Anda di halaman 1dari 13

MEMBUAT NERACA PEGAS SEDERHANA

(Laporan Praktikum Keterampilan Dasar Laboratorium)

Oleh
Zaskia Citra Azzahra
2117021054

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Praktikum : Membuat Neraca Pegas Sederhana


Tanggal Praktikum : 20 September 2021
Tempat Praktikum : Pekon Simpangkanan, Kec.Sumberejo, Kab. Tanggamus
Tujuan Praktikum : 1. Mampu berkreasi dan berinovasi merancang alat ukur
massa menggunakan pegas sumber gaya pengimbang
material.
2. Mampu menerapkan prinsip kalibrasi neraca menggunakan
anak timbang standar.
Nama : Zaskia Citra Azzahra
NPM : 2117021054
Kelompok : II (Dua)

Bandar Lampung, 20 September 2021

Feriza Yolanda Putri


1817021021
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap benda memiliki massa, bobot, atau gaya berat akibat gaya gravitasi bumi.
Semakin besar massa sebuah benda, maka semakin besarpula gaya berat benda
itu. Menimbang merupakan aktivitas mengukur massa suatu benda. Dalam
menimbang suatu benda, dapat digunakan menggunakan suatu alat yaitu
timbangan atau neraca. Neraca dapat diartikan sebagai alat untuk menentukan
massa suatu benda dengan membandingkan massa benda tersebut dengan massa
benda yang sudah diketahui bahannya. Tetapi, neraca dapat juga diartikan
sebagai alat pengukur berat suatu benda jika prinsip kerjanya menggunakan
(gaya) pegas untuk melawan gaya gravitasi terhadap benda tersebut. Berdasarkan
prinsip kerjanya, neraca dibedakan atas dua golongan yaitu neraca mekanis dan
neraca elektris. Neraca elektris adalah neraca yang bekerja menggunakan daya
listrik untuk menghasil berdasarkan gaya elektromagnet sebagai pengimbang
gaya gravitasi terhadap massa benda yang ingin diukur. Neraca mekanis adalah
neraca yang prinsip kerja melibatkan sistem tuas (lengan) atau pegas. Neraca
yang menggunakan sistem tuas pada titik tumpu disebut neraca lengan.
Sedangkan neraca yang menggunakan gaya pegas disebut neraca pegas.

Neraca pegas merupakan timbangan sederhana yang menggunakan pegas sebagai


alat untuk menentukan massa benda dengan penunjuk skala. Neraca pegas adalah
neraca mekanis yang memanfaatkan gaya pegas untuk mengimbangi gaya
gravitasi terhadap massa benda. Semakin besar bobot sebuah benda, semakin
besar pula renggangan yang terjadi pada sebuah pegas. Dengan demikian, neraca
pegas adalah alat ukur berat yang sebenarnya. Neraca pegas sederhana dapat
dibuat dengan menggunakan alat dan bahan yang ada di sekitar kita. Oleh sebab
itu, dilakukanlah praktikum ini untuk berkreasi membuat alat neraca pegas
sederhana dengan memanfaatkan alat dan bahan yang ada di sekitar.

B. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini sebagaiberikut :


1. Mampu berkreasi dan berinovasi merancang alat ukur massa menggunakan
pegas sumber gaya pengimbang material.
2. Mampu menerapkan prinsip kalibrasi neraca menggunakan anak timbang
standar.
II. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilakukan pada Senin, 20 September 2021 bertempat di kediaman


praktikan yang berlokasi di Pekon Simpangkanan, Kecamatan Sumberejo,
Kabupaten Tanggamus.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut :
1. Pipa mika dengan panjang 20 cm
2. Kawat jemuran
3. Pegas spiral
4. Tang penjepit/pemotong
5. Cutter
6. Spidol kedap air
7. Batu timbangan
8. Beras 2 kg
9. Benda pipih
10. Benang
11. Lem/perekat
12. Penutup untuk menutup ujung pipa
13. Penggaris
14. Timbangan duduk

