Anda di halaman 1dari 5

Perkembangan Teknologi Radio

PENGERTIAN RADIO

            Radio
adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan
radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas dan
merambat lewat udara dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa
udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul
udara).
            Radio adalah transmisi sinyal tanpa kabel (wireless), melalui modulasi
gelombang-gelombang elektromagnetik yang frekuensinya di bawah frekuensi cahaya
tampak. Penjalaran radiasi elektromagnetik dapat melintasi udara dan ruang vakum.
Penjalaran gelombang elektromagnetik ini tidak memerlukan medium pengangkut. 
SEJARAH PERKEMBANGAN RADIO
            Sejarah perkembangan perangkat radio bermula dari eksperimen yang
dilakukan oleh Nikola Tesla di St. Louis, Missouri, AS, pada tahun 1893. Dia
membuat perangkat untuk eksperimen listrik berupa pesawat radio dengan penerima
gelombang radio (receiver) magnetik. Perangkat penerima radio yang dibuat Tesla
berbeda dengan tabung koherer (tabung yang dililiti kawat besi) yang dibuat oleh
Guglielmo Marconi dan para pelaku eksperimen lain. Di kemudian hari, perangkat
yang dibuat Tesla itu dikembangkan sehingga mampu menghasilkan frekuensi radio,
mentransmisikan sinyal jarak jauh, dan memperlihatkan prinsip kerja
perangkat/pesawat radio. Tesla pun memperoleh hak paten dari AS atas temuan radio
yang didefinisikan sebagai “transmisi data wireless (tanpa kabel)”.
            Pada tahun 1896, Guglielmo Marconi memperoleh hak paten dari Inggris atas
temuan radio dalam karyanya bertajuk Improvements in transmitting electrical
impulses and signals and in apparatus there-for. Marconi adalah seorang pelaku
eksperimen radio terdahulu. Dia yang pertama kali mewujudkan transmisi sinyal radio
jarak jauh dan membangun organisasi komersial bagi pengembangan dan penggunaan
radio. Pada tahun 1897, Marconi membangun stasiun radio pertama di dunia yang
bertempat di Isle of Wight, Inggris. Pada tahun 1898, Marconi membuka perusahaan
wireless pertama di dunia bertempat di Hall Street, Chelmsford, Inggris.
            Tahun-tahun berikutnya radio mengalami perkembangan yang pesat terutama
setelah ditemukannya detektor tabung vakum oleh tim pakar teknik di Westinghouse.
Perangkat tersebut merupakan bagian terpenting dalam pesawat radio. Pada Natal
1906, Reginald Fessenden menggunakan synchronous rotary-spark transmitter untuk
program siaran radio pertamanya di Brant Rock, Massachusetts, AS. Kemudian,
Reginald Fessenden dan Lee de Forest menemukan gelombang radio AM. Temuan
Fessenden dan de Forest itu berimbas pada kemampuan mengirim sinyal radio yang
dapat dilakukan oleh lebih dari satu stasiun.
            Siaran radio pertama yang berisi program berita mulai diudarakan oleh stasiun
8MK di Detroit, Michigan, AS, pada 31 Agustus 1920. Stasiun radio perguruan tinggi
pertama bernama 2ADD yang kemudian berganti nama menjadi WRUC mulai
bersiaran pada 14 Oktober 1920 di Union College, Schenectady, New York, AS.
Siaran radio hiburan reguler pertama mulai mengudara pada tahun 1922 di Marconi
Research Centre, Writtle, dekat Chelmsford, Inggris.
            Pada awal tahun 1930-an, sideband tunggal dan frekuensi modulasi (FM)
ditemukan oleh Edwin H. Armstrong. Dengan ditemukannya gelombang radio FM,
gangguan udara yang sering melanda gelombang radio AM dapat diatasi. Dunia
penyiaran radio pun mulai melirik penggunaan gelombang radio FM. Sekitar tahun
1960-an, pesawat radio yang mulanya menggunakan perangkat berupa tabung mulai
digantikan dengan transistor.
            Pada akhir tahun 1960-an, jaringan telefon jarak jauh AS mulai menggunakan
sinyal radio digital untuk beberapa sambungan. Satelit komunikasi radio pertama,
TELSTAR, diluncurkan pada tahun 1963. Tahun 1970-an, Angkatan Laut AS
mengembangkan eksperimen navigasi satelit radio, dan meluncurkan konstelasi GPS
pada tahun 1987. Pada awal tahun 1990-an, para pelaku eksperimen radio amatir
mulai menggunakan PC (personal computer) yang dilengkapi dengan audio card
untuk memproses sinyal radio. Pada akhir tahun 1990-an, transmisi sinyal radio
digital mulai digunakan pada siaran radio. Pada tahun 1994, Angkatan Darat AS dan
DARPA berhasil menyukseskan projek pembuatan software radio.
GELOMBANG RADIO
            Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan
terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang osilator (gelombang
pembawa) dimodulasi dengan gelombang audio (ditumpangkan frekuensinya) pada
frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF; “radio frequency“))
pada suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak
dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.
            Gelombang elektromagnetik lain yang memiliki frekuensi di atas gelombang
radio meliputi sinar gamma, sinar X, infra merah, ultraviolet dan cahaya terlihat.
            Ketika gelombang radio dikirim melalui kabel kemudian dipancarkan oleh
antena, osilasi dari medan listrik dan magnetik tersebut dinyatakan dalam bentuk arus
bolak-balik dan voltase di dalam kabel. Dari pancaran gelombang radio ini kemudian
dapat diubah oleh radio penerima (pesawat radio) menjadi signal audio atau lainnya
yang membawa siaran dan informasi.
            Undang-undang no 32 tahun 2002 tentang penyiaran menyebutkan bahwa
frekuensi radio merupakan gelombang elektromagnetik yang diperuntukkan bagi
penyiaran dan merambat di udara serta ruang angkasa tanpa sarana penghantar buatan,
merupakan ranah publik dan sumber daya alam terbatas. Seperti spektrum
elektromagnetik yang lain, gelombang radio merambat dengan kecepatan 300.000
kilometer per detik. Perlu diperhatikan bahwa gelombang radio berbeda dengan
gelombang audio.
            Gelombang radio merambat pada frekuensi 100,000 Hz sampai
100,000,000,000 Hz, sementara gelombang audio merambat pada frekuensi 20 Hz
sampai 20,000 Hz. Pada siaran radio, gelombang audio tidak ditransmisikan langsung
melainkan ditumpangkan pada gelombang radio yang akan merambat melalui ruang
angkasa. Ada dua metode transmisi gelombang audio, yaitu melalui modulasi
amplitudo (AM) dan modulasi frekuensi (FM).
Meskipun kata ‘radio’ digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan alat
penerima gelombang suara, namun transmisi gelombangnya dipakai sebagai dasar
gelombang pada televisi, radio, radar, dan telepon genggam pada umumnya.
PENEMUAN GELOMBANG RADIO
            Dasar teori dari perambatan gelombang elektromagnetik pertama kali
dijelaskan pada 1873 oleh james clerk maxwell dalam papernya di royal society
mengenai teori dinamika medan elektromagnetik (bahasa inggris: A dynamical theory
of the electromagnetic field), berdasarkan hasil kerja penelitiannya antara1861 dan
1865
Pada 1878 David E. Huges adalah orang pertama yang mengirimkan dan
menerima  gelombang radio ketika dia menemukan bahwa keseimbangan induksinya
menyebabkan gangguan ke telepon buatannya. Dia mendemonstrasikan penemuannya
kepada Royal Society pada 1880 tapi hanya dibilang itu cuma merupakan induksi.
            Adalah Heinrich Rudolf Herzt yang, antara 1886 dan 1888, pertama kali
membuktikan teori Maxwell melalui eksperimen, memperagakan bahwa radiasi radio
memiliki seluruh properti gelombang (sekarang disebut gelombang Hertzian), dan
menemukan bahwa persamaan elektromagnetik dapat diformulasikan ke persamaan
turunan partial disebut persamaan gelombang.
PENGGUNAAN RADIO
            Banyak penggunaan awal radio adalah maritim, untuk mengirimkan pesan
telegraf menggunakankode Morse antara kapal dan darat. Salah satu pengguna awal
termasuk Angkatan Laut Jepang memata-matai armada Rusia pada saat perang
tshishima di 1901. Salah satu penggunaan yang paling dikenang adalah pada saat
tenggelamnya RMS titanic pada 1912, termasuk komunikasi antara operator di kapal
yang tenggelam dan kapal terdekat, dan komunikasi ke stasiun darat mendaftar yang
terselamatkan.
            Radio digunakan untuk menyalurkan perintah dan komunikasi antara
Angkatan Darat dan Angkatan Laut di kedua pihak pada perang dunia II; Jerman
menggunakan komunikasi radio untuk pesan diplomatik ketika kabel bawah lautnya
dipotong oleh Britania. Amerika Serikat menyampaikan empat belas pokok Presiden
Woodrow Wilson kepada Jerman melalui radio ketika perang.
            Siaran mulai dapat dilakukan pada 1920-an, dengan populernya pesawat radio,
terutama di Eropa dan Amerika Serikat. Selain siaran, siaran titik-ke-titik, termasuk
telepon dan siaran ulang program radio, menjadi populer pada 1920-an dan 1930-an
            Penggunaan radio dalam masa sebelum perang adalah pengembangan
pendeteksian dan pelokasian pesawat dan kapal dengan penggunaan radar]. Sekarang
ini, radio banyak bentuknya, termasukjaringan tanpa kabel, komunikasi bergerak di
segala jenis, dan juga penyiaran radio.
Sebelum televisi terkenal, siaran radio komersial termasuk drama, komedi,
beragam show, dan banyak hiburan lainnya; tidak hanya berita dan musik saja. Lihat
pemoragraman radio.

