Anda di halaman 1dari 17

Makalah

UJI COBA INSTRUMENT PENILAIAN

Oleh
WINDA AYU F. ASTUTI
(180710044)

Dosen Pengampu : Nuraini, S.Pd.M.Pd.

FAKULTAS TEKNIK
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
Tugas Laporan Uji Coba Instrumen Penilaian ini tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan Tugas Laporan Uji Coba Instrumen Penilaian ini, saya
banyak mendapat hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
hambatan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Laporan ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.

Saya menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan baik
dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat
saya harapkan untuk penyempurnaan laporan selanjutnya. Untuk itu saya
mengucapkan terima kasih dan semoga Laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Aceh, 22 November 2020

Penulis

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... ii
BAB 1 ............................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.................................................................................................1
1.2. Tujuan .............................................................................................................1
1.3. Manfaat ...........................................................................................................1
BAB II ............................................................................................................................2
PEMBAHASAN .............................................................................................................2
2.1. Pengertian Pengujian Instrumen Penilaian ........................................................2
2.2. Validitas Instrumen..........................................................................................2
2.3. Reliabilitas Instrument .....................................................................................6
2.4. Daya Pembeda .................................................................................................8
2.5. Tingkat kesukaran..........................................................................................10
BAB III.........................................................................................................................12
PENUTUP ....................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan....................................................................................................12
3.2. Saran .............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh proses pembelajaran.
Untuk mengukur keberhasilan proses pembelajaran diperlukan evaluasi dan
proses analisis dari evaluas.Manfaatdari analisis evaluasi untuk mengetahui
kekuatan dan kelemahan pembelajaran dalam rangka meningkatkan proses
pembelajaran. Karena itu begitu pentingnya guru mengadakan analisis butir
soal dengan pengujian instrumen penilaian yaitu validitas, reliabilitas, daya beda
dan pola contoh soal. Ada tiga sasaran pokok ketika guru melakukan analisis
terhadap hasil belajar,yaitu terhadap guru, siswa dan prosedur pembelajaran.
Fungsi analisis untuk guru terutama untuk mendiagnosis keberhasilan
pembelajaran dan sebagai bahan untukmerevisi dan mengembangkan
pembelajaran dan tes.
Bagi siswa, analisis diharapkan berfungsi mengetahui keberhasilan
belajar, mendiagnosa mengoreksi kesalahan belajar, serta Memotivasi siswa
belajar lebih baik. Pada makalah ini akan dibahas mengenai analisis soal berupa
validitas, reliabilitas, daya beda dan pola contoh soal yang berguna sebagai
pedoman bagi pendidikan dalam melakukan analisis soal terutama untuk soal
objektif.

1.2. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari Pengujian Instrumen Penilaian.
2. Menjelaskan jenis-jenis instrumen penilaian
3. Menjelaskan contoh soal dan analisis datanya

1.3. Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian dari Pengujian Instrumen Penilaian.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis instrumen penilaian
3. Untuk mengetahui contoh soal dan analisis datanya

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pengujian Instrumen Penilaian


Suharsimi Arikunto (2010: 203) menyatakan bahwa, “instrumen adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah
olehnya.” Alat atau instrumen evaluasi dalam Suharsimi (2012: 40-51) alat
adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang dalam
melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien”. Anas
Sudjiono (2011: 4) menjelaskan “menilai adalah kegiatan pengambilan keputusan
terhadap sesuatu dengan mendasarkan diri atau berpegangan pada ukuran baik
atau buruk, sehat atau sakit, pandai atau bodoh, dan sebagainya.”
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat dikatakan bahwa
instrumen adalah alat bantu yang digunakan untuk mengumpulkan informasi
tentang variabel yang sedang diteliti. Penilaian adalah proses sistematis
meliputi pengumpulan informasi (angka atau deskripsi verbal), analisis, dan
interpretasi untuk mengambil keputusan. Oleh karena itu, berdasar pada
pengertian instrumen dan penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa, instrumen
penilaian adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data yang digunakan
sebagai landasan analisis dan interpretasi untuk pengambilan keputusan.

2.2. Validitas Instrumen


Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevaliditasan atau
kesahihan suatu instrumen (dalam Arikunto, 2014:211). Sebuah soal tes
dikatakan valid bila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total. Untuk
menguji validitas setiap item butir, skor-skor yang ada pada item butir
dikorelasikan dengan skor total. Perhitungan validitas item butir dilakukan
dengan menggunakan rumus korelasiproduct moment (dalam Arikunto,
2014:317), Yaitu:
� ∑ �� − ( ∑ � ) ( ∑ � )
Rxy =
√{� ∑ �2 −(∑ �)2 }{� ∑ � 2 −(∑ �)2}

Dengan:
X : skor butir soal
Y : skor total
rxy : koefisien korelasi antara skor butir dan skor total
N : banyaknya siswa yang mengikuti tes
Selanjutnya untuk menentukan valid tidaknya suatu butir tes, digunakan uji t
yaitu = √ �− 2 dengan kriteria yang harus dipenuhi adalah jika t hiting > ttabel
2
���� (�1−
�� )

dengan t tabel = t (1-α)(dk) untuk dk = N-2 dan α (taraf signifikan) dipilih 5%. Jika
instrumen itu valid, maka kriteria interpretasi dari koefisien korelasi
menurut Arikunto (2014:319) seperti pada tabel berikut:
Tabel 2.1. Interpretasi Koefisien Korelasi validitas
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,80 < rxy ≤ 1,00 Tinggi
0,60 < rxy ≤ 0,80 Cukup
0,40 < rxy ≤ 0,60 Agak Rendah
0,20 < rxy ≤ 0,40 Rendah
0,00 < rxy ≤ 0,20 Sangat Rendah (Tak
Berkorelasi)
Arikunto, 2012:232

Contoh :

TABEL 1

NO.
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 JUMLAH
RESPONDEN

1 1 5 2 5 3 4 3 2 25

2 4 4 3 3 4 3 2 2 25
3 4 4 2 4 4 4 2 2 26

4 4 4 4 4 4 5 2 2 29

5 5 4 4 4 2 3 2 2 26

6 5 5 4 5 4 4 4 3 34

7 3 2 3 3 2 3 5 4 25

8 2 3 2 2 4 3 1 2 19

9 2 2 1 2 4 3 2 1 17

10 2 3 1 1 2 3 3 1 16

11 2 2 1 1 2 2 4 3 17

12 2 2 1 1 2 1 5 4 18

13 2 3 2 2 4 1 2 3 19

14 2 3 2 2 2 1 2 2 16

15 2 5 2 2 4 1 1 4 21

JUMLAH 42 51 34 41 47 41 40 37 333

Untuk pertanyaan 1 (P1) apakah valid atau tidak valid ?

Untuk pertanyaan 1

NO.
X Y XY X2 Y2
RESPONDEN

1 1 25 25 1 625

2 4 25 100 16 625

4
3 4 26 104 16 676

4 4 29 116 16 841

5 5 26 130 25 676

6 5 34 170 25 1156

7 3 25 75 9 625

8 2 19 38 4 361

9 2 17 34 4 289

10 2 16 32 4 256

11 2 17 34 4 289

12 2 18 36 4 324

13 2 19 38 4 361

14 2 16 32 4 256

15 2 21 42 4 441

JUMLAH 42 333 1006 140 7801

(JUMLAH)2 1764 110889 1012036 19600 60855601

5
Dengan rumus pearson/product moment, yaitu:

Untuk mencari r tabel, dimana df = N-2 maka r tabelnya 0,533. Dengan


begitu r hitung = 0,769 > r tabel = 0,533 jadi, datanya VALID. Begitu dengan
pertnyaan selanjutnya.

2.3. Reliabilitas Instrument


Reliabilitas tes adalah tingkat konsistensi suatu tes, yaitu sejauh mana suatu
tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang konsisten (dalam
Arikunto,
2014:221). Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas bentuk
uraian dikenal dengan rumus
𝑖 Alpha (dalam Arikunto, 2014:238).
� ∑ �� 2
r11 = (
1
�−1) (1 − ��2 )
dengan:
r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan
n : banyak butir soal
∑ ��� : jumlah varians skor tiap-tiap item
2
2
𝜎i : varians total
Untuk koefisien reliabilitas yang menyatakan derajat keandalan alat
evaluasi dapat digunakan interpretasi yang dibuat oleh J.P Guilford (dalam
Arikunto, 2009).
6
Tabel 2.2. Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,90 ≤ r11 ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi (sangat
baik)
0,70 ≤ r11 ≤ 0,90 Reliabilitas tinggi
0,40 ≤ r11 ≤ 0,70 Reliabilitas sedang
0,20 ≤ r11 ≤ 0,40 Reliabilitas rendah
r11 ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah
Arikunto, 2012:232

Contoh :
2.4. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa
yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah
(Arikunto,
2012:226). Untuk menghitung daya pembeda, perlu dibedakan antara skore
kelompok atas (JBA) dengan skor kelompok bawah (JBB), dengan ketentuan
untuk kelompok kecil (kurang dari 100), seluruh kelompok tes dibagi dua sama
besar,
50% kelompok atas dan 50% kelompok bawah (dalam Arikunto, 2012:227).
Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus:
� �� � ���� � �� � � �� � − � �� � ���� � �
DP =
� � �� 𝑤 � ℎ

����� �������� ����


Hasil perhitungan daya pembeda kemudian dinterpretasikan dengan
klasifikasi sebagai berikut:

Tabel 2.3. Klasifikasi Daya Pembeda


Daya Pembeda Interpretasi
0,00 ≤ DP ≤ 0,20 Jelek
0,20 ≤ DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 ≤ DP ≤ 0,70 Baik
0,70 ≤ DP ≤ 1,00 Baik sekali
Arikunto, 2012:232
Contoh :
UJI DAYA BEDA

BUTIR SOAL
TOTAL
NO NAMA
SKOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 DONI 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 7

2 DONO 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 7

3 DEDE 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 6

4 DEA 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 5

5 DEKA 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 4

P1 0,8 0,6 0,6 0,6 0,4 0,4 0,6 0,6 0,8 0,4

6 DESI 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 4

7 SELA 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 3

8 DELA 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3

9 DENA 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 3

10 DERI 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2

P2 0,6 0,6 0,2 0,6 0 0 0 0,4 0,4 0,2

Daya Beda 0,2 0 0,4 0 0,4 0,4 0,6 0,2 0,4 0,2

Status Butir
Buruk Buruk Baik Buruk Baik Baik Baik Buruk Baik Buruk
Soal

Keterangan : Butir Soal mempunyai daya pembeda baik jika>=0,30 “Baik”

9
Untuk pembuktian soal butir 1 :

Dengan begitu Daya Beda = 0,2 >= Daya Pembeda = 0,30 jadi,
kesimpulannya adalah buruk jika datannya kurang dari sama dengan 0,30. Begitu
dengan pertnyaan selanjutnya.

2.5. Tingkat kesukaran


Tingkat kesukaran dapat dianggap sebagai kesanggupan siswa dalam
menyelesaikan soal tersebut. Tingkat kesukaran butir soal penentuan indeks
kesukaran bentuk uraian menurut arikunto (2009) ditentukan oleh rumus sebagai
berikut:
�� � �� ℎ ��� � ���𝑤 � �� �� �� � �� �� � �
Mean =
�����ℎ ������ 𝑦����

���𝑔����� ���
� �� �
Tingkat kesukaran = ���� ��������

Hasil perhitungan tingkat kesukaran diinterpretasikan dengan


menggunakan kriteria indeks kesukaran butir soal.

Tabel 2.4. Interpretasi Indeks Kesukaran


Tingkat Indeks Kesukaran Interpretasi
0,00 < TK ≤ 0,30 Sukar
0,31 < TK ≤ 0,07 Sedang
0,71 < TK ≤ 1,00 Mudah
Arikunto, 2012:225

10
Contoh :

keterangan : jika 0.30 <= TK <= 0,70 maka tingkat kesukaran butir soal dikatakan
sedang jika TK < 0,30 atau TK> 0,70

maka tingkat kesukaran butir soal dikatakan sedang atau mudah

Untuk pembuktian soal butir 1 :

Dengan begitu maka tingkat kesukaran butir soal dikatakan sedang jika TK <
0,30 atau TK> 0,70 maka tingkat kesukaran butir soal dikatakan sedang
atau mudah. Begitu dengan pertnyaan selanjutnya.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh
peneliti dalam melakukan kegiatan untuk mengumpulkan data agar kegiatan
tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Validitas merupakan
produk dari validasi. Validasi adalah suatu proses yang dilakukan oleh penyusun
atau pengguna instrumen untuk mengumpulkan data secara empiris guna
mendukung kesimpulan yang dihasilkan oleh skor instrumen. Sedangkan validitas
adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur sasaran ukurnya.

Reliabilitas instrumen adalah keadaan instrumen yang menunjukkan hasil


pengukuran yang reliable (tidak berubah-ubah, konsisten). Instrumen yang
reliable adalah instrumen yang apabila digunakan untuk mengukur subyek atau
objek yang sama pada waktu yang berbeda dan pengukuran dilakukan oleh orang
yang berbeda hasilnya tetap sama.

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu
sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi
usaha pemecahannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan
siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi
karena diluar jangkauannya.

Daya pembeda soal yaitu kemampuan sesuatu soal untuk membedakan


antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks
diskriminasi ( D), dan nilainya berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Pada daya
pembeda ini berlaku tanda negatif yang digunakan jika sesuatu soal “terbalik”
menunjukkan kualitas testee yaitu anak pandai disebut bodoh dan anak bodoh
disebut pandai.
3.2. Saran

Dengan selesainya makalah ini saya berharap dapat menambah wawasan


dan pengetahuan pembaca. Saya juga mengharapkan kritik dan saran terhadap
peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini. Saya minta maaf apabila ada
kesalahan dalam penulisan makalah ini dan isi penulisan makalah ini semoga
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR PUSTAKA

Arikounto, Sharsimi. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Rieneka Cipta. 2007.


purwanto, Ngalim. Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran .Bandung. PT
Remaja Rosdakarya: 2010.
Ansari, I. B. 2006. Komunikasi Matematika Strategi Berfikir dan Manajemen
Belajar Konsep dan Aplikasi. Banda Aceh: Penerbit Pena.
Arikunto, S. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai