PNBP
PENYUSUN:
LEMBAGA PENELITIAN
i
Tim Editor
ii
Dari Penerbit
Buku "Panduan Penelitian PNBP" ini adalah buku seri revisi dari karya Arifuddin
Hamra, Deri Bangkona, dan Patta Bundu. Seri revisi ini disusun kembali oleh Jufri, Usman
Mulbar, dan Mantasiah dengan menyesuaikannya dengan buku Panduan Pelaksanaan
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi X tahun 2016.
Semoga dengan kehadiran panduan penelitian penelitian ini dapat digunakan sebagai
reverensi utama menyangkut format, standar operasional, dan aspek teknis dalam
pelaksanaan penelitian di UNM.
iii
Sambutan
Rektor Universitas Negeri Makassar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, saya menyambut
gembira penerbitan buku "Panduan Penelitian" edisi II tahun 2016 yang diterbitkan oleh
Lembaga Penelitian Universitas Negeri Makassar (UNM). Saya juga menyampaikan
penghargaan dan terima kasih kepada seluruh jajaran Lembaga Penelitian UNM yang telah
sukses menyusun buku panduan edisi revisi ini yang berisi pedoman penelitian yang
ditujukan kepada staf pengajar (dosen peneliti) UNM.
Saya yakin, buku panduan ini sangat bermanfaat tidak hanya bagi dosen dalam
lingkungan UNM tetapi juga bagi semua pihak termasuk masyarakat yang memerlukan
informasi tentang pelaksanaan penelitian.
Akhirnya, saya berharap bahwa tujuan utama penerbitan Pedoman Penelitian oleh
Lembaga Penelitian UNM ini dapat tercapai yaitu memberikan informasi kegiatan penelitian
kepada masyarakat kampus dan masyarakat umum yang memerlukannya.
iv
Sambutan
Ketua Lembaga Penelitian
Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan bimbingan
dan petunjuk-Nya, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Makassar (Lemlit UNM) dapat
menyelesaikan penulisan dan penerbitan buku panduan penelitian PNBP edisi revisi yang
disusun oleh tim yang terdiri dari Prof. Dr. Jufri, M.Pd, Prof. Usman Mulbar, M.Pd., dan
Prof. Dr. Mantasiah R, M.Hum. Di samping itu, telah dilakukan penyuntingan naskah oleh
Prof. Dr. Mantasiah R, M.Hum.
Salam dan salawat kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat, dan pengikutnya yang setia. Muhammad SAW adalah sosok pribadi yang dapat
menjadi panutan untuk bekerja keras demi kemaslahatan umat manusia di muka bumi.
Kepada Rektor dan segenap pemimpin UNM, kami menyampaikan penghargaan yang
mendalam atas dukungannya sehingga buku panduan ini dapat terbit dan digunakan di
lingkungan UNM. Kepada para peneliti di lingkungan UNM, kami harapkan agar buku
panduan ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan dalam penyusunan proposal, pelaksanaan,
penulisan laporan hasil penelitian, dan penulisan artikel hasil penelitian. Walaupun demikian,
kehadiran buku panduan ini tidak boleh menghambat dan membelenggu kreativitas dosen dan
peneliti dalam mengembangkan wawasan dan teknik penulisan karya ilmiah hasil penelitian.
Kami menyadari bahwa program penelitian UNM bisa berubah setiap saat. Namun,
panduan ini tetap penting untuk diacu sesuai keadaan yang berlaku. Misalnya, penelitian
dosen muda sudah tidak lagi mendapat sponsor dari DP2M mulai tahun 2009, namun jenis
penelitian tersebut tetap bisa dilanjutkan dengan sponsor atau dana PNBP UNM. Demikian
pula, jenis penelitian lainnya bisa ada yang dihentikan dan mungkin ada jenis penelitian yang
baru lagi.
Dengan demikian, kritik dan saran perbaikan masih sangat diperlukan untuk perbaikan
dan penyempurnaan buku panduan ini sebagai suatu rangkaian kegiatan untuk meningkatkan
mutu penelitian di UNM. Akhirnya, semoga buku panduan ini ada manfaatnya, Aamiin.
v
Prakata
Alhamdulillah, penyusun panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan
taufik dan hidayah-Nya, penyusunan panduan penelitian PNBP ini dapat terselesaikan tanpa
hambatan yang berarti. Materi yang terhimpun dalam panduan ini adalah hasil studi
eksplorasi yang intensif dari berbagai sumber yang relevan dengan pelaksanaan penelitian.
Sedangkan aspek yang menyangkut format, sistematika, dan perwajahan diadaptasi dari
Pedoman DPRM, sehingga format peneltian dan sistematika mengikuti perubahan atau revisi
DRPM.
Hal penting yang tersaji dalam Panduan Penelitian ini adalah: (1) Standar operasional
penelitian, (2) Jenis penelitian dari berbagai sponsor yang dikelola Lemlit UNM, (3)
Pedoman umum penulisan, yang meliputi; aturan umum penulisan, tata cara pengacuan, dan
penulisan identitas kepustakaan, dan (4) Pedoman teknis penulisan yang meliputi; penulisan
proposal, penyusunan laporan penelitian, dan artikel hasil penelitian. Untuk memudahkan
peneliti dalam mempersiapkan pelaksanaan penelitian, beberapa format baku DRPM juga
dilampirkan. Panduan penelitian ini merupaka "Gaya Selingkung", tetapi tidak tertutup
kemungkinan untuk dijadikan acuan oleh pihak lain di luar Lembaga Penelitian UNM.
Penyusun menyadari bahwa tersusunnya buku ini tidak terlepas dari bantuan dan
partisispasi berbagai pihak. Penyusun patut menyampaikan terima kasih dan penghargaan
yang tulus kepada Ketua Lembaga Penelitian UNM Prof. Dr. Jufri, M.Pd yang telah
memberi kepercayaan kepada penyusun untuk menyusun buku panduan ini. Ucapan terima
kasih dan penghargaan juga penyusun sampaikan kepada Rektor Universitas Negeri
Makassar Prof. Dr. H. Husain Syam, M.TP atas dukungannya untuk menerbitkan panduan
ini.
Kepada pimpinan fakultas dalam lingkungan UNM, dan semua pihak yang telah
memberikan masukan, saran-saran pada lokakarya/sosialisasi panduan penelitian penelitian
ini, penyusun menyampaikan terima kasih. Semoga buah-buah pikiran yang telah
disumbangkan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Aamiin.
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA...................................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Universitas .................................................................................................
B. Lembaga Penelitian ....................................................................................
C. Fakultas dalam Lingkungan UNM.............................................................
D. Program Pascasarjana ................................................................................
E. Tim Penilai/Reviewer Lembaga Penelitian ...............................................
1. Reviewer tingkat Universitas
2. Reviewer tingkat fakultas
vii
BAB V PEDOMAN PENULISAN PNBP
LAMPIRAN .................................................................................................................
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi ialah
melalui peningkatan mutu dan jumlah penelitian sekaligus publikasi hasil
penelitian. Oleh karena itu, lembaga penelitian (Lemlit) Universitas Negeri
Makassar (UNM) sebagai pelaksana, pengelola, pembina, koordinator,
pemantau, serta penilai kegiatan penelitian senantiasa memperbaiki mutu
pelayanan berkaitan dengan tugas dan fungsi yang dipercayakan universitas.
Untuk memenuhi tujuan ini, UNM harus mempunyai kekuatan kelembagaan
yang sempurna dalam membangun masyarakat peneliti dengan jaringan
penelitian yang terjalin baik dengan lembaga/instansi terkait baik dalam maupun
luar negeri.
Lemlit UNM telah mengadakan berbagai program kegiatan bekerjasama
dengan Direktorat Riset dan Pengabdian pada Masyarakat (DRPM) dalam upaya
memberi penguatan kelembagaan dalam menjalankan tugasnya sebagai
pelaksana, pengelola, penilai, dan pemantau terhadap pelaksanaan penelitian di
wilayah kerjanya. Program kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai berikut:
1. Program penguatan dan pengembangan system jaringan komunikasi/
sosialisasi penelitian yang meliputi:
a. Workshop pengelolaan sistem informasi;
b. Seminar dan worshop sistem pengelolaan jaringan informasi dari Lemlit
ke Fakultas, stakeholders, atau ke instansi terkait, mitra kerjasama baik
dalam maupun luar negeri;
c. Pelatihan pelaksanaan system jaringan informasi Lemlit UNM kepada
staf, anggota peer group dan Kepala/sekertaris Puslit; dan
d. Workshop penerbitan Jurnal Penelitian Pendidikan INSANI dan Phinisi
2. Program penguatan kinerja staf yang meliputi;
a. Pelatihan program simlitabmas
b. Pelatihan akses internet; dan
c. Pelatihan pengelolaan dan organisasi pertemuan
3. Program penguatan kinerja peneliti melalui Penlok metodologi penelitian.
4. Koordinasi pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi.
5. Pengelolaan Evaluasi Proposal.
2
Sebagai tindak lanjut dari salah satu program penguatan Lemlit UNM tahun
2006, ialah koordinasi kegiatan penelitian Lemlit UNM ke Fakultas yang ada di
lingkungan UNM yang diadakan pada tanggal 10 sampai dengan 17 November
2006. Hasil dari kegiatan ini ialah perumusan kebijakan pelaksanaan penelitian
Lemlit UNM dengan memberikan kepercayaan kepada Puslit, Fakultas, dan PPs
untuk melaksanakan kegiatan penelitian seperti menyeleksi, menilai proposal
penelitian di unit kerja masing-masing. Akan tetapi, apabila dana tersebut berada
dalam kewenangan instansi yang bersangkutan, maka puslit, membantu
mempersiapkan proposal tersebut. Rumusan kebijakan ini diharapkan dapat
menjadi pedoman dalam pelaksanaan, pengelolaan, dan pemantauan (monitoring)
berbagai kegiatan penelitain di Lemlit UNM.
Dalam memorandumnya, Lemlit dalam menyambut Lustrum IX Universitas
Negeri Makassar pada 01 Agustus 2006 telah mencanangkan sebuah motto yang
berbunyi: Quality First yang berarti, Lemlit senantiasa mengutamakan pekerjaan
yang bermutu dalam pengelolaan dan pembinaan penelitian. Motto Lemlit UNM
sejalan dengan motto UNM yakni Tetap Jaya dalam Tantangan, karena
kemenangan dalam persaingan tidak mungkin terjadi tanpa dukungan oleh mutu
pekerjaan yang maksimal.
Salah satu misi UNM ialah “mengembangkan UNM menjadi Teaching and
Research University yang dapat memenuhi kebutuhan pembangunan bangsa”.
Dalam kaitan ini Lemlit UNM akan lebih mengutamakan pemenuhan Research
University atau Universitas Riset (UR). “Universitas Riset pada dasarnya adalah
universitas yang memposisikan pendidikan dan penelitian sebagai kegiatan
utamanya” (Nandik, et al., 2006). Weingarten (2001) menyatakan bahwa “the
obligations of research university are to teach – to pass knowledge to our
students…and to discover – to produce new knowledge through our teaching and
research program”. Jadi, UR diharuskan mengajar, yaitu memberi pengetahuan
kepada mahasiswa dan menemukan, yaitu menghasilkan pengetahuan baru
melalui pembelajaran dan program penelitian.
Kegiatan penelitian di Universitas dilaksanakan oleh dosen atas dorongan rasa
ingin tahu yang lebih besar terhadap fenomena yang baru. Kreativitas dan rasa
ingin tahu inilah yang senantiasa dipupuk dalam diri setiap dosen di UNM.
Peningkatan daya saing universitas terhadap universitas lainnya sangat
bergantung pada mutu sumber daya dosen yang ada, yang dapat menumbuhkan
kreativitas dan keingintahuan itu. Tiro (2007) mengemukakan tiga pilihan atau
sekenario yang dapat dipertimbangkan UNM menuju Universitas Riset.
3
tugas dan fungsinya sebagai pengelola dan pembina penelitian perlu melakukan
beberapa hal sebagai berikut:
Ruang lingkup pertama yang akan dijelaskan dalam hal ini adalah mengenai
standar hasil penelitian. Berdasarkan pasal 44, dirumuskan beberapa standar hasil
penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Standar hasil penelitian merupakan kriteria minimal tentang mutu hasil
penelitian.
2. Hasil penelitian di perguruan tinggi diarahkan dalam rangka mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan daya saing bangsa.
3. Hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan semua luaran
yang dihasilkan melalui kegiatan yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah
secara sistematis sesuai otonomi keilmuan dan budaya akademik.
4. Hasil penelitian mahasiswa harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), capaian pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di
perguruan tinggi.
5. Hasil penelitian yang tidak bersifat rahasia, tidak mengganggu dan/atau tidak
membahayakan kepentingan umum atau nasional wajib disebarluaskan dengan
cara diseminarkan, dipublikasikan, dipatenkan, dan/atau cara lain yang dapat
digunakan untuk menyampaikan hasil penelitian kepada masyarakat.
Selanjutnya pada pasal 46, dijelaskan mengenai standard proses penelitian yang
memuat 5 aspek, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Standar proses penelitian merupakan kriteria minimal tentang kegiatan
penelitian yang terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
2. Kegiatan penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kegiatan
yang memenuhi kaidah dan metode ilmiah secara sistematis sesuai dengan
otonomi keilmuan dan budaya akademik.
3. Kegiatan penelitian harus mempertimbangkan standar mutu, keselamatan kerja,
kesehatan, kenyamanan, serta keamanan peneliti, masyarakat, dan lingkungan.
4. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka
melaksanakan tugas akhir, skripsi, tesis, atau disertasi harus memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), capaian
pembelajaran lulusan, dan ketentuan peraturan di perguruan tinggi.
5. Kegiatan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dinyatakan dalam besaran
sks sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (4).
Salah satu ruang lingkup yang ditekankan dalam standard nasional penelitian
yakni mengenai standar peneliti yang dirumuskan dalam pasal 48, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Standar peneliti merupakan kriteria minimal kemampuan peneliti untuk
melaksanakan penelitian.
2. Peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib memiliki kemampuan
tingkat penguasaan metodologi penelitian yang sesuai dengan bidang
keilmuan, objek penelitian, serta tingkat kerumitan dan tingkat kedalaman
penelitian.
3. Kemampuan peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditentukan
berdasarkan:
a. kualifikasi akademik; dan
b. hasil penelitian.
4. Kemampuan peneliti sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menentukan
kewenangan melaksanakan penelitian
5. Pedoman mengenai kewenangan melaksanakan penelitian ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan.
C. TUJUAN
D. MANFAAT
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI, VISI, DAN MISI
Pada bagian ini diuraikan tentang struktur organisasi lemlit UNM, misi, dan
visi sebagai berikut.
Berikut ini disajikan visi dan misi UNM, lembaga penelitian, pusat penelitian,
fakultas, dan program pascasarjana.
11
Misi
a. Menghasilkan sumberdaya manusia profesional di bidang kependidikan dan
non kependidikan yang memiliki:
1) ketakwaan, moral, nilai-nilai etika, integritas intelektual, toleransi
perbedaan,serta aspirasi memperjuangkan kebenaran dan kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni;
2) kemauan dan kemampuan untuk berlatih kepemimpinan dan
keintelektualan pribadi dalam bidang pekerjaan yang dipilihnya;
3) pikiran kreatif dan kritis, termasuk pemecahan masalah secara
intelektual melalui kegiatan membaca, meneliti, menulis, dan berbicara.
b. Menciptakan iklim dan budaya akademik yang kondusif bagi mahasiswa
untuk;
1) mempersiapkan diri menyelesaikan program sarjana, pascasarjana, dan
professional yang berkualitas dan tepat waktu;
2) memelihara lingkungan hidup dan pembelajaran menurut tantangan
guna menumbuhkembangkan kemampuan menyelesaikan masalah;
3) mengembangkan kemampuan social kemasyarakatan dan
kemandiriannya untuk menjadi sumber kebanggaan univer sitas, alumni,
masyarakat, dan bangsa.
c. Memberikan layanan kepada masyarakat luas untuk peningkatan kualitas
hidup masyarakat, bangsa, dan Negara yang menekankan:
1) penerapan IPTEKS guna menumbuhkembangkan potensi daerah dalam
menunjang kemandirian dan pelaksanaan otonomi daerah.
2) penanaman keyakinan bahwa UNM merupakan sumber daya yang dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3) pengembangan dan peningkatan sumber-sumber dukungan pemerintah
dan masyarakat melalui pengakuan umum atas program dan sumber
dayanya.
4) pemberian dorongan dan pengakuan yang semestinya kepada anggota
masyarakat yang ikut berperan dalam pencapaian tujuan UNM.
12
Misi
Mengembangkan UNM menjadi research university yang dapat memenuhi
kebutuhan pembangunan bangsa melalui;
a. Peningkatan mutu dan jumlah kegiatan penelitian yang hasilnya dapat
diperhitungkan di tingkat nasional dan internasional;
b. Pembangunan komunitas peneliti dan jaringan kegiatan penilitian yang
andal dan kokoh; dan
c. Penyebarluasan hasil penelitian secara nasional dan internasional.
Misi
1) Mengembangkan ilmu pendidikan dan ilmu keguruan.
2) Menyiapkan tenaga pendidikan dan keguruan yang professional yang
memiliki kompetensi di bidang pendidikan prasekolah, sekolah dasar,
sekolah luar biasa, sekolah lanjuatan tingkat pertama, sekolah lanjutan
tingkat atas, dan tenaga pengajar atau dosen di lembaga pendidikan.
3) Menghasilkan tenaga kependidikan di bidang bimbingan dan konseling,
kurikulum, dan teknologi pendidikan, menajeman pendidikan, dan
pendidikan luar sekolah.
4) Menghasilkan tenaga ahli di bidang psikologi.
5) Mengembangkan jaringan kerjasama dengan berbagai lembaga
pendidikan, pemerintah daerah, lembaga pelatihan, lembaga swadaya
masyarakat, dan memberikan pelayanan kepada lembaga lain yang
memerlukan, baik lokal, regional, nasional, maupun internasional.
e. Fakultas Bahasa dan Sastra (FBS)
Visi
Sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan
bahasa dan sastra yang berwawasan pendidikan dan kewirausahaan.
Misi
1) Menghasilkan SDM Profesional dengan bertaqwa, bermoral, memiliki
integritas intelektual dan bertanggung jawab terhadap kemajuan
bahasa dan sastra.
2) Menghasilkan ilmuan di bidang pendidikan dan non kependidikan
bahasa dan sastra yang memiliki keunggulan kompetitif pada tingkat
nasional dan internasional.
f. Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
Visi
Sebagai pusat pendidikan, pengkajian, dan pengembangan pendidikan,
sains, teknologi di bidang ilmu social yang berwawasan kewirusahaan,
bermoral dan professional untuk mengukur pembangunan nasional.
Misi
1) Menyelenggarakan tri darma perguruan tinggi yang selaras dengan
falsafah jurusan/bidang studi yang diemban dan memberi kehidupan
akademik yang demokratis;
2) Mengembangkan dan mengoptimalkan temuan IPTEKS dan
humaniora dengan mengoptimalkan pendayagunaan instiusi dan
sumber daya manusia yang ada;
17
Misi
1) Menyelenggarakan tri darma perguruan tinggi yang selaras dengan
falsafah jurusan/bidang studi yang diemban dan memberi kehidupan
akademik yang demokratis;
2) Mengembangkan dan melestarikan temuan IPTEKS dan humaniora
dengan mengoptimalkan pendayagunaan institusi dan sumber daya
manusia yang ada;
3) Menghasilkan sarjana yang professional, berwatak manusia Indonesia
seutuhnya, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; dan
4) Memusatkan perhatian pada persoalan pengembangan sumber daya
ekonomi yang berbasis pendidikan kewirausahaan sebagai Pola Ilmiah
Pokok (PIP), serta berupaya mendukung UNM sebagai “Education
and Research University”
BAB III
Pada bagian ini, akan diuraikan tentang tugas dan fungsi universitas, lembaga
penelitian, pusat penelitian dalam lingkungan lemlit, dan fakultas dalam lingkungan
UNM, dan program pascasarjana. Di samping itu, juga disajikan tugas dan fungsi
reviewer sebagai berikut.
A. Universitas
Brojonegoro (2004) telah merumuskan paradigma baru yaitu lima pilar untuk
membenahi manajemen universitas dalam upaya meningkatkan daya saing
pendidikan tinggi (universitas) di Indonesia, yaitu: (1) mendorong penyelenggaraan
pendidikan tinggi (universitas) untuk meningkatkan kualitas pendidikan; (2)
memberikan otonomi penyelenggaraan universitas; (3) meminta kepada
penyelenggara universitas untuk memperhatikan aspek akuntabilitas; (4)
melaksanakan akreditasi kepada semua penyelenggara pendidikan tinggi
(universitas); (5) melakukan evaluasi rutin agar penyelenggara pendidikan berjalan
seperti yang diharapkan.
kegiatan penelitian sebagai salah satu diantara tiga dharma pendidikan tinggi, bahkan
segi sarana dan dan, mau pun kebijakan.
B. Lembaga Penelitian
sumber daya yang diperlukan (Statuta UNM, 2002: 22). Berdasarkan hal tersebut,
tugas dan fungsi Lemlit diuraikan sebagai berikut:
Fakultas dalam lingkungan UNM juga mempunyai tugas dan tanggung jawab
dalam bidang penelitian. Di samping kegiatan pendidikan dan pengajaran, pasal 48
ayat (2) pada Statuta UNM 2002 menyatakan bahwa “Fakultas merupakan wadah
masyarakat ilmiah, pusat pemikir, dan pengembangan ilmu, yang mempunyai tugas
mengkoordinasikan dan melaksanakan pendidikan akademik dan/atau professional
dalam salah satu seperangkat cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.”
Selanjutnya penjabaran tugas dan fungsi fakultas adalah:
Pada dasarnya, reviewer lemlit dibagi menjadi dua yakni reviewer tingkat
fakultas dan reviewer tingkat universitas. Hal- hal yang berhubungan dengan fakultas
maka akan menjadi tanggung jawab dari reviewer fakultas, sebaliknya reviewer
universitas bekerja dalam tataran universitas. Secara umum, fungsi dari reviewer
adalah sebagai berikut:
1. Reviewer Tingkat Fakultas
Berikut adalah penjabaran dari tugas reviewer tingkat fakultas :
a. Membantu penulisan proposal penelitian di tingkat fakultas
b. Melakukan review terhadap proposal-proposal penelitian di tingkat
fakultas
c. Membantu Lemlit merancang kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan
kualitas dan kuantitas penelitian di Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana.
2. Reviewer Tingkat Universitas
Berikut adalah penjabaran dari tugas reviewer tingkat universitas:
a. Membantu penulisan proposal penelitian di Lemlit dan Puslit
b. Menjadi narasumber pada kegiatan peningkatan kualitas peneliti dan
kuantitas penelitian.
c. Melakukan review terhadap proposal-proposal penelitian secara umum
d. Membantu Lemlit menjalin kerja sama penelitian dengan instansi terkait
baik dalam maupun luar negeri.
e. Membantu Lemlit merancang kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan
kualitas dan kuantitas penelitian di Puslit, Fakultas, dan Pascasarjana.
29
BAB IV
B. Penelitian DRPM
Segala informasi terkait skema penelitian DRPM berdasar pada panduan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dikeluarkan oleh Direktorat Riset
dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktor Jenderal Penguatan Riset dan
Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
C. Penelitian Kerjasama
Seperti halnya dengan penelitian DRPM, Segala informasi terkait skema
penelitian kerjasama berdasar pada panduan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang dikeluarkan oleh Direktorat Riset dan Pengabdian kepada
Masyarakat Direktor Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian
Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Selain itu, panduan penelitian kerjasama
juga berdasar pada panduan penulisan yang diberikan oleh lembaga yang diajak
bekerjasama.
D. Penelitian PNBP
1. Gambaran Umum Penelitian PNBP
Penelitian dengan dana PNBP diperuntukkan kepada semua dosen dalam
lingkungan Universitas Negeri Makassar. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah
terciptanya budaya meneliti dan kepekaan meneliti dari setiap dosen pada semua
tingkatan. Mengingat dana yang agak terbatas maka lingkup penelitian harus
disesuaikan dengan alokasi dana yang tersedia. Peneltian PNBP dilakukan pada
semua fakultas dan pusat penelitian yang ada di lembaga penelitian UNM. Cakupan
penelitian meliputi semua bidang ilmu yang sedang dikembangkan di UNM.
2. Persyaratan Penelitian
Ada beberapa persyaratan yang diperlukan bagi setiap dosen/peneliti yang
tertarik untuk berkompetisi dalam penelitian PNBP sebagai berikut:
Pembuatan
HaKI/Paten
Hasil monitoring dan evaluasi internal atas laporan kemajuan ini dilaporkan
oleh perguruan tinggi masing-masing melalui Simlitabnas. Pada akhir
pelaksanaan penelitian, setiap peneliti melaporkan kegiatan hasil penelitian dalam
bentuk kompilasi luaran penelitian. Setiap peneliti wajib melaporkan pelaksanaan
dengan melakukan hal-hal berikut:
g. Pembuatan HaKI/Paten
Hasil penelitian yang dimanfaatkan oleh masyarakat, menunjukkan bahwa
universitas tersebut memiliki kemampuan untuk melakukan suatu penelitian yang
bermutu. Untuk itu, diperlukan suatu usaha ke arah itu agar penelitian yang dikaji
dapat bermanfaat untuk kepentingan umat manusia. Beberapa kegiatan yang dapat
diupayakan untuk memanfaatkan hasil penelitian sebagai berikut:
1) Pengidentifikasian hasil penelitian berdasarkan rumpun ilmu.
2) Pengklasifikasian hasil penelitian untuk industry/masyarakat.
3) Pelatihan penerapan hasil penelitian.
4) Penerapan teknologi tepat guna/rekayasa sosial.
4. Luaran Penelitian
Terdapat beberapa luaran yang diharapkan dari penelitian PNBP ini, diantaranya
adalah sebagai berikut:
a. Produk iptek-sosbud (berupa metode, teknologi tepat guna, blueprint,
purwarupa, system, kebijakan, model, rekayasa sosial); dan
b. Publikasi pada jurnal nasional dan atau bereputasi internasional.
c. Luaran tambahan yang diharapkan dari penelitian ini adalah HKI dan atau
bahan ajar dan atau artikel ilmiah yang diseminarkan dalam seminar
nasional/internasional.
5. Sistematika Usulan Penelitian
Usulan Penelitian PNBP maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk
halam sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis menggunakan Times
New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi kecuali ringkasan satu spasi dan
ukuran kertas A-4 serta mengikuti sistematika dengan urutan sebagai berikut.
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
DAFTAR ISI
RINGKASAN
35
Kemukakan masalah dan tujuan yang ingin dicapai serta target khusus yang ingin
dicapai serta metode yang akan dipakai dalam pencapaian tujuan tersebut. Ringkasan
harus mampu menguraikan secara cermat dan singkat tentang rancana kegiatan yang
diusulkan.
BAB I. PENDAHULUAN
Uraian latar belakang dan permasalahan yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi
(keutamaan) penelitian. Jelaskan juga temuan/inovasi apa yang ditargetkan serta
penerapannya dalam rangka menunjang pembangunan dan pengembangan iptek-
sosbud. Buatlah rencana capaian tahunan seperti pada tabel 1 sesuai luaran yang
ditergetkan dan lamanya penelitian yang akan dilakukan.
4)
Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah terlaksanakan
5)
Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau sudah terlaksanakan
6)
Isi dengan tidak ada, draf, terdaftar, atau granted
7)
Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan
8)
Isi dengan tidak ada, draf, produk, atau penerapan
9)
Isi dengan tidak ada, draf, proses editing, atau sudah terbit
10)
Isi dengan skala 1-9 dengan mengacu pada Bab 2 Tabel 2.7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Kemukakan state of the art dalam bidang yang diteliti, gunakan pustaka abuan primer
yang relevan dan terkini dengan mengutamakan hasil penelitian pada jurnal ilmiah.
Jelaskan juga studi pendahuluan yang telah dilaksanakan dan hasil yang sudah
dicapai, termasuk peta jalan penelitian.
Metode dilengkapi dengan bagan alur penelitian (berupa fishbone diagram) yang
menggambarkan apa yang akan dikerjakan untuk jangka waktu yang diusulkan.
Bagan penelitian harus dibuat secara utuh dengan penahapan yang jelas, mulai dari
mana, bagaimana luaran tahunannya, lokasi penelitian, dan indicator capaian yang
terukur.
a. Anggaran Biaya
Justifikasi anggaran biaya disusun secara rinci dan dilampirkan sesuai dengan format
pada lampiran. Sedangkan ringkasan anggaran biaya disusun sesuai dengan format
Tabel 2 dengan komponen sebagai berikut.
(maksimum 60%)
Perjalanan untuk biaya survey/sampling
data, seminar/workshop DN-LN, biaya
3
akomodasi-konsumsi, perdiem/lumpsum,
transport (maksimum 40%)
Sewa untuk peralatan/mesin/ruang
labolatorium, kendaraan, kebun
4
percobaan, peralatan penunjang penelitian
lainnya (maksimum 40%)
Jumlah
b. Jadwal Penelitian
Jadwal Penelitian disusun dalam bentuk diagram batang (bar chart) untuk rencana
penelitian yang diajukan dan disesuaikan dengan format pada Lampiran
REFERENSI
Referensi disusun berdasarkan sistem nama dan tahun (bukan sistem nomor), dengan
urutan abjad nama pengarang, tahun, judul tulisan, dan sumber. Hanya pustaka yang
disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Referensi.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 4. Nota kesepahaman MOU atau pernyataan kesediaan dari mitra (apabila
ada).
Usulan penelitian disimpan menjadi satu file dalam format pdf dengan ukuran
maksimum 5 MB dan diberi nama NamaKetuaPeneliti_FAK_PNBP.pdf, kemudian
diunggah ke simlit-unm dan dokumen cetak diarsipkan di lembaga penelitian UNM
Segi bahasa penulisan laporan penelitian sangat bergantung pada jenis laporan
penelitian yang dibuat. Jenis laporan penelitian biasanya dikaitkan dengan kelompok
pembaca suatu laporan penelitian. Secara umum ada dua jenis kelompok pembaca
laporan penelitian yaitu kelompok masyarakat akademis dan kelompok masya-rakat
umum. Hasil dari laporan penelitian yang ditujukan kepada masyarakat akademis
(dunia ilmiah) dengan sendirinya bahasa teknis yang digunakan akan berbedah
dengan sebuah laporan penelitian yang ditujukan kepada masyarakat atau lembaga
yang semata-mata mem-butuhkan hasil laporan penelitian untuk menentukan
kebijakan baru. Laporan penelitian dengan nama skripsi, tesis, dan disertasi termasuk
laporan penelitian yang dipersembahkan untuk masyarakat akademis. Jenis laporan
ini dituntut memenuhi aturan yang sudah ditentukan oleh setiap lembaga, dengan
menitik beratkan pada aspek metodologis dan teknis dari penelitian.
Segi-segi teknis laporan penelitian biasanya berkenaan dengan tata tulis yang
perlu diperhatikan seperti, penulisan halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar
gambar, tata cara dalam mengutip, penulisan daftar pustaka, penyajian tabel,
penyajian gambar/ilustrasi, dan format laporan akhir hasil penelitian. Segi teknis
tersebut belum semuanya tercakup dalam pedoman yang ditentukan oleh sponsor
penelitian.
39
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
RINGKASAN
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
BAB IV. METODE PENELITIAN
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
- instrumen
- personalia tenaga peneliti beserta kualifikasinya (CV di Tandatangan
Asli)
- Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian (Kontrak Penelitan)
- Surat Izin Penelitian
- Surat Keterangan telah melakukan penelitian
- HKI, publikasi dan produk penelitian lainnya (sesuai yang dijanjikan)
dijilid terpisah
Berikut ini disajikan penjelasan singkat mengenai laporan hasil penelitian
berdasarkan sistematika tersebut.
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN
Judul penelitian ditulis dengan huruf capital. Nama ditulis lengkap tanpa
gelar untuk semua peneliti. Tahun penulisan laporan dan jumlah halaman laporan
(tidak termsuk lampiran).
Ringkasan hasil penelitian dibuat dalam dua bahasa, yaitu ringkasan dalam
bahasa Indonesia, dan Summary dalam bahasa Inggris. Ringkasan hasil penelitian
diketik dengan spasi 1.5 dalam jumlah 1-2 halaman, yang disajikan dalam bentuk
verbal tanpa bagian/subbagian dan tanpa tabel atau gambar.
Ringkasan memuat permasalahan penelitian, tujuan penelitian, metode
penelitian (peubah/variable, desain, jumlah dan teknik sampling, lokasi penelitian,
instrumen dan teknik pengumpulan data, dan analisis data), hasil dan simpulan
serta saran jika ada.
PRAKATA
Prakata memuat penggambaran rasa syukur dan ucapan terima kasih peneliti
kepada sponsor dan pihak-pihak lain yang memberikan sumbangan terhadap
pelaksanaan penelitian. Selain itu, melalui prakata peneliti juga dapat
menyampaikan pesan dan harapan, baik kepada ilmuwan maupun kepada
khalayak pembaca, dalam kaitan dengan penelitian yang telah dihasilkan.
DAFTAR ISI
Dalam daftar isi tercantum semua bagian yang ada dalam laporan penelitian,
mulai dari halaman identitas dan pengesahan sampai dengan lampiran-lampiran,
disertai dengan nomor halaman setiap bagian.
Dalam daftar ini tercantum semua tabel yang tersaji dalam laporan penelitian
disertai nomor dan judul tabel beserta nomor halaman tabel.
Sama dengan daftar tabel, daftar ini memuat semua jenis gambar disertai
nomor, judul dan nomor halaman gambar.
BAB I. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan memuat dua subbab, yaitu: latar belakang masalah dan
perumusan masalah.
Latar belakang masalah memuat uraian-uraian teoretik maupun factual yang
merupakan rasional tentang suatu topik penelitian atau masalah yang cukup
penting untuk diteliti. Dengan membaca latar belakang masalah, seorang pembaca
akan yakin bahwa masalah yang diteliti memang perlu, karena akan memberikan
sumbangan, baik terhadap pengembangan ilmu pengetahuan , maupun terhadap
pembangunan, dan penelitian tersebut masih orisinal dan merupakan hal baru
yang belum pernah diteliti (bukan duplikasi).
Berasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, peneliti
merumuskan masalah penelitian secara rinci pada bagian perumusan masalah.
Agar masalah penelitian lebih jelas dan rinci, masalah penelitian biasanya
dirumuskan dalam bentuk petanyaan, tetapi dapat juga dirumuskan dalam bentuk
pernyataan.
Tujuan dan manfaat penelitian merupakan bab III dari laporan hasil
penelitian. Bab ini memuat dua subbab, yaitu tujuan penelitian dan manfaat hasil
penelitian. Pernyataan dalam tujuan dan manfaat hasil penelitian sama dengan
pernyataan tujuan dan manfaat penelitian dalam proposal penelitian.
42
Metode penelitian merupakan bab IV dari laporan hasil penelitian. Pada bab
ini peneliti menguraikan secara jelas dan rinci metode dan proses penelitian yang
telah dilaksanakan sehingga pembaca yakin bahwa hasil yang ditemukan benar-
benar shahih, akurat. Dan mempunyai presisi yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Bab ini memuat beberapa subbab, yaitu: (1) jenis penelitian, (2)
jenis dan jumlah peubah, (3) definisi operasional peubah (variable), (4)
model/rancangan penelitian, (5) populasi dan sampel, (6) teknik pengumpulan
data, dan (7) teknik analisis data.
A. Hasil Penelitian
Hasil dan pembahasan merupakan bab V dari laporan hasil penelitian. Pada
bab ini disajikan hasil atau temuan penelitian, baik temuan deskriptif maupun
hasil pengujian hipotesis. Penafsiran hasil penelitian harus disesuaikan dengan
masalah, tujuan, dan hipotesis yang diungkapkan dalam penelitian.
B. Pembahasan
Pembahasan terhadap temuan penelitian, termasuk argumentasi mengenai
relevansi, manfaat, dan keterbatasan hasil penelitian. Dalam pembahasan hasil,
peneliti juga perlu mengacu pada temuan peneliti lain sebelumnya, yang biasanya
sudah diringkas dalam tinjauan pustaka. Pembahasan mengacu pada masalah,
hipotesis, dan tujuan penelitian, serta membandingkan harapan dengan hasil
utama.
Hasil penelitian dan pembahasan adakalanya digabungkan, ini bergantung
pada keadaan dan kedalaman penggabungan. Kalau penyajian hasil secara
terpisah, format akan lebih apik dan pembaca dapat menarik simpulan lebih
dahulu, kemudian membandingkan dengan simpulan dari peneliti. Untuk data
yang banyak akan lebih bebas membahasnya pada bagian terpisah. Penggabungan
hasil dan pembahasan lebih baik dilakukan bila data yang diperoleh sederhana.
Simpulan dan saran merupakan bab VI dari laporan hasil penelitian. Bab ini
memuat dua subbab, yaitu simpulan dan saran. Simpulan merupakan inferensi
43
hasil pengujian hipotesis dan dapat pula merupakan intisari dari suatu uraian
deskriptif yang disajikan secara singkat dan jelas.
Saran atau rekomendasi yang dikemukakan oleh peneliti sebagai implikasi
dari simpulan penelitiannya. Saran dapat ditujukan kepada masyarakat ilmiah
(ilmuwan), kepada para professional, kepada para penentu kebijakan, dan dapat
pula kepada masyarakat pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian ini berisi daftar buku, jurnal, majalah, laporan penelitian, dan
sumber lain yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan penelitianatau dalam
penyusunan laporan penelitian. Setip sumber acuan ditulis dalam daftar pustaka,
dengan cara penulisan berdasarkan pedoman pada cara penulisan identitas
acuanyang terdapat dalam panduan ini. Semua acuan yang dicantumkan dalam
daftar pustaka hanya sumber yang dikutip dalam teks, baik kutipan langsung
maupun kutipan tidak langsung.
LAMPIRAN
Pendahuluan
Uraikan pernytaan masalah yang dapat mengantarkan pem-baca secara
langsung kepada inti pokok tulisan. Latar belakang, tujuan, dan prospek penelitian
disajikan sewajarnya. Uraian penda-huluan hendaknya mengau pada terbitan
terakhir sebagai kristalisasi penelaahan. Telaah pustaka penting sebagai bahan
pembanding titik tolak pendekatan yang dipakai dalam penelitian yang dilaporkan.
Cantumkan hipotesis jika ada, tetapi tidak perlu memaksakan diri dengan mengada-
ada kalau corak penelitiannya tidak memerlukan hipotesis.
Metode Penelitian
Bagian ini memuat uraian metode penelitian secara rinci-peubah, model atau
rancangan penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan dan analisis data, serta
cara penafsirannya. Untuk penelitian kualitatif jelaskan pendekatan yang
dirumuskan, proses pengumpulan dan analisis informasi, serta proses penafsiran
hasil penelitian. Untuk penelitian eksperimen yang mrnggunakan bahan dan alat,
perlu mencantumkan bahan dan alat yang sangat khusus saja. Alat yang sudah
sangat umum dipakai dan sudah tersedia tidak perlu dicantumkan.
46
Hasil Penelitian
Sajikan hasil penelitian sewajarnya secara konsisten. Tafsirkan hasil yang
diperoleh dengan memperhatikan dan menyesuaikannya dengan masalah atau
hipotesis yang diungkapkan dalam pendahuluan. Hasil dan pembahasan sebaiknya
disajikan secara terpisah. Dengan menyajikan hasil secara terpisah dengan
pembahasan, format lebih rapi dan pembaca dapat menarik simpulan lebih dahulu
kemudian dibandingkan dengan simpulan dari peneliti.
Pembahasan
Pembahasan merupakan kumpulan argumen mengenai relevansi, manfaat,
dan kemungkinan keterbatasan penelitian serta hasilnya. Bagian ini merupakan
tempat peneliti bebas berekspresi. Temuan peneliti lain sebelumnya yang diringkas
dalam pendahuluan atau tinjauan pustaka tidak perlu diuraikan lagi tetapi perlu
diacu seperlunya.
Bila perlu diuraikan implikasi temuan baru dari penelitian yang sedang
dilaporkan, dan kemukakan segi lain yang perlu diteliti lebih lanjut. Pembahasan
perlu mengacu pada masalah, hipotesis, dan tujuan penelitian. Sesuaikan atau
bandingkan harapan dalam penda-huluan dengan hasil utama.
Simpulan
Penarikan simpulan memerlukan kecermatan luar biasa, sebab
pemunculannya tiga kali (dengan ungkapan yang berbeda-beda) yaitu dalam
pembahasan, abstrak, dan simpulan. Simpulan pokok keseluruhan penelitian
hendaknya disusun secara hati-hati dalam dua atau tiga paragraf. Sebaiknya ihindari
penggunaan butir-butir dalam penarikan simpulan.
Administrasi
Untuk memudahkan administrasi, artikel supaya dilampiri sistematika kulit
muka (lembar pengesahan) Laporan Pelaksanaan Penelitian
48
BAB V
Pada bagian ini dijelaskan aturan umum penulisan, tata cara pengacuan, dan
penulisan identitas kepustakaan, sebagai berikut:
1. Pengetikan
2. Posisi Ketikan
a. Tepi (margin) kiri dan atas pengetikan berjarak 4 cm, dan pinggir kanan dan
bawah berjarak 3 cm (kecuali kalau ada ketentuan lain dari sponsor).
b. Setiap pengetikan bab yang diikuti judul bab di bawahnya, selalu dimulai
pada halaman baru.
c. Subbab pada bagian bawah halaman harus mempunyai sekurang-kurangnya
dua baris kalimat di bawahnya sebelum pindah ke halaman berikutnya.
d. Akhir kalimat dari suatu bab atau subbab yang terdapat pada bagian atas
halaman baru harus mempunyai sekurag-kurangnya dua baris penuh
sebelum ke subbab berikutnya.
e. Akhir kalimat dari suatu paragraf yang terdapat pada bagian atau halaman
baru, sekurang-kurangnya dua baris sebelum pindah ke paragraf berikutnya.
f. Awal kalimat dari suatu paragraf yang terdapat pada bagian bawah
halaman, sekurang-kurangnya dua baris sebelum pindah ke halaman
berikutnya.
g. Setiap tabel harus secara utuh berada pada satu halaman.
c. Khusus untuk halaman yang memuat judul bab, nomor halaman diletakkan
pada bagian bawah-tengah menggunakan angka Arab.
d. Khusus untuk halaman sebelum bagian utama laporan, nomor halaman
menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya), dan
diletakkan pada bagian bawah-tengah.
4. Penulisan atau Penomoran Bab dan Subbab
a. Bab diketik dengan huruf kapial dan nomor baba dengan angka Romawi
pada halaman baru diletakkan di tengah secara simetris antara pinggir kiri
dengan kanan bidang pengetikan.
b. Judul bab diketik dengan huruf kapital dengan jarak tiga spasi di bawah
nomor bab.
c. Jarak antara judul bab dengan baris pertama alinea pertama adalah 4 spasi.
d. Jarak antara baris terakhir suatu subbab dengan subbab berikutnya adalah
tiga spasi.
e. Jarak antara judul subbab dan baris pertama dari alinea pertama adalah tiga
spasi.
f. Judul subbab yang lebih dari dua baris diketik dengan jarak satu spasi.
g. Judul subbab diberi kode huruf kapital dan diketik pada tepi kiri bidang
pengetikan.
h. Anak subbab diberi kode angka Arab diketik pada tepi kiri bidang
pengetikan
i. Cucu subbab diberi kode huruf kecil dengan kurung tutup dan diketik pada
tepi kiri.
j. Cicit subbab diberi kode angka Arab dengan kurung tutup dan diketik pada
tepi kiri.
k. Piut subbab diberi kode huruf kecil dengan kurung tutup dan diketik pada
ketukan ke-6.
l. Bila terdapat pembagian butir subbab, diberi kode seperti (1) butir diberi
kode angka Arab dalalm kurung (1), (2), (3), dan seterusnya, bila
dimasukkan dalam teks, (2)butir-butir yang ditulis berurutan diberi kode
angka Arab dan diketik pada ketukan ke-6.
BAB V
Subbab diketik pada bagian tepi (margin) kiri dengan jarak 4 spasi di bawah
garis sebelumnya. Semua kata dimulai dengan huruf kapital kecuali kata penghubung
dan kata depan. Subbab tidak diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah subbab
dimulai dengan alinea baru dengan jarak 3 spasi di bawah subbab.
Anak subbab diketik pada tepi (margin) kiri ruang pangetikan dengan jarak 3
spasi dari kalimat di atasnya. Semua huruf awal dari setiap kata ditulis dengan huruf
kapital kecuali kata hubung dan kata depan. Anak subbab tidak diakhiri dengan titik.
Kalimat pertama sesudah anak subbab dimulai pada alinea baru dengan jarak 3 spasi
di bawah anak subbab.
Cucu subbab ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama dan diakhiri dengan
titik. Kalimat pertama sesudah cucu subbab mulai alinea baru, dengan jarak 2 spasi di
bawah cucu subbab.
1) Cicit subbab tidak ditebalkan diberi kode Angka Arab dengan kurung tutup
Cicit subbab diketik pada tepi kiri dengan jarak 2 spasi di bawah kalimat di
atasnya. Kalimat pertama dari cicit subbab dimulai dengan alinea baru 2 spasi di
bawah judul cicit subbab.
a) Piut subbab diberi kode huruf kecil dengan kurung tutup. Piut subbab
diketik pada ketukan ke-6 dari tepi kiri 2 spasi dari kalimat di atasnya dan diakhiri
dengan titik. Piut subbab langsung diikuti dengan kalimat berikutnya. Bila pada teks
tdapat pembagian butir-butir yang dimasukkan dalam teks, maka digunakan kode
Angka Arab dalam tanda kurung, seperti (1), (2), (3), (4), dan seterusnya. Bila butir-
butir tersebut disusun secara berurutan, maka diberi kode angka Arab seperti 1, 2, 3,
4, dan seterusnya, dan pengetikan dimulai pada ketukan ke-6.
5. Penyajian Tabel
Tabel digunakan untuk menyajikan data/informasi dari hasil penelitian, yang
merupakan penuangan informasi dalam bentuk yang lebih ringkas dan lebih teratur
bila dibandingkan dengan penjelasan dalam teks. Oleh karena itu, tabel harus
dipersiapkan dengan baik dan cermat tetapi harus diberi identitas (berupa nomor dan
nama tabel) dan ditempatkan di atas tabel. Kata tabel ditulis pada ketukan keenam,
diikuti nomor dan judul tabel. Judul tabel ditulis dengan huruf besar pada huruf
pertama setiap kata kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris
51
kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul tabel dengan jarak satu
spasi, berilah jarak 3 spasi antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel. Nomor
tabel ditulis dengan angka Arab sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab di
mana tabel itu dimuat dan nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan. Dengan
demikian untuk setiap bab nomor urut tabel dimulai dari nomor 1.
Contoh:
Tabel 5.1 Status Gizi Balita menurut Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin.
Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul "Status Gizi Balita
menurut Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin" terdapat pada bab V nomor urut yang
pertama.
Tabel 2.3 Tingkat Motivasi Mahasiswa Universitas Negeri Makassar Tahun
2002
Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul "Tingkat Motivasi
Mahasiswa Universitas Negeri Makassar Tahun 2002" terletak pada bab II nomor
urut ketiga.
Tabel terdiri atas kolom dan lajur. Kolom tidak diberi garis vertikal. Bagian
atas dan bawah tabel, serta judul kolom diberi garis horizontal dengan jarak 1.5 spasi.
Lebat tabel tidak boleh melewati lebar daerah pengetikan. Untuk tabel yang
memanjang dapat diketik sesuai dengan lebar kertas. Tabel yang dapat dimuat pada
satu halalman diketik secara utuh pada satu halaman.
Menguraikan isi tabel dengan cara hanya mengulangi angka-angka dalam tabel
hendaknya dihindari. Nomor tabel sebaiknya disebutkan dalam penulisan, dengan
jalan menyebutkan noomor urut identitasnya, misalnya berdasarkan Tabel 5.1
Penyebutan berdasarkan "tabel di atas", seperti pada "tabel di bawah ini" atau seperti
"tabel berikut" karena seringkali, setelah naskah diedit, posisi tabel pada halaman
yang dimaksud mungkin tidak dapat dipertahankan.
Contoh :
52
Tabel 5.1 Status Gizi Balita menurut Tempat Tinggal dan Jenis Kelamin
Untuk keperluan ilmiah banyak sekali macam ilustrasi yang dapat digunakan
untuk meningkatkan keefektifan komunikasi. Foto, lukisan, peta, gambar garis,
grafik, atau histogram, dan bagan, adalah macam ilustrasi yang sering digunakan.
Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang dapat dengan
mudah dipahami. Panyajian gambar hendaknya dimaksudkan untuk menekankan
hubungan tertentu yang signifikan dan tidak harus dimaksudkan untuk membangun
deskripsi.
a. Penggunaan Bahasa
Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, formal,
tepat, dan lugas. Gaya bahasa yang formal dan lugas membutuhkan kemampuan
menggunakan kosakata dan istilah yang tepat, kemahiran menyusun kalimat
sempurna, tidak berbelit-belit, serta struktur alinea yang runtut. Kelugasan dan
keformalan gaya bahasa juga diwujudkan dengan menggunakan kalimat pasif serta
menghindari penggunaan kata ganti orang seperti, kami, kita, dan saya.
b. Ciri Bahasa Indonesia Baku
1) Pemakaian prefiks me- dan ber- -bila ada- secara ekplisit dan konsisten.
Contoh:
Penyakit menyerang kampung itu (baku)
Penyakit serang kampung itu (nonbaku)
2) Pemakaian fungsi gramatikal (subyek, predikat, dan sebagainya) secara ekplisit
dan konsisten.
Contoh:
Ia pergi ke kantor (baku)
Ia ke kantor (nonbaku)
3) Pemakaian konjungsi; bahwa, dan, karena, dan –bila ada, secara ekplisit dan
konsisten.
Contoh:
Disadari bahwa data belum terkumpul semua (baku).
Disadari, data belum terkumpul semua (nonbaku).
Engkau tidak menyadarinya karena ia penipu (baku).
Engkau tidak mempercayainya, ia penipu (nonbaku).
4) Pemakaian pola frasa verbal aspek + agen + verba –bila ada- secara konsisten.
Contoh:
Sudah engkau baca buku itu ? (baku).
Engkau sudah baca buku itu? (nonbaku).
Pernapasan daun sudah saya amati (baku).
Pernapasan daun saya sudah amati (nonbaku).
5) Pemakaian konstruksi sintaksis.
Contoh:
... karena
... ketika
... sesungguhnya
... sungguhpun
... sebelum
... sesudah
Penghubung antarkalimat harus selalu diikuti tanda koma
Jadi, ...
Pertama, ...
Ketiga, ...
Selanjutnya, ...
Kemudian, ...
Akan tetapi, ...
Walaupun demikian, ...
Dalam pada itu, ...
Sebagai simpulan, ...
Meskipun demikian, ...
Oleh karena itu, ...
Sehubungan dengan itu, ...
Lagi pula, ...
Meskipun begitu, ...
Selain itu, ...
Sebaliknya, ...
Misalnya, ...
Sebenarnya, ...
c. Penggunaan Tanda Baca
Tanda baca yang paling umum digunakan adalah titik (.), koma (,), titik koma
(;), titik dua (:), tanda tanya (?), tanda seru (!). Di samping tanda baca utama sebagai
sarana kebahasaan juga menyediakan seperangkat tanda-tanda lain seperti tanda
hubung (-), tanda kurung ( (...) ), tanda petik ("..."), tanda petik tunggal ('...'), tanda
elipsis (...), tanda garis miring (/), tanda ampersan (&), tanda sama dengan (=), tanda
kali (x), dan tanda bagi (:).
Berikut ini beberapa kaidah penting yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
berbagai tanda baca.
1) Tanda Titik (.)
Tanda titik selalu digunakan
56
Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mengikuti induk kalimatnya ( Saya tidak akan datang kalau
hari hujan ).
3) Tanda Titik Koma (;)
Titik koma merupakan tanda koordinasi dan digunakan untuk memisahkan unsur-
unsur sintaksis yang setara, atau dalam deret yang di dalamnya sudah mengandung
tanda baca lain.
4) Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua digunakan untuk :
a) Menandakan nisbah perbandingan;
b) Menekankan urutan pemikiran di antara dua bagian kalimat lengkap;
c) Memisahkan judul dan anak judul;
d) Memisahkan tahun dan halaman kalau pengacuan halaman dilakukan pada
sistem pengarang-tahun dalam teks (Rahmat, 2000: 130);
e) Memisahkan bab dan ayat dalam kitab suci (Surat Al Baqarah: 183);
f) Menghubungkan angka jam dan menit (pukul 13:45); dan
g) Memisahkan kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian:
Ketua : Burhanuddin
Sekretaris : Hamsinah
h) Titik dua (:) digunakan pada kalimat lengkap, yang diikuti rincian berupa kata
atau frasa
Contoh :
Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain,
adalah sebagai berikut :
- Warga negara indonesia;
- Berusia antara 18 dan 40 tahun;
- Tidak pernah dihukum;
- Berkelakuan baik; dan
- Berbadan sehat.
Tanda titik dua tidak digunakan sebelum rincian yang merupakan pelengkap
kalimat atau karena kalimat pengantarnya belum lengkap.
Contoh:
Syarat-syarat untuk melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain adalah:
- Warga negara indonesia;
- Berusia antara 18 dan 40 tahun;
- Tidak pernah dihukum;
- Berkelakuan baik; dan
58
- Berbadan sehat.
Tanda titik dua diganti dengan tanda titik pada kalimat lengkap, yang diikuti suatu
rincian berupa kalimat lengkap pula.
Contoh:
Syarat-syarat untuk melamar menjadi pegawai negeri sipil antara lain adalah:
- Pelamar adalah warga negara indonesia.
- Pelamar harus berumur antara 18 dan 40 tahun.
- Pelamar tidak pernah dihukum.
- Yang bersangkutan harus berkelakuan baik.
- Yang bersangkutan harus berbadan sehat.
5) Tanda Tanya (?)
Tanda tanya digunakan pada akhir kalimat pertanyaan langsung dan diketik rapat
dengan huruf yang mendahuluinya. Contoh: Siapakah penulis buku itu?
6) Tanda Petik ("...")
Tanda petik digunakan untuk
a) Mengapit kutipan langsung yang berasal dari pembicaraan langsung, naskah,
atau bahan tertulis lain; dan
b) Mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti
khusus ("coba dan ralat").
7) Tanda Petik Tunggal ('...')
Tanda petik tunggal digunakan untuk
a) Mengapit petikan yang tersusun di antara petikan lain; dan
b) Mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan, kata atau ungkapan asing (feed-
back 'balikan', survive 'sintas', instead of 'alih-alih').
8) Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis digunakan untuk menunjukkan bahwa ada bagian yang
dihilngkan pada suatu kutipan. Penulisan unsur titik pada tanda elipsis dalam
bahasa indonesia tidak dipisahkan oleh spasi, jadi berbeda dengan kebiasaan
beberapa negara barat tertentu. Tanda elipsis dengan titik empat digunakan pada
akhir kutipan bila ada kata-kata yang dihilangkan dalam kutipan.
9) Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring digunakan untuk
a) Mengganti tanda bagi atau menunjukkan bilangan pecahan (1/2 = 0,5).
b) Mengganti kata dan, atau diantara dua perkataan yang tidak dimaksudkan
sebagai pilihan sinonim yang diselangkan (permusyawaratan/perwakilan).
c) Memisahkan bagian-bagian penanggalan yang ditulis dengan angka, terutama
dalam penulisan label (2/8/1995; perlu dicatat bahwa dalam karya ilmiah
59
teks hanya dilakukan pada pengutipan pertama saja. Pada pengutipan seterusnya
nama pengarang pertama saja yang ditulis diikuti singkatan dkk. ('dan kawan-
kawannya'), atau dapat juga digunakan singkatan universal "et al.". (berasal dari
bahasa latin et alii atau et aliae yang berarti dan orang-orang lain). Contoh: Williams
et al. (1991). Tidak ada titik sesudah "et". Karya yang ditulis oleh lebih dari tiga
orang, penulisan nama pengarang dalam teks, hanya nama pertama yang dicantumkan
diikiuti kata et al, untuk setiap kali pengutipan.
Untuk karya yang ditulis oleh lebih dari satu orang, sebaiknya digunakan tanda
ampersan (&) untuk menghubungkan nama pengarang yang terakhir dengan nama
pengarang yang menda-huluinya. Hal ini digunakan untuk menghindari terjadinya
kejanggalan kalau rujukan yang diacu dalam teks adalah tulisan dari berbagai bahasa
misalnya; dan (Indonesia), and (Inggris), en (Belanda), und (Jerman), dan
sebagainya.
Jika ada beberapa buku yang dijadikan acuan ditulis oleh orang yang sama dan
diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun diikuti oleh lambang a, b, c, dan
seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul
buku-bukunya. Acuan dari dokumen resmi pemerintahan yang diterbitkan oleh suatu
penerbit tanpa penulis dan tanpa lembaga, maka yang menggantikan nama penulis
adalah nama dokumen, disusul tahun penerbitan.
Mengacu pada tulisan dalam surat kabar tanpa nama penulis, maka yang
menggantikan nama penulis adalah nama surat kabar. Sumber yang dikeluarkan oleh
suatu lembaga atau organisasi, tanpa nama penulis, maka nama lembaga atau
organisasi menggantikan nama pengarang.
Sumber yang merupakan kutipan dari pengarang/penulis lain, cara mengutipnya
dalam teks disusun sebagai berikut; nama penulis sumber asli, tahun dalam kurung,
kalau tahun tidak tercantum ditulis "tanpa tahun" diikuti kata "dalam" kemudian
nama penulis yang mengutip, diikuti tahun dalam kurung. Contoh: Studi yang relevan
dengan kepemimpinan wanita adalah penelitian McClelland (tanpa tahun) dalam
Noerhadi (1991), yang mengkaji achievement motivation atau motivasi keberhasilan
dalam kepemimpinan, yang membedakan dua macam motivasi yaitu motivasi untuk
mendekati sukses dan motivasi untuk menghindari kegagalan.
Kutipan langsung yang terdiri atas 1 – 3 baris disisipkan dalam alinea yang
sama dengan memakai tanda petik. Contoh: "penduduk kota yang hidup
berkecukupan,dua kali lebih banyakkena penyakit kencing manis dibanding dengan
penduduk desa" (Nasedul, 1997: 36). Kutipan langsung yang terdiri atas empat baris
atau lebih dilakukan dengan sistem "blok" dengan jarak satu spasi dan dimulai pada
63
ketukan keenam, kutipan tidak dibatasi tanda petik. Contoh kutipan langsung
disajikan sebagai berikut:
Gizi salah bisa timbul bukan karena kurangnya jumlah makanan yang
dikonsumsi, melainkan karena susunannya yang tidak seimbang, mungkin pula
karena proses mempersiapkannya yang kurang tepat. Berbagai penyakit
degeneratif, seperti stroke, jantung, dan kanker sebenarnya dapat dijauhkan bila
memperhatikan konsumsi dan cara mempersiapkan makanan (Tarwotjo, 1998).
C. Penulisan Identitas Daftar Pustaka
Pada bagian akhir sebuah tulisan ilmiah sudah dibakukan tersajinya daftar
acuan yang dipakai dalam menyusun naskah karangan. Daftar acuan merupakan
daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya yang dikutip, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca, tetapi tidak dikutip tidak
dicantumkan dalam daftar acuan, sedangkan semua sumber yang dikutip secara
langsung ataupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Pada umumnya, unsur yang ditulis dalam daftar acuan secara berturut-turut
meliputi (1) nama penulis ditulis dengan urutan: nama akhir, nama awal, dan nama
tengah, tanpa gelar akademik, (2) tahun penerbitan, (3) judul, termasuk anak judul
(subjudul), (4) kota tempat penerbitan, dan (5) nama penerbit, halaman (volume dan
nomor halaman untuk jurnal). Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi bergan-tung jenis
sumber pustakanya.
1. Acuan dari Buku
a. Buku yang berisi satu karangan dan ditulis oleh satu atau lebih dari satu
orang
Penulisan acuan disusun sebagai berikut: Nama penulis ditulis paling depan
diikuti dengan tahun penerbitan. Judul buku dicetak miring dengan huruf besar
pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Edisi atau jilid/cetakan dalam kurung
(jika ada). Tempat penerbitan dan nama penerbit diisahkan dengan titik dua (:).
Contoh:
Arief, M. I. 2008. Ekonomi Moneter dan Perbankan. Makassar: Badan Penerbit
UNM.
Aswi & Sukarna, 2006. Analisis Deret Waktu. Makassar: Andira Publisher.
Faizal, S., 1992. Format-Format Penelitian Sosial:Dasar-Dasar dan Aplikasi.
Jakarta: Rajawali Press.
Frankle, R. T. & Owen, A. Y. 1978. Nutrition in the Community:The Art of
Delivering Services. Saint Louis: The C. V. Mosby Company.
64
d. E-mail Pribadi
Nama pengirim (jika ada) ditulis paling depan disertai keterangan dalam
kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal,
bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai
keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi).
Contoh:
Davis, A. (a.davis@uwts.edu.au). 10 Juni 1996. Learning to Use Web
AuthoringTools. E-mail kepada Alison Hunter
(huntera@usq.edu.au).
atau Disertasi dicetak miring, kemudian pernyataan tidak diterbitkan. Nama kota
tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Bangkona, D. 1989. Women in Development: Their Roles in Agricultural
Production and Family Nutrition in South Sulawesi Indonesia.
Unpublished Dissertation. Pullman, Washington: Washington State
University.
Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajar
Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi. Tidak diterbitkan. Malang: Program
Pascasarjana IKIP Malang.
Tiro, M. A. 1991. Edgeworth Expansion and Bootstrap Approximation for M-
Estimators of Linear Regression Parameters with Increasing Dimensions.
Unpublished Dissertation. Ames, lowa: lowa State University.
7. Acuan dari Buletin
Nama penulis diikuti tahun penerbitan, judul artikel, kemudian nama
Buletin dicetak miring, dan nomor terbitan, tahun keberapa, dan halaman artikel.
Contoh:
Suyono, H. 1994. Membangun Keluarga Sejahtera Ikut Mengentaskan
Kemiskinan. Buletin KB Nasional, No. 2. Tahun I, 3 – 4.
8. Acuan dari Laporan
Nama laporan ditulis paling awal, diikuti tahun, judul, artikel, kota
penerbitan, nama lembaga yang menerbitkan (mengeluarkan laporan).
Contoh:
Population Report. 1995. More Evidence in the Cancer Debate. Baltimore, MD:
The Johns Hopkins School of Hygiene and Public Health, Population
Information Programs, Center for Communication Programs.
9. Acuan dari Prosiding/Risalah
Penulisan identitas acuan dimulai dengan nama penulis, diikuti tahun,
judul artikel. Diikuti kata "Dalam" kemudian nama penyunting atau editor (kalau
ada), nama prosiding/risalah dicetak miring, nomor halaman artikel dalam
69
Ater, E.C. & Khan, S. 1988. Gender Role Analysis in Rural Housland in
Punjab Province, Pakistan. InH. C. Brittin (Ed.). Research Abstracts of
the IFHE XVI World Congress. July 24 – 29th 1988. Minneapolis
Minnesota: University of Minnesota.
Soembodo, B. 1989. Keadaan Sosial Ekonomi Migran di kota Surabaya.
Dalam Puruhito (Ed.). Kumpulan Abstrak Penelitian Universitas
Airlangga Tahun 1984 – 1987. Surabaya: Lembaga Penelitian Universitas
Airlangga.
13. Acuan dari Dokumen Resmi Pemerintah Tanpa Nama Penulis
a. Dokumen yang Diterbitkan oleh suatu Penerbit Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis paling awal dengan cetak miring,
diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit, dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tantang Guru dan Dosen &
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan
Nasional. Jakarta: Wacana Intelektual.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. 1989. Jakarta: PT Kresiasi Jaya
Utama.
b. Dokumen yang Ditulis Atas Nama Lembaga dengan atau Tanpa Penerbit
Nama lembaga penanggungjawab ditulis paling awal, diikuti dengan
tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama
lembaga yang bertanggungjawab atas pener-bitan karangan tersebut, atau nama
penerbit (kalau ada).
Contoh:
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1992. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Jakarta: Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.
72
DAFTAR PUSTAKA
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Malang. 1993. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, dan Laporan Penelitian
(Edisi Ketiga). Malang: IKIP Malang.
Nandika, D. 2004. IPTEK, Perguruan Tinggi dan Daya Saing Bangsa, P3M,
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta (Mimeograph).
Nandika, D., Soekartawi, R.R., Noor, R.R., Wiryawan, K.G., & Muladno. 2006.
Universitas, Riset dan Daya Saing Bangsa. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rifai, M.A. 2001. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan, dan Penerbitan Karya
Ilmiah Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press bekerja sama
dengan DP3M Ditjen Dikti.
Siktus. G. 2001. Etika Penulisan Artikel Ilmiah. Makalah disajikan pada Pelatihan
Penulisan Artikel Ilmiah bagi staf Pengajar dan Peneliti dalam Lingkup
Perguruan Tinggi untuk Kawasan Timur Indonesia. Diselenggarakan oleh
Ditjen Dikti Depdiknas. Makassar: UNM, 23-27 Juli 2001.
Weingarten, H. 2001. Building a Research University that Puts Students First. Pidato.
Disampaikan pada ‘The Chancellor’s Club Dinner’ di Calgary, Kanada pada 6
November 2001 (http://www.fp.ucalgary.ca/unicomn/prezchancellor.htm)
Lampiran 1. Format Halaman Sampul Usulan Penelitian PNBP (Warna Sampul Coklat
Tua)
USULAN
JUDUL PENELITIAN.....
TIM PENGUSUL
(Nama ketua dan anggota tim, lengkap dengan gelar dan NIDN)
Keterangan:
HALAMAN PENGESAHAN
Kota, tanggal-bulan-tahun
Mengetahui,
Dekan/Direktur PPs Ketua Peneliti,
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Makassar
Tanda tangan
(Nama Lengkap)
NIP.
78
PNBP ……………… *
JUDUL PENELITIAN...................
Ketua/Anggota Tim
Dibiayai oleh:
DIPA Universitas Negeri Makassar Nomor ..................., tanggal..............
Sesuai Surat Keputusan Rektor Universitas Negeri Makassar Nomor : ..........................,
tanggal .........................
Keterangan:
* Tulis Penelitian PNBP Fakultas..../ PPs/ Pusat
79
HALAMAN PENGESAHAN
Kota, tanggal-bulan-tahun
Mengetahui,
Dekan/Direktur PPs Ketua Peneliti,
Menyetujui,
Ketua Lembaga Penelitian
Universitas Negeri Makassar
Tanda tangan
(Nama Lengkap)
NIP.
80
1 Kegiatan 1
2 Kegiatan 2
3 ......
4 ......
5 Kegiatan ke-n
81
1.Nama Kegiatan
Tanggal
Catatan
Hasil
2.Nama Kegiatan
Tanggal
Catatan
Hasil
3.dan seterusnya
Tanggal
Catatan
Hasil
3. Transportasi
1.
2.
3.
JUMLAH
4
Total (Rp)
Terhitung:
84
3
85
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin
3 Jabatan Fungsional
4 NIP/NIK/Identitas lainnya
5 NIDN
6 Tempat dan Tanggal Lahir
7 E-mail
9 Nomor Telepon/HP
10 Alamat Kantor
11 Nomor Telepon/Faks
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan
Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul
Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama
Pembimbing/Promotor
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1
2
3
86
1
2
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian PNBP.
Kota, Tanggal
Pengusul,
Tanda tangan
(Nama Pengusul)
88
1. Pedoman Umum
a. Naskah merupakan ringkasan dari hasil penelitian yan telah dilakukan
b. Naskah dikumpul dalam bentuk hardcopy dan softcopy dengan format PDF
c. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan
menggunakan jenis huruf Times New Roman font 11. Panjang naskah sekitar
8-15 halaman dengan menggunakan spasi 1.
d. Setting halaman adalah 2 kolom dengan equal with colomn dan jarak antar
kolom 5 mm, sedangkan judul, identitas penulis, dan abstract ditulis dalam 1
kolom.
e. Ukuran kertas adalah A4 dengan margin 3,3,3,3 cm.
2. Sistematika Penulisan
a. Bagian awal : Judul, identitas penulis, dan asbtract (dalam bahasa Inggris)
b. Bagian utama : Pendahuluan, kajian teori, hipotesis (jika ada), metode
penelitian,
hasil dan pembahasa, kesimpulan, dan saran (jika ada)
c. Bagian akhir : Ucapan terima kasih (jika ada), keterangan simbil (jika ada),
dan
daftar pustaka.
4. Abstract
a. Abstract dituliskan dengan menggunakan bahasa Inggris dan berisi tentang
tujuan penelitian, metode, dan hasil penelitian yang diperoleh.
b. Jumlah kata dalam abstract maksimum 250, dan diketik spasi 1
89
c. Abstract ditulis dengan jenis huruf Times New Roman font 11 dan tanpa
identasi pada awal kalimat.
d. Abstract dilengkapi dengan 3 – 5 keywords yang dicetak tebal (bold)