RADIO SATELIT
            Sebuah radio satelit atau radio langganan adalah sebuah radio digital yang
menerima sinyal yang disiarkan oleh satelit komunikasi, yang mencakup wilayag
geografis yang lebih luas dari sinyal radio biasa. Radio satelit berfungsi di tempat di
mana ada garis pandang antara antena dengan satelit, dengan syarat tak ada rintangan
besar, seperti terowongan atau gedung. Pendengar radio ini dapat mengikuti saluran
tunggal tanpa melihat lokasi jangkauan.
            Karena teknologi ini membutuhkan akses ke satelit komersial untuk
penyebaran sinyal, jasa radio satelit adalah sebuah bisnis komersial, yang
menawarkan sebuah paket saluran sebagai bagian dari jasa mereka — membutuhkan
sebuah langganan dari penggunak akhir untuk mengakses saluran.
            Sekarang ini, penyedia radio satelit utama adalah WorldSpace (Intl.), XM
Radio & sirius (A.S.). Karena sinyalnya memiliki hak cipta dan tidak-cocok satu sama
lain, maka membutuhkan perlatan khusu untuk dekoding dan pemutaran. Mereka
menawarkan saluran berita, cuaca, olahraga dan musik.
SEJARAH RADIO SATELIT
             Kini, teknologi siaran radio mengalami revolusi dengan munculnya siaran
radio berbasis satelit (satellite radio broadcast). Sejarahnya dimulai pada tahun 1992
di Amerika Serikat (AS). Saat itu, FCC (Federal Communications Commission) yang
merupakan badan pengatur telekomunikasi di AS mengalokasikan sebuah spektrum di
band frekuensi “S” (sekitar 2,3 GHz) untuk siaran nasional (di AS) berbasis satelit
dengan menggunakan audio digital (digital audio radio service/DARS).
            Hanya ada empat perusahaan yang mengajukan diri untuk mendapat izin
siaran. Tahun 1997, FCC memberi izin kepada: CD Radio (yang berganti nama
menjadi Sirius Satellite Radio) dan American Mobile Radio (yang berganti nama
menjadi XM Satellite Radio). Masing-masing membayar lebih dari 80 juta dollar AS
untuk menggunakan band atau pita frekuensi yang tersedia.
Ternyata, hanya XM Radio-lah yang dapat melanjutkan bisnisnya dan mulai
siaran secara nasional pada 25 September 2001. Sementara Sirius belum mampu
menindaklanjuti, dengan gencar XM Radio menawarkan aneka program dan
penerimaan audio berkualitas tinggi bagi penggemar home audio dan car audio. Dari
pusat siaran (broadcast centre) di Washington DC yang mempunyai 82 studio digital,
XM Radio memancarkan 101 saluran yang berisi program acara: musik, berita,
wawancara atau talk show, olahraga, komedi, dan acara anak-anak. Ke-101 saluran itu
dipancarkan bersama-sama ke satelit. Para pelanggan dapat menerima langsung dari
satelit atau melalui stasiun pengulang (repeater) yang ada.

KEUNGGULAN RADIO SATELIT


            Dengan menggunakan satelit, cakupan area yang dihasilkan sistem ini jelas
lebih luas  daripada yang dicapai stasiun radio konvensional. Di AS, cakupan areanya
dibatasi hanya untuk seluruh wilayah negaranya. Dengan begitu, pendengar yang
sedang melakukan perjalanan dari suatu kota ke kota lain di AS tidak perlu lagi
pindah saluran ke stasiun radio yang berbeda. Cukup sekali tune ke XM Radio,
setelah itu tidak perlu diubah lagi.
Pada dasarnya, sinyal radio yang dipancarkan akan selalu mengalami redaman.
Semakin jauh jarak yang ditempuh, semakin lemah pula sinyalnya sehingga
mengurangi kualitas audio yang diterima. Penggunaan satelit berdaya tinggi (XM
Radio menggunakan satelit berdaya 500 kilowatt) dengan pancaran langsung ke Bumi
akan menghasilkan sinyal radio yang layak diterima oleh pesawat penerima.
            Untuk dapat menerima siaran dari satelit, antena penerima dan satelit harus
berada dalam kondisi line of sight (lurus, langsung tanpa halangan). Kondisi ini tidak
akan tercapai jika penerima terletak di suatu lembah atau kota penuh gedung-gedung
bertingkat. Untuk mengatasinya dipasanglah stasiun pengulang (repeater) yang
berfungsi sebagai perantara satelit dengan penerima. Cara ini akan mengurangi
daerah-daerah blankspot.

PODCAST
            Podcast adalah proses distribusi file audio melalui internet dengan
menggunakan RSS subscription . Istilah podcast sendiri berasal dari Playable On
Demand dan broadcast. Arti podcast bisa pada metode penyampaiannya dan juga pada
kontennya. Produk audio dalam bentuk file itu di-upload di internet, yang nantinya
bisa di-download oleh mereka yang ingin mendengarkannya. Selain itu mereka juga
dapat berlangganan, sehingga mereka selalu mengetahui perkembangan terbaru dari si
pembuat audio file tadi.
File-file ini bisa di-download ke mobile devices seperti MP3 player,
smartphone atau diputar pada komputer. Dengan cara berlangganan melalui RSS
subscription itu, membentuk adanya hubungan pendengar atau audiences bahkan
adanya komunitas yang menyukai konten audio si pembuat podcast tadi. Inilah salah
satu bentuk social media yang menciptakan adanya partisipasi, keterbukaan,
perbincangan, komunitas, dan keterhubungan .

KARAKTERISTIK MEDIA RADIO PADA PODCAST


            Berbeda dengan televisi, pendengar radio itu tidak perlu menilai sesuatu yang
tampil dari layar kaca. Karena radio memiliki karakter personal, yang membuat
pendengar merasa dekat. Apa yang disampaikan oleh penyiar masuk ke benak
pendengar sehingga langsung diterima. Oleh karena itu seorang penyiar yang baik
dalam melakukan siaran harus berbicara seperti kepada satu orang atau individu,
bukan kepada banyak orang.
            Kedekatan pendengar dengan stasiun radio ini menjadi nilai lebih dari media
radio yang hanya mengandalkan suara. Keterbatasan hanya pada suara bukan berarti
radio menjadi tersisih dari media-media lain. Hanya dengan suara, pendengar menjadi
bisa berimajinasi hanya mengacu pada suara. Menurut Stanley Alten dalam bukunya
Audio in Media, suara mempunyai komponen visual yang meciptakan gambar di
benak pendengar atau theatre of mind.

MANFAAT PODCASTING
Ada banyak manfaat dari Podcasting yang dapat Anda terima jika Anda
menggunakannya sebagai salah satu pemasaran dan alat komunikasi:
1. Meningkatkan visibilitas situs Anda Audiens target Anda akan dapat menemukan
situs Anda lebih mudah ketika Anda daftar podcast Anda di direktori podcast yang
tersedia. Visibilitas untuk situs Anda akan meningkat sangat. Demikian pula, mesin
pencari akan dapat menemukan podcast Anda lebih mudah juga.
2. Memberikan kesempatan untuk memberikan nilai tambah menawarkan Podcasting
memungkinkan Anda untuk memberikan nilai tambah menawarkan dalam format
audio. Ini akan mempertahankan kepentingan pembaca dan pelanggan sama seperti
mereka akan senang dengan tawaran ini. Mereka dapat kembali ke situs Anda untuk
podcast mingguan “Pilihan Hot Tips untuk minggu ini”, ini akan menjadi favorit
panas bagi mereka dalam perdagangan opsi.
3. Menyediakan kemudahan penggunaan Podcast Anda dapat dengan mudah diputar
pada pemutar MP3 portabel. Orang akan dapat mendengarkan podcast Anda di mana
saja dan kapan saja. Podcasting membuat mendengarkan pesan Anda begitu mudah,
tanpa rewel.
  

Anda mungkin juga menyukai