Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI LITERASI KEUANGAN SYARIAH PADA ALOKASI DANA ZISWAF

MASYARAKAT

ANNA SARDIANA
STIE Indonesia Banking School
E-mail: anna.sardiana@ibs.ac.id

ZULFISON
STIE Indonesia Banking School
E-mail: zulfison@ibs.ac.id

Abstract
One pattern of welfare equality can be done through the distribution of wealth that allocated from the
assets of individuals who have adequate economic ability through the distribution of Zakat, Infaq,
Shadaqah and Endowments (ZISWAF). Islamic financial literacy in this study measures the level of
knowledge, abilities and attitudes of individuals in their decision to allocate funds to the ZISWAF. This
research is limited to people who allocate their ZISWAF funds through the Dompet Dhuafa Amil Zakat
Institution and LAZ Al-Azhar. The method used is descriptive with a quantitative approach. Data
collection done by using questionnaires, interviews and observations and indepth interviews. The
results of this study indicate that there is an influence of Islamic financial literacy on the allocation of
public funds to Ziswaf.

Keyword: Fund Allocation, Implementation of Literacy, Islamic Finance

PENDAHULUAN termasuk Indonesia. Pembangunan ekonomi


Isu-isu sosial yang berkaitan dengan di Indonesia telah menghadapi paradoks
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan ekonomi antara pertumbuhan ekonomi dan
(income inequality) masih menjadi masalah distribusi pendapatan (Susilowati, et. al. 2007).
klasik yang belum terselesaikan di Indonesia Data Badan Pusat Statistik menyebutkan, pada
hingga saat ini. Problem kemiskinan dan periode 2014-2015, terjadi peningkatan jumlah
kesenjangan pendapatan menjadi musuh utama penduduk di bawah garis kemiskinan sebesar
negeri ini. Hal ini menunjukkan bahwa teori 3% yakni dari 27,73 juta jiwa per September
moderen yang mengatakan bahwa pertumbuhan 2014 menjadi 28,51 juta jiwa per September
ekonomi akan dapat menyelesaikan masalah 2015 (BPS, 2016).
kemiskinan serta menciptakan pemerataan Salah satu upaya dalam menurunkan
distribusi pendapatan melalui skema trickle angka kemiskinan di Indonesia adalah dengan
down effect-nya menjadi tidak relevan lagi melakukan pemerataan pendapatan antara
terutama pada kelompok negara berkembang, golongan berkemampuan dengan golongan
172 & Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam - Volume 3, Nomor 2, Juli – Desember 2018

tidak mampu. Islam memiliki instrumen zakat yang disalurkan oleh LAZ di beberapa
tersendiri untuk menyelesaikan masalah propinsi di Indonesia berpengaruh positif dan
pemerataan distribusi pendapatan dan signifikan terhadap pengurangan jumlah penduduk
pengentasan kemiskinan, yang dikenal dengan miskin di wilayah yang bersangkutan. Begitu
Zakat, Infak, Shadaqah, dan Wakaf (ZISWAF). juga, ia menyimpulkan bahwa besarnya zakat
Ziswaf merupakan ibadah yang mengandung berpengaruh positif dan signifikan terhadap
dua dimensi, yaitu hablummina Allah atau konsumsi agregat (Susamto, 2002). Sementara,
dimensi vertikal dan dimensi horizontal atau hubungan besarnya zakat dengan peningkatan
hablum minannas. Dimana zakat, sebagai salah PDRB dan investasi (dengan proksi besarnya
satu komponen Ziswaf merupakan kewajiban kredit usaha kecil yang disetujui), meskipun
bagi seorang muslim yang dianggap mampu berbanding lurus, tetapi secara statistik tidak
menurut kriteria Islam untuk mengeluarkan signifikan. Pada hasil penelitian lain, diungkapkan
antara 2,5%-20% dari proporsi hartanya untuk bahwa zakat terbukti mampu mengurangi
disalurkan kepada yang berkekurangan secara jumlah dan persentase keluarga miskin, serta
finansial. Pada dimensi vertical, ketika Ziswaf mengurangi kedalaman dan keparahan kemiskinan
ditunaikan sesuai tuntunan syariat maka akan (Beik, 2009; Tsani, 2010; Hartoyo & Purnamasari,
meningkatkan kualitas iman, membersihkan 2010; Rini et.al., 2013).
dan menyucikan jiwa dan mengembangkan Salah satu indikator kemajuan zakat
serta memberkahkan harta yang dimiliki. Pada Indonesia adalah terjadi peningkatan
dimensi Horizontal atau hablum minannas, Ziswaf penghimpunan zakat, termasuk infak dan
akan memberi efek pada pemerataan kesejahteraan sedekah yang cukup tinggi dari tahun ke
masyarakat dan perputaran perekonomian tahun. Berdasarkan data dari Hafidhuddin
(Hafidudin, 2002). dan Beik (2009), sampai saat ini, trend
Dalam penelitian menyangkut pengelolaan penghimpunan zakat nasional masih sangat
zakat, Suprayitno (2004) menguji pengaruh positif, dimana total Zakat, Infak, dan Sedekah
zakat terhadap kemiskinan dan variabel- (ZIS) yang terhimpun tahun 2011 mencapai
variabel makro ekonomi seperti pendapatan angka Rp. 1,729 triliun. Angka ini mengalami
domestik regional bruto (PDRB), investasi dan kenaikan sebesar 15,3% dibandingkan tahun
konsumsi. Dengan menggunakan model persamaan sebelumnya, dan naik 25 kali lipat jika
simultan dan data-data agregat lintas propinsi dibandingkan dengan data pada tahun 2002.
tahun 2000, ia menyimpulkan bahwa besarnya Ini menunjukkan bahwa trend kepercayaan
Implementasi Literasi Keuangan Syariah (Anna Sardiana & Zulfison) & 173

berzakat masyarakat melalui institusi amil harta objek zakat sekaligus tata cara per
terus mengalami peningkatan. hitungannya.
Namun demikian, di balik pesatnya Sosialisasi dan edukasi Ziswaf pada
kemajuan dunia perzakatan di Indonesia, masyarakat berkaitan erat dengan tingkat
masih terdapat banyak persoalan yang perlu literasi keuangan masyarakat muslim yang
diselesaikan. Diantaranya adalah kesenjangan mengalokasikan hartanya untuk ziswaf. Dengan
potensi dan penghimpunan zakat, masih demikian dapat dinyatakan bahwa permasalahan
lemahnya perhatian masyarakat terhadap zakat. penelitian ini adalah implementasi literasi
(Huda, et., al. 2013). Hasil penelitian yang dilakukan keuangan syariah masyarakat yang mengalokasikan
oleh BAZNAS dan FEM IPB (2011) juga dananya untuk ziswaf. Oleh karena itu penelitian
melaporkan bahwa Indonesia memiliki potensi ini penting dilakukan untuk melihat implementasi
dana zakat sebesar Rp. 217 triliun/tahun, literasi keuangan syariah masyarakat yang
namun total penghimpunan zakat, termasuk mengalokasikan sebagian hartanya untuk ziswaf,
juga infak dan sedekah pada tahun 2011 baru sebagaimana konsep literasi berupa pemahaman,
mencapai angka Rp. 1,729 triliun atau masih kemampuan dan keyakinan terkait hukum
kurang dari 1% dari total potensi zakat yang dan hikmah ziswaf, harta objek zakat, serta
ada. Menurut Jahar (2010), salah satu faktor tata cara dan perhitungan ziswaf yang pada
yang menyebabkan masih rendahnya realisasi akhirnya menentukan sikapnya berkenaan
penghimpunan zakat adalah masih lemahnya dengan keputusan menyalurkan dananya untuk
koordinasi dan sinergi antar lembaga zakat. ziswaf tersebut.
Selain itu, kesenjangan antara potensi zakat Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah
dengan realisasi penghimpunan zakat disebabkan melihat bagaimana implementasi literasi keuangan
rendahnya perhatian dan pemahaman masyarakat syariah masyarakat yang mengalokasikan
terhadap zakat, sehingga masih perlu di dananya untuk ziswaf melalui lembaga amil
tingkatkan (Huda, et. al, 2013). Untuk itu zakat Dompet Duafa dan AlAzhar Peduli Umat,
Hafidhuddin (2011) menyatakan bahwa salah yang selama ini berkontribusi dalam membantu
satu langkah yang dapat dilakukan untuk pemerintah dalam pengentasan kemiskinan
menggali potensi zakat adalah dengan cara di masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat
sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat menjadi bukti sekaligus landasan dalam
terkait dengan hukum dan hikmah zakat, upaya sosialisasi maupun edukasi mengenai
ziswaf.
174 & Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam - Volume 3, Nomor 2, Juli – Desember 2018

