MENTERI KESEHATAN
FREPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 59 TAHUN 2014
TENTANG
STANDAR TARIF PELAYANAN KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN
PROGRAM JAMINAN KESEHATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA.
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37 ayat (1)
Mengingat
sate
Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 111 tahun 2013, telah
ditetapkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69
tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan
bagi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan Fasilitas
Keschatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan
Program Jaminan Kesehatan;
bahwa Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 69 tahun
2013 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Pada
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan
Program Jaminan Kesehatan perlu disesuaikan dengan
perkembangan dan kebutuhan pelayanan Kesehatan di
fasilitas Kesehatan, sehingga perlu disempurnakan.
berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huraf a dan huruf b peru menetapkan Peraturan
Menteri tentang tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan;
Undang-UndangNomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4456);
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
3. Undang-Undang ...3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256);
4. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Jaminan Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 29}sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 111 tahun
2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 255);
MEMUTUSKAN
Menctapkan : PERATURAN MENTERI KESEHATAN TENTANG STANDAR
TARIF PELAYANAN KESEHATAN PADA FASILITAS
KESEHATAN DALAM PENYELENGGARAAN PROGRAM
JAMINAN KESEHATAN,
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1.
Tarif Kapitasi adalah besaran pembayaran per-bulan yang dibayar
dimuka oleh BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa
memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang
diberikan,
. Tarif Non Kapitasi adalah besaran pembayaran klaim oleh BPJS
Kesehatan kepada Fasilitas Keschatan Tingkat Pertama berdasarkan
jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.
Tarif Indonesian - Case Based Groups yang selanjutnya disebut Tarif
INA-CBG’s adalah besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan
kepada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan atas paket
layanan yang didasarkan kepada pengelompokan diagnosis penyakit
dan prosedur.
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang selanjutnya disingkat FKTP
adalah fasilitas kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan
Perorangan yang bersifat non spesialistik untuk keperluan observasi,
promotif, preventif, diagnosis, perawatan, pengobatan, dan/atau
pelayanan keschatan lainnya.
5. Fasilitas Kesehatan ...agi
5. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan yang selanjutnya
disingkat FKRTL adalah fasilitas kesehatan yang melakukan
pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat spesialistik atau sub
spesialistik yang meliputi rawat jalan tingkat lanjutan, rawat inap
tingkat lanjutan dan rawat inap di ruang perawatan khusus.
6. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya
disingkat BPJS Kesehatan adalah badan hukum publik yang dibentuk
untuk menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan.
BAB II
‘TARIF PADA FKTP.
Bagian Kesatu
Tarif
Pasal 2
Tarif pelayanan kesehatan pada FKTP meliputi:
a. Tarif Kapitasi; dan.
b. Tarif Non Kapitasi.
Pasal 3
(1) Tarif Kapitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a
diberlakukan pada FKTP yang melakukan pelayanan:
a. administrasi pelayanan;
b. pelayanan promotif dan preventif;
¢, pemeriksaan, pengobatan, dan konsultasi medis;
d. tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non
operatif;
€. pelayanan obat dan bahan medis habis pakai, termasuk pil dan
kondom untuk pelayanan Keluarga Berencana;
f. pemeriksaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama.
(2) Tarif Non Kapitasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b
diberlakukan pada FKTP yang melakukan pelayanan Kesehatan di luar
lingkup pembayaran kapitasi yang meliputi:
a. _pelayanan ambulans;
b. pelayanan obat rujuk balik;
c. pemeriksaan penunjang pelayanan rujuk balik;
4. pelayanan skrining ...@)
(2)
(3)
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
d. pelayanan skrining kesehatan tertentu termasuk pelayanan terapi
krio untuk kanker leher rahim;
fe, rawat inap tingkat pertama;
f. jasa pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakuken oleh bidan
atau doKter, sesuai kompetensi dan kewenangannya;
g. pelayanan Keluarga Berencana berupa MOP/vasektomi;
h. kompensasi pada daerah yang tidak terdapat fasilitas keschatan
yang memenuhi syarat;
i. pelayanan darah; dan/atau
j. pelayanan gawat darurat di fasilitas kesehatan yang tidak bekerja
sama dengan BPJS Kesehatan.
Bagian Kedua
‘Tarif Kapitasi
Pasal 4
Besaran Tarif Kapitasi ditentukan berdasarkan seleksi dan kredensial
yang dilakukan oleh BPUS Keschatan dan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan sumber daya manusia,
kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup pelayanan, dan komitmen
pelayanan.
Standar Tarif Kapitasi di FKTP ditetapkan sebagai berilcut:
a. puskesmas atau fasilitas kesehatan yang setara sebesar
Rp3.000,00 (tiga ribu rupiah) sampai dengan Rp6.000,00 (enam
sibu rupiah);
b. rumah sakit Kelas D Pratama, Klinik pratama, praktik dokter, atau
fasilitas keschatan yang setara sebesar Rp8.000,00 (delapan ribu
rupiah) sampai dengan Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah); dan
c. praktik perorangan dokter gigi sebesar Rp2.000,00 (dua ribu
rupiah).
Penetapan besaran Tarif Kapitasi di FKTP dilakukan berdasarkan
kesepakatan bersama antara BPJS Kesehatan dengan Asosiasi
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
Bagian KetigaMENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
re
Bagian Ketiga
Tarif Non Kapitasi
Pasal 5
(1) Penggantian biaya pelayanan ambulans scbagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (2) huruf a diberikan pada pelayanan ambulans darat dan
air bagi pasien dengan kondisi tertentu antar fasilitas kesehatan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
(2) Penggantian biaya pelayanan ambulans sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sesuai dengan standar biaya ambulans yang ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah.
(3) Dalam hal belum terdapat tarif dasar ambulans yang ditetapkan oleh
Pemerintah Daerah, tarif ditetapkan dengan mengacu pada standar
biaya yang berlaku pada daerah dengan karakteristik geografis yang
setara pada satu wilayah.
Pasal 6
(1) Pelayanan obat program rujuk balik sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (2) huruf b diberikan oleh ruang farmasi Puskesmas dan
apotek atau instalasi farmasi Klinik pratama yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan.
(2) Dalam hal ruang farmasi Puskesmas belum dapat melakukan
pelayanan obat program rujuk balik sebagaimana dimaksud pada ayat
(0), pelayanan obat program rujuk balik di Puskesmas obatnya
disediakan oleh apotek yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
(3) Pedoman mekanisme penyediaan obat di Puskesmas oleh apotek yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diatur dengan Peraturan Direktur Utama BPJS Kesehatan
setelah berkoordinasi dengan Menteri.
(4) Obat program rujuk balik sebagaimana dimaksud padaayat (1)
diberikan untuk penyakit Diabetes Melitus, hipertensi, jantung, asma,
Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), epilepsi, gangguan kesehatan
jiwa kronik, stroke, dan Sistemik Lupus Eritematosus (SLE) dan
penyakit kronis lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan bersama
organisasi profesi terkait.
(5) Peresepan obat program rujuk balik harus sesuai dengan obat rujuk
balik yang tercantum dalam Formularium Nasional.
(6) Harga Obat Program Rujuk Balik yang ditagihkan kepada BPJS
Kesehatan mengacu pada harga dasar obat —sesuai &
Catalogue ditambah biaya pelayanan kefarmasian.
(7) Besarnya biayaMENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
are
(7) Besarnya biaya pelayanan kefarmasian sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) adalah faktor pelayanan kefarmasian dikali Harga Dasar Obat
sesuai E-Catalogue.
(8) Faktor pelayanan kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
adalah sebagai berikut :
Faktor Pelayanan
Harga Dasar Satuan Obat itor Pelayan
= Rp5O.000,00 0,28
"Rp50.000,00 sampai dengan_Rp250.000,00 0,26
Rp250.000,00 sampai dengan_Rp500.000,00 0.21
Rp500.000,00 sampai dengan Rp1.000,000,00, 016
Rp1.000.000,00 sampai dengan Rp5.01 OL
'Rp5,000.000,00 sampai dengan Rp10.000.000,00 0,09
= Rp10.000.000,00 0.07
Pasal 7
(1) Obat untuk pelayanan rumatan metadon merupakan obat program
pemerintah yang ditanggung oleh pemerintah dan/atau pemerintah
daerah.
(2) Obat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperoleh di FKTP
tertentu yang ditunjuk sebagai institusi penerima wajib lapor.
Pasal 8
(2) Pelayanan pemeriksaan penunjang rujuk balik di FKTP sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf c, terdiri dari:
a. pemeriksaan gula darah sewaktu;
b. pemeriksaan gula darah puasa (GDP); dan
c. pemeriksaan gula darah Post Prandial (GDP).
(2) Pemeriksaan penunjang rujuk balik sebagaimana dimaksud pada ayat
(Q) huruf b dan hurufc dilakukan untuk 1 (satu) bulan 1 (satu) kali.
(3) Dalam keadaan tertentu, pemeriksaan gula darah sewaktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat dilakukan sesuai
indikasi medis.
(4) Tarif pada masing-masing pemeriksaan gula darah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan huruf c ditetapkan
sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) sampai dengan
Rp20.000,00 (dua puluh ribu rupiah).
Pagal 9(y)
(2)
(3)
a
(2)
(3)
@
-7-
Pasal 9
Pelayanan skrining kesehatan tertentu sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (2) huruf d merupakan pelayanan yang termasuk dalam
lingkup nonkapitasi, yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dalam hal pelayanan skrining Kesehatan tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) memerlukan pemeriksaan penunjang IVA, Pap
‘Smear, gula darah, diberlakukan tarif non kapitasi sebagai berikut:
a. Pemeriksaan IVA Maksimal Rp25.000,00 (dua puluh lima ribu
rupiah)
b. Pemeriksaan Pap Smear Maksimal Rp125.000,00 (seratus dua
puluh lima ribu rupiah)
cc. Pemeriksaan gula darah sewaktu, pemeriksaan gula darah puasa
(GDP) dan pemeriksaan gula darah Post Prandial (GDP) ditetapkan
sebesar Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) sampai dengan
Rp20,000,00 (dua puluh ribu rupiah).
Standar tarif pelayanan terapi krio untuk kasus pemeriksaan IVA
positif sebesar Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah).
Pasal 10
‘Tarif Rawat Inap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) huruf
e yang dilakukan di FKTP diberlakukan dalam bentuk paket.
‘Tarif Rawat Inap pada FKTP sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah) sampai dengan
Rp120.000,00 (seratus dua puluh ribu rupiah).
‘Tarif Rawat Inap pada FKTP sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan oleh BPJS Kesehatan bersama dengan Asosiasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama.
Pasal 11
Jasa pelayanan kebidanan, neonatal, dan Keluarga Berencana yang
dilakukan oleh bidan atau dokter sebagaimana dimaksud dalam Pasal
3 ayat (2) huruf f ditetapkan sebagai berikut:
a. pemeriksaan ANC sesuai standar diberikan dalam bentuk paket
paling sedikit 4 (empat) kali pemeriksaan, sebesar Rp200.000,00
(dua ratus ribu rupiah);
b. persalinan pervaginam normal sebesar Rp600.000,00 (enam ratus
ribu rupiah);
c. persalinan pervaginam ...MENTERI KESEHATAN
'REPUBLIK INDONESIA
Sa
c. persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi dasar sebesar di
Puskesmas PONED Rp750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu
rupiah);
4. pemeriksaan PNC/neonatus sesuai standar dilaksanakan dengan 2
(dua) kali kunjungan ibu nifas dan neonatus pertama dan kedua
(KF1-KN1 dan KF2-KN2), 1 (satu) kali kunjungan neonatus ketiga
(KN3), serta 1 (satu) kali kunjungan ibu nifas ketiga (KF3), sebesar
Rp 25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah) untuk tiap kunjungan
dan diberikan kepada pemberi pelayanan yang pertama dalam
kurun waktu kunjungan;
¢. pelayanan tindakan pasca persalinan di Puskesmas PONED,
sebesar Rp175.000 (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah);
f. pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan dan neonatal
Rp125.000,00 (seratus dua puluh lima ribu rupiah); dan
g. pelayanan KB:
1. pemasangan atau pencabutan TUD/implan _sebesar
Rp100.000,00 (seratus ribu rupiah);
2. pelayanan suntik KB sebesar Rp15.000,00 (lima belas ribu
rupiah) setiap kali suntik;
3. penanganan komplikasi KB sebesar Rp125.000,00 (seratus dua
puluh lima ribu rupiah); dan
4, pelayanan KB MOP/vasektomi sebesar Rp350.000,00 (tiga ratus
lima puluh ribu rupiah).
(2) Pemeriksaan ANC sesuai standar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a meliputi:
a. Pemeriksaan ANC sekurang-kurangnya dilakukan 4 (empat) kali,
dengan distribusi waktu 1 (satu) kali pada trimester pertama
kehamilan, 1 (satu) kali pada trimester kedua kehamilan, dan 2
(dua) kali pada trimester ketiga kehamilan.
b. Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan dan berat
badan, pemeriksaan tekanan darah, pengukuran lingkar lengan
atas, pemeriksaan tinggi fundus uteri, pemeriksaan denyut
jantung janin dan posisi janin, skrining status dan pemberian
imunisasi tetanus toksoid, pemberian tablet tambah darah dan
asam folat, serta temu wicare.
c. Pemeriksaan ANC sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a
diberikan sesuai usia kehamilan ibu.
d. Pemeriksaan ANCMENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-9-
d. Pemeriksaan ANC berupa pemeriksaan laboratorium rutin
meliputi. pemeriksaan kadar hemoglobin dan pemeriksaan
golongan darah pada ibu hamil wajib dilakukan oleh pemberi
pelayanan antenatal yang memiliki alat pemeriksaan laboratorium
tersebut
e. Pemeriksaan ANC berupa pemeriksaan laboratorium lainnya
dilakukan atas indikasi ibu hamil oleh pemberi pelayanan
antenatal yang memiliki alat pemeriksaan laboratorium tersebut.
(8) Persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi dasar di
Puskesmas PONED sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf ¢
meliputi penatalaksanaan untuk mengatasi kegawatdaruratan medik,
perdarahan pada kehamilan muda (abortus), preeklamsia, eklamsia,
dan persalinan macet (distosia).
(4) Pemeriksaan PNC/neonatus sesuai standar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf d terdiri dari:
a. Pelayanan ibu nifas; dan
b. Pelayanan neonatal.
(5) Pelayanan ibu nifas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a
meliputi pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu;
pemeriksaan tinggi fundus uteri; pemeriksaan lokhia dan pengeluaran
pervaginam lainnya; pemeriksaan payudara dan dukungan pemberian
ASI Eksklusif; pemberian vitamin A; pelayanan Keluarga Berencana
pasca persalinan; konseling dan edukasi perawatan kesehatan; serta
penanganan risiko tinggi dan komplikasi pada ibu nifas.
(6) Pelayanan ibu nifas sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a
diberikan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dengan distribusi waktu
pada 6 jam sampai dengan hari ketiga pasca persalinan (KF1), pada
hari _keempat sampai dengan hari kedua puluh delapan pasca
persalinan (KF2), dan pada hari kedua puluh sembilan sampai dengan
hari keempat puluh dua pasca persalinan (KF3).
(7) Pelayanan neonatal sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b
meliputi pelayanan neonatus dengan menggunaken form Manajemen
Terpadu Bayi Muda (MTBM), memastikan pemberian vitamin K1, salep
mata antibiotika dan imunisasi hepatitis BO, perawatan tali pusat
serta konseling terkait dengan pemberian ASI Eksklusif, perawatan
tali pusat, deteksi dini tanda bahaya dan pencegahan infeksi.
(8) Pelayanan neonatal sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b
diberikan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali sesuai standar dengan
distribusi waktu pada 6 jam sampai dengan empat puluh delapan jam
pasca kelahiran (KN1), pada hari ketiga sampai dengan hari ketujuh
pasca kelahiran ...MENTERI KESEHATAN
‘REPUBLIK INDONESIA
ios
pasca kelahiran (KN2), dan pada hari kedelapan sampai dengan hari
kedua puluh delapan pasca kelahiran (KN3).
(9) Pelayanan tindakan pasca persalinan di Puskesmas PONED
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf ¢ meliputi
penatalaksanaan untuk mengatasi kegawatdaruratan medik,
perdarahan pasca persalinan, preeklamsi, eklamsi, dan infeksi nifas.
{10) Pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan dan neonatal
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f terdiri dari:
a, Pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan;
b.Pelayanan pra rujukan pada komplikasi neonatal; dan
c. Pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan dan neonatal.
(11) Pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan dan neonatal
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dilaksanakan di
FKTP/primer.
(12) Pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan dan neonatal
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf { meliputi:
a.Tindakan untuk menjamin kelancaran jalan nafas, pemulihan
sistem respirasi, dan sirkulasi;
b.Tindakan untuk menghentikan sumber perdarahan atau infeksi;
¢. Tindakan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang;
d.Tindakan untuk mengatasi rasa nyeri atau gelisah; dan/atau
¢. Tindakan pemberian obat/medikamentosa sesuai indikasi.
(13) Hasil pelayanan kebidanan, neonatal, dan Keluarga Berencana
sebageimana dimaksud pada ayat (1) dicatat pada Kartu Ibu dan
Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA).
(14) Buku KIA sebagaimana dimaksud pada ayat (6) wajib dibawa oleh
Peserta Jaminan Kesehatan pada tiap kunjungan untuk mendapatkan
pelayanan kebidanan, neonatal, dan Keluarga Berencana.
Pasal 12
(a) Tarif pelayanan Kesehatan tingkat pertama pada daerah terpencil dan
kepulauan yang diberikan oleh dokter atau bidan/perawat, ditetapkan
berdasarkan Tarif Kapitasi.
(2) Tarif Kapitasi bagi dokter sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan sebesar Rp10.000,00 {sepuluh ribu rupiah) per jiwa per
bulan.
(3) Tarif KapitasiMENTERI KESEHATAN
REPUBLIKINDONESIA
-1l-
(3) Tarif Kapitasi bagi bidan/perawat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan sebesar Rp8.000,00 (delapan ribu rupiah) per jiwa per
bulan.
(4) Dalam hal jumlah peserta terdaftar pada pemberi pelayanan
kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Kurang dari 1000 jiwa, pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama
dibayar sejumlah kapitasi untuk 1000 jiwa.
(5) Ketentuan mengenai daerah terpencil dan kepulauan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan
Pasal 13
(1) Tarif pelayanan darah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2)
huruf i disesuaikan dengan tarif yang diatur di masing-masing daerah,
paling banyak sebesar Rp360.000,00(tiga ratus enam puluh ribu
rupiah) per kantong (bag).
(2) Biaya bahan medis habis pakai pada pelayanan darah termasuk set
tranfusi sudah termasuk dalam paket rawat inap per hari
Pasal 14
BPJS Kesehatan memberikan pembayaran kepada FKTP yang tidak
Dekerjasama untuk pelayanan gawat darurat dengan tarif yang berlaku
pada fasilitas kesehatan tersebut.
BAB III
TARIF PADA FKRTL
Pasal 15
(1) Tarif pelayanan kesehatan di FKRTL ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara BPJS Kesehatan dengan Asosiasi Fasilitas
Kesehatan dengan mengacu pada standar tarif INA-CBG's.
(2) Standar Tarif INA-CBG's sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 16 ...MENTERI KESEHATAN
REPUBLIC INDONESIA
-12-
Pasal 16
(1) Tarif rawat jalan di FKRTL berupa Klinik utama atau yang setara
diberlakukan sama dengan tarif sebagaimana tercantum dalam
standar Tarif INA-CBG's untuk kelompok rumah sakit kelas D.
(2) Tarif rawat inap di FKRTL berupa klinik utama atau yang setara
diberlakukan tarif sebesar 70% ~ 100% (tujuh puluh persen sampai
dengan seratus persen) dari standar Tarif INA-CBG’s untuk kelompok.
rumah sakit kelas D yang besarannya sesuai kesepakatan antara
BPJS Kesehatan dengan Asosiasi Fasilitas Kesehatan terkait.
Pasal 17
(1) Tarif rawat jalan dan rawat inap di rumah sakit yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan diberlakukan tarif INA-CBG’s berdasarkan
kelas rumah sakit.
(2) Dalam hal rumah sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) belum
memiliki penetapan kelas rumah sakit, tarif rawat jalan dan rawat
inap disetarakan dengan tarif INA-CBG’s rumah sakit kelas D.
