Anda di halaman 1dari 4

NAMA : WIDI ANTORO

NIM : C2018168

KELAS : 7D/S1 ILMU KEPERAWATAN

TUGAS RESUM OKSIGENASI

Oksigenasi merupakan metode pengobatan dengan oksigen untuk mengatasi kondisi tertentu.
Pemberian oksigen dapat dilakukan menggunakan selang yang ditaruh di depan hidung, sungkup
yang menutupi hidung dan mulut, atau ruangan dengan tekanan oksigen yang tinggi.
Terapi oksigenisasi umumnya diberikan bila kandungan oksigen dalam tubuh berada di bawah
batas normal. Kadar oksigen normal dalam darah agar tubuh dapat berfungsi optimal adalah 95–
100 persen. Kadar ini dapat dihitung menggunakan alat pulse oximeter.
Jika kadar oksigen dalam darah menurun hingga di bawah 90 persen, fungsi organ dan jaringan
tubuh akan ikut menurun sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
Kondisi yang Membutuhkan Oksigenasi
Beberapa kondisi medis yang membutuhkan prosedur oksigenasi melalui selang (kanula) yang
diletakkan di depan hidung atau sungkup berselang yang menutupi hidung dan mulut. Kondisi
yang dimaksud, meliputi:
1. Hipoksemia
Saturasi oksigen dalam darah di bawah 90 persen bisa dinyatakan sebagai hipoksemia.
Kurangnya oksigen dalam darah ini sering terjadi saat seseorang mengalami kondisi medis yang
parah.
Beberapa tanda seseorang mengalami hipoksemia adalah sesak napas, detak jantung cepat, kulit
dan bibir tampak kebiruan (sianosis), sakit kepala, bahkan pingsan.
2. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)
Penyakit paru obstruktif kronis menyebabkan terhambatnya aliran udara di saluran napas secara
bertahap dan berlangsung lama.
PPOK yang berat memerlukan oksigenasi melalui selang hidung (nasal cannula), masker
oksigen, atau bahkan operasi trakeostomi dan pemasangan alat bantu napas agar kadar oksigen
dalam tubuh meningkat.
Pada penderita PPOK yang sudah parah dan kadar oksigen darahnya rendah, perlu mendapatkan
perawatan jangka panjang.
3. Serangan asma
Asma sendiri terjadi karena adanya peradangan yang menyebabkan penyempitan pada saluran
pernapasan. Penderita asma umumnya bisa beradaptasi dengan penyakit mereka, bahkan anak-
anak sekalipun.
Namun, jika terjadi serangan asma, dibutuhkan obat-obatan untuk mengatasi gejala asma dan
oksigenasi. Oksigenasi bisa diberikan melalui masker oksigen atau intubasi untuk memasang alat
bantu napas.
4. Pneumonia parah
Pneumonia adalah infeksi pada paru-paru yang mengakibatkan peradangan dan kerusakan paru-
paru yang parah. Pada kondisi ini dibutuhkan terapi oksigenasi, karena suplai oksigen ke dalam
aliran darah terganggu.
5. Bayi prematur
Bayi yang lahir prematur bisa saja mengalami sindrom distres pernapasan (respiratory distress
syndrome/RDS) atau kelainan paru yang disebut displasia bronkopulmoner (bronchopulmonary
dysplasia/BPD).
Kondisi ini berisiko membuat paru-paru bayi prematur mengalami gangguan. Untuk
mengatasinya, pemberian obat-obatan dan oksigenasi bisa menjadi solusi.
6. Sleep apnea
Jika suplai oksigen dalam darah selama tidur berada di bawah normal, terapi oksigenasi mungkin
diperlukan. Gangguan tidur yang bisa menyebabkan rendahnya distribusi oksigen ke organ dan
jaringan tubuh adalah sleep apnea. Gangguan ini menyebabkan penderitanya kesulitan bernapas
saat tidur.
7. Gagal jantung stadium akhir
Jika jantung mengalami gangguan dalam memompa darah, otomatis hal tersebut berdampak
kepada suplai oksigen dalam pembuluh darah. Selain dengan obat-obatan, terapi oksigenasi bisa
dijadikan pertimbangan untuk mengatasi kondisi tersebut.
8.Terapi Oksigenasi Hiperbarik
Terapi oksigenasi hiperbarik adalah proses penyembuhan suatu kondisi medis menggunakan
ruangan atau tabung berisi oksigen murni dengan tekanan kuat.
Pengaturan tekanan udara sendiri umumnya tiga kali lipat lebih tinggi daripada tekanan udara
normal. Hal ini memungkinkan paru-paru menghirup oksigen murni lebih banyak dibandingkan
saat berada di ruangan normal.
Beberapa kondisi yang dapat ditangani dengan terapi oksigenasi hiperbarik, meliputi:
9.Infeksi serius dan luka membandel
Beberapa masalah kesehatan, seperti infeksi yang menyebabkan kematian jaringan, luka karena
radiasi, dan luka yang tidak kunjung sembuh karena diabetes, bisa ditangani dengan terapi
oksigenasi hiperbarik.
Tingginya kadar oksigen yang masuk ke aliran darah memungkinkan tubuh lebih kuat dalam
melawan bakteri. Selain itu, oksigen dalam darah akan merangsang pertumbuhan dan
pembentukan sel baru, sehingga mempercepat proses penyembuhan.
10.Penyakit dekompresi
Penyakit dekompresi ditandai dengan munculnya gelembung gas nitrogen di dalam aliran darah
atau jaringan tubuh. Kondisi ini biasanya dialami oleh para penyelam.
Berpindahnya penyelam dari lokasi bertekanan udara tinggi ke lokasi dengan tekanan udara
rendah secara cepat adalah penyebab gangguan ini. Penyakit dekompresi berisiko mengakibatkan
penderita kehilangan kesadaran, bahkan kematian.
Seseorang yang mengalami penyakit dekompresi harus segera diberikan oksigen murni dan
dilanjutkan dengan terapi oksigenasi hiperbarik, jika memungkinkan.
Kondisi lainnya
Kondisi lain yang bisa disembuhkan dengan metode oksigenasi hiperbarik adalah
anemia berat, abses otak, keracunan karbon dioksida, tuli mendadak, atau buta mendadak. Terapi
ini juga bagus untuk pengobatan matinya jaringan tulang atau kulit akibat infeksi.
Pada penyakit atau kondisi tertentu, tubuh mengalami kekurangan oksigen. Oleh karena itu,
terapi oksigenasi diberikan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh. Anda dapat
berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui jenis oksigenasi dan penanganan lain yang sesuai
dengan kondisi Anda

REFERENSI : Phua, et al. (2016). Severe Community-Acquired Pneumonia: Timely


Management Measures In The First 24 Hours. Critical Care, 20(1), pp. 237.
American Lung Association (2020). Pneumonia Treatment and Recovery.
University of Rochester (2020). Hyperbaric Therapy for CO Poisoning and Decompression
Sickness.
Mayo Clinic (2021). Diseases & Conditions. COPD.
Mayo Clinic (2020). Tests & Procedures. Hyperbaric oxygen therapy.
Mayo Clinic (2019). Diseases & Conditions. Asthma Attack.
Mayo Clinic (2018). Symptoms. Hypoxemia.
Holdman, K. & Goldman, R. Healthline (2020). What Do You Want to Know About Asthma?
Moore, K. Healthline (2020). Heart Failure.
Holland, K. Healthline (2019). Is My Blood Oxygen Level Normal?
Stubblefield, H. Healthline (2017). Oxygen Therapy.
MedicineNet (2021). Medical Definition of Oxygenation.
Pramanik, A. Medscape (2020). Respiratory Distress Syndrome.
Net Doctor UK (2020). Decompression Sickness: Symptoms, Treatment And Prevention.
Sleep Foundation (2020). Sleep Apnea.
WebMD (2021). Do I Need Oxygen Therapy for COPD?

Anda mungkin juga menyukai