TINJAUAN PUSTAKA tersebut secara mental maupun fisik. Dalam


Literasi Keuangan teori efek komunikasi atau yang dikenal dengan
Literasi keuangan dimaknai sebagai teori SOR (Stimulus Organism Response), hal ini
kemampuan seseorang untuk memahami dipengaruhi faktor psikologis yang mengurai
dan mengevaluasi informasi yang relevan untuk bahwa perubahan sikap tergantung pada
pengambilan keputusan dengan memahami proses yang terjadi pada individu. Hal ini
konsekuensi keuangan yang ditimbulkannya dikarenakan stimulus yang disampaikan
(Mason & Wilson, 2000). Sehingga preferensi kepada individu memiliki kemungkinan untuk
individu dalam mengalokasikan keuangannya diterima atau ditolak. Komunikasi dapat
ditentukan oleh pengetahuan dan pemahaman, berlangsung dengan baik apabila adanya
kemampuan atau keterampilan, serta keyakinan perhatian, pengertian, dan penerimaan dari
individu tersebut yang akhirnya membentuk stimulus. Apabila ketiga hal tersebut terjadi
sikapnya dalam memenuhi apa yang dipahaminya maka respon atau efeknya adalah pemahaman
berkenaan dengan alokasi finansialnya yang yang baik. Ketika individu sampai pada tahap
kemudian disebut sebagi disebut sebagai literasi pemahaman, maka hal ini akan mempengaruhi
keuangan syariah. Literasi keuangan menjadikan perilaku konsumen. Sehingga, pada penelitian
seseorang mampu membuat keputusan ini literasi keuangan syariah menjadi variabel
berdasarkan informasi yang relevan. Oleh bebas yang akan diuji hipotesanya dalam
karena itu pemahaman akan sebuah informasi mempengaruhi preferensi masyarakat yang
menjadi penting dalam setiap proses pengambilan mengalokasikan dananya untuk ziswaf.
keputusan bagi setiap individu. Gardner (1999) Adapun sikap konsumen terhadap suatu
menyatakan bahwa pemahaman adalah suatu produk atau jasa menurut teori Tri component
proses mental terjadinya adaptasi dan transformasi attitude model ditentukan oleh tiga komponen
ilmu pengetahuan. sikap yaitu cognitive, affective, conative. Dari
Pemahaman mengenai keuangan merupakan ketiga komponen tersebut, yang dapat
sebuah proses individu mendapatkan stimulus mempengaruhi sikap adalah beliefs dan feelings.
berupa pesan yang bersumber dari segala Pada beberapa produk atau jasa, sikap hanya
media. Setelah individu mendapatkan pesan tergantung pada beliefs, sedangkan pada produk
mengenai keuangan dari berbagai media, baik atau jasa yang lain sikap tergantung pada
cetak maupun elektronik, maka hal tersebut evaluasi atas produk atau jasa yang bersangkutan.
akan diproses oleh internal individu-individu Sementara itu hubungan antara sikap dengan
Implementasi Literasi Keuangan Syariah (Anna Sardiana & Zulfison) & 175

