Anda di halaman 1dari 5

KEGAWATDARURATAN MATERNAL IBU HAMIL

ASMAUL HUSNA 1219238

NURLIANTI AISYAH 1219243

PINKY ARDI OKTAVIANI 1118222

PUTRI ANGGREANI 1219244

Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Muda

Masa kehamilan merupakan salah satu masa penentu untuk kesejahteraan ibu dan janin. Perubahan
yang terjadi pada masa kehamilan merupakan kondisi normal yang biasa disebut sebagai kondisi fisiologi
terhadap perubahan sistem tubuh wanita seiring dengan besarnya janin yang dikandungnya. Namun
demikian, perubahan yang terjadi dapat pula menjadi patologis dan dapat mengancam ibu, bayi yang
dikandungnya atau kedua-duanya.
1. abortus

a. abortus inkomplit

Pada keadaan ini, jaringan janin sudah keluar sebagian. Umumnya, perdarahan serta nyeri perut akan
berlangsung lama dan baru bisa berhenti setelah seluruh jaringan telah keluar atau dilakukan kuretase

b. abortus komplit

Pada jenis keguguran ini, mulut rahim terbuka lebar dan seluruh jaringan janin keluar dari rahim. Ibu
hamil yang mengalami ini akan mengalami perdarahan vagina serta nyeri perut seperti sedang
melahirkan. Biasanya, abortus komplet terjadi pada usia kehamilan kurang dari 12 minggu

c. Abortus imminens
Perdarahan per vaginam dengan atau tanpa nyeri perut, serviks masih dalam keadaan tertutup, dan
janin masih hidup dan berada dalam uterus (viable). Abortus dapat disebabkan oleh gangguan
kromosom pada fetus, infeksi selama kehamilan, penyakit kronik, dan gaya hidup yang tidak sehat

d.Abortus Insipiens

Disebut juga dengan keguguran yang tidak bisa dihindari. Pada keguguran jenis ini, janin masih utuh di
dalam rahim, tetapi ibu hamil sudah mengalami perdarahan dan pembukaan jalan lahir sehingga
keguguran pasti terjadi

2. kehamikan ektopik terganggu

Suatu kehamilan yang mengalami abortus ataupun ruptur dengan tempat implantasi abnormal

3. mola hidotosida(hamil anggur)

Pembentukan ari-ari (plasenta) yang abnormal saat kehamilan. Hamil anggur tergolong komplikasi
kehamilan yang jarang terjadi. Plasenta atau ari-ari yang terbentuk pada penderita hamil anggur tidak
normal dan terbentuk seperti sekumpulan anggur.
Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut

Dalam kasus kegawatdaruratan pada masa kehamilan lanjut dapat terjadi masalah yang merupakan
tanda dan bahaya yang harus diwaspadai oleh wanita hamil. Kondisi yang dapat menimbulkan tanda
bahaya dapat berupa peningkatan tekanan darah, perdarahan, adanya persalinan yang tidak sesuai
dengan usia kehamilan ataupun adanya perubahan pembesaran perut yang berlebihan. Oleh karena itu,
pada kegawatdaruratan usia lanjut ini memerlukan kerjasama sama dengan ibu serta keluarga dan
pengamatan yang cermat terhadap semua perubahan yang terjadi pada ibu hamil.

Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan Lanjut


1. plasenta previa

Kondisi ketika ari-ari atau plasenta berada di bagian bawah rahim, sehingga menutupi sebagian atau
seluruh jalan lahir. Selain menutupi jalan lahir, plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan hebat,
baik sebelum maupun saat persalinan

2. solusio plasenta

kehamilan di mana plasenta terlepas dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan.
Lepasnya plasenta ini dapat menyebabkan pasokan nutrisi dan oksigen pada bayi dapat menurun atau
terhambat

Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan TM III

Ketidak normalan yang dialami dalam kehamilan usia lanjut > dari 22 minggu , dapat
berupa peningkatan tekanan darah yang akan menjadikan ibu sampai kejang (eklamsia) dan

ini penyebab utama untuk kematian ibu. Selanjutnya adanya perdarahan baik karena

implantasi dari plasenta ataupun plasenta lepas sebelum terjadinya proses persalinan.

Apapun yang terjadi diatas, bukan hanya ibu saja yang terancam namun juga untuk janin

yang dikandungnya

Asuhan Kegawatdaruratan Kehamilan TM III

1. Preeklamsia/Eklamsia

2. Kehamilan Ganda

3. Kelainan Dalam Lamanya Kehamilan

4. Kehamilan dengan persalinan preterm (premature)

5. Intra Uteri Growt Retardasi (IUGR)

6. Kelainan Air Ketuban

7. Ketuban Pecah Sebelum Waktunya (KPSW)

Anda mungkin juga menyukai