2017
Indonesia
Ekonomi
Kreatif
Badan
B u k u A s p e k K e l a y a k a n P e m b i a y aa n E k o n o m i K r e a t i f / S u b s e k t o r I n d u s t r i A p l i k a s i 2017
Buku
Aspek Kelayakan
Pembiayaan
Ekonomi Kreatif
Sub Sektor
INDUSTRI Aplikasi
2017
Badan
Ekonomi
Kreatif
Indonesia
kata pengantar
Pengembangan industri kreatif khususnya sub sektor aplikasi memegang
peranan penting dalam peningkatan perekonomian nasional khususnya di era
digital saat ini. Pengembangan sektor aplikasi masih memiliki hambatan untuk
tumbuh pesat dalam pembiayaan ataupun pengembangan usaha. Pelaku industri
aplikasi mengalami kesulitan untuk mendapatkan kredit dikarenakan tidak adanya
jaminan dalam pemberian kredit untuk modal kerja dan investasi. Pemberian
2 kredit modal kerja dari perbankan diberikan pada perusahaan aplikasi yang telah
beroperasi lama serta telah memiliki klien ternama. Sementara itu disisi lain,
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
Besar harapan kami, bahwa buku ini dapat melengkapi informasi tentang aspek
kelayakan pembiayaan komoditas bagi perbankan dan sekaligus memperluas
replikasi pembiayaan terhadap Industri Kreatif pada sektor aplikasi.
Tim Penulis
Badan
Ekonomi
Kreatif
Sumber: 123RF.com/Stock-Photos Indonesia
SAMBUTAN DEPUTI AKSES PERMODALAN
Salah satu target capaian dari Deputi Akses Permodalan, Badan Ekonomi
Kreatif adalah penyaluran modal bagi pelaku ekonomi kreatif, baik yang bersumber
dari perbankan dalam bentuk kredit atau pembiayaan maupun dari lembaga non
perbankan yang berupa investasi/penyertaan dan hibah. Untuk merealisasikan target
tersebut, Deputi Akses Permodalan melakukan pendekatan supply and demand
dalam melaksanakan berbagai kegiatannya. Supply dalam hal ini adalah pemilik dana
(bank atau lembaga keuangan) sedangkan demand adalah pelaku ekonomi kreatif
yang membutuhkan sumber permodalan. Pada sisi supply, Deputi Akses Permodalan 3
melakukan edukasi, pengenalan, networking dengan pemilik dana mengenai nature
Salam Kreatif
Fadjar Hutomo
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 4
4
1. PENDAHULUAN 6
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
4. ASPEK PRODUKSI 26
4.1. Lokasi Usaha 28
4.2. Fasilitas Produksi dan Peralatan 29
4.3. Bahan Baku 30
4.4. Tenaga Kerja 30
Sumber: 123RF.com/Stock-Photos
daftar isi
4.5. Teknologi 30
4.6. Proses Produksi 31
4.6.1. Praproduksi 32
4.6.2. Produksi 34 5
4.6.3. Pascaproduksi 35
5. ASPEK KEUANGAN 38
5.1. Aspek Kelayakan Usaha 40
5.2. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan 41
5.3. Komponen Biaya Investasi dan Biaya Operasional 42
5.4. Kebutuhan Dana Untuk Investasi dan Operasional 43
5.5. Proyeksi Produksi dan Pendapatan 44
5.6. Proyeksi Laba (Rugi) dan Break Event Point 45
5.7. Proyeksi Arus Kas dan Kelayakan Proyek 45
5.8. Analisis Kelayakan Proyek 46
7. PENUTUP 54
7.1. Kesimpulan 56
7.2. Saran 58
LAMPIRAN 60
Sumber: wideinfo.org
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
6
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
7
pendahuluan
01
1.1 Latar belakang
Perkembangan dunia usaha yang mengarah kepada penggunaan sistem informasi berbasis
sistem internet saat ini sudah memasuki Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal
ini sesuai dengan perkembangan penggunaan internet yang pesat di Indonesia seperti
dilansir wearesocial.com yang mengatakan pada akhir tahun 2017 diprediksi sekitar
40% dari total populasi penduduk indonesia menggunakan internet. Penggunaan sistem
informasi internet aplikasi tersebut tidak hanya untuk memasarkan produk usaha, tetapi
juga menunjang operasional/kegiatan usaha mereka seperti pengaturan procurement
ataupun distribusi produk.
