Anda di halaman 1dari 3

Metode Pelatihan

berbagai metode tersedia untuk melakukan pelatihan: ruang kelas yang dipimpin instruktur,
belajar mandiri online, ruang kelas virtual, media sosial, perangkat seluler, dan kombinasi
metode ini.

Instruksi Kelas

Instruksi kelas biasanya melibatkan pelatih yang memberi kuliah kelompok. Pelatih sering
melengkapi kuliah dengan slide, diskusi, studi, sesi tanya jawab, dan permainan peran.
Melibatkan peserta pelatihan secara aktif akan membantu pembelajaran. Pembelajaran akan
lebih efektif jika pelatih meningkatkan kuliah dengan contoh yang berhubungan dengan
pekerjaan dan kesempatan untuk belajar langsung. Teknologi modern telah memperluas
pengertian ruang kelas menjadi kelas-kelas peserta pelatihan yang tersebar di berbagai lokasi.
Aplikasi teknologi dalam pembelajaran jarak jauh dapat mencakup konferensi video, email,
pesan instan, perangkat lunak berbagi dokumen, dan kamera web.

Pelatihan Audiovisual

Peserta pelatihan juga dapat bekerja secara mandiri, menggunakan materi kursus di buku
kerja, di DVD, atau di Internet. Teknik audiovisual seperti transparansi overhead, PowerPoint
atau perangkat lunak presentasi lainnya, dan klip video atau audio juga dapat melengkapi
pengajaran di kelas. Dengan teknologi modern, materi audiovisual dapat dengan mudah
tersedia di berbagai perangkat, mulai dari komputer desktop hingga layar smartphone dan
tablet.

Pelatihan Berbasis Komputer

Dengan pelatihan berbasis computer, peserta menerima materi kursus dan instruksi yang
didistribusikan melalui Internet atau CD-ROM. Pelatihan berbasis komputer umumnya lebih
murah daripada menempatkan instruktur di kelas peserta pelatihan. Rendahnya biaya
penyampaian informasi memberikan fleksibilitas bagi perusahaan dalam menjadwalkan
pelatihan sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan kerja.

Aplikasi pelatihan berbasis komputer saat ini dapat memperluas manfaatnya

a. E-Learning
Menerima pelatihan melalui Internet atau intranet organisasi.
b. Electronic Performance Sistem Pendukung (EPSS)
Aplikasi komputer yang menyediakan akses ke pelatihan keterampilan, informasi, dan
saran ahli sesuai kebutuhan.

Pelatihan Kerja

Meskipun orang sering mengasosiasikan pelatihan dengan ruang kelas, banyak pembelajaran
terjadi saat karyawan melakukan pekerjaan mereka. Pelatihan di tempat kerja (OJT) mengacu
pada metode pelatihan di mana seseorang dengan pengalaman kerja dan keterampilan
membimbing peserta pelatihan dalam mempraktikkan keterampilan kerja di tempat kerja.
Jenis pelatihan ini mengambil berbagai bentuk, termasuk magang dan magang.

Simulasi

Simulasi adalah metode pelatihan yang mewakili situasi kehidupan nyata, dengan peserta
pelatihan membuat keputusan yang menghasilkan hasil yang mencerminkan apa yang akan
terjadi di tempat kerja. Simulasi memungkinkan peserta pelatihan untuk melihat dampak dari
keputusan mereka dalam lingkungan buatan yang bebas risiko. Mereka digunakan untuk
mengajar keterampilan produksi dan proses serta keterampilan manajemen dan interpersonal.
Simulasi yang digunakan dalam pelatihan termasuk call center yang diisi dengan telepon dan
bahan referensi, serta mock-up rumah yang digunakan untuk pelatihan pemasangan kabel.

Game Bisnis dan Studi Kasus

Program pelatihan menggunakan permainan bisnis dan studi kasus untuk mengembangkan
keterampilan manajemen karyawan. Studi kasus adalah deskripsi rinci tentang situasi yang
dipelajari dan didiskusikan oleh peserta pelatihan. Kasus dirancang untuk mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi, seperti kemampuan menganalisis dan mengevaluasi
informasi. Mereka juga dapat menjadi cara yang aman untuk mendorong peserta pelatihan
mengambil risiko yang sesuai, dengan memberi mereka latihan dalam menimbang dan
bertindak berdasarkan hasil yang tidak pasti

Pemodelan Perilaku

Penelitian menunjukkan bahwa salah satu cara paling efektif untuk mengajarkan
keterampilan interpersonal adalah melalui pemodelan perilaku. Ini melibatkan sesi pelatihan
di mana peserta mengamati orang lain yang menunjukkan perilaku yang diinginkan,
kemudian memiliki kesempatan untuk mempraktikkan perilaku itu sendiri. Misalnya,
program pelatihan dapat melibatkan beberapa hari dari empat jam sesi, masing-masing
berfokus pada satu keterampilan interpersonal, seperti berkomunikasi atau melatih. Di awal
setiap sesi, peserta mendengar alasan menggunakan perilaku kunci; kemudian mereka
menonton video model yang melakukan perilaku utama. Mereka berlatih melalui roleplaying
dan menerima umpan balik tentang kinerja mereka. Selain itu, mereka mengevaluasi kinerja
model dalam video dan mendiskusikan bagaimana mereka dapat menerapkan perilaku
tersebut dalam pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai