Anda di halaman 1dari 3

“ TUGAS 1 FITOKIMIA “

DISUSUN :

NAMA : ANDRIYANI
NIM : 19.048. AF
KLS : REGULER B
PRODI : DIII FARMASI

AKADEMI FARMASI YAMASI KOTA MAKASSAR


TAHUN AJARAN
2021/ 2022
1 . Definisi Fitokimia
Fitokimia atau kadang disebut fitonutrien, dalam arti luas adalah segala jenis zat
kimia atau nutrien yang diturunkan dari sumber tumbuhan, termasuk sayuran dan buah-
buahan. Dalam penggunaan umum, fitokimia memiliki definisi yang lebih sempit.
Fitokimia biasanya digunakan untuk merujuk pada senyawa yang ditemukan pada
tumbuhan yang tidak dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh, tetapi memiliki efek yang
menguntungkan bagi kesehatan atau memiliki peran aktif bagi pencegahan penyakit.
Karenanya, zat-zat ini berbeda dengan apa yang diistilahkan sebagai nutrien dalam
pengertian tradisional, yaitu bahwa mereka bukanlah suatu kebutuhan
bagi metabolisme normal, dan ketiadaan zat-zat ini tidak akan mengakibatkan
penyakit defisiensi, paling tidak, tidak dalam jangka waktu yang normal untuk defisiensi
tersebut.
2. Pengertian Ekstrak
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV (Depkes RI, 1995), ekstrak adalah sediaan kental
yang diperoleh dengan mengekstraksi senyawa aktif dari simplisia nabati atau simplisia
hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut
diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakuktersebu..
3. Macam-macam Estrak dan uraikan beserta contohnya

1. Ekstraksi Kelat

Ialah ekstraksi ion logam yang berlangsung melalui mekanisme pembentukan kelat.

Contoh Ekstraksi Uranium dengan 8-Hidroksi Quinolin pada Kloform atau Fe dengan distizon
pada pelarut CC04.

2. Ekstraksi Solvasi

ialah ekstraksi dimana zat yang dekstraksi disolvasikan ke fasa organik.

Contoh  ekstraksi Fe(ll) dari asam klorida dengan Dietil eter atau ekstraksi uranium dari
media asam nitrat dengan Tributil Phosfat. Kedua ekstraksi dapat terjadi karena solvasi
logam ke fasa organik.

3. Ekstraksi pembentukan pasangan ion

Ekstraksi ini berlangsung melalui pembentukan senyawa netral (yang tidak bermuatan)


kemudian diekstraksi ke fasa organik

Contoh Ekstraksi Scandium atau Uranium dengan Trioktil Amina. Pada ekstraksi ini
terbentuk senyawa netral antara Uranium atau Scandium dalam larutan asam dengan
amina mempunyai berat molekul besar

4. Ekstraksi sinergis (efek saling memperkuat)

Keadaan ini diakibatkan oleh penambahan suatu pelarut pengekstraksi yang lain kepada
sistem ekstraksi.
Contoh ekstraksi uranium dengan Tributil Phosfat (TBP) bersama-sama dengan 2-Thenoyl
Trifluoro Aceton (TTA). Masing – masing dapat mengekstraksi uranium tetapi
dengan menggunakan campuran dari dua pelarut tersebut dapat terjadi kenaikkan pada
hasil ekstrachar
4. Pengertian Ekstraksi
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan suatu zat berdasarkan perbedaan kelarutannya
terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya pelarut
organik. Proses ekstraksi dapat berlangsung pada: Ekstraksi parfum, untuk mendapatkan
komponen dari bahan yang wang
5. Macam-macam Metode Ekstraksi (Buatlah flow chart)
A. Ekstrak Cara dingin
Metode ini artinya tidak ada proses pemanasan selama proses ekstraksi berlangsung
tujuanya untuk menghindari rusaknya senyawa yang di maksud rusak karena
pemanasan.jenis ekstraksi dingin adalah maserasi dan perkolasi
B. Ekstrak Cara Panas
Metode ini pastinya melibatkan panas dalam prosesnya.dengan adanya panas secara
Otomasi Akan mempercepat proses penyaringan dibandingkan cara dingin. Metodanya
adalah rekluks, ekstraksi dengan alat soxhlet dan infus.
6 . Macam-macam Pelarut,Tuliskan titik didih dan tingkat kepolaranya

 Metode penelitian
Tempat dan waktu penelitian di lakukan di laboratorium analisis Pangan dan pengolahan
Pangan Jurusan ilmu dan teknologi Pangan Fakultas teknologi pertanian Universitas
Udayana, Waktu Pelaksanaan pada bulan September 2016-Maret 2017, Bahan dan Alat
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terjadi dari Bahan baku, bahan kimia dan
bahan pendukung penelitian, Bahan baku yaitu buah kelubi ( Eleiodoxa conferta) yang
sudah masak yang di peroleh di Kalimantan barat,

 Pelaksanaan Penelitian
Peralatan yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu; ayakan 60 mesh, timbangan analitik
(shimadzul) , botol sampel, pisau, pipet volume, erlenmeyer, gelas ukur, blender, dan kertas
label, labu ukur (Iwaki), rotary evaporator ( jangke dan kunkel RV 06-ML), pipet mikro
(Socorex), wortex ( Thermolyne), pH meter.

 Proses Ekstraksi
Proses Ekstraksi dengan metode maserasi dilakukan menurut julyantika et,Al, (2016) yang
di modikasikasi. Bahan bubuk sebanyak 85 gram ditimbang dan di tambah pelarut sebanyak
510 ml sesuai perlakuan.

Anda mungkin juga menyukai