PENYAKIT HIPERTENSI
Di susun oleh :
Sulasmi (AOA0200938)
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Hipertensi”. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua dan untuk kepentingan proses belajar. Dalam penyusunan
makalah ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran
sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk
pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan di masa mendatang. Semoga dengan
adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan
ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................6
A. Hipertensi..............................................................................................................6
1. Pengertian Hipertensi...........................................................................................6
2. Klasifikasi..............................................................................................................6
3. Etiologi dan faktor resiko.....................................................................................6
4. Patofisiologi...........................................................................................................6
6. Manifestasi klinik..................................................................................................6
7. Komplikasi............................................................................................................6
8. Prosedur Diagnostik.............................................................................................6
9. Penatalaksanaan...................................................................................................6
BAB III...........................................................................................................................10
ASUHAN KEPERAWATAN........................................................................................10
A. Pengkajian...........................................................................................................10
B. Pengkajian :.........................................................................................................11
C. Dialy Activity.......................................................................................................15
D. Pemeriksaan Fisik...............................................................................................18
E. Analisa Data dan Masalah.................................................................................19
F. Pathway................................................................................................................19
G. Diagnosa Keperawatan.......................................................................................20
H. Perencanaan Keperawatan................................................................................21
I. Intervensi Keperawatan.....................................................................................22
J. Evaluasi Keperawatan........................................................................................25
K. Discharge Planning.............................................................................................30
BAB IV............................................................................................................................31
PENUTUP.......................................................................................................................31
A. kesimpulan..........................................................................................................31
B. Saran....................................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................32
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui definisi hipertensi;
1.3.2 Mengetahui etiologi hipertensi;
1.3.3 Mengetahui patofisiologi hipertensi;
1.3.4 Mengetahui tanda dan gejala penyakit hipertensi;
1.3.5 Mengetahui prosedur diagnostik hipertensi;
1.3.6 Mengetahui penatalaksanaan penyakit hipertensi;
1.3.7 Mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
Tabel 2.2
Klasifikasi berdasarkan tekanan darah pada orang
dewasaa
Kategori Tekanan Darah Tekanan Darah
Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal <130 mmHg <85 mmHg
Normal tinggi 130 – 139 mmHg <85 - 89 mmHg
Stadium 1 (ringan) 140 - 159 mmHg 90 - 99 mmHg
Stadium 2 (sedang) 160 - 179 mmHg 100 - 109 mmHg
Stadium 3 (berat) 180 – 209 mmHg 110 – 119 mmHg
Stadium 4 (maligna) ≥ 210 mmHg ≥120 mmHg
Sumber : (Triyanto, 2014)
3. Etiologi dan faktor resiko
a) Usia
e) Kopi
a) Genetik
a. Penatalaksanaan Nonfarmakologi
Mengonsumsi alkohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau
lebih dari 1 gelas per hari pada wanita dapat meningkatkan
tekanan darah, sehingga membatasi atau menghentikan konsumsi
alkohol dapat membantu dalam penurunan tekanan darah (PERKI,
2015).
4) Makan K dan Ca yang cukup dari diet
2) Selama sakit
*Keterangan:
0: Mandiri
1: Dibantu alat
2: Dibantu orang lain
3: Dibantu orang lain dan alat
4: Tergantung
5. Pola Istirahat dan Tidur
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit tidur 7-8 jam / hari
2) Selama sakit
Pasien hanya tidur 3-5 jam / hari karena sering pusing.
