Anda di halaman 1dari 14

JURNAL TEKNIK MESIN

UNTAG SURABAYA

PERHITUNGAN LAJU PERPINDAHAN


PANAS PADA
PLAT VERTICAL TUNGGAL

ALEXANDER ALDI PERDANA 1422000140


MARCELINO CHANDRA SAKTI 1422000148
MUHAMMAD SYAHRUL RIFALDHY 1422000152

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
Jurnal Teknik Mesin UNTAG Surabaya

Perpindahan Kalor dan Massa 1


Dosen Pembimbing:
Ir. Gatut Priyo Utomo, M.Sc

Perhitungan Laju Perpindahan Panas Pada Plat Vertical Tunggal


Tim Penyusun:

1422000140 Alexander Aldi Perdana


1422000148 Marcelino Chandra Sakti
1422000152 Muhammad Syahrul Rifaldhy
Prodi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Abstrak
Konduksi adalah proses perpindahan panas jika panas mengalir dari tempat yang
suhunya tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah, dengan media penghantar panas tetap,
yang menyebabkan terjadinya pindah panas secara konduksi atau hantaran adalah landaian
suhu (gradien suhu, temperatur gradient) perpindahan energi panas terjadi dari bagian tempat
bersuhu tinggi ke bagian bersuhu rendah. Konduktifitas Thermal Tetapan kesebandingan (k)
adalah sifat fisik bahan atau material yang disebut konduktivitas termal.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan laju perpindahan kalor terhadap
material yang berbeda pada suatu plat.
Plat yang digunakan adalah Plat vertical tunggal ukuran 124 x 50 x 100 cm dan tebal
lapisan 50 cm mengalir uap panas pada temperature (820 °C + 48°C)= (868 ℃) bahan dari
plat bisa (Aluminium, Baja, Kuningan, Kaca, dan Perunggu. Kondisi temperature plat bagian
luar 38°C.
Dari pengujian maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan luas penampang/ketebalan
plat (∆𝑥)dapat memperkecil laju perpindahan kalor, sedangkan jika menaikkan Temperature
(∆𝑇) pada plat maka laju perpindahan kalor semakin besar, dan Koefisien Thermal (K) pada
tiap benda/material memiliki laju perpindahan kalor yang berbeda beda.

Pendahuluan
Konduksi adalah proses perpindahan
panas jika panas mengalir dari tempat yang
suhunya tinggi ke tempat yang suhunya
lebih rendah, dengan media penghantar
panas tetap.
Hukum Fourier tentang konduksi kalor :

1
Dengan : bahan. Pada umumnya konduktivitas
termal itu sangat tergantung pada suhu.
q = laju perpindahan kalor (W)
Konduktivitas thermal berbagai bahan pada
= gradien suhu ke arah perpindahan
suhu °C
kalor (°C/m)
K = konstanta positif, yang disebut
dengan konduktuvitas panas atau Nama Zat Konduktivitas Thermal
kehantaran termal dari benda (K) 𝑊⁄𝑚℃
tersebut (𝑊⁄𝑚℃) Aluminium 205
A = luas penampang, yaitu luas yang Baja 50,2
tegak lurus terhadap arah Kuningan 110
perpindahan (m2) Kaca 0,8
Perunggu 109
Yang menyebabkan terjadinya
pindah panas secara konduksi atau Metode Penelitian
hantaran adalah landaian suhu (gradien Sebuah Plat vertical tunggal ukuran 124 x
suhu, temperatur gradient) perpindahan 50 x 100 cm dan tebal lapisan 50 cm
energi panas terjadi dari bagian tempat mengalir uap panas pada temperature (820
bersuhu tinggi ke bagian bersuhu rendah. °C + 48°C)= (868 ℃) bahan dari plat bisa
(Aluminium, Baja, Kuningan, Kaca, dan
Perunggu. Kondisi temperature plat bagian
luar 38°C
Tentukan:
1. Laju panas kearah permukaan plat
itu.
2. Gambarkan deskripsi diatas, beri
analisa apabila bahan plat diganti
dengan data di atas.
Jawab:
- Plat Aluminium
Diketahui:
K aluminium = 205 𝑊⁄𝑚℃
A = 124 x 50 x 100 cm
Konduktifitas Thermal = 0,62m2
Tetapan kesebandingan (k) adalah sifat 𝜕𝑇 (38−868)℃
fisik bahan atau material yang disebut =
𝜕𝑋 0,5𝑚
konduktivitas termal. Persamaan diatas Jawab:
(38−868)℃
merupakan persamaan dasar tentang q = -205𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
konduktivitas termal. Berdasarkan
rumusan itu maka dapatlah dilaksanakan (38−868)℃
pengukuran dalam percobaan untuk q = -127,1𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
menentukan konduktifitas termal berbagai q = 210.986 W

2
- Plat Baja A = 124 x 50 x 100 cm =
2
Diketahui: 0,62m
K Baja = 50,2 𝑊⁄𝑚℃ 𝜕𝑇
=
(38−868)℃
𝜕𝑋 0,5𝑚
A = 124 x 50 x 100 cm Jawab:
=0,62m2 (38−868)℃
𝜕𝑇 (38−868)℃
q = -109 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
= (38−868)℃
𝜕𝑋 0,5𝑚
q = -67,58 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
Jawab:
(38−868)℃ q = 112.182,8 W
q = -50,2𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
(38−868)℃
q = -31,124𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚 Hasil Pembahasan
q = 51.665,84 W 1. Pengaruh Ketebalan Plat (∆𝑥)
terhadap laju perpindahan kalor (q)
- Plat Kuningan pada plat material Aluminium,
Diketahui: Baja, Kuningan, Kaca, dan
Perunggu
K kuningan = 110 𝑊⁄𝑚℃
A = 124 x 50 x 100 cm - Pengaruh ∆𝑥 Pada Plat Aluminium
=0,62m2
𝜕𝑇 (38−868)℃
= 1. Pada ketebalan 0,5m
𝜕𝑋 0,5𝑚
(38−868)℃
Jawab: q = -205𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
(38−868)℃
q = -110𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. (38−868)℃
q = -127,1𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
0,5𝑚
(38−868)℃
q = -68,2 𝑊𝑚⁄℃. q = 210.986 W
0,5𝑚
q = 113.212 W
2. Pada ketebalan 0,7m
(38−868)℃
- Plat Kaca q = -205𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,7 𝑚
Diketahui: (38−868)℃
q = -127,1𝑊𝑚⁄℃. 0,7𝑚
K kaca = 0,8 𝑊⁄𝑚℃
q = 150.704,3 W
A = 124 x 50 x 100 cm
=0,62m2
𝜕𝑇 (38−868)℃ 3. Pada ketebalan 1m
= (38−868)℃
𝜕𝑋 0,5𝑚 q = -205𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 1𝑚
Jawab: (38−868)℃
(38−868)℃ q = -127,1 𝑊𝑚 ⁄℃.
q = -0,8 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 1𝑚
0,5𝑚
(38−868)℃
q =105.493 W
q = -0,496 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
q = 823,36 W 4. Pada ketebalan 1,2m
(38−868)℃
q = -205𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 1,2𝑚
- Plat Perunggu (38−868)℃
Diketahui: q = -127,1𝑊𝑚⁄℃. 1,2𝑚
K perunggu = 109 𝑊⁄𝑚℃ q =87.953,2 W

3
∆𝑥 (m) q (W) 4. Pada ketebalan 1,2m
(38−868)℃
0,5 210.986 W q = -50,2𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 1,2𝑚
0,7 150.704,3 W
(38−868)℃
1 105.493 W q = -31,124𝑊𝑚⁄℃. 1,2𝑚
1,2 87.953,2 W q = 21.538 W
Gambar Grafik Plat Aluminium ∆𝑥 (m) q (W)
Aluminium 0,5 51.665,84 W
0,7 36.094,2 W
250.000 210.986 1 25.833 W
200.000 150.704, 1,2 21.538 W
30
Gambar Grafik Plat Baja
150.000 87.953,2
q (W)

105.493
0
100.000 Baja
50.000 60000 51.665,84
0
0 50000
0 0,5 1 1,5 36.094,20
40000

q (W)
∆𝑥 (m) 30000
25.833
21.538
20000
ANALISA
Dari grafik dapat di simpulkan bahwa 10000
0
semakin tebal plat Aluminium maka q 0
semakin kecil, dengan q max 210.986 W 0 0,5 1 1,5
∆𝑥 (m)
- Pengaruh ∆𝑥 pada Plat Baja
ANALISA
Dari grafik dapat di simpulkan bahwa
1. Pada ketebalan 0,5m
(38−868)℃ semakin tebal plat baja maka q semakin
q = -50,2𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚 kecil, dengan q max 51.665,84 W
(38−868)℃
q = -31,124𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
- Pengaruh ∆𝑥 pada plat Kuningan
q = 51.665,84 W
1. Pada ketebalan 0,5m
2. Pada ketebalan 0,7m (38−868)℃
(38−868)℃ q = -110𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
q = -50,2𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,7𝑚
(38−868)℃
(38−868)℃ q = -68,2 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
q = -31,124𝑊𝑚⁄℃. 0,7𝑚
q = 113.212 W
q = 36.094,2 W
2. Pada ketebalan 0,7m
3. Pada ketebalan 1m (38−868)℃
(38−868)℃ q = -110𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,7𝑚
q = -50,2𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 1𝑚 (38−868)℃
𝑊𝑚 (38−868)℃ q = -68,2 𝑊𝑚⁄℃. 0,7𝑚
q = -31,124 ⁄℃. 1𝑚
q = 80.866 W
q = 25.833 W

4
(38−868)℃
3. Pada ketebalan 1m q = -0,8 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2.
(38−868)℃ 0,7𝑚
q = -110𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. (38−868)℃
1𝑚 q = -0,496 𝑊𝑚⁄℃. 0,7𝑚
𝑊𝑚 (38−868)℃
q = -68,2 ⁄℃. q = 588,114 W
1𝑚
q = 56.606 W
3. Pada ketebalan 1m
4. Pada ketebalan 1,2m (38−868)℃
(38−868)℃
q = -0,8 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 1𝑚
q = -110𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 𝑊𝑚 (38−868)℃
1𝑚 q = -0,496 ⁄℃.
𝑊𝑚 (38−868)℃ 1𝑚
q = -68,2 ⁄℃. 1,2𝑚 q = 411,68 W
q = 47.194,4 W
∆𝑥 (m) q (W) 4. Pada ketebalan 1,2m
(38−868)℃
0,5 113.212 W q = -0,8 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 1,2𝑚
0,7 80.866 W (38−868)℃
q = -0,496 𝑊𝑚⁄℃. 1,2𝑚
1 56.606 W
1,2 47.194,4 W q = 343,232 W
Gambar Grafik Plat Kuningan ∆𝑥 (m) q (W)
0,5 823,36 W
Kuningan 0,7 588,114 W
113.212
120000 1 411,68 W
100000 80.866 1,2 343,232 W
80000 47.194,4 Gambar Grafik Plat Kaca
56.606
q (W)

60000 0
40000
Kaca
1000 823,36
20000 0
588,114
0 411,68
q (W)

500 343,232
0 0,5 1 1,5
0
∆𝑥 (m)
0
0 0,5 1 1,5
ANALISA ∆𝑥 (m)
Dari grafik dapat di simpulkan bahwa
semakin tebal plat Kuningan maka q ANALISA
semakin kecil, dengan q max 113.212 W Dari grafik dapat di simpulkan bahwa
semakin tebal plat Kaca maka q semakin
- Pengaruh ∆𝑥 pada plat Kaca kecil, dengan q max 823,36 W

1. Pada ketebalan 0,5m - Pengaruh ∆𝑥 pada plat Perunggu


(38−868)℃
q = -0,8 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
(38−868)℃ 1. Pada ketebalan 0,5m
q = -0,496 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚 (38−868)℃
q = -109 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
q = 823,36 W
(38−868)℃
q = -67,58 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
2. Pada ketebalan 0,7m q = 112.182,8 W

5
2. Pada ketebalan 0,7m 250000
(38−868)℃
q = -109 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,7𝑚
(38−868)℃
q = -67,58 𝑊𝑚⁄℃. 0,7𝑚 210.986
q = 80.130,6 W
200000
3. Pada ketebalan 1m
(38−868)℃
q = -109 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 1𝑚
(38−868)℃ 150.704,3
q = -67,58 𝑊𝑚 ⁄℃. 0
1𝑚
q = 56.091,4 W 150000
q (W)

q (W)
4. Pada ketebalan 1,2m q (W)2
113.212
112.183
(38−868)℃
q = -109 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 1,2𝑚 105.493 q (W)3

(38−868)℃ q (W)4
q = -67,58 𝑊𝑚⁄℃. 1,2𝑚 100000
87.953,20
80.866 q (w)5
80.131
q = 46.765,36 W
∆𝑥(m) q (w)
0,5 112.182,8 W 56.606
56.091
51.665,84
47.194,40
46.765,36
0,7 80.130,6 W 50000
1 56.091,4 W 36.094,20
1,2 46.765,36 W 25.833
21.538
Gambar Grafik Plat Perunggu
0 823,36
588,114
411,68
343,232
Perunggu
0
112.182,
80 0 1 2
120000
80.130,6 ∆𝑥(m)
100000 0
56.091,4 Keterangan
80000
0 46.765,3
q (W)

60000 6 q (W) = Aluminium


40000 q (W)2 = Baja
20000 0 q (W)3 = Kuningan
0 q (W)4 = Kaca
0 0,5 1 1,5 q (W)5 = Perunggu
∆𝑥(m) ANALISA
ANALISA Dari penjumlahan dan data tabel pada
Dari grafik dapat di simpulkan bahwa pengujian ini ditemukan bahwa perbedaan
semakin tebal plat Perunggu maka q ketebalan benda (∆𝑥) pada suatu material
semakin kecil, dengan q max 112.182,8 W dapat memperubah laju perpindahan kalor
(q) sehingga jika suatu plat memiliki
ketebalan yang semakin tebal maka laju
perpindahan tersebut semakin kecil.
GAMBAR GABUNGAN GRAFIK

6
2. Pengaruh Koefisien Thermal (K) setiap - Plat Kaca
bahan terhadap laju perpindahan kalor Diketahui:
(q) dengan ∆𝑥 = 0,5m K kaca = 0,8 𝑊⁄𝑚℃
- Plat Aluminium A = 124 x 50 x 100 cm
Diketahui: =0,62m2
K aluminium = 205 𝑊⁄𝑚℃ 𝜕𝑇 (38−868)℃
=
𝜕𝑋 0,5𝑚
A = 124 x 50 x 100 cm
Jawab:
= 0,62m2 (38−868)℃
𝜕𝑇 (38−868)℃ q = -0,8 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2.
= 0,5𝑚
𝜕𝑋 0,5𝑚 (38−868)℃
Jawab: q = -0,496 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
(38−868)℃
q = -205𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. q = 823,36 W
0,5𝑚

(38−868)℃ - Plat Perunggu


q = -127,1𝑊𝑚⁄℃. Diketahui:
0,5𝑚
q = 210.986 W K perunggu = 109 𝑊⁄𝑚℃
- Plat Baja A = 124 x 50 x 100 cm =
Diketahui: 0,62m 2

