Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.1 Latar Belakang


Difteri adalah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Difteri
2.1.1 Definisi dan Etiologi Difteri

Gambar 2.1 Corynebacterium Diphtheriae dari medium Pai yang diwarnai dengan biru metilen
pembesaran x1000 (Carroll, 2017)
Difteri adalah penyakit akut yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheria, suatu
bakteri Gram positif fakultatif anaerob. Penyakit ini ditandai dengan sakit tenggorokan, demam,
malaise dan pada pemeriksaan ditemukan pseudomembran pada tonsil, faring, dan / atau
rongga hidung (Hartoyo, 2018).
Awal dari penyakit ini yaitu ditandai dengan adanya peradangan pada selaput mukosa,
faring, laring, tonsil, hidung dan juga pada kulit. Selain itu manusia merupakan satu-satunya
reservoir Corynebacterium Diphtheriae. Penyebaran penyakit ini melalui droplet (percikan
ludah) dari batuk, muntah, bersin, alat makan, dan kontak langsung dengan lesi kulit. Setelah
terpapar nantinya akan disusul dengan gejala seperti infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)
bagian atas, nyeri menelan (faringitis) disertai dengan demam namun tidak tinggi (kurang dari
38,50 C), dan ditemukan pseudomembrane putih/keabu-abuan/kehitaman pada tonsil, laring
atau faring. (Kemkes RI, 2017).

Gambar 2.2 Ciri khas infeksi difteri pada faring posterior (Bruce, 2019)

Distribusi membran bervariasi dari lokal (misalnya, tonsil, faring) hingga luas yang
mencakup seluruh trakeobronkial. Penyebab kematian yang paling sering adalah obstruksi jalan
napas atau mati lemas setelah aspirasi pseudomembran. (Bruce, 2019)

Diameter dari bakteri ini sekitar 0.5 μm - 1 μm. Pada bagian ujung organisme ini
memberikan gambaran seperti "bentuk gada" (Gambar 2.1). Lalu pada batang (seringnya pada
bagian ujung) terwarnai penuh oleh anilin (granula metakromatik) dan karena itu bakteri batang
terlihat seperti manik-manik (Carroll, 2017)
Difteri pada umumnya lebih banyak menyerang pada umur anak 5-7 tahun. Penyakit
infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria (Kementerian Kesehatan,
2014). Ketika endemik difteri, paling banyak mempengaruhi anak-anak <15 tahun. seh

Anda mungkin juga menyukai