Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH PROVINSI BALI

DINAS PENDIDIKAN
SMK PARIWISATA MENGWITANI
Jl.Raya Denpasar-Mengwitani Km.15, telp.(0361) 810111, fax (0361) 813085 Mengwi-Badung-Bali
Telp./Fax (0361) 810111
Website: email : smknadi@yahoo.com , info@smkmengwitani.sch.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK Pariwisata Mengwitan


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kompetensi Keahlian : Semua Kompetensi Keahlian
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok/Tema : Konsep Dasar Ilmu Sejarah
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (1 x pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI
 KI-1 dan KI-2;Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya dan menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
 KI-3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.
 KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1 Memahami konsep dasar sejarah 3.1.1 Membangun pengertian Sejarah dengan baik dan
(berpikir kronologis, diakronik, benar
sinkronik, ruang dan waktu serta 3.1.2 Memahami berbagai manfaat dan kegunaan belajar
perubahan dan keberlanjutan) Sejarah
3.1.3 Menganalisis berbagai konsep berpikir dalam
Sejarah, seperti konsep berpikir kronologis,
diakronis, sinkronis, serta periodisasi dalam sejarah
3.1.4 Memahami konsep ruang dan waktu serta perubahan
dan keberlanjutan dalam Sejarah
4.1 Menyajikan hasil pemahaman tentang konsep dasar sejarah (berpikir kronologis, diakronik,
sinkronik, ruang dan waktu serta perubahan dan keberlanjutan)

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan mandiri, diskusi kelompok, menggali informasi, dan tanya jawab interaktif, peserta didik
dapat membangun pengertian Sejarah dengan baik dan benar, memahami berbagai manfaat dan kegunaan
belajar Sejarah, menganalisis berbagai konsep berpikir dalam Sejarah, seperti konsep berpikir kronologis,
diakronis, sinkronis, serta periodisasi dalam sejarah, dan memahami konsep ruang dan waktu serta
perubahan dan keberlanjutan dalam Sejarah dengan aktif-kreatif, semangat, percaya diri, dan
bertanggungjawab.

D. MATERI PEMBELAJARAN
Konsep Dasar Ilmu Sejarah
A. Pengertian sejarah
Secara etimologi atau asal katanya Sejarah diambil dari berbagai macam istilah. Diantaranya
adalah:
1. Kata dalam bahasa Arab yaitu syajaratun artinya pohon. Mereka mengenal juga kata syajarah annasab,
artinya pohon silsilah. Pohon dalam hal ini dihubungkan dengan keturunan atau asal usul keluarga
raja/dinasti tertentu. Hal ini dijadikan elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal. Dikatakan
sebagai pohon sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat
yang lebih kompleks/maju. Sejarah seperti pohon yang terus berkembang dari akar sampai ke ranting
yang terkecil.
2. Dalam bahasa Jerman, yaitu Geschichteberarti sesuatu yang telah terjadi.
3. Dalam bahasa Belanda yaitu Geschiedenis, yang berarti terjadi.
4. Dalam bahasa Inggris yaitu History, artinya masa lampau umat manusia.
5. Kata History sebenarnya diturunkan dari bahasa latin dan Yunani yaitu Historia artinya
informasi/pencarian, dapat pula diartikan Ilmu.
Hal ini menunjukkan bahwa pengkajian sejarah sepenuhnya bergantung kepada penyelidikan
terhadap perkara-perkara yang benar-benar pernah terjadi. Istor dalam bahasa Yunani artinya orang pandai
Istoria artinya  ilmu yang khusus untuk menelaah gejala-gejala dalam urutan kronologis.
Berdasarkan asal kata tersebut maka sejarah dapat diartikan sebagai sesuatu yang telah terjadi pada waktu
lampau dalam kehidupan umat manusia. Sejarah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia dan bahkan
berkembang sesuai dengan perkembangan kehidupan manusia dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang
lebih maju atau modern.
Berdasarkan bahasa Indonesia, sejarah mengandung 3 pengertian:
1. Sejarah adalah silsilah atau asal-usul.
2. Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
3. Sejarah adalah ilmu, pengetahuan, dan cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa yang benar-
benar terjadi di masa lampau.
Jadi pengertian sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari segala peristiwa atau kejadian
yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia.

B. Konsep Dasar Sejarah


Sejarah mempunyai sifat yang khas dibanding ilmu yang lain,yaitu:
1. Adanya masa lalu yang berdasarkan urutan waktu atau kronologis.
2. Peristiwa  sejarah menyangkut tiga dimensi waktu yaitu masa lampau, masa kini, dan
masa yang akan datang
3. Ada hubungan sebab akibat atau kausalitas dari peristiwa tersebut
4. Kebenaran dari peristiwa sejarah bersifat sementara (merupakan hipotesis) yang akan gugur apabila
ditemukan data pembuktian yang baru.
Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan
perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang
terjadi di masa lampau.
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan
merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat terbuka dan
berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri
dan dilupakan begitu saja sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat
dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih
baik di masa mendatang. Sehingga, sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan
menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
Masa Lampau merupakan masa yang telah dilewati oleh masyarakat suatu bangsa dan masa lampau itu
selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan
atau when, where, who, what, why, dan how.
Kejadian yang menyangkut kehidupan manusia merupakan unsur penting dalam sejarah yang menempati
rentang waktu. Waktu akan memberikan makna dalam kehidupan dunia yang sedang dijalani sehingga
selama hidup manusia tidak dapat lepas dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan
perjalanan waktu itu sendiri. Perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan
masyarakat masa kini dan masa yang akan datang.

C. Sejarah dari berbagai sudut pandang


Sejarah dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu :
1. Sejarah sebagai Peristiwa
Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Sehingga sejarah sebagai peristiwa
yaitu peristiwa yang sebenarnya telah terjadi/berlangsung pada waktu lampau. Sejarah melihat
sebagaimana/ seperti apa yang seharusnya terjadi (histoir realite). Sejarah sebagai peristiwa merupakan
suatu kejadian di masa lampau yang hanya sekali terjadi serta tidak bisa diulang.
Ciri utama dari Sejarah sebagai peristiwa adalah sebagai berikut.
 Abadi,
Karena peristiwa tersebut tidak berubah-ubah. Sebuah peristiwa yang sudah terjadi dan tidak akan
berubah ataupun diubah. Oleh karena itulah maka peristiwa tersebut atas tetap dikenang sepanjang
masa.
 Unik,
Karena peristiwa itu hanya terjadi satu kali. Peristiwa tersebut tidak dapat diulang jika ingin diulang
tidak akan sama persis.
 Penting,
Karena peristiwa yang terjadi tersebut mempunyai arti bagi seseorang bahkan dapat pula menentukan
kehidupan orang banyak.
Tidak semua peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah. Sebuah kenyataan sejarah dapat diketahui melalui
bukti-bukti sejarah yang dapat menjadi saksi terhadap peristiwa yang telah terjadi. Agar sebuah peristiwa
dapat dikatakan sebagai sejarah maka harus memenuhi ciri-ciri berikut ini.
1. Peristiwa tersebut berhubungan dengan kehidupan manusia baik sebagai individu maupun
kelompok.
2. Memperhatikan dimensi ruang dan waktu (kapan dan dimana)
3. Peristiwa tersebut dapat dikaitkan dengan peristiwa yang lain
Contoh: peristiwa ekonomi yang terjadi bisa disebabkan oleh aspek politik, sosial dan budaya.
 Adanya hubungan sebab-akibat dari peristiwa tersebut.
Adanya hubungan sebab akibat baik karena faktor dari dalam maupun dari luar peristiwa tersebut.
Penyebab adalah hal yang menyebabkan peristiwa tersebut terjadi.
 Peristiwa sejarah yang terjadi merupakan sebuah perubahan dalam kehidupan.
Hal ini disebabkan karena sejarah pada hakekatnya adalah sebuah perubahan dalam kehidupan manusia.
Selain itu, sejarah mempelajari aktivitas manusia dalam konteks waktu. Perubahan tersebut dapat meliputi
berbagai aspek kehidupan seperti politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Peristiwa adalah kenyataan yang bersifat absolut atau mutlak dan objektif. Sejarah sebagai peristiwa
merupakan suatu kenyataan yang objektif artinya kenyataan yang benar-benar ada dan terjadi dalam
kehidupan masyarakat manusia. Kenyataan ini dapat dilihat dari fakta-fakta sejarahnya. Peristiwa-peristiwa
sejarah tersebut dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan manusia seperti peristiwa politik, ekonomi, dan
sosial.

