Anda di halaman 1dari 51

2/24/2021 1

 Fisiologi Neuron, meliputi:


1) Potensial Membran
2) Potensial Aksi
3) Propagasi Potensial Aksi
4) Transmisi Sinaptik
 Neurotransmiter

2/24/2021 2
Overview of Nervous
System Function
(Tortora & Derrickson, 2012)
2/24/2021 3
Neuron saling berkomunikasi antara satu
dengan lainnya melalui dua jenis sinyal listrik:
(1) Graded Potensial digunakan untuk
komunikasi jarak dekat
(2) Potensial Aksi memungkinkan komunikasi
baik jarak dekat maupun jarak jauh di dalam
tubuh. Ketika potensial aksi terjadi di
neuron (sel saraf) disebut potensial aksi
saraf (impuls saraf).
2/24/2021 4
2/24/2021 5
 Potensial aksi (impuls saraf)
merupakan sinyal elektrik atau
sinyal listrik yang berpropagasi
(menjalar) sepanjang permukaan
membran neuron.
 Stimulus merupakan berbagai
perubahan dalam lingkungan
yang cukup kuat untuk
menginisiasi sebuah potensial
aksi.
 Sinyal listrik terbentuk dan
menjalar akibat adanya  Sekali terbentuk, impuls saraf
pergerakan ion-ion (spt natrium
menjalar secara cepat dan
dan kalium) antara cairan
interstitial dan bagian dalam dari dengan kekuatan yang konstan.
neuron melalui saluran ion (ion
channel) spesifik yang terdapat
dalam plasma membran.
2/24/2021 6
 Saluran ion merupakan bagian dari membran plasma yg
mengatur keluar-masuknya ion-ion dari & ke dlm sel saraf,
sehingga tercapai suatu potensial listrik (perbedaan muatan
listrik) pada membran berdasarkan rasio konsentrasi ion2
tertentu → potensial membran
OUTSIDE OF CELL
K+ Na+ K+ Na+
Na+
Na+ Na+ Voltmeter
Na+ Na+ Na+
Na+ Na+ Plasma
Na+ membrane Microelectrode
Na+ Na+
channel –70 mV outside cell

Plasma K+ Microelectrode
Na+ - K+
membrane pump inside cell

K+
channel
Na+ K+
K+ K+
Protein Axon
K+ K+
K+
K+ Neuron
K+
K+ K+
INSIDE2/24/2021
OF CELL 7
 Membran sel saraf mengandung
saluran ion
 Saluran ion mengontrol pergerakan Saluran ion
ion melewati membran sel saraf
 Sifat saluran ion:
1. Selektif untuk ion tertentu (ada
saluran untuk Na+, saluran K+,
saluran Cl-)
2. Mempunyai gerbang atau tidak
mempunyai gerbang (gated/ non-
gated)
3. Memiliki fungsi spesifik
4. Berlokasi di daerah tertentu
(regional)

2/24/2021 8
Ion
Channel in
Neuron
(Tortora & Derrickson, 2012)

2/24/2021 9
2/24/2021 10
 Potensial istirahat (resting potential):
 Saluran Na+ dan K+ tertutup
 Voltase: -70mV
 Neuron tidak menghantarkan impuls
 Potensial aksi (action potential):
 Saluran Na+ terbuka, ion Na+ masuk ke dlm sel
 Saluran K+ tertutup
 Votase meningkat menjadi lebih positif
 Neuron sedang menghantarkan impuls

2/24/2021 11
2/24/2021 12
 Perbedaan muatan menyebabkan potensial listrik
 Potensial kesetimbangan untuk K+ adalah -90 mV
 Sel saraf saat istirahat sangat permeabel terhadap K+ dan sedikit
permeabel terhadap Na+ (K+ keluar sel, Na+ sedikit masuk ke sel)
 Potensial membran saat istirahat akibat adanya Na+ yang masuk
selain K+ yang keluar adalah -70mV (artinya lebih positif dari pada
-90mV)
 Untuk mempertahankan gradient konsentrasi maka K+ harus
kembali ke dalam sel dan Na+ kembali ke luar sel, caranya adalah
melalui pompa Na+ – K+ yang bisa mentranspor Na+ dan K+ dengan
bantuan ATP. Energi dari ATP diperlukan karena arah transpor ini
melawan gradient konsentrasi
2/24/2021 13
2/24/2021 14
 Merupakan sinyal elektrik yang dihasilkan / dikirim
sepanjang sel saraf untuk komunikasi antar sel saraf
 Potensial aksi = perubahan potensial membran dari -70mV
sampai ke +30mV dan kembali ke -70mV
 Merupakan hasil dari perubahan permeabilitas membran
neuron terhadap Na+ dan K+ (akibat terbukanya saluran Na+
dan atau K+)
 Potensial aksi dihasilkan pada axon hillock (pangkal akson) di
mana terdapat banyak voltage-gated Na+ channels paling
besar

2/24/2021 15
 Dimulai ketika sinyal dari dendrit dan badan sel
sampai di axon hillock dan menyebabkan potensial
membran menjadi lebih positif.
 Proses meningkatnya potensial membran menjadi
lebih positif disebut Depolarisasi
 Axon hillock ter-depolarisasi karena saluran ion Na+
terbuka sehingga meningkatkan permeabilitas
membran terhadap Na+, Na+ masuk ke dalam sel

2/24/2021 16
 Jika stimulus pada axon hillock menyebabkan
depolarisasi sehingga potensial naik 15 mV
(dari -70 mV naik menjadi -55 mV), maka artinya
stimulus mencapai nilai ambang/ threshold (-55 mV)
dan terjadilah potensial aksi
 Jika stimulus tidak mencapai threshold maka
potensial aksi tidak akan terbentuk
 Jadi potensial aksi terjadi jika dan hanya jika
stimulus pada neuron mencapai threshold/ nilai
ambang (-55 mV)
2/24/2021 17
2
1. Depolarisasi:
ditimbulkan oleh
masuknya ion-ion Na+ ke
dlm sel
2. Repolarisasi:
ditimbulkan oleh
keluarnya ion-ion K+ dari
dlm sel
3. Hiperpolarisasi:
ditimbulkan oleh ion-ion 1
K+ yg keluar terus- 3
menerus krn salurannya
tertutup dgn lambat
2/24/2021 18
Setelah mencapai threshold, depolarisasi
membran membuka lebih banyak saluran Na+

Na+ masuk lebih banyak ke dalam sel, K+ ada


yang keluar tetapi sedikit dan lambat

Depolarisasi lanjut sampai +30 mV

2/24/2021 19
Saat mencapai +30 mV, saluran Na+ diinaktivasi,
semua saluran K+ mulai terbuka,
K+ banyak keluar sel

Depolarisasi berakhir, mulai terjadi repolarisasi

Potensial membran turun sampai -70 mV

2/24/2021 20
 Pada banyak neuron, saluran K+ tetap
membuka setelah repolarisasi selesai
 K+ berlanjut keluar sel tetapi dalam
jumlah sedikit karena permeabilitas
menurun
 Potensial membran menjadi lebih negatif
daripada -70 mV
 Kondisi ini disebut hiperpolarisasi
2/24/2021 21
Na+
K+

Na+
3 Additional Na+ channels open, K+
K+ channels are closed; interior of 4 Na+ channels close and
cell becomes more positive. inactivate. K+ channels
open, and K+ rushes
Na+
Action out; interior of cell more
potential negative than outside.
3

4
2 5 The K+ channels close
Na+ Threshold
potential relatively slowly, causing
2 A stimulus opens some Na+ 1 1 a brief undershoot.
channels; if threshold is reached, 5
action potential is triggered. Resting potential

Neuron
Neuron
interior
interior
1 Resting state: voltage gated Na+
and K+ channels closed; resting
potential is maintained. 1 Return to resting state.

