Anda di halaman 1dari 19

Sosialisasi Petunjuk

Teknis
SC Emergensi

Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan


Kemenkes RI
LATAR
BELAKANG
STRATEGI PENURUNAN STUNTING, AKI, & AKB

“Titik dimulainya pembangunan


SDM dimulai dengan menjamin
kesehatan ibu hamil,
kesehatan bayi,kesehatan
balita, kesehatan anak sekolah
INTERVENSI karena merupakan umur
emas untuk mencetak manusia
SPESIFIK SENSITIF Indonesia yang unggul.
Jangan sampai ada stunting,
kematian bayi, kematian ibu
yang meningkat.”
Angka Kematian Ibu
Penyebab Kematian Ibu
Tempat Kematian Ibu
UPAYA
PENURUNAN
AKI DAN AKB
LOKUS PENURUNAN AKI – AKB TAHUN 2020-2021 120+80
SULBA GORONTAL Kabupaten/Kota
ACEH
KALBA KALTAR
2 R+ 1 2 O
+ 1 Lokus AKI-AKN
3 + 3 SUMUT
KEPRI 1 R+ 7 A
2 + 2 tahun 2020-2021
4 + 2 RIAU KALTI SULTEN SULUT MALUT
1 + 1 Justifikasi Pemilihan Lokus AKI AKN
2 + 3 KALTEN 1 M+ 2 3 G+ 3 :
2 + 1 2 + 2
2 G+ 1 • Kab/Kota dengan jumlah
kematian ibu dan bayi
JAMBI MALUKU terbanyak
SUMBA 1 + 1 3 + 4 • Ketersediaan SDM (SpOG, SpA,
4 R+ 3 SpAn, Bidan)
BABEL • Ketersediaan RS dan Puskesmas
BENGKUL • DAK Penugasan dan DAK
2 + 1
Afirmasi
2 U
+ 1
DKI
SUMSE JAKARTA
3 + 1 KALSE PAPBA
2 L+ 2 1 L+ 3 SULSEL SULTRA
2 R+ 2
1 + 6 2 + 5
LAMPUN
PAPUA
1 G+ 2
JATENG DIY 3 + 2
BANTE JABAR 1 + BALI
4 1 + 1 NTB
2 + 4
7 N+ 1 4 2 + 2
1 2 + 2 NTT
Keterangan : JATIM 1 + 2
1 +
Kab/kota lokus tahun 2020 (120 Kab/Kota) 2
8
Kab/kota lokus tahun 2021 (80 Kab/Kota)
Kebijakan RUJUKAN MATERNAL DITJEN YANKES

RS Rujukan COVID-19
agar melaksanakan
pelayanan maternal dan
neonatal seperti:
• Mengurangi transmisi
udara, salah satunya
dapat menggunakan
delivery chamber
• Melakukan Tindakan
di OK tekanan
negative/modifikasi
aliran udara
• APD sesuai standar

Penetapan RS Rujukan
Ibu dan Anak dengan
kriteria:
Kamar bersalin dan
kamar operasi tekanan
negative
Ruang rawat isolasi ibu
SE Dirjen Yankes tentang dan anak
Kesiapsiagaan RS Rujukan dalam Ruang rawat isolasi bayi
Penanganan Rujukan Maternal dan baru lahir
Neonatal dengan COVID-19 Ruang rawat intensif
Surat Himbauan Direktur Yankes
(ICU, NICU dan PICU)
Rujukan tentang Penetapan RS Rujuan
Ibu dan Anak COVID-19
Indikator RPJMN 2020 - 2024
Indikator SNARS Program Nasional
TUJUAN DAN SASARAN JUKNIS SC
EMERGENSI
Umum :
SASARAN
Meningkatkan kualitas pelayanan RS
khususnya dalam maternal dan neonatal di a. DinasKesehatan
RS melalui pelayanan SC yang cepat dan tepat Provinsi/Kabupaten /Kota
untuk keselamatan Ibu dan bayi baru lahir;
b. Rumah Sakit Umum dan
Khusus : Khusus Ibu dan Anak
Adanya acuan bagi RS dalam
c. Organisasi profesi terkait
penyelenggaraan SC emergensi pada kondisi
tertentu dengan waktu tanggap kurang atau d. Asosiasi Perumahsakitan
sama dengan 30 menit di RS.
● Kasus kegawatdaruratan obstetri (emergensi obstetri) adalah kasus
obstetri yang bila tidak segera ditangani akan mengakibatkan
kesakitan berat, bahkan kematian ibu dan bayi. Kasus
kegawatdaruratan obstetri adalah penyebab langsung dari kematian
ibu, janin serta bayi baru lahir.
● Response time/waktu tanggap adalah waktu yang dibutuhkan dalam
memberikan respon terhadap sebuah kejadian
SC Emergensi
Yaitu SC kategori 1 dengan waktu tanggap maksimal
30 menit dari sejak keputusan SC diambil hingga
dilakukan insisi.

Selain 5 indikasi dalam SC kategori 1, SC Emergensi


juga dilakukan pada kondisi dimana terjadi ancaman
langsung bagi kelangsungan hidup ibu dan janin
(immediate threat to life), yaitu solusio placenta dan
VBAC/PBS.
SC Kategori I

Prolaps tali pusat atau Gagal Vakum/Forsep


Fetal Distress menetap tali pusat menumbung
kondisi dimana janin mengalami hipoksia kondisi dimana tali pusat berada di kondisi dimana pada tindakan
pada berbagai tingkat, yang ditegakkan depan bagian terbawah janin atau vakum/forsep tidak terjadi kemajuan
berdasarkan analisis melalui analisis faktor terletak lebih rendah dari bagian persalinan.
risiko, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan terbawah janin
penunjang

Perdarahan Antepartum
Rupture Uteri Imminent
dengan Perdarahan Aktif
(RUI) dan Rupture Uteri
ancaman untuk terjadinya ruptur uteri Adalah perdarahan dari jalan lahir yang terjadi pada
biasanya didahului oleh distosia, adanya kehamilan (lebih dari 24 minggu) sebelum terjadinya
perjalanan persalinan yang abnormal atau persalinan. seringkali bersifat masif, sehingga dapat
persalinan yang macet (obstructed labor menyebabkan perdarahan aktif.
Pencatatan Waktu Tanggap SC Emergensi (1)
• Waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi adalah waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan tindakan operasi SC
Emergensi sejak diputuskan operasi sampai dimulainya insisi
operasi yaitu ≤ 30 menit.

• Pencatatan waktu tanggap dimulai saat DPJP dalam hal ini


dokter spesialis Obstetri Ginekologi memutuskan tindakan SC
dan dihitung berapa menit waktu yang diperlukan sampai
dilakukan tindakan insisi pasien di kamar operasi

• Pencatatan dilakukan di dalam rekam medik pasien/ Catatan


Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) dan laporan
operasi.
Pencatatan Waktu Tanggap SC Emergensi (2)

Pengumpulan data dilakukan setiap hari dengan sumber data


rekam medik atau laporan operasi dan dihitung capaian waktu
tanggap SC emergensi 30 menit dalam bentuk proporsi.

Formula Perhitungan:

Jumlah seluruh pasien yang mendapatkan tindakan SC emergensi


dengan waktu tanggap 30 menit

Jumlah seluruh pasien yang diputuskan SC emergensi


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai