Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGREGAT DEWASA

DENGAN MASALAH KEPERAWATAN DEFISIT PENGETAHUAN DI


DESATAMBAK PULAU BAWEAN GRESIK

OLEH :

NUR FIRDAUS C.R.N.D, S.Kep


1120019100

DOSEN PEMBIMBING

ERIKA M., S.Kep.,Ns.,M.Ked.Trop

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan asuhan keperawatan ini dibuat dan disusun sebagai bukti bahwa
mahasiswa di bawah ini telah mengikuti praktikum Profesi Ners

Nama Mahasiswa : Nur Firdaus CRND

NIM : 1120019100

Kompetensi : Keperawatan Komunitas

Waktu Pelaksanaan : 29 Juni – 25 Juli 2020

Tempat : Ds. Tambak Kec. Tambak Pulau Bawean Kab. Gresik

Surabaya, 24 Juli 2020

Nur Firdaus CRND


NIM. 1120019100

Mengetahui,

PJMK Keperawatan Pembimbing


Keluarga dan Komunitas

Rusdianingseh, M.Kep., Ns.Sp.Kep.Kom Erika Martining Wardani,


S.Kep.,Ns.,M.Ked.Trop

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031) 8291920, 8284508, FAX
(031) 8298582
KAMPUS B RS. ISLAM JEMURSARI JL. JEMURSARI NO. 51-57
SURABAYA
Website : www.unusa.ac.id Email : info@unusa.ac.id

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS


A. DATA INTI
1. Sejarah/ Riwayat (Daerah Komunitas)
Desa Tambak ini terletak di Kabupaten Gresik, khususnya Kecamatan Tambak.
Desa ini memiliki wilayah seluas 28.532.679 M2 dengan jumlah penduduk
sebanyak 1.900 jiwa dari 500 KK yang ada didesa tersebut. Desa Tambak ini
berbatasan dengan pantai di sebelah utara, desa Kelompanggubuk disebelah selatan,
dan desa Tanjungori disebelah timur, serta desa Pekalongan disebelah barat. Letak
desa ini sangat strategis, dimana dikelilingi 1 Puskesmas, fasilitas pendidikan
organisasi islam (NU), serta pendidikan milik pemerintah atau negeri, dan 1 pasar
tradisional yaitu Pasar Tambak. Desa Tambak ini mayoritas penduduknya adalah
orang Dewasa (usia sekitar 21-44 tahun) yakni sebanyak 650 jiwa dari 250 rumah.
2. Demografi
a. Usia dan Jenis Kelamin
Tabel 1.1 Distribusi Frekuensi Rakyat Desa Tambak Berdasarkan Jenis
Kelamin
Jenis kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 800 42%
Perempuan 1.100 58%
Total 1.900 100%

Berdasarkan tabel diatas rakyat desa Tambak berdasarkan jenis kelamin


sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 1.100 orang (58%) dan hampir
setengahnya berjenis kelamin laki-laki sebanyak 800 orang (42%).
b. Suku/ Ras
Tabel 1.4 Distribusi Frekuensi Rakyat Tambak Berdasarkan Suku Bangsa
Suku Jumlah Persentase
Jawa 1.600 84%
Madura 300 16%
Lain-lain 0 0%

Total 1.900 100%


Berdasarkan tabel diatas rakyat desa Tambak berdasarkan suku bangsa seluruh
rakyat desa Bulangan Barat dengan suku bangsa jawa sebanyak 1.600 orang (84%)
dan suku madura sebanyak 300 orang (16%)

c. Tipe Keluarga
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tipe Keluarga di Desa Tambak
Tipe Keluarga Jumlah Persentase
Tradisional 650 100%
Non Tradisional - -
Total 650 100%
Berdarkan tabel 3 didapatkan data hasil dari 650 jiwa yang berusia 21-44
tahun, seluruhnya adalah tipe keluarga tradisional 650 jiwa (100%).
d. Status Perkawinan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Status Perkawinan di Desa
Tambak
Status Perkawinan Jumlah Persentase
Belum Kawin 250 38%
Kawin 350 54%
Janda/ Duda 50 8%
Total 650 100%
Berdasarkan tabel 4 didapatkan data hasil dari 650 jiwa yang berusia 21-44
tahun, hampir seluruhnya berstatus kawin sebanyak 350 jiwa (54%), sedangkan
sebagian kecil belum kawin sebanyak 250 jiwa (38%) dan berstatus janda/duda
sebanyak 50 jiwa (8%).
e. Statistik Vital
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Kelahiran di Desa Tambak
Bulan Kelahiran Jumlah Persentase
Januari 50 8%
Februari 30 5%
Maret 60 9%
April 35 5%
Mei 50 8%
Juni 45 7%
Juli 100 15%
Agustus 150 23%
September 30 5%
Oktober 40 6%
November 35 5%
Desember 25 4%
Total 650 100%
Berdasarkan tabel 5 didapatkan hasil dari 650 jiwa yang berusia 21-44
tahun, sebagian besar bulan kelahirannya adalah Agustus sebanyak 150 jiwa
(23%), sedangkan sebagian kecil bulan Desember 25 jiwa (4%), bulan juli 100
jiwa (15%), bulan Februari dan September 30 jiwa (6%), bulan Juni 45 jiwa
(7%), bulan maret 60 jiwa (9%), bulan April 35 jiwa (5%), bulan Januari 50 jiwa
(8%), bulan November 35 jiwa (5%), bulan September 30 jiwa (5%), dan bulan
Oktober 40 jiwa (6%).