2. Sejarah sebagai Kisah


Sejarah sebagai kisah merupakan rekonstruksi dari suatu peristiwa yang dituliskan maupun
diceritakan oleh seseorang. Sejarah sebagai sebuah kisah dapat berbentuk lisan dan tulisan.
 Bentuk lisan, Contoh penuturan secara lisan baik yang dilakukan oleh seorang maupun kelompok
tentang peristiwa yang telah terjadi.
 Bentuk tulisan, dapat berupa kisah yang ditulis dalam buku-buku sejarah.
Sejarah sebagai kisah sifatnya akan subjektif karena tergantung pada interpretasi atau penafsiran
yang dilakukan oleh penulis sejarah. Subjektivitas terjadi lebih banyak diakibatkan oleh faktor-faktor
kepribadian si penulis atau penutur cerita.
Sejarah sebagai kisah dapat berupa narasi yang disusun berdasarkan memori, kesan, atau tafsiran manusia
terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi pada waktu lampau. Sejarah sebagai kisah dapat diulang,
ditulis oleh siapapun dan kapan saja. Untuk mewujudkan sejarah sebagai kisah diperlukan fakta-fakta yang
diperoleh atau dirumuskan dari sumber sejarah. Tetapi tidak semua fakta sejarah dapat diangkat dan
dikisahkan hanya peristiwa penting yang dapat dikisahkan.
Faktor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi dalam melihat sejarah sebagai kisah, adalah
sebagai berikut :
 Kepentingan  yang diperjuangkannya
Faktor kepentingan dapat terlihat dalam cara seseorang menuliskan dan menceritakan kisah/peristiwa
sejarah. Kepentingan tersebut dapat berupa kepentingan pribadi maupun kepentingan
kelompok. Contoh: Seorang pencerita biasanya akan lebih menonjolkan perannya sendiri dalam suatu
peristiwa. Misalnya, seorang pejuang akan menceritakan kehebatanya dalam menghadapai penjajah.
 Kelompok sosial dimana dia berada
Dalam hal ini adalah lingkungan tempat ia bergaul, berhubungan dengan sesama pekerjaannya atau
statusnya. Darimana asal pencerita sejarah tersebut juga mempengaruhi cara penulisan
sejarah. Contoh: Seorang sejarawan akan menulis sejarah dengan menggunakan kaidah akademik ilmu
sejarah sedang seorang wartawan akan menulis sejarah dengan bahasa wartawan.
 Perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya
Pengetahuan dan latar belakang kemampuan ilmu yang dimiliki pencerita sejarah juga mempengaruhi
kisah sejarah yang disampaikan. Hal tersebut dapat terlihat dari kelengkapan kisah yang akan
disampaikan, gaya penyampaian, dan interpretasinya atas peristiwa sejarah yang akan dikisahkannya.
 Kemampuan bahasa yang dimilikinya
Pengaruh kemampuan bahasa seorang penutur/pencerita sejarah sebagai kisah terlihat dari hasil
rekonstruksi penuturan kisah sejarah. Hal ini akan sangat bergantung pada kemampuan bahasa si
penutur kisah sejarah.
3. Sejarah sebagai Ilmu
Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari masa lampau manusia. Sebagai ilmu, sejarah merupakan ilmu
pengetahuan ilmiah yang memiliki seperangkat metode dan teori  yang dipergunakan untuk meneliti dan
menganalisa serta menjelaskan kerangka masa lampau yang dipermasalahkan.
Sejarawan harus menulis apa yang sesungguhnya terjadi sehingga sejarah akan menjadi objektif. Sejarah
melihat manusia tertentu yang mempunyai tempat dan waktu tertentu serta terlibat dalam kejadian tertentu
sejarah tidak hanya melihat manusia dalam gambaran dan angan-angan saja.
Sejarah sebagai ilmu memiliki objek, tujuan dan metode. Sebagai ilmu sejarah bersifat empiris dan tetap
berupaya menjaga objektiviatsnya sekalipun tidak dapat sepenuhnya menghilangkan subjektifitas.
Menurut Kuntowijoyo, ciri-ciri atau karakteristik sejarah sebagai ilmu adalah sebagai berikut.
a. Bersifat Empiris: Empiris berasal dari kata Yunani emperia artinya pengalaman, percobaan,
penemuan, pengamatan yang dilakukan. Bersifat empiris sebab sejarah melakukan kajian pada
peristiwa yang sungguh terjadi di masa lampau. Sejarah akan sangat tergantung pada pengalaman
dan aktivitas nyata manusia yang direkam dalam dokumen. Untuk selanjutnya dokumen tersebut
diteliti oleh para sejarawan untuk menemukan fakta yang akan diinterpretasi/ditafsirkan menjadi
tulisan sejarah. Sejarah hanya meninggalkan jejak berupa dokumen.
b. Memiliki Objek: Objek sejarah yaitu perubahan atau perkembangan aktivitas manusia dalam
dimensi waktu (masa lampau). Waktu merupakan unsur penting dalam sejarah. Waktu dalam hal ini
adalah waktu lampau sehingga asal mula maupun latar belakang menjadi pembahasan utama dalam
kajian sejarah.
c. Memiliki Teori: Teori merupakan pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa. Teori dalam sejarah berisi satu kumpulan tentang kaidah-kaidah pokok suatu ilmu. Teori
tersebut diajarkan berdasarkan keperluan peradaban. Rekonstruksi sejarah yang dilakukan mengenal
adanya teori yang berkaitan dengan sebab akibat, eksplanasi, objektivitas, dan subjektivitas.
d. Memiliki Metode: Metode merupakan cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai suatu
maksud. Setiap ilmu tentu memiliki tujuan. Tujuan dalam ilmu sejarah adalah menjelaskan
perkembangan atau perubahan kehidupan masyarakat. Metode dalam ilmu sejarah diperlukan untuk
menjelaskan perkembangan atau perubahan secara benar. Dalam sejarah dikenal metode sejarah
guna mencari kebenaran sejarah. Sehingga seorang sejarawan harus lebih berhati-hati dalam
menarik kesimpulan jangan terlalu berani tetapi sewajarnya saja.
e. Mempunyai Generalisasi: Studi dari suatu ilmu selalu ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan
tersebut menjadi kesimpulan umum atau generalisasi. Jadi generalisasi merupakan sebuah
kesimpulan umum dari pengamatan dan pemahaman penulis.
Ilmu pengetahuan sosial sifatnya selalu berubah dan mudah terjadi sebab kondisi setempat berubah,
waktunya berubah, dan adanya pengaruh dari luar. Manusia tetap ingin tahu yang terjadi di masa lampau.
Sejarah berbeda dengan ilmu sosial/ kemanusiaan yang lain seperti antropologi dan sosiologi sebab :
1. Sejarah membicarakan manusia dari segi waktu yang artinya sejarah memperhatikan
perkembangan, kesinambungan, pengulangan, dan perubahan.
2. Dalam meneliti objeknya, sejarah berpegangan pada teorinya sendiri. Teori tersebut ditemukan
dalam setiap tradisi sejarah. Teori sejarah diajarkan sesuai dengan keperluan peradaban masing-
masing tradisi.
3. Sejarahjuga mempunyai generalisasi, dalam menarik kesimpulan umumnya dapat juga sebagai
koreksi terhadap ilmu-ilmu lain.
4. Sejarah juga mempunyai metode sendiri yang sifatnya terbuka dan hanya tunduk pada fakta.
5. Sejarah membutuhkan riset, penulisan yang baik, penalaran yang teratur dan sistematika yang
runtut, serta konsep yang jelas.
4. Sejarah sebagai Seni
Sejarah sebagai seni merupakan suatu kemampuan menulis yang baik dan menarik mengenai suatu kisah/
peristiwa di masa lalu. Seni dibutuhkan dalam penulisan karya sejarah karena:
 Jika hanya mementingkan data-data maka akan sangat kaku dalam berkisah.
 Tetapi jika terlalu mementingkan aspek seni maka akan menjadi kehilangan fakta yang harus
diungkap.
 Sehingga seni dibutuhkan untuk memperindah penuturan/ pengisahan suatu cerita.
 Seperti seni, sejarah juga membutuhkan intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa.
 Seorang sejarawan sebaiknya mampu mengkombinasikan antara pengisahan (yang
mementingkan detail dan fakta-fakta) dengan kemampuannya memanfaatkan intuisi dan
imajinasinya sehingga dapat menyajikan peristiwa yang objektif, lancar, dan mengalir.
Ciri sejarah sebagai seni, terdapat :
Intuisi: Intuisi merupakan kemampuan mengetahui dan memahami sesuatu secara langsung mengenai suatu
topik yang sedang diteliti. Dalam penelitian untuk menentukan sesuatu sejarawan membutuhkan intuisi dan
untuk mendapatkannya ia harus bekerja keras dengan data yang ada. Seorang sejarawan harus tetap ingat
akan data-datanya, harus dapat membayangkan apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang terjadi
sesudahnya. Berbeda dengan seorang seniman jika ingin menulis mungkin ia akan berjalan-jalan sambil
menunggu ilham sebelum  melanjutkan proses kreatifnya.
Emosi: Emosi merupakan luapan perasaan yang berkembang. Emosi diperlukan guna mewariskan nilai-
nilai tertentu asalkan penulisan itu tetap setia pada fakta. Dengan melibatkan emosi, mengajak pembaca
seakan-akan hadir dan menyaksikan sendiri peristiwa itu.
Gaya Bahasa: Gaya bahasa merupakan cara khas dalam menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk
tulisan atau lisan. Gaya bahasa diperlukan sejarawan guna menuliskan sebuah peristiwa. Gaya bahasa yang
baik yaitu yang dapat menggambarkan detail-detail sejarah secara lugas dan tidak berbelit-belit.
Imajinasi: Imajinasi merupakan daya pikiran untuk membayangkan kejadian berdasarkan kenyataan atau
pengalaman seseorang (khayalan). Imajinasi diperlukan sejarawan untuk membayangkan apa yang
sebenarnya terjadi, apa yang sedang terjadi, serta apa yang akan terjadi.

D. Persamaan dan Perbedaan Sejarah dan Ilmu Alam


Persamaan sejarah dengan ilmu alam: Sama-sama berdasarkan pengalaman, pengamatan dan
penyerapan. Sama-sama memiliki dasar teori dan metode.
Perbedaan sejarah dengan ilmu-ilmu alam:
Ilmu Alam : Percobaan dalam ilmu alam dapat diulang-ulang
Ilmu Sejarah : Percobaannya tidak dapat diulang sebab hanya sekali terjadi. Contoh: Peristiwa
G30SPKI hanya terjadi sekali dan tidak dapat diulang kembali untuk diperbaiki.
Ilmu Alam : Objek dalam ilmu alam adalah semua makhluk hidup
Ilmu Sejarah : Objek dalam sejarah  adalah segala peristiwa dalam aktivitas manusia
Ilmu Alam : Hukum-hukum berlaku secara tetap tanpa memandang orang, tempat, waktu, dan
suasana.
Sejarah : Hukumnya sangat bergantung pada pengalaman manusia yang telah direkam sebagai
dokumen untuk diteliti sejarawan guna menemukan fakta sejarah.
Ilmu Alam : Tujuan untuk menemukan hukum-hukum yang bersifat umum dan Nomotheis (berupa
pendapat tunggal)
Sejarah : Tujuannya untuk menuliskan hal-hal yang bersifat khas dan bersifat ideografis (berupa
banyak pendapat yang saling berkaitan)
Ilmu Alam : Kesimpulan umum (Generalisasi) untuk ilmu alam biasanya diakui kebenarannya
dimana-mana (semua orang)
Sejarah : Kesimpulan terlihat dari kebenaran suatu pola/kecenderungan dari suatu peristiwa
sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan melihat masa yang akan datang.
Sehingga kesimpulan dari sejarah tidak bisa langsung diakui oleh banyak orang, karena
akan terus diperbaharui sejauh orang mampu menemukan bukti-bukti yang ada.

E. PENDEKATAN/MODEL/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Scientific (Ilmiah)
2. Metode :Ceramah Interaktif, Diskusi, Tanya Jawab, Games

F. MEDIA DAN ALAT


Media : Mind Map
Alat : Laptop, proyektor LCD, papan tulis, spidol 3 warna,

G. SUMBER BELAJAR
Sumber :
 Buku Guru Kurikulum 2013
 Buku Siswa Kurikulum 2013
 Alfian, Magdalia, dkk. 2003. Sejarah untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
 Badrika, I Wayan. 2006. Sejarah untuk SMA Kelas X. Jakarta: Penerbit Erlangga.
 Taupan Muhamad. 2007. Sejarah Bilingual Untuk SMA/MA Kelas X Semester 1 dan 2. Bandung:
Yrama Widya.
 Buku-buku yang relevan.
 Penelusuran internet.

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN (KEGIATAN PEMBELAJARAN)


DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
FASE Sintak EEK Langkah-langkah Kegiatan
WAKTU
 Guru menyapa peserta didik. 15 menit
 Guru mengajak peserta didik untuk berdoa
sebelum memulai kegiatan pembelajaran dengan
menunjuk salah satu peserta didik memimpin doa.
 Guru melakukan absensi dan menanyakan
kesiapan belajar peserta didik.
 Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai.
 Guru menyampaikan garis besar cakupan materi
Pendahulua
Eksplorasi dan kegiatan pembelajaran; “Konsep Dasar Ilmu
n
Sejarah”.
 Guru mengajak kelas untuk mengingat kembali
konsep-konsep dasar atau materi-materi
pembelajaran apa saja yang telah dipelajari
semasa masih di SMP. Ini dilakukan sebagai
jembatan memori pengetahuan peserta didik
untuk mengantar pada topik yang baru, selain
untuk mengetahui sejauh mana “intake”
pengetahuan mereka.
Kegiatan Elaborasi  Pembelajaran dimulai. Pada proses ini, guru 100 menit
Inti menggunakan metode ceramah interaktif dengan
kelas, serta sesekali melontarkan pertanyaan
sehingga terjadi sesi tanya jawab dilanjutkan
diskusi kecil untuk membahasnya. Peserta didik
diminta untuk berani mengekspresikan diri
dengan berpendapat dan berargumentasi, dengan
guru sebagai fasilitator dan finalisator dalam
penyimpulan. Begitu seterusnya sehingga proses
ini mengalir dengan alami. Sebagai pendukung
proses pembelajaran, guru menggunakan media
mind map yang dibuat papa papan tulis. Metode
konvensional ini digunakan sebagai “pemanasan
awal” sebelum menuju pada topik-topik lain
dengan varian metode ajar yang lebih beragam.
 Guru dalam sela-sela proses di atas, mengajak
kelas untuk bermain permainan masa kecil “Ular
Naga Panjang” untuk relaksasi dan penyegaran
belajar. Guru membagi kelas menjadi dua
kelompok; laki dan perempuan. Kemudian
masing-masing menangkap 3 orang anggotanya
untuk kemudian dijatuhi hukuman hiburan atau
mereview materi pembelajaran yang telah
dibahas.
 Guru menanyakan hal-hal yang telah dilakukan
dan yang telah didapatkan dari kegiatan
pembelajaran. Guru juga menanyakan bagaimana
perasaan peserta didik.
 Guru memberikan penugasan:
1. Penugasan Individu/mandiri: menyusun tulisan
rangkuman materi keseluruhan (summary) dan
“mind map” terkait topik yang telah dibahas
dalam buku kerja khusus yang dinamakan
“Buku Diari Sejarah”. Buku ini merupakan
ruang ekspresi peserta didik secara bebas dan
bertanggungjawab. Isinya berupa ringkasan
Kegiatan materi, catatan, latihan pembuatan “min map”,
Konfirmasi 5 menit
Penutup bisa juga mereka isi dengan berbagai gambar,
tulisan apapun bentuknya, hiasan, curahan
hati, atau ruang interaksi personal dengan
guru.
2. Membaca materi atau mengumpulkan
informasi mengenai topik yang telah dipelajari
sebagai persiapan untuk penilaian harian pada
topik ini.
 Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran
yang akan datang pada pertemuan berikutnya,
selain juga meminta untuk menggali informasi
untuk topik berikutnya.
 Doa dan salam penutup.
I. PENILAIAN
DIMENSI ASPEK TEKNIK
INSTRUMEN PENILAIAN
PENILAIAN PENILAIAN
Kognitif atau pengetahuan Tes tulis Penilaian Harian dengan soal essai
Afektif dan sikap peserta
didik (sikap sosial dan Pengamatan Guru Instrumen pengamatan Guru
spiritual)
Psikomotor dan keterampilan Portofolio Menulis“summary”dan membuat “mind
map” dalam Buku Diari Sejarah

J. REMIDIAL
Program remedial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum mencapai nilai standar
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Bagi para peserta didik ini, bila memungkinkan akan diberikan “review” pembelajaran atau bahkan
pembelajaran ulang sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap remedial.
Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu mereka tuntaskan pada
saat mengikuti Penilaian Harian.
Nilai yang diberikan sebagai nilai akhir pada KD ini bagi para peserta didik yang menempuh remedial
adalah nilai akhir yang berhasil diraih dan dengan pertimbangan lainnya dari guru.

BUTIR SOAL NILAI


NILAI AWAL NILAI
NO NAMA YANG REMIDIA KET
PEROLEHAN AKHIR
DIREMIDIALKAN L
1
2
3
4
5
Dst
.

K. PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan, diberikan pembelajaran pengayaan sebagai
berikut:

a. Peserta didikyang mencapai nilai n(ketuntasan )<n< n(maksimum ) diberikan materi masih
dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

b. Peserta didikyang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
c. Peserta didik yang ingin memperbaiki nilai akan diberikan tes perbaikan agar nilainya bisa lebih
baik. Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu mereka
tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian dan soal lainnya yang relevan yang diberikan oleh
guru.
Nilai yang diberikan sebagai nilai akhir pada KD ini bagi para peserta didik yang menempuh
perbaikan adalah nilai akhir yang berhasil diraih dan dengan pertimbangan lainnya dari guru.
NILAI AWAL BUTIR SOAL
NILAI NILAI
NO NAMA PEROLEHA YANG KET
PERBAIKAN AKHIR
N DIPERBAIKI
1
2
3
4
5
Dst
.

Mengetahui, Mengwitani, 1 Agustus 2021


Kepala SMK Pariwisata Mengwitani Guru Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

I Made Darma Putra,S.Pd I Nyoman Gede Ariawan,S.Pd

LAMPIRAN-LAMPIRAN
PENILAIAN SIKAP (OBESERVASI)
KEJADIAN/ BUTIR POSITIF/ TINDAK
NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEGATIF LANJUT
1
2
3
4
Dst.

PENILAIAN PENGETAHUAN
Penugasan
1. Pembuatan summary dan mind map dalam Buku Diari Sejarah.

Penilaian Harian
BUTIR
INDIKATOR BENTUK SOAL DAN
KD IPK MATERI
SOAL SOAL NOMOR
SOAL
1 2 3 4 5 6
Penilaian Pengetahuan
3.1 3.1.1 Membangun 1. Pengerti 1. Disajikan Essai/Uraian 1.Buatlah
Memahami pengertian an Ilmu sebuah sebuah
konsep Sejarah dengan Sejarah pernyataan, pengertian
dasar baik dan benar peserta didik yang baik
sejarah mampu dan benar
(berpikir membangun tentang
kronologis, sebuah Ilmu
diakronik, pengertian ilmu Sejarah! (5
sinkronik, sejarah dengan poin)
ruang dan baik dan benar. LOTS
waktu serta
perubahan 3.1.2 Memahami 2. Disajikan 2.Apa saja
dan berbagai 2. Manfaat sebuah manfaat
keberlanjut manfaat dan /Guna Sejarah pernyataan, mempelajar
an) kegunaan peserta didik i Ilmu
belajar Sejarah mampu Sejarah?
mendeskripsikan Sebutkan dan
/memberikan berikan
pemahaman penjelasan
terkait manfaat yang
belajar ilmu singkat dan
sejarah. jelas dan
tepat. Bila
perlu, kamu
bisa
memberika
n
contohnya
sebagai
penguat
jawabanmu
! (20 poin)
HOTS

3.1.3 Menganalisi 3. Disajikan 3.Berikan


s berbagai 3. Konsep sebuah pemahama
konsep berpikir berpikir pernyataan, nmu
dalam Sejarah, kronologis, peserta didik tentang:
seperti konsep diakronik, mampu a. Konsep
berpikir sinkronik, dan menganalisis berpikir
kronologis, periodisasi konsep berpikir kronologis
diakronis, dalam sejarah kronologis, (sertakan
sinkronis, serta diakronik, satu buah
periodisasi sinkronik, dan contohnya)
dalam sejarah periodisasi b.Konsep
dalam sejarah. berpikir
diakronik
(sertakan
satu buah
contohnya)
c. Konsep
berpikir
sinkronis
(sertakan
satu buah
contohnya)
d.Konsep
periodisasi
dalam
sejarah
(sertakan
satu buah
contohnya)
(40 poin)
HOTS

3.1.4 Memahami 4. Disajikan 4.Mengapa


konsep ruang 4. Konsep sebuah aspek
dan waktu serta ruang dan pernyataan, ruang dan
perubahan dan waktu serta memberikan waktu
keberlanjutan perubahand an pemahaman sangat
dalam Sejarah keberlanjutan tentang konsep penting
dalam sejarah ruang dan waktu dalam
dalam sejarah. Sejarah?
(10 poin)
LOTS

5. Diberikan 5.Buatlah
5. Keselur sebuah sebuah
uhan Mmateri pernyataan, “mind
pembelajaran peserta didik map” yang
mampu baik dan
membuat sebuah benar
“mind map” tentang
tentang materi ini!
keseluruhan (25 poin)
topik/materi HOTS
pebelajaran.

SOAL PENILAIAN HARIAN TERTULIS


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/2 : X/1
Program Kompetensi : Semua Jurusan
Topik : Konsep Dasar Ilmu Sejarah
Bentuk Soal : Essai/Uraian
Waktu Pengerjaan : 90 Menit

Petunjuk Pengerjaan Soal


 Bacalah soal dengan seksama, lalu mulailah mengerjakannya dalam lembar jawaban terisah yang
telah kamu isi dengan keterangan terkait identitas dirimu!
 Setiap soal memiliki bobot skor masing-masing yang berbeda. Ingatlah bahwa soal yang
menyediakan bobot tinggi menuntut jawaban yang menggunakan kriteria penggunaan High Order
Thinking Skills (HOTS) seperti yang telah kita bahas dalam pembelajaran di kelas. Maka itu,
perhatikan perintah soal dengan baik.
 Kerjakan jawabanmu dengan rapi dan baik, dengan menggunakan tulisan yang mudah dibaca dan
Bahasa Indonesia yang baku sesuai kaidah EYD!
 Nomor jawaban soal dalam pengerjaannya dapat diacak, dalam artian, kamu bisa mengerjakan soal
yang kamu anggap lebih gampang terlebih dahulu.
 Dilarang keras melakukan hal-hal yang tidak diperkenankan selama berlangsungnya Penilaian
Harian, semisal menyontek, bekerja sama, membawa “cerpekan”, mengganggu peeserta didik lain,
membuat kegaduhan, dan lain sebagainya.
 Apabila sudah selesai mengerjakan, silakan cek kembali jawabanmu. Bila sudah yakin, mohon
menunggu hingga waktu pengerjaan yang dialokasikan berakhir sehingga terjadi keteraturan dalam
pelaksanaan Penilaian Harian ini.
 Selamat mengerjakan, terima kasih!

Soal
1. Buatlah sebuah pengertian yang baik dan benar tentang Ilmu Sejarah! (5 poin)LOTS
2. Apa saja manfaat mempelajari Ilmu Sejarah?
Sebutkan dan berikan penjelasan yang singkat dan jelas dan tepat. Bila perlu, kamu bisa memberikan
contohnya sebagai penguat jawabanmu! (20 poin) HOTS
3. Berikan pemahamanmu tentang:
e. Konsep berpikir kronologis (sertakan satu buah contohnya)
f. Konsep berpikir diakronik (sertakan satu buah contohnya)
g. Konsep berpikir sinkronis (sertakan satu buah contohnya)
h. Konsep periodisasi dalam sejarah (sertakan satu buah contohnya) (40 poin) HOTS
4. Mengapa aspek ruang dan waktu sangat penting dalam Sejarah? (10 poin) LOTS
5. Buatlah sebuah “mind map” yang baik dan benar tentang materi ini! (25 poin)HOTS
Kunci Jawaban
1. Sejarah adalah ilmu yang mempelajarai (memberikan kita informasi) tentang berbagai
kejadian/persitiwa di masa lampau dalam kehidupan manusia yang dapat kita gunakan sebagai bekal
untuk kehidupan saat ini dan msa depan yang lebih baik.
2. Secara umum, manfaat/guna belajar Sejarah ada dua, yakitusebagai berikut.
 Guna Intrinsik
a. Sebagai ilmu; pengetahuan yang bermanfaat bagi kehiduapan
b. Sebagai cara mnegtahui masa lampau
c. Sebagai cara menyatakan pendapat; memberikan argumentasi tentang kebenaran sejarah
secara bijaksana.
d. Sebagai profesi/pekerjaan; guru, dosen, ilmuwan, peneliti, pekerja di museum, arsip
nasional, pemandu wisata, penulis, budayawan, seniman, dan lain-lain.
 Guna Ekstrinsik
a. Guna edukatif; memberikan pembelajaran dalam berbagai aspek kehidupan.
b. Guna inspiratif; memberikan inspirasi dan ide melalui peristiwanya maupun melalui para
tokoh/pelaku sejarah.
c. Guna konstruktif; membangun nilai dan karakter positif dalam diri, seperti rasa
nasionalisme, patriotisme, cinta tanah air, bela negara, serta karakter-karakter positif
lainnya.
d. Guna rekreatif; memberikan hiburan dan manfaat kejiawaan lainnya.
e. Sebagai referensi dan bukti
f. Sebagai ilmu bantu
3. Konsep Berpikir Sejarah
 Kronologis; konsep berpikir dengan memperhatikan urutan waktu kejadian/peristiwa sejarah
agar otentik dan bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
 Diakronik; konsep berpikir yang menyatakan bahwa peristiwa sejarahh dapat
memanjang/meluas dalam waktu, namun menyempit/teratas dalam ruang. Konsep ini hanya
dimiliki oleh ilmu Sejarah. Misalnya, peristiwa Perang Diponegoro yang terjadi di Pula Jawa
(1825-1830).
 Sinkronik; konsep berpikir yang menyatakan bahwa peristiwa sejarahh dapat memanjang/meluas
dalam ruang, namun menyempit/teratas dalam waktu (kebalikan dari diakronik). Konsep ini
berkaitan pula dengan ilmu-ilmu sosial lainnya sebagai lilmu bantu Sejarah. Misalnya, Dampak
ekonomi, politik, sosial-budaya akibat peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI pada tanggal 17
Agustus 1945 di berbagai daerah di Indonesia.
 Periodisasi; pembabakan waktu peristiwa sejarah berdasarkan aspek-aspek tertentu dengan
tujuan agar lebih mudah mempelajari ilmu Seajarah, selain agar lebih tersistematis/terstruktur.
4. Konsep ruang dan waktu amat penting dalam pembelajaran ilmu Sejarah sebab keduanya merupakan
komponen utama terjadinya peristiwa sejrah dalam kehiduapan manusia. Tidak akan terjadi sebuaah
peristiwa sejarah, bahakan kehiduoan manusia itu sendiri jika tidak ada aspek ruang sebagai tempat
terjadinya peristiwa dan waktu sebagai pertanda kapan terjadinya peristiwa tersebut.
5. Gambar “mind map” terlampir.

