Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

KONSEP PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

Dosen Mata Kuliah :

Disusun oleh:

TINGKAT I SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Daftar Isi
Kata Pengantar
Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “MAKALAH KONSEP
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH” dapat kami selesaikan dengan baik. Saya
berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang
penulisan KTI yang benar. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah
SWT karuniai kepada saya sehingga makalah ini dapat saya susun melalui beberapa sumber.

Pada kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada
teman-teman seperjuangan yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu
kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau
pun adanya ketidaksesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf.
Kami menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.

Surabaya, 21 September 2021

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perguruan tinggi merupakan Lembaga Pendidikan tertinggi bagi masyarakat untuk


menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki integritas tinggi dan memiliki
kemampuan professional pada disiplin yang dipelajarinya. Pendidikan tinggi juga menjadi
tempat untuk membuat berbagai inovasi maupun kreasi dalam berbagai karya tulis ilmiah.
Mempertimbangkan hal tersebut, seyogyanya civtas akademika menjaga agar karya-karya
agar tetap lestari dan tersebar luas di masyarakat, melalui cara yang benar dan bermartabat
dalam menyebarkannya.

Cara yang pertama yaitu dilakukan dengan mengajarkan dan membina mahasiswa
agar mampu membuat karya tulis ilmiah yang efektif mrngondisikan masyarakat. Cara yang
kedua yaitu mendokumentasikan karya tulis ilmiah yang sesuai dengan kaidah kriteria
penulisan sistematis yang baik dan benar. Dengan demikian, karya tulis ilmiah dapat
bermanfaat untuk kemajuan ilmu maupun untuk pembangunan bangsa jika penulisan karya
ilmiah sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau kriteria keilmiahan yang bersifat universal.

“Ikatlah ilmu dengan tulisan dan satu cara untuk menjadi abadi adalah dengan cara
menulis”. Seperti itulah petuah yang umum kita dengar mengenai menulis. Sebenarnya
semua orang memiliki kemampuan dalam menulis. Namun, tidak banyak yang mampu
mengutarakan pikiran maupun gagasannya ke dalam bentuk tulisan. Khususnya penulisan
dalam bentuk karya ilmiah. Di sini kami akan membahas mengenai konsep dasar karya tulis
ilmiah secara lebih mendalam.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Definisi dan Ciri-ciri dari Karya Tulis Ilmiah?


2.

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi dan ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah


2.

1.4 Manfaat

Manfaat dibuatnya makalah ini adalah agar penulis serta pembaca benar-benar
faham mengenai penulisan karya tulis ilmiah yang sesuai dengan kaidah penulisan yang baik
dan benar.
BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

2.1.1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Karya ilmiah terdiri dari dua kata yaitu: karya dan ilmiah. Karya menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah pekerjaan, hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama
hasil karangan). Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu dan secara ilmu pengetahuan,
memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Ilmiah diartikan sebagai hal yang berlandaskan
kepada ilmu pengetahuan. Dalam membuat sesuatu yang bersifat ilmiah seseorang harus
memiliki landasan yang kuat atau dikenal dengan istilah teori.

Menurut Setiawan, karya ilmiah merupakan buah pemikiran seorang ilmuwan yang
melakukan kepustakaan, mengumpulkan pengalaman, penelitian dan didapat dari
pengetahuan orang sebelumnya dengan tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni. Karya merupakan hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu disusun
berdasarkan fakta, tidak bersifat emosional dan disusun secara sistematis, ilmiah, logis, dan
kompherensif. Logis berarti fakta, keterangan, dan informasi memiliki argumentasi yang
dapat diterima oleh akal. Sistematis artinya, tulisan didapatkan berdasarkan urutan yang
bertahap. Komprehensif berarti fakta, gejala, dan peristiwa, ditelaah secara menyeluruh
hubungan dengan fakta dengan lainnya. Sedangkan The Liang Gie (2002) berpendapat bahwa
karya ilmiah merupakan jenis karangan mengenai suatu topik keilmuan dan umumnya
ditujukan untuk masyarakat yang berkecimpung dalam bidang pengetahuan yang
bersangkutan.

Seorang peniliti diwajibkan mempunyai dasar teori yang kuat. Landasan teori yang
kuat akan membantu peneliti mempertahankan hasil penelitiannya. Tapi teori itu tidak
menyimpang sesuai dengan disiplin ilmu yang dia teliti sehingga dapat dipertanggung
jawabkan.

Karya ilmiah (scientific paper) juga disebut academic writing, karena biasa ditulis
oleh mahasiswa dan dosen di perguruan tinggi. Karya tulis ilmiah sebagai pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi berupa penjelasan, prediksi dan pengawasan serta membahas
tentang penyelidikan yang dilakukan peneliti secara logis dan empiris. Dalam penulisan karya
ilmiah, seorang penulis harus memperhatikan tata bahasa yang digunakan, sistematika
penulisan, metodologi penulisan, dan teori yang digunakan. Semua ini bertujuan untuk
memvalidkan data yang diperoleh.

2.1.2 Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah

Jones menyebutkan beberapa ciri karya ilmiah, yaitu menyatakan fakta, berhati-hati
dan jujur, tidak memihak, sistematis, tidak emosional, mengesampingkan pendapat yang
tidak berdasar, tulus, tidak membantah, tidak sepenuhnya meyakinkan, dan tidak melebih-
lebihkan. Secara umum bahasa ilmiah sebagai media karya ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :

1. Reproduktif, artinya pembaca bisa menerima dan memaknai karya tersebut selaras
dengan maksud yang hendak penulis ungkapkan.
2. Tidak ambigu, dikarang berdasarkan kaidah bahasa yang baik dan benar.
3. Tidak emotif, disusun tidak dengan melibatkan aspek perasaan penulisnya. Hal-hal
yang diungkapkan harus rasional berdasarkan kenyataan atau fakta di lapangan, tanpa
diberi tambahan pada subjektifitas penulis.
4. Penggunaan bahasa baku, memuat kaidah berbahasa yang benar, baik dalam ejaan,
kata, dan paragrafnya agar pembaca tidak terjadi kesalah pahaman dalam
mengartikan.
5. Memakai kaidah keilmuan, penulis memuat istilah atau kata dalam aspek keilmuan
dan harus sesuai akan topik yang disampaikan juga latar belakang penulis.
6. Bersifat dekoratif dan rasional, penulis dalam karyanya harus menggunakan kata yang
hanya memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan
pikiran yang logis, lancar dan kecermatan penulisannya.
7. Adanya kohesi dan straight forward, perlu terdapat kohesi atau keterhubungan antar
kalimat pada setiap paragraf dalam setiap bab. Sedangkan straight forward berarti
langsung menuju tujuan atau sasaran. Tertuju pada pembahasan dan tidak berbelit.
8. Kalimat yang digunakan harus efektif dan fokus. Isi harus padat dan berisi.
9. Objektif, pembahasan suatu hasil penelitian dari fakta yang objektif harus sesuai
dengan yang akan diteliti.
10. Sistematis dan metodis, dalam pembahasan masalah digunakan suatu metode tertentu
dengan memperhatikan langkah-langkahnya secara teratur dan harus terkontrol
dengan rapi dan tertib.
11. Harus selaras, tulisan ilmiah harus menggunakan bahasa ilmiah yang baku dan
formal. Ini dapat dikatakan sebagai laras ilmiah. Laras ilmiah harus jelas dan lugas
agar tidak menimbulkan keambiguan.

Anda mungkin juga menyukai