Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki suatu

keanegaraman hayati. Fakta ini tentu memiliki potensi dalam pengembangan

minuman atau makanan yaang berbasis pada tumbuhan obat karena memiliki

struktur molekul dan aktivitas biologi yang terintegrasi akan memaksimalkan

potensi alam yang ada, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat

indonesia.

“ Hidup Sehat Tanpa Pengawet” hal ini sering sekali kita dengar dari

iklan TV maupun iklan tertulis. Namun hal ini belum disadari oleh

masyarakat, bahkan hingga saat ini sebagian besar masyarakat terutama anak-

anak kecil seringkali menyantap makana atau minuman yang terdapat senyawa

kimia yang tidak baik bbagi tubuh. Padahal kesehatan merupakan sesuatu

yang sangatlah peenting bagi tubuh, dan itu merupakan suatu anugerah yang

tak ternilai harganya, karena kesehatan merupakan suatu pendukung untuk

mencapai suatu keberhasilan. Hal ini tentu sangat penting, bagaimana

mengetahui cara yang murah dan mudah untuk mencapai kesehatan yang

optimal dengan cara mengatur pola hidup sehat, tidur teratur, berolahraga dan

mengkonsumsi makanan/ minuman yang sehat.

1
2

Meminum teh mempunyai khasiat yang relatif banyak hampir

sebanyak khasiat kopi. Hanya saja, pengaruh tidak sekaras pengaruh kopi. Bila

diminum hangat, teh dapat memancing keluarnya keringat, memperlancar

kencing menguatkan lambung, membangkitkan fungsi otak dan memuliahkan

sembelit ( jampes, 2009 ). Meminum teh tidak hanya menggunakan daun teh

saja tetapi dapat menggunakkanlainnya contoh buah kersen

Kersen merupakan tanaman yang dapat tumbuh dan berbuah dengan

cepat sepanjang tahun. Buah kersen ini terasa lengket di tangan ketika di petik.

Kersen memiliki rasa yang sangat manis, aroma yang khas tetapi tidak tajam,

bijinya halus berwarna merah atau kekuningan ( Novita, 2006 ). Buah kersen

ini memiliki berbagai manfaat salah satunya yakni meningkatkan sistem imun

tubuh.

Sistem imun merupakan sistem pertahana atau kekebalan tubuh.

Sistem imun berperan dalam mengenal, menghancurkan benda- benda asing

yang merugikan. Sistem imun merupakan kebutuhan penting bagi manusia

apalagi saat massa pandemi covid – 19 yang telah menyebar luas kepenjuru

dunia.

Buah kersen kerap dipandang sebelah mata karena pohonya kerap

tumbub di pinggir jalan, padahal potensi manfaat buah kersen bagi kesehatan

manusia ternyata cukup signifikan salah satunya dapat mengikatkan sistem

imun. Berdasarkan latarbelakang di atas, peneliti ingin membuat inovasi baru

menggunakan bahan dasar buah kersen untuk pembuatan teh herbal dengan
3

judul “PEMANFAATAN BUAH KERSEN SEBAGAI TEH HERBAL

UNTUK MENINGKATKAN SISTEM IMUN”

1.2 Rumusan masalah

a) Bagaimana prosedur teh herbal dari bahan tanaman ?

b) Apa kandungan yang ada pada buah kersen ?

c) Bagaimana teknik pembuatan teh dari bahan buah kersen ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan umum

a) Untuk mengetahui prosedur pembuatan teh dari buah kersen.

b) Untuk mengetahui kandungan yang ada pada buah kersen.

c) Untuk mengetahui teknis pembuatan teh herbal dari buah kersen.

1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui bahwasanya buah kersen memiliki vitamin C

yang dapat diolah menjadi teh herbal yang dapat meengikatkan sistem imu

pada tubuh manusia.

1.4 Manfaat Penelitian

1. bagi IPTEK

a. Memberi pengetahuan baru tentang pembuatan teh dari buah kersen.

b. Memberi inovasi rasa baru teh dari buah kersen.

c. Memberi inovasi baru terhadap pelajara untuk memanfaatkan bahan

alami yang ada lingkungan sekitar.

2. Bagi peneliti
4

a. Dapat memperoleh pengalaman langsung cara membuat teh herbal

buah kersen.

b. Dapat menambah pengetahuan penelitian dalam pembuatan teh

herbal buah kersen untuk meningkatkan imun tubuh.

3. Bagi masyaraktan

a. Memberi informasi kepada pelajar tentang manfaat buah kersen

bagi kesehatan.

b. Memberi peengetahuan baru bagi pelajar tentang teh dari buah

kersen sebagai minuman kaya akan manfaat bagi kesehatan

tubuh.

1.5 Metodologi Penelitian

Untuk memperoleh data yang di inginkan maka digunakan metode sebagai

berikut:

1) Metode Telaah

Dilakukan dengaan cara membandingkan berbagai jenis teh dengan teh

buah kersen.

2) Metode analisis

Data diperoleh dari penelitian ini di analisis dengan metode analisis

deskriptif:

a. Analisis cara pembuatan teh buah kersen.

b. Analisis kajian teori tentang pemanfaatan dan kandungan zat

buah kersen.

1.5.1 Jenis Penelitian


5

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif

dengan membandingkan kajian pustaka dengan pengamantan dengan

eksperimen.

1.5.2 Data Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data sekunder. Data

sekunder adalah jenis data yang tidak dapat langsung didapat dari

sumbernya. Contohnya : litelatur, artikel, jurnal, serta situs internet yang

berkenaan dengan penelitian yaang dilakukan.


6
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teh herbal

Teh herbal merupakan salah satu minuman non alkohol yaang sangat

populer dan digemari masyarakat. Selain sebagai mimunam yang sangat

menyegarkan, teh telah lama diyakini memiliki banyak khasiat bagi masyarakat.

Teh tidak hanya dikonsumsi sebagai minuman, ekstrak teh juga banyak di

tambahahkan dalam berbagai produk pangan dan kosmetik ( Hartoyo, 2003 ).

Herbal teh atau teh herbal merupakan salah satu produm minuman campuran teh

dan tanaman herbal yang memiliki khasiat dalam membantu pengobatan suatu

penyakit atau sebagai minuman penyegar tubuh ( Hambali, dkk 2005 ). Teh

merupakan minuman yang menyegarkan, sejak dahulu teh juga di percaya

mempunyai khasiat bagi kesehatan. Manfaat teh bagi kesehatan antara lain

mencegah kenker, menguraangi stres, dan menurunkan tekanan darah tinggi

( sutejo, 1972 ).

Berdasarakan cara dan pengolahan teh dapat di klasifikasikan menjadi 4,

antara lain adalah teh putih, teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Teh putih ini

didapatkan dengan cara hanya diupkan dan di keringkan setelah dipetik untuk

mencegah oksidasi, daun teh muda ini tidak melalui fermentasi ( Dias, dkk 2003 ).

Teh hijau diolah dengan menginaktivitas enzim oksidase atau fenolase yang dapat

pada pucuk daun teh segar dengan menggunakan pemanasan atau penguapan

menggunakan uap panas, yang kenudian dapat mencegah oksidasi enzimatik

terhadap katekin. Adapun teh hitam, teh hitam didapat dengan menggunakan
8

proses fermentasi dari oksidasi enzimatik terhadap kandungan katekin teh. Teh

oolong di dapatkan dengan proses pemanasaan yang dilakukan segera setelah

proses penggulungan daun, dengaan tujuan menghentikan proses fermentasi, teh

ini memiliki karakteristik khusus dibandingkan teh hitam dan teh hijau ( hartoyo,

2003 ).

