Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak adalah dambaan setiap keluarga. Selain itu setiap keluarga juga

mengharapkan anaknya kelak bertumbuh kembang optimal (sehat fisik, mental/

kognitif, dan sosial), dapat dibanggakan serta berguna bagi nusa dan bangsa.

Perhatian orang tua akan menentukan masa tumbuh kembang anak

(Soetjiningsih, 2013, hlm.2). Tumbuh kembang merupakan proses yang

berkesinambungan yang terjadi sejak konsepsi dan terus berlangsung sampai

dewasa. Tercapainya tumbuh kembang yang optimal tergantung pada potensi

biologis. Tercapainya potensi biologis seseorang merupakan hasil interaksi antara

faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih, 2013, hlm.2).

Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hal yang sangat mendasar

untuk dipahami orangtua maupun perawat yang bekerja pada klien anak.tumbuh

kembang anak tergantung pada stimulasi yang diberikan oleh orang terdekat

misalnya orangtua, pengasuh, dan anggota keluarga yang lain.stimulasi adalah

kegiatan merancang kemampuan dasar anak umur 0-6th agar anak tumbuh dan

berkembang secara optimal (Rohmah, 2009).

Stimulasi yang tidak optimal pada saat tumbuh kembang anak dapat

menyebabkan penyimpangan perkembangan. Mengetahui secara dini


penyimpangan tumbuh kembang pada anak. Bila penyimpangan terlambat di

deteksi, maka lebih sulit diintervensi dan akan berpengaruh pada tumbuh

kembang anak (Setiawan, 2014).

Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel-sel

jaringan tubuh tidak normal (tumbuh sangat cepat dan tidak terkendali),

menginfiltrasi/merembes, dan menekan jaringan tubuh sehingga mempengaruhi

organ tubuh (Akmal, dkk., 2010). Menurut laporan Global Burden Cancer tahun

2012 silam, diperkirakan jumlah kasus kanker pada anak-anak dan dewasa

mencapai 14, 1 juta kasus dengan 8, 2 juta kematian. Sedangkan di Indonesia,

penyakit kanker sudah menjadi permasalahan yang cukup besar.Setiap tahun

diperkirakan 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7, 6 juta diantaranya

meninggal dunia. Pada tahun 2030 diprediksi kejadian tersebut bisa mencapai

hingga 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat kanker, serta

peningkatan tersebut lebih cepat terjadi di negara miskin dan berkembang. Data

ini menunjukkan adanya peningkatan jika dibandingkan data tahun 2008, 12, 7

kasus baru dengan7, 6 juta kematian.

World Health Organization (WHO) memprediksi bahwa ada 175.300 kasus baru

kanker anak dan ada sekitar 96.400 anak yang meninggal karena kanker di

seluruh dunia. Hal ini disebabkan banyaknya pasien yang berobat dalam stadium

lanjut (www.depkes.go.id, 2014). Kanker merupakan salah satu jenis penyakit

yang menyebabkan kematian. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa,

tetapi juga menyerang anak-anak.


Menurut Union for International Cancer Control (UICC) (2012) jumlah

penderita kanker anak setiap tahunnya sekitar 176.000 dan sebagian besar berasal

dari negara dengan penghasilan rendah dan menengah. Sedangkan data Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 yang dikeluarkan Kementerian

Kesehatan jumlah kasus kanker di Indonesia berjumlah 1, 4% per mil, jumlah

kanker tertinggi di Provinsi DI Yogyakarta sekitar 4, 1% kasus, diikuti Jawa

Tengah 2, 1% kasus, Bali 2%, Bengkulu dan DKI Jakarta masing-masingnya 1,

9% per mil (Departemen Kesehatan, 2015).

Menurut Penelitian Abna Nurfadilla (2015) Penyakit kanker pada anak di

Indonesia terus mengalami peningkatan. Dampak yang ditimbulkan dari kanker

pada anak juga berdampak sangat besar pada orangtua. Sehingga dibutuhkan

suatu langkah dalam penyelesaian, salah satunya melalui pemberian dukungan

sosial. Hasil observasi menunjukkan bahwa di Yayasan Kasih Anak Kanker

Yogyakarta dukungan sosial yang diberikan dukungan sangat tinggi terhadap

penderita, dan membawa pengaruh positif terhadap penderita. Yayasan

memberikan motivasi terhadap anak-anak penderita kanker, serta memberikan

rasa empati, perhatian terhadap mereka. Adanya dukungan sosial dari yayasan

hal ini membuat anak-anak yang menderita kanker menjadi lebih bersemangat

dalam menjalani hidup, ada lima bentuk dukungan sosial yaitu yang pertama

dukungan emosional yaitu seperti memberikan perhatian, empati, dan tutur

prihatin kepada seseorang. Kedua dukungan penghargaan yaitu memberikan

penghargaan positif kepada orang yang stres, dorongan atau persetujuan terhadap

ide ataupun perasaan individu. Ketiga dukungan instrumental berupa bantuan

secara langsung dan nyata. Keempat dukungan informasi yaitu menyarankan


beberapa pilihan tindakan yang dapat mengatasi stres dalam individu. Kelima

dukungan kelompok berarti meyakinkan individu bahwa dirinya merupakan

bagian dari suatu kelompok yang dimana anggota-anggota didalamnya dapat

berbagi.

Salah satu dampak dari kanker pada anak adalah hilangnya kepercayaan diri

seperti yang dituliskan oleh (Setiawan, 2014). Percaya diri adalah kondisi mental

atau psikologis seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari

dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk

melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan didalam hidupnya.

Dukungan social sangat dibutuhkan oleh anak pada kanker, terlebih

orangtua.orangtua berperan penting dalam memberikan dukungan sosial anak

kanker untuk penyembuhannya.

Menurut lahey, 2007 (dalam jurnal psikologi, 2010) mengatakan bahwa

dukungan social itu adalah suatu peran yang dimainkan oleh seseorang dan peran

tersebut bisa dalam bentuk memberikan nasihat, bantuan, menceritakan masalah-

masalah yang dialaminya. Sedangkan menurut Sarafino (2007) dikutip dalam

(Dyah Ika Rahma) salah satu bentuk dukungan social dapat berupa dukungan

emosional, Dukungan ini dapat berupa empati, simpati, kasih sayang, dan

kepedulian seseorang terhadap orang lain. Dan salah satu tehnik pemberian

dukungan social bisa melalui bercerita.

Bercerita merupakan salah satu bentuk pemberian pengalaman belajar bagi anak

dengan cara membawakan cerita secara lisan ataupun dengan menambahkan


boneka tangan sebagai penghibur anak saat dilakukan terapi bercerita langsung

darisebuah dongeng ataupun buku cerita. Salah satu kelebihan bercerita

menggunakan boneka tangan salah satunya untuk mengurangi kebosanan pada

anak dan dapat memberikan dorongan kepada anak agar mengungkapkan isi dan

perasaannya. Melalui cerita perasaan atau emosi dapat dilatih untuk merasakan

dan menghayati berbagai peran dalam kehidupan, dengan bercerita anak dapat

melepaskan ketakutan, kecemasan, dan dapat meningkatkan kualitas hidup

terhadap penyakit, mengekspresikan kemarahan dan permusuhan.

Bercerita merupakan cara koping yang paling baik untuk mengalihkan rasa

menarik diri pada anak terhadap penyakitnya (Adriana, 2011). Menurut

Penelitian Iswara (2014) di rumah sakit Islam Surabaya tentang metode bercerita

untuk mengurangi nyeri anak didapatkan hasil tingkat nyeri sebelum diberikan

metode bercerita sebesar 0 anak tidak merasa nyeri dengan presentase 0%, 10

anak sedikit nyeri dengan presentase 31,2%, 8 anak sedikit lebih nyeri dengan

presentase 25,0%, 5 anak lebih nyeri lagi dengan presentase 15,6%, 6 anak

sangat merasakan nyeri dengan presentase 18,8%, 3 anak nyeri paling parah

dengan presentase 9,4% dari 32 anak dengan presentase 100,0%, kemudian untuk

tingkat nyeri sesudah metode bercerita pada anak yang terpasang infuse di rumah

sakit Islam Surabaya didapatkan hasil nyeri sesudah diberikan metode terapi

bercerita sebanyak 13 anak tidak merasa nyeri dengan presentase 28,1%, 7 anak

sedikit nyeri dengan presentase 21,2%, 3 anak lebih nyeri lagi degan presentase

9, 4%. Dari jumlah 32 anak pra sekolah dengan presentase 100, 0%.
Berdasarkan teori diatas peneliti mengambil fenomena mengenai dukungan

social untuk meningkatkan kepercayaan diri pada anak kanker. Sedangkan

masalah yang terjadi saat ini adalah kurangnya rasa kepercayaan diri anak dan

kurangnya dukungan social dari orang orang sekitar,sehingga anak merasa tidak

memiliki kepercayaan diri lagi. Hal ini mengakibatkan bio-psiko-sosial anak

menjadi terganggu. Dampak yang akan muncul,anak lebih sering mengurung diri

dan tidak memiliki semangat dalam menghadapi pengobatannya dan menurunnya

rasa kepercayaan diri anak. Menurut peneliti adalah dukungan social dan rasa

kepercayaan diri pada anakkanker sangatlah penting, karena pada dasarnya

kepercayaan diri meningkat berawal dari diri sendiri dan dukungan dari

lingkungan sekitar. Berdasarkan uraian diatas mendorong peneliti akan

melakukan penelitian tentang “Pengaruh dukungan social dengan tehnik terapi

bercerita menggunakan boneka tangan terhadap peningkatan kepercayaan diri

anak dengan kanker usia 3-15th”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka di rumusan masalahnya adalah

“Bagaimana pengaruh dukungan social dengan tehnik bercerita menggunakan

boneka tangan terhadap peningkatan kepercayaan diri anak dengan kanker usia 3-

15th di Rumah Harapan Indonesia”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dukungan social

dengan tehnik bercerita menggunakan boneka tangan terhadap peningkatan


kepercayaan diri anak dengan kanker usia 3-15th di Rumah Harapan

Indonesia”.

2. Tujuan khusus

a. Mengidentifikasi dukungan social terhadap peningkatan kepercayaan diri

anak penderita kanker sebelum diberikan metode terapi bercerita

menggunakan boneka tangan.

b. Mengidentifikasi dukungan sosial terhadap peningkatan kepercayaan diri

anak penderita kanker sesudah diberikan metode terapi bercerita

menggunakan boneka tangan.

c. Menganalisis perbedaan dukungan terhadap peningkatan kepercayaan diri

anak penderita kanker sebelum dan sesudah diberikan metode bercerita

menggunakan boneka tangan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pelayanan Kesehatan

Dapat dijadikan sebagai informasi bagi Rumah Harapan Indonesia dalam

meningkatkan kualitas hidup anak penderita kanker.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat menjadi bahan pertimbangan rasional untuk pendekatan pada anak

penderita kanker.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai sumber untuk pengembangan penelitian selanjutnya

dengan menambahkan variable yang baru, sehingga mendapatkan terapi baru

dalam memberikan intervensi keperawatan.


E. Keaslian Penelitian

Tabel 1.1
Keaslian Penelitian

No Peneliti Judul Metode Hasil


1 Amalia devi Pengaruh metode Quasy eksperimen Berdasarkan hasil
iswara, dan bercerita dalam penelitian dapat
setiadi, 2014 menurunkan nyeri disimpulkan bahwa nyeri
pada anak pra sesudah metode bercerita
sekolah yang sebanyak 13 anak tidak
terpasang infuse di merasa nyeri degan
rumah sakit islam presentase 40, 6%, 9 anak
Surabaya. sedikit nyeri dengan
presentase 28, 1%, 7 anak
sedikit lebih nyeri dengan
presentase 21, 2%, 3 anak
lebih nyeri lagi dengan
presentase 9, 4%. Dari
jumlah 32 anak pra sekolah
dengan presentase 100,
0%.
2 Dewi Pengaruh terapi Quasy eksperimen Berdasarkan hasil
winahyu, dera bercerita terhadap penelitian dapat
alfiyanti, dan skala nyeri anak usia disimpulkan bahwa setelah
achmad pra sekolah selama diberikan perlakuan pada
solekhan, tindakan kelompok intervensi itu
2015 pengambilan darah berupa terapi bercerita,
vena di RSUD diperoleh hasil bahwa
Tugurejo Semarang sebagian besar responden
sebanyak 8 responden
mengalami nyeri termasuk
dalam kategori sedikit sakit
sedangkan pada kelompok
control yang tanpa
diberikan intervensi
sebagian besar termasuk
dalam mengganggu
aktivitas dan agak
mengganggu masing-
masing sebanyak 7 atau
dengan prevalensi 46, 7%
responden.
3 Abna Dukungan social Quasy eksperimen Hasil penelitian tersebut
nurfadilla terhadap anak didapatkan bahwa
bahtiar, et al, penderita kanker di dukungan sosial yang
2015 yayasan kasih anak diberikan oleh yayasan
kanker Yogyakarta. kasih anak kanker
Yogyakarta sangat
tinggisehingga memicu
penderitakanker untuktetap
semangat dalam menjalani
pengobatan
4 Aruan, Hubungan dukungan Desain penelitian Hasil penelitian
isfandiari, social terhadap ini menggunakan menunjukan bahwa
2015 pengobatan kanker pendekatan cross dukungan social yang
payudaradi yayasan sectional dengan diberikan sangatlah penting
kanker teknik simple dalam peningkatan kualitas
wishnuwardhana random sampling hidup anak
F. Persamaan Dan Perbedaan Dengan Peneliti Peneliti