conative atau minat untuk berperilaku dapat diartikan dengan rasa kepedulian kepada
dilukiskan sebagai hubungan sebab akibat sesama manusia yang terpatri dalam bentuk
dimana sikap seseorang dapat mempengaruhi pemberian derma kepada orang lain (Ilchman,
minatnya untuk berperilaku tertentu (James, 2006). Selain itu, filantropi juga dimaknai sebagai
Blackwell, & Miniard, 1995). Minat (intention) konseptualisasi dari praktik pemberian
menggambarkan komponen sikap konatif sumbangan sukarela (voluntary giving), penyediaan
yang berkaitan dengan kecendrungan (preferensi) layanan sukarela (voluntary services) dan asosiasi
seseorang untuk melakukan suatu tindakan sukarela (voluntary association) secara suka rela
atau berperilaku berkenaan dengan sikap untuk membantu pihak lain yang membutuhkan
tertentu. Berdasarkan beberapa interpretasi, sebagai ekspresi rasa cinta. Filantropi dalam
komponen konatif dapat termasuk sikap (perilaku arti pemberian derma biasa juga disamakan
nyata) itu sendiri (Schiffman, et. al., 2000) dengan istilah karitas (charity) (Klein, 2001).
Pada penelitian sebelumnya, Al-Tamimi Adapun istilah filantropi yang dikaitkan
(2009) menemukan pengaruh yang signifikan dengan Islam menunjukkan adanya praktik
antara literasi keuangan dan keputusan investasi. filantropi dalam tradisi Islam melalui zakat,
Selain itu, Bianco dan Bosco (1998) juga infak, sedekah, dan wakaf (Zahrah, 2005).
menemukan bahwa rendahnya literasi keuangan Istilah ini dapat membantu membawa wacana
membuat mahasiswa tidak mampu membuat kedermawanan Islam ke dalam sebuah
keputusan investasi berdasarkan keuangan diskursus yang dapat menjangkau isu-isu
mereka. Disamping itu, Sabri dan Macdonald yang lebih luas. Tidak hanya melihat masalahnya
(2010) juga menenemukan bahwa literasi dari segi wacana tradisional saja, seperti fikih
keuangan memiliki pengaruh positif pada dan etika Islam, melainkan juga dapat mengkaitkan
perilaku menabung. Hal ini menunjukkan dengan isu-isu keadilan sosial, kesejahteraan
bahwa literasi keuangan berpengaruh signifikan umat, masyarakat madani, kebijakan publik,
dalam kaitannya dengan alokasi keuangan. tata kelola yang baik dan manajemen yang
ZISWAF profesional.
Instrumen ZISWAF menjadi solusi alternatif Islam menganjurkan seorang Muslim untuk
dalam pengentasan kemiskinan dan pemerataan berfilantropi agar harta kekayaan tidak hanya
pendapatan jika dapat dimanfaatkan dan berputar di antara orang-orang kaya (QS. al-
dioptimalkan dengan baik. ZISWAF merupakan Hasyr:7). Ketika menerangkan filantropi, al-
manifestasi dari filantropi Islam. Istilah filantropi Qur’an sering menggunakan istilah zakat,
176 & Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam - Volume 3, Nomor 2, Juli – Desember 2018

infak dan sedekah yang mengandung pengertian diperjualbelikan dan tidak boleh diwariskan
berderma. Kedermawanan dalam Islam, yang (Al Makassari, 2006).
mencakup dimensi-dimensi kebaikan secara Urgensi filantropi dalam Islam dapat dilihat
luas seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf dari cara al-Qur’an menekankan keseimbangan
merupakan istilah-istilah yang menunjukkan antara mengeluarkan zakat dan menegakkan
bentuk resmi filantropi Islam. Sistem filantropi shalat. Begitu tegasnya perintah mengenai
Islam ini kemudian dirumuskan oleh para zakat, al-Qur’an mengulang sebanyak 72
fuqaha dengan banyak bersandar pada al-Qur’an kali perintah zakat (ita’ az-zakat) dan seiring
dan hadits Nabi mengenai ketentuan terperinci, dengan perintah shalat (iqam ash-shalat). Kata
seperti jenis-jenis harta, kadar minimal, jumlah, infak dengan berbagai bentuk derivasinya
serta aturan yang lainnya. muncul sebanyak 71 kali dan kata sedekah
Al-Qur’an tidak mengintrodusir istilah muncul sebanyak 24 kali yang menunjukkan
zakat, tetapi sedekah. Namun, pada tatanan arti dan aktivitas filantropi Islam. Ajaran
diskursus penggunaan istilah zakat, infak dan shalat merupakan rukun Islam yang utama
sedekah terkadang juga mengandung makna dan pengamalan zakat dinilai setara dengan
yang khusus dan juga digunakan secara berbeda pelaksanaan shalat (QS. al-Baqarah: 177).
(QS. at-Taubah: 60). Zakat sering diartikan METODE PENELITIAN
sebagai pengeluaran harta yang sifatnya wajib Penelitian merupakan penelitian kuantitatif
dan salah satu dari rukun Islam serta berdasarkan menggunakan data primer. Data diperoleh
pada perhitungan tertentu. Sedangkan Infak langsung dari jawaban responden dengan
sering merujuk kepada pemberian yang menggunakan metode survei. Pengumpulan
bukan zakat, yang kadangkala jumlahnya lebih data primer dilakukan selama ± 2 (dua) bulan,
besar atau lebih kecil dari zakat dan biasanya yaitu sekitar bulan April hingga Juni 2018,
untuk kepentingan umum. Misalnya bantuan termasuk melakukan uji validitas dan uji
untuk mushalla, masjid, madrasah dan pondok reliabilitas. Dalam penelitian ini, populasi
pesantren. Sedekah biasanya mengacu pada yang menjadi obyek penelitian adalah mereka
derma yang kecil-kecil jumlahnya yang yang membayar zakat dan wakaf melalui
diserahkan kepada orang miskin, pengemis, Dompet Dhuafa dan LAZ Al Azhar. Dalam
pengamen, dan lain-lain. Sedangkan wakaf pengumpulan data, dari 250 set kuesioner
hampir sama dengan infak, tetapi mempunyai yang kembali sebanyak 189 set dengan isi yang
unsur kekekalan manfaatnya: tidak boleh lengkap. Adapun yang tidak lengkap dan
Implementasi Literasi Keuangan Syariah (Anna Sardiana & Zulfison) & 177