(3) Terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit khusus sesuai
kekhususannya, berlaku tarif sesuai kelas rumah sakit.
(4) Dalam hal pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit khusus di luar
kekhususannya, berlaku tarif rumah sakit satu kelas di bawah
penetapannya.
Pasal 18
(1) BPJS Kesehatan dapat memberikan pembayaran kepada FKRTL yang
tidak bekerjasama yang melakukan pelayanan gawat darurat kepada
peserta Jaminan Kesehatan Nasional.
(2) Pelayanan gawat darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibayar
sesuai tarif INA-CBG’s berdasarkan penetapan kelas.
Pasal 19
(1) Standar Tarif untuk pemasangan pertama Continuous Ambulatory
Peritoneal Dialysis (CAPD) sesuai dengan tarif INA-CBG’s.
(2) Penggunaan Consumables dan jasa pada pelayanan CAPD dibayarkan
sebesar Rp5.940.000,00/bulan.
(3) Penggunaan Transfer set pada pelayanan CAPD dibayarkan sebesar
Rp250.000,00/set.
Pasal 20(1)
(2)
(3)
4)
(5)
(6)
a
-13-
Pasal 20
Obat penyakit kronis di FKRTL diberikan maksimum untuk 1 (satu)
bulan sesuai indikasi medis.
Obat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan untuk:
a. penyakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) yang
belum dirujuk balik;
b. penyakit kronis lain yang menjadi kewenangan FKRTL.
Obat sebagaimana dimaksudpada ayat (2}diberikan dengan cara :
a, sebagai bagian dari paket INA-CBG’s, diberikan minimal 7 (tujuh)
hari; dan
b. bila diperlukan tambahan hari pengobatan, obat diberikan terpisah
diluar paket INA-CBG’s dan harus tercantum pada Formularium
Nasional.
Obat sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b,diberikan melalui
instalasi farmasi di FKRTL atau apotek yang bekerjasama dengan
BPJS Kesehatan.
Harga obat yang ditagihkan oleh instalasi farmasi di FKRTL atau
apotek sebagaimana dimaksud pada ayat (4) mengacu pada harga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (6) ditambah faktor
pelayanan kefarmasian.
Besarnya biaya pelayanan kefarmasian sebagaimana dimaksud pada
ayat (5) adalah faktor pelayanan kefarmasian dikali harga dasar obat
sesuai E-Catalogue atau harga yang ditetapkan oleh Menteri.
Faktor pelayanan kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
dengan ketentuan sebagai berikut :
Faktor Pelayanan
Harga Dasar Satuan Obat fenesnes
= Rp50.000,00 0,28
Rp50.000,00 sampai dengan Rp250.000,00 0,26
'Rp250.000,00 sampai dengan _Rp500.000,00 0,21
Rp500.000,00 sampai dengan Rp1.000.000,00 | 0,16
Rp1.000.000,00 sampai dengan Rp5.000.000,00 OT
Rp5.000.000,00 sampai dengan Rp10.000.000,00 0,09
= Rp10.000.000,00 0,07,
Pasal 21...MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-14-
Pasal 21
(1) Penyediaan obat program, vaksin untuk imunisasi dasar dan alat
kontrasepsi dasar disediakan oleh Pemerintah
(2) Penggunaan obat Program untuk penyakit HIV dan AIDS, Tuberkulosa
(TB), malaria, kusta, penyakit lain, dan vaksin ditetapkan oleh
Menteri,
Pasal 22
(1) Pemberian obat untuk kemoterapi, thalassemia, dan hemofilia
dilakukan di fasilitas kesehatan tingkat III.
2) Fasilitas kesehatan tingkat Il dapat memberikan obat kemoterapi,
thalassemia, dan hemofilia dengan mempertimbangkan kemampuan
fasilitas keschatan dan kompetensi sumber daya manusia kesehatan.
(3) Pengajuan Klaim pada pemberian obat kemoterapi berlaku sesuai
dengan tarif dasar INA-CBG’s ditambah dengan tarif obat kemoterapi
yang jenisnya sesuai dengan Formularium Nasional dan besarannya
sesuai dengan E-Catalogue.
(4) Pengajuan klaim pada pelayanan rawat jalan thalassemia yang
menerima terapi kelasi besi dilakukan dengan input data pasien sesuai
pelayanan thalassemia rawat inap INA-CBG’s dan hanya diklaimkan 1
kali dalam 1 bulan.
(6) Pengajuan klaim pada pelayanan rawat jalan hemofilia A dan hemofilia
B yang menerima faktor pembekuan darah dilakukan dengan input
data pasien sesuai pelayanan hemofilia A dan hemofilia B rawat inap
INA-CBG’s.
(6) Pada penambahan pelayanan rawat inap hemofilia A dan hemofilia B,
berlaku penambahan pembayaran klaim diluar tarif INA-CBG’s yang
besarannya sama untuk semua tingkat keparahan kasus serta semua
kelas perawatan.
(7) Besaran penambahan pembayaran hemofilia sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) sesuai kelas rumah sakit dan regionalisasi tarif, dengan
ketentuan sebagai berikut:
‘KELAS RUMAH SAKE
REGIONAL | RSUPN | RSKRW a B S D
(RP) (Rp) (Ro) Ip) (Re) (Re)
REGT | 15.178400 | 10.808.800 | 9.908.000 | 7.914.200 | 6.298.800 | "5.272.750
[REG 2
9.997.250 | 7.985.450 | 6.355.500 | 5.320.200
70.026.950 | 8.009.200 | 6.374.400 | 5.336.000
10.175.600 | 8.127.700 | 6.468.900 | 5.415.100
70:264.750 | 8.199.150 | 6.525.550 | 5.462.550
Pasal 23MENTERI KESEHATAN
REPUBLICINDONESIA
fase
Pasal 23
Tarif pelayanan PET SCAN ditetapkan sebesar Rp.8.000.000,00 (delapan
juta rupiah).
Pasal 24
(1) Alat bantu kesehatan dibayarkan di luar paket INA-CBG’s.