Di awal tahun 2017 ini, Kemenkominfo merilis data bahwa nilai transaksi online
di Indonesia selama tahun 2016 mencapai angka US$ 4,89 miliar, atau sekitar Rp. 68
8 triliun. Besarnya potensi berdasarkan nilai transaksi online maupun nilai sistem aplikasi
penunjang operasional perusahaan yang secara nyata sulit diperoleh kepastiannya.
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
Namun besarnya potensi ini mengalami kendala karena keterbatasan pembiayaan sektor
ini yang relatif besar dalam infrastruktur teknologi serta sumber daya manusia yang
terbatas. Akses pembiayaan pelaku industri aplikasi dalam perbankan hanya terbatas
pada pemberian kredit modal kerja, itupun hanya dapat diberikan pada pelaku industri
aplikasi yang telah berdiri lama dan memiliki track record klien yang besar. Sementara
disisi lain perbankan kurang mendapatkan informasi mengenai komoditas sistem aplikasi
dikarenakan karakteristik produk yang intangible serta mengandung kekayaan intelektual
dari pembuat.
Berdasarkan hal tersebut, dalam rangka menyediakan rujukan bagi perbankan untuk
meningkatkan pembiayaan terhadap industri aplikasi serta menyediakan informasi dan
pengetahuan bagi industri aplikasi yang bermaksud mengembangkan usahanya, maka
dibutuhkan model/Aspek Kelayakan pembiayaan (lending model) untuk industri aplikasi.
pembiayaan
Kelayakan
dan Aspek
02
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
10
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
11
Sumber: welova.com
2.1 Profil Usaha
Usaha pengembangan sistem digital/aplikasi berkembangan sangat pesat seiring
peningkatan pengunaan internet dikalangan pelaku industri maupun masyarakat.
Cakupan usaha ini sangat luas berkaitan dengan industri-industri pada aspek
teknologi serta sumber daya manusia yang didukung oleh inovasi bisnis mumpuni.
Pengusaha kecil yang menggeluti industri sektor aplikasi ini digolongkan atas tiga
kelompok, yaitu yang bergerak dalam bidang usaha aplikasi berdasarkan pesanan,
usaha aplikasi Commerciall Off The Shelf (COTS), dan usaha aplikasi berbasis Cloud.
Adapun karakteristik dari tiga kelompok pelaku usaha bidang aplikasi dapat dilihat
12 pada Tabel 2.1.
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
Bank telah memberikan kredit modal kerja untuk kelompok usaha aplikasi, dengan
plafon UMKM yang berkisar Rp. 10 s/d Rp. 300 juta dengan tingkat bunga yang
diberlakukan bagi usaha kecil berkisar antara 18 s/d 19% pertahun. Kredit modal
kerja akan diberikan dengan nilai sebesar 90% x nilai kontrak x 70% (nilai maksimal
pemberian kredit bank) = 63%, sehingga perusahaan aplikasi ini memperoleh kredit
modal kerja sebesar 63% dari nilai kontrak. Hal ini sesuai dengan persyaratan
mengenai keharusan bagi debitur untuk menyertakan dana sendiri, merupakan
persyaratan yang bersifat longgar, karena ada bank yang tidak mengharuskan hal ini,
walaupun demikian untuk kajian Aspek Kelayakan pinjaman ini dalam pelaksanaan
analisis finansialnya diberlakukan struktur biaya 65% merupakan kredit bank
dan 35% merupakan dana sendiri. Salah satu perusahaan aplikasi yang pernah
mendapatkan pembiayaan dari bank adalah perusahaan Perdana Consulting.
Ketentuan mengenai angsuran kredit ditentukan grace periode dan ada juga yang
tidak memberikan masa grace periode. Masa grace periode tersebut tidak lebih dari
1 (satu) tahun, untuk kedua jenis kredit investasi maupun kredit modal kerja. Untuk
jenis kredit investasi masa pengembalian harus tidak lebih dari 5(lima) tahun dan
untuk jenis kredit modal kerja tidak lebih dari setahun sekalipun demikian bila
terjadi kesulitan dalam pengembalian, melalui konsultasi dengan banknya debitur
dimungkinkan untuk dapat memperpanjang pengembalian kredit modal kerjanya.
Pada umumnya perusahaan aplikasi berbasis pesanan telah melunasi termin
kreditnya pada tahun ketiga dan keempat.
14
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
Sumber: onelogin.com
Berdasarkan survei yang dilakukan, pada umumnya pelaku usaha di bidang ini
melakukan pembiayaan baik investasi ataupun modal kerjanya melalui dana pribadi
pendiri ataupun melalui angel investor. Khusus pembiayaan melalui dana pribadi
bergantung pada kemampuan keuangan pendiri usaha tersebut.
Pemberian modal kerja ataupun pembiayaan investasi dibidang usaha aplikasi yang
diberikan oleh angel investor ini tidak bersifat seperti perbankan yang menerapkan
pengembalian disertai bunga pinjaman. Pihak angel investor menekankan kepada
kemajuan/progress dari usaha aplikasi tersebut yang bisa dilihat dari peningkatan
pengguna sistem serta transaksi yang dilakukan. Sebagai jaminan dari pelaksanaan
usaha ini, angel investor umumnya diberikan saham dari pelaku usaha aplikasi
berdasarkan atas penyertaan modalnya dalam usaha. Hal ini membuat pelaku usaha
aplikasi tidak terbebani oleh pengembalian pokok dan bunga pinjaman.
Selain angel investor pembiayaan aplikasi berbasis cloud dapat dibiayai oleh modal
ventura seperti Mandiri Capital Ventura yang telah memberikan pembiayaan
kepada lima perusahaan aplikasi diantaranya jurnal.id. Adapun persyaratan untuk
pembiayaan modal ventura bagi industri aplikasi yaitu sudah memiliki HAKI dengan
berbadan hukum serta memiliki produk yang sudah ada, setelah dievaluasi dengan
produk sejenis.
Kesuksesan start up aplikasi tidak hanya didorong oleh angel investor. Di beberapa
negara maju seperti Singapura dan Amerika Serikat, peran pemerintah yang
menerapkan regulasi bagi pelaku sektor keuangan untuk menyisihkan dananya
ataupun dana corporate social responbility (CSR) bagi start up digital aplikasi. 15
Keterlibatan pemerintah melalui regulasi tersebut dijembatani oleh institusi
Sinergi antara angel investor, pemerintah dan institusi pendidikan telah dilakukan
oleh pemerintah Singapura bekerjasama dengan National University of Singapore
didukung oleh perusahaan-perusahaan terkemuka mendirikan incubator bisnis
aplikasi dengan dibimbing oleh praktisi-praktisi di bidangnya.
Sumber: 123RF.com/Stock-Photos
dan Pemasaran
ASPEK Pasar
03
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
16
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
17
Sumber: 123RF.com/Stock-Photos
Aspek pemasaran dapat menentukan keberhasilan suatu perusahaan aplikasi
yaitu sebesar 60% sedangkan 40%-nya terdapat pada pada produksi. Pengeluaran
terbesar perusahaan aplikasi selain berbasis pesanan ada di aspek pemasaran.
3.1.1. Permintaan
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
Bisnis start up digital di Indonesia diprediksikan oleh lembaga riset CHGR akan
bertumbuh 6,5 kali lipat di tahun 2020. Estimasinya akan ada 13.000 usaha rintisan
yang berjalan di tahun tersebut. Saat ini (masih menurut lembaga riset yang
sama) angka bisnis start up di Indonesia telah mencapai 2.000 dan termasuk yang
tertinggi di kawasan regional. Pertumbuhan ini didorong oleh banyak hal, mulai dari
transformasi digital di publik, arus investasi, hingga dukungan pemerintah.
Di awal tahun 2017 ini, Menkominfo merilis data bahwa nilai transaksi online di
Indonesia selama tahun 2016 mencapai angka US$ 4,89 miliar, atau sekitar Rp. 68
triliun. Angka tersebut tentu merupakan angka perkiraan, sebab adalah pekerjaan
yang sulit menghitung setiap transaksi online di Indonesia. Namun angka US$ 4,89
miliar yang diperoleh selama 2016 tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
nominal transaksi pada tahun 2015 yang sebesar US$ 3,56 miliar. Hal tersebut
mendorong perkembangan pemasaran secara online sehingga permintaan untuk
sistem aplikasi yang terintegrasi secara online meningkat pesat. Permintaan ini
timbul dari 2 (dua) jenis konsumen yaitu konsumen korporasi dan konsumen
individu dimana masing-masing memiliki karakteristik permintaan yang berbeda.
A. Permintaan Konsumen Korporasi
Sistem aplikasi pesanan ini dibuat berdasarkan jenis industri serta divisinya seperti
sistem aplikasi perbankan yang dibangun oleh konsultan eksternal sistem perbankan
dengan sistem aplikasi yang terintegrasi antar divisi ataupun sistem sendiri. Aplikasi
seperti ini tentunya terjamin pelaksanaannya sehingga dapat dipertimbangkan
kemudahan dari segi pembiayaannya.
B. Permintaan Konsumen Peorangan (Individu)
Peningkatan individu yang ingin menjual produknya secara berkala atau mencari
kebutuhan secara online meningkat secara pesat. Salah satu contohnya adalah situs
penguna www.olx.co.id serta bukalapak.com yang memiliki 23 juta pengguna aktif
setiap bulannya untuk menjual dan membeli produk kebutuhannnya.
Sumber: Fotosearch.com/Photos-Images
Sumber: microsoft.com 21
3.1.2 Penawaran
Organisasi yang bergerak di bidang aplikasi pun telah dibentuk yaitu Aspiluki
(Asosiasi Perangkat Lunak Telematika Indonesia) dengan anggota mendekati
ratusan perusahaan dan terus meningkat seiring dengan tingginya pertumbuhan
perusahaan aplikasi di Indonesia.
Pertumbuhan penyedia layanan berbasis online seperti Gojek, Grab, dan Uber
dalam bidang transportasi menimbulkan persaingan ketat antara mereka. Namun
persaingan dapat dimenangkan dengan melakukan inovasi pelayanan seperti Gojek
yang tidak hanya penyedia layanan transportasi namun juga merambah ke mediator
dan penyedia transportasi bagi layanan pembersihan rumah, pijat kesehatan,
delivery food paket dan layanan lainnya yang terus dikembangkan.
Pencapaian nilai transaksi online di Indonesia selama tahun 2016 mencapai angka
US$ 4,89 miliar, atau sekitar Rp. 68 triliun. Angka tersebut tentu merupakan angka
perkiraan, sebab adalah pekerjaan yang sulit menghitung setiap transaksi online di
Indonesia. Namun angka US$ 4,89 miliar yang diperoleh selama 2016 tersebut jauh
lebih tinggi dibandingkan dengan nominal transaksi pada tahun 2015 yang sebesar
US$ 3,56 miliar.
Hal ini menunjukkan masih sangat terbukanya peluang pasar nasional untuk
industri aplikasi. Sedangkan peluang internasional dapat dilakukan oleh perusahaan
pembuat aplikasi dengan membuat website yang terhubung dengan website industri
ataupun website bidang terkait di luar negeri.
Harga produk aplikasi berbasis cloud bergantung kepada banyaknya pengguna baik
sebagai penjual ataupun pembeli serta banyaknya iklan dari sponsorship atau iklan
berbayar dalam website tersebut. Penjual dapat dikenakan harga berupa biaya iklan
dari lama tayang di website tersebut ataupun penempatannya. Pembeli umumnya
tidak dikenakan harga (biaya yang harus dibayarkan) agar lebih banyak pembeli
yang lebih banyak mengakses aplikasi ini dan dapat meningkatkan minat pembeli
menaruh iklan serta iklan sponsorship dalam website tersebut. Selain itu harga
aplikasi berbasis cloud bervariasi sesuai kebutuhan dari pembeli sehingga harga
yang dibayarkan sesuai manfaatnya seperti Gadjian.com yang menerapkan harga
penggunaan sistem SDM sesuai jumlah karyawan yang dimiliki pembisnis baik
individu/perorangan.
24
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
Sumber: Fotosearch.com/Photos-Images
Jalur pemasaran produk aplikasi yang berbasis cloud dilakukan oleh pembuat aplikasi
dengan melakukan promosi pengunaan aplikasi secara gratis ataupun menetapkan
harga diskon periode tertentu. Promosi produk aplikasi ini dapat dilakukan melalui
media sosial melalui akun pembuat aplikasi ataupun melalui advertising pada media
umum seperti iklan pada TV ataupun media cetak.
3.2.3 Kendala Pemasaran
Beberapa kendala pemasaran yang dihadapi oleh industri aplikasi adalah sebagai
berikut:
1. Akses pengunaan internet yang masih terbatas secara jangkauan ataupun
kecepatannya.
2. Kurangnya tenaga ahli programmer dalam membuat aplikasi yang berlaku pada 25
kedua jenis pelaku industri aplikasi.
Sumber: marketingland.com
Sumber: 123RF.com/Stock-Photos
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
26
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
27
ASPEK produksi
04
4.1 Lokasi Usaha
Lokasi usaha industri kreatif aplikasi sebagian besar berada di daerah perkotaan
dan menempati daerah gedung perkantoran. Hal ini dikarenakan kebutuhan yang
tinggi akan penggunanan internet karena daerah perkotaan mempunyai sinyal yang
lebih bagus. Penempatan gedung perkantoran digunakan untuk proses produksi
industri aplikasi, keperluan surat menyurat, serta legalitas pendirian usaha.
Pada umumnya konsep ruang usaha industri kreatif aplikasi mempunyai konsep
modern. Penataan ruang dalam kegiatan usaha diatur secara detail, ditata secara
apik dan dibuat nyaman karena industri ini erat kaitannya dengan pembaharuan
28 ide dan inovasi usaha. Bahkan, setiap ruangan pada salah satu pelaku usaha aplikasi
selalu terdapat kata-kata motivasi. Pemisahan ruangan diatur sesuai dengan unit
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
kerja masing-masing. Gambar-gambar ruang usaha pada salah satu pelaku usaha
industri kreatif aplikasi dapat dilihat pada lampiran.
Sumber: 123RF.com/stock-photos
4.2. Fasilitas Produksi dan Peralatan
Fasilitas produksi dan peralatan yang diperlukan dalam industri kreatif aplikasi
adalah
30
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
4.5. Teknologi
Industri kreatif aplikasi sarat dengan pemakaian teknologi. Pemakaian komputer
atau laptop dengan menggunakan software terbaru yang mendukung pengembangan
produk yang dihasilkan. Sebagian besar teknologi yang milik sendiri. Salah satu
industri aplikasi yang bergerak di bidang e-procurement memakai teknologi standar
yang disupport oleh Microsoft. Teknologi ini dibeli dari prinsipal. Sedangkan salah
satu perusahaan aplikasi layanan jual-beli daring (online) dengan model bisnis
customer-to-customer (C2C) menggunakan teknologi milik sendiri dalam pembuatan
produk.
4.6. Proses Produksi
Proses produksi yang akan dibahas merupakan aspek produksi dari perusahaan
aplikasi berbasis pesanan. Proses produksi akan dibagi menjadi beberapa tahapan
meliputi praproduksi, produksi dan pascaproduksi. Lokasi pembuatan produk
aplikasi ini di wilayah Indonesia. Secara umum proses produksi industri aplikasi
dapat terlihat seperti pada gambar 4.1.
31
Dalam proses praproduksi ada beberapa tahapan yang dilalui. Berdasarkan Gambar
32 4.1 di atas tahapan tersebut meliputi tahapan 0 sampai dengan 8, dengan penjelasan
sebagai berikut:
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
perbankan tetap akan meminta jaminan berupa asset tetap perusahaan. Tidak
ada risiko yang muncul untuk perusahaan aplikasi berbasis pesanan karena
produk sudah pasti akan dibeli dan mendapatkan dana. Selain perbankan,
proses praproduksi ini juga dapat menarik investor misalnya angel investor
khususnya bagi perusahaan start up. Kemungkinan perusahaan tersebut
mendapatkan pembiayaan dari perbankan sangatlah kecil karena tidak ada
jaminan berapa lama perusahaan tersebut akan bertahan terlebih lagi akan
menghasilkan profit.
4.6.2. Produksi
Tahapan produksi berdasarkan Gambar 4.1 adalah tahapan yang meliputi tahap
9 dan 10, yaitu menjalankan rencana dan perencanaan level rendah. Hal-hal yang
dilakukan dalam proses produksi pembuatan aplikasi adalah tim produksi atau
dapat juga pelaku peran yaitu dilibatkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Produk dihasilkan dengan cara melakukan pemrograman. Salah satu contoh
proses produksi adalah proses produksi e-procurement yang dilakukan oleh
Perdana Consulting dimana produk yang dihasilkan membutuhkan waktu produksi
yang lama. Hal ini dikarenakan produk-produk tersebut mulai direncanakan hingga
produk siap dipasarkan sehingga memakan waktu sekitar dua hingga tiga tahun.
Metode cash tempo digunakan untuk pembayaran kepada pihak yang terlibat
dalam pembuatan produk-produk e-procurement yaitu sekitar bulan kedua dari
produk diselesaikan. Produk utama ini dihasilkan karena adanya angel investor
(pemodal) sekaligus menjadi pelanggan produk tersebut. Biaya yang digunakan
pada saat proses ini meliputi biaya operasional sebesar Rp 113.691.885.284 atau
sebesar 81,9% dari kebutuhan modal.
Critical point pada industri aplikasi khususnya COTS dan cloud terjadi pada
saat tahapan produksi selesai tetapi sebelum pasca produksi khususnya untuk
perusahaan inovator atau start up dan tidak berlaku pada perusahaan aplikasi
berbasis pesanan. Contoh yang dapat dilihat adalah ketika Go-Jek mendapat
pembiyaan dari Northstar setelah proses produksi selesai.
4.6.3. Pascaproduksi
Apabila produk selesai dibuat maka akan ditinjau secara keselurahan seluruh
tahapan-tahapan produksi yang sudah dilakukan. Hal ini sebagai dasar perencanaan
pembuatan produk selanjutnya. Hasil akhir produk aplikasi pada umumnya
didistribusikan oleh perusahaan itu sendiri secara langsung atau melalui pihak lain
misalnya menggunakan Facebook ataupun Google. Teknologi internet digunakan
dalam mendistribusikan produk ke pengguna. Dalam penditribusian produk
aplikasi tidak ada tambahan biaya apabila dilakukan oleh perusahaan itu sendiri.
Namun demikian, Perdana Consulting tetap membutuhkan biaya untuk promosi
sebesar Rp 5 milyar atau sebesar 3.6% dari total kebutuhan modal selama lima
tahun. Pada tahap pascaproduksi ini harus dipastikan menghasilkan profit kecuali
angel investor memberikan uang berlebih (cash burn) sehingga semua pengeluaran
dapat tertutupi.
4.7. Kendala Produksi
Salah satu perusahaan aplikasi berbasis pesanan penghasil produk-produk
e-procurement yaitu Perdana Consulting mempunyai skala perusahaan besar
dengan jangkauan pemasaran produk secara nasional. Nilai produksi terbesar
yang pernah dilakukan perusahaan ini sebesar Rp. 6.3 Milyar dan nilai terkecil
produksi senilai Rp. 650 juta. Produk-produk e-procurement ini dihasilkan sesuai
dengan tren yang berkembang dan relatif lama mampu bertahan di pasaran. Masa
hidup masih panjang dan dapat dikembangkan selama peraturan pemerintah
tentang pengadaan barang dan Jasa tidak berubah secara drastis. Kendala produksi
perusahaan ini adalah teknologi, sumber daya manusia (SDM) dan keuangan.
36 Bukalapak sebagai salah satu perusahaan aplikasi layanan jual beli online
(e-commerce) juga mempunyai jangkauan pemasaran nasional. Nilai terbesar
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
produksi perusahaan ini adalah dengan bergabungnya 1,4 juta pelapak yang
menghasilkan transaksi senilai Rp50 M per hari. Bergabungnya 100 ribu pelapak
di awal perusahaan berdiri menjadi nilai terkecil dari produksi perusahaan ini.
Perusahaan ini juga sudah mempunyai pelanggan tetap untuk produk premium-
nya yaitu pelapak mendapatkan fasilitas di halaman utama dari website bukalapak.
Sumber: freepik.com
4.8. Karakteristik Owner dan Manajemen
Baik perusahaan bukalapak.com maupun Perdana Consulting memiliki bentuk
kepemilikan perusahaan yaitu kerjasama. Apabila pemilik tidak terlibat secara
langsung dalam manajemen perusahaan, maka manajemen diserahkan kepada
pemegang saham aktif lainnya. Perusahaan melakukan kerjasama dengan investor
untuk menghasilkan produknya. Kompensasi akan dibayarkan kepada pihak terkait
dalam menghasilkan produk setelah produk dihasilkan.
37
Sumber: freepik.com
Sumber: 123RF.com/stock-photos
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
38
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
39
ASPEK Keuangan
05
5.1. Aspek Kelayakan Usaha
Aspek keuangan ini terbatas pada data keuangan perusahaan aplikasi berbasis
pesanan dikarenakan perusahaan aplikasi berbasis COTS dan cloud tidak
memberikan data keuangan perusahaannya. Pendapatan perusahaan berbasis
aplikasi cloud menyewakan space dalam web application mereka untuk penjual
barang mengiklankan barang dan jasanya dan pembeli yang berminat dapat
melakukan transaksi pembelian via web application tanpa harus perlu bertemu
langsung dengan penjualnya. Perusahaan ini juga membuka akun bagi para
penjual untuk menampung hasil penjualannya dan penjual dapat mengakses
kapan pun hasil penjualan diterima. Perusahaan memperoleh fee atas space yang
40 disewakannya tersebut.
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
Sumber: mercurynews.com
5.2. Asumsi dan Parameter untuk Analisis Keuangan
Untuk keperluan analisis keuangan dibawah ini ditabulasikan asumsi dasar dan
parameter yang dipergunakan dalam menentukan kelayakan, break event point dan
produktivitas perusahaan. Sebagai perusahaan jasa maka sebagian besar investasi
dan beban operasional pada TI (teknologi informasi) dan sumber daya manusia.
41
Jumlah penjual (seller) meningkat dari 15.000 seller akhir tahun pertama menjadi
22.000 seller akhir tahun kelima dengan perkiraan rata-rata transaksi per seller
per tahun 1.825 transaksi dan fee transaksi Rp1.000 maka total pendapatan akhir
tahun ke 5 adalah Rp48.180.000.000 atau kumulatif Rp197.282.500,000.
Sumber: hitsss.com
5.6. Proyeksi Laba (Rugi) dan Break Event Point
Berikut ini adalah proyeksi laba atau rugi serta Break Event Point (BEP):
45
Sumber: wideinfo.org
47
Break Event Point terjadi pada tahun ke 2.0688 tahun yaitu pada kuartir pertama
tahun ke 2.
DAMPAK LINGKUNGAN
EKONOMI DAN
ASPEK SOSIAL,
O6
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
48
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
49
Sumber: freepik.com
6.1. Aspek Sosial Ekonomi
a. Dampak Industri bagi Masyarakat
50
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
Ditinjau dari banyaknya SDM yang dilibatkan pada berbagai level pekerjaan dan
jenjang pendidikan, maka industri ini harus diperhitungkan sebagai alternatif utama
bagi pengembangan SDM dari hulu ke hilir. Keterampilan ataupun keahlian yang
dibutuhkan bermacam-macam, mulai dari yang membutuhkan pendidikan formal
hingga pendidikan khusus dan keterampilan yang beragam.
Peningkatan yang pesat dalam industri aplikasi, otomatis juga membutuhkan banyak
SDM. Jika satu perusahaan saja dapat menyerap hingga 700 orang (seperti salah
satu responden dari perusahaan besar), maka bisa disimpulkan bahwa penyerapan
tenaga kerja di industri aplikasi baik yang terampil maupun tidak terampil cukup
tinggi.
c. Pertumbuhan Keterkaitan Usaha
Tabel berikut adalah salah satu contoh penyerapan keahlian yang terkait dengan
industri yang tentu saja akan melibatkan industri lain sebagai penyedia keahlian
yang dibutuhkan.
52
Tabel 6.2. Penyerapan Keahlian Di Industri
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
d. Peluang Ekspor
Karakter produk aplikasi yang mudah didistribusikan via online sangatlah
dipengaruhi oleh penggunaan internet dalam pendistribusian ataupun penggunaan
produk tersebut. Adapun penggunaan internet yang tercermin pada gambar
dibawah ini menggambarkan besarnya potensi pasar bagi pelaku industri aplikasi
khususnya di wilayah Asia Tenggara yang masih terbuka luas.
