TINJAUAN PUSTAKA
1.3 Tinjauan Umum Tentang Gaya Hidup
Pengertian gaya hidup. Gaya hidup adalah penggambaran seseorang yang
mengenakkan dan menggambarkan terhadap dirinya sendiri tentang seberapa
besar nilai moral yang dimiliki dalam lingkungan masyarakat yang ada
disekitarnya (Siti Nurhasanah, 2009) dalam (Mugawati Aisya, 2016).
1. Merokok
Tembakau yang ada dalam rokok memiliki efek besar didalam
peningkatan tekanan darah karena dapat mempersempit pembuluh darah,
selain itu kandugan kimia yang tedapat dalam tembakau dapat merusak
dinding pembuluh darah.
Karbon monoksida dalam asap rokok akan menggantikan ikatan oksigen
yang ada dalam darah. Oksigen sangat di butuhkan oleh darah. Hal tersebut
dapat meningkatkan tekanan darah karena jantung dipaksa untuk memompa
memasukkan oksigen yang cukup ke dalam jaringan dan organ tubuh lainnya (
Thomas, 2000 dalam Hanafi, 2016 dalam Eriana I, 2017)
2. Aktivitas fisik
1
2
Aktivitas fisik adalah setiap gerakan di dalam organ tubuh yang terjadi
akibat kontraksi otot skeletal ehingga mengeluargan energi. Aktivitas fisik
dapat berupa aktivitas di rumah, aktivitas di kantor, aktivitas di sekolah,
aktivitas di perjalanan (Quarino, 2014 dalam Eriana I, 2017).
Aktivitas fisik sangat diperlukan oleh seseorang dan mempengaruhi
stabilitas tekanan darah. Pada seseorang yang tidak aktif melakukan kegiatan
fisik cenderung memiliki denyut jantung yang lebih tinggi karena otot jantung
akan bekerja lebih keras pada saat berkontraksi. Aktivitas fisik akan membanu
mengontrol tekanan darahbila dilakukan secara rutin setiap hari selama 30-45
menit (Eriana I, 2017).
Contoh aktivitas fisik yang dapat menurunkan terjadinya tekanan darah
tinggi adalah jalan kaki, senam, bersepeda, berenang, jalan pagi. Aktivitas
fisik ini disarakan untuk dilakukan ≥3 hari perminggu dengan waktu ≥30
menit per hari (Kemenkes RI, 2013)
3. Kebiasaan Minum Kopi
Kafein merupakan zat yang dapat meningkatkan dalam konsentrasi dan
mengatasi kelelahan serta menggembirakan suasana hati. Adapun contoh
makanan dan minuman yang mengandung kafein diantarana cokelat, kopi, teh,
soft drink (Step, 2005 dalam Rustiana, 2014 dalam Eriana I, 2017). Namun
konsumsi kafein dalam jumlah yang banyak dan dalam jangka waktu yang
panjang diketahui dapat meningkatkan teradinya penyakit kardiovaskular dan
hipertensi (Crea, 2008 dalam Pusparani 2016 dalam Eriana I, 2017).
Dalam beberapa penelitian mennjukkan bahwa kafein dapat
mengakibatkan pembuluh darah menyempit karena memblokir adenosine
yaitu hormon yang membuat pembuluh darah agar tetap lebar. Selain itu,
kafein juga dapat merangsang kelenjar adrenal melepaskan lebih banyak
kortisol dan adrenalin yang dapat memicu tekanan darah meningkat (Step,
2005 dalam Rustiana, 2014 dalam Eriana I, 2017).
4. Makanan
Menurut Mervyin Hardinge dalam Djoko Pekik Irianto (2007: 25) dalam
orang sesuai dengan jenis dan lama aktivitas berat badan, jenis kelamin
dan usia.
satu upayanya adalah dengan cara mencuci bersih dan memasak hingga
Cara masak yang berlebihan. Sayuran yang terlalu lama direbus pada suhu
mengatur frekuensi makan, yakni 3 kali makan utama (pagi, siang, dan
air.
Menurut WHO, batas tekanan darah yang masih dianggap normal bila tekanan
darah kurang dari 135/85 mmHg, sedangkan lebih dari 140/90 dinyatakan sebagai
hipertensi.
2.1.2 Pengukuran Tekanan Darah
Pengkuran tekanan darah dapat diukur dengan dua metode :
1. Metode langsung
Metode yang menggunakan kanula atau jarum yang dimasukkan ke dalam
pembuluh darah yang dihubungkan dengan manometer. Metode ini
merupakan cara yang paling tepat untuk menentukan tekanan darah, tetapi
memerlukan persyaratan dan keahlian khusus.
5
2.2.6 Penatalaksanaan
A. Terapi non farmakologik yang menjadi factor risiko terjadinya hipertensi
dapat dikategorikan menjadi dua yaitu faktor yang tidak dapat diubah dan
faktor yang tidak dapat diubah.
Faktor yang tidak dapat diubah, antara lain:
1) Genetik
Seseorang yang memiliki saudara atau orang tua punya hipertensi, maka
kemungkinan menderita lebih besar. Sebuah penelitian menujukkan tekanan
darah anak akan mendekati tekanan darah orang tuangya. Anak yang memiliki
hubungan darah cenderung sama dengan orang tuanya dari pada anak yang
diadopsi. Dalam hal ini gen keturunan sangat berpengaruh terhadap tekanan
darah seseorang dari pada faktor lingkungan (seperti makanan dan status
sosial) (Palmer dan Williams, 2007 dalam Eriana I, 2017).
2) Usia
Dengan bertambahnya usia seseorang, maka semakin berisiko lebih besar
terjadinya hipertensi. Dinegara inggris diusia pertengahan prevelensi
hipertensi sekitar 20% dan meningkat ke 50% diusia 60 tahun.Pembuluh darah
arteri kehilangan kadar kelenturan atau elastisitasnya serta tekanan darah
meningkat seiring bertambahnya usia. Pada usia muda hipertensi dapat terjadi,
namun prevelensinya rendah (Palmer dan Williams, 2007 dalam Eriana I,
2017).
3) Jenis kelamin
Pada pria tanda-tanda hipertensi sering pada usia akhir tiga puluhan
sedangkan wanita setelah menopause. Wanita memiliki risiko hipertensi
setelah usia 55 tahun. Salah satu penyebabnya dari keduanya karena hormone
kedua jenis keamin. Pada wanita hormone estrogen menurun pada menopause,
pada wanita kehilangan efek menguntungkan sehingga terjadi hipertensi
(Benson dan Casey, 2006 dalam Eriana I, 2017).
10
Faktor yang dapat diubah yaitu pola hidup sehat untuk mencegah dan
mengontrol hipertensi
1) Stop merokok
Edukasi pasien agar tidak merokok, berhenti merokok, dan menghindari asap
rokok.
2) Gaya hidup aktif
Hidup sehat yaitu melakukan latihan fisik sedang selama minimal 30
menit setiap harinya, hal ini dapat menurunkan risiko terjadinya hipertensi
sebanyak 30-50%. Aktivitas fisk adalah setiap gerakan tubuh yang dapat
meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi atau pembakaran kalori.
Aktivitas fisik yang dianjurkan adalah aktivitas fisik tingkat sedang seperti
membersihkan lantai, mencuci kendaraan, jalan kaki, atau aktivitas fisik lain
yang menggunakan sebagian besar otot tubuh. Aktivitas fisik dapat dilakukan
secara terus-menerus minimal 30 menit per hari atau 10 mdnit setiap sesi
hingga mencapai minimal 30 sesi per hari.
Tabel 2. Pengeluaran Kalori
Pemanasan Inti Pendinginan
Peregangan 10-15 Aerobik Peregangan 10-15
menit Daya tahan otot menit
Kelenturan
B. Terapi Farmakologi
a) Golongan diuretik
Populasi lanjut usia lebih rentan mengalami dehidrasi akibat penggunaan
thiazide dan hipotensi ortostatik. Jadi pengukuran tekanan darah posisi berdiri
perlu dilakukan, disamping pemantauan kadar elektrolit serum. Bila terjadi
hipokalemia, berikan suplemen kalium atau tambahkan pottasium-sparing
diuretic seperti spironolakton atau gunakan kombinasi obat-obatan seperti
triernterene/hydrochlorothiazide.
b) Golongan (β-Blocker)s (BB)
12
KERANGKA TEORI
Orang
13
Konsep Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
2. Klasifikasi Hipertensi
3. Etiologi Hipertensi
4. Patofisiologi Hipertensi
5. Tanda dan Gejala
Hipertensi
6. Penatalaksanaan
HIPERTENSI
Keterangan:
= variabel yang diteliti
= variabel yang tidak diteliti
= berhubungan
= berpengaruh
Gambar 1.1 Kerangka Teori Hubugan Gaya Hidup dengan Kejadian Hipertensi
Di Rsu An-Nisaa’ Blitar
Kerangka Penelitian
14
Merokok
Aktivitas fisik
Kebiasaan
minum kopi
Hipertensi
Makanan
Keterangan :
= Variabel Dependen
= Variabel Interdependen