W312100011–
Manajemen
Perubahan
Judul Tugas
Tugas 1. Menganalisis Perubahan dan
Mengidentifikasi Analisis SWOT Sebuah Perusahaan.
Abstrak
Jenis Tugas
Individu
Nama Mahasiswa & NIM
1. Nama Lengkap (NIM)
Instruksi Pengumpulan Tugas Setiap mahasiswa tidak boleh memiliki studi kasus perusahaan/organisasi yang sama (buat list di WAG agar tidak terjadi
persamaan).
Kerjakan langsung di dalam lembar RTM ini. Jangan lupa tulis NAMA dan NIM (di bagian Abtsrak).
Jawaban di kerjakan di halaman selanjutnya setelah halaman pertanyaan, gunakan Font Arial 11, Spasi 1.5
Wajib mencantumkan referensi yang digunakan pada daftar pustaka.
Gunakan format APA style untuk menulis referensi.
Unggah tugas langsung pada menu UPLOAD TUGAS BESAR 1 di Pertemuan 5.
Nama File: TB1 Manajemen Perubahan – Nama Mahasiswa
Pernyataan
Saya/ Bank Mandiri yang bertanda tangan di bawah ini memahami bahwa saya/ Bank Mandiri telah membaca dan setuju untuk mematuhi
peraturan UMB tentang plagiarisme dan penjiplakan dan kebijakan dan prosedur di Program Studi. Saya/ Bank Mandiri menyetujui proses
pengecekan laporan sehingga tidak ada unsur plagiarisme atau penjiplakan akademik.
TTD,
Tanda tangan Tanda tangan Tanda tangan
...................................
Febrina Mahliza, S.E.,
................................... ................................... ...................................
Nama Lengkap Nama Lengkap Nama Lengkap
M.Si
Tanda tangan
Bagian ini digunakan untuk memberi umpan balik atau informasi lain:
KRITERIA DAN SKALA PENILAIAN
PROGRAM SARJANA (S1)
Pertanyaan Tugas
Dalam tugas 1 ini Mahasiswa diminta untuk menganalisis sebuah perusahaan yang
melakukan manajemen perubahan. Tugas dikerjakan secara individu.
1. Setelah 5 (lima) tahun Bank Mandiri berdiri dan berjalan sebagai hasil merger ke-
empat Bank Nasional (Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor
mengalamai krisis internal dan eksternal yang cukup kompleks, yang membuat
Mandiri terjungkal akibat kredit macet yang menjulang hingga 25% dengan Laba
pengawasan khusus Bank Indonesia. Lebih 300 pegawai diperiksa pihak berwajib,
2. Tahun 2005 Bank Mandiri mengalami krisis kedua yang disebabkan oleh berbagai
masalah internal dan eksternal yang kompleks. Krisis kedua telah menyebabkan
jatuhnya moral pegawai Bank Mandiri. Lebih dari 300 pegawai diperiksa oleh pihak
pemberitaan yang tidak kondusif atas hasil pemeriksaan BPK. Walhasil NPL Gross
naik menjadi 26,7%, laba bersih pada tahun itu menjadi Rp 603 miliar dan harga
Ada tiga fase dalam transformasi Mandiri. Tahun 2006-2007 Bank Mandiri
melakukan perbaikan dan peletakan pondasi dasar atau back on track. Pertama, untuk
membangun organisasi dan budaya berbasis kinerja, Bank Mandiri melakukan beberapa
hal. Misalnya, implementasi corporate culture yang baru dan organisasi berbasis SBU,
Kedua, menyediaan pelayanan spesifik untuk segmen yang diprioritaskan antara lain
melalui implementasi client service team (SCT) model untuk segmen large corporate,
menerapkan model bisnis segmen komersial yang baru untuk segmen medium dan small
commercial.
NPL melalui berbagai program terobosan. Key indicators dalam fase pertama ini antara lain :
CAR yang solid, penurunan NPL Net kurang dari 5%, peningkatan PPAP Coverage lebih
Fase kedua yakni sekitar 2008-2009 merupakan fase konsolidasi dan menciptakan
momentum atau outperform the market. Dalam fase ini Bank Mandiri mengupayakan untuk
memiliki SDM berkualitas tinggi, menjadi perusahaan sebagai pilihan utama tempat bekerja
dan memiliki program pengembangan SDM yang terbaik. Selain itu, Bank Mandiri juga
melakukan akuisisi specialized bank dan multifinance company, berupaya menjadi pemain
utama segmen komersial melalui penetrasi pasar yang intensif dan dominasi corporate
Bank Mandiri menata ulang program aliansi dengan cara mewujudkan tiga program
aliansi strategis yang memiliki potensi tinggi. Key indicators dalam fase ini adalah
pertumbuhan profitabilitas di atas pasar, ROE 18%-20% dan NIM 5,2%, Cost Eff kurang dari
atau shapping the end. Di fase ini Bank Mandiri melaksanakan akusisi dan integrasi dengan
bank domestik besar, program aliansi berjalan menyeluruh dan menciptakan sinergi antar
segmen. Key indicators-nya adalah dominiasi market share revenue di semua segmen, cost
efficiency kurang dari 45%, dan market capitalization sebesar US$ 10 miliar.
Sejalan dengan proses tranformasi, Bank Mandiri juga melakukan perbaikan dari sisi
visi, misi, corporate value dan code of conduct. Kedua penyempurnaan governance
management dan internal control. Tahap ketiga, governance mechanism yakni pembuatan
charter dan penuangan prinsip GCG dalam setiap kebijakan, penegakan reward and
punishment. Keempat, sosialisasi dan evaluasi, contohnya evaluasi pelaksanaan GCG dan
corporate value di seluruh jajaran organisasi. Tahap terakhir adalah walk the talk, yakni
pelaksanaan prinsip GCG dan corporate value oleh seluruh jajaran organisasi secara
konsisten.
Selain itu, Bank Mandiri melakukan perubahan branding pada tahun 2008. Hal itu
ekternalisasi transformasi Bank Mandiri. Tagline lama yaitu melayani dengan hati, menuju
Krisis kedua menghadapkan Bank Mandiri pada dua pilihan yakni hanya menjadi sebuah
bank besar di Indonesia atau menjadi bank di regional yang disegani kompetitor (regional
champion). Akhirnya, Bank Mandiri memilih jalan yang lebih berat yaitu menjadi Regional
melakukantransformasi dalam berbagai aspek. Ada empat strategi utama transformasi Bank
Mandiri. Pertama soal budaya, Bank Mandiri melakukan restrukturisasi organisasi berbasis
kinerja, penataan ulang PMS, mendorong penerapan standar etika yang tinggi,
dan talent. Kedua, soal pengendalian NPL. Bank Mandiri memfokuskan pada panangan
kredit macet, memperkuat risk management system yang lebih efektif baik front
dan value preposition yang distinctive untuk masing-masing segmen, desain jaringan
distribusi retail yang optimal, mendorong budaya pelayanan dan penjualan serta
pertumbuhan non-organik melalui akuisisi. Strategi ke empat adalah aliansi strategis yakni
pengembangan dan pengelolaan program aliansi antar direktorat atau unit bisnis.
Corporate Culture Bank Mandiri lemah. Paska merger Bank Mandiri telah
merumuskan budaya kerja yaitu 9 Shared Values dan 3 Nos, akan tetapi budaya kerja
tersebut tidak diimplementasikan secara konsisten. Maka dari itu, diperlukan revitalisasi
corporate culture. Budaya perusahaan yang kuat dan diimplementasikan secara konsisten
transformasi. Lima nilai tersebut antara lain : kepercayaan, integritas, profesionalitas, fokus
pada pelanggan, dan kesempurnaan. Bank Mandiri juga menetapkan 10 main acts. Mulai
dari : saling menghargai dan bekerjasama, jujur, tulus, dan terbuka, disiplin, konsisten,
kompeten dan bertanggung jawab, memberikan solusi dan hasil terbaik, inovatif dan
sebagai role model. Jumlah change agent yang sudah dibentuk sampai dengan triwulan I
2012 mencapai 9.466 pegawai atau sekitar 34% dari jumlah pegawai Bank Mandiri. Melalui
berbagai forum dan media untuk memastikan seluruh pegawai memahami dengan baik
Kinerja Bank Mandiri sejak proses transformasi tahun 2005 meningkat signifikan.
Laba bersih terus meningkat dari 2005 hingga kuartal III 2012 yakni Rp 0.6 triliun, Rp 2,4
teriliun, Rp 4,3 triliun, Rp 5,3 triliun, Rp 7,2 triliun, Rp 9,2 triliun, Rp 12,2 triliun, dan Rp 11,1
triliun.
Harga saham terus meningkat. Pada 16 November 2005 saham Bank Mandiri
(BMRI) turun tajam ke level Rp 1.100 per lembar dengan kapitalisasi pasar Rp 21,8 triliun.
Pada 10 Agustus 2012, harga saham BMRI mencapai Rp 8.359 dengan kapitalisasi pasar
Rp 194,04 triliun. Nilai kapitalisasi pasar Bank Mandiri meningkat hampir 9 kali dalam tujuh
tahun terakhir.
transformasi lanjutan 2010-2014. Transformasi bisnis fokus pada 3 area utama yakni :
kapitalisasi pasar lebih dari Rp 225 triliun, revenue market share 14%-16%, ROE lebih dari
A. ANALISIS SWOT
Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
World, App Store, dan Google Play. informasi account atau debit dan
Telepon/Handphone; KartuKredit;
TiketPesawat/KeretaApi; Iklan;
Indonesia.
ekonomi. Secara langsung, financial dari dalam negeri, tetapi dari luar
Bank Mandiri
Bank Mandiri.
B. Matrix SWOT
SO WO
Membuat e-cash yang lebih baik karena kekuatan nasabah untuk memilih
global
STRATEGI ST STRATEGI WT
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2012. Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: Salemba Empat. (Terjemahan)
Pearce, John. A., dan Richard B.Robinson, Jr. 2013. Manajemen Strategis. Jakarta:
Salemba
Empat. (Terjemahan)