K Baja = 50,2 𝑊⁄𝑚℃ 𝜕𝑇 (38−868)℃


=
𝜕𝑋 0,5𝑚
A = 124 x 50 x 100 cm
Jawab:
=0,62m2 (38−868)℃
𝜕𝑇 (38−868)℃ q = -109 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2.
= 0,5𝑚
𝜕𝑋 0,5𝑚 (38−868)℃
Jawab: q = -67,58 𝑊𝑚⁄℃.
0,5𝑚
(38−868)℃
q = -50,2𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. q = 112.182,8 W
0,5𝑚
(38−868)℃
𝑊
𝐾( ⁄𝑚℃) q (W) Material
q = -31,124𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
205 210.986 Aluminium
q = 51.665,84 W 50,2 51.665,84 Baja
110 113.212 Kuningan
- Plat Kuningan 0,8 823,36 Kaca
Diketahui: 109 112.182,8 Perunggu
K kuningan = 110 𝑊⁄𝑚℃ Gambar Grafiknya
A = 124 x 50 x 100 cm
250000
=0,62m2
𝜕𝑇 (38−868)℃ 200000
= Kaca
𝜕𝑋 0,5𝑚
q (W)

Jawab: 150000 Baja


2 (38−868)℃
q = -110𝑊⁄𝑚℃.0,62m . 100000 Perunggu
0,5𝑚
(38−868)℃ Kuningan
q = -68,2 𝑊𝑚⁄℃. 50000
0,5𝑚 Aluminium
q = 113.212 W 0
-100 0 100 200 300
𝐾(𝑊⁄(𝑚℃))

7
ANALISA Gambar Grafik Plat Aluminium
Dari tabel dan grafik di atas 250000
didapatkan bahwa setiap benda
Aluminium
memiliki laju perpindahan kalor (q)
yang berbeda, dengan material 200000
Aluminium memiliki q yang paling
besar dari pada kuningan, perunggu, 150000
baja , dan kaca.

q (W)
3. Pengaruh perubahan Temperatur (∆𝑇) 100000
terhadap laju perpindahan kalor (q)
50000
- Pengaruh (∆𝑇) pada plat Aluminium

1. Pada suhu 830℃ 0


−830℃
q = -205𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
0 500 1000
∆𝑇(℃)
−830℃
q = -127,1𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚 ANALISA
q = 210.986 W Dari grafik diatas dapat ditentukan
bahwa setiap kenaikan suhu maka laju
2. Pada suhu 850℃ perpindahan kalor semakin besar, dengan q
−850℃
q = -205𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚 max 226.238 W pada suhu 890℃
−850℃
q = -127,1𝑊𝑚⁄℃. - Pengaruh (∆𝑇) pada plat Baja
0,5𝑚
q = 216.070 W
1. Pada suhu 830℃
−830℃
3. Pada suhu 870℃ q = -50,2𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
−870℃
q = -205𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚 −830℃
q = -31,124𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
−870℃
q = -127,1𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚 q = 51.665,84 W
q = 221.154 W
2. Pada suhu 850℃
−850℃
4. Pada suhu 890℃ q = -50,2𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
−890℃
q = -205𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚 −850℃
q = -31,124𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
−890℃
q = -127,1𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚 q = 52.910,8 W
q = 226.238 W
3. Pada suhu 870℃
∆𝑇(℃) q (w) −870℃
q = -50,2𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
830 210.986 W
−870℃
850 216.070 W q = -31,124𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
870 221.154 W
q = 54.155,76 W
890 226.238 W

8
4. Pada suhu 890℃ 3. Pada suhu 870℃
−890℃ −870℃
q = -50,2𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚 q = -110𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
−890℃ −870℃
q = -31,124𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚 q = -68,2 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
q = 55.407,84 W q = 118.668 W
∆𝑇(℃) q (w)
830 51.665,84 W 4. Pada suhu 890℃
−890℃
850 52.910,8 W q = -110𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
870 54.155,76 W −890℃
q = -68,2 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
890 55.407,84 W
Gambar Grafik Plat Baja q = 121.396 W
60000
Baja ∆𝑇(℃) q (w)
50000 830 113.212 W
850 115.940 W
40000
870 118.668 W
q (W)

30000 890 121.396 W


Gambar Grafik Plat Kuningan
20000
140000
10000
Kuningan
120000

0 100000
0 500 1000 80000
q (W)

∆𝑇(℃)
60000
ANALISA
40000
Dari grafik diatas dapat ditentukan
bahwa setiap kenaikan suhu maka laju 20000
perpindahan kalor semakin besar, dengan q 0
max 55.407,84 W pada suhu 890℃ 0 500 1000
∆𝑇(℃)

- Pengaruh (∆𝑇) pada plat Kuningan ANALISA


Dari grafik diatas dapat ditentukan
1. Pada suhu 830℃ bahwa setiap kenaikan suhu maka laju
−830℃ perpindahan kalor semakin besar, dengan q
q = -110𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
max 121.396 W pada suhu 890℃
−830℃
q = -68,2 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
q = 113.212 W - Pengaruh (∆𝑇) pada plat Kaca

2. Pada suhu 850℃ 1. Pada suhu 830℃


−830℃
−850℃
q = -110𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚 q = -0,8 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
−830℃
−850℃
q = -68,2 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚 q = -0,496 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
q = 115.940 W q = 823,36 W

9
2. Pada suhu 850℃ - Pengaruh (∆𝑇) pada plat Perunggu
−850℃
q = -0,8 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
−850℃ 1. Pada suhu 830℃
q = -0,496 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚 −830℃
q = -109 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
q = 843,2 W −830℃
q = -67,58 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
3. Pada suhu 870℃ q = 112.182,8 W
−870℃
q = -0,8 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚 2. Pada suhu 850℃
−850℃
−870℃ q = -109 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
q = -0,496 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
−850℃
q = 863,04 W q = -67,58 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
q = 114.886 W
4. Pada suhu 890℃
−890℃
q = -0,8 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚 3. Pada suhu 870℃
−870℃
−890℃ q = -109 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
q = -0,496 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
−870℃
q = 882,88 W q = -67,58 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚

∆𝑇(℃) q (w) q = 117.589,2 W


830 823,36 W
850 843,2 W 4. Pada suhu 890℃
−890℃
870 863,04 W q = -109 𝑊⁄𝑚℃.0,62m2. 0,5𝑚
890 882,88 W −890℃
Gambar Grafik Plat Kaca q = -67,58 𝑊𝑚⁄℃. 0,5𝑚
1000 q = 120.292,4 W
900
Kaca
800 ∆𝑇(℃) q (w)
700 830 112.182,8 W
600
850 114.886 W
870 117.589,2 W
q (W)

500
890 120.292,4 W
400
Gambar Grafik Plat Perunggu
300
140000
200 Perunggu
100 120000

0 100000
0 500 1000
80000
q (W)

∆𝑇(℃)
60000
ANALISA
Dari grafik diatas dapat ditentukan 40000
bahwa setiap kenaikan suhu maka laju 20000
perpindahan kalor semakin besar, dengan q
0
max 882,88 W pada suhu 890℃ 0 500 1000
∆𝑇(℃)

10
ANALISA Kesimpulan
Dari grafik diatas dapat ditentukan Dari pengujian di atas dapat
bahwa setiap kenaikan suhu maka laju disimpulkan bahwa perbedaan luas
perpindahan kalor semakin besar, dengan q penampang/ketebalan plat (∆𝑥)dapat
max 121.396 W pada suhu 890℃ memperkecil laju perpindahan kalor,
sedangkan jika menaikkan Temperature
GAMBAR GABUNGAN GRAFIK (∆𝑇) pada plat maka laju perpindahan
250000 kalor semakin besar, dan Koefisien
Thermal (K) pada tiap benda/material
memiliki laju perpindahan kalor yang
berbeda beda.

200000 Saran
Sebaiknya jika laju perpindahan
kalor pada suatu benda ingin diperlambat
maka perbesarlah luas permukaan (∆𝑥)
dan apabila ingin mempercepat laju
150000
perpindahan kalor pada suatu benda maka
Aluminium
naikkan lah suhu temperature (∆𝑇) benda
q (W)

Baja tersebut
Kuningan
100000 Kaca Daftar Isi
Perunggu Jasjfi, E..1991. Perpindahan Kalor. (Alih Bahasa
dari : Heat Transfer, By Holman, J. P., Sixth
Edition , 1986. Mc.Grew-Hill, Ltd.), penerbit
Erlangga , Jakarta, 618p.
50000
http://tep.fateta.unand.ac.id/images/MATE
RI_KULIAH/Bahan_Ajar/Rancangan_Alat
_dan_Mesin_Pertanian.pdf.
0
0 500 1000
∆𝑇(℃)

ANALISA
Dari penjumlahan dan data tabel
pada pengujian ini ditemukan bahwa
perbedaan temperature benda (∆𝑇) pada
suatu material dapat memperubah laju
perpindahan kalor (q) sehingga jika suatu
plat memiliki suhu yang tinggi maka laju
perpindahan tersebut semakin Besar.

11
ATRIK PENILAIAN JURNAL TUGAS

COVER

No Keterangan Penilaian Dari MHS Penilaian Dari Dosen


1 Ada simbul Untag ( kiri ) dan Mesin ( Kanan ) 100 1 sd 100
2 Ada Judul/Topik 100 1 sd 100
3 Ada Tim Penyusun 100 1 sd 100
4 Ada Prodi Mesin, Fakultas Teknik,
100 1 sd 100
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Nilai Total dibagi 4 100 ………

ABSTRAK

Paragraf Keterangan Penilaian Dari MHS Penilaian Dari Dosen


1 Latar Belakang, seperti pengertian
perpindahan panas konduksi, dan 85 1 sd 100
kaitannya dengan topik
2 Permasalahan yang ditampilkan
85 1 sd 100
sesuaikan dengan topik tugasnya
3 Mekanisme yang digunakan untuk
memecahkan masalah diatas,
berhubung bukan penelitian , maka
85 1 sd 100
gunakanlah dalam hal ini studi
literatur ( lihat di internet pengertian
studi litaratur )
4 Hasil kesimpulan yang harus
85 1 sd 100
dituangkan dalam paragraph ini
Nilai Total dibagi 4 85

ISI JURNAL

Paragraf Keterangan Penilaian Dari MHS Penilaian Dari Dosen


PENDAHULUAN Latar Belakang, seperti pengertian
perpindahan panas konduksi, dan
kaitannya dengan topik serta teori 85 1 sd 100
untuk menyelesaikan kasus
tersebut
METODE Mekanisme yang digunakan untuk
PENELITIAN memecahkan masalah diatas,
berhubung bukan penelitian ,
85 1 sd 100
maka gunakanlah dalam hal ini
studi literatur ( lihat di internet
pengertian studi litaratur )

12
HASIL Hasil dari perhitungan atau tugas
PEMBAHASAN yang harus diuraikan dan cara 85 1 sd 100
penyelesaian secara runtut
KESIMPULAN Hasil kesimpulan yang harus
85 1 sd 100
DAN SARAN dituangkan dalam sub bab ini
PUSTAKA Daftar pustaka atau
literatur/jurnal yang anda 85 1 sd 100
pergunakan
Nilai Total dibagi 5 85

TOTAL NILAI

MATERI DARI MAHASISWA DARI DOSEN


COVER 100
ABSTRAK 85
ISI JURNAL 85
TOTAL 270
NILAI TUGAS TOTAL DIBAGI 3 90

ALAT UNTUK MEMBERI UKURAN NILAI SEBAGAI BERIKUT

GRIDE SKOR KRITERIA PENILAIAN


Sangat Kurang < 20 Rancangan yang disajikan tidak teratur dan tidak
menyelesaikan permasalahan
Kurang 21 - 40 Rancangan yang disajikan teratur namun kurang
menyelesaikan permasalahan
Cukup 41 - 60 Rancangan yang disajikan tersistimatis, menyelesaikan
masalah , namun kurang dapat diimplementasikan
Baik 61 - 85 Rancangan yang disajikan tersistimatis, menyelesaikan
masalah , dapat diimplementasikan, kurang inovatif
Sangat Baik 86 - 100 Rancangan yang disajikan tersistimatis, menyelesaikan
masalah , dapat diimplementasikan dan inovatif

13

Anda mungkin juga menyukai