Anda di halaman 1dari 3

Program Studi Keteknikan Pertanian

Departemen Teknologi Pertanian


Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddi Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah

PENGUKURAN PROFIL MEMANJANG

(Longitudinal Profile Measurement)

Annisafillah1), Mutmainna2) dan Muhammad Fadil3)


1)
Praktikan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah Program Studi Keteknikan Pertanian Universitas Hasanuddin,
Makassar, 90245, Indonesia
2)
Asisten Praktikum Ilmu Ukur Wilayah Program Studi Keteknikan Pertanian Universitas Hasanuddin,
Makassar, 90245, Indonesia
3)
Asisten Praktikum Ilmu Ukur Wilayah Program Studi Keteknikan Pertanian Universitas Hasanuddin,
Makassar, 90245, Indonesia

ABSTRAK
Pengukuran profil memanjang adalah suatu potongan atau penampang suatu areal arah
memanjang yang mempunyai jarak dan elevansi. Pengukuran ini bertujuan untuk
mengetahui metode atau prosedur pengukuran profil memanjang, mampu
menggambarkan profil memanjang dari suatu bentang alam, dan mampu
menggambarkan potongan tegak lapangan untuk kepentingan pembangunan. Dalam
kehidupan sehari yang sering kita jumpai seperti perencanaan jalan raya, jalan kereta
api, saluran irigasi, lapangan udara, dll sangat dibutuhkan bentuk profil atau tampang
pada arah tertentu untuk perencanaan kemiringan sumbu proyek, hitungan volume
galian atau timbunan tanah, dan lain lain.
Kata Kunci: Jarak, Pengukuran, Profil,

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada Pekerjaan-Pekerjaan rekayasa seperti perencanaan jalan raya, jalan kereta api,
saluran irigasi, lapangan udara, dll sangat dibutuhkan bentuk profil atau tampang pada
arah tertentu untuk perencanaan kemiringan sumbu proyek, hitungan volume galian atau
timbunan tanah, dan lain lain. Oleh karena itu dibutuhkan suatu pekerjaan pengukuran
yang dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut secara cepat dan akurat.
Pengukuran luas yaitu pengukuran yang sering dilakukan didalam pekerjaan
sebelum perencanaan desain dilakukan, karena perhitungan dan informasi luas
merupakan salah satu informasi yang dibutuhkan untuk mendesain perencanaan dari
hasil pengukuran dilapangan. Pengukuran luas ini dipergunakan untuk berbagai
kepentingan, baik dalam bidang konstruksi maupun dalam bidang hukum pertanahan,
perubahan status hukum tanah, pajak bumi dan lain sebagainya (Bagus et al., 2015) .
Alat yang umumnya dipakai adalah theodolite, total station, dan GPS.Theodolite
merupakan alat pengukuran luas untuk menentukan sudut yang dibentuk antara dua titik
pada saat pengukuran. Titik koordinat dalam suatu wilayah dapat diperoleh dengan
bantuan theodolite. Penggunaan theodolite memungkinkan untuk berpindah tepat guna
mendapatkan data yang akurat (Rassarandi, 2016) .
Berdasarkan uraian diatas maka dari itu dilakukan praktikum Pengukuran Profil
Memanjang. Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mengetahui bagaimana pengaruh
kemiringan lereng dari suatu tempat terhadap Pengukuran Profil Memanjang.
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddi Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah

METODOLOGI PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Praktikum Pengukuran Profil Memanjang dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 16
September 2021 pada pukul 08.00 WITA bertempat di lahan Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin.

Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum Pengukuran Profil Memanjang yaitu mengetahui metode
atau prosedur pengukuran profil memanjang, mampu menggambarkan profil
memanjang dari suatu bentang alam dan mampu menggambarkan potongan tegak
lapangan untuk kepentingan pembangunan.
Adapun Kegunaan praktikum Pengukuran Profil Memanjang yaitu untuk membuat
bangunan pertanian seperti saluran irigasi, saluran drainase, rumah kaca, pabrik
pengolahan bahan pertanian dan lain-lain.

Alat
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum Pungukuran Profil Memanjang yaitu
waterpass, statif/kaki tiga, bak ukur/mistar ukur, meteran, patok, GPS (Global
Positioning Sistem), bandul/unting-unting dan payung.
Bahan
Adapun bahan yang di gunakan dalam praktikum Pengukuran Profil Memanjang
yaitu
Prosedur Praktikum
Adapan prosedur dari praktikum Pengukuran Profil Memanjang adalah sebagai
berikut :
1. Ukur suatu bentangan dengan jarak yang di tentukan.
2. Bagi bentangan tersebut dengan titik-titik yang sama jaraknya dengan memasang
patok disetiap titiknya.
3. Tempatkan alat ukur diantara titik 1 dan 2 atau slag 1.
4. Tempatkan bak ukur pada titik 1 dan 2, lebih dulu ditentukan dan diberi tanda
dengan huruf.
5. Baca mistar ukur (benang atas, benang tengah dan benang bawah) ke muka (titik2)
dan ke belakang (titik 1).
6. Catat hasil pengukuran pada table yang tersedia.
7. Pindahkan alat ukur diantara titik 2 dan 3 atau slag 2, kemudian ulangi pembacaan
mistar dan seterusnya sampai titik terakhir.

Rumus yang digunakan


1. Menghitung kontrol.
Kontrol = BA + BB
Kontrol = 2 x BT
2. Menghitung jarak optis.
Jarak optis = (BA – BB) x 100
3. Menghitung beda tinggi pergi.
∆h pergi = BT B - BT m
Program Studi Keteknikan Pertanian
Departemen Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddi Laporan Praktikum Ilmu Ukur Wilayah

4. Menghitung beda tinggi pulang.


∆h pulang = BT m - BT b

5. Menghitung beda tinggi rata-rata.


∆h rata-rata= ( ∆h pergi+ ∆pulang ) /2
Keterangan:
BA : Benang Atas
BB : Benang bawah
BT: Benang tengah
BTm : Benang tengah muka
BTb : Benang tengah belakang
∆h : Beda tinggi

Anda mungkin juga menyukai