Menurut pintauro ( 1977), teh hitam merupakan teh yang dibuat dari daun

muda tanaman teh yang telah mengalami pelayuan, penggulungan, fermentasi dan

pengeringan. Minuman yang dibuat dari teh hitam disebut teh seduhan. Teh hitam

jugaa dijual dalam bentuk, yaitu rajangan, teh celup, atau teh instan. Masing-

masing jenis teh memberikan warna, rasa dan aroma yang berbeda-beda. Teh

tiham merupakan salah satu jenis teh yang paling banyak di konsumsi dan

digemari oleh sebagian masyarakat indonesia, hal ini di sebabkan oleh rasa dan

aroma yang di milikinya ( setiani, 2004).

Komposisi kimia teh terdiri dari kafein, tanin, protein, gula dan minyak

atsiri yang terbentuk karena fermentasi dan menghasilakan aroma yang khas

( johnson dan peterson, 1974 ). Menurut potter ( 1973 ), daun teh mangandung 3

komponen peting yang akan memengaruhi mutu minuman, yaitu kafein, tanin,

dan senyawa turunannya juga minyak atsiri.

Salah satu komponen teh yang berperan aktif dalam menghambat mikroba

yaitu senyawa tanin atau katekin ( epikatekin, galokatekin, epigalokaten dan

epigalokatekin galat ). Senyawa ini dapat melawan dan mencegah pertumbuhan

mikroorganisme, seperti bakteri patogen dan penyebab kanker. Bahkan,


9

komponen volatil dari teh hijau dapat melawan beberapa jenis bakteri, kapang,

virus, dan parasit ( juneja, 2000 ).

Prinsip kerja katekin ini adalah dengan cara bereaksi dengan protein pada

dinding sel maupun membran sel dari mikroorganisme tersebut, maka akan terjadi

perubahan mekanisme permeabilitasi dari dinding sel bakteri. Bila protein

terdenaturasi, maka dinding sel akan rusak sehingga sel bakteri akan

mengalamilisis. Pensenyawaan fenolat akan mempunyai sifat bakterisidal atau

bakteriostatik, hal ini tergantung pada konsentrasi yang digunakan ( juneja, 2000).

EGCG adalah senyawa yang berperan untuk mencegah penyakit kanker yang

dikarenakan aktivitas antioksidannya, dengan cara mengurangi pertumbuhan sel-

sel kanker ( Hartoyo, 2003 ).

2.2 KERSEN ( mutinga calabura L )

Kersen adalah pohon yang memiliki buah kecil dan manis. Di

beberapa daerah buah ini dinamai ceri. Nama-nama lainnya di beberapa negara

adalah : datiles, aratiles, manzanitas ( filipina ), khoom somz , takhob ( laos ),

krakhob barang ( kamboja ), kerup siam ( malaysia ). Dikenal juga sebagai capulin

blanco, cacaniqua, nigua, lguito ( bahasa spanyol ), jamaican cherry, panama

berry, singapore cherry ( inggris ) dan japanes kres ( belanda ), yang kemudian

dalam bahasa indonesia menjadi kersen. Nama ilmiyahnya adalah mutinga

calabura L.

1.Klasifikasi tanaman ini sebagai berikut ( kasih, dkk 2013 ).

Kindom : plantae

Divisi : magnoliophyta
10

Class : magnoliophyta

Ordo : malvales

Family : muntingia ceae

Genus : muntinga

Species : muntingia calabura L

2. Morfologi Tumbuhan Kersen

a) Daun

Berbentuk bulat seperti telur, panjang antara 2,5 cm-15 cm, lebar

antara 1 cm dan 6,5 cm, dengan tepi daun bergerigi, ujung runcing, dang

struktur berseling mendatar. Warna daun hijau dengan bulu rapat pada

bagian bawah daun.

Gambar 2.2.1 ( sumber pribadi)

b) Batang

Bisa tumbuh hingga setinggi 12 meter, walaupun rata-rata hanya 1-

4 meter. Cabang pohon mendatar daan membentuk naungan rindang.


