Eli Simanjuntak (188130031) Tek. Listrik Dan Elektronika
Eli Simanjuntak (188130031) Tek. Listrik Dan Elektronika
Npm : 188130031
Kelas/Jurusan : A1 Teknik mesin
Matakuliah : Tek. Tenaga Listrik & Elektronika
- Kesimpulan materi
Mesin listrik statis adalah sebuah alat yg berguna untuk mentransfer energi listrik dari sisi
perimer ke sekunder dengan perubahan tegangan pada frekuensi yang sama (VVCF)
Motor listrik merupakan alat untuk merubah energi listri menjadi energi putaran (energi
mekanikk)
generator merupakan alat untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik
generator sinkron memiliki 36 pole. Jika tegangan output yang di inginkan harus 60Hz berapa
kecepatan rotor yang harus di berikan pada generator tersebut?
P . n = 120 . f
36 . n = 120 . 60
36 . n = 7200
n = 200r/min
Stator
Lilitan dalam wye & netral di hubungkan ke ground, karena:
- Meningkatkan daya output
- Menghindari tegangan harmonic, sehingga tegangan line tetap sinusoidal dalam kondisi
beban apapun.
- Nominal tegangan line generator sinkron tergantung pada rating KVA.
- Pada umumnya semakin besar rating power, semakin besar pula tegangan.
- Akan tetapi nominal line to line voltage jarang melebihi 25 KVA.
Cylindrical rotor
o Lebih kecil dan efisien daripada low-speed turbine
o Untuk 2 pole, frekuensi 60 Hz, putaran nya 3600 r/min
o Untuk 4 pole, putaran nya 1800 r/min.
Generator komponen
- Rotor utama (main field)
- Stator utama (mai armature)
- Penguat (exciter)
- Penguat medan (field exciter)p
- Penguat rotor (armature exciter)
- Dioda dan varistor (RFA)
Karakteristik beban
1. Generator tanpa beban : dalam keadaan tanpa beban arus jangkar tidak mengalir pada
stator, sehingga tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar. Fluks hanya di hasilkan oleh arus
medan (1F). Bila besarnya arus di naikan, maka tangan keluaran juga akan naik sampai
titik saturasi (jenuh).
2. Generator berbeban : bila generator di beri beban yang berubah-ubah maka besarnya
tegangan terminal V akan berubah-ubah pula, hal ini disebabkan adanya kerugian
tegangan pada :
a. Resitansi jangkar Ra : resistansi jangkar/fasa Ra menyebabkan terjadinya
kerugian fasa (tegangan jatuh fasa) dan I. Ra yang sefasa dengan arus jangkar.
b. Reaktansi bocor jangkar XI : saat arus mengalir melalui pengantar jangkar,
sebagian fluks yang terjadi tidak mengimbas pada pada jalur yang telah di
tentukan, hal seperti ini di sebut juga fluks bocor.
c. Reaksi jangkar Xa : adanya arus yang mengalir pada kumparan jangkar saat
generator di bebani akan menimbulkan fluksi jangkar (Øa) yang berintegrasi
dengan fluksi yang di hasilkan pada kumparaan medan rotor (ØF) sehingga akan
di hasilkan suatu fluksi resultan.
Sinkronisasi generator
Generator di sinkronisasikan ke bus sisrem atau generator lain harus di sinkronisasikan
dahulu.
Di sinkronisasikan berarti :
- Frekuensi generator sama dengan frekuensi sistem.
- Tegangan generator sama dengan tegangan sistem
- Tegangan generator se-fasa dengan tegangan sistem
- Urutan fase generator sama dengan urutan fase sistem.
Proses umum sinkronisasi :
Mengatur kecepatan regulator turbin sehingga frekuensi generator mendekati frekuensi
sistem.
Mengatur eksitansi sehingga tegangan generator (Eo) sama dengan tegangan sistem (E).
Mengamati sudut fase antara Eo dan E melalui Synchroscope,
Menutup line circuit breaker, menghubungkan generator ke sistem.
Umumya sinkronisasi generator di lakukan oleh sistem secara otomatis.
Besarnya sudut antara E dan E ˳ (d) berpengaruh pada besarnya daya aktif yang di
hasilkan.
Semakin besar sudut torsi semakin besar daya aktif yang di hasilkan.
Akan tetapi terdapat batas makimum daya aktif yang bisa di hasilkan yaitu pada d=90
lewat dari itu daya yang di hasilkan akan turun kembali.