f. Kesehatan Dewasa
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Kesehatan di Desa Tambak
Kesehatan Jumlah Persentase
Ada masalah 400 62%
Tidak ada masalah 250 38%
Total 650 100%
Berdasarkan tabel 6 didapatkan hasil dari 650 jiwa yang berusia 21-44
tahun, hampir seluruhnya ada masalah dalam kesehatannya sebanyak 400 jiwa
(62%).
g. Penyakit/ Masalah Yang Diderita
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Penyakit yang diderita di
Desa Tambak
Penyakit Diderita Jumlah Persentase
ISPA 50 13%
Diare 20 5%
Hipertensi 150 38%
DM 100 25%
Asam Urat 35 9%
Kolesterol 45 11%
Total 400 100%
Berdasarkan tabel 7 didapatkan hasil dari 400 jiwa yang berusia 21-44
tahun, sebagian besar menderita hipertensi sebanyak 150 jiwa (38%), dan
sebagian kecil menderita DM sebanyak 100 jiwa (25%), ISPA sebanyak 50 jiwa
(13%), kolesterol sebanyak 45 jiwa (11%), asam urat sebanyak 35 jiwa (9%),
dan diare sebanyak 20 jiwa (5%).
h. Nilai-nilai Keyakinan
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Nilai Keyakinan di Desa
Tambak
Agama Jumlah Persentase
Islam 650 100%
Kristen - 0%
Katolik - -
Hindu - -
Budha - -
Total 650 100%
Berdasarkan tabel 8 didapatkan hasil dari 650 jiwa yang berusia 21-44
tahun, hampir seluruhnya memiliki keyakinan/ beragama Islam sebanyak 650
jiwa (100%).

B. DATA SUBSISTEM
1. Lingkungan Fisik
a. Kegiatan Bersih-bersih
Tabel 9. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Kebiasaan Bersih-bersih di
Desa Tambak.
Kebiasaan Bersih-bersih Jumlah Persentase
Tidak Sering 50 15%
Cukup Sering 250 38%
Sering 200 31%
Sangat Sering 150 15%
Total 650 100%
Berdasarkan tabel 9 didapatkan hasil dari 650 jiwa yang berusia 21-44
tahun, hampir seluruhnya cukup sering dengan kebiasaan bersih-bersih sebanyak
250 jiwa (38%), dan sebagian kecil tidak sering dengan kebiasaan bersih-bersih
sebanyak 50 jiwa (15%), Sering bersih-bersih sebanyak 200 jiwa (31%), dan
sangat sering bersih-bersih sebanyak 150 jiwa (15%).
b. Kegiatan Kerjabakti
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Kegiatan di Desa Tambak
Kegiatan Kerjabakti Jumlah Persentase
Tidak Sering - -
Cukup Sering 650 100%
Sering - -
Sangat Sering - -
Total 650 100%
Berdasarkan tabel 10 didapatkan hasil dari 650 jiwa yang berusia 21-44
tahun, seluruhnya 650 jiwa (100%) cukup sering melaksanakan kegiatan kerja
bakti.
c. Kebiasaan dan Kesesuaian Membuang Sampah
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Kebiasaan dan Kesesuaian
Membuang Sampah di Desa Tambak
Kebiasaan Jumlah Persentase
Tidak Sering - -
Cukup Sering - -
Sering 650 100%
Sangat Sering - -
Total 650 100%

Kesesuaian Jumlah Persentase


Ditimbun - -
Dibakar - -
Diangkat petugas 650 100%
Lain-lain (dibuang ke - -
sungai )
Total 650 100%
Berdasarkan tabel 11 didapatkan hasil data dari 650 jiwa yang berusia 21-44
tahun, seluruhnya 650 jiwa (100%) memiliki kebiasaan membuang sampah
sering dan kesesuaian membuang sampah diangkat petugas.
d. Sanitasi Air
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Penyedia Air Bersih di
Desa Tambak
Penyedia Air Bersih Jumlah Persentase
PDAM 250 100%
Sumur - -
Sungai - -
Lain-lain (Dam) - -
Total 250 100%
Berdasarkan tabel 12 didapatkan hasil data dari 250 rumah dengan 650 jiwa
yang berusia 21-44 tahun, seluruhnya 250 rumah (100%) penyedia air bersih
jenis PDAM.

