Anda di halaman 1dari 4

PENELITIAN AROMATERAPI BAGI KECEMASAN PASIEN

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan Tugas Mata Kuliah

KOMPLE

Oleh

NAMA : FIKA KURNIAWATI

NIM : 201211707

Kelas : 1B

Dosen Pengampu

Ns.Ulfa Suryani,M.Kep,Sp.Kep.J

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)

MERCUBAKTIJAYA PADANG

2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Aromaterapi adalah teknik pengobatan atau perawatan menggunakan wangi-wangian
yang berasal dari minyak alami dari tumbuh-tumbuhan, bunga atau pohon yang berbau
harum dan enak. Aromaterapi digunakan sebagai minyak pijat (massage), inhalasi dan
produk kecantikan dan parfum. Aromaterapi bermanfaat untuk penyembuhan secara
holistik, menenangkan sentuhan penyembuhan dengan sifat terapeutik dan memberikan
kenyamanan emosional dalam mengembalikan keseimbangan badan.
Aromaterapi adalah bahan berbau yang dihasilkan oleh bahan alam. Kebanyakan bahan
alam yang dihasilkan senyawa yang beraroma adalah tanaman. Karena bahan yang
mengandung aroma (herbs) maka aromaterapi digolongkan dalam terapi herbal, yaitu
terapi yang menggunakan tanaman atau bahan tanaman sebagai sarana pengobatan.
Aromaterapi digolongkan dalam terapi komplementer, yaitu terapi yang dilakukan untuk
terapi konvensional (Koensoemardiyah, 2009).
Aromaterapi telah digunakan selama ribuan tahun oleh masyarakat kuno asli Amerika,
Indian, Mesir dan Cina yang bersumber dari tanaman dan minyak esensial. Pengobatan
tradisional Cina sudah menggunakan herbal dan minyak dari tanaman dalam praktik
Ayurveda (pengobatan tradisional Hindu). Dalam mencegah pembusukan daging
(mummifikasi) dilakukan dengan bantuan beberapa minyak esensial, seperti dupa,
kemenyan, kayu manis, cedar, dan jintan saru. Selain itu, diketahui juga bahwa Cleopatra
merayu Marcus Antonius dengan bantuan parfum yang dibuatnya sendiri dari minyak
esensial.

1.2 TUJUAN
Tujuan ini bermaksud atau bertujuan untuk mengetahui apa tujuan dari aromaterapi untuk
kecemasan pasien dalam operasi
BAB II
PEMBAHASAN

Seiring perkembangan ilmu dan teknologi membawa dampak bagi semua tindakan operasi
yang dilakukan tanpa terkecuali tindakan sectio caesarea. Tindakan ini bertujuan untuk
mengeluarkan janin dengan sebuah irisan yang menembus abdomen dan uterus. Tindakan
pembedahan sectio caesarea merupakan tindakan yang dapat menyebabkan ketegangan. Ibu
yang akan dilakukan tindakan sectio caesarea umumnya mengalami kecemasan. Berbagai
cara dapat dilakukan untuk menurunkan kecemasan, salah satunya adalah pemberian
aromaterapi. Aromaterapi yang digunakan pada penelitian ini adalah rose essential oil Terkait
adanya stressor pada saat dilakukan pembedahan dengan anestesi spinal sangat penting untuk
membuat tubuh selalu dalam keadaan rileks dengan memberikan stimulus emosi positif ke
otak. Salah satu tindakan keperawatan yang dapat dilakukan oleh perawat adalah melalui
teknik relaksasi. Teknik relaksasi dapat dilakukan dengan metode meditasi, yoga, maupun
aromaterapi. Aromaterapi merupakan terapi komplementer yang layak untuk dicoba karena
cara tersebut diketahui dapat memberi stimulus positif ke otak. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi terhadap tingkat kecemasan pasien
sebelum operasi dengan anestesi spinal di RS Tugu Semarang. Disimpulkan terdapat
pengaruh pemberian aromaterapi terhadap tingkat kecemasan pasien sebelum operasi dengan
anestesi spinal di RS Tugu Semarang.

Disarankan agar pemberian aromaterapi dapat dijadikan sebagai alternative menurunkan


tingkat kecemasan pada pasien sebelum dilakukan operasi (preoperative anxiety disorder).

. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui kecemasan sebelum dan sesudah pemberian


aromaterapi rose essential oil dan pengaruh aromaterapi rose essential oil terhadap
kecemasan pasien pre operasi sectio caesarea di RSKIA Sadewa Yogyakarta. Metode:
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Desain penelitian ini kuantitatif
dengan metode pre eksperimental design. Rancangan penelitian ini menggunakan one group
pre - post test design. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2018. Subjek dalam
penelitian ini adalah pasien pre operasi sectio caesarea di RSKIA Sadewa Yogyakarta.
Jumlah subjek penelitian sebesar 31 orang yang diambil dengan cara consecutive sampling.
Analisis statistik yang digunakan adalah analisis Wilcoxon signed rank test. Hasil:
Kecemasan responden mengalami kecemasan tetap 18 orang (58.1%), penurunan kecemasan
12 orang (38.7%), dan kenaikan kecemasan 1 orang (3.2%). Hasil uji Wilcoxon antara
pemberian aromaterapi rose essential oil dengan kecemasan diperoleh nilai p=0.003 (p<0.05).
Kesimpulan: Terdapat pengaruh pemberian aromaterapi rose essential oil dengan kecemasan
pada pasien pre operasi sectio caesarea. Kata Kunci: kecemasan, rose essential oil, sectio
caesarea, preoperasi
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Disimpulkan terdapat pengaruh pemberian aromaterapi terhadap tingkat kecemasan pasien
sebelum operasi dengan anestesi spinal di RS Tugu Semarang.

3.2. SARAN
Disarankan agar pemberian aromaterapi dapat dijadikan sebagai alternative menurunkan
tingkat kecemasan pada pasien sebelum dilakukan operasi (preoperative anxiety disorder).

DAFTAR PUSAKA
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3687/

Aitkenhead, A.R & Smith, G. (2007). Textbook of Anaesthesia. 5th Edition. Philadelpia.
USA: Elsevier

Aprila (2007). Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Pada Wanita Perimenopause.
Surabaya:The Indonesia Journal Of Public Health. Vol. 4, No.1.

Arikunto .(2010). Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Arwani. (2013). Pengaruh Pemberian Aromaterapi terhadap Tingkat Kecemasan Pasien


Sebelum Operasi dengan Anestesi Spinal di RS Tugu Semarang.

Jurnal Poltekkes Semarang. Badan Pusat Statistik., BKKBN., Kementerian Kesehatan.,


Macro Inc. Laporan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia 2007. BKKBN, Departemen
Kesehatan, Macro Calverton Mary Land. 2008.

Anda mungkin juga menyukai