Anda di halaman 1dari 27

&

1. Berdiri tegak menghadap kiblat dan Niat

2. Takbiratul Ihram

Mengangkat kedua tangan setinggi pundak atau


telinga, jari-jari direnggangkan, tidak terlalu
terbuka dan tidak dirapatkan dan mengucapkan
‘Allahu Akbar‘ ketika memulai shalat.
3. Bersedekap dan Do’a Istiftah

Meletakkan tangan kanan di atas punggung tangan


kiri, atau di atas pergelangan tangan, atau di atas
lengan. Bersedekap di atas dada paling bawah (uluh
hati), dan membaca do’a istiftah yang berbunyi
sebagai berikut :

ِ‫ﻟ ﱠﻠ ُﮭ ﱠم ﺑَﺎﻋِ دْ َﺑ ْﯾﻧِﻰ َو َﺑﯾْنَ ﺧَ طَ ﺎﯾَﺎىَ َﻛﻣَﺎ ﺑَﺎﻋَ دْ تَ َﺑﯾْنَ ا ْﻟ َﻣﺷْرِ ق‬ ‫ا‬

ُ‫ اﻟ ﱠﻠ ُﮭ ﱠم َﻧ ﱢﻘﻧِﻰ ﻣِنَ اﻟْﺧَ طَ ﺎﯾَﺎ َﻛﻣَﺎ ُﯾ َﻧﻘﱠﻰ اﻟﺛ ْﱠوب‬، ‫ب‬ ِ ِ‫َوا ْﻟﻣَﻐْ ر‬
‫ﮭ ﱠم اﻏْ ﺳِ لْ ﺧَ طَ ﺎﯾَﺎىَ ﺑِﺎ ْﻟﻣَﺎءِ َواﻟ ﱠﺛ ْﻠ ِﺞ َوا ْﻟﺑَرَ ِد‬
ُ ‫ اﻟ ﱠﻠ‬، ِ‫اﻷَ ْﺑﯾَضُ ﻣِنَ اﻟدﱠ ﻧَس‬
Allaah-humma baa-’id bai-nii wa bai-na kha-thaa-yaa-ya
kamaa baa-’ad-ta bai-nal masy-riqi wal magh-rib.
Allaah-humma naqqi-nii min khathaa-yaa-ya kamaa
yunaq-qats-tsaubul ab-ya-dlu minad danasi.
Allaah-hummagh-sil-nii min khathaa-yaa-ya bil maa-i
wats-tsalji wal baradi.

“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku


sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur
dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku
sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran.
Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air
dingin”
(HR.Bukhari 2/182, Muslim 2/98)
3. Bersedekap dan Do’a Istiftah

Allaahu akbar wajahtu lilladzii fathorassas samawaati wal


ardha haniifam muslimaa wa maa anaa minal musyrikiin.
Inna sholatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillahi
rabbil ‘aalamiin laa syariika lahu wa bidzaalika umirtu wa
anaa awalul muslimin. Allahumma antal maliku laa ilaha
illaa anta subhaanaka wa bihamdika .
“Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit
dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk
orang yang musyrik. Sesungguhnya shalatku, sembelihanku,
hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb
semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu aku
patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku
berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah
yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha
Terpuji”.
(HR. An Nasa-i, 1/143. Di shahihkan Al Albani dalam Sifatu Shalatin Nabi 1/251)
3. Bersedekap dan Do’a Istiftah

3
‫ﺳﺑْﺣَ ﺎ َﻧ َك اﻟ ﱠﻠ ُﮭ ﱠم َوﺑِﺣَ ﻣْ ِد َك َﺗﺑَﺎرَ َك اﺳْ ُﻣ َك َوﺗَﻌَ ﺎﻟَﻰ ﺟَ ﱡد َك َو َﻻ إِ َﻟ َﮫ ﻏَ ْﯾ ُر َك‬
ُ

Subhanaka alloohumma wa bihamdika tabaarakasmuka


wa ta’aala jadduka wa laa ilaha ghoiruka

“Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan


memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau.
Tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau”

(HR.Abu Daud 1/124, An Nasa-i, 1/143, At Tirmidzi 2/9-10, Ad Darimi 1/282,


Ibnu Maajah 1/268. Dari sahabat Abu Sa’id Al Khudri)

‫ﷲ ﺑُﻛْ رَ ًة َوأَﺻِ ًﯾﻼ‬


ِ َ‫ﺳﺑْﺣَ ﺎن‬
ُ ‫ َو‬،‫ َواﻟْﺣَ ﻣْ ُد ِ ﱠ ِ َﻛﺛِﯾرً ا‬،‫ﷲُ أَﻛْ َﺑ ُر َﻛﺑِﯾرً ا‬
Allohu akbar kabiiroo, wal hamdulillahi katsiiroo, wa
subhanallohi bukrotaw wa ashiilaa.

“Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah
dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan
petang”
(HR. Muslim 2/99)

5
‫اﻟْﺣَ ﻣْ ُد ِ ﱠ ِ ﺣَ ﻣْ دًا َﻛﺛِﯾرً ا طَ ﱢﯾﺑًﺎ ُﻣﺑَﺎرَ ﻛًﺎ ﻓِﯾ ِﮫ‬
Alhamdulillahi hamdan katsiiron thoyyiban mubaarokan fiihi

“Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, pujian


yang terbaik dan pujian yang penuh keberkahan di dalamnya”
(HR. Muslim 2/99).
3. Membaca Isti’adzah & al-Fatihah

ِ‫ﺷﯾْطَ ﺎ ِن اﻟرﱠ ﺟِﯾم‬


‫أَﻋُو ُذ ِﺑﺎ َ ﱠ ِ ﻣِنَ اﻟ ﱠ‬
/a’uudzubillaahi minas syaithaanir rajiim/
“aku memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk”

1. Bismillaahir rahmaanir rahiim


2. Alhamdulillaahi rabbil ’aalamiin
3. Arrahmaanirrahiim
4. Maaliki yawmiddiin
5. Iyyaakana’budu wa-iyyaakanasta’iin
6. Ihdinaashshiraathal mustaqiim
7. Shiraathalladziinaan’amta’alayhim
ghayrilmaghdhuubi’alayhim walaadhdhaalliin
1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
4. Pemilik hari pembalasan.
5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada
Engkaulah kami mohon pertolongan.
6. Tunjukilah kami jalan yang lurus
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya;
bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka
yang sesat.

Setelah itu membaca ayat al-Qur’an


4. RUKU

Selesai membaca surat, kemudian takbir intiqal, kedua


tangan diangkat sambil
membaca "Allahuu Akbar" lalu Ruku' (punggung dan
kepala sama rata) dan kedua tangan memegang lutut
sambil membaca:

1 ‫ اﻟ ﱠﻠ ُﮭ ﱠم اﻏﻔِر ﻟﻲ‬،َ‫ﺳُﺑﺣﺎ َﻧ َك اﻟ ﱠﻠ ُﮭ ﱠم رَ ﺑﱠﻧﺎ وﺑِﺣَ ﻣ ِدك‬


/subhaanakallohumma robbanaa wa bihamdika,
allohummaghfirli/
“Maha Suci Allah, Rabb kami, segala puji bagiMu. Ya
Allah ampuni dosaku”
(HR. Al Bukhari 817).

Atau
2
(ً ‫ﺳﺑﺣﺎن رﺑﻲ اﻟﻌظﯾم وﺑﺣﻣده )ﺛﻼﺛﺎ‬
/subhaana robbiy al ‘azhimi wa bi hamdihi/ 3x
“Maha suci Allah yang Maha Agung dan segala puji
bagiMu”
(HR. Abu Daud 870, Al Bazzar 7/322, dishahihkan Al Albani
dalam Shifat Shalat Nabi, 133).

Atau

3
(ً ‫ﺳُﺑﺣﺎنَ رﺑﱢﻲَ اﻟﻌَ ظﯾمِ )ﺛﻼﺛﺎ‬
/subhaana robbiy al ‘azhim/ 3x
“Maha suci Allah yang Maha Agung”
(HR. Abu Daud 874, An Nasa’i 1144, dishahihkan Al Albani dalam
Ashl Shifat Shalat Nabi, 1/268).
5. I’TIDAL (Bangkit dari ruku’)

Bangkit dari ruku' dengan mengangkat kedua


tangan setinggi telinga/bahu, sambil
membaca:

‫ﺳﻣِﻊَ ﷲُ ﻟِﻣَن ﺣﻣِدَ ه‬


/sami’allahu liman hamidah/
Allah Maha Mendengar bagi yang memujiNya
(Ketika menjadi Makmum tidak perlu membacanya)

1 Kemudian berdiri tegak tangan dilepas dan membaca:

َ‫ و ِﻣلْءَ ﻣﺎ ﺷِ ﺋت‬،‫اﻷرض‬
ِ َ‫ و ِﻣلْء‬،ِ‫ ِﻣلْءَ اﻟﺳﱠ ﻣوات‬،ُ‫اﻟﻠﮭ ﱠم رﺑﱠﻧﺎ ﻟك اﻟﺣﻣد‬
‫ﻣِن ﺷﻲءٍ ﺑﻌ ُد‬
/Allohumma robbanaa lakal hamdu mil-as
samaawaati wa mil-al ardhi wa mil-a maa syi’ta min
syai-in ba’du/
Ya Allah segala puji bagi-Mu, pujian sepenuh langit,
sepenuh bumi, sepenuh apa yang Engkau inginkan
lebih dari itu semua
(HR. Muslim no. 476).
Atau
2 ‫اﻟﻠﮭ ﱠم رﺑﱠﻧﺎ ﻟك اﻟﺣﻣ ُد‬
/Allahumma rabbanaa lakal hamdu/
Ya Allah Tuhan kami, segala puji hanya bagiMu.
(HR. Bukhari no. 796 & Muslim no. 409)

Atau
3
‫رﺑﱠﻧﺎ وﻟك اﻟﺣﻣ ُد ﺣﻣدًا ﻛﺛﯾرً ا ط ﱢﯾﺑًﺎ ﻣﺑﺎرَ ﻛًﺎ ﻓﯾﮫ‬
/robbanaa walakal hamdu, hamdan katsiiron
mubaarokan fiihi/
segala puji hanya bagiMu yaa Rabb. Pujian yang
banyak, yang baik lagi penuh keberkahan.
(HR. Bukhari no. 799)
6. SUJUD PERTAMA

Dilanjutkan dengan sujud di atas tujuh


anggota badan (kening beserta hidung,
kedua telapak tangan, kedua lutut, dan
kedua ujung kaki sambil
membaca "Allahu Akbar" serta kedua
telapak tangan sejajar dengan bahu lalu
membaca:

‫ اﻟ ﱠﻠ ُﮭ ﱠم اﻏﻔِر ﻟﻲ‬،َ‫ﺳُﺑﺣﺎ َﻧ َك اﻟ ﱠﻠ ُﮭ ﱠم رَ ﺑﱠﻧﺎ وﺑِﺣَ ﻣ ِدك‬


1 /subhaanakallohumma robbanaa wa bihamdika,
allohummaghfirli/
“Maha Suci Allah, Rabb kami, segala puji bagiMu. Ya
Allah ampuni dosaku”
(HR. Al Bukhari & Muslim).
Atau

2
‫ﺳُﺑﺣﺎنَ رﺑﱢﻲَ اﻷﻋﻠﻰ‬
/Subhana rabbiyal a’la/
Maha suci Allah Tuhan Yang Maha Tinggi
HR. Ahmad no. 3514)

Atau

3
‫ح‬
ِ ‫ ربﱡ اﻟﻣﻼﺋﻛ ِﺔ واﻟرﱡ و‬، ٌ‫ح ﻗُدﱡوس‬
ٌ ‫ﺳﺑﱡو‬
ُ
Subbuuhun quddusun rabbul malaaikati war ruuh
“Maha Suci dan Maha Mulia, Rabb malaikat dan Jibril”
(HR. Muslim no. 487)

Dianjurkan Memperbanyak Doa ketika Sujud


7. Duduk Diantara Dua Sujud

Setelah sujud dilanjutkan dengan


membaca "Allahuu Akbar" dan duduk
antara dua
sujud (Iftirosy), yaitu membentangkan
punggung kaki kiri di lantai dan
mendudukinya, lalu kaki kanan
ditegakkan dan jari-jarinya menghadap
kiblat membaca:

1
‫ربﱢ اﻏﻔِر ﻟﻲ وارﺣَ ﻣﻧﻲ واﺟﺑُرﻧﻲ وارزُﻗﻧﻲ وارﻓَﻌﻧﻲ‬
Robbighfirlii warahmnii, wajburnii, warzuqnii,
warfa’nii
Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah
aku, berilah rezeki dan tinggikanlah derajatku)”
(HR. Ibnu Majah no.740)

Atau
2
‫اﻟﻠﱠﮭ ﱠم اﻏﻔِر ﻟﻲ وارﺣَ ﻣﻧﻲ واﺟﺑُرﻧﻲ واھدِﻧﻲ وارزُﻗﻧﻲ‬
Allohummaghfirli warahmnii, wajburnii, wahdini,
warzuqnii

Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah


aku, berilah aku petunjuk, dan berilah rezeki.
(HR. At Tirmidzi no.284)

Atau

3
‫ َوارْ ُز ْﻗﻧِﻲ‬، ْ‫ َوﻋَ ﺎﻓِﻧِﻲ‬، ْ‫ َوارْ ﺣَ ﻣْ ﻧِﻲ‬، ْ‫اَﻟ ّﻠ ُﮭ ﱠم اﻏْ ﻔِرْ ﻟِﻲ‬
“Allahummaghfirlii warahmnii, wa’aafini, warzuqnii“

Ya Allah ampunilah aku, rahmatilah aku, maafkanlah


aku, berilah aku rezeki.
(dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Targhib, 1562)
8. SUJUD KEDUA

Setelah duduk di antara dua sujud


membaca "Allahuu Akbar" lalu sujud seperti
sujud pertama dan membaca
sebagaimana sujud pertama :

‫ اﻟ ﱠﻠ ُﮭ ﱠم اﻏﻔِر ﻟﻲ‬،َ‫ﺳُﺑﺣﺎ َﻧ َك اﻟ ﱠﻠ ُﮭ ﱠم رَ ﺑﱠﻧﺎ وﺑِﺣَ ﻣ ِدك‬


1 /subhaanakallohumma robbanaa wa bihamdika,
allohummaghfirli/
“Maha Suci Allah, Rabb kami, segala puji bagiMu. Ya
Allah ampuni dosaku”
(HR. Al Bukhari & Muslim).
Atau

2
‫ﺳُﺑﺣﺎنَ رﺑﱢﻲَ اﻷﻋﻠﻰ‬
/Subhana rabbiyal a’la/
Maha suci Allah Tuhan Yang Maha Tinggi
HR. Ahmad no. 3514)

Atau

3
‫ح‬
ِ ‫ ربﱡ اﻟﻣﻼﺋﻛ ِﺔ واﻟرﱡ و‬، ٌ‫ح ﻗُدﱡوس‬
ٌ ‫ﺳﺑﱡو‬
ُ
Subbuuhun quddusun rabbul malaaikati war ruuh
“Maha Suci dan Maha Mulia, Rabb malaikat dan Jibril”
(HR. Muslim no. 487)

Dianjurkan Memperbanyak Doa ketika Sujud


9. Duduk Tasyahud Awal

Duduk tasyahud awal adalah duduk


antara dua sujud (Iftirosy), yaitu
membentangkan punggung kaki kiri di
lantai dan mendudukinya, lalu kaki kanan
ditegakkan dan jari-jarinya menghadap
kiblat. Meletakkan tangan di atas paha.

Jari Kanan
Memberikan isyarat jari dengan
menggengam dua jari kanan (kelingkling
& jari manis), dan membentuk lingkaran
dengan dua jari lainnya (jempol & jari
tengah) serta berisyarat dengan jari
telunjuk kemudian membaca :

Jari Kiri

Jari kiri membentang ke arah kiblat di atas


paha kiri

Para ulama khilaf mengenai kapan mulai berisyarat dengan jari telunjuk dalam
beberapa pendapat:
● Hanafiyah berpendapat bahwa dimulai sejak ucapan “laailaaha illallah”
● Malikiyyah berpendapat bahwa dimulai sejak awal tasyahud hingga akhir
● Syafi’iyyah berpendapat bahwa dimulai sejak “illallah”
● Hanabilah berpendapat bahwa dimulai sejak ada kata “Allah”

Dibolehkan juga sambil menggerak-gerakkan jari telunjuk saat berisyarat dengan


catatan gerakan yang sewajarnya..

Semua Insya Allah boleh diamalkan.

Allahu ‘alam.
10. Bacaan Tasyahud Awal

‫ اَﻟﺳﱠ َﻼ ُم ﻋَ َﻠ ْﯾ َك‬، ُ‫ اﻟﺻَ ﻠ ََواتُ اﻟطﱠ ﱢﯾﺑَﺎت‬، ُ‫اَﻟ ﱠﺗ ِﺣﯾَﺎتُ اﻟ ُﻣﺑَﺎرَ ﻛَﺎت‬
‫اﻟﺳﱠﻼ ُم ﻋَ ﻠَﯾﻧَﺎ َوﻋَ ﻠَﻰ ﻋِ ﺑَﺎ ِد‬
َ ،ُ‫ﷲ َوﺑَرَ ﻛَﺎ ُﺗﮫ‬
ِ ‫أ ﱡﯾﮭَﺎ اﻟ ﱠﻧﺑِﻲﱡ َورَ ﺣْ َﻣ ُﺔ‬
‫ﺷ َﮭ ُد أنﱠ ﻣُﺣَ ﱠﻣدًا‬ ْ َ‫ َوأ‬،‫ﺷ َﮭ ُد أَن ﱠﻻ إِ َﻟ َﮫ إ ِّﻻ ﷲ‬
ْ َ‫ أ‬،‫ﷲ اﻟﺻَ ﺎﻟِﺣِﯾن‬ ِ
‫رَ ﺳ ُْول ُ ﷲ‬
“At tahiyaatu mubaarokaatu sholawaatu thoyyibaatu lillah,
Assalamu ‘alaika ayyuhannabiyyu wa rohmatullahi
wabarokaatuh, Assalamu’alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillahi shoolihiin,
Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan
rasuulullah.”