(2) Tarif Alat bantu Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan sebagai berikut:
NO | ALAT KESEHATAN TARIF (Rp) KETENTUAN
1 [Kacamata | 1. PBI/Hak rawat kelas 3: | 1. Diberikan paling
p150.000,00 ‘cepat 2 (dua) tahun
2. Hak rawat kelas 2: sekali
p200,000,00
3. Hak rawat kelas 1: 2. Indikasi medis
| p300.000,00 minimal:
~ Sferis 0,5D
| - Silindris 0,25D
2 | Alat bantu dengar | Maksimal Rpi-000.000,00 | Diberikan paling cepat 5
(lima) tahun sekali atas
indikasi medis
3 | Protesa alat gerak | Maksimal Rp2.500,000,00 11. Protesa lat gerak
adalah:
a. Kaki palsu
b. Tangan palsu
2. Diberikan paling
cepat 5 (lima) tahun
sekali atas indikasi
| mets
aT Protesa gi Wiakesimal Rpt 000 .600,00 |. Diberik paling
| cepat 2 (dua) tahun:
sckali atas indikasi
| medis untuk gat
4 yang sama
2. Full protesa gigi
‘maksimal
Rp1.000.000,00
3. Masing-masing
rahang — maksimal
Rp500.000,00
5 | Korset ~ “tullang | Maksimal Rp350.000,00
belakang (dua) tahun sekali atas
indikast medis |MENTERI KESEHATAN
REPUBLICINDONESIA
-16-
No | ALAT KESEHATAN ‘TARIF (Rp) KETENTUAN
| Collar neck Maksimal Rpi50.000,00 | Diberikan paling copat 2
(dua) tahun sekali atas
indikasi medis
7 | Krak ‘Maksimal Rp350.000,00 | Diberikan paling cepat 5
(lima) tahun sekali atas
indikasi medis
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 25
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, FKTP yang telah memiliki
pelayanan spesialistik dengan fasilitas pemeriksaan penunjang yang
melebihi kompetensinya, dapat digunakan untuk mendukung pemberian
pelayanan berdasarkan kesepakatan dengan BPJS Kesehatan.
BABV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 69 Tahun 2013 tentang Standar Tarif Pelayanan
Kesehatan Pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Dan Fasilitas
Kesehatan Tingkat Lanjutan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.-17-
Pasal 27
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal 1 September 2014.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan
Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara
Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 22 Agustus 2014
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
NAFSIAH MBOL
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 12 September 2014
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1287MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
‘Tarif INA-CBG 2014 Regional 4
Rumah Sakit Kelas D
Rawat Inap
EEC SEPTIEEMARINGAN. 1.517.900] 1821000] 2.124500
2[ at 1011 | SEPTREWIA SEDANG 24503900 | —2540,700 | 3,433,100
sf ac: SEPIIREMUA BERAT 730,200 | 3.396200 | —3,962.700
aaa THFERSISESUDAH OPERASTE TRAUWARINGAN 3,302,800 | —3963,800 | 528,000
[acti | INFERS SESUORH OPERAS! & TRAUMA SEDANG 14835300 | 5.002 900] 6.768400
[ac 11-1 INFERS SESUDAN OPERAS’ & TRAUMA DERAT 77909.500 | 9.482 300 —i1,074.400
Tae ‘DEMAM RINGAN 1,333,600 | 1.600300] — £867,200
a[aaiz1—[ DEMaMstDaNG 1,721,200 [2,065,300 | 2,400,500,
op aceiz DEMAM BERAT 7.330900 | —2559,100 | 2,983,500
Tolaais THFERSINON BARTER NSA T.2ss00 | —1sa100 | 1,798,300
Tu] a1 [INFERS NON BAKTERISEDANG. 1,586,200 | 1855.00 | 2.168.800
‘2| acs [INFERSINON BARTER BERAT 871,700 | 2.246000 | 2.620.500
PENTA INFEXST BARTERI GAN PARASTTIANTAR
salasia1 __|rincan 2800100] _3.107.800| 3,625,800
‘ENYA NFERST BARTER DAN PARRSTT ARTA
alaceran [Sevan 33n1s00| _3997800| 464,100
as|asien _loenar 3816300 | 4ssos00| 5.344000
Tel AST TWFERST HIV RINGAN 7.003500 | 2.408,400_| 2,805,500
7] A151 | INFEXSIAIV SEDANG. 3,991,000 | 3,588,200 | 4,186,900,
Ta] ais WwFENSTHIV BERT 501400 | 6003 700] —7002,700
isfeior ‘PROSEDUR PENCAWGROKAN RATURINGAN Z.s1300 | — 26578 700 | 31,013,500
To] BOTT | PROSEDUR PENCANGKOKAN HATISEDANG 73,436,300 | — 29,326,300 | 34.214 000
Tif e--07-1 —| PROSEDUR PENCANGKOKAN HATIBERAT '2.565,000 | — 5,438,200 | 60,018,400
ml ei07 ROSEDUR HATI DAN PANKREASFINGAN 2871800 | 3.445800 | 420,100
nleLio7 PHOSEDUR HATI DAN PANKEAS SEDAN 7,318,000 | 8,782,500 | 10,246,300
2a] 8-1-1011 | PROSEDUR HATI DAN PARKREAS BERAT 15,242,300 | 18,290,700 | 71,339,200
Berns "PROSEDUR SALURAN EMPEDU OMPLEK TONGAN] 2347400 | — 2816800] —33296,300
36/614 FROSEDUR SALURAN EMPEDU KOMPLEK(SEDANG) 390.400 | 7.067200] 2,206,500
7r[ e141 | PROSEDUR SALURAN EMPEDU KOMPLEK(BERAT) 7381400 | 857,600 | 10,333,500
PROSEDUR CHOLESISTERTOMITANPA LAPAROSKOPIC
refori21 _|ancan ‘4076400 | _4891200| 5,706,400
PROSEDUR CHOLESSTERTOMI TANF LAPAROSKOPIC
alors _|seoane 3736700 | _0.8e,00| 12,230,200
PROSEDUR CHOLESISTERTOMI TANPR TAPAROSKOPI
solerizn __leerar 10632900 | _12753200| _ 14386100
PROSEDUR PANEREAS DAN HEPATOBIUAATTAIN-TAIN
siferas1 __lrancan) 3285000] 393,00 | 4590.00
PROSEDUR FANEREAS DAN HEPRTOBILNAT TATA
saerisa _|pseoanc) s3si7o0| 622700] _ 7493,100
PROSEDUR PANEREAS DAN HEPATOBILIAATAI-TAIN
ssjeri3m __|(serar) 1390700 | _9468.800| 11,085,900
PROSEDUR CHOLESSTERTOW DENGAN APAROSEOPIE
siferie __|nincan a4soz00| 5381600] _ 6.242.900
‘ROSEDUR CHOLESISTERTON DENGAN TAPRROSEOPIE
ssferies __|seDans ago00| 5952000] 6.943.300
PROSEDUR CHOLESISTERTONA DENGAN TAPAROSEOPIE
a6] eae acear 7755600 | 9311200] 10863100
EULESU ‘ROSS DAN HEPATITIS ATOFOUK RINGAN 4.245.600 | 1.494600 | 1,783,700
38] 61011 | SOS DAN HEPATITIS ALKOFOUI SEDAN. 1.806 500 | 2.16700 | 2.579.100
