Agatha Christie - Endless Night
Agatha Christie - Endless Night
ENDLESS NIGHT
om
Gipsy`s Acre akan mengalami nasib malang dan kejadian-
.c
kejadian berbahaya… dan akhirnya akan mati.
ot
p
Tapi Mike dan Ellie sedang dilanda cinta. Mereka akan
gs
lo
mendirikan rumah mereka di Gipsy`s Acre, dan kebahagiaan
.b
mereka akan menghapuskan segala masa lalu yang jahat itu
do
in
untuk selama-lamanya.
a-
Kemudian ancaman-ancaman itu mulai datang. Kecelakaan-
ak
st
kecelakaan, juga teror. Tiba-tiba cita-cita mereka yang
pu
indah menjadi mimpi buruk yang penuh dengan ketakutan,
MALAM TANPA
NOVEL DEWASA
Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama
AKHIR
Kompas Gramedia Building
Blok I, Lantai 5
Jl. Palmerah Barat 29-37
Jakarta 10270
www.gramediapustakautama.com ENDLESS NIGHT
om
.c
ot
p
gs
lo
.b
do
in
a-
ak
st
pu
om
Ketentuan Pidana:
Pasal 72
.c
1. Barangsiapa dengan sengaja melanggar dan tanpa hak melakukan
ot
perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 Ayat (1) atau Pasal
p
gs
49 Ayat (1) dan Ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-
masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit
lo
pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagai dimaksud pada Ayat
ak
rupiah).
MALAM
TANPA AKHIR
304 hlm ; 20 cm
om
legenda Gipsy’s Acre
.c
p ot
gs
lo
.b
do
in
a-
ak
st
pu
om
mun luwes, yang lihai menggambar sketsa dan mem
.c
buat rencana denah rumah-rumah. Atau sebuah
ot
rumah, tepatnya, sebuah rumah yang cantik, yang
p
gs
10
11
12
om
”Siapa yang mungkin membelinya?”
.c
”Ada kontraktor yang mengincarnya. Lebih dari
ot
satu orang. Harganya pasti murah. Lihat saja nanti.”
p
gs
13
14
om
Akan kubacakan untukmu dengan harga enam penny.
.c
Apa artinya enam penny? Tidak ada sama sekali. Tapi
ot
aku mau melakukannya, karena kau pemuda yang
p
gs
tipuan belaka.
st
pu
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
3
Aku tidak tahu banyak tentang menulis—maksudku,
menulis dengan cara seorang penulis sejati. Misalnya
kesan-kesan tentang lukisan yang kulihat itu. Sebetul
nya lukisan itu tidak ada hubungannya dengan apa
pun. Maksudku, setelah melihat lukisan itu, tidak ada
apa pun yang muncul sebagai kelanjutanya, peristiwa
itu tidak menyambung ke kisah lain, tapi entah ba-
gaimana aku merasa lukisan itu penting, dan bahwa
lukisan itu mempunyai tempat di suatu tempat. Meli
hat lukisan itu adalah salah satu peristiwa yang punya
arti bagiku. Persis seperti Gipsy’s Acre mempunya arti
bagi diriku. Seperti Santonix mempunyai arti bagi
diriku.
Sesungguhnya aku belum bercerita banyak tentang
dirinya. Ia seorang arsitek. Tentu saja, Anda pasti su
dah menebaknya. Aku jarang berurusan dengan arsitek,
meski aku tahu sedikit tentang bangun-membangun.
Aku bertemu Santonix dalam pengembaraanku. Waktu
itu aku bekerja sebagai sopir, menyopiri orang-orang
berduit. Kadang-kadang aku menyetir ke luar negeri,
25
26
27
28
29
30
31
32
33
4
Aku tidak melupakan rencanaku menghadiri pelelang-
an.
Masih ada waktu tiga minggu. Aku mendapat ke
sempatan dua kali lagi untuk pergi ke luar Inggris—se
kali ke Prancis dan sekali ke Jerman. Ketika di
Hamburg, aku mendapat kesulitan. Salah satunya
karena aku sangat tidak menyukai suami-istri yang
menjadi langgananku. Mereka mewakili segala sesuatu
yang tidak kusukai. Mereka kasar, tidak peduli pada
orang lain, dan tak sedap dipandang. Kurasa mereka
juga membangkitkan perasaan tertentu dalam diri
ku—perasaan tak mampu menghadapi hidup yang
penuh basa-basi ini lebih lama lagi. Tapi aku tak mau
bersikap ceroboh. Aku merasa tak bisa menghadapi
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
om
yangkan. Kau tidak tahu betapa menyenangkannya
itu.” .c
ot
Ya, begitulah—membayang-bayangkan! Kami me
p
gs
sana.”
ak
58
59
6
Ibuku masih tinggal di jalan yang sama selama dua
puluh tahun terakhir ini—jalan yang penuh dengan
rumah-rumah terhormat yang membosankan dan
tidak menarik. Anak tangga depan menuju pintu ru
mah telah dicat putih bersih dan tampak persis seper
60
61
62
63
64
65
7
Ketika aku sampai di rumah ada telegram menunggu-
ku—datangnya dari Antibes.
Temui aku besok jam setengah lima di tempat biasa.
Sikap Ellie lain daripada biasanya. Aku segera meli
hatnya. Kami berjumpa seperti biasa di Regent’s Park.
Mula-mula kami merasa agak asing dan kikuk satu
sama lain. Ada yang hendak kukatakan padanya, tapi
aku agak bingung bagaimana menyampaikannya. Kura
sa tiap laki-laki pasti demikian kalau sudah saatnya
melamar seorang gadis.
Ada lagi sikap Ellie yang juga aneh. Mungkin ia
sedang memikirkan cara yang paling baik dan sopan
untuk menolakku. Tapi entah mengapa aku merasa
bukan itu yang membuatnya bingung. Seluruh keya
kinanku pada hidup ini didasarkan pada kenyataan
bahwa Ellie mencintaiku. Tapi ada suatu kebebasan
baru pada dirinya, sebuah keyakinan diri yang baru,
yang tak mungkin disebabkan hanya karena ia sudah
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
10
Kurasa kejadian berikut terjadi sehari sesudahnya.
Kami sedang berada di Athena. Tiba-tiba, di atas
anak tangga menuju Acropolis, Ellie bertemu dengan
orang-orang yang dikenalnya. Mereka menumpang
kapal pesiar Hellenic yang saat itu sedang berlabuh.
Seorang wanita berusia sekitar 35 tahun memisahkan
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
11
Aku pergi keluar untuk berbelanja keesokan paginya,
dan kembali ke hotel agak lambat dari yang kurenca-
nakan. Kudapati Ellie berada di ruang duduk, di ha
dapannya duduk seorang wanita muda yang jangkung
dan berambut pirang. Greta. Mereka berdua sedang
asyik mengobrol.
Sejak dulu aku tidak pandai menggambarkan sese
orang, tapi berusaha sebisa mungkin untuk menggam
barkan Greta. Bagaimanapun, tak seorang pun akan
menyangkal bahwa Greta, seperti pernah dikatakan
Ellie, adalah wanita yang sangat cantik dan, seperti
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
12
Mereka memang datang, tapi tak seorang pun tinggal
lama. Tidak saat itu—dalam kunjungan pertama.
Mereka datang dan melihatku. Aku merasa sulit me
mahami mereka, tentu saja karena mereka semua
orang Amerika. Mereka berasal dari golongan yang
tidak kukenal. Beberapa dari mereka cukup menye
nangkan. Paman Frank, misalnya. Aku setuju dengan
pendapat Greta tentang dirinya. Aku tidak akan me
mercayainya sedikit pun. Aku sudah pernah bertemu
136
137
138
139
140
141
142
143
13
Meski tak banyak berarti, akan kucoba menggambar
kan orang-orang yang muncul dalam kehidupan kami,
atau tepatnya: orang-orang yang muncul dalam kehi-
dupanku, karena, tentu saja, orang-orang itu sudah
menjadi bagian dalam kehidupan Ellie sejak dulu.
144
145
146
147
148
149
150
14
Begitulah kehidupan kami dimulai di Gipsy’s Acre.
Kami tidak berhasil mendapatkan nama lain untuk
rumah kami itu. Kejadian pada malam pertama kami
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160
161
162
163
164
165
166
167
168
”Lalat kecil,
Bermain-main di Musim Semi
Tanganku yang usil
Mengusirnya pergi.
169
Maka aku
Seekor lalat yang bahagia
Dalam hidup
Dan saat kutiada.”
Oh, Ellie—Ellie….