6. Pola perseptual
(penglihatan, pendengaran, pengecapan, sensasi)
1) Sebelum sakit
a. Pendengaran pasien sudah agak terganggu
b. Penglihatan pasien sudah kabur
c. Pengecapan pasien masih baik
d. Sensasi pasien masih baik
2) Selama sakit
a. Pendengaran pasien sudah agak terganggu karena sudah tua
b. Penglihatan pasien sudah kabur
c. Pengecapan pasien kurang baik karena bibir pasien terasa pahit
d. Sensasi pasien masih baik
7. Pola Persepsi Diri
1) Sebelum sakit
a) Kecemasan : Tidak ada kecemasan atau kegelisahan
b) Konsep Diri : -
2) Selama sakit
a) Klien terlihat lemah dan pucat
b) Tingkat kecemasan klien dapat dilihat saat pasien akan
dilakukan tindakan keperawatan, sering bertanya sesuatu
tentang penyakitnya
8. Pola Peran Hubungan
a. Komunikasi : Dalam berkomunikasi pasien berkomunikasi baik
dengan keluarganya.
b. Hubungan dengan orang lain : Pasien bersosialisasi baik dengan
lingkungan dan keluarganya, terbukti banyak saudara ataupun
kerabat yang menjenguknya.
c. Kemampuan keuangan : Keluarga pasien dapat digolongkan dalam
kelompok sosial kelas menengah.
9. Pola Seksual dan Reproduksi
1) Sebelum sakit
Pasien sudah menopouse
2) Selama sakit
Pasien tidak memiliki gairah seksual
10. Pola Toleransi Stres
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan senang bergaul dengan warga sekitar
2) Selama sakit
Pasien terlihat jenuh karena ruang gerak pasien diabatasi.
11. Pola Keyakinan
1) Sebelum sakit
Pasien mengatakan beragama islam dan rajin beribadah
2) Selama sakit
Pasien tidak melaksanakan ibadah sholat seperti biasanya karena
penyakitnya, tetapi pasien selalu berdoa untuk kesembuhanya.
D. Pemeriksaan Fisik
1. Berat badan dan tinggi badan: ada peningkatan berat badan
2. Rambut: distribusi rambut normal, rambut kuat, rambut bersih, tidak ada
lesi, ada nyeri tekan pada kepala
3. Mata: Asimetris, bulu mata berdistribusi normal, pemeriksaan funduskopi
untuk penyempitan retinal arteriol, perdarahan, eksudat dan edema, ada
nyeri tekan didaerah mata, konjungtiva merah muda, seklera mata
berwarna putih ada kemerahan, pupil mengecil
4. Kulit: kulit bersih, ada perubahan warna kulit
5. Hidung: simetris, lubang hidung tidak ada deformitas, tidak ada nyeri
tekan
6. Telinga: simetris, tidak ada nyeri tekan
7. Leher: tidak ada jejas, ada pemingkatan pada JVP, bising pada arteri
karotis dan pembesaran thyroid
8. Mulut: simetris, warna bibir hitam keunguan
9. Paru-paru: Inspeksi (Asimetris, aerola mamae terlihat bersih dan
berwarna hitam, tidak ada jejas, ), palpasi (pergerakan dada asimetris,
vokal fremitus teraba di dua sisi, tidak nyeri tekan), perkusi (sonor),
auskultasi (irama ireguler, takipneu, suara nafas weziing)
10. Jantung: inspeksi (Asimetris, tidak ada jejas di thorak), palpasi
(pergerakan dada asimetris, vokal fremitus teraba di dua sisi, tidak nyeri
tekan), pekusi (pekak), auskultasi (ada suara jantung di S3 dan S4, ada
bising jantung, TD >120)
11. Abdomen: ada bising, ada pembesaran ginjal
12. Ekstremitas: lemahnya atau hilangnya nadi parifer dan edema
13. Neurologi: tanda thrombosis cerebral dan perdarahan
E. Analisa Data dan Masalah
DS : - pasien mengatakan kepalnya terasa sakit dan lehernya terasa kaku.
