Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

BERDASARKAN FORMAT GORDON

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An. S


DENGAN DIAGNOSA MEDIS VOMITUS

DI RUANG FLAMBOYAN RSUD DR.R SOESTRASNO REMBANG


TANGGAL 22 AGUSTUS 2019

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : An. S
Umur : 1 tahun 3 bulan
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Belum kawin
Pendidikan :-
Pekerjaan : Dibawah umur
Suku Bangsa : Jawa/Indonesia
Alamat : Meteseh 2/2 Kaliori
Tanggal Masuk : 22 Agustus 2019
Tanggal Pengkajian : 22 Agustus 2019
No. Register 612419
Diagnosa Medis : Vomitus Dengan Dehidrasi Ringan - Sedang
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Siswanto
Umur :
Hub. Dengan Pasien : Ayah
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Meteseh 2/2 Kaliori
2. Status Kesehatan
a. Status Kesehatan Saat Ini
1) Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Pada saat MRS orangtua pasien mengatakan anaknya muntah >10x
sejak kemarin malam
2) Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
Pasien datang ke Rumah Sakit bersama dengan orangtuanya pada
tanggal 22 Agustus jam 08.11 WIB. Orangtuua pasien mengatakan
anaknya dalam seminggu terakhir batuk pilek, sudah diperiksakan ke
dokter 2x, dan anaknya tidak mau makan, sejak kemarin malam
muntah>10x, muntah isi makanan dan air, pasien hanya minum susu
formula
3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
Orangtua pasien mengatakan sudah dibawa ke klinik dan dirujuk ke RS

b. Riwayat kesehatan lalu


1. Pre natal care
a. Mulai melakukan pearwatan sejak kapan
Ibu pasien mengatakan setiap bulan memeriksakan kehamilannya di
klinik
b. Keluhan ibu saat hamil ?
Ibu pasien mengatakan tidak memiliki keluhan pada masa
kehamilan
c. Riwayat sinar X?
Ibu pasien mengatakan tidak pernah melakukan sinar X
d. Kenaikan BB saat hamil?
Ibu pasien mengatakan mengalami kenaikan berat badan 23
kilogram
e. Imunisasi?
Ibu pasien mengatakan imunisasi anaknya lengkap
f. Goldar ibu dan ayah?
Ibu pasien mengatakan golongan darahnya B, tetapi tidak
mengetahui golongan darah suaminya
2. Natal
a. Tempat melahirkan?
Ibu pasien mengatakan Ia melahirkan di rumah sakit
b. Lama dan jenis persalinan?
Ibu pasien mengatakan persalinan sangat cepat karena sebelum di
bawa kerumah sakit pasien telah pembukaan 8cm, ketika di rumah
sakit ibu pasien langsung masuk proses persalinan, waktunya
sekitar 5 menit dengan persalinan spontan
c. Penolong persalinan?
Ibu pasien mengatakan persalinannya dibantu oleh bidan di rumah
sakit
d. Cara memudahkan persalinan?
Ibu pasien mengatakan untuk mempermudah persalinan Ia
mengikuti instruksi bidan yaitu tarik nafas dan mengejan
3. Post natal
a. Kondisi bayi(BB,PB) :
Ibu pasien mengatakan berat bayinya waktu lahir yaitu 2,8kg dan
panjang bayi yaitu 44cm
b. Keadaan anak setelah 28 hari :
Ibu pasien mengatakan anaknya sehat
c. Masalah kesehatan pada bayi :
Ibu pasien mengatakan anaknya sehat dan tidak mengalami
masalah kesehatan yang serius, jika batuk dan pilek, Ia langsung
membawa anaknya keklinik.
1. Penyakit yang pernah dialami :
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah mengalami penyakit
yang serius
2. Riwayat kecelakaan/keracunan :
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah mengalami kecelakaan
ataupun keracunan
3. Prosedur operasi/perawatan RS:
Ibu pasien mengatakan anaknya tidak pernah menjalani perawatan
dirumah sakit ataupun prosedur operasi
4. Alergi :
Ibu pasien mengatakan sejauh ini anaknya tidak memiliki alergi
makanan ataupun obat
5. Pengobatan dini(konsumsi obat-obatan bebas) :
Ibu pasien mengatakan tidak pernah memberikan obat-obatan selain
dari resep dokter klinik ataupun rumah sakit
a. Riwayat kesehatan keluarga
1. Penyakit anggota keluarga
Ibu pasien mengatakan keluarga tidak memiliki penyakit yang serius
b. Riwayat imunisasi
No Jenis imunisasi Waktu Reaksi setelah pemberian
pemberian
1. BCG 1 bulan Ibu pasien mengatakan lupa
2 DPT 2,3,4 bulan Ibu pasien mengatakan lupa
3. Polio 1,2,3,4 bulan Ibu pasien mengatakan lupa
4. Hepatitis 0 bulan Ibu pasien mengatakan lupa
5. Campak 9 bulan Ibu pasien mengatakan lupa

c. Riwayat tumbuh kembang


1. Pertumbuhan fisik
 BB (lahir,masuk RS) : 8 kg
 TB(Lahir,masuk RS) :
 Waktu tumbuh dan tanggalnya gigi : Ibu pasien mengatakan
gigi anaknya tumbuh saat usia 6 bulan

2. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat 3 bulan
 Berguling :
Ibu pasien mengatakan anaknya 3 bulan suda dapat berguling
 Duduk :
Ibu pasien mengatakan anaknya 3 bulan belum dapat duduk,
anakny dapat duduk saat usia 7 bulan
 Merangkak :
Ibu pasien mengatakan anaknya saat usia 3 bulan belum dapat
merangkak, anaknya dapat merangkak saat usia 9 bulan
 Berdiri :
Ibu pasien mengatakan anaknya saat usia 3 bulan belum dapat
berdiri, anaknya dapat berdiri saat usia 9 bulan
 Berjalan :
Ibu pasien mengatakan anaknya ssaat usia 3 bulan belum dapat
berjalan, anaknya dapat berjalan saat usia 13 bulan
 Senyum kepada orang lain :
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah bisa senyum ke orang
lain saat usia 2 bulan
 Bicara pertama kali :
Ibu pasien mengatakan anaknya dapat bicara ngoceh –ngoceh
pertama kali saat usia 2 bulan
 Berpakaian tanpa bantuan :
Ibu pasien mengatakan anaknya belum dapat berpakaian sendiri,
masih membutuhkan bantuan orang lain
d. Riwayat nutrisi
1. Pemberian ASI
a. Pertama kali di susui :
Ibu pasien mengatakan dari sejak lahir sudah diberikan susu ASI
b. Waktu dan cara pemberian :
Ibu pasien mengatakan memberikan anaknya ASI setiap hari
dengan metode teknik menyusui
c. Lama pemberian :
Ibu pasien mengatakan memberikan anaknya ASI sampai anaknya
menunjukkan tanda-tanda kenyang
d. ASI diberikan hingga usia :
Ibu pasien mengatakan sampai sekarang anaknya masih diberikan
ASI
2. Pemberian susu tambahan
Ibu pasien mengatakan mulai memberikan susu formula saat usia
anaknya 11 bulan
3. Pemberian makanan tambahan
Ibu pasien mengatakan memberikan makanan tambahan bubur saat
anaknya usia 6 bulan