Segala ucapan selamat, shalawat, dan kebaikan hanya milik Allah.


Mudah-mudahan shalawat dan salam terlimpahkan kepadamu
wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barakah-Nya.
Mudah-mudahan shalawat dan salam terlimpah pula kepada kami
dan kepada seluruh hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa
tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah,
dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya dan
utusan-Nya
(HR. Muslim no. 403)

Atau
10. Bacaan Tasyahud Awal

‫ اﻟﺳﱠ َﻼ ُم ﻋَ َﻠ ْﯾ َك أ ﱡﯾﮭَﺎ اﻟ ﱠﻧﺑِﻲﱡ‬، ُ‫ﺻﻠ ََواتُ َواﻟطﱠ ﱢﯾﺑَﺎت‬


‫اﻟ ﱠﺗ ِﺣﯾَﺎتُ ِ ﱠ ِ َواﻟ ﱠ‬
، َ‫ﷲ اﻟﺻﱠﺎﻟِ ِﺣﯾْن‬ ِ ‫ اَﻟﺳﱠ ﻼَ ُم ﻋَ َﻠ ْﯾﻧَﺎ َوﻋَ ﻠَﻰ ﻋِ ﺑَﺎ ِد‬،ُ‫ﷲ َوﺑَرَ ﻛَﺎ ُﺗﮫ‬ِ ‫َورَ ﺣْ َﻣ ُﺔ‬
‫ﺷ َﮭ ُد أَنﱠ ﻣُﺣَ ﱠﻣدًا ﻋَ ْﺑ ُدهُ َورَ ﺳ ُْوﻟُ ُﮫ‬
ْ َ‫ َوأ‬،ُ‫ﺷ َﮭ ُد أَنْ َﻻ إِ َﻟ َﮫ إ ﱠِﻻ ﷲ‬
ْ َ‫أ‬
At tahiyyaatu lillaah was shalawaatu wat thayyibaatu. As
salaamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warahmatullah
wabarakaatuh. As salaamu ‘alainaa wa ‘ala ibaadillahis
shaalihiin. Asyhadu an laailaaha illallah, wa asy-hadu anna
muhammadan abduhu wara suuluh

Segala ucapan selamat, salawat, dan kebaikan hanya milik Allah.


Mudah-mudahan salawat serta salam terlimpahkan kepadamu
wahai engkau wahai Nabi beserta rahmat Allah dan berkah-Nya.
Mudah-mudahan salawat dan salam terlimpahkan pula kepada
kami dan kepada seluruh hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi
bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan
Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba-Nya
dan utusan-Nya.
(HR. Bukhari no. 1202, Muslim no. 402)

Atau
10. Bacaan Tasyahud Awal

‫اَﻟ ﱠﺗ ِﺣﯾَﺎتُ اﻟ ﱠط ﱢﯾﺑَﺎتُ اﻟﺻﱠ ﻠ ََواتُ اﻟﺳ َﱠﻼ ُم ﻋَ َﻠ ْﯾ َك أ ﱡﯾﮭَﺎاﻟ ﱠﻧﺑِﻲﱡ َورَ ﺣْ َﻣ ُﺔ‬
‫ﺷ َﮭ ُد أَن‬ ْ َ‫ أ‬، َ‫ﷲ اﻟﺻﱠ ﺎﻟِﺣِﯾن‬ ِ ‫ اﻟﺳﱠ ﻼَ ُم ﻋَ َﻠ ْﯾﻧَﺎ َوﻋَ ﻠَﻰ ﻋِ ﺑَﺎ ِد‬،‫ﷲ َوﺑَرَ ﻛَﺎﺗُﮫ‬
ِ
‫ﺷ َﮭ ُد أَن ﻣُﺣَ ﱠﻣدًا ﻋَ ْﺑ ُدهُ وُ رَ ﺳ ُْوﻟُ ُﮫ‬
ْ َ‫ َوأ‬،‫ﱠﻻ إِ َﻟ َﮫ إ ِّﻻ ﷲ‬
At tahiyyat at thayyibat ash shalawaatu lillah, As salaamu
‘alaika ayyuhannabiyyu wa rahmatullah wabarakatuh, As
salaamu ‘alaina wa ‘alaa ibaadillahish shalihin. Asy-hadu an laa
ilaaha illallah wa asy-hadu anna muhammadan rasuulullah.

Segala penghormatan, kebaikan dan shalawat hanya milik Allah.


Mudah-mudahan salam terlimpahkan kepadamu wahai Nabi
beserta rahmat Allah dan barakah-Nya. Mudah-mudahan salam
terlimpah pula kepada kami dan kepada seluruh hamba Allah
yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang
berhak disembah melainkan Allah, dan aku bersaksi bahwa
Muhammad itu adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.
(HR. Muslim no. 404)
11. Duduk Tasyahud Akhir

Duduk tasyahud akhir dilakukan setelah


sujud kedua pada rakaat paling akhir
dalam shalat dinamakan duduk Tawaruk,
yaitu duduk di lantai, kedua kaki
diletakkan di sebelah kanan pinggang,
kaki kiri dibentangkan lalu kaki kanan
ditegakkan dan jari-jarinya menghadap
kiblat. Meletakkan tangan di atas paha.

Jari Kanan

Memberikan isyarat jari dengan


menggengam dua jari kanan (kelingkling
& jari manis), dan membentuk lingkaran
dengan dua jari lainnya (jempol & jari
tengah) serta berisyarat dengan jari
telunjuk kemudian membaca :

Jari Kiri

Jari kiri membentang ke arah kiblat di atas


paha kiri

Para ulama khilaf mengenai kapan mulai berisyarat dengan jari telunjuk dalam
beberapa pendapat:
● Hanafiyah berpendapat bahwa dimulai sejak ucapan “laailaaha illallah”
● Malikiyyah berpendapat bahwa dimulai sejak awal tasyahud hingga akhir
● Syafi’iyyah berpendapat bahwa dimulai sejak “illallah”
● Hanabilah berpendapat bahwa dimulai sejak ada kata “Allah”

Dibolehkan juga sambil menggerak-gerakkan jari telunjuk saat berisyarat dengan


catatan gerakan yang sewajarnya..

Semua Insya Allah boleh diamalkan.

Allahu ‘alam
12. Bacaan Tasyahud Akhir

Bacaan tasyahud akhir sama dengan bacaan tasyahud awal


hanya saja ada tambahan shalawat. Berikut bacaan shalawat :
‫ ﻛﻣﺎ ﺻ ﱠﻠﯾْتَ ﻋﻠﻰ‬،ٍ‫ وﻋﻠﻰ آلِ ﻣﺣ ﱠﻣد‬،ٍ‫اﻟﻠﮭ ﱠم ﺻل ﱢ ﻋﻠﻰ ﻣﺣ ﱠﻣد‬
،ٍ‫ اﻟﻠﮭ ﱠم ﺑﺎرِ كْ ﻋﻠﻰ ﻣﺣ ﱠﻣد‬،ٌ‫ إﻧﱠك ﺣﻣﯾ ٌد ﻣﺟﯾد‬،َ‫آلِ إﺑراھﯾم‬
‫ إﻧﱠك ﺣﻣﯾ ٌد‬،َ‫ ﻛﻣﺎ ﺑﺎرَ ﻛْتَ ﻋﻠﻰ آلِ إﺑراھﯾم‬،ٍ‫وﻋﻠﻰ آلِ ﻣﺣ ﱠﻣد‬
‫ﻣﺟﯾ ٌد‬
Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad
kamaa shalayta ‘ala aali Ibrahim, innaka hamiidum majiid.
Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhamamd
kamaa baarakta ‘ala aali Ibrahim, innaka hamiidum majid

Ya Allah semoga shalawat terlimpah kepada Muhammad dan


keluarga Muhammad, sebagaimana shalawat terlimpah kepada
Ibrahim dan keluarga Ibrahim,Engkau Maha Terpuji lagi Maha
Mulia.Ya Allah semoga keberkahan terlimpah kepada Muhammad
dan keluarga Muhammad, sebagaimana engkau berkahi Ibrahim
dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi
Maha Mulia
(HR. Bukhari no. 6357, Muslim no. 406)

Kemudian membaca do’a sebelum salam


13. Do’a Sebelum Salam

. ِ‫ب اﻟﻘﺑر‬ِ ‫ وﻣن ﻋذا‬. ‫ب ﺟﮭﻧ َم‬ ِ ‫اﻟﻠﮭم ! إﻧﻲ أﻋو ُذ ﺑك ﻣن ﻋذا‬
ِ‫ وﻣن ﺷرﱢ ﻓﺗﻧ ِﺔ اﻟﻣﺳﯾ ِﺢ اﻟدﺟﺎل‬. ‫ت‬ِ ‫وﻣن ﻓﺗﻧ ِﺔ اﻟﻣﺣﯾﺎ واﻟﻣﻣﺎ‬
Allahumma inni a’udzubika min ‘adzabi jahannam, wamin
‘adzabil qabri, wamin fitnatil mahyaa wal mamaat, wamin
syarri fitnatil masiihid dajjaal

Ya Allah, aku memohon perlindunganMu dari adzab neraka


Jahannam, dari adzab kubur, dari fitnah orang yang hidup dan
juga orang yang sudah mati, dan dari keburukan fitnah Al Masih
Ad Dajjal.
(HR. Muslim no. 588)

Kemudian salam ke kanan dan ke kiri dengan membaca

‫ﷲ‬
ِ ‫اﻟﺳﱠ ﻼ ُم ﻋﻠﯾﻛُم ورﺣﻣ ُﺔ ﱠ‬ ‫ﷲ‬
ِ ‫اﻟﺳﱠ ﻼ ُم ﻋﻠﯾﻛُم ورﺣﻣ ُﺔ ﱠ‬
Assalamu’alaikum Warahmatullahi. Assalamu’alaikum Warahmatullahi.

Tanpa harus
mengusapkan
wajah dengan
tangan
14. Cara Duduk Tasyahud Jika Satu Tasyahud
Duduk IFTIRASY Jari Kanan

Duduk TAWARUK Jari Kiri

Para ulama khilaf dalam dua pendapat:

Pendapat pertama, duduk dengan cara tawarruk. Ini adalah pendapat Syafi’iyyah
dan Malikiyyah. Dalil mereka adalah riwayat Abu Humaid yang terdapat lafadz:
‫ وﻗﻌَ د ﻋﻠﻰ ﺷِ ﻘﱢﮫ ﻣﺗورﱢ ﻛًﺎ ﺛم‬،‫ أﺧﱠ رَ رِ ﺟْ ﻠَﮫ اﻟﯾُﺳرى‬،ُ‫ت اﻟرﱠ ﻛﻌ ُﺔ اﻟﺗﻲ ﺗﻧﻘﺿﻲ ﻓﯾﮭﺎ اﻟﺻﱠﻼة‬
ِ ‫ﺣﺗﱠﻰ إذا ﻛﺎﻧ‬
‫ﺳﻠﱠ َم‬
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika sudah sampai pada rakaat terakhir salat,
beliau menjulurkan kaki kirinya dan duduk langsung di lantai dalam keadaan
tawarruk, kemudian salam”

Pendapat kedua: duduk dengan cara iftirasy. Ini adalah pendapat Hanabilah dan
Hanafiyah, juga dikuatkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dan
Syaikh Abdul Aziz bin Baz. Dalilnya hadis Abu Humaid riwayat Bukhari – Muslim di
atas:
‫ وﻧﺻب اﻟﯾﻣﻧﻰ‬،‫ﻓﺈذا ﺟﻠس ﻓﻲ اﻟرﻛﻌﺗﯾن ﺟﻠس ﻋﻠﻰ رﺟﻠٌﮫ اﻟﯾﺳرى‬
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika duduk dalam salat di dua rakaat pertama
beliau duduk di atas kaki kirinya dan menegakkan kaki kanan”
Dikuatkan dengan riwayat dari Aisyah radhiallahu’anha:
‫ وﯾﻧﺻبُ رِ ﺟﻠَﮫ اﻟﯾُﻣﻧَﻰ‬،‫ وﻛﺎن ﯾﻔرشُ رِ ﺟﻠَﮫ اﻟﯾُﺳرَ ى‬،َ‫وﻛﺎن ﯾﻘو ُل ﻓﻲ ﻛ ﱢل رﻛﻌﺗﯾن اﻟﺗﺣﯾﺔ‬
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di setiap dua rakaat beliau mengucapkan
tahiyyah (tasyahud). Dan beliau membentangkan kaki kirinya dan menegakkan
kaki kanannya.” (HR. Muslim no. 498)

Maka pendapat kedua ini nampaknya yang lebih rajih, wallahu a’lam.
Berzikir setelah
salam
15. Dzikir-Dzikir Setelah Salam

1 (3x) ‫ﷲ‬
َ ‫أَﺳْ ﺗَﻐْ ِﻔ ُر‬
Astagh-firullah 3x
Aku mohon ampunan kepada Allah,” (3x).

ِ‫ َﺗﺑَﺎرَ ﻛْ تَ ﯾَﺎ ذَ ا اﻟْﺟَ ﻼَلِ َو ْاﻹِﻛْرَ ام‬،ُ‫ َو ِﻣﻧْكَ اﻟ ﱠﺳﻼَم‬،ُ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أَﻧْتَ اﻟ ﱠﺳﻼَم‬
Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarokta yaa dzal
jalaali wal ikrom.

Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dariMu keselamatan,


Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Pemilik Keagungan dan
Kemuliaan.
(HR. Muslim no. 591)

،ُ‫ك َو َﻟ ُﮫ اﻟْﺣَ ْﻣ ُد َوھ َُو ﻋَ ﻠَﻰ ُﻛ ﱢل ﺷَﻲْ ٍء َﻗ ِد ْﯾر‬ ُ ‫ َﻟ ُﮫ ا ْﻟ ُﻣ ْﻠ‬،ُ‫ﻻَ إِﻟَـ َﮫ إِﻻﱠ ﷲُ َوﺣْ دَ هُ ﻻَ ﺷَرِ ﯾْكَ َﻟﮫ‬
‫ َوﻻَ َﯾ ْﻧ َﻔ ُﻊ ذَ ا اﻟْﺟَ ﱢد ِﻣﻧْكَ اﻟْﺟَ ﱡد‬، َ‫ َوﻻَ ﻣُﻌْ طِ ﻲَ ﻟِﻣَﺎ َﻣﻧَﻌْ ت‬، َ‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم ﻻَ ﻣَﺎﻧِﻊَ ﻟِﻣَﺎ أَﻋْ طَ ﯾْت‬
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul
hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Allahumma laa maani’a limaa a’thoyta wa laa mu’thiya limaa
mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

Tiada Rabb yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya puji dan bagi-Nya kerajaan. Dia Maha Kuasa
atas segala sesuatu.
Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada
yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan
kemuliaan itu bagi pemiliknya (selain iman dan amal shalihnya yang
menyelamatkan dari siksaan). Hanya dari-Mu kekayaan dan kemuliaan.
(HR. Bukhari no. 844 dan Muslim no. 593.)
15. Dzikir-Dzikir Setelah Salam
3

‫ك َو َﻟ ُﮫ اﻟْﺣَ ﻣْ ُد َوھ َُو ﻋَ ﻠَﻰ ُﻛ ﱢل ﺷَﻲْ ٍء‬ ُ ‫ َﻟ ُﮫ ا ْﻟ ُﻣ ْﻠ‬،ُ‫ﻻَ إِﻟَـ َﮫ إِﻻﱠ ﷲُ َوﺣْ دَ هُ ﻻَ ﺷَرِ ﯾْكَ َﻟﮫ‬
‫ َﻟ ُﮫ اﻟﻧﱢﻌْ َﻣ ُﺔ َو َﻟ ُﮫ‬،ُ‫ َوﻻَ ﻧَﻌْ ُﺑ ُد إِﻻﱠ إِﯾﱠﺎه‬،ُ‫ ﻻَ إِﻟَـ َﮫ إِﻻﱠ ﷲ‬،ِ ‫ ﻻَ ﺣَ ْو َل َوﻻَ ﻗُوﱠ َة إِﻻﱠ ﺑِﺎ‬.ُ‫َﻗ ِد ْﯾر‬
َ‫ ﻻَ إِﻟَـ َﮫ إِﻻﱠ ﷲُ ﻣُﺧْ ﻠِﺻِ ﯾْنَ َﻟ ُﮫ اﻟ ﱢدﯾْنَ َوﻟ َْو ﻛَرِ َه ا ْﻟﻛَﺎ ِﻓر ُْون‬، ُ‫ا ْﻟﻔَﺿْ ُل َو َﻟ ُﮫ اﻟ ﱠﺛﻧَﺎ ُء اﻟْﺣَ ﺳَ ن‬
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa
‘ala kulli syai-in qodiir.
Laa hawla wa laa quwwata illa billah. Laa ilaha illallah wa laa na’budu illa
iyyaah. Lahun ni’matu wa lahul fadhlu wa lahuts tsanaaul hasan.
Laa ilaha illallah mukhlishiina lahud diin wa law karihal kaafiruun.

