Anda di halaman 1dari 1

PREVALENSI POPULASI TERLANTAR, MISKIN DAN TUNAWISMA

Kementerian Sosial (2015) menyatakan jumlah anak miskin Indonesia sebanyak 44 juta dan yang
terlantar sebanyak 4,1 juta (4,8% dari jumlah anak di Indonesia) dan jumlah balita terlantar 1,2 juta.

Berita resmi statistik pada Badan Pusat Statistik (2017) menyatakan bahwa: Jumlah penduduk
miskin di Indonesia pada Maret 2017 mencapai 27,77 juta (10,64%) dari keseluruhan penduduk.
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada bulan Maret 2017 sebanyak 7,72%, sementara
persentase penduduk di daerah pedesaan 13,93%

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP POPULASI TERLANTAR, MISKIN, DAN TUNAWISMA

Di masyarakat yang lebih besar, tiga faktor utama baik tunggal maupun bersamaan
berkontribusi terhadap populasi terlantar, miskin, dan tunawisma. Faktor-faktor tersebut adalah

(1) Kekurangan perumahan yang terjangkau

(2) Pendapatan yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar

(3) Layanan pendukung yang tidak adekuat dan langka

Dengan bekerjasama dengan provinsi dan pemerintah setempat dan organisasi perumahan
nirlaba, Housing and Urban Development (HUD) melaksanakan program yang menyediakan bantuan
finansial perumahan bagi keluarga berpendapatan rendah.

Bantuan tersebut dapat berupa :

(1) pembayaran langsung kepada pemilik rumah susun, yang memberikan sewa murahuntuk penghuni
berpendapatan rendah.

(2) akses ke rumah susun berada di fasilitas perumahan publik.

(3) kupon pilihan rumah, yang dapat digunakan oleh orng berpendapatan rendah untuk membayar
seluruh atau sebagian biaya sewa. Pengaturan ketiga pilihan tersebut selanjutnya secara umum disebut
"perumahan seksi 8" (Center on Budget and Policy Priorities, 2013).

Anda mungkin juga menyukai