11

Gambar 2.2.2 ( sumber pribadi)

c) Bunga

Berwarna putih terletak di ketiak sebelah atas daun, bertangkai

panjang, mahkota betepi rapi, bundar telur, benang sari, berjumlah banyak

10 sampai 100 belai.

Gambar 2.2.3 ( sumber pribadi)

d) Buah

Bentuk bulat, jika masak buah berwarna merah, sedangkan saat

masih muda berwarna hijau. Rasanya manis dan memiliki baanyak biji

kecil sperti pasir.


12

Gambar 2.2.4 ( sumber pribadi )

e) Biji

Didalam buah terdapat biji kecil 0,5 mm berwarna kuning

( kosasih,dkk 2003 ).

Gambar 2.2.5 ( sumber pribadi )

3. Kandungan Kimia

Kandungan buah kersen meenurut kosasih, dkk (2003), antara lain

setiap 100 gram kersen mengdung air (77,8 gram), protein (0,384 gram ), lemak

(1,56 gram), karbonhidrat ( 17,9 gram), serat ( 4,6 gram ), abu ( 1,14 gram),

kalsium ( 124,6 miligram ), fosfor ( 84 miligram ),riboflavin ( 0,037 gram ),

niacin ( 0,554 gram ), dan vitamin c ( 80,5 miligram ). Adapun nilai energi yang

dihasilkan 380 kj/ 100 gram.

Menurut gemilang dalam octavia (2014), banyak komposisi senyawa

kimia yang terdapat pada buah kersen memiliki banyak manfaat bagi kesehatan

yakni berhasiat menjadi obat diantaranya menurunkan panas, menghambat

perkembangan sel kanker dan mengobati asam murat.

Buaah kersen merupakan antioksidan, karena mempunyai kandungan

vitamin C yang cukup tinggi yaitu 80,5 mg. Didalam buah kersen juga terdapat
13

kandungan flavonoid, tanin, triterpernoid, saponin, polifenol,niasin, dan

betakaroten ( kasasih, dkk 2003 ).

Menurut Naim dkk (2012), didalam daun kersen terkandung flavonoid,

tanin, glikosida, saponin, steroid, dan minyak esensial, kandungan tersebut yang

membuat daun kersen memiliki potensi antioksidan, dan aktivitas antibakteri.

4. Kegunaan

Daunya dapat dijadikan semacam teh, pohon kersen khususnya berguna

sebagai pohon peneduh jalan ( kosasih,dkk 2003).

2.3 sistem imun

Sistem imun merupakan sistem yang sangat kompelk dengan

berbagai peran ganda dalam usaha menjaga keseimbangan tubuh. Seperti halnya

sistem indokrin, sistem imun yang bertugas mengatur keseimbangan,

menggunnakan komponennya yang beredar diseluruh tubuh, supaya dapat

mencapai sasaran yang jauh dari pusat. Untuk melakukan fungsi imunitas,

didalam tubuh terdapat suatu sistem yang disebut dengan sistem limforetikuler.

Sistem ini merupakan jaringan atau kumpulan sel yang letaknya tersebar luas

diseluruh tubuh, mislanya didalam sumsuk tulang belakang, kelenjar limfe, limfa,

timus, sistem saluran pernafasan, saluran cerna dan beberapa organ lainnya.

Jaringan ini terdiri atas bermacam- macam sel yang dapat menunjukkan respons

terhadap suatu rangsangan sesuasi dengan sifat dan fungsinya masing-masing

( Roitt dkk, 1993 : Subowo,1993 : kresno, 1991 ).

Sedangkan menurut ( setiyaningsih dkk, 2010 ) Daya tahan tubuh/

imunitas adalah sistem pada organisme yang bekerja melindungi tubuh terhadap
14

pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel

tumor, sehingga tubuh bebas patogen dan aktivitas dapat berlaangsung dengan

baik ( anonim, patologi sistem imu ).