[35] 6-410 | SROSIS DAN HEPATITIS AKOPOU BERAT 3095 800 | 3.655000 | —4268.100
aofe-aan TUMORSISTEM HEPATOSILIARIDAN PANCREASRINGAN| 2.425.100] 2910400 | _ 3,395,200,
“TUMOR SISTEM HEPATOBILIARY DAN PANCREAS
anfeaaa _|seoans 3639500] 4362600] 5,080,200MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Tarif INA-CBG 2014 Regional 4
Rumah Sakit Kelas D
Rawat Inap_
a2] oan TUMORSISTEMHEPATOBILUARIOAN PANCREAS ERAT | _4705:900| 5.67.10] 6 588,300,
CEE ‘GANGGUAN PANFREAS SELAIN TUMOR [RINGAN) 2.498.300 | 2.993.200 | —3492,000
aa] 6-4 1217 | GANGGUAN PANKREAS SELAIN TUMOR [SEDAN] 3,744,900 | 4493300 | 5,283,500
5] 12 | GANGGUAN PANRREASSELAIN TUMOR (BERAT) i900 | 353,500 | 9,568,400
‘GANGGUAN FATT SELAIN TUMOR, SROSIS ATA
4s[0-4131 [HEPATITIS ALKOHOUK RINGAN 1ss6100| 239500 | 2.734300
‘GANGGUAN FATT SELAIN TUMOR, SROSS ATAT
47|o-4134 _ |WePATTs ALKOHOUKSEDANG 383.000] 3.098600 3616.100
‘GANGGUAN HAT SELAIN TUMOR, SROSS'ATAT
za[oaizm —_|peparms aLKoNOUKBERAT 3300300] _scosno| 5,320,400
49| pare CGANGGUAN SALURAN EMPEDU LAIN-LAIN RINGAN 2200600| 274800 3208800
so|e-4141 | GANGGUAN SALURAN EMPEDU LAIN-LAIN SEDANG 2s79900| 3094700 _3610,800
S1[ Ba: 1es_| GANGGUAN SALURAN EMPEDU LAIN-LAIN BERAT 3,277,000 | 3933400 | 4,588,300
s[cai07 TEUKEMINARUT RNGAN 3,335,500 | 280z.00] 3,269,700
33] Ca-1001 [LEUKEMIA ARUT SEDANG: 45,800 | 5,437,700 | 6343900
3¢[ 101 [LEUKEMIA ARUT BERAT 156555300 | 7.585 300 | 9.317400
sean TUMFOMA &LEUKEWIA NON ARUT RINGANT 3343,200 | 2811.00] 3280.00
36] Cat | UMFOW LEUKEMIA NOW ARUT SEDANG: 675800 | — 3.21000] 3,795,700
57] Ca: T | UMFONA & LEUKEMIA NOW ARUT BERT 5,634,300 | 6,520,500 | 7.607.300
Selcein RADIOTERAPIRINGAN 7,336,100 | 1603300 | 1.870500
39] 4:12:11 | RADIOTERAPISEDANG “4303.500 | 5.272.200] 6.151500
eo] Ca-izar | RADIOTGRAPLBERAT '3909,s00 | —io,e7@ 00 | —i2.438,700
ealcais REMOTERAPTRINGN 1,079,500 [135,300 | 1,483,100
2] Ca-1337 | KEMOTERAPI SEDANS. "20se,000 | 2465500 100
3[C-.15r | KEMOTERAPLBERAT 2,638,000 | 3.237500 | 3.776300
rarer TUMOR WYELOPROUFERATIF LANA RNGAN 2073900 | 2.0600 | 2.903.100
5] Ca-141 | TUMOR MYELOPROUFERATIF VAIN TAIN SEDANG 3,022,300 | —3s26an0 | —4731.300
G6] Ca. ie | TUMOR MYELOPROUFERATIF VIN LAIN ERAT "4554500 | 5513900] 6432900
7] p2101 PROSEDUR PENCANGKOKAN SUMSUM TULANGRINGAN | _14:74,00| 37,008,000 | _16,843:800
62] 110.11 | pROsEDURPENCANGKOKANsUMSUM TuLANseDANG | _21.86,200| 25,906.00 | 30,223,600
55] 0110.0 | pROSeOURPENCANGKOKANSUMSUMTuLANGBeRAT | _29255,200| 35.208,700| 40,957,200
FOL DLAEH PROSEDUR UNE RINGAN 3,484,200 [4,130,600] 4877.00
Ta[D-L-1i-I | PROSEDUR_UNPA SEDANG. '3.999,500 | 10,758,700 | —72.598500|
720-1 TMT | PROSEDUR UMA BERAT 72 308.500 | 5010.00] 17512300
PROSEDUR PADA DARAH DAN ORGAN PEMBENTUR
73]01201__|oanan Lanta inca) 30s900| 3671600 42s3,600
PROSEDUR PADA DARAH DAN ORGAN PEMBENTOR
z4{0-120.1__JoaRan Anam (SEONG) ssx4s00 | 10577500] _ 12,390900
PROSEDUR PADA DARAH DAN ORGAN PEMBERTUR
75] 0120.10 __|OARAHLAN-LAN (BERAT) 14ais00| _6935500| 19,758,100
TE[D-EIO1 "AGRANULOSTTOSIS RNGA 773,100 | — 647.700 | — 1,922,300
Tr[D-+ 10-1 | AGRANULOSTTOSI SEDANG 72309.200 | 2.77100] 3.232800
Ts] 0 10:11 | AGRANULOSITOSIS BERAT 3,382,600 | 11,00] 4679.00
79-411 ‘GANGGUAN PEMEKUAN DARA RNGAN 1,665 300 | 1,999,000 | 2.332.200
0 D=+T1:1| GANGGUAN PEMBEKUAN DARAF SEDANS" 3366.00 | 055,700] 4.712500
#i[ 0-4 11-11 | GANGGUAN PEMBERUAN DARAH BERAT “so.s00 | 4.08000] 5.12300
era TRISTS ANEMIA SEL SICKLE RINGAN 3,707 00 | 209,500 | 2.393.200
“3[ba.12.1 | KRISS ANEMIA SELSICRLESEOANG 7368;500 | 2,882,700 | 3.316500
4] = Lz: | WRISTS ANEVIA SEL SICKLE ERAT 357.500 | 4360900] 5.092400MENTERI KESEMATAN,
REPUBLIK INDONESIA
Tarif INA-CBG 2014 Regional 4
Rumah Sakit Kelas D
Rawat Inap
“GANGGUAN SEL DARAH MERAH SELAIN KRISIS ANEMIA
asfoaasi _ |seisicne nncan 1338300] 1602.00 | 1,869,600
asfoaisn _|sersicue senans 2002300 | _2402:500| _ 2,802,900
‘GANGGUAN SEL OARAH MERAH SEAN KRISS ANENTA
wloarsm _|sesicur sexar 2455700 | 2,947,300) 3.438300
‘GANGGUAN PDA DARAH & ORGAN FEMBENTOR DAH
asfoeies ania can) 1,871,000] 200500 | _ 2,339,500
‘GANGGUAN PADA DARAH & ORGAN PEMBENTOR DARTH
sofoeien lanai (scoana) 3096700 | _3718.100| 4.336200
“GANGGUAN PADK DARAH & ORGAN PEMBENTOR DRA
sofo-erem _|an-unw eran 4315000 | _s213s00| 6.083.100
siferon PROSEDUR KELENJAR ITUITAR DAN PINEAL RINGAN 3820400] 4584000 | 5,398,000
sa] e014 | PROseOURKELENIAR PTUITARI DAN PINEAL SEDANG. 300300 | s00s.200| 7,005,400
[6.01.0 | PROSEOURKELENIAR PTUITAR! OAN PINEAL BERAT s1s400 | _11802.100 | _13.887.200
3efe-L01 ‘PROSEOURKELENIAR ADRENAL RINGAW 3.253.100 | 3503.00 | 4.358.400
35[ E1103" | PROSEDUR_RELENIAR ADRENAL SEDANG. 33948900 | 4.738.300 | 5.528.000
‘Bel E10 | PROSEDUR_RELENIAR ADRENAL BERAT 75323.200 | 9,587,800 | 11,652,500
"PROSEDUR-PADA TROD, PARATIROIO DAN SALORAN
srles2o1 —__ |rroqiosat naan 4.500 | 4874300] 5.804000
"PROSEDURPAOA TRGID, PARATIROID DAN SATURAN
selea20 _|naoc.osa.scoans. sox7.000| 7244400 | _5.451,00
PROSEDUR PADA TROD, PRRATIRO CAN SRLURAR
soleazom —_frieocvosaL aerar aqorg.700| _12023,700| _14027,500
‘PENYARIT KENCING WANE & GANGGUAN NOTRE
roo) e4101 | metasouK RNcaN 1.317500] 2217.000| 2,585,300
PENYARIT KENCING MANS & GANGGURN NOTRST
oiles10n___|evasoux stoans 2339200| 3407400] 3975200
PENYARTT KENCING MARIS E GANGGURN NOTRST?
