PENGUKURAN
5.1 Umum
5.1.2 Laboratorium harus memperhitungkan faktor-faktor
tersebut untuk keperluan:
KP tidak langsung/rambatan
• Suhu mempengaruhi volume
Evaluasi Tipe A
ni derajat kebebasan
y f (x1 , x2 , x3 ,....x n )
BESARAN UKUR LUARAN
BESARAN UKUR MASUKAN
• Bila xi , i=1, 2, 3, independent, maka
uY ub ua
2 2
Y ab uY aub bua
2 2
2 2
1 a
Y a/b uY u a 2 ub
b b
2 2
uY ub u a
Y ab
Y b a
Ketidakpastian relatip
r
uY
r 2
ub r 2
ua
2 2
uY u a ub
Y a/b
Y a b
Ketidakpastian relatip
r
uY
r 2
ub r 2
ua
• Bila tidak diketahui independensi xi, derajat
korelasinya dapat ditentukan dengan
u ( x1 , x2 ) KP ( x1 , x2 )
r
u x1 u x2 KP ( x1 ) KP ( x2 )
• Bila
r 0 maka x1 dan x2 independen
r 1 maka x1 dan x2 berkorelasi
Bila berkorelasi
2
n
Y n
Y Y
uY u xi u xi u xi
i 1 i
x i 1,i j j i
x x
uY u a ub
Ketidakpastian tipe B
Ketidakpastian yang diperoleh berdasarkan
justifikasi ilmiah berdasarkan informasi dari:
• Data sebelumnya
• Pengetahuan tentang sifat instrumen dan
bahan
• Spesifikasi pabrik
• Data dari sertifikat
• Data dari handbook
• Distribusi kotak: bila sebaran nilai ada di
semua rentang data. Bila rentang data a,
a
maka KP-nya adalah 2 3 u
nilai kalibrasi
Bila nilai terletak
ditengah tengah
a<x<a
u gab u u u
rep 2 sert 2
Person 2
u
skala 2
u Mi lingk 2
Contoh: Pengukuran Densitas Benda
Contoh Perhitungan KP rapat massa
Model
( M isi M kosong ) M
V V
Diagram tulang ikan
u Mi
rep 2
u Mi sert 2
u Mi u Mi
drift 2
skala 2
u Mi
• KP Massa kosong (Mk), memiliki komponen KP
yang sama seperti komponen Massa isi.
u Mk
rep 2
u Mk sert 2
u Mk u Mk
drift 2
skala 2
u Mk
Komponen Volume (V)
• Repeatibility
• Sertifikat
• Suhu
uV u
rep 2
uV sert 2
uV T
2
skala 2
uV
Komponen Volume (V)
• Repeatibility
• Sertifikat
• Suhu
uV u
rep 2
uV sert 2
uV T
2 skala 2
uV
• Perhitungan lebih mudah menggunakan
ketidakpastian relatip untuk model melibatkan
perkalian dan pembagian
Komponen KP dari M disumbang oleh Mi dan
Mk
uM u u
Mi
2
Mk
2
u Mr
uM
M uM u u
Mi
2
Mk
2
u
uV
uVr rep 2 sert 2 2 skala 2
V uV uV uV T uV
KP dari Kurva Linier
Hubungan ini biasa digunakan untuk menentukn konsentrasi analit
yang ada pada sample dengan membuat kurva kalibrasi bahan standar
yang telah diketahui konsentrasinya.
Cara seperti ini biasa digunakan pada analisis analit dengan AAS
(atomic Absorbtion Spectroscopy), ICP (Induced Couple Plasma), GC
(Gas Chromatography), HPLC (High Pressure Liquid cromatography),
TLC (Thin Film Chromatography), Spectrometer.
Bila hubungan antara 2 variabel input dan respon linier, maka KP
muncul dari persamaan linier diperhitungkan dari kurva kalibrasi.
Jumlah titik pada kurva kalibrasi adalah 7<x<10 kecuali bila metode
menyatakan berbeda dengan nilai tersebut.
Bila konsentrasi anali ditentukan dengan kurva tersebut, maka
perhitungan KP dilakukan setelah membuat kurva kalibrasi.
Menghitung KP dari Kurva Kalibrasi
y i a bxi
2
SSR
2
S SR
2
y y
i c
2
a y bx x x y y
i i
b
x x
2
i
S
2
1 x 2
ub SR
2
ua SSR
2 2
2
i
x x 2
n xi x
SSR adalah ketidakpastian
karena data aseli terhadap
kurva kalibrasi
Dr. Harsojo SU, M.Sc, FMIPA UGM
• Bila Y berasal dari sejumlah m nilai
Langkah Estimasi KP
Kenali Proses pengukuran
• What: apa yang digunakan untuk mengukur
(alat)
• Where: dimana mengukurnya (lingkungan)
• When: kapan mengukurnya (repeatibility)
• How: metode mengukurnya (model,
recovery, KP rambatan, KP gabungan)
Penggabungan KP
Bila kita menggabungkan berbagai macam KP
dengan berbagai macam sumber yang berbeda,
maka penggabungan dilakukan dengan jumlahan
kwadrat (Central Limit Theory)
u gab u u u
rep 2 sert 2 kurva 2
u
skala 2
u Mi lingk 2
Penulisan Hasil
Hasil akhir yang dipublikasikan
U ku g gabungan
Faktor cakupan
u komponen
tipe B yang
menyusun
• Digunakan untuk menentukan tingkat kepercayaan
dan faktor cakupan melalui tabel
Dr. Harsojo SU, M.Sc, FMIPA UGM