15
Sungguh mengejutkan bahwa di dunia ini hal-hal
yang terjadi sering kali tidak seperti yang diharap
kan.
Kami telah pindah dan tinggal di rumah kami
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
”Kaulah itu.”
”Kalau saja aku bisa merasa aman,” kata Ellie.
”Apa kau tidak merasa aman?”
189
190
16
Sore hari berikutnya, sewaktu aku sedang berjalan
agak terburu-buru melewati bagian hutan yang paling
gelap, tempat batang-batang pohon pinus kelihatan
begitu menakutkan, aku melihat bayangan seorang
wanita bertubuh jangkung sedang berdiri di tengah
jalan. Aku segera menyembunyikan diri di balik pepo
honan. Aku langsung mengira wanita itu si wanita
gipsi, tapi aku terperanjat ketika melihat siapa wanita
itu sebenarnya. Ternyata ibuku, tubuhnya kurus tinggi
dan rambutnya sudah kelabu.
”Demi Tuhan,” kataku, ”Ibu membuatku terkejut.
Apa yang Ibu lakukan di sini? Apa Ibu datang untuk
menengok kami? Kami sudah cukup sering mengun
dang Ibu, bukan?”
Sebenarnya kami jarang sekali memberikan undang
an. Aku cuma pernah satu kali mengundang dengan
nada enggan. Aku mengatakannya sedemikian rupa,
sehingga aku yakin ibuku takkan pernah menerima
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200
201
202
203
204
17
Betapa anehnya tidur. Kita pergi tidur dengan rasa
khawatir terhadap para gipsi, musuh-musuh yang ti-
dak kelihatan, dan para detektif yang berkeliaran di
dalam rumah, kemungkinan diculik, serta banyak hal
lain; tapi pada saat kita tidur, semua kekhawatiran itu
lenyap. Dalam tidur, kita berkelana sangat jauh dan
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
18
Shaw datang dengan mengendarai mobil Land-Rover-
nya yang sudah tua. Kurasa mobil itu biasa ia guna-
kan untuk mengunjungi tanah-tanah pertanian yang
terpencil letaknya dalam cuaca buruk. Ia sama sekali
tidak menghiraukan kami. Ia langsung menghampiri
dan membungkuk di depan tubuh Ellie. Setelah itu
ia mendekati kami.
”Dia sudah meninggal setidaknya sejak tiga atau
empat jam yang lalu,” katanya. ”Bagaimana kejadian
nya?”
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
21
Bingung—cuma itu yang bisa kuingat ketika kembali
ke rumah. Para wartawan mengajukan berbagai perta
nyaan, ingin mewawancaraiku. Lalu banyak sekali
surat dan telegram yang kuterima. Untung ada Greta
yang mengurus semuanya itu.
Hal pertama yang membuatku terkejut adalah: ter
nyata kerabat-kerabat Ellie banyak yang tidak berada
di Amerika seperti yang kami kira sebelumnya. Sangat
mengejutkan bahwa ternyata kebanyakan dari mereka
sedang berada di Inggris. Aku bisa memahami kalau
hanya Cora van Stuyvesant yang kebetulan sedang
berada di Inggris, karena wanita itu memang tidak
pernah betah tinggal lama di satu tempat, selalu saja
mondar-mandir ke Eropa, Italia, Paris, London, kem
bali lagi ke Amerika, ke Palm Beach, ke peternakan
di daerah Barat; pokoknya ke sana kemari, ke berba-
246
247
248
249
250
251
252
253
254
255
256
257
22
Tidak ada lagi yang perlu kuselesaikan di Gipsy’s
Acre. Aku meminta Greta menjaga rumah, sementara
aku berlayar ke New York untuk menyelesaikan se
mua urusan di sana, dan menghadiri upacara pema
258
259
260
261
262
263
264
265
266
267
268
269
270
271
272
273
274
275
276
277
278
279
280
281
282
283
284
285
286
287
288
289
290
291
292
293
294
295
296
297
298
299
300
301
untuk selama-lamanya.
MALAM TANPA
NOVEL DEWASA
Penerbit
PT Gramedia Pustaka Utama
AKHIR
Kompas Gramedia Building
Blok I, Lantai 5
Jl. Palmerah Barat 29-37
Jakarta 10270
www.gramediapustakautama.com ENDLESS NIGHT