Anda di halaman 1dari 12

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penduduk merupakan salah satu modal pembangunan baik pembangunan
secara fisik maupun pembangunan secara mental, oleh karena itu Pemerintah
berusaha menekan angka kelahiran yang merupakan salah satu upaya
peningkatan pembangunan masyarakat seutuhnya dengan Program Keluarga
Berencana dan Keluarga Sejahtera.
Undang – Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan
kependudukan dan Pembangunan Keluarga memberikan mandat kepada
BKKBN untuk melaksanakan kuantitas pengendalian penduduk dengan
meningkatkan akses dan kualitas informasi tentang kependududkan, selain
itu juga BKKBN mendapat mandat untuk melaksanakan 9 agenda prioritas
pembangunan ( Nawa Cita) yaitu agenda prioritas ke – 5 ( lima) “ Pembanguan
Sumber Daya Manusia “ dimana Program Keluarga Berencana tidak saja di
kerjakan oleh Lembaga BKKBN semata namun harus bersinergi dan bermitra
dengan instansi terkait lainnya agar dapat tercapai pelayanan KB yang
berkualitas.
Kampung KB menjadi salah satu inovasi strategis untuk mengimplementasikan
kegiatan-kegiatan prioritas Program KKBPK di lini lapangan.
Dalam mencapai program KKBPK, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana kabupaten Ngada mendapat dukungan dari perwakilan BKKBN
Propinsi NTT untuk membentuk dan mencanangan Kampung KB . Dengan
Spirit “Membangun Ngada dari Desa” maka Pencanangan Kampung KB
sesungguhnya merupakan salah satu momentum strategis untuk mewujudkan
visi kabupaten Ngada 2016- 2021 yaitu Terwujudnya masyarakat Ngada
dengan taraf hidup yang berkualitas,mandiri,berbudaya,unggul,Sejahtera
berlandaskan etos kerja yang tinggi dan pembangunan bekelanjutan.
mendukung pembangunan kabupaten Ngada mensukseskan 8 agenda
pembangunan dan 6 tekat untuk menjadikan Provinsi Nusa Tenggara Timur
sebagai Provinsi Jagung, Provinsi Ternak, Provinsi Koperasi, Provinsi Cendana,
Kelautan dan Pariwisata serta melaksanakan Program Desa/Kelurahan
Mandiri Angur Merah.
Peraturan Daerah Kabupaten Ngada Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Rencana
Pembangunan Jangkah Menengah Daerah ( RPJMD) Tahun 2016 – 2021
menetapkan sasaran pembangunan Pembangunan pengendalian penduduk
dan KB adalah meningkatkan kulitas keluarga yang terukur dengan indicator
prosentase cakupan peserta KB Aktif.
Kebijakan umum dibidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
ditujukan untuk berkontribusi positif dalam mewujudkan Visi Dinas
Adnministrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil,Pegendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kabupaten Ngada yakni “ Keluarga Berkualitas tahun
2021 “ dengan Misi” mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera dan
Penggalangan kemitraan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Pelaksanaan Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera di
Kabupaten Ngada dalam tiga tahun terakhir ( tahun 2014 – tahun 2016)
flluktuasi .Hal ini terlihat dari Angka Total Ferlitlyty Rate ( TFR ) dan
Contrasetive Prevalensi rate ( CPR) .TFR tahun 2017 sebesar 4,37 dimana
lebih tinggi dari Propinsi NTT yaitu 3,3 dan Nasional 2,33
Sasaran strategis dimaksud merupakan upaya penguatan program
Kependudukan, KB dan Pembagunan Keluarga (KKBPK) dalam mencapai
target/sasaran.
Permasalahan pencapaian perogm Kepedndudukan, KB dan pembagunan
Keluarga yang belum optimal di lini lapangan, maka dirumuskan inovasi dari
Bapak Presiden RI untuk penguatan Program Kependudukan,KB dan
Pembagunan Keluarga pada periode 2015-2019 di seluruh tingkatan wilayah.

B. Dasar :
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 440/70/SJ , tanggal 11 Januari 2016, tentang
Pencanangan dan Pembentukan Kampung KB.

C. Thema pencanangan Kampung KB “Kampung KB mewujudkan Desa Unggul


Berwawasan Kependudukan”.
D. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau yang setara melalui
program kependudukan, keluarga berencana dan pembangan keluarga serta
pembagunan sektor terkait dalam rangka mewujudjan keluarga kecil berkualitas.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan peran pemerintah, pemerintah daerah, lembaga non pemerintah dan
swasta dalam menfasilitasi, pendampingan dan pembinaan masyarakat untuk
menyelenggarakan program kependudukan, keluarga berencana, pembanguan
keluarga dan pembanguan sektor terkait.
b. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pembangunan berwawasan
kependudukan;
c. Meningkatkan jumlah peserta KB aktif modern;
d. Meningkatkan ketahanan keluarga melalui program Bina Keluarga Balita (BKB),
Bina Keluarga remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), dan Pusat Informasi
dan Konseling (PIK) remaja;
e. Meningkatkan pemberdayaan keluarga melalui kelompok UPPKS;
f. Menurunkan angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT);
g. Menurunkan derajad kesehatan masyarakat;
h. Meningkatkan rata-rata lama sekolah penduduk usia sekolah;
i. Meningkatkan sarana dan prasarana pembangunan kampung;
j. Meningkatkan sanitasi dan lingkungan kampong yang sehat dan bersih;
k. Meningkatkan kualitas keimanan para remaja/mahasiswa dalam kegiatan
keagamaan.
l. Meningkatkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air para remaja/mahasiswa dalam
kegiatan sosial budaya.

E. PERKEMBENGAN KAMPUNG KB
Pencanangan kampung KB di kabupaten Ngada sejak tahun 2016
Kampung KB. Yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui Program KKBPK
serta pembangunan sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Kampung KB, lanjut Nofrijal, ditujukan juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga memiliki ketahanan dan
kesejahteraan lebih baik.
"Karena itu, intervensi kegiatan di Kampung KB harus disesuaikan dengan kondisi
masyarakat dan diperlukan juga data sebagai dasar perencanaan dan penyusunan kegiatan
(baseline data)," ucapnya.
Di beberapa kabupaten/kota di Indonesia, BKKBN bersama salah satu mitra kerja yaitu
Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) dengan pendekatan Advance Family Planning (AFP)
secara aktif melakukan pendampingan implementasi Program KKBPK.

Menurut Nofrijal upaya perluasan pendampingan ke berbagai daerah akan terus


dilakukan, untuk pelaksanaan Program Penguatan Kampung KB tersebut ditetapkan di 4
kabupaten di 3 provinsi yaitu Kota Ambon (Provinsi Maluku), Kabupaten Sarolangun
(Provinsi Jambi), Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan (Provinsi Jawa Barat).
Pendampingan tersebut dilakukan secara berjenjang baik di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten/kota sampai desa/kelurahan. Kegiatan meliputi pengembangan panduan
pengelolaan Kampung KB, penguatan kapasitas, pengembangan rencana kerja dengan
Kampung KB yang Spesific, Measurable, Attainable, Relevan, Time-Bound (SMART)
dan fasilitasi advokasi ke pemegang kebijakan daerah dan desa," ujar Nofrijal.
Selain itu, Nofrijal mengungkapkan Kampung KB juga merupakan sebuah fokus yang
dijadikan sasaran untuk memadukan program dan kegiatan secara sistematis untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat Desa/Kelurahan atau yang setara agar
dapat merasakan manfaat dari pembangunan.
"Kegiatan integrasi Kampung KB bersama mitra kerja ini merupakan kegiatan yang
sangat strategis dan penting karena dapat menghasilkan komitmen, perhatian, rencana
kerja, dan akhirnya implementasi kegiatan untuk masyarakat yang menjadi sasaran lokus
Kampung KB. Dengan demikian, keberadaan Kampung KB akan dapat memberikan
manfaat dan meningkatkan kualitas hidup bagi masyarakat setempat," pungkasnya.

(maf) Kita harus bersama-sama bekerja keras untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di


Kampung KB, dengan sinergitas antar sektor baik di tingkat kabupaten/kota maupun
tingkat kecamatan hingga desa,”katanya.

Diharapkan, ada keterpaduan lintas sektor guna mengisi program-program pembangunan


di Kampung KB baik program KKBPK maupun program lintas sektor lainnya, sehingga
tujuan untuk mensejahterakan masyarakat Maluku secara umum, masyarakat Kota Tual
secara khusus, terlebih khusus masyarakat di kecamatan Dullah Selatan dapat kita
wujudkan.(TM02)

Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW atau dusun yang memiliki kriteria
tertentu dimana terdapat keterpaduan program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan
Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan
secara sistemik dan sistematis. Kampung KB dicanangkan pertama kali oleh Presiden
Joko Widodo di kabupaten Cirebon Jawa Barat pada tanggal 14 Januari 2016.

kampung KB bukan hanya melibatkan Dinas KB saja, namun juga melibatkan seluruh
Dinas intansi terkait untuk bersama-sama meningkatkan kualitas hidup masyarkat
terutama masyarakat yang berada di daerah-daerah pinggiran, perbatasan, terpencil dan
wilayah nelayan.

Ruang lingkup pelaksanaan kampung KB, antara lain Kependudukan, Keluarga


Berencana, Ketahanan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga, serta kegiatan lintas sektor
( bidang pemukiman, sosial ekonomi, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan
dan perlindungan anak). Kampung KB bertujuan untuk : mengentaskan kemiskinan,
terbinanya peserta KB aktif, mengaplikasikan 8 fungsi keluarga, dan koordinasi lintas
sektor.
Salah satu contoh kampung KB adalah Kampung KB Calincing yang berada di Dusun
Calingcing Desa Karangpaningal Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis Jawa Barat.
Di kampung KB calingcing terdapat beberapa kegiatan yang sudah berjalan dan dapat
dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Diantaranya : (1) Bidang Agama, meningkatnya
kesadaran masyarakat dibidang keagamaan seperti Pengajian, shalat berjamaah di mesjid,
dan dibentuknya Ikatan Remaja Mesjid. (2) Bidang Sosial Budaya, yaitu adanya
sosialisasi bahasa Ibu kepada masyarakat. (3) bidang Perlindungan, yaitu adanya fasilitasi
dari dinas Catatan Sipil untuk pembuatan akta kelahiran, KK dan perekaman KTP secara
masal. 

Selain itu, Dilakukan pendataan bagi masyarakat kurang mampu yang belum mempunyai
KIS (berkoordinasi dengan Dinas Sosial). (4) Bidang Cinta Kasih yaitu dengan dibuatnya
kawasan kampung ramah anak oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. (5) Bidang Pendidikan, telah adanya
Sudut baca di kampung KB dan telah mendapat bantuan buku-buku bacaan dari Dinas
Perpustakaan dan kearsipan Daerah Kabupaten Ciamis, Serta dilakukan pendataan bagi
anak-anak usia sekolah yang kurang mampu yang belum mempunyai KIP(kartu
Indonesia Pintar).  

(6) Bidang Reproduksi yaitu telah dilaksanakannya sosialisasi kesehatan Reproduksi


kepada remaja oleh Dinas KB dan Dinas Kesehatan serta dibentuknya Pusat Infosrmasi
dan Konseling Remaja (PIK-R) di Kampung KB. (7) Bidang Ekonomi yaitu dibentuknya
kelompok UPPKS dan Kelompok Wanita Tani. (8) Bidang Lingkungan, yaitu dilakukan
pemanfaatan pekarangan rumah, Pengelolaan sampah dimulai dengan pemisahan sampah
organik dan anorganik serta di buatnya Bank sampah yang dikelola oleh remaja pengurus
PIK-R di kampung KB. 

Dalam meningkatkan kegiatan di kampung KB, peran serta masyarakat sangat diperlukan
untuk kesinambungan kegiatan dan tercapainya cita-cita kampung KB sebagai upaya
untuk meningkatan kualitas hidup masyarakat terutama di daerah pinggiran  dan
terpencil.

Kegiatan - kegiatan yang dilakukan di kampung KB dapat di gambarkan sebagai


berikut:

1. Kecamatan Inerie
Kecamatan Inerie memiliki 2 kampung KB yaitu kampung KB Tololela di desa
Manubhara dan kampung KB Delawawi di desa waebela.
a. Kampung KB Tololela merupakan kampung KB tingkat Kabupaten Ngada
dicanangkan pada tanggal 21 Nopember 2016 sampai saat sekarang kampung
KB Tololela belum memilik Rumah data ( secretariat ) tersendiri, sehingga
masih menggunakan kantor desa sebagai rumah data dan juga tempat pertemuan.
Kegiatan yang dilaksanakan di kampung KB anatara lain :
1) Pembentukan Poktan – poktan melalui dana Desa yaitu BKB 1 kelompok,
BKR 1 kelompok, BKL 1 kelompok, UPPKS 1 kelompok, PIK R/M 1
kelompok
2) Sosialisasi BKB,BKL dan Empat konsep keluarga untuk masyarakat,kader
dan
3) Sosialisasi Kesehatan Reproduksi untuk PUS
4) Sosialisasi Kesehatan Reproduksi, HIV /AIDS,NAPSA untuk Remaja
5) Pelatihan Pengelolaan Poktan ( BKB dan BKL)
b. Kampung KB Delawawi,dicanangkan pada tanggal 23 Agustus 2017, sampai saat
sekarang belum memiliki secretariat tersendiri sehingga Rumah data dan tempat
pertemuan atau kegiatan lainnya masih menggunakan kantor desa dan juga rumah
adat.
1) Pembentukan Poktan – poktan melalui dana Desa yaitu BKB 1 kelompok,
BKR 1 kelompok, BKL 1 kelompok, UPPKS 1 kelompok, PIK R/M 1
kelompok
2) Sosialisasi BKB,BKL dan Empat konsep keluarga untuk masyarakat,kader
dan
3) Sosialisasi Kesehatan Reproduksi untuk PUS
4) Sosialisasi Kesehatan Reproduksi, HIV /AIDS,NAPSA untuk Remaja
5) Pelatihan Pengelolaan Poktan ( BKB dan BKL)

2. Kecamatan Bajawa Utara


Kampung KB Waepobu di desa watukapu dicanangkan pada tanngal 28
Agustus 2017, sampai saat ini belum mempunyai rumah data.
Adapun Kegiatan yang dilakukan setelah pembentukan dan pencanagan kampung
KB 9 Tahun 2017 – 2018) adalah sebagai berikut :

a. Sektor Kesehatan
1) Pembentukan dan Pelayanan Posbindu
2) Pelayanan Imunisasi MR
3) Pelayanan Belkaga
4) Pembangunan rumah Posyandu Genamere ( dana desa)
5) Pengadaan Meubeler untuk posyandu
b. Sektor Pertanian
Melalui dana desa mengadakan aktifitas Kebun Gizi bagi 4 ( empat)
anggota Kelompok Tani pada pekarangan Rumah,dengan menanam sayur
mayor,buah – buahan dan pembuatan Pupuk Organik
c. Sector Telekomunikasi
Pembangunan 1 ( satu) unit Tower telkomsel
d. Sektor Olahraga
Terlibat dalam kegiatan lomba Bola Volly putra –putri dalam rangka HUT 17
agustus 2018
e. Sektor Agama
Tuan rumah penyelenggaraan Pekan OMK se paroki Ine Wea
Pembangunan Rumah pastoran di kapela St Petrus watukapu ( iuran dan
sawadaya)
f. Sektor infrastrukur ( dana Desa)
 Pembanguna Rabat Ruas jalan Kober sedang mekar, SMPN 1 batara,
 Pembangunan Drainase Waerea
 Pembangunan Gorong – gorong
 Pembangunan jamban sehat 120 RT Miskin

g. Program KKBPK
 Pembentukan BKB
 Pelatihan kader BKB
 Insentif kader BKB
 Pelayanan KB paskah persalinan

h. Program
3. Kecamatan Golewa
Kampung KB Wogo di desa Ratogesa dicanangkan pada tanggal 29 Agustus 2017
4. Kecamatan Bajawa
Kampung KB Bela
5. Kecamatan Riung
6. Kecamatan Soa
7. Kecamatan Jerebuu
8.

Indikator Keberhasilan Kampung KB

N INDIKATOR Kampung KB
O Tololel
a

1 Pendataan Keluarga
2 KB-KR
Peserta Aktif
MKJP
Pria berKB
Unmetneed
3 KS dan
Pembangunan kelg
Jumlah BKB
Jumlah BKR
Jumlah BKR
Jumlah PIK R/M
Partisipasi Klg yg
memiliki Balita
dalam BKB
Patisipasi klg yang
memiliki remaja
dalam BKR
Patisipasi klg yang
memiliki remaja
dalam BKL
Patisipasi klg yang
memiliki remaja
dalam PIK
Usia kawin/hamil
pertama umur< 20 th
KESEHATAN
Kematian bayi
Kematian Ibu
Kesakitan Anak
Jamban Keluarga
Rumah Sehat
RT PHBS
Sosial Ekonomi
Pra KS
KS 1
Pendidikan
DO
% kehadiran siswa di
sekolah

Kegiatan - kegiatan yang dilakukan di kampung KB dapat di gambarkan sebagai


berikut:

9. Kecamatan Inerie
Kampung KB Tololela di canangkan pada tanggal

10.
F. PERMASALAHAN

G. UPAYA PEMECAHAN

H.

Kampung Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu inovasi strategis untuk
implementasikan kegiatan prioritas pembangunan seperti Program Kependudukan, Keluarga
Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KBPK), kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan
lainnya.

Maka dari itu, untuk meningkatkan kualitas dan tujuan apa saja yang ingin di raih dari Kampung
KB untuk masa depan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
menggelar Pertemuan Koordinasi Program Penguatan Kampung KB di Hotel Harper, Jakarta
Timur.

Sekretaris Utama BKKBN Nofrijal dalam sambutannya menjelaskan sejak dicanangkan oleh
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat, pada 14 Januari
2016, berdasarkan Laporan Pelaksanaan Program dan Kegiatan di Kampung KB sampai dengan
tanggal 31 Agustus 2018. Kampung KB telah dicanangkan sebanyak 8.112 di seluruh Indonesia.

Baca Juga:

 Sambangi Sukabumi, Jokowi Berinteraksi dengan Remaja GenRe


 BKKBN Sinergikan Kampung KB dengan Program Kementerian Pertanian

"Kampung KB melibatkan seluruh bidang di BKKBN dan bersinergi dengan


Kementerian/Lembaga, mitra kerja, stakeholders terkait sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
wilayah. Intervensi yang dilakukan oleh berbagai kementerian/lembaga pemerintah lintas sektor,
BUMN, organisasi perangkat daerah, perguruan tinggi, dan lembaga swadaya masyarakat terkait
secara berkelanjutan," kata Nofrijal pada Pertemuan Koordinasi Program Penguatan Kampung
KB di Hotel Harper, Jakarta Timur, Kamis (6/9/2018).

Nofrijal berharap secepatnya dapat mewujudkan tujuan dibentuknya Kampung KB. Yaitu
meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui Program KKBPK serta pembangunan sektor
terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Kampung KB, lanjut Nofrijal, ditujukan juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam
upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat sehingga memiliki ketahanan dan kesejahteraan
lebih baik.

"Karena itu, intervensi kegiatan di Kampung KB harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat
dan diperlukan juga data sebagai dasar perencanaan dan penyusunan kegiatan (baseline data),"
ucapnya.

Di beberapa kabupaten/kota di Indonesia, BKKBN bersama salah satu mitra kerja yaitu Yayasan
Cipta Cara Padu (YCCP) dengan pendekatan Advance Family Planning (AFP) secara aktif
melakukan pendampingan implementasi Program KKBPK.

Menurut Nofrijal upaya perluasan pendampingan ke berbagai daerah akan terus dilakukan, untuk
pelaksanaan Program Penguatan Kampung KB tersebut ditetapkan di 4 kabupaten di 3 provinsi
yaitu Kota Ambon (Provinsi Maluku), Kabupaten Sarolangun (Provinsi Jambi), Kabupaten
Cirebon dan Kabupaten Kuningan (Provinsi Jawa Barat).
ADVERTISEMENT

"Pendampingan tersebut dilakukan secara berjenjang baik di tingkat pusat, provinsi,


kabupaten/kota sampai desa/kelurahan. Kegiatan meliputi pengembangan panduan pengelolaan
Kampung KB, penguatan kapasitas, pengembangan rencana kerja dengan Kampung KB yang
Spesific, Measurable, Attainable, Relevan, Time-Bound (SMART) dan fasilitasi advokasi ke
pemegang kebijakan daerah dan desa," ujar Nofrijal.

Selain itu, Nofrijal mengungkapkan Kampung KB juga merupakan sebuah fokus yang dijadikan
sasaran untuk memadukan program dan kegiatan secara sistematis untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat di tingkat Desa/Kelurahan atau yang setara agar dapat merasakan manfaat dari
pembangunan.

"Kegiatan integrasi Kampung KB bersama mitra kerja ini merupakan kegiatan yang sangat
strategis dan penting karena dapat menghasilkan komitmen, perhatian, rencana kerja, dan
akhirnya implementasi kegiatan untuk masyarakat yang menjadi sasaran lokus Kampung KB.
Dengan demikian, keberadaan Kampung KB akan dapat memberikan manfaat dan meningkatkan
kualitas hidup bagi masyarakat setempat," pungkasnya.

