Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM KEPERAWATAN

STIKES PANAKKUKANG MAKASSAR


Kode / No. Tanggal Tebit: No Revisi: Halaman
PD-3.01/ SOP September 2011 1 2
007.01.13 002
Disahkan Oleh
STANDAR OPERASIONAL Ka. STIKES Panakkukang
PROSEDUR

STANDAR SPMI

PEMASANGAN NASO GASTRIC TUBE (NGT) Asriyanti, SKM., M.Kes.

1. PENGERTIAN
Pemasangan selang nasogastrik (NG) meliputi penempatan selang plastik yang lentur
melalui nasofaring klien ke dalam lambung. Selang mempunyai lumen pipa yang
memungkinkan baik pembuangan sekresi lambung dari dan memasukkan larutan ke
dalam lambung.

2. INDIKASI DAN KONTRAINDIKASI


 Indikasi
Pasien tidak sadar (koma), Pasien dengan masalah saluran cerna bagian atas (mis.
Stenosis esofagus, tumor pada mulut, tumor pada faring atau tumor pada
esofagus),Pasien dengan kesulitan menelan,Pasien paska bedah mulut, faring atau
esofagus,Pasien yang mengalami hematemesis dan Pasien IFO (Intoksikasi Fosfat
Organik)
 Kontraindikasi
Klien dengan obstruksi pada rongga hidung, nasopharynx dan Klien dengan radang
tenggorokan

3. TUJUAN
a. Mengeluarkan cairan dan udara dari traktus gastrointestinalis
b. Mencegah/memulihkan mual dan muntah
c. Menentukan jumlah tekanan dan aktivitas motorik traktus gastrointestinalis
d. Mengatasi obstruksi mekanis dan perdarahan saluran cerna bagian atas
e. Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran cerna
f. Mengambil spesimen cairan lambung untuk pemeriksaan laboratorium
g. Untuk memasukkan cairan (memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi) dan obat-
obatan oral
h. Persiapan sebelum operasi dengan general anasthesia
i. Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi
pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung
sewaktu recovery (pemulihan dari general anasthesia).
4. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam tindakan ini:
a. Selang Nasogastrik (NGT) yang steril
b. Pelumas/jelly yg larut air
c. Spuit 50-60 ml
d. Plester hipoalergik
e. Stetoskop
f. Nierbekken/bengkok
g. Handschoon
h. Spatel/alat penekan lidah
i. Segelas air dan sedotan
j. Tissue wajah
k. Handuk
l. Penlight
m. Korentang
n. Cairan salin normal
5. PROSEDUR
 Tahap Pre Interaksi :
1. Klien yang akan diberikan Pemasangan NGT diidentifikasi sesuai dengan rencana
asuhan keperawatan
2. Koordinasi dengan perawat senior untuk validasi tindakan pemasangan NGT
3. Mencuci tangan
 Tahap Orientasi :
1. Mengucapkan selama terapeutik
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan pada klien dan keluarga tentang prosedur dan tujuan tindakan yang
akan dilakukan
4. Selama komunikasi digunakan bahasa yg jelas,sistematis serta tidak mengancam
5. Klien/keluagra diberi kesempatan bertanya dan klarifikasi
6. Privacy klien seam komunikasi dijaga
7. Memperlihatkan kesabaran penuh empati,sopan dan perhatian serta respek slemaa
berkomunikasi dan melakukan tindakan
8. Membuat kontrak waktu,tempat dan tindakan)
 Tahap Kerja :
1. Dekatkan alat yang akan digunakan kedekat pasien
2. Jaga privacy klien dengan menutup sampiran
3. Klien diposisikan dengan posisi fowler tinggi dengan bantal dibelakang dan bahu
4. Cuci tangan
5. Berdirilah disebelah kanan tempat tidur klien bila anda bertangan dominant kanan
(atau sisi kiri bila anda dominant kiri)
6. Tempatkan handuk mandi diatas dada klien .Pertahankan tisu wajah dalam jangkauan
klien
7. Pilih lubang hidung yg aliran udaranya lebi baik, dengan cara menutup salah satu
lubang kemudian klien diminta ekspirasi.lakukan hal yang sama pada lubang hidung
lainnya
8. Potong 10 cm plester
9. Siapkan selang nasogastrik berdiameter kecil untuk intubasi:Slang plastic tidak boleh
direndam air es & injeksikan 10 ml air dari spuit 30 ml
10. Cuci tangan dan Pasang handschoon/sarung tangan
11. Tentukan panjang selang yang akan dimasukkan dan ditandai dengan plester:Ukur
jarak dari ujung hidung kedaun telinga keprosesus xifoideus sternum tambahkan
20-30 cm untuk selang nasointestinal
12. Perhatikan tutup selang dalam keadaan tertutup /tutup ujung selang dengan spuit
13. Beri pelumas/jelly pada selang NGT kira-kira 20-20 cm.
14. Beritahu klien ketika menginsersi selang. Masukkan selang dengan perlahan
melalui lubang hidung sampai tenggorokan (nasofaring posterior). Dapat
menyebabkan klien menelan . Arahkan kebelakang dan kearah daun telinga.
15. Fleksikan kepala keara dada setelah selang melalui nasofaring secara perlahan
setiap kali menelan, biarkan klien rileks sebentar.
16. Dorong klien untuk menelan dengan memberikan sedikit air bila
mungkin.Masukkan selang saat klien menelan. Rotasi selang 180 derajat saat
memasukannya
17. Tekankan perlunya bernapas lewat mulut dan menelan selama prosedur
18. Ketika ujung selang mencapai karina (kira-kira 25 cm pada orang dewasa )
berhenti dan dengarkan adanya pertukaran udara dari bagian distal lambung.
19. Masukkan selang tiap kali klien menelan sampai panjang yg diinginkan telah
dilalui
kewaspadaan perawat :
 Jangan memaksa mendoorong selang ketika menemui tahanan atau klien mulai
muntah, tersedak atau sianotik hentikan masukkan selang dan tarik selang
tersebut.
20. Periksa penempatan selang dibelakang tenggorok diatas lidah
21. Periksa Letak selang :
22. Ambil udara 30 ml dengan spuit keujung selang nasogastrik, kemudian dengarkan
dengan stetoskop pada bagian lambung diatas abdomen,Bunyi desiran udara
pertanda selang sudah masuk kelambung
23. Aspirasi dengan perlahan untuk mendapatkan isi gastric dan ukur pHnya. pH
gastric berkisar 1-4,pH nasointestinal berkisar > 6.
24. Bila selang tidak diambung masukkan 2,5-5 cm lagi dan periksa kembali
posisinya.
25. Fiksasi Selang :
Dengan metode plester : potong 10 cm plester ,bagi dua pada satu ujung
sepanjang 5 cm Tempatkan ujung plester yang lain diatas batang hidung klien
dan balutkan 1,3 cm plester melingkari selang dibagian luar hidung.
26. Ikatkan ujung selang nasogastrik kepakaian klien dengan menggulung pita karet
mengitari selang pada simpul hidup dan penitikan dipakaian
27. Sering berikan hygiene oral. Bersihkan selang dilubang hidung
28. Tetap tinggal dan bicara dengan klien
29. Lepaskan sarung tangan , Rapikan alat-alat dan kembalikan klien keposisi yg
benar
30. Cuci tangan
31. Catat jenis selang,waktu dan reaksi klien
 Tahap Terminasi :
32. Melakukan evaluasi tindakan
33. Menilai dan mengobservasi repon klien sesudah pelaksanaan tindakan
34. Berpamitan dengan klien
35. Mencuci tangan
36. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

 Tahap Dokumentasi :
37. Catat tindakan yg dilakukan dan hasilnya
38. Catat waktu (hari,tgl,jam)
39. Catat nama perawat yang melakukan tindakan dan tanda tangan

Referensi:
Hidayati, R., Huda, M., Hayati, F., Setyorini, D., Aini, E. N., Nuari, N. A., et al. (2014). Praktik
Laboratorium Keperawatan Jilid 2. Ciracas, Jakarta: Erlangga.

Annamma, J., R, R., & Tarachnand, J. S. (2014). Buku Ajar Clinical Nursing Procedures.
Tanggerang Selatan: Binarupa Aksara

Anda mungkin juga menyukai