2.4 teknik pembuatan teh

Teh mempunyai karakteristik mutu aktivitas biologis yang

potensional. Semua jenis teh dihasilkan dari bahan baku yang sama yaitu tanaman

teh atau camellia sinensis. Tanaman teh yang di budidayakan secara komersil

terdiri dari dua verietas utama camellia sinensis ( L ) O. Kunt ze var. Sinensis dan

camellia sinensis ( master ) kita mura var. Assamica. ( Dadan Rodiana, 2015 ).

Menurut Dadan Rodiana ( 2015 ). Proses pembuatan teh dapat dibedakan

menjadi 4 cara yaitu:

1) Teh putih ( tanpa fermentasi )

Diantara jenis yang ada, teh putih atau white tea merupakan teh

dengan proses pengolahan paling sederhana yaitu pelayuan dan

pengeringan. Bahan baku yang di gunakan untuk proses pembuatan teh

inipun hanya berasal dari pucuk dan daun di bawahnya. Pelayuan dapat

dilakuakan dengan menfaatkan panas dari sinar matahari. Baiasanya

proses pelayuan ini mampu mengurangi kadar air sampai 12%.

Selanjutnya, daun teh yang sudah layu dikeringkan menggunakan mesin

pengering. Pucuk teh kemudian akan menjadi jenis mutu silver needle,

sedangkan dua daun dibawahnya akan menjadi white poeng. (Dadang

Rodiana, 2015 ).

2) Teh Hijau ( green tea )


15

Secara umum, teh hijau dibedakan menjadi teh cina ( panning type

) dan teh hijau jepang ( steaming type ). Baik teh hijau cina mauapun

jepang, prinsip dasar proses pengolahanannya adalah inaktivasi enzim

polifenol oksidase untuk mencegah terjadinya oksimatis yang merubah

polifenol menjadi senyawa oksidasinya berupa teaflavin dan tearubigin.

Pada proses pengolahan teh hijau china digunakan mesin pelayuan

berupa rotary panner untuk menginaktivasi enzim. Sementara itu, proses

teh hijau jepang menggunakan steamer dalam menginaktivasi enzimnya.

Daun teh yang sudah dilayukan, kemudian digulung dan dikeringkan

sampai kadar ar tertentu.

3) Teh hitam

Menurut Dadang Rodiana ( 2015 ), dibandingkan jenis teh lainnya,

teh hitam adalah teh yang paling banyak di produksi yaitu sekitar 78%, di

ikuti teh hijau 20%, kemudian sisanya adalah teh oolong dan teh putih

yaitu 2%. Teh hitam ini juga merupakan tehbdengan proses pengolahan

yang cukup rumit. Berdasarkan prosesnya teh hitam di bedakan menjadi

teh hitam ortodoks dan crushing- tearing- curling ( CTC ). Pada proses

pengolahan teh hitam ortodoks, daun teh dilayukan semalam 14-18 jam.

Setelah layu, daun teh digulung, digiling, dan dioksimatis selama kuranf

lebih 1 jam. Sementara itu, proses pengolahan ctc, pelayuannya lebih

singkat yaitu , 8-11 jam dan diikuti dengan proses penggilingan yang

sangat kuat untuk mengeluarkan cairan sel semaksimal mungkin. Proses

selanjutnya adalah pengeringan yaitu proses pengolahan yang bertujuan


16

untuk menghentikan proses oksimatis penurunan kadar air. Teh kering

selanjutnya di sortir dan degrading untuk menghasilkan jenis mutu teh

tertentu.

4) Teh oolong ( oolong tea )

Setelah sampai pabrik, daun teh sesegera mungkin di layukan

dengan memanfaatkan panas dari sinar matahari sambil digulung halus

secara manual menggunakan tanggan ataupun menggunakan mesin,

tujuaan penggulungan halys ini adalah untuk mengoksimatis, sebagai

polifenol yang terdapat dalam daun teh. Proses ini dikenal sebagai proses

semi oksimatis, setelah di pandang cukup semi oksimatisnya, daun teh

kemudian dikeringkan.
17
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pembuatan teh herbal buah kersen

Berikut cara pembuatan teh buah kersen adalah : pilih buah kersen

yang masih muda, cuci sampai bersih kemudian belah buah tersebut. Setelahnya

keringkan di bawah sinar matahari samapi kering ( 3 hari ). Buah kersen yang

telah kering lalu diseduh dengan cara memasukkan 10-20 buah kersen kering dan

1 sendok teh gula ( sesuai selera ) setelah itu seduh dengan air panas .

3.2 kandungan buah kersen

Buah kersen ( mutingia calarabura Linn ) adalah buah yang banyak

tumbuh di indonesia, namaun masyarakat belum banyak mengetahui manfaat dari

buah kersen dan menyebabkan banyaknya buah kersen yang tidak di gunakan

manfaatnya terutama dibidang kesehatan. Buah kersey ( mutingia calarabura

Linn ) memiliki aktivitas antioksidan karena kandungan asam askorbat ( vitamin

C ) yang tinggi, vitamin A dan juga mineral seperti kalsium dan fosfor.

Kandungan vitamin C buah kersen ( 379,75 gram ) 3X lipat dari buah mengkudu

(175) mg. Dosis lethal ekstrak polifenol buah kersen mengandung antioksidan

antara lain vitamin C ( 33,6 mg AAE/g ekstark ), vitamin E (14,7 mg TE/g

ekstark ), total fenol ( 121,1 mg GA E/ g ekstrak ), flavonoid ( 173,2 M R E/g

ekstark ), dan antisiani ( 82,4 Mg cGE/g ekstark ). ( Ika dyah kurniati dan afiana

Rohmani, 2017 ).

Buah kersen mengandung vitamin C yang tinggi, vitamin C inilah yhang

dapat meningkatkan sistem imun tubuh.


19

3.3 langkah- langkah pembuatan teh herbal buah lersen

1. Siapkan buah kersen yang masih muda, cuci sampi bersih

Gambar 3.3.1 ( sumber pribadi )

2. Belah buah kersen llau jemur sampai kering ( 3 hari )

Gaambar 3.3.2 ( sumber pribadi )

3. Masukkan 10-20 buah kersen kering dan 1 sendok teh gula ( sesuai selera )
20

Gaambar 3.3.3 ( sumber pribadi )

4. Seduh semua bahan dengan air panas

Gambar 3.3.4 ( sumber pribadi )


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang pemanfaatan

buah kersen sebagai bahan teh herbal untuk meningkatkan sistem imun,

dapat disimpulkan bahwa:

1. Buah kersen selain dapat meningkatkan sistem imun, juga dapat

dijadikan obat untuk menurunkan panas, meenghambat

pekembangan sel kanker dan mengobati asam murat.

2. Buah kersen mengandung vitamin C, vitamin E, total fenol,

flavonoid, dan antisiani. Kandungan vitamin C yang tinggin dapat

meningkatkan sistem imun tubuh.

3. Teknik pembuatan teh herbal buah kersen ialah buah kersen kering

di seduh dengan air panas.

4.2 saran

Dalaam menjaga ketahanan pangan nasional salah satu caranya

yaitu, mencari sumber pangan yang telah ada. Contohnya adalah membuat

teh herbal dari buah kersen. Selain contoh tersebut, sebenarnya masih

banyak alternatif – alternatif lain yang bisa kita cari dan lakukan.

Oleh karena itu, penulis menyarakankan untuk menjaga ketahanan

pangan atau minim ikut berpartisipasi demi kemakmuran pangan nasional

dengan cara kita berkreasi, berkompetisi dalam mencari inovasi – inovasi


22

baru yang bermanfaat dalam ketahanan pangan nasional Negara kita,

Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai