Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS MEDAN AREA

FAKULTAS TEKNIK

PERPINDAHAN PANAS 1
(HEAT TRANSFER)

Indra Hermawan, S.T., M.T

SEMESTER GANJIL TA 2020-2021


PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
P
E
Pertemuan 13
R
P KONDUKSI PANAS KEADAAN TAK TUNAK (UNSTEADY-STATE
I
N
CONDUCTION)
D • SISTEM KAPASITAS PANAS LUMPED
A
H • ALIRAN PANAS TRANSIEN DALAM PADAT SEMI INFINITE
A
N • KONDISI BATAS KONVEKSI

P
A
N
A
S

Semester Ganjil TA 2020-2021 Program Studi Teknik Mesin – Fakultas Teknik, Universitas Medan Area
P
E
KONDUKSI PANAS KEADAAN TAK TUNAK
R
P
(UNSTEADY-STATE CONDUCTION)
I
N • Banyak masalah perpindahan panas bergantung pada waktu.
D • Masalah yang tak tunak (unsteady), atau sementara (Transient), biasanya muncul
A
H
ketika kondisi batas sistem diubah. Misalnya, jika suhu permukaan suatu sistem
A diubah, suhu di setiap titik dalam sistem juga akan mulai berubah. Perubahan
N tersebut akan terus terjadi hingga tercapai distribusi temperatur yang stabil.
• Mengontrol perpindahan panas adalah salah satu kunci untuk membuat bahan baru
P
dengan sifat yang ditingkatkan.
A • Tujuan dari pembahasan perpindahan panas konduksi tak tunak ini adalah untuk
N mengembangkan prosedur untuk menentukan ketergantungan waktu dari distribusi
A
S
suhu dalam padatan selama proses transien, serta untuk menentukan perpindahan
panas antara padatan dan sekitarnya
1

Semester Ganjil TA 2020-2021 Program Studi Teknik Mesin – Fakultas Teknik, Universitas Medan Area
SISTEM KAPASITAS PANAS LUMPED/TERKUMPUL
P
E (LUMPED-HEAT-CAPACITY SYSTEM)
R
P
• Konduksi panas transien dengan menganalisis sistem yang mungkin dianggap suhunya seragam. Jenis
I analisis ini disebut metode kapasitas panas terkumpul (lumped-heat-capacity method).
N • Gradien suhu harus ada dalam material jika panas akan dialirkan ke dalam atau ke luar material. Secara
D umum, semakin kecil ukuran bentuk, semakin realistis asumsi suhu seragam secara keseluruhan; dalam
A batas tersebut volume diferensial dapat digunakan seperti dalam penurunan persamaan konduksi panas
H umum.
A
N • Jika bola baja panas dibenamkan dalam wadah berisi air dingin, metode
analisis kapasitas panas terkumpul (lumped-heat-capacity method) dapat
digunakan jika kita dapat membenarkan asumsi suhu bola seragam selama
P proses pendinginan
A • Keseimbangan energy:
N
A
S Dimana:
A = Luas permukaan
1 V = Volume

Semester Ganjil TA 2020-2021 Program Studi Teknik Mesin – Fakultas Teknik, Universitas Medan Area
SISTEM KAPASITAS PANAS LUMPED/TERKUMPUL
P (LUMPED-HEAT-CAPACITY SYSTEM)
E
• Jaringan termal untuk sistem berkapasitas tunggal ditunjukkan pada Gambar.
R
• Dalam jaringan ini kita melihat bahwa kapasitas termal dari sistem “dibebankan” pada awalnya
P
pada potensi T0 dengan menutup saklar S. Kemudian, ketika saklar dibuka, energi yang
I
tersimpan dalam kapasitansi termal didisipasikan melalui resistance 1/hA
N
D
A
H
• sama dengan 1/ReCe, di mana Re dan Ce masing-masing adalah tahanan listrik dan kapasitansi.
A
• Dalam sistem termal kita menyimpan energi, sedangkan dalam sistem listrik kita menyimpan muatan listrik. Aliran energi
N
dalam sistem termal disebut panas (heat), dan aliran muatan disebut arus listrik. Kuantitas cρV/hA disebut konstanta waktu
dari sistem karena memiliki dimensi waktu (thermal time constant):
P Rt adalah resistansi terhadap perpindahan panas konveksi dan Ct
A adalah kapasitansi termal yang terkumpul dari padatan
N
A • Untuk menentukan perpindahan energi total Q yang terjadi sampai beberapa waktu t:
S