Pipa Mika Pegas Spiral Spidol Kedap Air

Anak Timbangan Tang Cutter

Kawat Lem/Perekat Benda Pipih

Penutup pipa Penggaris Timbangan duduk

Benang Beras

Gambar 1. Alat dan Bahan yang Diperlukan


C. Desain Neraca Pegas

(Gambar 2. Desain Neraca Pegas Sederhana)

D. Cara Kerja

Adapun cara kerja yang digunakan pada praktikum ini sebagai berikut :
1. Kaitkan pegas pada penutup.
2. Kaitkan kawat dengan ujung bawah pegas lalu kencangkan dengan tang.
3. Pasangkan benda pipih dan kecil pada kawat sebagai penunjuk skala.
4. Masukkan rangkaian pegas dan kawat tersebut ke dalam pipa dan
kencangkan penutup.
5. Pasang kawat penggantung beban pada ujung bawah rangkaian dan beri
penutup dan pasangkan pada ujung pipa.
6. Lubangi sisi kanan dan kiri pada pipa bagian atas.
7. Pasang kawat pada lubang tersebut yang berfungsi untuk menggantungkan
neraca pada saat digunakan.
8. Gunakan anak timbangan untuk mengkalibrasi dan membuat skala pada
neraca pegas.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

(Gambar 3. Hasil Neraca Pegas Sederhana)

B. Pembahasan

Adapun hasil praktikum membuat neraca pegas sederhana yaitu :


Pada praktikum pembuatan neraca pegas sederhana ini, digunakan pipa sepanjang
25 cm dengan diameter kurang lebih 1 inch. Pipa yang digunakan adalah pipa
mika atau pipa transparan sehingga memudahkan penandaan dan pembacaan
skala. Selanjutnya, digunakan pegas sepanjang 5 cm. Dalam prinsip neraca pegas
ini memanfaatkan sifat elastisitas pegas. Hukum Hooke menyatakan bahwa
pertambahan panjang pegas sebanding dengan gaya tariknya. Artinya, semakin
berat bobot benda yang ditimbang pada neraca pegas, maka semakin panjang pula
pegas yang ada pada neraca.

Alat berikutnya yaitu spidol, kawat, dan cutter. Pada praktikum kali ini,
digunakan spidol kedap air yang digunakan sebagai alat untuk menuliskan skala
pada badan pipa. Tujuan digunakan spidol kedap air adalah agar skala yang
tertulis pada badan pipa tidak mudah hilang. Selanjutnya, kawat dijadikan sebagai
penggantung pegas dan penggantung beban. Dan digunakan cutter untuk
melubangi bagian atas pipa yang berfungsi untuk lubang pengait antara pipa dan
kawat. Selain itu, digunakan beberapa alat dan bahan pendukung lainnya seperti
penggaris untuk membuat garis skala, benda pipih sebagai pengganti lempeng
besi penunjuk skala dan ditempelkan pada kawat dengan lem, benang untuk
menggantungkan sampel, penutup ujung atas dan bawah pipa yang dalam hal ini
praktikan memanfaatkan barang bekas yaitu mainan anak-anak, dan timbangan
duduk untuk membantu proses pengkalibrasian.

Setelah seluruh proses pembuatan neraca pegas usai dilaksanakan. Tahap


berikutnya adalah pengkalibrasian dan penulisan skala. Kalibrasi sangat penting
untuk memperolah hasil timbangan yang akurat. Secara sederhana, kalibrasi
adalah perbandingan kuantitatif. Untuk memeriksa pembacaan timbangan, anak
timbang digantungkan pada penggantung yang terdapat di neraca. Pada praktikum
kali ini, praktikan diminta untuk dapat mengkalibrasi anak timbangan dengan
menimbang pada neraca pegas yang telah dibuat. Setelah itu, praktikan
menuliskan skala tepat pada di mana penunjuk skala bergerak.

Neraca pegas sederhana ini terdiri dari sebuah kumparan pegas yang terdapat di
dalam tabung yang dalam hal ini praktikan memanfaatkan pipa transparan dengan
sebuah penunjuk skala yang terhubung. Ketika gaya tarik yang diberikan pada
ujung pegas, pegas tersebut akan meregang. Besarnya regangan tergantung pada
gaya. Neraca pegas ini sering digunakan untuk mengukur berat benda karena
pengaruh tarikan gravitasi. Adapun pada praktikum kali ini, praktikan
menggunakan batu timbangan dengan berbagai macam ukuran dan beras
sebanyak 2 kg sekaligus menuliskan skala pada badan pipa dengan deskripsi
sebagai berikut :
a) Pertama, praktikan menggunakan batu timbangan ukuran 0,5 kg. Kedua,
digunakan batu timbangan ukuran1 kg. Ketiga, praktikan menggabungkan
kedua batu timbangan ukuran 0,5 kg dan 1 kg, maka totalnya adalah 1,5 kg.
Keempat, praktikan menggunakan beras sebanyak 2 kg. Dan yang terakhir
praktikan menggunakan beras sebanyak 2 kg dan 0,5 kg, maka totalnya adalah
2,5 kg. Setelah masing-masing sampel ditimbang, selanjutnya diberi tanda
sesuai penunjuk skala bergerak. Setelah diberi tanda, tuliskan skala berupa
angka-angka hasil timbangan yaitu 0,5 kg, 1 kg, 1,5 kg, 2 kg, dan 2,5 kg.
b) Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pada penimbangan sampel
terakhir yaitu beras dan batu timbangan dengan berat total 2,5 kg penunjuk
skala telah mencapai posisi paling bawah. Oleh sebab itu, dapat diketahui
kapasitas maksimum dari neraca pegas yang terbuat dari pipa sepanjang 20
cm dengan pegas sepanjang 5 cm adalah senilai 2,5 kg.
c) Ketelitian skala pada neraca pegas sederhana ini yaitu terdapat 25 garis skala
mulai dari 0 hingga 2,5 kg. Berdasarkan kalibrasi neraca yang telah dilakukan,
tingkat ketelitian dan akurasi neraca tersebut untuk ukuran kilogram kira-kira
berkisar antara 95%-98% karena meskipun penunjuk skala tepat bergerak
pada nilai skala sesuai bobot sampel, pegas yang telah terpasang dapat
sewaktu-waktu meregang tidak seperti bentuk semula yang dapat
memengaruhi pergerakan penunjuk skala dan akan berdampak pada
akurasinya.

Dalam pengerjaan praktikum ini, terdapat beberapa kendala yang dialami oleh
praktikum. Kendala tersebut antara lain yaitu kesulitan untuk menemukan
beberapa alat dan bahan seperti pipa mika, pegas gantung, dan lempengan besi.
Sehingga dalam hal ini praktikan menggunakan benda plastik pipih sebagai
pengganti lempengan besi dan menggunakan pegas untuk kelengkapan sepeda
motor sebagai pengganti pegas gantung.
IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Neraca pegas adalah neraca mekanis yang memanfaatkan gaya pegas
untuk mengimbangi gaya gravitasi terhadap massa benda.
2. Neraca pegas sangat berguna di kehidupan sehari-hari untuk berbagai
keperluan.
3. Dengan membuat neraca pegas sederhana, kita dapat melatih kreativitas
dan lebih memahami prinsip kerja dari neraca pegas.
4. Berdasarkan kalibrasi neraca yang telah dilakukan, tingkat ketelitian dan
akurasi neraca tersebut untuk ukuran kilogram kira-kira berkisar antara
95%-98%.
DAFTAR PUSTAKA

Kanedi, M. 2021. Panduan Praktikum Mandiri : Praktik Keterampilan Dasar


Laboratorium dan Keterampilan Kerja Laboratorium.

Fisika News. 2020. Alat Untuk Mengukur Gaya dan Cara Kerjanya.
https://www.fisika.co.id/2020/09/alat-mengukur-gaya.html. Diakses pada 21
September 2021.

Anda mungkin juga menyukai