(maf) Kita harus bersama-sama bekerja keras untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di


Kampung KB, dengan sinergitas antar sektor baik di tingkat kabupaten/kota maupun tingkat
kecamatan hingga desa,”katanya.

Diharapkan, ada keterpaduan lintas sektor guna mengisi program-program pembangunan di


Kampung KB baik program KKBPK maupun program lintas sektor lainnya, sehingga tujuan
untuk mensejahterakan masyarakat Maluku secara umum, masyarakat Kota Tual secara khusus,
terlebih khusus masyarakat di kecamatan Dullah Selatan dapat kita wujudkan.(TM02)
Kampung KB adalah satuan wilayah setingkat RW atau dusun yang memiliki kriteria tertentu
dimana terdapat keterpaduan program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan
Keluarga (KKBPK) dan pembangunan sektor terkait yang dilaksanakan secara sistemik dan
sistematis. Kampung KB dicanangkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo di kabupaten
Cirebon Jawa Barat pada tanggal 14 Januari 2016.

kampung KB bukan hanya melibatkan Dinas KB saja, namun juga melibatkan seluruh Dinas
intansi terkait untuk bersama-sama meningkatkan kualitas hidup masyarkat terutama masyarakat
yang berada di daerah-daerah pinggiran, perbatasan, terpencil dan wilayah nelayan.

Ruang lingkup pelaksanaan kampung KB, antara lain Kependudukan, Keluarga Berencana,
Ketahanan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga, serta kegiatan lintas sektor ( bidang
pemukiman, sosial ekonomi, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan
anak). Kampung KB bertujuan untuk : mengentaskan kemiskinan, terbinanya peserta KB aktif,
mengaplikasikan 8 fungsi keluarga, dan koordinasi lintas sektor.

Salah satu contoh kampung KB adalah Kampung KB Calincing yang berada di Dusun
Calingcing Desa Karangpaningal Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis Jawa Barat. Di
kampung KB calingcing terdapat beberapa kegiatan yang sudah berjalan dan dapat dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat. Diantaranya : (1) Bidang Agama, meningkatnya kesadaran
masyarakat dibidang keagamaan seperti Pengajian, shalat berjamaah di mesjid, dan dibentuknya
Ikatan Remaja Mesjid. (2) Bidang Sosial Budaya, yaitu adanya sosialisasi bahasa Ibu kepada
masyarakat. (3) bidang Perlindungan, yaitu adanya fasilitasi dari dinas Catatan Sipil untuk
pembuatan akta kelahiran, KK dan perekaman KTP secara masal. 

Selain itu, Dilakukan pendataan bagi masyarakat kurang mampu yang belum mempunyai KIS
(berkoordinasi dengan Dinas Sosial). (4) Bidang Cinta Kasih yaitu dengan dibuatnya kawasan
kampung ramah anak oleh Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak. (5) Bidang Pendidikan, telah adanya Sudut baca di kampung
KB dan telah mendapat bantuan buku-buku bacaan dari Dinas Perpustakaan dan kearsipan
Daerah Kabupaten Ciamis, Serta dilakukan pendataan bagi anak-anak usia sekolah yang kurang
mampu yang belum mempunyai KIP(kartu Indonesia Pintar).  

(6) Bidang Reproduksi yaitu telah dilaksanakannya sosialisasi kesehatan Reproduksi kepada
remaja oleh Dinas KB dan Dinas Kesehatan serta dibentuknya Pusat Infosrmasi dan Konseling
Remaja (PIK-R) di Kampung KB. (7) Bidang Ekonomi yaitu dibentuknya kelompok UPPKS dan
Kelompok Wanita Tani. (8) Bidang Lingkungan, yaitu dilakukan pemanfaatan pekarangan
rumah, Pengelolaan sampah dimulai dengan pemisahan sampah organik dan anorganik serta di
buatnya Bank sampah yang dikelola oleh remaja pengurus PIK-R di kampung KB. 
Dalam meningkatkan kegiatan di kampung KB, peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk
kesinambungan kegiatan dan tercapainya cita-cita kampung KB sebagai upaya untuk
meningkatan kualitas hidup masyarakat terutama di daerah pinggiran  dan terpencil.

Anda mungkin juga menyukai