4. Pola perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai nutrisi saat ini
Usia Jenis nutrisi Lama pemberian
6 bulan Bubur Sampai sekarang
11 bulan Nasi, sayur dan ikan Sampai sekarang

e. Riwayat psychososial
Ibu pasien mengatakan anaknya sangat aktif bermain dengan kawan-
kawanya
f. Riwayat spiritual
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah mulai di kenalkan dengan ajaran
ajaran keagamaan sejak kecil, seperti berdoa sebelum makan dan sebelum
melakukan hal-hal lainnya

g. Reaksi hospitalisasi
Pasien tampak takut dengan perawat atau dokter yang datang menemuinya
dan menangis bila diberikan injeksi obat melalui infusnya
h. Pemahaman keluarga tentang sakit dan rawat inap
Ibu pasien mengatakan bila anaknya sakit langsung dibawa ke dokter klinik
dan jika masih belum sembuh baru dibawa kerumah sakit
i. Pemahaman anak tentang sakit dan rawat inap
Pasien tampak takut dengan perawat dan dokter

j. Aktivitas sehari-hari
1. Nutrisi
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya senang makan bubur dan
sayur buncis, ikan maupun ayam

Ibu pasien mengatakan saat sakit anaknnya tidak mau makan hanya
minum ASI dan air putih
2. Cairan
Ibu pasien mengatakan sebeluum sakit anaknya suka minum air putih,
ASI nya juga lancar, jika ibunya bekerja baru diberikan susu formula

Ibu pasien mengatakan saat sakit anaknya hanya mau minum ASI dan
air putih
3. Eliminasi
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya lancar BAB 2 hari
sekali dengan warna kecoklatan dan kekuningan, dan BAK nya juga
lancar >5 kali sehari dengan warna kuning pucat

Ibu pasien mengatakan saat sakit anaknya BAB cair lembek warna
kecoklatan dan BAK lancar >5 kali sehari
4. Istirahat tidur
Ibu pasien mengatakan sebelum sakit anaknya tidur siang sekitar 2
jam, tidur malam 2 kali sekitar jam 6, bangun jam setengah 8, tidur
lagi jam setengah 9 dan terbangun jam setengah 8 pagi

Ibu pasien mengatakan saat sakit jam tidur anaknya tidak tentu dan
tidak nyenyak sering terbangun
5. Olahraga
Ibu pasien mengatakan jika dirumah anaknya sangat senang sekali
bermainn dengan kawan-kawannya

Ibu pasien mengatakan anaknya lebih rewel, menangis dan tidak


memiliki minat untuk bermain
6. Personal hygiene
Ibu pasien mengatakan jika dirumah anaknya mandi 2 hari sekali

Ibu pasien mengatakan saat sakit anaknya belum pernah di mandikan


karena anaknya demam
7. Reaksi
Ibu pasien mengatakan saat sakit anaknya lebih rewel dan suka
menangis

k. Keadaan fisik
1. Keadaan umum :
Pasien tampak lemah
2. Tanda-tanda vital
: N: 140x/menit
S: 36,5˚C
RR: 24x/menit
3. Antropometri
PB :
BB : 8 kg
LILA : 13 cm
Ling. Kpla : 40 cm
Ling. Dada : 43 cm
Ling. Perut : 44 cm
l. Pemeriksaan kepala:
Inspeksi : Simetris, bersih, tidak ada lesi, tidak menunjukkan tanda-
tanda
kekurangan gizi
Palpasi : Tidak ada benjolan/ pembengkakan, rambut tipis dan tidak
rapuh
m. Pemeriksaan wajah:
Inspeksi : warna sama dengan bagian tubuh yang lain, tidak pucat,
simetris
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan edema

n. Mata :
Inspeksi : Simetris mata kiri dan kanan, simetris bola mata kanan
dan kiri, warna konjungtiva pink, dan sclera berwarna putih

o. Hidung:
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak ada lesi, tidak ada tanda-
tanda infeksi, tidak ada sumbatan, warna kulit sama dengan yang lainnya
Palpasi dan Perkusi : Tidak ada nyeri tekan dan bengkak

p. Telinga :
Inspeksi : Bentuk dan posisi simetris kanan dan kiri, integritas kulit
bagus, warna sama dengan kulit lainnya, tidak ada tanda-tanda infeksi dan
alat bantu dengar
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