102] 410m __|wevanoun sera 3933700] _4.720000| 307.200
oa eaan TIPOVOLEMIA & GANGGUAN ELEXROUT RINGER 4,389.200 | 107200] 2.225.100
Toes TIPOVOLEMIA & GANGGUAN ELEKROLTSEDANG 21622,000 | 3.14600 | 3,670,800
105] 4-11 | WPOVOLEMIA & GANGGUAN FLEKROUT ERAT “312400 | 374900 | 6.097 400
os] Ea1aT ‘GANGGUAN METABOU SAWAAN RINGAN 1ya2e.300 | 2.19500 | 2.559.400
107] 4-121 | GANGGUAN METABOLK BAWAAN SEDANG 3008400 | 3.608800 | —6206,200
08] 4-12.01 | GANGGUAN MAETABOUK BAWAAN BERAT “$301.00 | — $269,500 | — 6.107300
09) 64434 [GANGGUAN HELENUAR ENDOKRIN LACLAIN RINGAN, zaoa4oo | _2525300| 2,945,900
110)e-4135 | GANGGUAN KELENIAR ENDOKRINLAIN-LAIN SEDANG, 335400 | 4266200| «980,000
jaa} e-s13 | Ganccuan nELENWAR ENOOKRINLAIN-LAINBERAT 175,700 _sa10800| 7,245,900
a rater SCHIZOFRENIA RINGAN 621,000 | 3.145500 | 368,400
1a] Fao SCHIZOFRENTASEDANG 2914200 | 3.457 a00| 4.079.900
iia] aio | SCHOOFRENIABERAT 315,000 | 5.178.000 | 6 083,000
nis PITT ‘DEPRES| MAYOR RINGAT 2aii,100 | 2.895.000 | 3,375,600
nie[ rain [DEPRESI MAYOR SEDANG: 3.309.200 | 3,370,700 | 3,332,400
fi] Fact ——| DEPRES MAVOR BeRAT Sisoz00 | —as,800] 5.002800
116] pas GGaNccuan ensonaumia xonrmoLinerutse niNcaN | 1.179.000 | 1.414700 1.650.600,
19] F428 CGANGGUAN PERSONAL 8 xONTHOLIMPULSE SEDANG| 162900] 1.875.700] _ 2,188,300,MENTERI KESEMATAN
REPUBLIK INDONESIA
‘Tarif INA-CBG 2014 Regional 4
Rumah Sakit Kelas D
Rawat Inap_
20 LGANGGUAN PERSONAL &KONTROL IMPULSE BERAT | —_3,036,300| 3.735.200 | 4334400
ail Fis ‘GANGGUAN BIPOLAR RINGAN 1.980.200 | —2.353,000
za] ra-131 | GANGGUAN BPOUARSEOANG 578.500 | 3,093,500
al Fa3.11 | GANGGUAN BIPOLAR BERAT 3328400 | 3,909,600
faa rater DEPRES INGA in. 00 [155,300
praia DDEPRESSEDANG 1.825.300 | 1.730400
ize) Fa-iesi | DEPRES RAT 1.917.800 | 2.307200
aap raast TNEUROSA SELAN DEPHEST INGA 11623,700 | 1.84, 00
ial Fas TNEUROSA SEAN DEPRESTSCOANG 2291.400 | 2,748,700
zo] Fa-is1 | NEUROSA SELAIN DEPRES BERAT 268,000 | 3.06800
“GANGGUAN ORGANIK DAN KETERBCIACANGAN MENTAL
“GANG GUAN ORGANIK DAN KETEROCLACANGAN MENTAL
saifraren __|seoanc -4964300| _ 497,00
“GANG GANT ORGAWIK DAN KETERBELACANGAN MENTAL
ss2]raici__ |senar ssazaso0 | 6508500
ras) paa7s CGANGGUAN MENTAL PADA KANAK-KANAK RINGAN 209.900
sai) arn CGANGGUAN MENTAL PADA KANAK KANAK SEDANG. 197790 | 2.373800
138] Fa-17-al | GANGGUAN MENTAL PADA FANAK ANAK BERAT 110,300 | 2552400
ise rate ‘GANGGUAN NUTRISIKOMPUISIF RINGAN 533,600 | 3.697500
157] Fats: | GANGGUAN NUTRISIKOMPULSIF SEDANG. 3335,600 | 4.002 700
138] Fata: | GANGGUAN NUTRISIKOMPULSIF ERAT 142,100 | 6.165500
ia Faas ‘GANGGUAN MENTALLAN TAN RINGIN 2319,100 | 2.765000
Tal Fao ‘GANGGUAN MENTAL LALA SEDANG 2959,700 | 3.563, 700
fail 2-19 | GANGGUAN MENTAL LAAN BERAT 697,300 | 4.636200
'PROSEDUR PADA PEMBULUM DARA INTRA KRANTAL
saz}eaori __|rncan 17.600 | _7413:100
naa] cao1n | eroscourremouwun onmaninTeanmamarseoane | @s12200| 10213600] 11,917,200
144] ¢-1010 | proseourremouiur onranivTaaxramalserar | 16,525,100 | _1957,300| _ 23,164,600
a5] 1401 PROSEDUR KRAWIOTOMI INGAN. 394.00 | — 4433800] 5.17200
186] 6-110:1 | PROSEDUR KRAMIOTOMA SEOANG 5.21600 | 650.300] 7,302,600
a7] 6-110." | PROSEDUR KRANIOTOM BeRAT ss300 | 7.023.600] 8,560,900
Tae] G1 ‘PHOSEDUR VENTRICULAR SHUNT RGA 268,500 | 5.122.500] 5,976,300
a5] 6-1-1: | PROSEDUR VENTRICULAR SHUNT SEDANG 763,900 | i0'524500 | —12279.100
150] G-1-Lra | #ROSEDUR VENTRICULAR SHONT BERAT 77,394,300 | 21595 500 | 75,195,200
asi] 61321 PROSEOURPEMOULUH OARANEXTRAKRANIALANGAN | _2255,000| _2,946.000| _ 3,437,000,
152] 611211 _ | proseourremsuuyn onranexraa rane seoans | 6163500 | 7.39500] 9,628,900