tidak dikembalikan berjumlah 61 set. Sampel kemampuan dan sikap atau keyakinan adalah
dilakukan dengan teknik purposive sampling sebesar 4.176 unit. Sementara setiap peningkatan
yaitu memilih contoh berdasarkan pertimbangan satu unit pengetahuan dengan asumsi kemampuan
karakteristik yang ditentukan (Juanda, 2009). dan sikap atau keyakinan konstan akan
Karakteristik yang diambil dalam penelitian menyebabkan kenaikan alokasi dana ziswaf
ini adalah muzakki maupun wakif yang yang masyarakat sebesar 0,85 kali. Adapun setiap
menyalurkan dana ziswafnya melalui Dompet peningkatan satu unit kemampuan dengan
Dhuafa maupun LAZ AlAzhar. asumsi pengetahuan dan sikap atau keyakinan
HASIL DAN PEMBAHASAN konstan, maka akan menyebabkan kenaikan
Houston (2010) menggambarkan konstruksi alokasi dana ziswaf masyarakat sebesar 0,161
literasi keuangan berupa pengetahuan, kali. Sedangkan setiap peningkatan satu unit
kemampuan dan sikap atau keyakinan diri sikap atau keyakinan dengan asumsi pengetahuan
menjadi indikator dalam mengukur tingkat dan kemampuan konstan akan menyebabkan
literasi keuangan seseorang. Hal ini sejalan kenaikan kenaikan alokasi dana ziswaf masyarakat
dengan Mason dan Wilson (2000) yang sebesar 0,403 kali.
menggambarkan literasi keuangan sebagai Pada penelitian ini, Koefisien determinasi
kemampuan seseorang untuk memahami dan (R²) dilakukan untuk melihat adanya hubungan
mengevaluasi informasi yang relevan untuk yang sempurna atau tidak, yang ditunjukkan
pengambilan keputusan dengan memahami pada apakah perubahan pengetahuan, ability,
konsekuensi keuangan yang ditimbulkannya. dan sikap/perilaku akan diikuti oleh alokasi
Berkenaan dengan hal tersebut, literasi keuangan dana ziswaf masyarakat pada proporsi yang
syariah direfleksikan sebagai salah satu instrument sama. Nilai R2 dapat dilihat pada tabel berikut
yang mempengaruhi masyarakat dalam ini:
mengalokasikan dananya untuk zakat, wakaf Tabel 1. Koefisien Determinasi
maupun infaq dan sedekah. Berdasarkan hasil Model R R Adjusted Std. Error of the
Square R Square Estimate
analisis data pada uji koefisien regresi, maka 1 .573a .328 .317 1.159
Sumber: Data primer yang diolah, 2018
didapatkan model persamaan sebagai berikut:
ZiswafAloc = 4.176 + 0.85Knwldge +
Berdasarkan tabel di atas diperoleh angka
0,161Ability + 0.096Attitude/Conf
R2 sebesar 0,328 atau (32,8%). Hal ini menunjukkan
Berdasarkan model tersebut, dapat dijelaskan
bahwa prosentase sumbangan pengaruh
bahwa nilai alokasi dana ziswaf tanpa pengetahuan,
178 & Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam - Volume 3, Nomor 2, Juli – Desember 2018

pengetahuan, kemampuan dan attitude/confidence konstruksi literasi keuangan Syariah. Hal ini
terhadap alokasi dana ziswaf masyarakat sebesar sejalan dengan teori yang telah diurai pada
32,8%. Dengan kata lain, pengetahuan, ability tinjauan literatur, dimana sebuah stimulus
dan attitude/confidence mampu menjelaskan ketika melalui proses pengetahuan dan
sebesar 32,8% variasi alokasi dana ziswaf pemahaman, akan menghasilkan respon (efek)
masyarakat. Sedangkan sisanya sebesar 67,2% berupa kemampuan untuk memilih yang
dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel pada akhirnya akan mempengaruhi sikap
lain yang tidak dimasukkan dalam model (perilaku) individu. Sikap ini akan menjadikan
penelitian ini. Adapun Berdasarkan tabel di individu yakin dalam mengalokasikan dananya
atas diperoleh angka R sebesar 0,573. Hal ini untuk zakat, infak dan sedekah sebagaimana
menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang dijelaskan oleh Tri Component of Attitude (James,
sedang antara pengetahuan, kemampuan dan Blackwell, & Miniard, 1995) bahwa komponen-
sikap atau keyakinan terhadap alokasi dana komponen yang berada dalam suatu hubungan
ziswaf masyarakat. yang konsisten, dimana komponen tersebut
Selanjutnya pada uji t, baik pengetahuan, merefleksikan aspek cognitive component dimana
kemampuan maupun sikap atau keyakinan individu memiliki pengetahuan dan pemahaman
masing-masing secara parsial memiliki pengaruh mengenai ziswaf, kemudian aspek affective
terhadap alokasi dana ziswaf masyarakat. component yang menggambarkan bagaimana
Sehingga hal ini menguatkan pentingnya individu mempertimbangkan alokasi hartanya
edukasi maupun sosialisasi ziswaf kepada untuk ziswaf hingga aspek conative component
masyarakat. Pada uji signifikansi secara simultan yang merefleksikan sikap atau keyakinan
pada penelitian ini, didapatkan nilai F hitung konsumen dalam menyalurkan sebagian hartanya
sebesar 30.109 dengan angka signifikansi (P untuk ziswaf tersebut.
value) sebesar 0,000. Dengan tingkat signifikansi KESIMPULAN
95% (α =0,05) dan angka signifikansi (P value) Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis
sebesar 0,000 < 0,05. Atas dasar perbandingan data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
tersebut, maka pengetahuan, kemampuan, dan bahwa meskipun literasi keuangan Syariah
sikap atau keyakinan memiliki pengaruh yang hanya mampu menjelaskan sekitar 37% alokasi
signifikan secara bersama-sama terhadap alokasi dana ziswaf, namun literasi keuangan syariah
dana ziswaf masyarakat. yang dibentuk oleh pengetahuan, kemampuan
Hasil analisis data diatas menjelaskan dan sikap atau keyakinan mempengaruhi
Implementasi Literasi Keuangan Syariah (Anna Sardiana & Zulfison) & 179

masyarakat dalam mengalokasikan dananya Bianco, C. A., Bosco, S. M. (2012). Financial (IL)
untuk ziswaf. Berkenaan dengan itu, maka Literacy of College Student. The Journal
saran yang diajukan adalah baik pemerintah, of American Academy of Business Cambridge,
Ulama serta Lembaga Amil Zakat maupun 18(1).
Lembaga wakaf perlu memberikan perhatian Firmansyah, F. (2016). Zakat sebagai Instrumen
khusus dalam melakukan edukasi maupun Pengentasan Kemiskinan dan Kesenjangan
sosialisasi mengenai ziswaf. Dengan demikian, Pendapatan. JEP, 21(2): 61-72.
upaya pencapaian kesejahteraan masyarakat Gardner, H. (1999). Intelligences Reframed: Multiple
dapat terealisasi berkenaan dengan penyaluran Intelligences for the 21st Century. New York:
ziswaf tersebut. Selain itu, institusi pendidikan Basic Books.
juga perlu membantu pemerintah dalam Hafidhuddin, D. (2002). Zakat Dalam Perekonomian
mengedukasi masyarakat terkait ziswaf Moderen. Jakarta: Gema Insani.
sehingga target pertumbuhan ekonomi dan Hafidhuddin, D, & Beik, I. S. (2012). Penataan
kesejahteraan masyarakat yang ingin dicapai Zakat Nasional di Masa Transisi. Harian
dapat terealisasi. Selain itu, LAZ perlu lebih Republika Rubrik Iqtishodia. Edisi 26 Juli.
aktif meningkatkan awareness masyarakat Hassan Al-Tamimi, H. A., & Anood Bin Kalli, A.
terkait ziswaf sehingga target penerimaan (2009). Financial Literacy and Investment
ziswaf juga dapat tercapai. Hal lainnya Decisions of UAE Investors. The Journal
adalah perlu dilakukan penelitian lebih lanjut of Risk Finance, 10(5): 500-516.
yang menggunakan variabel selain dimensi Hartoyo, S., & N. Purnamasari. (2010). Pengentasan
literasi keuangan Syariah. Kemiskinan Berbasis Zakat: Studi Kasus
DAFTAR PUSTAKA di Garut. Jurnal Ekonomi Islam Republika, 29.
Al-Makassari, R. (2006). Pengarusutamaan Huda, N., Anggraini, D., Ali. K.M., Rini. N.,
Filantropi Islam untuk Keadilan Sosial di Mardoni., Y., (2013). Komparasi AHP dan
Indonesia: Proyek yang Belum Selesai, ANP Penentuan Solusi Pengelolaan Zakat
Jurnal Galang, 1(3). (Kasus DKI dan Sulsel). Ekuitas: Jurnal
Beik, I. S. (2009). Analisis Peran Zakat dalam Ekonomi dan Keuangan, 17(3): 357-375.
Mengurangi Kemiskinan: Studi Kasus Ilchman, W. F., Katz, S. N., & Queen II, E. L.
Dompet Dhuafa Republika Zakat & (1998). Philanthropy in the World’s Traditions.
Empowering. Jurnal Pemikiran dan Gagasan, USA: Indiana University Press.
2: 45-53.
180 & Maqdis : Jurnal Kajian Ekonomi Islam - Volume 3, Nomor 2, Juli – Desember 2018

Jahar, A. S. (2010). Masa Depan Filantropi Islam dan Bisnis Islam), 1(2): 185-196.
Indonesia Kajian Lembaga Lembaga Zakat Rini, N., Huda, N., Mardoni, Y., & Putra, P.
dan Wakaf. Prossiding Annual Conference (2018). Peran Dana Zakat dalam Mengurangi
on Islamic Studies (ACIS) 10 Banjarmasin. Ketimpangan Pendapatan dan Kemiskinan.
James, E. F., Blackwell, R. D., & Miniard, P. W. EKUITAS: Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 17(1):
(1995). Perilaku Konsumen. Jakarta: Binarupa 108-127.
Aksara. Sabri, M. F., & MacDonald, M. (2010). Savings
Khatimah, K. (2004). Pengaruh Zakat Produktif Behavior and Financial Problems Among
Terhadap Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi College Students: The Role of Financial
Mustahik: Studi Kasus di Community Development Literacy in Malaysia. Cross-Cultural
Circle (CDC) Dompet Dhuafa Republika 2001 - Communication, 6(3): 103-110.
Maret 2004. Tesis tidak diterbitkan. Jakarta: Schiffman, L. G., & Kanuk L.L., (2004).
Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Perilaku Konsumen. Jakarta: Indeks Group
Klein, K. (2001). Fundraising for Social Change. Media.
California: Chardon Press. Suprayitno, E. (2004). Peranan Zakat terhadap
Kasdi, A. (2016). Filantropi Islam untuk Variabel Makroekonomi Indonesia. Tesis tidak
Pemberdayaan Ekonomi Umat (Model diterbitkan. Yogyakarta: Pasca Sarjana
Pemberdayaan ZISWAF di BMT Se- Universitas Gajah Mada.
Kabupaten Demak). Iqtishadia, 9(2): 227- Susamto, A. A. (2002). Efek Zakat Sebagai
245. Pengurang Penghasilan Kena Pajak: Tinjauan
Mason, C. L. J., & Wilson, R. M. (2000). Makroekonomi, Prosiding Simposium Nasional
Conceptualizing Financial Literacy (Business Ekonomi Islami I Yogyakarta.
School Research Series. Paper 2000:7). UK: Tsani, T. (2010). Mengentaskan Kemiskinan
Loughborough University. dan Kesenjangan di Lampung Selatan.
Nopiardo, W. (2016). Mekanisme Pengelolaan Jurnal Ekonomi Islam Republika. 29.
Zakat Produktif pada Badan Amil Zakat Zahrah, A. (2005). Muhadlarah fî al-Waqf. Cairo:
Nasional Tanah Datar. JEBI (Jurnal Ekonomi Dar al-Fikr al-‘Arabi.

Anda mungkin juga menyukai