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Penyedia Air


Minum Di DesaTambak
Penyedia Air Minum Jumlah Persentase
PDAM 100 40%
Sumur - -
Sungai - -
Lain-lain (Air mineral ) 150 60%
Total 250 100%
Berdasarkan tabel 13 didapatkan hasil data dari 250 rumah dengan 650 jiwa
yang berusia 21-44 tahun, hampir seluruhnya 150 rumah (66%) penyedia air
minum jenis air mineral, dan sebagian kecil 100 rumah (40%) penyedia PDAM

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Pemanfaatan Air


Minum Di Desa Tambak
Pemanfaatan Air Jumlah Persentase
Minum
PDAM 100 40%
Air Mineral 150 60%
Total 250 100%
Berdasarkan tabel 13 didapatkan hasil data dari 250 rumah dengan 650 jiwa
yang berusia 21-44 tahun, hampir seluruhnya 150 rumah (66%) pemanfaatan air
minum jenis air mineral, dan sebagian kecil 100 rumah (60%) pemanfaatan air
minum jenis PDAM.

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Pengelolaan Air


PDAM Di Desa Tambak
Pengelolaan Air Jumlah Persentase
Minum

Selalu dimasak 100 100%


Kadang-kadang - -
Tidak dimasak - -
Total 100 100%
Berdasarkan tabel 15 didapatkan hasil data dari 100 rumah yang
memanfaatkan air PDAM dari 250 rumah dengan 650 jiwa yang berusia 21-44
tahun, seluruhnya menggunakan air PDAM dan selalu dimasak sebanyak 100
rumah (100%).
e. Jenis Jamban
Tabel 16. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Jenis Jamban Di
Desa Tambak
Jenis Jamban Jumlah Persentase
Septic tank 250 100%
Sumur cemplung - -
Sumur serapan - -
Total 250 100%
Berdasarkan tabel 16 didapatkan hasil data dari 250 rumah dengan 650 jiwa
yang berusia 21-44 tahun, seluruhnya menggunakan jamban jenis septic tank
sebanyak 250 rumah (100%).
f. Pencahayaan
Tabel 17. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Pencahayaan Di
Desa Tambak
Tingkat Pencahayaan Jumlah Persentase
Baik 250 100%
Cukup - -
Kurang - -
Total 250 100%
Berdasarkan tabel 17 didapatkan hasil data dari 250 rumah dengan 650 jiwa
yang berusia 21-44 tahun, seluruhnya sebanyak 250 rumah (100%) pencahayaan
dalam kategori baik.
g. Tingkat Kemandirian
Tabel 18. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Tingkat Kemandirian di
Desa Tambak
Tingkat Kemandirian Jumlah Persentase
Mandiri 650 100%
Ketergantungan - -
Total 650 100%

Berdasarkan tabel 18 didapatkan hasil data dari 650 jiwa yang berusia 21-44
tahun, seluruhnya memiliki tingkat kemandirian mandiri sebanyak 650 jiwa
(100%).
h. Kebiasaan Merokok
Tabel 19. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Kebiasaan Merokok di Desa
Tambak
Kebiasaan Merokok
(Pada Usia Dewasa Jenis Jumlah Persentase
Kelamin Laki-laki)
Pasif 125 42%
Aktif 175 58%
Total 300 100%
Berdasarkan tabel 19 didapatkan hasil data dari 300 jiwa jenis kelamin laki-
laki yang berusia 21-44 tahun, hampir seluruhnya memiliki kebiasaan merokok
aktif sebanyak 175 jiwa (58%), sedangkan sebagian kecil memiliki kebiasaan
merokok pasif sebanyak 125 jiwa (42%).
i. Pelayanan Kesehatan Sosial
Tabel 20. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Pelayanan Kesehatan
Sosial di Desa Tambak
Jenis Pelayanan
Kesehatan Jumlah Persentase
Sosial
Puskesmas 400 62%
Klinik 200 31%
Rumah Sakit 50 7%
Total 650 100%
Berdasarkan tabel 20 didapatkan hasil data dari 650 jiwa yang berusia 21-44
tahun, hampir seluruhnya memiliki kebiasaan berobat di puskesmas sebanyak
400 jiwa (62%), sedangkan sebagian kecil memiliki kebiasaan berobat di rumah
sakit sebanyak 50 jiwa (7%) dan memiliki kebiasaan berobat di klinik sebanyak
200 jiwa (31%).
j. Sosial Ekonomi
Tabel 21. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Sosial Ekonomi di Desa
Tambak
Tipe Perekonomian Jumlah Persentase
Rendah - -
Sedang 350 54%
Tinggi 300 46%
Total 650 100%
Berdasarkan tabel 21 didapatkan hasil data dari 650 jiwa yang berusia 21-44
tahun, hampir seluruhnya memiliki tingkat perekonomian sedang sebanyak 350
jiwa (54%), sedangkan sebagian kecil memiliki tingkat perekonomian tinggi
sebanyak 300 jiwa (46%).

k. Transportasi dan Keamanan


Tabel 22. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Transportasi dan Keamanan
di Desa Tambak
Alat Transportasi Yang Jumlah Persentase
Dimiliki Masyarakat
Tidak punya 50 8%
Sepeda - -
Sepeda motor 450 70%
Mobil 150 22%
Lain-lain - -
Total 650 100%
Berdasarkan tabel 22 didapatkan hasil data dari 143 jiwa yang berusia 21-44
tahun, hampir seluruhnya memiliki kendaraan jenis sepeda motor sebanyak 450
jiwa (70%), sedangkan sebagian kecil memiliki kendaraan jenis mobil sebanyak
150 jiwa (22%) dan tidak punya 50 (8%)
l. Politik dan Pemerintah
1) Desa Tambak,Kecamatan Tambak, Pulau Bawean, Kabhpaten Gresik.
2) Kelompok pelayanan masyarakat di Desa Tambak adalah posyandu, karang
taruna.
3) DesaTambak memiliki kegiatan politik seperti pemelihan Ketua RT dan
Ketua RW
m. Komunikasi
Di Desa Tambak yang dipakai diantaranya televisi, handphone. Namun
kebanyakan warga desa Tambak lebih banyak menggunakan handphone sebagai
alat komunikasi, mendegarkan musik, dan bahkan streaming film/ video.
n. Pendidikan
Tabel 23. Distribusi Frekuensi Dewasa Berdasarkan Tingkat Pendidikan di
Desa Tambak
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
Tidak sekolah - -
SD 50 8%
SMP 250 38%
SMA 200 30%
Perguruan Tinggi 150 23%
Total 650 100%
Berdasarkan tabel 23 didapatkan hasil data dari 650 jiwa yang berusia 21-44
tahun, hampir seluruhnya tingkat pendidikan usia dewasa adalah SMP sebanyak
250 jiwa (38%), sedangkan sebagian kecil tingkat pendidikan SD sebanyak 50
jiwa (8%), Perguruan Tinggi sebanyak 150 jiwa (23%), SMA sebanyak 200 jiwa
(30%).

o. Rekreasi
Setiap sebulan sekali desa Tambak mengadakan kegiatan rekreaasi bahkan
hanya sekedar kumpul di balai RT dengan kegiatan bakar-bakar, menyanyi
bersama (karaoke), dan kegiatan hiburan lainnya. Namun, semenjak adanya
covid untuk segala kegiatan yang berkumpul ditiadakan.

C. DATA PERSEPSI
1. Persepsi Masyarakat
Menurut warga desa Tambak permasalahan yang sering terjadi di warga
desa tersebut adalah masalah kesehatan hipertensi karena tingkat keparahan yang
tinggi serta lebih dominan dari penyakit lainnya. Warga desa Tambak
menanggap bahwa masalah kesehatan khususnya hipertensi jika tidak ditangani
akan berakibat atau berefek yang berat juga untuk kesehatan anggota tubuh
lainnya, seperti terkena stroke.
2. Persepsi Perawat
Menurut persepsi perawat bahwa penyakit hipertensi merupakan suatu
penyakit yang harus segera diatasi. Persepsi tentang suatu tindakan yang harus
dilakukan, dapat dipercaya untuk mencegah atau mengatasi masalah yang ada
tersebut.

ANALISA DATA

No Kategori Data Data Masalah

1. Data Wawancara dan DS : Defisit pengetahuan


Observasi
1. Lansia mengatakan sering
pusing dan sering
kecapean
2. Lansia mengatakan tidak
tau penyebab tentang
penyakitnya dan cara
pengobatannya
3. Lansia mengatakan jarang
mengecek kesahatan ke
puskesmas terdekat
DO :
1. Lansia tampak tidak
mengerti saat ditanyakan
tentang penyakitnya
2. Lansia tampak kebingungan
saat ditanya perawat tentang
penyebab penyakitnya
.2. Data Wawancara dan DS : Kesiapan
Observasi peningkatan koping
1. Data hasil wawancara komunitas
dari pak RT mengatakan
bahwa 1 bulan sekali
mengadakan posbindu
tetapi lansia kadang tidak
banya yang datang.
2. Data hasil wawancara
dari pak RT mengatakan
bahwa seminggu sekali
mengadakan senam untuk
lansia
3. Ketua RT juga
mengatakan telah
menyediakan pos cek
poin untuk pencegahan
covid. dimana sebelum
memasuki desa, warga
wajib diperiksa suhu dan
diberi hand sanitizer. Dan
telah di sediakan
ponkesdes untuk tempat
masyarakat mngecek
kesehatannya

DO :

1. Terdapat papan data


lansia yang mengikuti
posbindu tiap bulan nya
menurun
2. Terdapat papan informasi
bahwa setiap hari jumat
mengdakam senam pagi
3. Terdapat tempat cuci
tangan di setiap gang
4. Terdapat pos cek poin
unutk pencegahan covid
5. Terdapat ponskesdes
PRIORITAS MASALAH

Diagnosis Kesadaran Motivasi Kemampuan Ketersediaa Beratnya Mempercepat Total


Keperawata Masyarakat Masyarakat Perawat n Ahli/ Konsekuensi Penyelesaian Skor
n Akan Untuk Dalam Pihak Jika Masalah Masalah
Masalah Menyelesaika Mempengaruh Terkait Tidak Dengan
n Masalah i Penyelesaian Terhadap Terselesaikan Resolusi
Masalah Penyelesaian Yang Dapat
Masalah Dicapai
Defisit
2 2 2 3 3 3 16
pengetahuan
Kesiapan
peningkatan
2 2 2 3 3 3 15
Koping
Komunitas

Sumber: Stanhope & Lancaster (2016) dalam Made Riasmini (2017)


Kriteria:
Tinggi =3
Sedang =2
Rendah =1
Prioritas Diagnose Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Jumlah Skor


1. Defisit Pengetahuan di RT 01 RW 03
berhubungan dengan kurang terpapar informasi di
16
buktikan dengan menanyakan masalah yang di
hadapi
2. Kesiapan Peningkatan koping Komunitas di RT
RT 01 RW 03 berhubungan dengan pencegahan
stresor yang di hadapi di buktikan dengan 14
terdapat sumber-sumber daya yang adekuat untuk
mengatasi stresor.
INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI


Data
Kode Diagnosis
Data pendukung masalah kesehatan komunitas

DS : D.0111 Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan Edukasi Kesehatan (1.12383)


1. Lansia pemantauan di Observasi :
mengatakan sering wilayah RT 01 RW 1. Identifikasi kesiapan dan
pusing dan sering 03 di harapkan kemampuan menerima informasi
kecapean masyarakat mampu Terapeutik:
2. Lansia menunjukkan kriteria 2. Sediakan materi dan media
mengatakan tidak hasil : pendidikan kesehatan
tau penyebab Tingkat 3. Jadwalkan pendidikan kesehatan
tentang penyakitnya Pengetahuan sesuai kesepakatan
dan cara (L.12111) : 4. Berikan kesempatan untuk bertanya
pengobatannya 1. Kemampuan Edukasi:
3. Lansia menjelaskan 5. Jelaskan faktor risiko yang dapat
mengatakan jarang pengetahuan tentang mempengaruhi kesehatan
mengecek suatu topic dari 6. Ajarkan perilaku hidup bersih dan
kesahatan ke skala 1 menurun sehat
pukesmas terdekat menjadi skala 5 7. Ajarkan strategi yang dapat
DO : meningkat digunakan untuk meningkatkan
2. Pertanyaan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
1. Lansia tampak masalah yang
tidak mengerti saat dihadapi dari skala 5
ditanyakan tentang meningkat menjadi
penyakitnya skala 1 menurun
2. Lansia tampak 3. Persepsi yang keliru
kebingungan saat terhadap masalah
ditanya perawat dari skala 5
tentang penyebab meningkat menjadi
penyakitnya skala 1 menurun
4. Menjalani
pemeriksaan yang
tidak tepat dari skala
5 meningkat
menjadi skala 1
menurun

DS : D.0091 Kesiapan Setelah dilakukan Pengembangan Kesehatan


1. Data hasil peningkatan koping pemantauan di Masyarakat (1.14548) :
wawancara dari komunitas wilayah RT 01 RW 1. Observasi
pak RT 03 di harapkan a. Identifikasi masalah atau isu
mengatakan masyarakat mampu kesehatan dan prioritasnya
bahwa 1 bulan menunjukkan kriteria b. Identifikasi potensi atau aset
sekali mengadakan hasil : dalam masyarakat terkait isu yang
posbindu tetapi Status Kesehatan dihadapi
lansia kadang Komunitas (L.12109): c. Identifikasi pemimpin/tokoh
tidak banya yang 1. Ketersediaan media dalam masyarakat
datang. pendidikan kesehatan 2. Terapeutik
2. Data hasil dari skala 1 (menurun) a. Berikan kesempatan kepada
wawancara dari menjadi skala 5 setiap anggota masyarakat untuk
pak RT (meningkat). berpartisipasi sesuai aset yang
2. Perilaku sesuai anjuran dimiliki
mengatakan
dari skala 1 (menurun) b. Libatkan anggota masyarakat
bahwa seminggu
menjadi 5 (meningkat). untuk meningkatkan kesadaran
sekali mengadakan
3. Perilaku sesuai dengan terhadap isu dan masalah
senam untuk
pengetahuan dari skala keseahtan yang dihadapi
lansia. 1 (menurun) menjadi c. Libatkan masyarakat dalam
DO: skala 5 (meningkat).5 musyawarah untuk
6. Terdapat papan mendefinisikan isu kesehatan
data lansia yang mengembangkan rencana kerja
mengikuti d. Pertahankan komunikasi yang
posbindu tiap
bulan nya terbuka dengan anggota
menurun masyarakat dan pihak-pihak yang
7. Terdapat papan terlibat
informasi bahwa e. Persatukan anggota masyarakat
setiap hari jumat dengan cita-cita komunitas yang
mengdakam sama
senam pagi f. Bangun komitmen antar anggota
masyarakat
PLANNING OF ACTION (POA) KEPERAWATAN KOMUNITAS
Penanggung
No Masalah Tujuan Kegiatan Sasaran Waktu Tempat Media
jawab
1. Defisit Setelah dilakukan 1. Memberikan Masyarakat Juli 2020 RT 01 RW Leaflet Mahasiswa
pengetahuan pemantauan di pendidikan kesehatan 03 Desa
wilayah RT 01 RW 03 tentang Hipertensi Tambak
di harapkan 2. Memberikan
masyarakat pendidikan kesehatan
masyarakat tentang diet untuk
miningkatkan Tingkat Hipertensi
Pengetahuan: 3. Menyediakan informasi
1. Kemampuan dan media Pendidikan
menjelaskan Kesehatan tentang
pengetahuan Hipertensi dengan
tentang suatu media leaflet
topic dari skala 4. Menyediakan informasi
1 menurun dan media Pendidikan
menjadi skala 5 Kesehatan diet
meningkat hipertensi dengan media
2. Pertanyaan leaflt
tentang masalah 5. Menjelaskan factor
yang dihadapi risiko yang dapat
dari skala 5 mempengaruhi
meningkat Kesehatan
menjadi skala 1 6. Menjadwalkan
menurun Pendidikan Kesehatan
3. Persepsi yang sesuai kesepakatan
keliru terhadap 7. Mengajarkan
masalah dari
penatalaksanaan dan
skala 5 pencegahan hipertensi
meningkat pada lansia.
menjadi skala 1
menurun
4. Menjalani
pemeriksaan
yang tidak tepat
dari skala 5
meningkat
menjadi skala 1
menurun
2 Kesiapan Setelah dilakukan 1. Melibatkan anggota Masyarakat juli 2020 RT 01RW Leaflet Mahasiswa
peningkatan pemantauan di masyarakat dalam 03 Desa
koping wilayah RT 01 RW 03 proses perencanaan dan Tambak
komunitas di harapkan untuk mengembangkan
masyarakat Kesehatan
masyarakat 2. Meningkatkan
miningkatkan Status organisasi masyarakat
Kesehatan Komunitas untuk meningkatkan
1. Ketersediaan kemampuan
media pendidikan berkomunikasi dan
kesehatan dari bernegosiasi
skala 1 (menurun) 3. Mengajarkan strategi
menjadi skala 5 yang dapat di gunakan
(meningkat). untuk meningkatkan
2. Perilaku sesuai perilaku hidup bersih
anjuran dari skala dan sehat
1 (menurun)
4. Ajarkan
menjadi 5
penatalaksanaan
(meningkat).
pencegahan hipertensi
3. Perilaku sesuai
5. Memberikan
dengan
pendidikan kesehatan
pengetahuan dari tentang protokol
skala 1 (menurun) kesehatan Covid-19
menjadi skala 5 6. Sediakan informasi dan
(meningkat). media Pendidikan
Kesehatan tentang cara
cuci tangan dan
protokol kesehatan
covid–19
7. Memberikan edukasi
tentang pentingnya
memakai masker dan
social distancing
8. Jelaskan faktor risiko
yang dapat
mempengaruhi
Kesehatan penderita
covid-19
9. Berikan poster ataupun
leatflet di tentang covid
– 19
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

N
Diagnosa Keperawatan Tanggal Implementasi Evaluasi TTD
O
1 Defisit Pengetahuan 18 Juli 2020 1. Menyeediakan materi dan media Evaluasi struktur :
pendidikan kesehatan a. Rencana kegiatan telah
R: lanisa mau menerima dipersiapkan seminggu
informasi yang akan di berikan sebelum acara
2. Memberikan pendidikan dilaksanakan Keke
kesehatan tentang hipertensi pada
lansia dengan media leaflet Evaluasi proses :
R : lansia kooperatif a. Lansia bersedia di
3. Memberikan pendidikan berikan penyuluhan
kesehatan tentang diet hipertensi b. Penyuluhan dilakukan
dengan media leaflet secara door to door
R: lansia mendengarkan dan dengan menggunakan
mencatat penjelaskan dari media leaflet
pemateri c. Pemberian pendidikan
atau informasi tentang
4. Menjelaskan faktor risiko yang hipertensi pada lansia
dapat mempengaruhi kesehatan disetuji oleh pihak
masyarakat
R: lansia mendengarkan
d. Pemberian pendidikan
penjelasan yang di sampaikan
atau informasi tentang
oleh penyuluh
diet hipertensi disetuji
5. Mengajarkan perilaku hidup
oleh pihak masyarakat
bersih dan sehat
e. Pak RT dan masyarakat
R: lansia kooperarif saat di beri
sangat terbuka dan
penejelasan
memberikan data yang
6. Menjadwalkan Pendidikan
sesuai dengan kondisi di
Kesehatan sesuai kesepakatan
lapangan.
R: lansia kooperatif
f. Kegiatan berjalan dengan
lancar dan warga tampak
tertarik dengan tema
penyuluhan

Evaluasi hasil:
a. Lansia dapat memahami
tentang penatalaksanaan
hipertensi
b. Lansia dapat mengetahui
diet pada penderita
hipertensi
c. Lansia menaati apa yang
disarankan oleh
mahasiswa
2 Kesiapan peningkatan 18 Juli 2020 1. Mengdentifikasi masalah atau isu Evaluasi struktur :
koping komunitas kesehatan dan prioritasnya a. Rencana kegiatan telah
R: masyarakat mengatakan isu dipersiapkan seminggu
kesehatan yang sedang muncul sebelum acara
adalah covid 19 dan hipertensi dilaksanakan Keke
2. Mengidentifikasi potensi atau
aset dalam masyarakat terkait isu Evaluasi proses :
yang dihadapi b. Penyuluhan dilakukan
R: masyarakat mengatakan di secara door to door
desa mereka sudah ada pos covid c. Penyuluhan, pemberian
19, dan ada ponkesdes pendididkan atau
3. Mengidentifikasi informasi tentang covid –
pemimpin/tokoh dalam 19 telah disetuji oleh
masyarakat pihak masyarakat
R: Pak RT mengatakan di desa c. Pak RT dan masyarakat
Tambak sudah ada pos covid 19, sangat terbuka dan
dan selalu menyaranakan memberikan data yang
masyarakat untuk menerapkan sesuai dengan kondisi di
protokol kesehatan lapangan.
4. Memberikan penyuluhan tentang d. Kegiatan berjalan dengan
covid 19 lancar dan warga tampak
R: masyarakat kooperatif dan tertarik dengan tema
bersedia di berikan penyuluhan penyuluhan
5. Memberikan pendidikan Evaluasi hasil:
kesehatan tentang protokol a. Masyarakat dapat
kesehatan Covid-19 memahami tentang covid
R: masyarakat kooperatif – 19 yang benar
6. Menyediakan informasi dan b. Masyarakat dapat
media Pendidikan Kesehatan mengetahui pencegahan
tentang covid 19 melalui media dan penatalaksanaan
leaflet dan hipertensi tentang covid – 19
R: masyarakat kooperatif dan
mau menerima
7. Menjadwalkan Pendidikan
Kesehatan tentang covid – 19
sesuai kesepakatan
R: masyarakat bersedia jika di
berikan penyuluhan

N Diagnosa Keperawatan Tanggal Implementasi Evaluasi


TTD
O
1 Defisit Pengetahuan 19 Juli 2020 1. Memberikan pendidikan Evaluasi struktur :
kesehatan tentang hipertensi pada d. Rencana kegiatan telah
lansia dengan media leaflet dipersiapkan seminggu
R : para lansia kooperatif sebelum acara
2. Memberikan pendidikan dilaksanakan Keke
kesehatan tentang diet hipertensi
dengan media leaflet Evaluasi proses :
R: para lansia mendengarkan dan a. Para lansia bersedia di
mencatat dari pemateri berikan penyuluhan
3. Mengajarkan perilaku hidup e. Pemberian informasi
bersih dan sehat tentang hipertensi dan
R: para lansia kooperarif saat di diet hipertensi dengan
beri penejelasan benar disetuji oleh pihak
4. Mengajarkan penatalaksanaan masyarakat
hipertensi pada lansia f. Pak RT dan masyarakat
R: para lansia memahami dengan sangat terbuka dan
baik penjelasan yang di berikan memberikan data yang
5. Mengajarkan strategi yang dapat sesuai dengan kondisi di
digunakan untuk mencegah lapangan.
hipertensi pada lansia g. Kegiatan berjalan dengan
R: opara lansia kooperatif dan lancar dan warga tampak
mau mengikuti saran yang telah tertarik dengan tema
di berikan penyuluhan

Evaluasi hasil:
a. Para lansia menaati apa
yang disarankan oleh
mahasiswa
b. Para lansia dapat
memahami tentang
penatalaksanaan hipertensi
c. Lansia mengerti tentang
diet hipertensi yang baik
dan benar.
2 Kesiapan peningkatan 19 Juli 2020 1. Mengidentifikasi Evaluasi struktur :
koping komunitas pemimpin/tokoh dalam a. Rencana kegiatan telah
masyarakat dipersiapkan seminggu
R: Pak RT mengatakan di desa sebelum acara
Tambak sudah ada pos covid 19, dilaksanakan Keke
dan selalu menyaranakan
masyarakat untuk menerapkan Evaluasi proses :
protokol kesehatan a. Penyuluhan dilakukan
2. Memberikan pendidikan secara door to door
kesehatan tentang protokol b. Penyuluhan, pemberian
kesehatan Covid-19 pendididkan atau
R: masyarakat kooperatif informasi tentang covid –
3. Menyediakan informasi dan 19 telah disetuji oleh
media Pendidikan Kesehatan pihak masyarakat
tentang covid 19 melalui media a. Peserta orang tua dari
leaflet wilayah gresik
R: masyarakat kooperatif dan c. Kegiatan berjalan dengan
mau menerima lancar dan warga tampak
4. Menjelaskan factor risiko yang kooperatif saat di berikan
dapat mempengaruhi Kesehatan penyuluhan
penderita covid – 19
R: masyarakat memahami dengan Evaluasi hasil:
baik penjelasan yang di berikan c. Masyarakat dapat
5. Mengajarkan penatalaksanaan memahami tentang covid
pencegahan covid – 19 – 19 yang benar
R: masyarakat kooperatif dan d. Masyarakat dapat
memahami penjelasan yang di mengetahui pencegahan
berikan dan penatalaksanaan
tentang covid – 19
N Diagnosa Keperawatan Tanggal Implementasi Evaluasi
TTD
O
1 Defisit Pengetahuan 20 Juli 2020 1. Mengajarkan penatalaksanaan Evaluasi struktur :
hipertensi pada lansia a. Rencana kegiatan telah
R: para lansia dengan baik dipersiapkan seminggu
penjelasan yang di berikan sebelum acara
2. Mengajarkan perilaku hidup dilaksanakan Keke
bersih dan sehat dan diet tentang
hipertensi Evaluasi proses :
R: lansia kooperarif saat di beri a. Para lansia bersedia di
penejelasan berikan penyuluhan
3. Mengajarkan strategi yang dapat b. Pemberian informasi
digunakan untuk mencegah tentang hipertensi dan
hipertensi pada lansia diet tentang hipertensi
R: para lansia kooperatif dan dengan benar disetuji
mau mengikuti saran yang telah oleh pihak masyarakat
di berikan c. Pak RT dan masyarakat
sangat terbuka dan
memberikan data yang
sesuai dengan kondisi di
lapangan.
d. Kegiatan berjalan dengan
lancar

Evaluasi hasil:
a. Para lansia memahami
tentang penatalaksanaan
hipertensi
b. Para lansia mengetahui
diet apa saja untuk
hipertensi.
c. Para lansia menaati apa
yang disarankan
2 Kesiapan peningkatan 20 Juli 2020 1. Menyediakan informasi Evaluasi struktur :
koping komunitas Pendidikan Kesehatan tentang a. Rencana kegiatan telah
protokol covid 19 melalui media dipersiapkan seminggu
leaflet sebelum acara
R: masyarakat kooperatif dan dilaksanakan Keke
mau menerima
2. Mengajarkan perilaku hidup Evaluasi proses :
bersih dan sehat untuk a. Penyuluhan, pemberian
pencegahan covid – 19 pendididkan atau
R: masyarakat kooperatif dan informasi tentang covid –
menerapkan PHBS 19 telah disetuji oleh
3. Memberikan edukasi tentang pihak masyarakat
pentingnya cuci tanagn, b. Kegiatan berjalan dengan
memakai masker dan social lancar dan warga tampak
distancing kooperatif saat di berikan
R: masyarakat telah menerapkan penyuluhan
protokol kesehatan untuk
mencegah covid 19 Evaluasi hasil:
4. Mengajarkan strategi yang dapat a. Masyarakat dapat
digunakan untuk meningkatkan memahami tentang covid –
perilaku hidup bersih dan sehat, 19 yang benar
untuk pencegahan dari penyakit b. Masyarakat dapat
covid – 19 mengetahui pencegahan
R: masyarakat kooperatif dalam dan penatalaksanaan
menerpakan protokol kesehatan tentang covid – 19
yang telah di anjurkan c. Masyarakat memahami
tentang perilaku hidup
bersih dan sehat dan
pentingnya cuci tangan,
pemakaian masker dan
social distancing pada saat
ini.
d. Masyarakat menaati apa
yang disarankan oleh
mahasiswa agar
melakukan PHBS untuk
kesehatan diri
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, F & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori


dan Praktek Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba medika.
Marni. 2014. Asuhan Keperawatan pada Anak Sakit. Yogyakarta: Gosyen.
PPNI.2018. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.Definisi dan Indikator
Diagnostik, Edisi 1.Jakarta : DPP PPNI.
PPNI.2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan Indonesia, Edisi 1.Jakarta : DPP PPNI.
PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI.
Sodikin. 2012. Prinsip perawatan demam pada anak. Jakarta: EGC
FORMAT PENILAIAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Nama Preceptee : Nur Firdaus CRND
NIM : 1120019100
Total
Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai Minggu ke-3
No. (A x B)
(A) (B) 1 2 3 4 5 6

1. Pengkajian
a. Ketepatan data 20
b. Ketepatan pengkajian fokus
terhadap masalah klien
2. Diagnosa
a. Penetapan diagnosa 20
NANDA/SDKI
b. Skoring diagnosa keperawatan
keluarga
3. Perencanaan
a. Penentuan tujuan sesuai
dengan NOC/SLKI 20
b. Penentuan kriteria hasil sesuai
dengan NOC/SLKI
c. Ketepatan NIC
(Perencanaan)/SIKI
4. Pelaksanaan / Impementasi
a. Komunikasi tepat
b. Tindakan sesuai dengan 20
perencanaan dan masalah klien
c. Kemampuan inovasi terhadap
tindakan
d. Keberhasilan tindakan
5. Evaluasi
20
a. Pencapaian indikator
b. Dokumentasi dengan tepat
TOTAL NILAI 100

Tanggal dan Paraf Preceptor yang


Melakukan Penilaian

Keterangan :
* Coret yang tidak perlu
Pengisian nilai menggunakan angka dengan indikator angka sebagai berikut :
a. A = > 80
b. AB = 76 – 85
c. B = 68 – 75
d. BC = 60 – 67
e. C = 56 – 59
f. D = 40 – 55

Anda mungkin juga menyukai