Semester Ganjil TA 2020-2021 Program Studi Teknik Mesin – Fakultas Teknik, Universitas Medan Area
Penerapan Analisis Kapasitas-Lumped
P
• Jenis analisis kapasitas terkumpul (lumped-capacity) mengasumsikan distribusi suhu seragam di
E
R
seluruh benda padat dan bahwa asumsinya setara dengan mengatakan bahwa resistansi konveksi
P permukaan besar dibandingkan dengan resistansi konduksi internal
I k adalah konduktivitas termal padatan
N
D • Jika dianggap rasio V/A = s sebagai dimensi karakteristik dari padatan,
A
H
(bilangan Biot)
A
N ATAU

P • pada Gambar, Bilangan Biot memberikan ukuran penurunan suhu dalam padatan, relatif
A terhadap perbedaan suhu antara permukaan padatan dan fluida
N • Bilangan Biot dapat diartikan sebagai rasio resistansi termal.
A • jika Bi <<1, resistansi terhadap konduksi dalam padatan jauh lebih kecil daripada
S resistansi konveksi yang melintasi lapisan batas fluida.
Pengaruh bilangan Biot pada suhu • metode untuk memecahkan masalah pemanasan dan pendinginan, hal pertama yang
1 kondisi-tunakdistribusi di dinding bidang harus dilakukan adalah menghitung bilangan Biot. Jika kondisi berikut terpenuhi
dengan konveksi permukaan.

Semester Ganjil TA 2020-2021 Program Studi Teknik Mesin – Fakultas Teknik, Universitas Medan Area
Penerapan Analisis Kapasitas-Lumped
P
• metode untuk memecahkan masalah pemanasan dan pendinginan, hal pertama yang
E
harus dilakukan adalah menghitung bilangan Biot. Jika kondisi berikut terpenuhi
R
P
I
N
D
A
H
A Pengaruh bilangan Biot pada suhu
N kondisi-tunakdistribusi di dinding bidang
dengan konveksi permukaan.

P
A Distribusi suhu transien untuk bilangan Biot berbeda di dinding bidang
N yang didinginkan secara simetris oleh konveksi
A • Lc ≡ V/As, sehingga: Bilangan Fourier
S

Semester Ganjil TA 2020-2021 Program Studi Teknik Mesin – Fakultas Teknik, Universitas Medan Area
Penerapan Analisis Kapasitas-Lumped
P
Pada Tabel diberikan beberapa contoh yang menggambarkan validitas
E
relatif dari kasus metode kapasitas terkumpul.
R
P
I
N
D
A
H
A
N

P
A
N
A
S

Semester Ganjil TA 2020-2021 Program Studi Teknik Mesin – Fakultas Teknik, Universitas Medan Area
Contoh: (Pendinginan bola baja di udara)
P Sebuah bola baja (c = 0,46 kJ/kg.oC, k = 35 W/m.oC) berdiameter 5 cm dan temperaturnya 450oC, tiba-tiba di letakkan pada
E sebuah lingkungan dengan temperature 100oC. Koefisien konveksi perpindahan panas lingkungan tersebut 10 W/m2.oC.
R Hitung waktu yang dibutuhkan untuk bola baja tersebut mencapai temperature 150oC (ρbaja = 7800 kg/m3) .
P
I Penyelesaian:
N untuk memecahkan masalah pemanasan dan pendinginan, hal pertama yang
Lc ≡ V/A
D harus dilakukan adalah menghitung bilangan Biot. Jika kondisi berikut terpenuhi
A
Bola baja: 4 4
H 𝑉 = 𝜋𝑟 3 = 3,14 0,0253 = 6,54 × 10−5 𝑚3
• Volume; 3 3 𝐿𝑐 =
𝑉
=
6,54×10−5
= 0,008076 m
A 𝐴 0,0081
• Luas permukaan 𝐴 = 4𝜋𝑟 2 = 4 3,14 0,0252 = 0,0081 𝑚2
N
10 × 0,008076
𝐵𝑖 = = 0,0023 < 0,1
35
P Menggunakan pers.: T = 150oC ; T∞ = 100oC ; Ti = 450oC
A
150 − 100 10 × 0,0081
N = 𝑒𝑥𝑝 − 𝑡
450 − 100 7800 × 6,54 × 10−5 × 0,46
A
S Atau: 0,143 = 𝑒𝑥𝑝 −0,000345 𝑡 −1,95
𝑡= = 5652,174 s
ln 0,143 = −0,000345 𝑡 −0,000345
1
−1,95 = −0,000345 𝑡 𝑡 = 1,57 𝑗𝑎𝑚

Semester Ganjil TA 2020-2021 Program Studi Teknik Mesin – Fakultas Teknik, Universitas Medan Area

Anda mungkin juga menyukai