mengantarkan pem-baca secara
langsung kepada inti pokok tulisan. Latar belakang, tujuan, dan prospek penelitian
disajikan sewajarnya. Uraian penda-huluan hendaknya mengau pada terbitan
terakhir sebagai kristalisasi penelaahan. Telaah pustaka penting sebagai bahan
pembanding titik tolak pendekatan yang dipakai dalam penelitian yang dilaporkan.
Cantumkan hipotesis jika ada, tetapi tidak perlu memaksakan diri dengan mengada-
ada kalau corak penelitiannya tidak memerlukan hipotesis.
Metode Penelitian
Bagian ini memuat uraian metode penelitian secara rinci-peubah, model atau
rancangan penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan dan analisis data, serta
cara penafsirannya. Untuk penelitian kualitatif jelaskan pendekatan yang
dirumuskan, proses pengumpulan dan analisis informasi, serta proses penafsiran
hasil penelitian. Untuk penelitian eksperimen yang mrnggunakan bahan dan alat,
perlu mencantumkan bahan dan alat yang sangat khusus saja. Alat yang sudah
sangat umum dipakai dan sudah tersedia tidak perlu dicantumkan.
46

Hasil Penelitian
Sajikan hasil penelitian sewajarnya secara konsisten. Tafsirkan hasil yang
diperoleh dengan memperhatikan dan menyesuaikannya dengan masalah atau
hipotesis yang diungkapkan dalam pendahuluan. Hasil dan pembahasan sebaiknya
disajikan secara terpisah. Dengan menyajikan hasil secara terpisah dengan
pembahasan, format lebih rapi dan pembaca dapat menarik simpulan lebih dahulu
kemudian dibandingkan dengan simpulan dari peneliti.
Pembahasan
Pembahasan merupakan kumpulan argumen mengenai relevansi, manfaat,
dan kemungkinan keterbatasan penelitian serta hasilnya. Bagian ini merupakan
tempat peneliti bebas berekspresi. Temuan peneliti lain sebelumnya yang diringkas
dalam pendahuluan atau tinjauan pustaka tidak perlu diuraikan lagi tetapi perlu
diacu seperlunya.
Bila perlu diuraikan implikasi temuan baru dari penelitian yang sedang
dilaporkan, dan kemukakan segi lain yang perlu diteliti lebih lanjut. Pembahasan
perlu mengacu pada masalah, hipotesis, dan tujuan penelitian. Sesuaikan atau
bandingkan harapan dalam penda-huluan dengan hasil utama.
Simpulan
Penarikan simpulan memerlukan kecermatan luar biasa, sebab
pemunculannya tiga kali (dengan ungkapan yang berbeda-beda) yaitu dalam
pembahasan, abstrak, dan simpulan. Simpulan pokok keseluruhan penelitian
hendaknya disusun secara hati-hati dalam dua atau tiga paragraf. Sebaiknya ihindari
penggunaan butir-butir dalam penarikan simpulan.

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih ditujukan kepada pihak sponsor dan pihak lain yang
ikut membantu dalam pelaksanaan penelitian.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka disusun berdasarkan pedoman cara penulisan kepustakaan
yang tercantum dalam pedoman ini.
Gambar dan Foto
Gambar dicetak hitam putih, dicantumkan apabila benar-benar penting.
Pengetikan
Pengetikan artikel hasil penelitian mengikuti pedoman DP2M, yaitu
dilakukan dengan jarak 1,5 spasi, font 12 pada kertas HVS A4. Jumlah maksimum
artikel beserta lampirannya 15 halaman (beberapa jurnal ilmiah menetapkan jumlah
halaman artikel antara 3-5 halaman).
47

Administrasi
Untuk memudahkan administrasi, artikel supaya dilampiri sistematika kulit
muka (lembar pengesahan) Laporan Pelaksanaan Penelitian
48

BAB V

PEDOMAN UMUM PENULISAN

Pada bagian ini dijelaskan aturan umum penulisan, tata cara pengacuan, dan
penulisan identitas kepustakaan, sebagai berikut:

A. Aturan Umum Penulisan

Aturan umum penulisan yang berkaitan dengan ejaan, penggunaan huruf


kapital, pemotongan kata, penggunaan tanda baca, harus mengikuti "Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan", atau "Kamus Besaar Bahasa
Indonesia". Aturan khusus penulisan yang perlu diperhatikan sebagai berikut:

1. Pengetikan

Pengetikan laporan hasil penelitian menggunakan kertas HVS A4 dengan spasi


ganda atau 2 spasi (kecuali kalau ada ketentuan lain dari sponsor).

2. Posisi Ketikan
a. Tepi (margin) kiri dan atas pengetikan berjarak 4 cm, dan pinggir kanan dan
bawah berjarak 3 cm (kecuali kalau ada ketentuan lain dari sponsor).
b. Setiap pengetikan bab yang diikuti judul bab di bawahnya, selalu dimulai
pada halaman baru.
c. Subbab pada bagian bawah halaman harus mempunyai sekurang-kurangnya
dua baris kalimat di bawahnya sebelum pindah ke halaman berikutnya.
d. Akhir kalimat dari suatu bab atau subbab yang terdapat pada bagian atas
halaman baru harus mempunyai sekurag-kurangnya dua baris penuh
sebelum ke subbab berikutnya.
e. Akhir kalimat dari suatu paragraf yang terdapat pada bagian atau halaman
baru, sekurang-kurangnya dua baris sebelum pindah ke paragraf berikutnya.
f. Awal kalimat dari suatu paragraf yang terdapat pada bagian bawah
halaman, sekurang-kurangnya dua baris sebelum pindah ke halaman
berikutnya.
g. Setiap tabel harus secara utuh berada pada satu halaman.

3. Alinea Baru dan Nomor Halaman


a. Alinea baru dimulai pada ketukan ke enam.
b. Nomor halaman menggunakan angka Arab dan diletakkan pada bagian
kanan atas berjarak 3 cm dari pinggir atas dan pinggir kanan.
49

c. Khusus untuk halaman yang memuat judul bab, nomor halaman diletakkan
pada bagian bawah-tengah menggunakan angka Arab.
d. Khusus untuk halaman sebelum bagian utama laporan, nomor halaman
menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya), dan
diletakkan pada bagian bawah-tengah.
4. Penulisan atau Penomoran Bab dan Subbab
a. Bab diketik dengan huruf kapial dan nomor baba dengan angka Romawi
pada halaman baru diletakkan di tengah secara simetris antara pinggir kiri
dengan kanan bidang pengetikan.
b. Judul bab diketik dengan huruf kapital dengan jarak tiga spasi di bawah
nomor bab.
c. Jarak antara judul bab dengan baris pertama alinea pertama adalah 4 spasi.
d. Jarak antara baris terakhir suatu subbab dengan subbab berikutnya adalah
tiga spasi.
e. Jarak antara judul subbab dan baris pertama dari alinea pertama adalah tiga
spasi.
f. Judul subbab yang lebih dari dua baris diketik dengan jarak satu spasi.
g. Judul subbab diberi kode huruf kapital dan diketik pada tepi kiri bidang
pengetikan.
h. Anak subbab diberi kode angka Arab diketik pada tepi kiri bidang
pengetikan
i. Cucu subbab diberi kode huruf kecil dengan kurung tutup dan diketik pada
tepi kiri.
j. Cicit subbab diberi kode angka Arab dengan kurung tutup dan diketik pada
tepi kiri.
k. Piut subbab diberi kode huruf kecil dengan kurung tutup dan diketik pada
ketukan ke-6.
l. Bila terdapat pembagian butir subbab, diberi kode seperti (1) butir diberi
kode angka Arab dalalm kurung (1), (2), (3), dan seterusnya, bila
dimasukkan dalam teks, (2)butir-butir yang ditulis berurutan diberi kode
angka Arab dan diketik pada ketukan ke-6.

Contoh penulisan/penomoran bab dan subbab

BAB V

JUDUL BAB DENGAN HURUF KAPITAL DAN DITEBALKAN

A. Subbab Ditebalkan dengan Kode Huruf Kapital


50

Subbab diketik pada bagian tepi (margin) kiri dengan jarak 4 spasi di bawah
garis sebelumnya. Semua kata dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung
dan kata depan. Subbab tidak diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah subbab
dimulai dengan alinea baru dengan jarak 3 spasi di bawah subbab.

1. Anak Subbab Ditebalkan dengan Koda Angka Arab

Anak subbab diketik pada tepi (margin) kiri ruang pangetikan dengan jarak 3
spasi dari kalimat di atasnya. Semua huruf awal dari setiap kata ditulis dengan huruf
kapital kecuali kata hubung dan kata depan. Anak subbab tidak diakhiri dengan titik.
Kalimat pertama sesudah anak subbab dimulai pada alinea baru dengan jarak 3 spasi
di bawah anak subbab.

a. Cucu subbab tidak ditebalkan dan diberi kode huruf kecil.

Cucu subbab ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dan diakhiri dengan
titik. Kalimat pertama sesudah cucu subbab mulai alinea baru, dengan jarak 2 spasi di
bawah cucu subbab.

1) Cicit subbab tidak ditebalkan diberi kode Angka Arab dengan kurung tutup

Cicit subbab diketik pada tepi kiri dengan jarak 2 spasi di bawah kalimat di
atasnya. Kalimat pertama dari cicit subbab dimulai dengan alinea baru 2 spasi di
bawah judul cicit subbab.

a) Piut subbab diberi kode huruf kecil dengan kurung tutup. Piut subbab
diketik pada ketukan ke-6 dari tepi kiri 2 spasi dari kalimat di atasnya dan diakhiri
dengan titik. Piut subbab langsung diikuti dengan kalimat berikutnya. Bila pada teks
tdapat pembagian butir-butir yang dimasukkan dalam teks, maka digunakan kode
Angka Arab dalam tanda kurung, seperti (1), (2), (3), (4), dan seterusnya. Bila butir-
butir tersebut disusun secara berurutan, maka diberi kode angka Arab seperti 1, 2, 3,
4, dan seterusnya, dan pengetikan dimulai pada ketukan ke-6.
5. Penyajian Tabel
Tabel digunakan untuk menyajikan data/informasi dari hasil penelitian, yang
merupakan penuangan informasi dalam bentuk yang lebih ringkas dan lebih teratur
bila dibandingkan dengan penjelasan dalam teks. Oleh karena itu, tabel harus
dipersiapkan dengan baik dan cermat tetapi harus diberi identitas (berupa nomor dan
nama tabel) dan ditempatkan di atas tabel. Kata tabel ditulis pada ketukan keenam,
diikuti nomor dan judul tabel. Judul tabel ditulis dengan huruf besar pada huruf
pertama setiap kata kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris
51

kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul tabel dengan jarak satu
spasi, berilah jarak 3 spasi antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel. Nomor
tabel ditulis dengan angka Arab sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab di
mana tabel itu dimuat dan nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan. Dengan
demikian untuk setiap bab nomor urut tabel dimulai dari nomor 1.
Contoh:
Tabel 5.1 Status Gizi Balita menurut Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin.
Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul "Status Gizi Balita
menurut Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin" terdapat pada bab V nomor urut yang
pertama.
Tabel 2.3 Tingkat Motivasi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar Tahun
2002
Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul "Tingkat Motivasi
Mahasiswa Universitas Negeri Makassar Tahun 2002" terletak pada bab II nomor
urut ketiga.
Tabel terdiri atas kolom dan lajur. Kolom tidak diberi garis vertikal. Bagian
atas dan bawah tabel, serta judul kolom diberi garis horizontal dengan jarak 1.5 spasi.
Lebat tabel tidak boleh melewati lebar daerah pengetikan. Untuk tabel yang
memanjang dapat diketik sesuai dengan lebar kertas. Tabel yang dapat dimuat pada
satu halalman diketik secara utuh pada satu halaman.
Menguraikan isi tabel dengan cara hanya mengulangi angka-angka dalam tabel
hendaknya dihindari. Nomor tabel sebaiknya disebutkan dalam penulisan, dengan
jalan menyebutkan noomor urut identitasnya, misalnya berdasarkan Tabel 5.1
Penyebutan berdasarkan "tabel di atas", seperti pada "tabel di bawah ini" atau seperti
"tabel berikut" karena seringkali, setelah naskah diedit, posisi tabel pada halaman
yang dimaksud mungkin tidak dapat dipertahankan.
Contoh :
52

Tabel 5.1 Status Gizi Balita menurut Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin

Satus Gizi Kota Desa Kota + Desa


Lk Pr Lk Pr Lk Pr
Normal 87 82 667 749 754 831
(62.59%) (65.08%) (71.49) (73.22%) (70.34%) (72.32%)
Sedang 27 24 207 213 234 237
(19.42%) (19.05%) (22.19%) (20.82%) (21.83%)
Kurang (20.63%)
18 15 47 52 65 67
Buruk (12.95%) (11.90%) (5.04%) (5.08%) (6.06%) (5.83%)
7 5 12 9 19 14

Sumber: Kantor Dinas Kesehatan Dati II Selayar, 1992

6. Penyajian Gambar / Ilustrasi

Untuk keperluan ilmiah banyak sekali macam ilustrasi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan keefektifan komunikasi. Foto, lukisan, peta, gambar garis,
grafik, atau histogram, dan bagan, adalah macam ilustrasi yang sering digunakan.

Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang dapat dengan
mudah dipahami. Panyajian gambar hendaknya dimaksudkan untuk menekankan
hubungan tertentu yang signifikan dan tidak harus dimaksudkan untuk membangun
deskripsi.

Berlainan dengan tabel yang judulnya ditempatkan diatasnya, gambar dan


macam ilustrasi lainnya pemeri (caption) gambar diletakkan di bawahnya. Cara
penulisan gambar sama dengan penulisan judul tabel. Gambar diacu dengan
menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata " gambar di atas " atau "
gambar di bawah ". Gambar diberi nomor dengan menggunakan angka Arab seperti
pada penomoran tabel.

7. Bahasa dan Tanda Baca

Penggunaan/penulisan bahasa dan tanda baca, mengikuti Pedoman Umum


Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Pembentukan Istilah, dan Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
53

a. Penggunaan Bahasa
Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, formal,
tepat, dan lugas. Gaya bahasa yang formal dan lugas membutuhkan kemampuan
menggunakan kosakata dan istilah yang tepat, kemahiran menyusun kalimat
sempurna, tidak berbelit-belit, serta struktur alinea yang runtut. Kelugasan dan
keformalan gaya bahasa juga diwujudkan dengan menggunakan kalimat pasif serta
menghindari penggunaan kata ganti orang seperti, kami, kita, dan saya.
b. Ciri Bahasa Indonesia Baku
1) Pemakaian prefiks me- dan ber- -bila ada- secara ekplisit dan konsisten.
Contoh:
Penyakit menyerang kampung itu (baku)
Penyakit serang kampung itu (nonbaku)
2) Pemakaian fungsi gramatikal (subyek, predikat, dan sebagainya) secara ekplisit
dan konsisten.
Contoh:
Ia pergi ke kantor (baku)
Ia ke kantor (nonbaku)
3) Pemakaian konjungsi; bahwa, dan, karena, dan –bila ada, secara ekplisit dan
konsisten.
Contoh:
Disadari bahwa data belum terkumpul semua (baku).
Disadari, data belum terkumpul semua (nonbaku).
Engkau tidak menyadarinya karena ia penipu (baku).
Engkau tidak mempercayainya, ia penipu (nonbaku).
4) Pemakaian pola frasa verbal aspek + agen + verba –bila ada- secara konsisten.
Contoh:
Sudah engkau baca buku itu ? (baku).
Engkau sudah baca buku itu? (nonbaku).
Pernapasan daun sudah saya amati (baku).
Pernapasan daun saya sudah amati (nonbaku).
5) Pemakaian konstruksi sintaksis.
Contoh:

Baku Non Baku


harganya Dia punya harga
Membersihkan Bikin bersih
Mereka Dia orang
54

6) Pemakaian partikel –kah dan –pun secara konsisten.


Contoh:
Bagaimanakah kasus itu? (baku).
Bagaimana kasus itu? (nonbaku).
Mereka pun pergi (baku).
Mereka pergi (nonbaku).
7) Pemakaian unsur-unsur leksikal berikut berbeda dari unsur-unsur yang menandai
bahasa indonesia nonbaku.
Contoh:
Baku Non Baku
Silakan Silahkan
serasi Serasih
pada zaman Jepang Pada jaman jepang
mengatakan Bilang
Tetapi Tapi
tampak Nampak
memberi kasih

8) Pemakaian Ejaan yang Disempurnakan, kosakata, dan istilah resmi sehingga


diperoleh kalimat yang bersih dari unsur dialek daerah dan bahasa asing yang
belum dianggap unsur bahasa indonesia.
9) Pemakaian kata penghubung
Kata penghubung yang harus didahului tanda koma
 ..., tetapi
 ..., sedangkan
 ..., melainkan
 ..., seperti
 ..., kecuali
 ..., misalnya
 ..., antara lain
Kata penghubung yang tidak boleh didahului tanda koma
 ... jika
 ... agar
 ... walaupun
 ... supaya
 ... sebab
55

 ... karena
 ... ketika
 ... sesungguhnya
 ... sungguhpun
 ... sebelum
 ... sesudah
Penghubung antarkalimat harus selalu diikuti tanda koma
 Jadi, ...
 Pertama, ...
 Ketiga, ...
 Selanjutnya, ...
 Kemudian, ...
 Akan tetapi, ...
 Walaupun demikian, ...
 Dalam pada itu, ...
 Sebagai simpulan, ...
 Meskipun demikian, ...
 Oleh karena itu, ...
 Sehubungan dengan itu, ...
 Lagi pula, ...
 Meskipun begitu, ...
 Selain itu, ...
 Sebaliknya, ...
 Misalnya, ...
 Sebenarnya, ...
c. Penggunaan Tanda Baca
Tanda baca yang paling umum digunakan adalah titik (.), koma (,), titik koma
(;), titik dua (:), tanda tanya (?), tanda seru (!). Di samping tanda baca utama sebagai
sarana kebahasaan juga menyediakan seperangkat tanda-tanda lain seperti tanda
hubung (-), tanda kurung ( (...) ), tanda petik ("..."), tanda petik tunggal ('...'), tanda
elipsis (...), tanda garis miring (/), tanda ampersan (&), tanda sama dengan (=), tanda
kali (x), dan tanda bagi (:).
Berikut ini beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
berbagai tanda baca.
1) Tanda Titik (.)
Tanda titik selalu digunakan
56

a) Pada akhir kalimat pernyataan.


b) Pada beberapa singkatan tertentu (A.H. Nasution., hlm., M.Sc.).
c) Di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, tabel, ikhtisar atau daftar
(Tabel 3.1, Gambar 4.2, dan seterusnya).
d) Sebagai pemisah bilangan angka ribuan dan kelipatannya yang menunjukkan
jumlah (7.000.000, 25.451).
e) Untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu
misalnya: pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik).
Tanda titik tidak digunakan untuk
a) Memisahkan bilangan ribuan dan kelipatannya yang tidak menunjukkan
jumlah (tahun 2001, halaman 3465, nomor rekening bank 5467823).
b) Menyatakan bilangan persepuluhan (untuk itu digunakan koma sehingga
setengah ditulis 0,5 dan bukan 0.5).
c) Menghubungkan jam dengan menit (jam sepuluh pagi ditulis 10:00 dan bukan
10.00).
d) Singkatan nama unsur (C, H, O), senyawa (RNA, DDT).
e) Singkatan nama negara (USA, UK) badan (UNESCO).
f) Satuan ukuran (kg, cm, gr).
g) Akhir judul, anak judul atau sirahan.
h) Tanda titik tidak digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan
atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan
angka atau huruf.
2) Tanda Koma (,)
Tanda koma digunakan untuk
a) Memisahkan butir-butir dalam suatu deret (tembaga, emas, dan perak).
b) Memisahkan sintaksis dalam kalimat.
c) Memisahkan antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
d) Menyatakan pecahan persepuluhan atau di antara rupiah dan sen (seperdua
ditulis 0,50, seperempat ditulis 0,25, 12,5 m, Rp 12,50).
e) Menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
f) Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang
didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan (Saya ingin datang, tetapi hari
hujan).
g) Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului
induk kalimatnya ( Kalau hari hujan, saya tidak akan datang).
57

Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mengikuti induk kalimatnya ( Saya tidak akan datang kalau
hari hujan ).
3) Tanda Titik Koma (;)
Titik koma merupakan tanda koordinasi dan digunakan untuk memisahkan unsur-
unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret yang di dalamnya sudah mengandung
tanda baca lain.
4) Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua digunakan untuk :
a) Menandakan nisbah perbandingan;
b) Menekankan urutan pemikiran di antara dua bagian kalimat lengkap;
c) Memisahkan judul dan anak judul;
d) Memisahkan tahun dan halaman kalau pengacuan halaman dilakukan pada
sistem pengarang-tahun dalam teks (Rahmat, 2000: 130);
e) Memisahkan bab dan ayat dalam kitab suci (Surat Al Baqarah: 183);
f) Menghubungkan angka jam dan menit (pukul 13:45); dan
g) Memisahkan kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian:
Ketua : Burhanuddin
Sekretaris : Hamsinah
h) Titik dua (:) digunakan pada kalimat lengkap, yang diikuti rincian berupa kata
atau frasa
Contoh :
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain,
adalah sebagai berikut :
- Warga negara indonesia;
- Berusia antara 18 dan 40 tahun;
- Tidak pernah dihukum;
- Berkelakuan baik; dan
- Berbadan sehat.
Tanda titik dua tidak digunakan sebelum rincian yang merupakan pelengkap
kalimat atau karena kalimat pengantarnya belum lengkap.
Contoh:
Syarat-syarat untuk melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain adalah:
- Warga negara indonesia;
- Berusia antara 18 dan 40 tahun;
- Tidak pernah dihukum;
- Berkelakuan baik; dan
58

- Berbadan sehat.
Tanda titik dua diganti dengan tanda titik pada kalimat lengkap, yang diikuti suatu
rincian berupa kalimat lengkap pula.
Contoh:
Syarat-syarat untuk melamar menjadi pegawai negeri sipil antara lain adalah:
- Pelamar adalah warga negara indonesia.
- Pelamar harus berumur antara 18 dan 40 tahun.
- Pelamar tidak pernah dihukum.
- Yang bersangkutan harus berkelakuan baik.
- Yang bersangkutan harus berbadan sehat.
5) Tanda Tanya (?)
Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat pertanyaan langsung dan diketik rapat
dengan huruf yang mendahuluinya. Contoh: Siapakah penulis buku itu?
6) Tanda Petik ("...")
Tanda petik digunakan untuk
a) Mengapit kutipan langsung yang berasal dari pembicaraan langsung, naskah,
atau bahan tertulis lain; dan
b) Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti
khusus ("coba dan ralat").
7) Tanda Petik Tunggal ('...')
Tanda petik tunggal digunakan untuk
a) Mengapit petikan yang tersusun di antara petikan lain; dan
b) Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan, kata atau ungkapan asing (feed-
back 'balikan', survive 'sintas', instead of 'alih-alih').
8) Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa ada bagian yang
dihilngkan pada suatu kutipan. Penulisan unsur titik pada tanda elipsis dalam
bahasa indonesia tidak dipisahkan oleh spasi, jadi berbeda dengan kebiasaan
beberapa negara barat tertentu. Tanda elipsis dengan titik empat digunakan pada
akhir kutipan bila ada kata-kata yang dihilangkan dalam kutipan.
9) Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring digunakan untuk
a) Mengganti tanda bagi atau menunjukkan bilangan pecahan (1/2 = 0,5).
b) Mengganti kata dan, atau diantara dua perkataan yang tidak dimaksudkan
sebagai pilihan sinonim yang diselangkan (permusyawaratan/perwakilan).
c) Memisahkan bagian-bagian penanggalan yang ditulis dengan angka, terutama
dalam penulisan label (2/8/1995; perlu dicatat bahwa dalam karya ilmiah
59

berbahasa indonesia bentuk penulisan 2 Agustus 1995 lebih lazim digunakan


orang).
10) Tanda Ampersan (&)
Tanda ampersan berfungsi sebagai pengganti kata dan bila bentuk lebih
singkat diinginkan. Tanda ampersan dianjurkan digunakan dalam pengacuan
pada kepustakaan.
Contoh: Abdullah, D. & Rahman, M.
d. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan
Huruf latin yang sekarang lazim digunakan di seluruh dunia mengenal dua
macam angka, yaitu angka Arab dan angka Romawi. Angka digunakan untuk
menyatakan lambang atau nomor. Angka Arab lebih banyak digunakan orang
dalam karya tulis sebab sistemnya lebih efektif. Akan tetapi angka Romawi juga
sering digunakan bersama angka Arab, terutama untuk keperluan khusus.
Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X.
L (50), C (100), D (500), M (1000)
V (5.000), M (1.000.000).
Secara umum, dalam laras bahasa teks angka Arab digunakan untuk.
1) Menyatakan jumlah yang mendahului satuan ukuran (10 g, 2 m, 13 jam, 30 ha,
100 cc);
2) Menyatakan satuan waktu (1 jam 25 menit, tahun 1998, pukul 10:45);
3) Menyatakan nilai uang, tanggal, waktu, halaman, persentase, penunjukan
urutan yang diawali ke-.
Contoh:
Rp 5.000,-
$ 150
Pukul 07:45
75%
17 Agustus 1945
Abad ke-21
Halaman 34
Peringkat ke-2
4) Menyatakan kuantitas/jumlah yang berkaitan dengan manipulasi matematika.
Contoh:
125 orang
12 dikalikan dengan 15
25.000 dibagi 50
60

15% dari 130


5) Menyatakan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
Contoh:
Jalan Ratulangi No. 125
Hotel Sahid kamar 315
6) Menyatakan bagian karangan dan ayat kitab suci.
Contoh:
Bab X, pasal 5, halaman 252
Surah Yasin: 9
Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut:
1) Bilangan utuh
Dua belas 12
Dua puluh 20
Seratus lima puluh 150
2) Bilangan pecahan
Setengah ½
Tiga perempat ¾
Sepersepuluh 1/10
Dua tiga perlima 2³/5
3) Penulisan bilangan yang mendapat akhiran –an sebagai berikut:
Tahun '50-an atau tahun lima puluhan
Uang 5000-an atau uang lima ribuan
Lima uang 1000-an atau lima uang seribuan
4) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan,
seperti dalam perincian dan pemaparan.
Contoh:
Amir menonton pertunjukan itu sampai dua kali.
Aminah membeli lima puluh ekor ayam.
Di antara 50 anggota yang hadir, 25 orang setuju, 15 orang tidak setuju, dan 10
orang memberikan suara blangko.
Kendaraan umum yang beroperasi di wilayah itu terdiri atas 60 bus, 150 taksi,
75 becak, 50 ojek.
5) Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan
kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinya-takan dengan satu
atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
61

Lima puluh orang menghadiri pertemuan itu.


Ibu Sundari mengundang 300 orang tamu.
Bukan:
50 orang menghadiri pertemuan itu.
tiga ratus orang tamu diundang Ibu Sundari.
6) Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian
supaya lebih mudah dibaca.
Proyek itu mendapat biaya 700 juta rupiah.
Penduduk indonesia berjumlah lebih dari 200 juta orang.
7) Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulis-annya harus
tepat.
Contoh:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp 1.200,75 (seribu dua ratus
dan tujuh puluh lima perseratus rupiah) atau (seribu dua ratus rupiah dan
tujuh puluh lima sen).
B. Tata Cara Pengacuan
Salah satu tolak ukur kualitas suatu penelitian adalah bila temuan yang
diperoleh atau simpulan yang ditarik bermakna bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta berguna bagi pengembangan institusi/lembaga. Salah
satu cara dalam penulisan karya ilmiah, adalah selalu melakukan pembandingan
dengan meng-acu pada hasil penelitian orang lain sebelumnya. Pengacuan biasanya
dilakukan dengan mengutip temuan orang lain, baik langsung maupun tidak langsung
yaitu dengan meramu temuan atau karya orang lain, kemudian dibandingkan dengan
penelitian yang sedang dilakukan.
Pengutipan dilakukan dengan menunjuk langsung kepada nama pengarang dan
karyanyayang dimaksud. Dalam tradisi komu-nikasi ilmiah nama yang dipakai
hampir selalu hanya nama keluarga, nama marga, atau nama akhir seseorang tanpa
menyebutkan gelar dan jabatannya, tahun publikasi dan halaman (untuk kutipan
langsung).
Sistem pengacuan yang dipakai oleh para pengarang/penulis sangat beragam
seperti; sistem nomor, sistem catatan kaki, dan sistem berkurung. Sistem pengacuan
yang dianjurkan dalam panduan ini adalah pengacuan berkurung (sistem parentetis)
dengan hanya menulis nama, tahun publikasi dan halaman, ditulis sebelum atau
sesudah teks yang dikutip.
Apabila karya ditulis oleh satu atau dua orang maka penulisan nama pengarang
harus selalu dituliskan setiap kali diacu/dikutip dalam teks. Bila mengacu pada
sebuah karya yang ditulis oleh tiga orang, penulisan semua nama pengarang dalam
62

teks hanya dilakukan pada pengutipan pertama saja. Pada pengutipan seterusnya
nama pengarang pertama saja yang ditulis diikuti singkatan dkk. ('dan kawan-
kawannya'), atau dapat juga digunakan singkatan universal "et al.". (berasal dari
bahasa latin et alii atau et aliae yang berarti dan orang-orang lain). Contoh: Williams
et al. (1991). Tidak ada titik sesudah "et". Karya yang ditulis oleh lebih dari tiga
orang, penulisan nama pengarang dalam teks, hanya nama pertama yang dicantumkan
diikiuti kata et al, untuk setiap kali pengutipan.
Untuk karya yang ditulis oleh lebih dari satu orang, sebaiknya digunakan tanda
ampersan (&) untuk menghubungkan nama pengarang yang terakhir dengan nama
pengarang yang menda-huluinya. Hal ini digunakan untuk menghindari terjadinya
kejanggalan kalau rujukan yang diacu dalam teks adalah tulisan dari berbagai bahasa
misalnya; dan (Indonesia), and (Inggris), en (Belanda), und (Jerman), dan
sebagainya.
Jika ada beberapa buku yang dijadikan acuan ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun diikuti oleh lambang a, b, c, dan
seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul
buku-bukunya. Acuan dari dokumen resmi pemerintahan yang diterbitkan oleh suatu
penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga, maka yang menggantikan nama penulis
adalah nama dokumen, disusul tahun penerbitan.
Mengacu pada tulisan dalam surat kabar tanpa nama penulis, maka yang
menggantikan nama penulis adalah nama surat kabar. Sumber yang dikeluarkan oleh
suatu lembaga atau organisasi, tanpa nama penulis, maka nama lembaga atau
organisasi menggantikan nama pengarang.
Sumber yang merupakan kutipan dari pengarang/penulis lain, cara mengutipnya
dalam teks disusun sebagai berikut; nama penulis sumber asli, tahun dalam kurung,
kalau tahun tidak tercantum ditulis "tanpa tahun" diikuti kata "dalam" kemudian
nama penulis yang mengutip, diikuti tahun dalam kurung. Contoh: Studi yang relevan
dengan kepemimpinan wanita adalah penelitian McClelland (tanpa tahun) dalam
Noerhadi (1991), yang mengkaji achievement motivation atau motivasi keberhasilan
dalam kepemimpinan, yang membedakan dua macam motivasi yaitu motivasi untuk
mendekati sukses dan motivasi untuk menghindari kegagalan.
Kutipan langsung yang terdiri atas 1 – 3 baris disisipkan dalam alinea yang
sama dengan memakai tanda petik. Contoh: "penduduk kota yang hidup
berkecukupan,dua kali lebih banyakkena penyakit kencing manis dibanding dengan
penduduk desa" (Nasedul, 1997: 36). Kutipan langsung yang terdiri atas empat baris
atau lebih dilakukan dengan sistem "blok" dengan jarak satu spasi dan dimulai pada
63

ketukan keenam, kutipan tidak dibatasi tanda petik. Contoh kutipan langsung
disajikan sebagai berikut:
Gizi salah bisa timbul bukan karena kurangnya jumlah makanan yang
dikonsumsi, melainkan karena susunannya yang tidak seimbang, mungkin pula
karena proses mempersiapkannya yang kurang tepat. Berbagai penyakit
degeneratif, seperti stroke, jantung, dan kanker sebenarnya dapat dijauhkan bila
memperhatikan konsumsi dan cara mempersiapkan makanan (Tarwotjo, 1998).
C. Penulisan Identitas Daftar Pustaka
Pada bagian akhir sebuah tulisan ilmiah sudah dibakukan tersajinya daftar
acuan yang dipakai dalam menyusun naskah karangan. Daftar acuan merupakan
daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca, tetapi tidak dikutip tidak
dicantumkan dalam daftar acuan, sedangkan semua sumber yang dikutip secara
langsung ataupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Pada umumnya, unsur yang ditulis dalam daftar acuan secara berturut-turut
meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama
tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul
(subjudul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit, halaman (volume dan
nomor halaman untuk jurnal). Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi bergan-tung jenis
sumber pustakanya.
1. Acuan dari Buku
a. Buku yang berisi satu karangan dan ditulis oleh satu atau lebih dari satu
orang
Penulisan acuan disusun sebagai berikut: Nama penulis ditulis paling depan
diikuti dengan tahun penerbitan. Judul buku dicetak miring dengan huruf besar
pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Edisi atau jilid/cetakan dalam kurung
(jika ada). Tempat penerbitan dan nama penerbit diisahkan dengan titik dua (:).
Contoh:
Arief, M. I. 2008. Ekonomi Moneter dan Perbankan. Makassar: Badan Penerbit
UNM.
Aswi & Sukarna, 2006. Analisis Deret Waktu. Makassar: Andira Publisher.
Faizal, S., 1992. Format-Format Penelitian Sosial:Dasar-Dasar dan Aplikasi.
Jakarta: Rajawali Press.
Frankle, R. T. & Owen, A. Y. 1978. Nutrition in the Community:The Art of
Delivering Services. Saint Louis: The C. V. Mosby Company.
64

Rifai, M. A., 2001. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan


Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Umar, A. & Kaco, N. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Makassar: Badan
Penerbit UNM.
Tiro, M. A. 2000. Analisis Regresi dengan Data Kategori. Makassar: Makassar
State University Press.
b. Beberapa buku dengan penulis di depan yang sama dan diterbitkan dalam
tahun yang sama
Nama penulis ditulis di depan, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang
a, b, c, dan seterusnya, yang urutannya ditentukan secara kronologis atau
berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh:
Ba'dulu, A. M. 2008a. English Syntax. Makassar: Badan Penerbit UNM.
Ba'dulu, A. M. 2008b.The Formation of English Words Through Derivation:The
Analysis of Generative Morphology of Aronnof's Model. Makassar: Badan
Penerbit UNM.
Cornet, L. & Weeks. K. 1985a. Career Ladder Plans: Trend and Emerging
Issues. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
Cornet, L. & Weeks. K. 1985b. Planning Career Ladders: Lesson From the
States. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
c. Buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya)
Penulisan acuan sama dengan penulisan acuan dari buku ditambah dengan
tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di
antara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh:
Letheridge, S. & Cannon, C. R. (Eds.), 1980. Bilingual Education: Teaching
English As A Second Language. New York: Praeger.
Aminuddin (Ed.), 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang
Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
65

d. Buku dari kumpulan artikel atau bunga rampai (ada editornya)


Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan.
Judul artikel ditulis tanpa dicetak miring. Diikuti kata "Dalam" kemudian nama
editor ditulis seperti menulis nama biasa, dengan menyingkat nama depan dan
nama tengah (kalau ada), diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan
(Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya dicetak miring, disusul
tempat penerbitan dan nama penerbit. Kalau editornya juga sebagai penulis salah
satu atikel yang diacu, maka penulisan namanya juga dua kali.
Contoh:
Bridsal, N. & McGreevey, W. P. 1983. Women, Proverty, and Development. In
M. Buvinic, M. A. Lycette. & W. P. McGreevey (Eds.), Women and
Proverty in the Third World. Baltimore: The Johns Hopkins University
Press.
Karyadi, M. A. 1996. Pengembangan Tempe di Lima Benua. Dalam Sapuan &
Soetrisno (Eds.). Bunga Rampai Tempe Indonesia. Jakarta: Yayasan
Tempe Indonesia.
2. Acuan dari Artikel dalam Jurnal
Nama penulis ditulis paling depan diikuti tahun penerbitan dan judul
artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata.
Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya
ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir ditulis berturut-
turut tahun ke beberapa atau volume (kalau ada), nomor berapa (dalam kurung),
dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Ahmad, S. 1994. Peranan Ibu dalam Mempersiapkan Generasi Pembangunan
Abad XXI. Bungawellu: Jurnal Kajian Wanita,1(1), 1 – 22.
Caliendo, M. A. & Sanjur, D. 1987. The Dietary Status of Preschool Children:
An Ecological Approach. Journal of Nutrition Education, 10(2), 69 – 72.
Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi.
Forum Penelitian, 1(1), 33-47.
66

