• Tentu pada saat yang sama, air akan memuai akibat pemanasan, yang
menghasilkan penurunan kerapatan. Kedua proses ini penjebakan molekul air
bebasdalam rongga-rongga dan pemuaian termal, terjadi dalam arah yang
berlawanan, dari 0OC sampai 4oC penjebakan yang lebih dominan dan air
menjadi semakin rapat. Tetapi diatas 4OC pemuaian termal mendominasi dan
kerapatan air menjadi semakin turun dengan naiknya suhu
Teramat banyak kehidupan yang terancam seandainya tidak ada sentuhan
anomali ini. Bayangkan saat air berlaku normal seperti zat lainnya. Es pada
suhu 00C hingga suhu minus pasti akan memiliki volum yang lebih kecil
dibanding air pada suhu positif sehingga massa jenis es akan lebih besar
dibanding air. Apa akibatnya? Sudah dipastikan berdasarkan teori bahwa es
akan tenggelam di air. Jika ini terjadi maka tragedi Titanic 1912 tidak akan
terjadi tapi hal yang lebih buruk dapat terjadi. Sangat dimungkinkan dasar
lautan akan menjadi es sehingga kehidupan dasar laut akan musnah. Makhluk
hidup seperti pinguin atau beruang kutub akan terancam tidak memiliki tempat
hidup karena tak ada lagi es yang mengapung. Ketika air semakin dingin, air
menjadi lebih berat sampai suhunya mencapai 40C, pada titik ini segala
sesuatunya tiba-tiba berubah. Setelah itu, air mulai mengembang dan menjadi
lebih ringan seiring menurunnya suhu. Akibatnya, air bersuhu 40C tetap di
bawah, air bersuhu 30C berada di atasnya, air bersuhu 20C berada di atasnya
lagi dan seterusnya. Pada permukaan sajalah suhu air benar-benar mencapai
00C dan di situ air membeku. Namun hanya permukaan yang membeku:
Lapisan air bersuhu 40C di bawah es tetap cair dan itu cukup bagi makhluk
hidup dan tanaman bawah air untuk terus hidup.