Tabel 1.2
Persamaan dan perbedaan dengan penelitian peneliti

Nama Penulis,
Hasil penelitian Persamaan dengan Perbedaan dengan
No Tahun dan Judul
terkait penelitian peneliti penelitian peneliti
Penelitian Terkait
1 Amalia devi Terjadi  Sama-sama  Dilakukan berbeda
iswara, dan penurunan dapat karena teknik tersebut
setiadi, 2014 tingkat nyeri menurunkan akan dikombinasikan
”Pengaruh pada anak yang tingkat nyeri dengan menggunakan
metode bercerita terpasang infuse pada anak yang boneka tangan
dalam di rumah sakit terpasang  Instrumen yang
menurunkan islam surabaya infuse. diberikan juga berbeda
nyeri pada anak karena peneliti ingin
pra sekolah yang menggunakan
terpasang infuse kuesioner dan
di rumah sakit penentuan score
islam Surabaya.” menggunakan pdesql
versi 3.0
2 Abna nurfadilla Didapatkan hasil  Sama-sama  Peneliti akan
bahtiar, et al, bahwa dukungan meneliti mengombinasikan
2015 “Dukungan social bagi anak pengaruh dengan pemberian
social terhadap penderita kanker dukungan social terapi bercerita
anak penderita di yayasan kasih pada anak menggunakan boneka
kanker di anak kanker penderita tangan
yayasan kasih sangat tinggi kanker.  Peneliti akan
anak kanker menggunakan jenis
Yogyakarta.” penelitian pre
eksperimental design
pre-test dan post-test.
 Pengambilan sample
dengan pengisian
kuesioner.
3 Aruan, isfandiari, Didapatkan hasil  Sama-sama  Peneliti ingin
2015, bahwa dukungan meneliti tentang memberikan dukungan
“Hubungan social dari dukungan social social terhadap anak
dukungan social orangtua sangat pada penderita penderita kanker
terhadap penting bagi kanker dengan bercerita dan
pengobatan anak penderita menggunakan boneka
kanker kanker payudara tangan.
payudaradi di yayasan  Metode yang
yayasan kanker kanker digunakan tentunya
wishnu wishnuwardhana berbeda karena
wardhana” . penelitian terdahulu
dalam memberikan
dukungan hanya
melalui orang tua,
namun peneliti kali ini
ingin memberikan
dukungan kepada anak
penderita kanker yang
tidak memiliki orang
tua/ kurang perhatian
orangtua.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker

1. Definisi

Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan pertumbuhan

sel-sel jaringan tubuh tidak normal (tumbuh sangat cepat dan tidak

terkendali), menginfiltrasi/ merembes, dan menekan jaringan tubuh sehingga

mempengaruhi organ tubuh (Akmal, dkk., 2010) Menurut laporan Global

Burden Cancer tahun 2012 silam, diperkirakan jumlah kasus kanker pada

anak-anak dan dewasa mencapai 14, 1 juta kasus dengan 8, 2 juta kematian.

2. Pertumbuhan Penyakit Kanker

pertumbuhan sel kanker tidak terkendali disebabkan kerusakan deoxyribose

nucleic acid (dna), sehingga menyebabkan mutasi gen vital yang mengontrol

pembelahan sel. beberapa mutasi dapat mengubah sel normal menjadi sel

kanker. mutasi-mutasi tersebut diakibatkan agen kimia maupun fisik yang

disebut karsinogen. mutasi dapat terjadi secara spontan maupun diwariskan

(sunaryati, 2011).sel-sel kanker membentuk suatu masa dari jaringan ganas

yang kemudian menyusup ke jaringan di dekatnya dan menyebar ke seluruh

tubuh. sel-sel kanker sebenarnya dibentuk dari sel normal melalui proses

transformasi terdiri dari dua tahap yaitu tahapiniasi dan promosi.tahap


inisiasi, pada tahap ini perubahan bahan genetis sel yang memancing sel

menjadi ganas. Perubahan sel genetis disebabkan unsur pemicu kanker yang

terkandung dalam bahan kimia, virus, radiasi, atau sinar matahari (sunaryati,

2011).pada tahap promosi, sel menjadi ganas disebabkan gabungan antara sel

yang peka dengan karsinogen. Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan

tubuh berusaha merusak sebelum sel berlipat ganda dan berkembang menjadi

kanker.sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi normal menjadikan

tubuh rentan terhadap kannker (Sunaryati, 2011).

3. Faktor-Faktor Penyebab Kanker

Penyebab kanker berupa gabungan dari sekumpulan faktor genetik dan

lingkungan (Akmal, dkk., 2010). Harmanto dalam Sunaryati (2011)

menyebutkan bahwa, faktor penyebab tumbuhnya kanker bersifat internal dan

eksternal. Faktor internal diantaranya yaitu factor keturunan, baik dari pihak

orang tua secara langsung maupun nenek moyang, daya tahan tubuh yang

buruk. Faktor eksternal seperti pola hidup tidak sehat di antaranya

mengonsumsi makanan dengan bahan karsinogen, makanan berlemak,

minuman beralkohol, kebiasaan merokok, diet salah dalam waktu lama, sinar

ultraviolet dan radioaktif, infeksi menahun/perangsangan/iritasi, pencemaran

lingkungan atau polusi udara, obat yang mempengaruhi hormon; berganti-

ganti pasangan (Sunaryati 2011). Faktor penyebab kanker menurut penulis

berupa faktor dari dalam diri individu dan faktor dari luar diri individu.

Faktor dari dalam diri individu berupa faktor keturunan dan kelainan hormon

tubuh. Faktor dari luar berasal dari faktor lingkungan.


4. Tanda dan Gejala Kanker pada Anak

a. Pembesaran kelenjar getah bening

Pembesaran kelenjar getah bening kadang memang tidak terasa sakit, tapi

bisa menjadi gejala kanker Limfoma Non-Hodgin.Pembengkakan bisa

terjadi bagian leher, ketiak, pangkal paha, dada, dan perut, atau bagian

tubuh lainnya di mana kelenjar getah bening berada.Pembesaran kelenjar

getah bening yang dekat dengan permukaan tubuh, seperti pada bagian

leher samping, pangkal paha ketiak, dan di atas tulang selangka – dapat

dengan mudah dilihat atau dirasakan seperti benjolan di bawah kulit.

b. Berat tubuh berkurang drastis tanpa sebab yang jelas

Anak-anak bisa kehilangan berat tubuhnya bila tidak mengonsumsi kalori

yang cukup, atau malah tubuhnya membakar kalori tidak seperti biasanya.

Tapi bila mereka kehilangan berat tubuh dengan cepat, bisa jadi ini adalah

tanda awal adanya penyakit yang serius.

c. Adanya benjolan pada tubuh

Gejala kanker lainnya adalah adanya benjolan pada perut atau malah

tempat-tempat yang tak biasa.Bengkak yang muncul di perut bisa menjadi

indikasi tumor Wilms, kanker ginjal yang bisa terjadi pada anak-anak usia

dini.

d. Sakit kepala

Sakit kepala yang menetap bisa jadi tanda adanya tumor di otak. Sakit

kepala terjadi karena adanya tekanan yang meningkat dari benjolan pada

tengkorak; padahal tulang tengkorak adalah tulang rangka yang tidak bisa

membesar.
e. Sering muntah

Muntah pada anak terjadi karena banyak sebab, seperti keracunan

makanan, batuk dan/atau flu yang parah, atau flu perut.Tapi NCSS juga

menyebutkan bahwa kanker yang menyerang otak juga bisa menyebabkan

muntah pada anak.Karena itu jika anak sering mual dan mengeluarkan

kembali apa yang ia makan dan minum, segeralah berkonsultasi pada

dokter; karena bisa jadi, hal tersebut bukanlah masalah perut biasa.

f. Kejang

Kejang dapat disebabkan oleh demam, kekurangan oksigen, trauma

kepala atau penyakit lain. Dan menurut Pusat Kanker Parkway, kejang

juga bisa menjadi gejala kanker dan tumor otak.

g. Tulang terasa sakit

Institut Kanker Nasional Singapura menambahkan nyeri tulang ke dalam

daftar tanda-tanda kanker pada anak-anak. Kadang nyeri tulang ini juga

bisa menyebabkan anak merasa lemas.Nyeri tulang bisa menjadi indikasi

Neuroblastoma, tumor kanker yang umum terjadi di kelenjar adrenal.

Neuroblastoma adalah tumor padat dan ganas yang bisa mengakibatkan

pembengkakan atau nyeri. Gejalanya bervariasi tergantung pada lokasi

tumor tumbuh.

h. Pendarahan

Tumor Wilm, adalah tumor yang terjadi pada ginjal. Salah satu tandanya

adalah adanya darah pada air seni. Kanker ini termasuk jarang terjadi

pada anak-anak dan biasanya terjadi hanya pada salah satu ginjal.
B. Dukungan Sosial

1. Definisi

Menurut lahey, 2009 (dalam jurnal psikologi, 2010) mengatakan bahwa

dukungan social itu adalah suatu peran yang dimainkan oleh seseorang dan

peran tersebut bisa dalam bentuk memberikan nasihat, bantuan, menceritakan

masalah-masalah yang dialaminya.meskipun dukungan yang diberikan ini

kepada anak-anak yang berkebutuhan khusus tetapi mereka akan mengerti

walaupun pemahaman mereka sangat lambat dan menggunakan cara-cara

tertentu untuk membuat mereka mengerti terhadap ucapan kita.

2. Bentuk Dukungan Sosial

Menurut Sarafino (2009) dikutip dalam (Dyah Ika Rahma) terdapat beberapa

bentuk dukungan sosial antara lain :

a. Dukungan Emosional

Dukungan ini dapat berupa empati, simpati, kasih sayang, dan kepedulian

seseorang terhadap orang lain

b. Dukungan Penghargaan

Suatu bentuk dukungan yang berupa ungkapan yang diberikan oleh orang

tua, guru, bahkan orang-orang disekelilingnya dalam hal membantu anak

membangun kompetensi dan mengembangkan harga diri anak.

c. Dukungan Instrumental

Bentuk dukungan yang berupa material dan lebih bersifat bantuan,

sumbangan dana, uang, dan lain sebagainya.


d. Dukungan Informasi

Dukungan yang lebih bersifat nasihat, memberitahukan hal yang baik

terhadap apa yang dilakukan oleh individu tersebut.

3. Sumber-Sumber Dukungan Sosial

Menurut Gootlieb (dalam kartika, 2009), menyatakan bahwa sumber-sumber

dukungan social adalah sebagai berikut :

a. Keluarga

Keluarga khususnya orang tua adalah sumber pemberi dukungan social

paling penting dan paling berpengaruh, karena adanya ikatan yang erat

dan memiliki hubungan darah sehingga memiliki kedekatan secara emosi

melalui pemberian motivasi, perhatian, kepedulian, dan kasih sayang.

b. Teman Dekat

Seseorang dapat bersikap terbuka dan memiliki tingkat kepercayaan

terhadap orang lain terutama teman dekat, hal tersebut mampu

mengurangi frekuensi tingkat stress yang dialami.

c. Kelompok Masyarakat

Masyarakat adalah bagian dari kelompok social yang penting, karena dari

lingkungan masyarakat juga kita terbentuk menjadi manusia yang

mengerti keadaan sekitar. Selain itu masyarakat juga dapat memberikan

kita sebuah dukungan seperti kepedulian, bantuan, dan lain

sebagainya.
C. Bercerita

1. Definisi

Menurut Adriana (2011) bercerita adalah menuturkan sesuatu yang

mengisahkan tentang perbuatan atau sesuatu kejadian dan disampaikan secara

lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang

lain.

2. Jenis-jenis cerita

Menurut Adriana (2011), cerita dibagi atas 2 jenis, yaitu:

a. Cerita lama adalah pada umumnya mengisahkan kehidupan klasik yang

mencerminkan srtruktur kehidupan manusia di zaman lama. Jenis-jenis

cerita lama adalah sebagai berikut :dongeng adalah cerita tentang sesuatu

yang tidak masuk akal, tidak benar terjadi dan bersifat fantasis atau

khayal.dongeng terdiri dari mite yang berarti, adalah cerita atau dongeng

yang berhubungan dengan kepercayaan masyarakat setempat tentang

adanya makhluk halus, legendaadalah dongeng tentang kejadian alam

yang aneh dan ajaib, fabel adalah dongeng tentang kehidupan binatang

yang diceritakan seperti kehidupan manusia, Saga adalah dongeng yang

berisi kegagah beranian seorang pahlawan yang terdapat dalam sejarah,

tetapi cerita bersifat khayal.

b. Cerita baru adalah bentuk karangan bebas yang tidak berkaitan dengan

System sosial dan struktur kehidupan lama. Cerita baru dapat

dikembangkan dengan menceritakan kehidupan saat ini dengan

keanekaragaman bentuk dan jenisnya


3. Manfaat bercerita

Manfaat bercerita pada anak dapat ditinjau dari beberapa aspek yaitu manfaat

bercerita untuk membantu pembentukan pribadi dan moral anak,

menyalurkan kebutuhan imajinasi dan fantasi, memacu kemampuan verbal

anak, merangsang minat menulis anak, merangsang minat baca anak,

membuka wawasan pengetahuan anak.

4. Kapan dan waktu dilakukan terapi bercerita

Waktu Penyajian dengan mempertimbangkan daya pikir, kemampuan bahasa,

rentang konsentrasi dan daya tangkap anak, maka para ahli dongeng

menyimpulkan sebagai berikut; usia 4 tahun, waktu cerita hingga 7 menit dan

usia 4-8 tahun, waktu cerita hingga 10-15 menit serta Usia 8-12 tahun, waktu

cerita hingga 25 menit. Namun tidak menutup kemungkinan waktu bercerita

menjadi lebih panjang, apabila tingkat konsentrasi dan daya tangkap anak

dirangsang oleh penampilan pencerita yang sangat baik, atraktif, komunikatif

dan humoris. Suasana disesuaikan dengan acara / peristiwa yang sedang atau

akan berlangsung, seperti acara kegiatan keagamaan, hari besar nasional,

ulang tahun, pisah sambut anak didik, peluncuran produk, pengenalan profesi,

program sosial dan lain-lain, akan berbeda jenis dan materi ceritanya.

Pendidik dituntut untuk memperkaya diri dengan materi cerita yang

disesuaikan dengan suasana. Jadi selaras materi cerita dengan acara yang

diselenggarakan, bukan satu atau beberapa cerita untuk segala suasana.