54
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
55
Penutup
07
7.1 Kesimpulan
Hasil kajian ini memperlihatkan bahwa potensi pengembangan usaha sistem aplikasi
ini sangatlah besar berkaitan dengan peningkatan penggunaan internet sebagai media
bisnis di seluruh dunia. Permintaan pasar baik dari pasar domestik maupun luar negeri
terbuka lebar dikarenakan karakter produk usaha aplikasi ini yang mudah di delivery
kepada konsumennya.
Kajian terhadap aspek teknologi dan produksi menunjukkan bahwa secara teknologi
membutuhkan teknologi informasi dan komputerisasi yang mumpuni untuk berhasil
dalam usaha aplikasi ini. Selain itu faktor sumber daya manusia sebagai faktor utama
penggerak dari teknologi dan produksi ini masihlah sangat terbatas secara kuantitas
maupun kualitasnya, sehingga terkadang menjadi kendala bagi pengembangan sistem
dalam mencari sumber daya manusia yang tepat. Inovasi usaha disertai keahlian teknis
56 sistem komputerisasi penunjang sangatlah penting dalam usaha aplikasi ini.
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
Secara keuangan, sektor usaha aplikasi ini lebih banyak bergantung pembiayaannya
secara pribadi/individu pendiri usaha serta pada angel investor. Pemberian kredit
modal kerja telah diberikan pada usaha aplikasi berbasis pesanan yang produknya
berupa sistem operasional perusahaan dengan konsumen korporasi dengan kriteria
telah berdiri lebih dari tiga tahun serta memiliki track record keuangan yang sesuai
menurut bank pemberi modal kerja. Prinsip keuangan yang tepat untuk pembiayaan
perusahaan aplikasi selain pesanan adalah venture capital, crowd funding serta bank
syariah menggunakan pembiayaan dengan akad musyarakah untuk pembiayaan modal
kerja, akad murabahah untuk pembiayaan investasi dan qard untuk modal kerja bagi
perusahaan berbasis cloud.
Usaha aplikasi ini memberikan dampak terhadap aspek sosial ekonomi dengan
membuka banyak sektor lapangan kerja serta membuka akses pemasaran bagi bisnis-
bisnis pemula maupun individu. Pergeseran bisnis tradisional menjadi bisnis online
merupakan bukti dari dampak aspek sosial dan ekonomi yang ditimbulkan dari usaha
aplikasi. Sedangkan dari aspek lingkungan, usaha aplikasi ini membantu mengurangi
kemacetan dengan mengurangi jumlah pembeli yang tadinya mengeluarkan kendaraan
untuk berbelanja cukup dari rumah mereka untuk melakukan transaksi secara online
dan menunggu pesanannya dikirim.
58 Usaha di bidang aplikasi saat ini sudah dibiayai perbankan terutama kepada yang
berbasis pesanan. Untuk usaha aplikasi yang berbasis COTS mengandung risiko
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
Untuk skema konvensional, usaha aplikasi yang masih dalam skala mikro atau
kecil, sebaiknya bisa dimasukkan ke dalam skema Kredit Usaha Rakyat (KUR)
agar dapat berkembang.
Sumber: venturebeat.com
59
60
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
Main Hall
Sumber: komunitas.bukalapak.com
Lampiran
62
Buku Aspek Kelayakan Pembiayaan Ekonomi Kreatif / BEKRAF
Ruang Meeting
Sumber: Facebook Bayu Syerli
63
https://wearesocial/.com/special-reports/digital-southeast-asia-2017
https://www.slideshare.net/mobile/economySEA/economy-sea-by-google-and-temasek
http://www/slideshare.net/akashsaini8/1-2-project-management?from_m_app=android
Sumber foto cover: www.freepik.com/photos-images
Kelayakan Pembiayaan
Sub Sektor Industri APlikasi
Ekonomi Kreatif
Buku Aspek
2017
Indonesia
Ekonomi
Kreatif
Badan
B u k u A s p e k K e l a y a k a n P e m b i a y aa n E k o n o m i K r e a t i f / S u b s e k t o r I n d u s t r i A p l i k a s i 2017