2/24/2021 Figure 28.422


Figure 12.20 Changes in ion flow
through voltage-gated channels during
the depolarizing and repolarizing
phases of an action
potential. Leak channels and sodium–
potassium pumps are not shown.
(Tortora & Derrickson, 2012)
2/24/2021 23
Axon

 Terjadi dgn adanya


perpindahan ion-ion Action potential

keluar-masuk sel Axon


1 Na+ segment
bersamaan dgn
terbuka-tertutupnya K+ Action potential

saluran ion yg 2 Na+

berdekatan K+

 Hasil: Penghantaran K+ Action potential

impuls saraf 3 Na+

2/24/2021 K+ 24
2/24/2021 25
 Kecepatan konduksi (penghantaran potensial listrik)
tergantung diameter dan myelinasi akson
1. Diameter akson, semakin besar >> kecepatan konduksi
semakin besar
2. Akson bermyelin, memiliki selubung myelin >> kecepatan
konduksi lebih besar daripada yang tidak ber-myelin
3. Temperatur, potensial aksi berjalan lebih lambat di
sepanjang akson pada suhu dingin
 Pengaruh myelin: pada akson yang ber-myelin, potensial aksi
melompat-lompat dari satu nodus Ranvier ke nodus Ranvier
lain, disebut Saltatory Conduction, sehingga perjalanan
potensial aksi/ impuls saraf lebih cepat
2/24/2021 26
Figure 12.21 Propagation of an action potential in a neuron after it arises at the trigger zone. Dotted lines indicate ionic
current
flow. The insets show the path of current flow. (a) In continuous conduction along an unmyelinated axon, ionic currents
flow across each adjacent segment of the membrane. (b) In saltatory conduction along a myelinated axon, the action
potential (nerve impulse) at the first node generates ionic currents in the cytosol and interstitial fluid that open voltagegated
Na channels at the second node, and so on at each subsequent node.
2/24/2021 27
Komunikasi antar sel saraf

2/24/2021 28
 Sel saraf dapat berkomunikasi dengan sel
saraf lain, sel otot, maupun kelenjar
 Komunikasi= menyampaikan impuls
saraf/sinyal/ potensial aksi
 Sinyal diterima oleh sinaps (celah antar sel
saraf)

2/24/2021 29
 Adalah perpindahan impuls dari 1 sel saraf ke
sel saraf lain melalui celah sinaps (celah antar
sel saraf)
 Transmisi sinaptik melibatkan:
 pelepasan neurotransmitter (NT) dari sel presinaptik
(sel yang terletak sebelum sinaps),
 difusi NT melewati celah sinaps
 pengikatan NT ke reseptor di sel pascasinaptik (sel
setelah sinaps),
 berakhir ketika NT lepas dari reseptor dan keluar dari
celah sinaps
2/24/2021 30
1. Potensial aksi di terminal (ujung) akson neuron prasinaptik
menyebabkan saluran Ca2+ terbuka
2. Ca2+ dari luar sel masuk ke terminal akson neuron prasinaptik
3. Adanya Ca2+ menyebabkan vesikel sinaptik (vesikel yang mengandung
NT, terdapat pada terminal akson) menempel ke membran terminal
4. Masing-masing vesikel melepaskan NT ke celah sinaptik
5. NT berdifusi melewati celah sinaptik
6. NT terikat pada reseptor di neuron pascasinaptik (reseptor tdp pada
saluran ion)
7. Saluran ion terbuka menyebabkan depolarisasi membran neuron
pascasinaptik
8. NT tidak diperlukan lagi, lepas dari reseptor, depolarisasi berakhir
2/24/2021 31
2/24/2021 32
2/24/2021 33
 Sel pasca sinaps dapat berupa sel saraf, sel
otot, atau sel pada kelenjar
 Respon tergantung pada:
1. jenis NT yang terlibat
2. Reseptor spesifik pada sel (reseptor ionotropik,
reseptor metabotropik)

 Neurotransmitter: Acetylcholine (ACh),


Norepinephrin (NE), GABA, Glycine
2/24/2021 34
 Setelah NT lepas dari reseptor, NT dipompa
kembali ke terminal presinaptik atau
diuraikan oleh enzim
 Hasil urai dibawa ke sel presinaptik untuk
diresintesis
 NT kemudian “dikemas” ulang dalam vesikel

2/24/2021 35
2/24/2021 36
 Terdapat sekitar 100 senyawa diduga bertindak sbg neurotransmiter
 NT dihasilkan oleh neurosecretory cells di otak yg juga
menghasilkan hormon. Ada juga yg dihasilkan oleh sel endokrin.
 Beberapa neurotransmiter berikatan dg reseptornya dan
menyebabkan terbuka atau terututupnya saluran ion pada
membran, NT lainnya bekerja lebih lambat via jalur aktivasi 2nd
messenger yang mana bekerja mempengaruhi berbagai reaksi kimia
di dalam sel
 NT dapat menyebabkan eksitasi maupun inhibisi pada neuron
pascasinaps
 Jenis Neurotransmiter:
1. Small-Molecule Neurotransmitter
2. Neuropeptides
2/24/2021 37
1. Neurutransmiter Perangsangan (pengeksitasi)
 Dilepaskan dari neuron-neuron pengeksitasi. Dapat
menurunkan potensial membran neuron pascasinaptik
sehingga suatu impuls baru dapat dibangkitkan melintasi
sinaps.
 NT perangsangan utama pada SSP adalah asetilkolin.
 NT perangsangan yang lain : norepinefrin/noradrenalin,
epinefrin/adrenalin, dopamin, serotonin, glutamat.

2. Neurotransmiter Penghambatan (penginhibisi)


 Dilepaskan dari neuron-neuron penginhibisi.
 Dapat menghambat penghantaran impuls pada suatu sinaps.
 Contoh NT penghambatan : GABA (gamma amino butyric
acid), glycine.
2/24/2021 38
Diantaranya:
1. acetylcholine,
2. amino acids: Glutamat,
Aspartat, GABA, Glycine
3. biogenic amines:
Norepinefrin, Epinefrin,
Dopamin, Serotonin
4. ATP and purines,
5. nitric oxide,and
6. carbon monoxide.

2/24/2021 39
 Dilepaskan utamanya oleh neuron di Sistem Saraf Tepi dan
bbrp oleh neuron di sistem saraf pusat
 Bekerja sbg NT pengeksitasi dg cara berikatan dg reseptor
ionotropik yg menyebabkan terbukanya saluran ion kation
 Juga bekerja sbg NT penginhibisi dg cara berikatan dg
reseptor metabotropik terkait protein G yg menyebabkan
terbukanya saluran ion K+
 Enzim : acetylcholinesterase (AChE) menginaktivasi ACh dg
cara memecah ACh menjadi molekul asetat dan kolin

2/24/2021 40
 ACh terikat pada reseptor kolinergik
 Reseptor kolinergik terdiri dari reseptor nikotinik dan reseptor
muskarinik
 Jika Ach terikat pada reseptor nikotinik yang terdapat di
neuromuscular junction (persimpangan saraf-otot), ACh
bersifat eksitatori (memicu impuls saraf pada pascasinaptik)
sehingga memicu kontraksi otot
 Jika ACh terikat pada reseptor muskarinik di sistem saraf pusat
dan organ efektor parasimpatik, ACh juga bersifat eksitatori
 Jika ACh terikat pada subtype lain reseptor muskarinik di
sistem saraf pusat dan jantung maka Ach bersifat inhibitori
yaitu menghambat impuls saraf pada pascasinaptik

2/24/2021 41
 Bbrp Asam amino mrpk neurotransmiter di SSP
 Glutamat dan Aspartat : NT pengeksitasi di SSP
 Glutamat merupakan NT pengeksitasi, berikatan dg
reseptor ionotropik menyebabkan terbukanya saluran ion
kation (umumnya saluran Na+) menghasilkan eksitasi neuron
pascasinaps. Inaktivasi glutamat dg cara reuptake oleh
glutamat transporter utk disimpan kembali dalam vesikula
sinaptik atau neuroglia
 Gamma Amino Butyric Acid (GABA): NT penginhibisi di
SSP, bekerja dg cara berikatan dg reseptor ionotropik yg
membuka saluran ion Cl-
 Glycine: NT penginhibisi pada SC, bekerja dg cara berikatan
dg reseptor ionotropik yg membuka saluran ion Cl-
2/24/2021 42
 Biogenic amines berasal dari modifikasi dan
dekarboksilasi molekul asam amino
 Dintaranya: Norepinefrin, epinefrin, dopamin dan
serotonin
 Biogenic amines bekerja dg cara berikatan dg reseptor
metabotropik yg menyebabkan eksitasi maupun inhibisi
pd neuron pascasinaptik
 Inaktivasi dilakukan dg cara reuptake dimana
sebelumnya dirombak oleh enzim yi catechol-O-
methyltransferase (COMT), dan monoamine oxidase
(MAO)
2/24/2021 43
 Fungsi: arousal (awakening from deep sleep), dreaming and regulating
mood
 Reseptor NE disebut reseptor adrenergik
 Reseptor adrenergik : reseptor α (α1) dan β (β1 dan β2)
 Reseptor tsb tdp di sistem saraf pusat dan organ efektor pada sistem
saraf simpatik
 NE jika berikatan dengan reseptor α1 di pembuluh darah pada kulit,
mukosa, dan organ dalam abdomen, maka NE berperan eksitatori,
mamicu impuls saraf sehingga memicu kontraksi otot polos
 NE jika berikatan dengan reseptor β1 di jantung, menyebabkan eksitasi
impuls saraf, sehingga menyebabkan kontraksi jantung
 NE jika berikatan dengan reseptor β2 di saluran nafas, pembuluh darah
pada otot skelet dan jantung, menyebabkan inhibisi impuls saraf
sehingga terjadi dilasi pembuluh darah (vasodilasi), pelebaran saluran
napas

2/24/2021 44
 Brain neurons containing the neurotransmitter dopamine
are active during emotional responses, addictive
behaviors, and pleasurable experiences. In addition,
dopamine-releasing neurons help regulate skeletal muscle
tone and some aspects of movement due to contraction of
skeletal muscles.
 Serotonin (5-hydroxytryptamine atau 5-HT), is
concentrated in the neurons in a part of the brain called
the raphe nucleus
Fungsi : sensory perception, temperature regulation, control
of mood, appetite,and the induction of sleep.

2/24/2021 45
 Neuropeptida mrpk NT yg tdd 3-40 asam amino yg
disatukan oleh ikatan peptida.
 Tersebar di SSP maupun SST
 Neuropeptida berikatan dg reseptor metabotropik
dan bekerja baik sbg pengeksitasi maupun
penginhibisi tergantung pada jenis reseptor
metabotropik di pascasinaps.
 Selain sbg NT juga dpt bekerja sbg hormon
 Neuropeptides dibentuk di badan sel dan di
bungkus dlm vesikula yg kemudian disimpan di
terminal akson.
2/24/2021 46
2/24/2021 47
Potensial Post-sinaptik
dapat Menimbulkan:
• Sinaps eksitasi
(excitatory synapse):
melalui depolarisasi
• Sinaps inhibisi
(inhibitory synapse):
melalui hiperpolarisasi,
Tergantung pada jenis
saluran ion yg terbuka
pada membran neuron
post-sinaptik
2/24/2021 48
Penghantaran dapat terjadi secara :
1. Kolinergik
Dengan bantuan asetilkolin. Terjadi pada sinaps di SSP (sebagian
besar), sinaps vegetatif (semua), ujung serabut pascaganglion
parasimpatikus, serta pada pelat ujung motorik otot skelet.
2. Adrenergik
Dengan bantuan adrenalin/epinefrin atau
noradrenalin/norepinefrin. Terjadi pada sinaps pusat
noradrenergik (di SSP), serta ujung serabut pascaganglion
simpatikus.
3. Dopaminergik
Dengan bantuan dopamin. Terjadi pada sinaps di SSP, misalnya
pada sistem tuberoinfundibular yang mempersarafi hipotalamus
dan hipofisis, serta pada sistem mesolimbik
2/24/2021 49
4. Serotoninergik
Dengan bantuan serotonin. Terjadi antara lain pada sinaps
pusat batang otak bawah serta neuron (serotoninergik) pada
seluruh saluran cerna.

5. Gabaergik
Dengan bantuan asam gama amino butirat (Gamma Amino
Butiric Acid, GABA). GABA dibentuk dalam SSP dengan
dekarboksilasi asam glutamat. Terjadi antara lain pada sinaps
inhibitorik pusat.

2/24/2021 50
Subhanallah.. Alhamdulillah.. Allahu Akbar

2/24/2021 51

Anda mungkin juga menyukai