D. Kepercayaan Diri

1. Definisi

Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana

individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi

keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam

mencapai berbagai tujuan didalam hidupnya (Setiawan, 2014).

2. Karakteristik Kepercayaan Diri

Terdapat 7 karakteristik individu yang mempunnyai rasa kepercayaan diri

yang proposional menurut (Fatimah, 2010) adalah sebagai berikut :

a. Percaya akan kompetensi atau kemampuan diri hingga tidak

membutuhkan ujian.

b. Pengakuan penerimaan atau hormat orang lain.

c. Berani menerima penolakan orang lain, berani menjadi diri sendiri.

d. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil).

e. Memiliki internal locus of control (memandang keberhasilan atau

kegagalan bergantung pada usaha diri sendiri dan tidak mudah menyerah

pada nasib atau keadaan serta tidak bergantung mengharap bantuan orang

lain).

f. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap diri sendiri orang lain dan

situasi diluar dirinya.

g. Memiliki harapan yang realistic terhadap diri sendiri sehingga ketika

harapan itu terwujud ia tetap mampu melihat sisi positif dirinya dan

situasi yang terjadi.


3. Cirri-Ciri Kepercayaan Diri

Menurut (Iswidharmanjaya & Enterprise, 2014) Ciri-ciri seseorang memiliki

rasa kepercayaan diri meliputi sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab terhadap keputusan yang telah dibuat sendiri,

b. Mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.

c. Pegangan hidup yang cukup kuat, mampu mengembangkan motivasi,

d. Mau bekerja keras untuk mencapai kemajuan,

e. Yakin atas peran yang dihadapi,

f. Berani bertindak dan mengambil setiap kesempatan yang dihadapinya,

g. Menerima diri secara realistik,

h. Menghargai diri secara positif, tanpa berfikir negatif, yakin bahwa ia

mampu,

i. Yakin atas kemampuan sendiri dan tidak terpengaruh oleh orang lain,

dan 

j. Optimis, tenang dalam menghadapi tantangan dan tidak mudah cemas.

4. Cara Membangun Rasa Kepercayaan Diri

Terdapat 6 cara untuk membangun rasa kepercayaan diri menurut (Setiawan,

2014).

a. Bergaul dengan orang-orang yang memiliki rasa percaya diri dan

berpikiran positif,

b. Mengingat kembali saat merasa percaya diri,

c. Sering melatih diri,

d. Mengenali diri sendiri yang lebih baik lagi,

e. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, dan Jangan takut mengambil resiko.
E. KERANGKA TEORI

Dampak :

- Kemoterapi
- Rambut rontok
- Kecemasan
- Kepercayaan diri
Kanker
menurun
- Perubahan perilaku
- Kurangnya dukungan
sosial

Kepercayaan Diri

Dukungan Sosial

- Terapi Bermain
- Terapi Okupasi
- Dukungan Keluarga
- Dukungan Lingkungan
- Terapi bercerita
Menggunakan Boneka
Tangan

Perubahan Kepercayaan
Diri Anak

Sumber : (Adriana,2011); (Akmal,dkk.2010); (Sarafino,2009);


(Fatimah,2010)

Skema 2.1
Kerangka Teori
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Kerangka konsep dan Variabel penelitian

a. Kerangka konsep

Kerangka konsep merupakan hasil identifikasi yang sistematis dan

analisi yang terhadap teori-teori yang ada dikaitkan dengan masalah

penelitian yang diangkat. (Notoatmodjo,2013)

Dalam penelitian ini sesuai dengan ruang lingkup penelitian. Peneliti

membahas tentang pengaruh dukungan social dengan tehnik terapi

bercerita menggunakan boneka tangan terhadap peningkatan kepercayaan

diri anak dengan kanker usia 3-15th. Maka dapat dibuat kerangka konsep

sebagai berikut :

Variabel Independent Variabel Dependent

Dukungan social
Peningkatan
dengan tehnik
kepercayaan diri
terapi bercerita
Skema 3.1
Kerangka Konsep
b. Variabel Penelitian

Variabel merupakan ukuran atau cirri yang dimiliki oleh anggota-

anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh

kelompok lain.biasanya variabel digunakan sebagai cirri,sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang

suatu konsep pengertian tertentu misalnya umur,jenis

kelamin,pendidikan,penyakit, dan sebagainya. (Notoatmodjo,2013)

Berdasarkan hubungan fungsional atau perannya variabel dibedakan

menjadi 2 yaitu :

1. Variabel independen (bebas), tipe variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel yang lain.

Dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti,variabel independen

peneliti adalah “Dukungan sosial dengan tehnik terapi bercerita”

2. Variabel dependen (terikat), tipe variabel yang dijelaskan atau

dipengaruhi oleh variabel independen.

Dalam penelitian yang akan dilakukan peneliti,variabel dependen

peneliti adalah “Peningkatan kepercayaan diri”

B. Hipotesis

Hipotesis adalah pertanyaan sebagai jawaban sementara atas pertanyaan

penelitian yang harus diuji validitasnya secara empiris, sehingga dapat

diketahui valid atau tidaknya hipotesis tersebut (Sopiyudin,2014).


Sesuai dengan kerangka teori konsep, alternatif pada penelitian adalah

ada pengaruh dukungan social dengan tehnik terapi bercerita

menggunakan boneka tangan terhadap peningkatan kepercayaan diri anak

dengan kanker usia 3-15th di rumah harapan Indonesia Semarang.

Ha : Ada pengaruh dukungan sosial dengan tehnik terapi bercerita

terhadap peningkatan kepercayaan diri anak dengan kanker.

H0 : Tidak ada pengaruh dukungan sosial dengan tehnik terapi bercerita

terhadap peningkatan kepercayaan diri anak dengan kanker.

C. Rancangan Penelitian

Jenis desain penelitian yang akan digunakan oleh peneliti adalah pre

eksperiment.dengan menggunakan desain penelitian one group pre-test

post-test.pada penelitian pertama(pre-test) akan dilakukan observasi untuk

mengetahui pengetahuan anak,dan observasi ke dua (post-test) untuk

mengetahui perubahan setelah di berikan intervensi.

Pre test Intervensi Post test

01 XI 02

Skema 4.1
Rancangan Penelitian

Keterangan :

01 : Tingkat kepercayaan diri responden sebelum diberikan perlakuan

02 : Tingkat kepercayaan diri responden setelah diberikan perlakuan

XI : Intervensi atau Perlakuan


D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat

diamati atau diukur itulah yang merupakan kunci definisi operasional.

dari variabel penelitian dapat diuraikan pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Varibel Definisi Alat ukur Hasil ukur Skala


Variabel Tehnik _ - -

independent: dukungan

Dukungan sosial dengan


social dengan
tehnik terapi bercerita
bercerita
menggunakan

boneka tangan

sesuai dengan

keinginan

anak.
Variabel Setelah Kuesioner Skor 0-68 Rasio

dependent: diberikan

Peningkatan dukungan
kepercayaan
diri sosial dengan

tehnik terapi

bercerita
E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah kumpulan objek penelitian atau kumpulan semua

elemen atas individu darimana informasi akan dikumpulkan. populasi

dalam penelitian ini adalah semua anak kanker di rumah harapan

Indonesia sebanyak 20 anak.

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini menggunakan semua populasi.

a. Kriteria inklusi mengarahkan peneliti untuk menunjuk dan

menentukan sampel dalam penelitian dan dijadikan sebagai

pertimbangan ilmiah. Keakuratan dan ketelitian dalam penentuan

kriteria inklusi akan membawa sebuah penelitian yang objektif .

kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:

1) Anak yang berada di Rumah Harapan Indonesia.

2) Keadaan umum sadar dan kooperatif.

b. Kriteria eksklusi merupakan kriteria untuk

mennghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria

inklusi dan studi oleh karena berbagai sebab. Kriteria eksklusi

dalam penelitian ini adalah :

1) Menolak dijadikan responden penelitian


3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel dari populasi

dalam penelitian. Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Total

Sampling. Jenis sampling ini digunakan peneliti untuk mencapai

sampel yang representatif. Saat penelitian agar dapat mencapai sampel

yang tersepakati.

F. Tempat Penelitian dan Waktu penelitian

1. Tempat penlitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Harapan Indonesia.

2. Waktu penelitian

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada bulan maret ,di

mulai sejak pengambilan data sampai dengan penentuan hasil sesuai

dengan waktu yang telah di tentukan pihak Rumah Harapan

Indonesia.

G. Etika Penelitian

Etika penelitian keperawatan sangatlah penting karena penelitian

keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, sehingga perlu

memperhatikan hal-hal sebagai beriku:

1. Lembar persetujuan (informed Consent)


Informed consent merupakan bentuk persetujuan dengan memberikan

lembar persetujuan kepada responden yang akan diteliti. Tujuan

informed consent adalah agar responden mengerti maksud dan tujuan

penelitian dan mengetahui dampaknya. Pada penelitian ini informed

consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan

memberikan kepada orang tua selaku orang tua responden. Setelah

orang tua responden bersedia untuk diteliti lembar persetujuan

tersebut.

2. Tanpa Nama (Anonymity)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang diberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan dan mencantumkan nama responden. Pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data hasil

penelitian yang akan disajikan. Pada penelitian ini para responden

yaitu anak kanker yang ada di Rumah Harapan Indonesia hanya

mencantumkan inisial nama dan alamat.

H. Alat Pengumpulan Data


1. Alat dan instrumen

a. Perangkat alat tulis terdiri dari buku tulis, ballpoint, pensil,

penghapus, yang digunakan untuk mencatat informasi dianggap

penting.

b. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti langsung dari

responden, meliputi data identitas yang terdiri dari umur, jenis

kelamin, dan hasil respon anak setelah diberikan terapi bercerita.

c. Data sekunder

Data sukunder adalah data yang diperoleh tidak langsung dari

responden atau lewat pihak lain, meliputi data dari orang tua yaitu

dengan wawancara.

I. Prosedur pengumpulan data

1. Tahap persiapan

a. Mengajukan judul proposal kepada pembimbing.

b. Mencari jurnal dan artikel yang terkait dengan proposal sebagai

pendukung judul proposal.

c. Peneliti melakukan pembuatan proposal. .

d. Mengajukan ijin penelitian kepada ketua STIKES Telogorejo

Semarang

e. Mengurus surat perijinan dari kepala prodi S.1 Ilmu Keperawatan

STIKES Telogorejo Semarang, sampai ketempat penelitian yaitu di

Rumah Harapan Indonesia.


f. Menyerahkan surat perijinan pengambilan dan pendahuluan kepada

pihak Rumah Harapan Indonesia.

g. Mengajukan surat ijin pelaksanaan penelitian pada pasien di Rumah

Harapan Indonesia.

h. Meminta ijin kepada ketua dan pengurus, untuk melakukan penelitian

di Rumah Harapan Indonesia.

i. Pengambilan data pendahuluan di Rumah Harapan Indonesia.

2. Tahap pelaksanaan

Dalam proses pengumpulan data ini, peneliti dibantuu oleh pengurus

Rumah Harapan Indonesia.

Adapun langkah-langkah pengumpulan data sebagai berikut:

a. Setelah mendapat ijin dari pihak Rumah Harapan Indonesia, peneliti

menjelaskan ke pengurus tentang penelitian yang akan dilakukan.

a. Tahap penelitian

Pada tahap penelitian ini, peneliti dibantu oleh 2 orang enumerator

dengan 2 syarat 2 mahasiswa semester 8 yang paham mengenai

penelitian yang akan dilakukan. Adapun langkah-langkah dalam

proses pengambilan data.

1) Peneliti menyampaikan persepsi dengan enumerator

2) Melakukakan sosialisasi kepada pengurus dan orang tua

temtang penelitian yang akan dilakukan.

3) Peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan dari penelitian

yang akan dilakukan.

4) Dipilih sampel yang sesuai dengan kriteria.


5) Responden diberikn informend consent.

6) Pertemuan pertama dilakukan diskusi tentang pemberian terapi

bercerita

7) Pertemuan kedua dilakukan tehnik terapi bercerita.

1. Adapun pengumpulan sebagai berikut:

a. Teknik pengolahan data

Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang

harus diperoleh, diantaranya:

1) Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran

data yang diperoleh atau dikumpulkan. Peneliti akan

melakukan editing apabila data yang di dapat kurang lengkap

dan apabila data kurang lengkap akan segera dilengkapi.

2) Coding

Coding merupakan kagiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori.coding yang

ada dalam penelitian ini adalah mengukur tingkat kepercayaan

diri anak dengan kanker

3 : Baik

2 : Cukup

1 : Buruk

3) Entry data

Entry data merupakan suatu proses kegiatan memasukkan data

kedalam komputer. Dalam penelitian ini,peneliti akan


memasukkan data ke dalam computer menggunakan system

SPSS

4) Cleaning

Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang

sudah di entry untuk menghindari apakah ada kesalahan atau

tidak saat memasukkan data dikomputer. Peneliti akan

memeriksa data-data yang dibutuhkan dan yang tidak

dibutuhkan disetiap variable. Data yang telah didapatkan oleh

peneliti tidak ada yang di hapus,dan semua data yang di

dapatkan peneliti merupakan data yang akan digunakan untuk

dianalisa.

J. Uji validitas dan reliabilitas

a. Validitas menyatakan apa yang seharusnya diukur sebuah instrument

dikatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur apa yang seharusnya

diukur menurut situasi dan kondisi tertentu. Menurut Ambarwulan.(2015)

diperoleh hasil yang sudah di uji validitasnya memiliki t-value yang

signifikan yaitu ≥1,96.maka peneliti menggunakan kuesioner ini untuk

melakukan penelitian.

b. Reliabilitas adalah adanya suatu kesamaan hasil apabila mengukur

dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda. Uji

rehabilitas dilakukan setelah uji validitas dan permyataan valid. Uji

reliabilitas adalah kemampuan kuesioner untuk mengukur secara tepat yang


menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur didapat dipercaya atau dapat

diandalkan.

c. Analisa Data

1. Analisa univariat

Analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikann

karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat

tergantung jenis datanya. Penyajian data pada analisis univariat dalam

bentuk frekuensi dan presentasi untuk variabel dukungan social

dengan tehnik terapi bercerita dan peningkatan kepercayaan diri.

2. Analisa bivariat

Analisa ini dilakukan untuk menguji pengaruh dukungan social

dengan tehnik terapi bercerita menggunakan boneka tangan terhadap

peningkatan kepercayaan diri anak dengan kanker usia 3-15th. Teknik

analisa data ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan antara dua variabel dengan menggunakan program SPSS

21.0. H0 ditolak apabila p-value> 0,05 dan Ha diterima bila p-value<

0,05. Jika uji normalitas berdistribusi normal maka menggunakan uji

t-test berpasangan dan jika uji normalitas berdistribusi tidak normal

maka menggunakan uji t-test tidak berpasangan.


PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
Dibawah ini terdapat 42 pertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana tingkat
keperrcayaan diri anda untuk bangkit kembali setelah mengalami kejadian sulit
dalam hidup anda yaitu sakit kanker yang anda derita. Silahkan anda pikirkan
kembali bagaimana cara anda menghadapi situasi sulit anda sejak di diagnosis
menderita kanker, kemudian pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi
anda dengan cara menceklis salah satu jawaban pada kolom respon.

Keterangan

1. Berilah tanda ceklis pada salah satu kolom yang adik-adik anggap paling
sering dirasakan.
2. Tidak ada jawaban salah atau benar.
3. Jika terdapat soal yang sulit,silahkan bertanya.
4. Cara jawaban dengan ketentuan :
 Tidak Pernah : tidak pernah dirasakan selama sakit.
 Jarang : dirasakan 1-2 kali.
 Sering : dirasakan 1 kali dalam 1 minggu
 Selalu : dirasakan hampir setiap hari

No Pertanyaan Tidak Jarang Sering Selalu


Pernah 2 3 4
1
1. Saya dapat mengelola emosi
dengan baik
2. Saya tetap berfikir positif ketika
kejadian burruk menimpa saya
3. Saya yakin saya dapat
menghadapi penyakit ini
4. Saya yakin mempunyai
kekuatan dalam diri untuk
menghadapi penyakit kanker
saya
5. Saya termotivasi dengan
survivor kanker lainnya dalam
menghadapi penyakitnya.
6. Keluarga saya meyakinkan saya
dapat melalui pengobatan ini
dengan baik
7. Saya mendapat dukungan
emosional dari orang di sekitar
saya
8. Saya yakin jika saya menjalani
pengobatan dengan baik,maka
kondisi fisik saya akan lebih
baik dibanding saat ini
9. Saya yakin pengobatan yang
sedang saya jalani ini membawa
perkembangan positif bagi
tubuh saya
10. Dukungan lisan dari orang-
orang terdekat membuat saya
lebih semangat menghadapi
penyakit saya
11. Saya menjaga kondisi tubuh
saya dengan mengonsumsi
makanan yang sehat
12. Orang sekitar saya memotivasi
agar lebih kuat dalam
menghadapi kanker
13. Saya tetap dapat menjalankan
aktivitas sehari-hari dengan
baik meski kondisi saya sakit
14. Saya optimis dengan kondisi
kesehatan saya saat ini
15. Saya yakin saya mampu
menjalani treatment dengan
baik
16. Saya mendapat informasi
mengenai pola makan yang baik
dari tim medis
17. Saya merasa lebih tenang
karena orang-orang terdekat
mendukung saya

DAFTAR PUSTAKA
Abna nurfadilla bahtiar,et al.(2015).Dukungan Social Terhadap Anak Penderita
Kanker di Yayasan Kasih Anak Kanker Yogyakarta. http://eprints.uad.ac.id diakses
tanggal 20 desember 2018
Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang & Terapi Bermain pada Anak. Jakarta :
Salemba Medika.

Amalia devi iswara,dan setiadi.(2014).Pengaruh Metode Bercerita Dalam


Menurunkan Nyeri Pada Anak pra Sekolah yang Terpasang Infuse di Rumah Sakit
Islam Surabaya. https://mail-attachment.googleusercontent.com diakses tanggal 20
september 2018.
Ambarwulan,Suci,Herwinda.(2015).Pengaruh Self-efficacy dan Dukungan Sosial
Terhadap Resiliensi Penderita Kanker di C-Tech Labs Edwar Technology.
https://repository.uinjkt.ac.id/Herwinda%20SUCI%20Ambarwulan-FPSI.pdf diakses
tanggal 8 februari 2019
Akmal, M. Zely I. (2010).Ensiklopedi Kesehatan Umum.Yogyakarta : Ar-
RuzzMedia.

Aruan,isfandiari.(2015).Hubungan Dukungan Social Terhadap Pengobatan Kanker


Payudara di Yayasan Kanker Wishnuwardhana. https://www.researchgate.net
diakses tanggal 22 desember 2018.
Dahlan, Muhammad Sopiyudin. (2014). Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan
Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS
Edisi 6. Jakarta: Epidemiologi Indonesia.

Departemen Kesehatan RI. (2015). Pedoman Penemuan Dan Penatalaksanaan


Penyakit Kanker Tertentu Di Komunitas. Jakarta

Dewi winahyu,dera alfiyanti,dan akhmad solekhan.(2015).pengaruh terapi bercerita


terhadap skala nyeri anak usia pra sekolah selama tindakan pengambilan darah
vena di RSUD Tugurejo Semarang.http://id.portalgaruda.org/?
ref=browse&mod=viewarticle&article=183513 diakses tanggal 3 desember 2018.

Dharma. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan: Panduan Melaksanakan dan


Menerapkan Penelitian. Cetakan Pertama. Jakarta : Trans Info Media

Fatimah, Enung. 2010. Psikologi Perkembangan (Psikologi Perkembangan Peserta


Didik). Bandung: CV Pustaka Setia.

Gottlieb,Benjamin.H. 2009. Social Support Strategies : Gudelines For Mental Health


Practice. Beverly.Hills. California : Sage Publication Inc, London

Hidayat. (2010). Metode Penelitian Keperawatan dan Teoritis Analisis Data.


Jakarta : Salemba Medica
Iswidharmanjaya, Derry dan Enterprise, Jubilee. 2014. Satu Hari Menjadi
LebihPercaya Diri. Jakarta: Gramedia.

Lahey, B. B. (2009). Psychology: An Introduction, Ninth Edition. New York: The


McGraw-Hill Companies.

Notoatmodjo,Soekidjo. (2013).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta:Rineka


Cipta

Sarafino, E. P. (2009).Health Psychology : Biopsychosocial Interactions.


FifthEdition.USA: John Wiley & Sons

Setiawan, Pongky. 2014. Siapa Takut Tampil Percaya Diri?.Yogyakarta:Parasmu

Soetjiningsih & IG. N. GedeRanuh.(2013). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta:EGC

Sunaryati, Septi Shinta.(2011).14 Penyakit Paling Sering Menyerang dan Sangat


Mematikan. Yogyakarta: Flashbooks.

PRAKATA
Pujisyukur dan terimakasih kepada Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga

proposal ini dapat selesai. Proposal ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

menempuh ujian akhir program studi S.1 Ilmu Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Telogorejo Semarang, dengan judul penelitian “Pengaruh Dukungan

Sosial Dengan Tehnik Terapi Bercerita Menggunakan Boneka Tangan Terhadap

Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Dengan Kanker Usia 3-15th di Rumah Harapan

Indonesia”.Dalam penyusunan proposal ini peneliti tidak luput dari bimbingan dan

arahan serta bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan

terimakasih kepada:

1. dr.Swanny Trikajanti W, M.Kes.,Ph.D.,selaku Ketua STIKES Telogorejo

Semarang.

2. Ns. Ismonah, M.Kep.,Sp.MB.,selakuKetua 1 STIKES Telogorejo Semarang.

3. Ns. Sri Puguh Kristiyawati, M.Kep.,Sp.MB.,selaku Ketua Program Studi S.1

Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang.

4. Ns. Bagus Ananta Tanujiarso, M.Kep.,selaku dosen wali semester VIII program

studi S.1Ilmu Keperawatan.

5. Ns.Sri Hartini M.A, M.Kep., Sp.Kep.An.,selaku pembimbing I yang telah

meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan semangat serta saran

kepada peneliti sehingga proposal ini dapat terselesaikan.

6. Taufik Priyo Utomo, M.Kes.,selaku pembimbing II yang telah meluangkan

waktu dan memberikan saran kepada peneliti sehingga penelitian ini dapat

terselesaikan.
7. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES

Telogorejo Semarang yang selalu memberikan arahan dan bantuan dalam

penyusunan proposal keperawatan ini.

8. Ibu Valencia Mieke Randa.,selaku pendiri Rumah Harapan Indonesia yang

sudah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

9. Seluruh pengurus Rumah Harapan Indonesia cabang Semarang yang membantu

peneliti saat pengambilan data.

10. Kedua orang tua saya, Bapak Kasno dan Ibu kamti Tercinta selaku orang tua

saya yang selalu member dukungan,memotivasi dan do’a sehingga riset

keperawatan ini dapat selesai.

11. Adik saya tercinta Muhammad Yuda Prasetya yang selalu memberi semangat

dan perhatian dalam menyelesaikan kuliah.

12. Annisa Kayla Nur Pertiwi dan Bagas Galih Pangestu yang selalu menjadi

motivasi dan semangat saya agar riset keperawatan ini terselesaikan tepat waktu

13. Adelista Cahya, Deviliana Alfita Putri, Nikita Putri, Laylatul Udchiyah, Aziz

Oktasari Sihana, Yasinta Agustin, Adelina Mir’atun Haya, Ni Komang Thalia,

Intan Fairuz selaku sahabat yang telah membantu memberikan semangat dan

nasehat dalam pengerjaan proposal ini.

14. Teman-teman kelompok riset keperawatan anak Diasti,Intan Fairuz,Melida,Ni

Komang,Putri Wulung,Ruly Martha dan Rena, terimakasih untuk semua

perjuangan yang kita lewati bersama dari konsul, revisi hingga ACC,dan

perbedaan prinsip yang Membuat kita sering rebut sampai riset keperawatan ini

selesai.

15. Teman-teman mahasiswa prodi S1 Ilmu Keperawatan angkatan 2015 STIKES

Telogorejo Semarang yang penuh semangat untuk wisuda bersama.


Peneliti menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan

penelitian.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak

sangat peneliti harapkan sebagai perbaikan-perbaikan kedepan.Semoga proposal ini

dapat memberikan manfaat bagi ilmu keperawatan khususnya ilmu keperawatan anak

dan kita semua.

Semarang, Februari

2019

Peneliti
HALAMAN PENGESAHAN

Riset Keperawatan ini diajukan oleh


Nama : Dila Ayu Pertiwi
NIM : 1.15.030
Program Studi : S.1 IlmuKeperawatan

Judul proposa : Pengaruh Dukungan Sosial Dengan Tehnik Terapi


Bercerita Menggunakan Boneka Tangan
TErhadapPeningkatan Kepercayaan Diri Anak Dengan
Kanker Usia 3-15th di Rumah Harapan Indonesia
Semarang

Telah berhasil di pertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana
Keperawatan pada Program Studi S.1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo
Semarang

DEWAN PENGUJI

Penguji I : Ns. Sri Hartini M.A, M.Kep., Sp,Kep.An

.............................................
Penguji II : Taufik Priyo Utomo, M.Kes

.............................................
PengujiIII : Ns. Dera Afrianti, M.kep

.............................................

Ditetapkan di : Semarang
Tanggal : Februari 2019
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii

PRAKATA........................................................................................................... iii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang................................................................................. 1

B. RumusanMasalah............................................................................ 6

C. TujuanPenelitian............................................................................. 6

D. ManfaatPenelitian........................................................................... 7

E. KeaslianPenelitian........................................................................... 8

F. PersamaandanPerbedaan................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker

1. Pengertian................................................................................. 10

2. Pertumbuhan Penyakit Kanker................................................. 10

3. Factor Penyebab Kanker........................................................... 11

4. Tanda Gejala Kanker Anak....................................................... 12


B. Dukungan Sosial

1. Pengertian................................................................................. 14

2. Sumber Dukungan Sosial.......................................................... 15

C. Bercerita

1. Pengertian................................................................................. 16

2. Jenis-jenis Bercerita.................................................................. 16

3. Manfaat Bercerita....................................................................... 17

4. Waktu bercerita.......................................................................... 17

D. Kepercayaan Diri

1. Pengertian................................................................................. 18

2. Karakteristik Kepercayaan Diri................................................ 18

3. Ciri-Ciri Kepercayaan Diri....................................................... 19

4. Cara Membangun Kepercayaan Diri.......................................... 19

5. Faktor-Faktor yang MempengaruhiDukunganKeluarga.......... 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. KerangkaKonsep danVariabel Penelitian....................................... 40

B. Hipotesis......................................................................................... 41

C. DesainPenelitian............................................................................. 41

D. DefinisiOperasional........................................................................ 42

E. PopulasidanSampel......................................................................... 43

F. WaktudanTempatPenelitian............................................................ 46

G. EtikaPenelitian................................................................................ 46

H. AlatPengumpulan Data danProsedurPengumpulan Data................ 47

I. ValiditasdanReabilitas.................................................................... 50

J. ProsedurPengumpulan Data............................................................ 51
K. Pengolahan Data............................................................................. 53

L. Analisa Data.................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL DENGAN TEHNIK TERAPI
BERCERITA MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN
TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN
DIRI ANAK DENGAN KANKER USIA 3-15TH
DI RUMAH HARAPAN INDONESIA
SEMARANG

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh:

DILA AYU PERTIWI


1.15.030

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TELOGOREJO
SEMARANG
2019

Anda mungkin juga menyukai