q. Leher:
Inspeksi : Bentuk simetris, warna kulit sama dengan dengan kulit
lain Palpasi : tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri tekan

r. Dada:
Inspeksi : Bersih, bentuk dada simetris, warna kulit sama
dengan kulit lainnya, tidaka da benjolan ataupun edema
Palpasi : integritas kulit baik, tidak ada nyeri
tekan/massa/tanda-tanda peradangan, denyutan aorta teraba
Perkusi : Suara paru sonor
Auskultasi : Terdengar bunyi jantung lub dub (reguler)
normal Capillary refill time : Kurang dari 2 detik
Abdomen :
Inspeksi : simtris kirii dan kanan, warna sama dengan warna kulit lainnya,
tidak ada lesi, tidak ada tanda-tanda infeksi
Auskultasi : suara peristaltik terdengar setiap 5-20detik
Palpasi : tidak teraba penonjolan, tidak ada nyeri takan, tidak ada
masa dan penumpuukan cairan,
Perkusi : Timpani
s. Sistem syaraf
1. Fungsi Cranial :
Mampu mengatur segala fungsi organ-organ yang berada didaerah
kepala, mulai dari kesadaran, fungsi mengunyah, hingga fungsi
menelan
2. Fungsi motorik :
Mampu mengendalikan pergerakan secara sadar seperti menolak ketika
akan diberi injeksi obat
3. Fungsi sensorik :
Mampu melihat dengan baik
4. Fungsi cerebellum :
Mampu mengontrol gerak, keseimbangan, dan mengingat kemampuuan
motorik
5. Reflek :
Masih bisa membuat gerak reflek saat dilakukan gerakan reflek
6. Sistem muskuluskeletal :
Mampu menggerakan sendi
7. Sistem integumen :
Kekenyalan dan elastisitas kembali 1-2 detik, lembab
8. Sistem endokrin :
Belum dapat dikaji secara langsung
9. Sistem perkemihan :
Tidak ada masalah pada system berkemihnya
10. Sistem imun :
Belum bisa diikaji secara langsung hanya saja pasien tampak lemah
t. Test diagnostik
1. Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Hasil Rujukan

Hemoglobin 10.7 10,7-13,1 g/dl

Lekosit 12.98 6.0-17.5 ribu/mm³

Eriitrosit 4.84 4.0-6.0 juta/mm³

Hematocrit 33 35-47 %

Trombosit 533 229-553 ribu/mm³

MPV 8.9 7.2-11.1 mikro m³

RDW 16.3 %

MCV 68.2 74-102 mikro m³

MCH 22.1 23-31 pg

MCHC 32.4 28-32 g/dl

NEUTROFIL 39.2 50-70%


SEGMEN%
LIMFOSIT % 53.6 %

MONOSIT% 7 %

EOSINOFIL% 0.1 1-5%

BASOFIL% 0.1 0-1%

2. Photo rongent
Tidak ada photo rongent
u. Terapi saat ini
Infus :
- D5 ¼ NS
- Asering

Injeksi:
- Ondansetron
- Paracetamol
Oral:
- Zinc

DATA FOKUS
DS :
1. Ibu klien mengatakan anakknya telah muntah lebih dari 10 kali
2. Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan
3. Ibu klien mengatakan anaknya hanya minum ASI dan susu formula dan
air putih
4. Ibu klien mengatkan anaknya rewel dan menangis terus
5. Ibu klien mengtakan anknya masih batuk dan
muntah DO :
1. Klien tampak lemah
2. Klien tampak tidak bersemangat
3. Kesokan harinya Suhu klien 39,5 ˚C
4. Terpasang infus di tangan sebelah kirinya sejak 22 agustus
ANALISA DATA

No Sysmtom Etiologi Problem


1. Do: pasien tampak lemah, Faktor Biologis Ketidakseimbangan
dan tidak bersemangat, dan Nutrisi: kurang dari
rewel kebutuhan tubuh

Ds: Ibu pasien mengatakan


pasien tidak mau makan, Ibu
klien mengatakan anakknya
telah muntah lebih dari 10
kali

2. Do: Suhu pasien 39,5˚C Penyakit Hipertermia


Ds: Ibu klien mengatkan
anaknya rewel dan
menangis terus

DIANGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL

1. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan faktor biologis ditandai dengan ibu pasien mengatakan pasien tidak
mau makan, Ibu klien mengatakan anakknya telah muntah lebih dari 10
kali

2. Hipertermia berhubungan dengan penyakit ditandai dengan suhu pasien


39,5˚C dan ibu klien mengatakan pasien rewel dan menanngus terus
PERENCANAAN KEPERAWATAN

NO PRIORITAS NOC NIC RASIONAL


DIAGNOSA
1. Ketidakseimbangan Status Nutrisi: Asupan Makanan dan Cairan Manajemen gangguan makan
Nutrisi: kurang dari (1008) (1030)
kebutuhan tubuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama O:
2x24 jam diharapkan status nutrisi: asupan - Monitor intake/asupan dan - Dengan memonitor asupan
makanan dan cairan dapat diatasi dengan kriteria asupan cairan secara tepat makanan dan cairan pasien maka
hasil: akan membantu mengetahui
perkembangan status nutrisi klien
Indikator Skala Tujuan - Monitor perilaku klien yang - Dengan memonitor perilaku klien
Asupan makanan secara 2 4 berhubungan dengan pola yang berhubunngan dengan pola
oral (100801) makan, penambahan dan makan, penambahan dan kehilangan
Asupan cairan secara oral 3 4 kehilngan berat badan berat badan klien maka akan turut
(100803) membantu mengetahui sejauh mana
Asupan cairan intravena 3 4 peninngkatan status nutrisi klien
(100804)
N:
Keterangan: - Bantu klien (dan orang-orang - Dengan membantu klien dan orang
(5) = Tidak ada terdekat klien dengan tepat) terdekat untuk untuk mengkaji
(4) = Ringan untuk mengkaji dan terhadap gangguan makan maka
(3) = Sedang memecahkan masalah personal akan turut membantu perawat untuk
(2) = Cukup berat yang berkontribusi terhadap memberikan intervensi keperawatan
(1) = Berat [terjadinya] gangguan makan

E:
- Ajarkan dan dukung konsep - Dengan mengajarkan keluarga
nutrisi yang baik dengan klien klien untuk mengetahui konsep
(dan orang terdekat klien nutrisi yang baik maka akan turut
dengan tepat) mendukung hasil yang diharapkan

C:
- Kolaborasi dengan tim - Dengan berkolaborasi dengan tim
kesehatan lain untuk kesehatan lainnya maka akan
mengembangkan rencana membantu
perawatan dengan melibatkan
klien dan orang-orang
terdekatnya dengan tepat

2. Hipertermi Termoregulasi (0800) Perawatan Demam (3740)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama O:


2x24 jam diharapkan resiko infeksi dapat diatasi - Monitor warna kulit dan suhu - Dengan monitor warna kulit dan
dengan kriteria hasil: suhu pasien maka akan turut
membantu intervensi selanjutnya
Indikator Skala Tujuan yang akan diberikan
Peninngkatan suhu kulit 2 4 - Pantau suhu dan tanda-tanda - Dengan memantau suhu dan tanda
(080001) vital lainnya tanda vital lainnya, maka akan
Hipertermia (080019) 2 4 membantu untuk perawatan demam
Perubahan waran kulit 3 4 kepada klien
(080007)
N:
- Beri obat atau cairan IV - Dengan memberikan pasien obat
(misalnya., antipiretik, agen anti atau cairan IV maka akan
bakteri, dan aggen anti menggil) membantu menurunkan demam
- Tutup pasien dengan selimut pasien
atau pakaian ringan, tergantung - Dengan menyelimuti pasien maka
pada fasse demam (yaitu, akan membantu menurunkan
memeberikan selimut hangat demam yang dialami pasien
untuk fase dingin, menyediakan
pakaian atau linen tempat tidur
ringan untuk demam dan fase
bergejolak/flush)
- Dorong konsumsi cairan
- Dengan mendorong pasien untuk
mengkonsumsi cairan maka akan
membantu pasien agar tidak
- Mandikan [pasien] dengan mengalami dehidrasi
spons hangat dengan hati-hati - Dengan memnadikan pasien dengan
(yaitu: spons hangat maka akan membantu
berikan untuk pasien dengan menurunkan suhu tubuh pasien
suhu yan sangat tinggi, tidak
memberikannya selama fase
dingin, dan hindari agar pasien
tidak menggigil)
IMPLEMENTASI

NO NO DX HARI/TGL JAM IMPLEMENTASI RESPON TTD

1 1 22 Agustus 2019 10.45 - Monitor keadaan umum DO:


pasien - TTV:
- Pantau TTV pasien RR : 24x / menit
N : 120x/menit
S : 36,5˚C
- Klien tampak lemah
DS:
- Saat pengkajin ibu klien
mengatakan pasien telah
muntah >10kali sejak
kemarin malam dan tidak
mau makan

12.00 - Mengedukasi keluarga DO:


pasien untuk - Telah diedukasikan
memberikan makan kepada keluarga pasien
anaknya sedikit tapi terkait konsep nutrisi
sering untuk pasien yaitu
- Kolaborasi dengan memeberikan makan
dokter untuk terapi sedikit tapi sering atau
pengobatan untuk mengganti makanan
mengatasi muntahnya yang biasa dimakan
yaitu dengan pemberian pasien dengan tim
ondansetron - Telah diberikan injeksi
- Melakukan diskusi ondansetron untuk
dengan orangtua pasien mengatasi muntahnya
terkait dengan penyebab - Pasien tampak nangis
muntah ketika diinjeksi
- Membantu orangtua
pasien untuk
mengidentifikasi
penyebab pasien muntah
DS:
- Ibu pasien mengatakan
telah mengerti dan
memahami konsep
nutrisi untuk pasien
- Ibu pasien mengatakan
khawatir dengan keadaan
anaknya
- Ibu pasien mengatakan
tidak tahu penyebab
muntah anaknya hanya
saja ankanya tidak mau
makan sejak kemarin dan
memang dalam waktu
seminggu terakhir sedang
sakit batuk tetapi sudah
diperiksakan ke dokter
klinik
13.30 - Memonitor intake/asupan DO:
dan asupan cairan secara - Memonitor asupan cairan
tepat dengan pemberian infus D5¼NS dengan
infus D5¼NS dengan 15tpm
15tpm DS:
- Ibu pasien mengatakan
- Monitor perilaku klien anaknya mulai bisa
yang berhubungan dengan makan tim waluaupun
pola makan, penambahan sedikit
dan kehilngan berat badan
2 2 23 Agustus 2019 21:30  Monitor keadaan umum DO:
pasien - Pasien tampak lemah
 Monitor TTV pasien - Suhu 39,5 ˚C
- Kulit tampak kemerahan
- Pasien tampak rewel
DS:
- Ibu pasien mengatakan
anaknya demam
- Ibu pasien mengatakan
anaknya masih muntah
walaupun tidak sering
21.35  Monitor keaadaan umum DO:
pasien - Pasien tampak lemah
 Pemberian injeksi - Diberikan injeksi
ondansetron untuk paracetamol 8ml
mengatasi keluhan - Diberikan injeksi
muntah ondansetron
 Monitor warna kulit - Kulit pasien tampak
pasien kemerahan
 Memberikan obat injeksi - Pasien tampak menangis
paracetamol pada pasien DS:
untuk mengatasi - Ibu pasien mengatakan
demamnya mengerti dengan edukasi
yang dilakukan yaitu
 Edukasi keluarga pasien dengan mengkompres
untuk mengkompres pasien dengan air hangat
pasien menggunakan air dan menyelimuti pasien
hangat dan segera dilakukan
 Edukasi keluarga pasien
untuk tutup pasien
dengan selimut
22.15 - Monitor warna kulit dan Do:
suhu pasien - Suhu pasien 37,9
- Pantau suhu dan tanda- - Warna kulit pasien
tanda vital lainnya tampak kembali seperti
- Edukasi keluarag pasien biasanya
untuk tetap memberikan - Pasien tampak lemah
konsumsi cairan DS:
- Pasien tampak mengerti
dengan edukasi yang
dilakukan yaitu dengan
tetap memberikan
konsumsi air putih dan
susu

EVALUASI

NO NO DX HARI/TGL/JAM EVALUASI TTD


1 1 Kamis, 22 S:
Agustus 2019 - Ibu pasien mengatakan anaknya mulai ingin makan walupun tidak makan nasi
13.45 - Ibu pasien mengatakan anaknya masih muntah walaupun tidak sering
O:
- Pasien tampak masih lemah
- Pasien tampak tidak memiliki gairah untuk makan
- Pasien hanya mau minum air dan susu
A:
- Masalah teratasi sebagian
Teratasi Tidak Teratasi
Monitor intake/asupan dan asupan cairan
secara tepat
Monitor perilaku klien yang berhubungan
dengan pola makan, penambahan dan
kehilngan berat badan
Bantu klien (dan orang-orang terdekat
klien dengan tepat) untuk mengkaji dan
memecahkan masalah personal yang
berkontribusi terhadap [terjadinya]
gangguan makan
Ajarkan dan dukung konsep nutrisi yang
baik dengan klien (dan orang terdekat klien
dengan tepat)
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
untuk mengembangkan rencana perawatan
dengan melibatkan klien dan orang-orang
terdekatnya dengan tepat
P:
- Intervensi dilanjutkan
 Memonitor perilaku klien yang berhubungan dengan pola makan, penambahan dan
kehilngan berat badan karena pasien masih belum nafsu makan nasi hanya dengan
makanan pengganti dan pasien masih muntah
2 2 Selasa, 24 S:
Agustus 2019 - Ibu pasien mengatakan demam anaknya turun, semalaman di kompres dengan air
06.00 hangat
- Ibu pasien mengatakan anaknya masih muntah
O:
- Pasien tampak sedikit lebih segar dan mau main-main dengan keluarganya
- Pasien tidak tampak menangis ketika perawat datang untuk memeriksa
keadaannya A:
- Masalah teratasi
Teratasi Tidak Teratasi
Monitor warna kulit dan suhu
Pantau suhu dan tanda-tanda vital lainnya
Beri obat atau cairan IV (misalnya.,
antipiretik, agen anti bakteri, dan aggen anti
menggil)
Tutup pasien dengan selimut atau pakaian
ringan, tergantung pada fasse demam
(yaitu, memeberikan selimut hangat untuk
fase dingin, menyediakan pakaian atau
linen tempat tidur ringan untuk demam
dan
fase bergejolak/flush)
Dorong konsumsi cairan
Mandikan [pasien] dengan spons hangat
dengan hati-hati (yaitu: berikan untuk
pasien dengan suhu yan sangat tinggi,
tidak memberikannya selama fase dingin,
dan
hindari agar pasien tidak menggigil)

P:
- Masalah teratasi untuk diagnose hipertermi
- Intervensi dilanjutkan
- Memonitor perilaku klien yang berhubungan dengan pola makan, penambahan dan
kehilngan berat badan karena pasien masih belum nafsu makan nasi hanya dengan
makanan pengganti dan pasien masih muntah

Anda mungkin juga menyukai