153] 6-112 | rnoseouremeuiur oaranexrearmanat serat_| 9059,200| 10870.000| 12,682,900
isa] Gis ‘PROSEDUR CARPAL TUNNEL RELEASE RINGAN 79.400 | 75200] — 1,021,200
155] 6-113: | POSEDUR CARL TUNNEL RELEASE SEDANG. 7339,100 | 2,350,700 | 2,742,700
Te] 61s FROSEDUR CARPAL TUNNEL RELEASE BERAT “420,100 | 5,308,600 | 6.188100
157] 61204 "PROSEDUR SARA KRAMAL OAN PERIFER RINGAN 3,406,800 | 4.088200 | 4,770,000
158] 6-120:1 | PROSEDUR SARAF KRANIAL DAN PERIFERSEDANG 3,527,500 | 6,752,300 | 7.877700
155] 6120-01 PROSEDUR SARAF KRANIAL DAN PERIFEROERAT 289.300 | 13.538 900 | 75,705,000
160] 61304 TPROSEDUR TULANG BELAFANG RINGAN ‘zi.s00 | — 6390500 | 7.458800
Tel] 6-130:1 | PROSEDUR TULANG BELAXANG SEDANG 7,906,200 | 16,685,800 | —¥9.468,700
162] 6-1-30-0 | PROSEDUR TULANG BELAKANG BRAT ‘362.300 | — 21.436 700 | —25,07.200MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA,
‘Tarif INA-CBG 2014 Regional 4
Rumah Sakit Kelas D
Rawat inap_
263] 64304 ECEDERAAN & GANGGUANTULANG BELAKANGRINGAN| 1994700] 2.393600| 2.792500
364] 641011 | KECEDERAAN GANGGUAN TULANG BELAKANGSEDANG| 2432100 | 2918200] 3.404600
165] 640. | KECEDERAAN GANGOUANTULANG BELAKANG BeRAT | 4.258000 | sat0,00] 5.961.800
“TUMOR SISTEM PERSARATAN & GANGGUAN
266]c411 | peGeNeRaTi RINGAN 2a70700| 2954800] 3.458.900
"TUMOR SSTEM PERSARATAN & GANGGUAN
s67|¢aazu _|oeceneRarie seoang ssasaco| _4252.100| _ 4961300
TUMOR SISTEM PERSARAFAN GANGGUAN
168] 643.0 | peGeneRarie eRAT a7iogo0| _5.852,700| _ 6595.00
169] 64.121 SHLEROSIS MULTIPLE & ATAQA CEREBELAR RINGAN 2960000] _ 3.552,300| 4144000
170] 6-4-1211 | srusRosis MULTIPLE & ATAMA CEREBELAR SEDANG 3716700] 4,060.400| 5203.30
75] G2. | SHLEROSIS MULTIPLE AANA CFREBETAR BERAT 5398;000 | 679300] —7557.200
EROARAWAN INTRA KRANIAL EURAN TRAUMATIC
azjeais1 __|awcan su6ss.ao0} 1966.100| 2294000
PEROARATN INTRA RHANIAL BURA TRAUMATIC
a7a}64isu __|seoans 2329000] __2.795.000| _ 3.260600
17a) 641301 | penoanavanintea xeawaLeueaN TRAUMATICaERAT| 2.755.100 | 3.306.400 3.857500
ECEDERAAN PEMBULUH DARAN GTAK DENGAN INFARK
rsjcasss ——_|ncan 2siago0| 3,137,100] 3.659.600
'ECEDERAAN PERABULOH DARAH OTAK DENGAN TNFARK
arefcaieu _|seoans 403s400 |} 48t6.i00| _ 5.653,200
ECEDERAAN PENABULUH DARAW GTAK DENGAN INFARK
s7}641¢0 __|oenar 049.700 | 6,058,700] 7.070.300,
KECEDERAAN PEMBULUH DARAH OTAK NON SPESIFIC 8
a7e|.s1___[penvuMaaran pae.cracanal ranpainrarcRWcan | 1997.00 | 2,296,100 | 2.795500
ECEDERAAN PEMBULUH DARAH OTAK NON SPESIFI
170] 641511 [PENYUMBATAN PRECEREBRALTANPAINFARKSEDANG | 2432000 | 2,918,200 | 3.404500
ECEDERAAN PEMULUH DARAH OTAK NON SPESIFIC
180] Gest __[PENYUMIBATAN PRE-CEREBRAL TANPAINFARK BERAT 3133300| _3.7s0000| _4386.600
ii] 6-+161 TSKEMIE TRANSIENT RINGAN 1,663,100 | 1995800 | 2.328.200
rsa] 6-161 | KEVICTRANSIENT SCOANG 1.514.900 [2,297,200 | 2.680.300
3] C= 16m | REMC TRANSIENT BERAT “So0000 | 425.000 | 5.166000
see] 6174 GANGUAM PERSARAFAN KnaNALoAN ERR RINGAN | 2237400 | _2688700| _ 3.132.100,
135|6-417.11___| GANGUAN PERSARAFAN KRANAL DAN FERIFER SeOANG| 2975400 | 3.570800 4.166.000,
ses] .4-17.1 | GAnauan pensanasanxeaniaLoan eenenserat | 06800| sosa7o0| 6.982200
TNFERS|TURERKULOSA DAN BAKTERI SISTEM
157] G-4181 __|PERSARAFAN RINGAN 1.893800] 2392.60 2.791.600
THFEES| TURERKULOSA DAN BAXTER SSTEM
180] 410.1 __[pensanaran sedans 3.r9.000| 4102.00 | _4796,700
THFERS TUBERKULOSA DAN BARTER STEN?
180] casein |pensanaran seRat 3.629700] 4.355.600 | 5.081.100
THFERSI NON BAKTERI SISTEM FERSARAFAN TOA
190] 64194 __|reRMasur MENINGrTS VIRUS) RINGAN asszs00] 2391500) 2.790.100