Anda di halaman 1dari 11

KARYA TULIS ILMIAH MOTOR DIESEL

Oleh

Ryon Adi Prayoga

2155021009

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2021
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Karya Tulis :Motor Diesel
2. Biodata Penulis
a. Nama Lengkap :Ryon Adi Prayoga
b. NPM :2155021009
c. Jurusan :Teknik Mesin
d. Universitas :Lampung
e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP :KP SinarLaut GG Anyar,085764212380
f. Email :ryonyoga10@gmail.com
3. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar :DR. JAMAITUL AKMAL,S.T., M. T.

Menyetujui, Bandar Lampung,5 November 2021

Dosen Pembimbing Penulis,

DR. JAMAITUL AKMAL,S.T., M. T. Ryon Adi Prayoga


NIP. 196908011999031002 NPM.2155021009

Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Universitas Lampung

Prof. Dr. Yulianto,M.S


NIP. 196107041988031005

1
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang..............................................................................3

BAB II METODE
2.1.Motor Bakar................................................................................. 4
2.2 Motor Diesel ................................................................................4
2.3. Prinsip Kerja Motor Diesel..........................................................5

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Performansi Motor Diesel...........................................................6
3.2.Torsi..............................................................................................6
3.3.Daya Poros ............................................................................................7

3.4. Laju Aliran Massa Bahan Bakar .................................................7

3.5.Jenis Pembakaran ........................................................................7


BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan..................................................................................8
4.2. Saran............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mesin diesel diciptakan oleh Rudolf Cristian Karl Diesel. Rudolf lebih dikenal
dengan sebutan Rudolf Diesel, yang lahir pada tanggal 18 maret 1858 di Paris.
Mesin diesel juga digunakan sebagai mesin penggerak utama diatas kapal. Mesin
induk diesel di atas kapal sangat penting, dimana mesin induk diesel dalam
oprasinya ditunjukan untuk kelancaran operasional pelayaran.
Salah satu penunjang untuk memulai beroprasinya mesin diesel adalah udara
dan bahan bakar Dalam proses starting mesin penggerak utama banyak sistem yang
dijalankan terlebih dahulu dan persiapan-persiapan yang dilakukan sebelum mesin
induk digunakan, walaupun semua persiapan-persiapan dan systemsystem yang
dijalankan sudah sesuai prosedur dan dilakukan dengan benar terkadang tetap saja
mesin induk tidak dapat distarting. Identifikasi permasalahan yang terjadi yang
menyebabkan mesin induk tidak dapat di start dengan optimal adalah terjadinya
kegagalan pada katup udara pejalan (distributor valve system) Sistem udara pejalan
di atas kapal dihasilkan oleh mesin bantu yang disebut kompressor yang memakai
tenaga listrik dan generator. Udara yang dihasilkan oleh kompressor diteruskan ke
botol angin.

Sistem udara pejalan di atas kapal dihasilkan oleh mesin bantu yang disebut
kompressor yang memakai tenaga listrik dan generator. Udara yang dihasilkan oleh
kompressor diteruskan ke botol angin. Didalam botol atau 2 bejana, udara tersebut
bertekanan 25-30 bar ( dua puluh lima sampai tiga puluh bar). Udara dari bejana
udara minimal 17 (tujuh belas) bar karena bila tekanan udara dibawahnya, maka
udara tersebut tidak mampu menekan piston kebawah. Katup tekan di bejana udara
dibuka penuh, maka udara akan keluar ke main starting valve. Setelah udara
tersebut direduksi tekanannya hingga 9-10 (sembilan sampai sepuluh) bar