3. Acuan dari Internet


a. Artikel dalam jurnal
Nama penulis ditulis seperti acuan dari jurnal cetak, diikuti secara
berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal dicetak miring dengan diberi
keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan
alamat sumber acuan disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda
kurung.
Contoh:
Griffith, A. I. 1995. Coordinating Family and School: Mothering for Schooling.
Education Policy Analysis Archives, (Online), Vol. 3, No. 1
(http://olam.ed.asu.edu/epaa/ , Diakses 12 Februari 1997).
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya.
Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id
, Diakses 20 Januari 2000).
b. Karya Individual
Nama penulis ditulis seperti acuan dari bahan cetak, diikuti secara
berturut-turut oleh tahun, judul karya dicetak miring dengan diberi keterangan
dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber acuan disertai dengan
keterangankapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals,
1990-95: The Calm/before/theStorm(Online),
(http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html, Diakses 12 Juni 1996).
c. Bahan Diskusi
Nama penulis ditulis seperti acuan dari bahan cetak, diikuti secara
berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi
dicetak miring, dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri
dengan alamat e-mail sumber acuan tersebut disertai dengan keterangan kapan
diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN
Discussion List, (Online),
(NETTRAIN@ubvm.cc.buffalo.edu, Diakses 22 November 1995).
67

d. E-mail Pribadi
Nama pengirim (jika ada) ditulis paling depan disertai keterangan dalam
kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal,
bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai
keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi).
Contoh:
Davis, A. (a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web
AuthoringTools. E-mail kepada Alison Hunter
(huntera@usq.edu.au).

Naga, Dali. S. (ikip-jkt@indo.net.id). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail


kepada Ali Saukah (jippsi@mlg.ywcn.or.id).

4. Acuan Artikel dalam Jurnal dari CD-ROM


Penulisannya pada daftar acuan sama dengan acuan dari artikel dalam
jurnal cetak ditambah dengan penyebutan CD-Romnya dalam kurung.
Contoh:
Krashen, S., Long, M. & Scaecella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment
in Second Language Acquisition. TESOL Quarterly, 13:573-82 (CD-
ROM Quarterly-Digital, 1997).

5. Acuan dari Karya Terjemahan.


Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli
(kalau tahun tidak tercantum ditulis "tanpa tahun"), judul terjemahan, nama
penerjemah, tahun terjemahan, tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan.
Contoh:
Berg, A. & Muscat, R. 1975. Faktor Gizi. Terjemahan oleh Sediaoetama, A. D.
1987. Jakarta: Bhratara Karya.
Boserup, E. 1970. Peranan Wanita dalam Perkembangan Ekonomi. Terjemahan
oleh Joebhaar, M. & Sunarto. 1984. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
6. Acuan dari Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penyusun paling awal, diikuti tahun yang tercantum pada sampul,
judul skripsi atau disertasi dicetak biasa diikuti dengan pernyataan Skripsi, Tesis
68

atau Disertasi dicetak miring, kemudian pernyataan tidak diterbitkan. Nama kota
tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Bangkona, D. 1989. Women in Development: Their Roles in Agricultural
Production and Family Nutrition in South Sulawesi Indonesia.
Unpublished Dissertation. Pullman, Washington: Washington State
University.
Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar
Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi. Tidak diterbitkan. Malang: Program
Pascasarjana IKIP Malang.
Tiro, M. A. 1991. Edgeworth Expansion and Bootstrap Approximation for M-
Estimators of Linear Regression Parameters with Increasing Dimensions.
Unpublished Dissertation. Ames, lowa: lowa State University.
7. Acuan dari Buletin
Nama penulis diikuti tahun penerbitan, judul artikel, kemudian nama
Buletin dicetak miring, dan nomor terbitan, tahun keberapa, dan halaman artikel.
Contoh:
Suyono, H. 1994. Membangun Keluarga Sejahtera Ikut Mengentaskan
Kemiskinan. Buletin KB Nasional, No. 2. Tahun I, 3 – 4.
8. Acuan dari Laporan
Nama laporan ditulis paling awal, diikuti tahun, judul, artikel, kota
penerbitan, nama lembaga yang menerbitkan (mengeluarkan laporan).
Contoh:
Population Report. 1995. More Evidence in the Cancer Debate. Baltimore, MD:
The Johns Hopkins School of Hygiene and Public Health, Population
Information Programs, Center for Communication Programs.
9. Acuan dari Prosiding/Risalah
Penulisan identitas acuan dimulai dengan nama penulis, diikuti tahun,
judul artikel. Diikuti kata "Dalam" kemudian nama penyunting atau editor (kalau
ada), nama prosiding/risalah dicetak miring, nomor halaman artikel dalam
69

kurung, kota tempat berlangsungnya kegiatan, dan lembaga penyelenggara


kegiatan (atau kota penerbitan dan nama penerbit).
Contoh:
Achir, Y. A. & Wirosuhardjo, K. 1995. Pengembangan Sikap Menyukai
Makanan Tradisional Melalui Pendidikan. Dalam F. G. Winarno., N. L.
Puspitasari. & F. Kusnandar, (Eds.) Prosiding Widyakarya Nasional
Khasiat Makanan Tradisional (259-264). Jakarta: Kantor Menteri Negara
Urusan Pangan RI.
Nampiah & Rifai, M. A. 1988. Species of Alternaria in Agricultural Centers in
Java. Dalam M. A. Rifai., M. Machmud., A. H. Sastraatmadja., S. S.
Tijtrosono., R. C. Umaly & O.S. Damanpura. (Eds.). Proceedings of the
Symposium on Crop Pathogens and Nematodes (213-215). Bogor:
BIOTROP.
Samsudin. 1994. Gizi Lebih pada Anak dan Masalahnya. Dalam M. A. Rifai., A.
Nontji., Erwindo., F. Jalal., D. Fardias & T. S. Fallah (Eds.). Risalah
Widyakarya Pangan dan Gizi V (396-408). Jakarta: Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia.
10. Acuan dari Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran, dan Lokakarya
Nama penyusun ditulis paling awal, diikuti tahun penyajian, judul
makalah, diikuti pernyataan makalah disajikan dalam (nama pertemuan dicetak
miring), lembaga penyelenggara, tempat, dan tanggal penyelenggaraan.
Contoh:
Hasan, M. Z. 1996, Perkembangan Penelitian dalam Bidang Pendidikan.
Makalah disajikan dalam Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia III,
IKIP Ujung Pandang, Ujung Pandang, 4 – 7 Maret.
Suhardjo. 1992. Pengorganisasian Pengajaran Berdasar Teori Elaborasi. Makalah
disajikan dalam Seminar Nasional Teknologi Pendidikan dan Kongres II
Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan Indonesia. IKIP Malang, Malang,
17 – 19 November.
70

11. Acuan dari Surat Kabar


a. Artikel/Karangan dengan Nama Penulis
Nama penulis diikuti tanggal, bulan, dan tahun penerbitan. Judul artikel
ditulis dengan cetak biasa. Nama surat kabar dicetak miring, diakhiri dengan
halaman artikel.
Contoh:
Burhamzah, I. 9 Maret, 1996. Modernisasi Pertanian. Fajar, 6.
Winarno, B. 30 April, 2002. Reposisi Birokrasi di Era Globalisasi dan
Liberalisasi Ekonomi. Kompas, 4.
b. Artikel Tanpa Nama Penulis
Nama surat kabar ditulis paling awal, diikuti tanggal, bulan, dan tahun,
kemudian judul karangan ditulis miring dengan huruf besar-kecil dan diikuti
dengan nomor halaman.
Contoh:
Fajar, 3 Maret, 1996. Ibu Perokok dan Peminum Pengaruhi Kecerdasan Anak,
9.
Kompas. 28 Mei, 2002. Terapi bagi Sinusitis, 2.

c. Tulisan Bersambung ke Halaman Lain


Cara penulisan identitas acuan sama dengan artikel pada satu halaman,
hanya saja pada bagian akhir dicantumkan halaman di mana artikel mulai dimuat,
tanda koma, kemudian nomor halaman sambungannya.
Contoh:
Asy'Arie. 28 Mei, 2002. Memecah Kebekuan Pendidikan dalam Gundukan Es
Politik Kekuasaan. Kompas, 4, 5. Nursyahbani, 19 Maret, 1996. Kaum
Wanita Masih Dilemahkan. Fajar, 1, 2.
12. Acuan dari Kumpulan Abstrak
Nama penulis ditulis paling awal. Disusul tahun penerbitan, judul artikel,
kemudian kata Dalam (bila ada editor) nama editor (Ed.), nama kumpulan
Abstrak dicetak miring,
Kota penerbitan: Lembaga yang menerbitkan.
Contoh:
71

Ater, E.C. & Khan, S. 1988. Gender Role Analysis in Rural Housland in
Punjab Province, Pakistan. InH. C. Brittin (Ed.). Research Abstracts of
the IFHE XVI World Congress. July 24 – 29th 1988. Minneapolis
Minnesota: University of Minnesota.
Soembodo, B. 1989. Keadaan Sosial Ekonomi Migran di kota Surabaya.
Dalam Puruhito (Ed.). Kumpulan Abstrak Penelitian Universitas
Airlangga Tahun 1984 – 1987. Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas
Airlangga.
13. Acuan dari Dokumen Resmi Pemerintah Tanpa Nama Penulis
a. Dokumen yang Diterbitkan oleh suatu Penerbit Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis paling awal dengan cetak miring,
diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit, dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tantang Guru dan Dosen &
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Wacana Intelektual.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. 1989. Jakarta: PT Kresiasi Jaya
Utama.
b. Dokumen yang Ditulis Atas Nama Lembaga dengan atau Tanpa Penerbit
Nama lembaga penanggungjawab ditulis paling awal, diikuti dengan
tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama
lembaga yang bertanggungjawab atas pener-bitan karangan tersebut, atau nama
penerbit (kalau ada).
Contoh:
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1992. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta: Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
72

Depertemen Pendidikan Nasional RI. 2006. Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta:
Depertemen Pendidikan Nasional.
Depertemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1991. Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1991 tentang Pendidikan Tinggi.
Jakarta: Balai Pustaka.
14. Acuan dari hasil wawancara yang direkam, berdasarkan data wawancara
Contoh:
Amir, B. Personal Communication. Makassar: 12 Januari 2008
15. Acuan dari Manuskrip/Lontara
Contoh:
Korjong OZ. The Manuscript of Man. Netherlands. KITLV.
Lontara bilang, Pappaseng IV. Lontara Kumpulan. Prof. Dr. Darmawan
Mas'ud. Makassar.
73

DAFTAR PUSTAKA

American Psychological Association. 1985. Publication Manual of the American


Psychological Association (Third Ed.). Washington D.C: American
Psychological Association.

Brodjonegoro, S.S 2004. Higher Education Reform in Indonesia. (www.tifhe.net)

Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Ditjen Dikti.


2000. Pedoman Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
(Edisi V Cetakan Kedua). Jakarta: DP3M Ditjen Dikti Depdiknas.

Faizal, S. 1992. Format-format Penelitian Sosial: Dasar-Dasar dan Aplikasinya.


Jakarta: Rajawali Press.

Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. 1993. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan Penelitian
(Edisi Ketiga). Malang: IKIP Malang.

Moore, G.W. 1983. Developing and Evaluating Educational Research. Boston:


Little, Brown and Company.

Nandika, D. 2004. IPTEK, Perguruan Tinggi dan Daya Saing Bangsa, P3M,
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta (Mimeograph).

Nandika, D., Soekartawi, R.R., Noor, R.R., Wiryawan, K.G., & Muladno. 2006.
Universitas, Riset dan Daya Saing Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan RI. 1992. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Depdikbut RI.

. 1992. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan dan


Pengembangan Bahasa Depdikbut RI.

. 1992. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Pembinaan dan


Pengembangan Bahasa Depdikbut RI.
74

Rifai, M.A. 2001. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya
Ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press bekerja sama
dengan DP3M Ditjen Dikti.

Siktus. G. 2001. Etika Penulisan Artikel Ilmiah. Makalah disajikan pada Pelatihan
Penulisan Artikel Ilmiah bagi staf Pengajar dan Peneliti dalam Lingkup
Perguruan Tinggi untuk Kawasan Timur Indonesia. Diselenggarakan oleh
Ditjen Dikti Depdiknas. Makassar: UNM, 23-27 Juli 2001.

Tiro, M.A. 2007. Universitas Negeri Makassar Menuju Universitas Penelitian.


Makalah pada Workshop Perumusan Kebijakan Lemlit UNM.

Weingarten, H. 2001. Building a Research University that Puts Students First. Pidato.
Disampaikan pada ‘The Chancellor’s Club Dinner’ di Calgary, Kanada pada 6
November 2001 (http://www.fp.ucalgary.ca/unicomn/prezchancellor.htm)

Zakaria, B. 2001. Pedoman Penulisan Artikel Ilmiah untuk Penelitian. Makalah


disajikan pada Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah bagi Staf Pengajar dan
Peneliti dalam Lingkungan Perguruan Tinggi Depdiknas. Makassar:
Universitas Negeri Makassar, 23-27 Juli 2001.
75

Lampiran 1. Format Halaman Sampul Usulan Penelitian PNBP (Warna Sampul Coklat
Tua)

USULAN

PENELITIAN PNBP ……………… *

JUDUL PENELITIAN.....

TIM PENGUSUL

(Nama ketua dan anggota tim, lengkap dengan gelar dan NIDN)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Bulan dan Tahun

Keterangan:

* Tulis Penelitian PNBP Fakultas..../ PPs/ Pusat


76
77

Lampiran 2. Format Halaman Pengesahan Usulan Proposal Penelitian PNBP

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : ………………………………………………………………


………………………………………………………………
Ketua Peneliti:
a. Nama Lengkap : ………………………………………………………………
b. NIP/NIDN : ………………………………………………………………
c. Jabatan Fungsional : ………………………………………………………………
d. Program Studi : ………………………………………………………………
e. Nomor HP : ………………………………………………………………
f. Alamat surel (e-mail) : ………………………………………………………………
Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap : ………………………………………………………………
b. NIP/NIDN : ………………………………………………………………
c. Perguruan Tinggi : ………………………………………………………………
Anggota Peneliti (2)
a. Nama Lengkap : ………………………………………………………………
b. NIP/NIDN : ………………………………………………………………
c. Perguruan Tinggi : ………………………………………………………………
Lama Penelitian : ...........
Biaya Penelitian yang diusulkan : Rp. …………….

Kota, tanggal-bulan-tahun
Mengetahui,
Dekan/Direktur PPs Ketua Peneliti,

Tanda tangan Tanda tangan

(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)


NIP NIP

Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Makassar

Tanda tangan

(Nama Lengkap)
NIP.
78

Lampiran 3. Format Halaman Sampul Laporan Akhir Penelitian PNBP (Warna


Sampul Coklat Tua)

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

PNBP ……………… *

JUDUL PENELITIAN...................

Ketua/Anggota Tim

(Nama lengkap dan NIDN)

Dibiayai oleh:
DIPA Universitas Negeri Makassar Nomor ..................., tanggal..............
Sesuai Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Makassar Nomor : ..........................,
tanggal .........................

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Bulan dan Tahun

Keterangan:
* Tulis Penelitian PNBP Fakultas..../ PPs/ Pusat
79

Lampiran 4. Format Halaman Pengesahan Laporan Akhir Penelitian PNBP

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian : ………………………………………………………………


………………………………………………………………
Ketua Peneliti:
a. Nama Lengkap : ………………………………………………………………
b. NIP/NIDN : ………………………………………………………………
c. Jabatan Fungsional : ………………………………………………………………
d. Program Studi : ………………………………………………………………
e. Nomor HP : ………………………………………………………………
f. Alamat surel (e-mail) : ………………………………………………………………
Anggota Peneliti (1)
a. Nama Lengkap : ………………………………………………………………
b. NIP/NIDN : ………………………………………………………………
c. Perguruan Tinggi : ………………………………………………………………
Anggota Peneliti (2)
a. Nama Lengkap : ………………………………………………………………
b. NIP/NIDN : ………………………………………………………………
c. Perguruan Tinggi : ………………………………………………………………
Lama Penelitian : ...........
Biaya Penelitian yang diusulkan : Rp. …………….
Biaya Penelitian yang disetujui : Rp. …………….

Kota, tanggal-bulan-tahun
Mengetahui,
Dekan/Direktur PPs Ketua Peneliti,

Tanda tangan Tanda tangan

(Nama Lengkap) (Nama Lengkap)


NIP NIP

Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Makassar

Tanda tangan

(Nama Lengkap)
NIP.
80

Lampiran 5. Format Jadwal Penelitian

Bulan ke-I Bulan ke-II Bulan ke-III


Bulan ke-n
No Jenis Kegiatan Minggu ke Minggu ke Minggu ke

I II III IV I II III IV I II III IV

1 Kegiatan 1

2 Kegiatan 2

3 ......

4 ......

5 Kegiatan ke-n
81

Lampiran 6. Format Catatan Harian/Logbook

1.Nama Kegiatan
Tanggal
Catatan

Hasil

2.Nama Kegiatan
Tanggal
Catatan

Hasil

3.dan seterusnya
Tanggal
Catatan

Hasil

*Logbook harus dilengkapi dengan rincian penggunaan anggaran penelitian


82

Lampiran 7 . Contoh Format Justifikasi Anggaran Penelitian


1. Peralatan Penunjang
Harga
No Uraian Jumlah Satuan Satuan Total (Rp)
(Rp)
1
2
3
Jumlah

2. Bahan Habis pakai


1.
2.
3.
4.
Jumlah

3. Transportasi
1.
2.
3.
JUMLAH

4. Lain-Lain (Publikasi, Konsumsi, dll)


1.
2.
3.
JUMLAH

5. Rekapitulasi Anggaran Penelitian


No Jenis Total (Rp)
1
2
3
83

4
Total (Rp)
Terhitung:
84

Lampiran 8. Susunan Organisasi Tim dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Prog.Studi Bidang Alokasi Uraian Tugas


Ilmu Waktu
1

3
85

Lampiran 9. Format Biodata Tim Peneliti/Pelaksana

A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Jabatan Fungsional
4 NIP/NIK/Identitas lainnya
5 NIDN
6 Tempat dan Tanggal Lahir
7 E-mail
9 Nomor Telepon/HP
10 Alamat Kantor
11 Nomor Telepon/Faks

B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama
Pembimbing/Promotor

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir


(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1

2
3
86

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir


Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1
2
3

E. Publikasi Artikel Ilmiah di Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir


No. Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/
Nomor/Tahun
1
2
3
4.

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir


No Nama Pertemuan Ilmiah / Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
Seminar
1.
2
3
4.

G. Karya Buku dalam 5 Tahun Terakhir


No Judul Buku Tahun Jumlah Penerbit
Halaman
1
2

H. Perolehan HKI dalam 5–10 Tahun Terakhir


No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
87

1
2

I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya


dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema/Jenis Tahun Tempat Respon Masyarakat
Rekayasa Sosial Lainnya Penerapan
yang Telah Diterapkan
1
2

J. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau


institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1
2

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian PNBP.

Kota, Tanggal
Pengusul,

Tanda tangan

(Nama Pengusul)
88

Lampiran 10. Format Penulisan Artikel Penelitian

TATA CARA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

1. Pedoman Umum
a. Naskah merupakan ringkasan dari hasil penelitian yan telah dilakukan
b. Naskah dikumpul dalam bentuk hardcopy dan softcopy dengan format PDF
c. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan
menggunakan jenis huruf Times New Roman font 11. Panjang naskah sekitar
8-15 halaman dengan menggunakan spasi 1.
d. Setting halaman adalah 2 kolom dengan equal with colomn dan jarak antar
kolom 5 mm, sedangkan judul, identitas penulis, dan abstract ditulis dalam 1
kolom.
e. Ukuran kertas adalah A4 dengan margin 3,3,3,3 cm.

2. Sistematika Penulisan
a. Bagian awal : Judul, identitas penulis, dan asbtract (dalam bahasa Inggris)
b. Bagian utama : Pendahuluan, kajian teori, hipotesis (jika ada), metode
penelitian,
hasil dan pembahasa, kesimpulan, dan saran (jika ada)
c. Bagian akhir : Ucapan terima kasih (jika ada), keterangan simbil (jika ada),
dan
daftar pustaka.

3. Judul dan Nama Penulis


a. Judul dituliskan dengan menggunakan huruf besar/capital, bold, Times New
Roman font 12, spasi tunggal, dengan jumlah kata tidak boleh lebih dari 15.
b. Nama penulis (tanpa gelar) ditulis di bawah judul, tidak boleh dsingkat.
c. Nama Perguruan tinggi dituliskan di bawah nama penulis
d. Nama email ketua peneliti dituliskan di bawah nama perguruan tinggi
e. Nama penulis, nama peguruan tinggi dan alamat email ketua ditulis dengan
jenis huruf Times New Roman font 11 dan dicetak tebal (bold)

4. Abstract
a. Abstract dituliskan dengan menggunakan bahasa Inggris dan berisi tentang
tujuan penelitian, metode, dan hasil penelitian yang diperoleh.
b. Jumlah kata dalam abstract maksimum 250, dan diketik spasi 1
89

c. Abstract ditulis dengan jenis huruf Times New Roman font 11 dan tanpa
identasi pada awal kalimat.
d. Abstract dilengkapi dengan 3 – 5 keywords yang dicetak tebal (bold)

5. Aturan Umum Penulisan Naskah


a. Setiap sub judul ditulis dengan format (Capitalize Each Word) dan dicetak
tebal.
b. Alinea baru ditulis menjorok dengan indent-first line 0,75 cm, antar alinea
tidak diberi spasi
c. Kata asing ditulis dengan huruf miring (italic)
d. Semua bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada awal kalimat dan
bilangan bulat yang kurang dari sepuluh harus dieja.
e. Tabel dan gambar harus diberikan keteranga yang jelas, dan diberi nomor
urut.
6. Penulisan Referensi
Penulisan referensi mengacu pada format penulisan laporan penelitian secara
umum yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.
90

Lmpiran 11. Format Penilaian Proposal dan Laporan Hasil Penelitian

LEMBAR PENILAIAN PROPOSAL PENELITIAN


91

LEMBAR PENILAIAN LAPORAN PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai