Anda di halaman 1dari 9

UJI VALIDITAS

UAS. KELOMPOK II

TINKAT : II E(SEMESTER) 4

Agustinus kegou(pengertian)

Devi ayu lovita sari(pengertian)soal

Elipin pigai(pengertian)

Ikelin agapa(pengertian)soal

Willem dudai(pengertian)

Kornelia dou (manfaat)

Margareta iyai(manfaat)soal

Nando marsel tebay(manfaat)

Olince dogom(tujuan)

Penias ugipa(tijuan)

MK. EVALUASI PEMBELAJARAN

DP. MK : FELIX DEGEI S.pd, M.Ed

UNIVERSITAS CENDRAWASIPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UPP. PGSD NABIRE

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

(FKIP)

i
DAFTAR I

UJI VALIDITAS.........................................................................................................................i
DAFTAR I...................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................1
I.PENGERTIAN ANALISIS VALIDITTAS..............................................................................2
II. TUJUAN ANALISIS VALIDITASI......................................................................................3
III.MANFAAT ANALISIS...........................................................................................................3

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Tuhan karena berkat dan rahmatnya kami dapat menyelesaikan rangkuman uji
validitas ini dengan baik ,rangkuman ini adalah sala satu tugas akhir untuk menuntaskan salah
satu nilai mata kuliah EVALUASI PEMBELAJARA yang diberikan oleh bapak FELIX DEGEI
M .E&.

Kami ucapakan banyak terimaksih kepada semua pihak yang telah bekerja sama

1.Pak FRANCISKUS DONBOSKO S.Pt,M .Pd; selaku kepala pengelola kampus

2. Pak FELIX DEGEI M.e&;selaku guru mata kuliah EVALUASI PEMBELAJARAN

3.Teman teman yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Kami mohon maaf jika ada salah kata dari rangkuaman, kami mohon berikan masukan dan saran
guna untuk pengubahan rangkuman ini terimakasih

1
I.PENGERTIAN ANALISIS VALIDITTAS

Scarvia B. Anderson dalam Arikunto (2007: 69) menyebutkan “A test is valid if it


measures what it purpose to measure”, yang artinya suatu tes dikatakan valid apabila tes
tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Suatu pengukuran mempunyai validitas yang
tinggi apabila menghasilkan data secara akurat, memberikan gambaran mengenai variabel
yang diukur seperti dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut. Akurat dalam hal ini
berarti tepat dan cermat sehingga apabila tes menghasilkan data yang tidak relevan
dengan tujuan pengukuran maka dikatakan sebagai pengukuran yang memiliki validitas
rendah.
pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang
valid tidak hanya mampu menghasilkan data yang tepat akan tetapi juga harus
memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berarti bahwa
pengukuran itu dapat memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil- kecilnya
di antara subjek yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dalam bidang pengukuran
aspek fisik, bila kita hendak mengetahui berat sebuah cincin emas maka kita harus
menggunakan alat penimbang berat emas agar hasil penimbangannnya valid, yaitu tepat
dan cermat. Sebuah alat penimbang badan memang mengukur berat, akan tetapi tidaklah
cukup cermat guna menimbang berat cincin emas, karena perbedaan berat yang sangat
kecil pada berat emas itu tidak akan terlihat pada alat ukur berat badan.
Demikian pula kita ingin mengetahui waktu tempuh yang diperlukan dalam
perjalanan dari satu kota ke kota lainnya, maka sebuah jam tangan biasa akan dianggap
cukup cermat untuk menghitung waktu dalam satuan jam dan menit sehingga akan
menghasikan pengukuran waktu yang valid. Akan tetapi, jam tangan yang sama tentu
tidak dapat memberikan hasil ukur yang valid mengenai waktu yang diperlukan seorang
atlit pelari cepat dalam menempuh jarak 100 meter, dikarenakan dalam hal itu diperlukan
alat ukur yang dapat memberikan perbedaan satuan waktu terkecil sampai kepada
pecahan detik yaitu stopwatch.
Menggunakan alat ukur yang bertujuan untuk mengukur suatu aspek tertentu akan
tetapi tidak dapat memberikan hasil ukur yang cermat dan teliti, tentu akan menimbulkan
kesalahan atau eror. Kesalahan itu dapat berupa hasil yang terlalu tinggi (overestimated)
atau yang terlalu rendah (underestimated). Alat ukur yang valid akan memiliki tingkat
kesalahan yang kecil sehingga angka yang dihasilkannya dapat dipercaya sebagai angka
yang sebenarnya atau angka yang mendekati keadaan sebenarnya.Validitas adalah
pertimbangan yang paling utama dalam mengevaluasi kualitas tes sebagai instrumen
ukur. Konsep validitas mengacu kepada kelayakan inferensi tertentu yang dapat dibuat
berdasarkan skor hasil tes yang bersangkutan. Pengertian validitas sangat erat berkaitan
dengan masalah tujuan suatu pengukuran.
Oleh karena itu, tidak ada validitas yang berlaku umum untuk semua tujuan
pengukuran. Suatu alat ukur dirancang hanya untuk suatu tujuan yang spesifik sehingga
hanya menghasilkan data yang valid untuk tujuan tersebut saja.

2
II. TUJUAN ANALISIS VALIDITASI

Untuk melihat seberapa tepat variabel yang digunakan dalam penelitian. Suatu
penelitan dapat dikatakan valid apabila mampu memberikan hasil atas apa yang benar-
benar ingin diukur.

III.MANFAAT ANALISIS

Manfaat validitas yaitu untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu instrument pengukuran dalam melakukan fungsi ukurnya yaitu agar data yang
diperoleh bisa relevan/sesuai dengantujuan diadakannya pengukuran tersebut.

IV. CONTOH SOAL


Cara menentukan tingkat (indeks) validitas ialah dengan menghitung koefisien korelasi
antara alat ukur yang akan dicari validitasnya, dengan alat ukur yang telah dilaksanakan atau
ada sebelumnya. Dengan asumsi bahwa alat ukur yang telah ada sebelumnya memiliki
validitas yang tinggi (baik), sehingga hasil evaluasi yang digunakan sebagai kriteria itu telah
mencerminkan kemampuan siswa sebenarnya. Alat ukur yang sering dijadikan sebagai alat
evaluasi kemampuan siswa adalah berupa kumpulan soal-soal atau yang disebut juga dengan
tes.
Untuk tipe test objektif maupun tipe tes uraian dapat ditentukan validitas dari tes secara
keseluruhan. Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk menentukan validitas tes secara
keseluruhan tersebut adalah dengan menggunakan teknik pengukuran. Adapun teknik yang
digunakan untuk mengukur validitas tes secara keseluruhan adalah teknik Korelasi Product
Moment yang dikemukakan oleh Pearson. Dalam hal ini variable X mewakili skor total yang
diperoleh siswa dari tes yang akan dicari validitasnya, sedangkan variable Y menunjukkan
skor total tes lainnya yang dijadikan sebagai kriterium atau pembanding.
Terdapat dua buah rumus korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson.
Diantaranya yaitu sebagai berikut.
1. Korelasi Product Moment  dengan Simpangan
Rumus korelasi product moment dengan simpangan adalah sebagai berikut.

r xy=
∑ xy
√( ∑ x 2)(∑ y 2)
2. Korelasi Product moment  dengan Angka Kasar
Rumus korelasi product moment  dengan angka kasar adalah sebagai berikut.
N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r XY =
√[ N ∑ X −(∑ X ) ][ N ∑ Y −(∑ Y ) ]
2 2 2 2

3
Keterangan:
r XY = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang

dikorelasikan ( x=X − X̄ dan y=Y −Ȳ )

∑ xy = jumlah perkalian x dengan y


x2 = kuadrat dari x
2
y = kuadrat dari y
N = banyak subjek

Contohnya : Misalkan untuk mencari validitas tes matematika (X) di perguruan tinggi, dengan
kriterium yaitu nilai matematika hasil tes seleksi masuk perguruan tinggi (Y), maka
dapat digunakan 2 cara yaitu sebagai berikut.
a. Korelasi Product Moment  dengan Simpangan
Tabel 2.1. Validitas nilai tes matematika di perguruan tinggi dengan skor simpangan
2 2
No Peserta Tes X Y X̄ Ȳ x y x y xy
1 Vani 8 6 7.467 6.067 0.533 -0.067 0.284 0.004 -0.036
2 Sukma 7 6 7.467 6.067 -0.467 -0.067 0.218 0.004 0.031
3 Vierra 6 4 7.467 6.067 -1.467 -2.067 2.151 4.271 3.031
4 Aura 7 6 7.467 6.067 -0.467 -0.067 0.218 0.004 0.031
5 Wina 8 7 7.467 6.067 0.533 0.933 0.284 0.871 0.498
6 Bagus 7 5 7.467 6.067 -0.467 -1.067 0.218 1.138 0.498
7 Bagas 6 5 7.467 6.067 -1.467 -1.067 2.151 1.138 1.564
8 Gung Gus 8 7 7.467 6.067 0.533 0.933 0.284 0.871 0.498
9 Dika 7 7 7.467 6.067 -0.467 0.933 0.218 0.871 -0.436
10 Nita 8 7 7.467 6.067 0.533 0.933 0.284 0.871 0.498
11 Kimi 8 7 7.467 6.067 0.533 0.933 0.284 0.871 0.498
12 Bila 8 5 7.467 6.067 0.533 -1.067 0.284 1.138 -0.569
13 Pradnya 9 7 7.467 6.067 1.533 0.933 2.351 0.871 1.431
14 Putra 8 7 7.467 6.067 0.533 0.933 0.284 0.871 0.498
15 Vino 7 5 7.467 6.067 -0.467 -1.067 0.218 1.138 0.498
  jumlah 112 91         9.733 14.933 8.533

X̄ =
∑ X =112 =7 , 467
N
15
Ȳ =
∑ Y =91 =6 , 067
N 15

4
r xy =
∑ xy
√ (∑ x2)( ∑ y2)
8,533
r xy =
√(9, 733 )(14 , 93)
r xy =0,708
Angka 0,708 ini merupakan angka korelasi antara nilai matematika di perguruan tinggi
dengan nilai matematika tes seleksi masuk perguruan tinggi.

b. Korelasi Product Moment dengan Angka Kasar


Tabel 2.2. Validitas nilai tes matematika di perguruan tinggi dengan skor angka kasar
2 2
No Peserta Tes X Y X Y XY
1 Vani 8 6 64 36 48
2 Sukma 7 6 49 36 42
3 Vierra 6 4 36 16 24
4 Aura 7 6 49 36 42
5 Wina 8 7 64 49 56
6 Bagus 7 5 49 25 35
7 Bagas 6 5 36 25 30
8 Gung Gus 8 7 64 49 56
9 Dika 7 7 49 49 49
10 Nita 8 7 64 49 56
11 Kimi 8 7 64 49 56
12 Bila 8 5 64 25 40
13 Pradnya 9 7 81 49 63
14 Putra 8 7 64 49 56
15 Vino 7 5 49 25 35

Jumlah 112 91 846 567 688

N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
r XY =
√ [ N ∑ X −( ∑ X ) ][ N ∑ Y −(∑ Y ) ]
2 2 2 2

(15×688 )−(112×91)
r XY =
√ [(15×846 )−(112 )2][(15×567)−(91 )2]
128
r XY =
√(146 )(224 )
r XY =0 , 708

Korelasi product moment dengan angka kasar menghasilkan angka korelasi yaitu 0.708.

5
Korelasi product moment simpangan dan angka kasar seperti pada perhitungan contoh
diatas menghasilkan hasil berupa koefisien korelasi yang sama yaitu 0,708. Kedua teknik
tersebut bisa saja menghasilkan angka atau hasil yang relatif berbeda, namun perbedaan itu
umumnya tidak terlalu signifikan.
Untuk menafsirkan harga korelasi diatas, maka terdapat dua cara yang dapat
dipergunakan yaitu:
1. mencocokkan nilai koefisen korelasi hasil perhitungan dengan kriteria korelasi.
2. mengkonsultasikan nilai koefisien korelasi ke tabel harga kritis r product moment

(tabel terlampir). Korelasi signifikan jika


r xy > harga kritis tabel. Sedangkan jika

harga
r xy < harga kritis tabel berarti korelasi tidak signifikan.

Dalam Sumarna Surapranata (2004: 59), mencantumkan interpretasi yang lebih rinci

mengenai nilai
r xy dalam kriteria korelasi. Adapun nilai r xy dibagi ke dalam kriteria seperti
tabel berikut ini.
Tabel 2.3. Makna koefisien korelasi product moment
Angka Korelasi Makna
0, 80<r xy≤1 ,00 Korelasi Sangat tinggi

0,60<r xy ≤0,80 Korelasi Tinggi

0, 40<r xy ≤0 , 60 Korelasi Cukup

0, 20<r xy ≤0, 40 Korelasi Rendah

0,00<r xy ≤0,20 Korelasi Sangat Rendah

Sedangkan untuk menentukan tingkat (derajat) validitas alat evaluasi


dapat digunakan kriteria di atas. Dalam hal ini, koefisien korelasi menunjukkan kriteria
validitas dari tes tersebut. Dalam Suherman (1993: 136) diberikan tabel makna koefisien
validitas sebagai berikut.
Tabel 2.4. Makna koefisien validitas
r xy Makna

0, 80<r xy≤1 ,00 Validitas Sangat tinggi

0, 60<r xy ≤0,80 Validitas Tinggi

0, 40<r xy ≤0 , 60 Validitas Sedang

0, 20<r xy ≤0, 40 Validitas Rendah

0, 00<r xy ≤0 ,20 Validitas Sangat Rendah

6
r xy =0 Tidak Valid

Sehingga pada contoh soal diatas diperoleh koefisien validitasnya adalah 0.708, yang
berarti termasuk kategori tes dengan validitas tinggi. Harus diingat bahwa koefisien validitas
yang dibicarakan tersebut adalah validitas soal (tes) secara keseluruhan atau validitas
perangkat tes. Validitas ini berkenaan dengan skor total dari seluruh butir soal yang
dikorelasikan dengan kriterium yang dianggap valid.

Anda mungkin juga menyukai