“Tiada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah, Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia Mahakuasa atas segala
sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tiada
Rabb (yang hak disembah) kecuali Allah. Kami tidak menyembah kecuali
kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah dan pujaan yang baik. Tiada Rabb (yang
hak disembah) kecuali Allah, dengan memurnikan ibadah kepadaNya, sekalipun
orang-orang kafir sama benci.”
(HR. Muslim no. 594)
4

(× 33) ‫َﷲُ أَﻛْ َﺑ ُر‬ (× 33) ِ ‫اَﻟْﺣَ ْﻣ ُد ِ ﱠ‬ (× 33) ‫ﷲ‬


ِ َ‫ﺳﺑْﺣَ ﺎن‬
ُ
Allahu akbar (33 x) Al hamdulillah (33x) Subhanallah (33x)
Allah Maha Besar (33 x) Segala puji bagi Allah (33 x) Maha Suci Allah (33 x)

‫ك َو َﻟ ُﮫ اﻟْﺣَ ﻣْ ُد َوھ َُو ﻋَ ﻠَﻰ ُﻛ ﱢل ﺷَﻲْ ٍء َﻗ ِد ْﯾ ُر‬


ُ ‫ َﻟ ُﮫ ا ْﻟ ُﻣ ْﻠ‬،ُ‫ﻻَ إِﻟَـ َﮫ إِﻻﱠ ﷲُ َوﺣْ دَ هُ ﻻَ ﺷَرِ ﯾْكَ َﻟﮫ‬
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul
hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.

Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa
atas segala sesuatu.
(HR. Muslim no. 597)
15. Dzikir-Dzikir Setelah Salam
5
Membaca surat Al-Ikhlas,

‫ﻗُلْ ھ َُو ٱ ﱠ ُ أَﺣَ ٌد‬


qul huwallāhu aḥad
1. Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.
‫ٱ ﱠ ُ ٱﻟﺻﱠ َﻣ ُد‬
allāhuṣ-ṣamad
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
ْ‫َﻟ ْم َﯾﻠِدْ َو َﻟ ْم ﯾُوﻟَد‬
lam yalid wa lam yụlad
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
‫َو َﻟ ْم َﯾﻛُن ﱠﻟﮫُۥ ُﻛﻔ ًُوا أَﺣَ ٌۢد‬
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.

Membaca surat Al-Falaq

ِ‫ﻗُلْ أَﻋُو ُذ ﺑِرَ بﱢ ٱ ْﻟ َﻔﻠَق‬


qul a'ụżu birabbil-falaq
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
َ‫ﻣِن ﺷَرﱢ ﻣَﺎ ﺧَ ﻠَق‬
min syarri mā khalaq
2. dari kejahatan makhluk-Nya,
َ‫َوﻣِن ﺷَرﱢ ﻏَ ﺎﺳِ قٍ إِذَ ا َوﻗَب‬
wa min syarri gāsiqin iżā waqab
3. dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
‫ت ﻓِﻰ ٱ ْﻟ ُﻌ َﻘ ِد‬
ِ ‫َوﻣِن ﺷَرﱢ ٱﻟ ﱠﻧ ﱠٰﻔ َٰﺛ‬
wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad
4. dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada
buhul-buhul,
َ‫َوﻣِن ﺷَرﱢ ﺣَ ﺎﺳِ ٍد إِذَ ا ﺣَ ﺳَ د‬
wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
5. dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.
15. Dzikir-Dzikir Setelah Salam
5
Membaca surat An-Naas,

ِ‫ﻗُلْ أَﻋُو ُذ ﺑِرَ بﱢ ٱﻟﻧﱠﺎس‬


qul a'ụżu birabbin-nās
1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia.
ِ‫َﻣﻠِكِ ٱﻟﻧﱠﺎس‬
malikin-nās
2. Raja manusia.
ِ‫إِ َٰﻟ ِﮫ ٱﻟﻧﱠﺎس‬
ilāhin-nās
3. Sembahan manusia.
ِ‫ﻣِن ﺷَرﱢ ٱﻟ َْوﺳْ َواسِ ٱﻟْﺧَ ﻧﱠﺎس‬
min syarril-waswāsil-khannās
4. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,
ِ‫ﺻدُورِ ٱﻟﻧﱠﺎس‬
ُ ‫ٱ ﱠﻟذِى ﯾ َُوﺳْ وِ سُ ﻓِﻰ‬
allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
5. yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
ِ‫ﻣِنَ ٱ ْﻟ ِﺟ ﱠﻧ ِﺔ َوٱﻟﻧﱠﺎس‬
minal-jinnati wan-nās
6. dari (golongan) jin dan manusia.
(HR. Abu Daud no. 1523 dan An-Nasai no. 1337.)
15. Dzikir-Dzikir Setelah Salam
6

Membaca Ayat Kursi

‫ت َوﻣَﺎ ﻓِﻰ‬ ِ ‫ٱ ﱠ ُ َﻵ إِ َٰﻟ َﮫ إ ﱠِﻻ ھ َُو ٱﻟْﺣَ ﻰﱡ ٱ ْﻟ َﻘﯾﱡو ُم ۚ َﻻ َﺗﺄْ ُﺧ ُذهُۥ ﺳِ َﻧ ٌﺔ َو َﻻ ﻧ َْو ٌم ۚ ﱠﻟﮫُۥ ﻣَﺎ ﻓِﻰ ٱﻟﺳﱠ َٰﻣ َٰو‬
َ‫ﺷ َﻔ ُﻊ ﻋِ ﻧدَ هُۥٓ إ ﱠِﻻ ِﺑﺈِذْ ِﻧﮫِۦ ۚ ﯾَﻌْ َﻠ ُم ﻣَﺎ َﺑﯾْنَ أَ ْﯾدِﯾ ِﮭ ْم َوﻣَﺎ ﺧَ ْﻠ َﻔ ُﮭ ْم ۖ َو َﻻ ُﯾﺣِﯾطُون‬
ْ ‫ض ۗ ﻣَن ذَ ا ٱ ﱠﻟذِى َﯾ‬ ِ ْ‫ْٱﻷَر‬
‫ت َو ْٱﻷَرْ ضَ ۖ َو َﻻ َﯾـٔ ُو ُدهُۥ ِﺣ ْﻔ ُظ ُﮭﻣَﺎ ۚ َوھ َُو‬ِ ‫ﺳ َٰﻣ َٰو‬‫ِﺑﺷَﻰْ ءٍ ﻣﱢنْ ﻋِ ْﻠ ِﻣ ِﮫۦٓ إ ﱠِﻻ ِﺑﻣَﺎ ﺷَﺂءَ ۚ َوﺳِ ﻊَ ﻛُرْ ﺳِ ﱡﯾ ُﮫ ٱﻟ ﱠ‬
‫ٱﻟْﻌَ ﻠِﻰﱡ ٱﻟْﻌَ ظِ ﯾ ُم‬
Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw
wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī
yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā
khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`,
wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā,
wa huwal-'aliyyul-'aẓīm

Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup
kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan
tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang
dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui
apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka
tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang
dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak
merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha
Besar. —
Quran Surat Al-Baqarah Ayat 255
(HR. An-Nasai dalam Al Kubro 9: 44.)
7

ً‫ َوﻋَ َﻣﻼً ُﻣ َﺗ َﻘ ﱠﺑﻼ‬،‫ َورِ زْ ﻗًﺎ طَ ﱢﯾﺑًﺎ‬،‫اَﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم إِﻧﱢﻲْ أَﺳْ ﺄَﻟُكَ ﻋِ ْﻠﻣًﺎ ﻧَﺎ ِﻓﻌًﺎ‬
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyiba, wa
‘amalan mutaqobbala
Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi
diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan
mendapatkan ganjaran yang baik. (Dibaca setelah salam dari shalat Shubuh)
(HR. Ibnu Majah no. 925 dan Ahmad 6: 305, 322.)
15. Do’a Tambahan
8

‫اَﻟﻠّ ُﮭ ﱠم اﻏْ ﻔِرْ ﻟِﻲْ َوﻟ َِواﻟِدَ يﱠ َوارْ ﺣَ ْﻣ ُﮭﻣَﺎ َﻛﻣَﺎرَ ﱠﺑﯾَﺎﻧِﻲْ ﺻَ ِﻐﯾْرَ ا‬
Allaahummaghfirlii waliwaalidayya war hamhumaa kama
rabbayaanii shagiira
Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah
mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil

َ‫ َوﺣُﺳْ ِن ﻋِ ﺑَﺎدَ ﺗِك‬، َ‫ َوﺷُﻛْ رِ ك‬، َ‫اﻟﻠﱠ ُﮭ ﱠم أَﻋِ ﻧﱢﻲ ﻋَ ﻠَﻰ ذِﻛْ رِ ك‬
ALLOOHUMMA A’INNII ‘ALAA DZIKRIKA WA SYUKRIKA WA HUSNI ‘IBAADATIK‘

Ya Allah, tolonglah aku dalam berdzikir, bersyukur, dan beribadah yang baik
kepada-Mu
(HR. Abu Daud dengan sanad shahih)

ِ‫ َوﻗِﻧَﺎ ﻋَ ذَ ابَ اﻟﻧﱠﺎر‬،ً‫ َوﻓِﻲ اﻵﺧِرَ ِة ﺣَ ﺳَ َﻧﺔ‬،ً‫اﻟ ﱠﻠ ُﮭ ﱠم رَ ﱠﺑﻧَﺎ آ ِﺗﻧَﺎ ﻓِﯾﺎﻟ ﱡد ْﻧﯾَﺎ ﺣَ ﺳَ َﻧﺔ‬
Allaahumma rabbanaa aatinaa fiddunnyaa hasanah, wa fil
aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaa ban naar.

Ya Allâh, wahai Rabb kami! Berikanlah kepada kami kebaikan di


dunia, dan kebaikan di akhirat, serta jagalah kami dari adzab api neraka.
(Muttafaqa’alaih)

  َ‫اﻟْﻌَ ﺎ َﻟ ِﻣﯾْن‬ ‫ َواﻟْﺣَ ْﻣ ُد ِ ّ ِ رَ بﱢ‬  َ‫ َوﺳَ ﻼَ ٌم ﻋَ ﻠَﻰ ا ْﻟﻣُرْ ﺳَ ﻠِﯾْن‬  َ‫ُﺳﺑْﺣﺎ َنَ رَ ﺑﱢكَ رَ بﱢ ا ْﻟﻌِزﱠ ِة ﻋَ ﻣﱠﺎ ﯾَﺻِ ﻔ ُْون‬
Subhana Rabbika rabbil 'izzati 'amma yasifuun, Wasalamun 'alal
mursalin walhamdulillahirabbil 'alamin

Maha Suci Engkau Tuhan Segala Kemuliaan, suci dari segala apa yang dikatakan,
semoga kesejahteraan atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Seluruh alam
15. Do’a Bersafar / Berpergian
9

ِ ‫ﷲ ﻻَ ﺣَ ْول َ َوﻻَ ﻗ ﱠُو َة إِﻻﱠ ﺑِﺎ ﱠ‬


ِ ‫ﷲ ﺗ ََو ﱠﻛﻠْتُ ﻋَ ﻠَﻰ ﱠ‬
ِ ‫ﺑِﺳْ مِ ﱠ‬
Bismillahi tawakaltu alallahi laa haula wa laa quwwata illa
billah
Dengan menyebut nama Allah aku bertawakal kepada-Nya, tidak ada daya
dan upaya kecuali dengan (pertolongan) Allah.
(HR. Abu Dawud 4/325)

َ‫ﺳﺑْﺣَ ﺎنَ ا ﱠﻟذِىْ ﺳَ ﺧﱠ رَ َﻟﻧَﺎ ھَذَ ا َوﻣَﺎ ُﻛﻧﱠﺎ َﻟ ُﮫ ُﻣﻘْرِ ِﻧﯾْنَ َو ِاﻧﱠﺂ ِاﻟَﻰ رَ ّﺑﻧَﺎ َﻟ ُﻣ ْﻧ َﻘﻠِﺑ ُْون‬
ُ
Subhaanalladzii sakharalanaa hadza wamaa kunna lahu
muqriniina wa innaa ila robbinaa lamung qaliibuun
Maha suci Allah yang memudahkan ini (kendaraan) bagi kami dan tiada kami
mempersekutukan bagi-Nya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada
Tuhan kami
(HR. Muslim no. 1342)
16. Adab Berdzikir Dengan Jari

Anda mungkin juga menyukai