3
BAB II
METODE

2.1 Motor Bakar


Motor adalah gabungan dari alat-alat yang bergerak yang bila bekerja dapat
menimbulkan tenaga/ energi. Sedangkan pengertian motor bakar adalah suatu
mesin kalor dimana tenaga/ energi dari hasil pembakaran bahan bakar didalam
silinder akan diubah menjadi energi mekanik.
Pada mulanya perkembangan motor bakar ditemukan oleh Nichollus Otto pada
tahun 1876 dengan bentuk yang kecil dan tenaga yang dihasilkan besar. Motor
bakar dibagi menjadi dua yaitu, motor pembakaran luar (external combustion
engine) dan motor pembakaran dalam (internal combustion engine), sedangkan
mesin diesel merupakan motor pembakaran dalam. Tenaga yang dihasilkan oleh
motor berasal dari adanya pembakaran gas didalam ruang bakar. Karena adanya
pembakaran gas, maka timbulah panas. Panas ini mengakibatkan gas mengembang
atau ekspansi.
Pembakaran dan pengembangan gas ini terjadi didalam ruang bakar yang
sempit dan tertutup (tidak bocor) dimana bagian atas dan samping kiri kanan dari
ruang bakar adalah statis atau tidak bisa bergerak, sedangkan yang dinamis atau
bisa bergerak adalah bagian bawah, yakni piston sehingga piston dengan sendirinya
akan terdorong kebawah oleh gaya dari gas yang terbakar dan mengembang tadi.
Pada saat piston terdorong kebawah ini akan menghasilkan tenaga yang sangat
besar dan tenaga inilah yang disebut dengan tenaga motor.

2.2 Motor Diesel

Motor diesel adalah motor bakar torak yang proses penyalaannya bukan
menggunakan loncatan bunga api melainkan ketika torak hampir mencapai titik
mati atas (TMA) bahan bakar disemprotkan ke dalam ruang bakar melalui nosel
sehingga terjadilah pembakaran pada ruang bakar dan udara dalam silinder sudah
mencapai temperatur tinggi. Syarat ini dapat terpenuhi apabila perbandingan 6
kompresi yang digunakan cukup tinggi, yaitu berkisar 16-25. (Arismunandar.
W,1988)

4
Motor diesel adalah salah satu dari internal combustion engine (motor dengan
pembakaran didalam silinder), dimana energi kimia dari bahan bakar langsung
diubah menjadi tenaga kerja mekanik. Pembakaran pada motor diesel akan lebih
sempurna pada saat unsur karbon (C) dan hidrogen (H) dari bahan bakar diubah
menjadi air (𝐻2𝑂) dan karbon dioksida (𝐶O2), sedangkan gas karbon monoksida
(CO) yang terbentuk lebih sedikit dibanding dengan motor bensin. (Mulyoto
Harjosentono, 1981)

2.3 Prinsip Kerja Motor Diesel


Pada motor diesel, solar dibakar untuk memperoleh energi termal. Energi ini
selanjutnya digunakan untuk melakukan gerakan mekanik. Prinsip kerja motor
diesel secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu solar dari boost
pump dihisap masuk ke dalam silinder, udara murni dihisap dan dikompresikan
pada 8º-12º sebelum piston mencapai titik mati atas kemudian bahan bakar
dikabutkan maka terjadilah pembakaran.
Bila piston bergerak naik turun didalam silinder dan menerima tekanan tinggi akibat
pembakaran, maka tenaga pada piston akan mengakibatkan piston terdorong ke
bawah. Gerakan naik turun pada torak diubah menjadi gerak putar pada poros
engkol oleh connecting rod. Selanjutnya gas-gas sisa pembakaran dibuang dan
campuran udara bahan bakar tersedia pada saat-saat yang tepat untuk menjaga agar
piston dapat bergerak secara periodik dan melakukan kerja tetap

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Performansi Motor Diesel


Pada umumnya performance atau prestasi mesin bisa diketahui dengan
membaca dan menganalisis parameter yang ditulis dalam sebuah laporan yang
berfungsi untuk mengetahui torsi, konsumsi bahan bakar spesifik, daya input dari
bahan bakar dan efisiensi thermal brake dari mesin diesel tersebut. Berikut
parameter yang menjadi pedoman praktis unjuk kerja sebuah mesin

3.2 Torsi
Torsi adalah perkalian antara gaya dengan jarak. Selama proses usaha maka
tekanan-tekanan yang terjadi di dalam silinder motor menimbulkan suatu gaya yang
luar biasa kuatnya pada torak. Gaya tersebut dipindahkan kepada pena engkol
melalui batang torak, dan mengakibatkan adanya momen putar atau torsi pada poros
engkol. Untuk mengetahui besarnya torsi digunakan alat dinamometer. Biasanya
motor pembakaran ini dihubungkan dengan dinamometer dengan maksud
mendapatkan keluaran dari motor pembakaran dengan cara menghubungkan poros
motor pembakaran dengan poros dinamometer Torsi Daya Laju Aliran Massa
Bahan Bakar Konsumsi Bahan Bakar Spesifik Efisiensi Bahan Bakar Universitas
Medan Area dengan menggunakan kopling elastik. Dengan demikian besarnya torsi
tersebut adalah:
T = F. r
T = m.g.r…………………………………………………..(2.3)
dimana
: T = torsi (N.m)
m = massa yang diukur pada dinamometer (kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2 )
r = jari – jari.

6
3.3 Daya Poros
Daya mesin adalah besarnya kerja mesin selama waktu tertentu. Pada motor
bakar daya yang berguna adalah daya poros, dikarenakan poros tersebut
menggerakan beban. Daya poros dibangkitkan oleh daya indikator, yang
merupakan daya gas pembakaran yang menggerakan torak selanjutnya
menggerakan semua mekanisme, sebagian daya indikator dibutuhkan untuk
mengatasi gesekan mekanik, seperti pada torak dan dinding silinder dan gesekan
antara poros dan bantalan. Prestasi motor bakar pertama-tama tergantung dari daya
yang dapat ditimbulkannya. Semakin tinggi frekuensi putar motor makin tinggi
daya yang diberikan hal ini disebabkan oleh semakin besarnya frekuensi semakin
banyak langkah kerja yang dialami pada waktu yang sama.

3.4 Laju Aliran Massa Bahan Bakar


Laju aliran massa bahan bakar adalah jumlah bahan bakar yang mengalir melalui
saluran bahan bakar dan masuk kedalam karburator dan kemudian bahan bakar akan
bercampur dengan udara dan dimasukkan kedalam ruang bakar

3.5 Jenis Pembakaran


Produk pembakaran campuran udara – bahan bakar dapat dibedakan menjadi:

1. Pembakaran sempurna (pembakaran ideal) Setiap pembakaran sempurna


menghasilkan karbon dioksida dan air. Peristiwa ini hanya dapat berlangsung
dengan perbandingan udara-bahan bakar stoikiometris dan waktu pembakaran yang
cukup bagi proses ini.

2. Pembakaran tak sempurna Peristiwa ini terjadi bila tidak tersedia cukup oksigen.
Produk pembakaran ini adalah hidrokarbon tak terbakar dan bila sebagian
hidrokarbon terbakar maka aldehide, ketone, asam karbosiklis dan sebagian karbon
monoksida menjadi polutan dalan gas buang.

3. Pembakaran dengan udara berlebihan Pada kondisi temperatur tinggi nitrogen


dan oksigen dari udara pembakaran akan bereaksi dan akan membentuk oksida
nitrogen (NO dan NO2). Di samping itu produk yang dihasilkan dari proses
pembakaran dapat berupa oksida timah, oksida hologenida, oksida sulfur, serta
emisi evaporatif seperti hidrokarbon ringan yang teremisi dari sistem bahan bakar.

7
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Teknik Mesin suatu disiplin ilmu teknik yang menggabungkan fisika teknik dan
prinsip-prinsip matematika dengan ilmu material (bahan) untuk mendesain,
menganalisa, dan membuat serta mempertahankan sistem mekanis. ... Ini adalah
cabang ilmu teknik yang menangani desain, produksi dan pengoperasian mesin-
mesin

4.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini saya menyadari bahwa penulisan masih jauh
dari kata sempurna kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan
tentang makalah dengan sumber-sumber lebih banyak dan lebih bertanggung
jawab.

8
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/41602/2/bab_1-3.pdf

Anonimous, “Pengetahuan Dasar Motor Diesel”.

E. Karyanto, “Teknik Motor Diesel”, CV Pedoman


Ilmu Jaya, Jakarta, 1993.

http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/86/5/10.813.0013_file5.pdf

V.L. Maleev M.E, DR. A.M., IR., Bambang


Priambodo, “Operasi Dan Pemeliharaan
Mesin Diesel”, Erlangga, Jakarta, 1991

9
10

Anda mungkin juga menyukai