PENILAIAN PSIKOMOTOR/KETERAMPILAN
INDIKATOR BENTUK
KD IPK MATERI BUTIR SOAL
SOAL SOAL
1 2 3 4 5 6
Penilaian Keterampilan
4.1 4.1.1 Memban 1. Penger 1. Disajika  Intruksi 1. Carilah berbagai
Menyajik gun tian Ilmu n sebuah penugasan informasi terkait topik
an hasil pengertian Sejarah pernyataan yang dibahas, kemudian
pemaham Sejarah 2. Manfa intruksi rangkumlah menjadi
an dengan baik at/Guna penugasan, sebuah “summary” dan
tentang dan benar Sejarah peserta didik “mind map” dalam buku
konsep 4.1.2 Memaha 3. Konse mampu Diari Sejarah!
dasar mi berbagai p berpikir membuat
sejarah manfaat dan kronologis, rangkuman
(berpikir kegunaan diakronik, materi
kronologi belajar sinkronik, pembelajaran
s, Sejarah dan atau
diakronik 4.1.3 Mengan periodisasi “summary”
, alisis dalam dan “mind
sinkronik, berbagai sejarah map” dalam
ruang dan konsep 4. Konse buku Diari
waktu berpikir p ruang dan Sejarah yang
serta dalam waktu serta kelak akan
perubaha Sejarah, perubahand menjadi bagian
n dan seperti an penilaian
keberlanj konsep keberlanjuta portofolio
utan) berpikir n dalam peserta didik.
kronologis, sejarah
diakronis, 5. Keselu
sinkronis, ruhan
serta Mmateri
periodisasi pembelajaran
dalam
sejarah
4.1.4 Memaha
mi konsep
ruang dan
waktu serta
perubahan
dan
keberlanjuta
n dalam
Sejarah

SOAL PENILAIAN KETERAMPILAN


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/2 : X/1
Program Kompetensi : Semua Jurusan
Topik : Konsep Dasar Ilmu Sejarah
Bentuk Soal : Intruksi Pengerjaan
Waktu Pengerjaan : Selama Pelaksanan Pembelajaran KD yang Bersangkutan

Petunjuk Pengerjaan Soal


1. Carilah berbagai informasi terkait topik yang dibahas, kemudian rangkumlah menjadi sebuah
“summary” dan “mind map” dalam buku Diari Sejarah!

 PORTOFOLIO (Arsip Masing-masing Peserta Didik)


Peserta didik diminta untuk membuat “summary” dari materi yang akan dan yang telah dibahas dengan
dillengkapi dengan pembuatan mind map. Itu mereka kerjakan di buku Diari Sejarah yang akan menjadi
nilai portofolio dengan inStrumen penilaian seperti di bawah ini.

ASPEK PENILAIAN
KEBERSIHA
KETEPATA
N ISI/MATERI KREATIVITAS N DAN TOTAL
NAMA N WAKTU
O 50 (poin) (25 poin) KERAPIAN NILAI
(10 poin)
(15 poin)

Anda mungkin juga menyukai