- Pasien mengatakan pendangannya terlihat kabur dan berkunang-kunang
saat berdiri dan berjalan
- pasien mengatakan badannya terasa lemas dan susah untuk melakukan
aktivitasnya secara mandiri
DO: - pasien terlihat menahan nyeri
- skala nyeri 7
- pasien terlihat sempoyongan saat berjalan dan selalu berpegangan
- pasien terlihat bedres
- Pasien terlihat dibantu orang lain saat melakukan aktivitas karena lelah
F. Pathway
G. Diagnosa Keperawatan
a. Penurunan curah jantung b.d. peningkatan afterload
b. Nyeri akut b.d sakit kepala
c. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan yang dialami oleh pasien akibat
hipertensi
d. Kebutuhan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d. obesitas
H. Perencanaan Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan 1
Tujuan:
Kriteria Hasil:
Berpartisipasi dalam aktifitas yang menurunkan Td/beban kerja
jantung.
Mempertahankan TD dalam rentang individu yang dapat diterima.
Memperhatikan irama dan frekuensi jantung stabildalam rentang
normal pasien.
b. Diagnosa Keperawatan 2
Tujuan:
Kriteria Hasil:
Berpartisipasi dalam aktivitas yang diinginkan/diperlukan
Melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang dapat diukur
Menunjukkan penurunan dalam tanda-tanda intoleransi fisiologi
c. Diagnosa Keperawatan 3
Tujuan:
Kriteria Hasil:
Melaporkan nyeri atau ketidaknyamanan hilang atau terkontrol
Mengungkapkan metode yang memberikan pengurangan
Mengikuti regimen farmakologi yang diresepkan.
d. Diagnosa Keperawatan 4
Tujuan:
Kriteria Hasil:
Mengidentifikasi hubungan antara hipertensi dan kegemukan
Menunjukkan perubahan pola makan (misalnya pilihan makanan,
kuantitas, dan sebagainya), mempertahankan berat badan yang
diinginkan dengan pemeliharaan kesehatan optimal.
Melakukan atau mempertahankan program olahraga yang tepat secara
individual.
I. Intervensi Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan 1
Intervensi Keperawatan:
Mandiri :
pantau TD. Ukur pada kedua tangan/paha untuk evaluasi awal.
Gunakan ukuran menset yang tepat dan tehnik yang akurat.
Catat keberadaan , kualitas denyutan sentral dan parifer.
Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas.
Amati warna kulit,kelembaban,suhu, dan masa pengisian kapiler.
Catat edema umum/tertentu.
Berikan lingkungan tenang, nyaman, kurangi aktivitas/keributan
lingkungan. Batasi jumlah pengunjung dan lamanya tinggal.
Pertahankan pembatasan aktivitas seperti istirahat di tempat
tidur/kursi; jadwal priode istirahat tanpa gangguan; bantu pasien
melakukan aktivitas perawatan diri sesuai kebutuhan.
Lakukan tindakan-tindakan yang nyaman; seperti pijatan punggung
dan leher, meninggikan kepala tempat tidur.
Anjurkan tehnik relaksasi, panduan imajinasi,aktivitas pengalihan.
Kolaborasi:
Berikan obat-obat sesuai dengan indikasi, contoh:
1. Diuretik tiazid, mis. Klorotiazid (diuril); hidroklorotiazid
(Esidrix/hidroDIURIL);bendroflumentiiazid (naturetin);
2. Diuretik loop, mis. Furosemid (lasix); asam etakrinic
(edecrin);bumetanid (burmex);
3. Diuritik hemat kalium, mis, spironolakton (aldactone); triamterene
(dyrenium); amilioride (midamore);
4. Inhibitor simpatis, mis, propanolol (inderal); metroponol
(lepressor);atenolol (ternomin); nadolol (corgard); metildopa
(aldomet); reserpine (serpasil); klonidin (catapres);
5. Vasodilator,mis, minoksidil (loniten); hidralazin (apresoline);
bloker saluran kalsium, mis, nifedipin (procardia); verapamil
(calan);
6. Agen-agen antiadrenergik; alfa-1 blocker prazosin (minipres);
tetazosin (hytrin);
7. Bloker nuron adrenergik: guanadrel (Hyloree) quanetidin
(Ismelin); reserpin (Serpasil);
8. Inhibitor adrenergik yang kerja secara sentral: klonidin: (Catapres);
guanabens (Wytension); metildopa (Aldomet)
9. Vasolidator kerja-langsung: hidralazin (Apresoline); minoksidil;
(Loniten)
10. Vasolidator oral yang bekerja langsung: diazoksid (Hyperstat);
nitroprusid; (Nipride, Nitropess)
11. Bloker ganglion mis., guanetidin (Ismelin); trimetapan (Arfonad).
ACE inhibitor, mis., kaptopril (Capoten)
12. Berikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi
13. Siapkan untuk pembedaan bila ada indikasi
b. Diagnosa Keperawatan 2
Intervensi Keperawatan:
1. Kaji respons pasien terhadap aktivitas, perhatiakn frekuensi nadi lebih
dari 20 kali per menit diatas frekuensi istirahat; peningkatan tekanan
darah yang nyata selama atau sesudah aktivitas (tekanan sistolik
meningkat 40mm/Hg atau tekan diastolik meningkat 20mm/Hg);
dispnea atau nyeri nada; keletihan dan kelemahan yang berlebihan;
diaforesis; pusing atau pingsan.
2. Instruksikan pasien tentang tehnik penghematan energi, mis.,
menggunakan kursi saat mandi, duduk saat menyisir rambut atau
menyikat gigi, melakukan aktivitas dengan perlahan.
3. Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas atau perawatan diri
bertahap jika dapat ditolenransi. Berikan bantuan sesuai kebutuhan
c. Diagnosa Keperawatan 3
Intervensi Keperawatan:
Mandiri:
1. Mempertahankan tirah baring selama fase akut
2. Berikan tindakan nonfarmakologi untuk menghilangkan sakit kepala,
misalnya; kompres dingin pada dahi, pijat punggung dan leher, tenang,
redupkan lampu kamar, teknik relaksasi (panduan imajinasi, distraksi)
dan aktivitas waktu senggang.
3. Hilangkan atau minimalkan aktifitas vasokontriksi yang dapat
meningkatkan sakit kepala, misalnya; mengejan saat BAB, batuk
panjang, membungkuk.
4. Bantu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan
5. Berikan cairan, makanan lunak, perawatan mulut yang teratur bila
terjadi pendarahan hidung atau kompres hidung telah dilakukan untuk
menghentikan pendarahan.
Kolaborasi
Berikan sesuai indikasi : analgesik; antiansietas, misalnya; lorazepam
(ativan), diazepam (valium).
d. Diagnosa Keperawatan 4
Intervensi Keperawatan:
Mandiri :
1. Kaji pemahaman pasien tentang hubungan langsung antara hipertensi
dan kegemukan.
2. Bicarakan pentingnya menurunkan masukan kalori dan batasi masukan
lemak, garam, dan gula sesuai indikasi.
3. Tetapkan keinginan pasien menurunkan berat badan
4. Kaji ulang masukan kalori harian dan pilihan diet
5. Tetapkan rencana penurunan berat badan yang realistik dengan pasien,
misalnya penurunan berat badan 0,5 kg per minggu.
6. Dorong pasien untuk mempertahankan masukan makanan harian
termasuk kapan dan dimana makan dilakukan dan lingkungan dan
perasaan sekitar saat makanan dimakan.
7. Instruksikan dan bantu memilih makanan yang tepat, hindari makanan
dengan kejenuhan lemak tinggi (mentega, keju, telur, es krim, daging)
dan kolesterol (daging berlemak, kuning telur, produk kalengan,
jeroan)
Kolaboratif
Rujuk ke ahli gizi sesuai indikasi
J. Evaluasi Keperawatan
No. Dx Tgl/ Tindakan TT Tgl/ Catatan Perkembangan T
Jam Perawat Jam Per
1. Curah Telah dipantau TD, S: Pasien mengatakan
jantung, diukur pada kedua sudah tidak sakit
penurunan, resiko tangan/paha untuk kepala lagi
tinggi terhadap evaluasi awal, O: Tekanan darah
peningkatan diunakan ukuran pasien 140/100 mmHg
afterload, menset yang tepat A : Pasien telah telah
vasokontrik- si. dan tehnik yang teratasi sebagian
akurat. P : Intervensi
dilanjutkan
tehnik A : Teratasi
penghematan seluruhnya
S : Pasien mengatakan
Telah diberikan
telah mencoba
dorongan untuk
melakukan aktivitas
melakukan
serta perawatan diri
aktivitas atau
sendiri.
perawatan diri
O : Pasien terlihat baik
bertahap jika dapat
A : Teratasi
ditolenransi,
seluruhnya
diberikan bantuan
P : Intervensi
sesuai kebutuhan.
dihentikan
S : Pasien mengatakan
Telah diberikan
merasa nyaman
tindakan
setelah perawat
nonfarmakologi
melakukan tindakan
untuk
O : Pasien terlihat
menghilangkan
membaik
sakit kepala,
A : Teratasi
misalnya; kompres
seluruhnya
dingin pada dahi,
P : Intervensi
pijat punggung dan
dilanjutkan
leher, tenang,
redupkan lampu
kamar, teknik
relaksasi (panduan
imajinasi, distraksi)
dan aktivitas waktu
senggang.
S : Pasien mengatakan
Telah dihilangkan
telah melakukan apa
atau minimalkan
yang diinsruksikan
aktifitas
perawat
vasokontriksi yang
O : Pasien terlihat
dapat
membaik
meningkatkan sakit
A : Teratasi
kepala, misalnya;
seluruhnya
mengejan saat
P : Intervensi
BAB, batuk
dilanjutkan
panjang,
membungkuk.
4. Perubahan Telah ditunjukkan S : Pasien mengatakan
Nutrisi Lebih dari perubahan pola paham mengenai pola
Kebutuhan makan (misalnya makan yang baik
Tubuh pilihan makanan, O : Pasien terlihat
kuantitas, dan kooperatif
sebagainya), A : Teratasi
mempertahankan seluruhnya
berat badan yang P : Intervensi
diinginkan dengan dihentikan
pemeliharaan
kesehatan optimal.
Telah diinstrksikan
Melakukan atau
mempertahankan
program olahraga S : Pasien mengatakan
yang tepat secara akan berusaha
individual. olahraga
O : Pasein kooperatif
A : Teratasi
seluruhnya
P : Intervensi
dihentikan
K. Discharge Planning
Ajarkan pasien dan keluarga tentang penatalaksanaan hipertensi selanjutnya :
a) penjelasan mengenai hipertens
b) pengobatan hipertensi
c) batasan diet dan pengendalian berat badan
d) masukan garam
e) latihan aktivitas
BAB IV
PENUTUP
A. kesimpulan
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah di atas
normal atau tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya di atas 140
mmHg dan tekanan diastoliknya di atas 90 mmHg. Hipertensi berdasarkan
penyebabnya dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer atau merupakan
hipertensi dengan penyebab yang tidak diketahui secara pasti. Hipertensi
sekunder yaitu hipertensi yang disebabkan oleh penyebab spesifik tertentu,
misalnya penyakit ginjal (glomerulonefritis akut, nefritis kronis, penyakit
poliartritis, diabetes nefropati), penyakit endokrin (hipotiroid, hiperkalsemia,
akromegali), koarktasioaorta.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami berikan adalah Pengobatan hipertensi
dimulai dengan perubahan-perubahan gaya hidup untuk membantu
menurunkan tekanan darah dan mengurangi resiko terkena penyakit jantung.
Jika perubahan-perubahan itu tidak memberikan hasil, mungkin anda perlu
mengkonsumsi obat-obat untuk penderita hipertensi, tentu saja dengan
berkonsultasi dengan dokter. Bahkan jika harus mengkonsumsi obat-obatan,
lebih baik jika disertai dengan perubahan gaya hidup yang dapat membantu
anda mengurangi jumlah atau dosis obat-obatan yang anda konsumsi.
DAFTAR PUSTAKA