Anda di halaman 1dari 102

MANAJEMEN APARATUR SIPIL

NEGARA (ASN)
DISAJIKAN PADA PELATIHAN DASAR (LATSAR) CALON
PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) POLA
KEMITRAAN/RETRIBUSI SE- PROVINSI ACEH TAHUN 2020
Oleh:
DRS. ZULKIFLI AHMAD, MM
WIDYAISWARA AHLI UTAMA BPSDM ACEH
 Drs. Zulkifli Ahmad, MM
 - Aceh Besar, 23 September 1957
 - Pembina Utama Madya, IV/d
 - Magister Management Unsyiah
 - Widyaiswara Ahli Utama
 - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
 (BPSDM) Aceh
- Jl. T. Pawang Daud No 15, Panteriek, Banda Aceh
 Email: zulkifli.a.bka@gmail.com
 Hp. 0811 6803116
Dasar hukum
1. Undang- Undang No 5 Thn 2014 Tentang ASN
2. Undang- Undang No 23 Thn 2014 Tentang Pemerintah Daerah
3. Undang- Undang No 30 Thn 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan
4. Peraturan Pemerintah No 11 Thun 2017 Tentang Manajemen PNS
5. Peraturan Pemerintah No 53 Thun 2010 Tentang Disiplin PNS
6. Peraturan Pemerintah No 46 Thun 2011 Tentang Penelian Prestasi
Kerja PNS
7. Peraturan Pemerintah No 70 Thun 2015 Tentang Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian Bagi ASN
8. Peraturan Ka BKN No 24 Thn 2017 Tentang Tata Cara Pemberian Cuti
PNS
Pengertian
 Dalam Undang undang ini yang dimaksud
dengan:
1. Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah
pengelolaan pegawai negeri sipil untuk
menghasilkan pegawai negeri sipil yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
2. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat
ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi Pem.
3. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
4. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat
PNS adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
5. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
6. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN
untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
7. Sistem Informasi ASN adalah rangkaian
informasi dan data mengenai Pegawai ASN
yang disusun secara sistematis, menyeluruh,
dan terintegrasi dengan berbasis teknologi.
8. Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok
jabatan tinggi pada instansi pemerintah.
9. Pejabat Pimpinan Tinggi adalah Pegawai ASN
yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi.
10. Jabatan Administrasi adalah sekelompok
jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan publik serta
administrasi pemerintahan dan
pembangunan.
11. Pejabat Administrasi adalah Pegawai ASN yang
menduduki Jabatan Administrasi pada instansi
pemerintah.
12. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan
yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan
pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.
13. Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang
menduduki Jabatan Fungsional pada instansi
pemerintah.
14. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan melaksanakan proses
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian
Pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
15. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat
yang mempunyai kewenangan menetapkan
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian
Pegawai ASN dan pembinaan Manajemen ASN di
instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.
16. Komisi ASN yang selanjutnya disingkat
KASN adalah lembaga nonstruktural yang
mandiri dan bebas dari intervensi politik.
17. Lembaga Administrasi Negara yang
selanjutnya disingkat LAN adalah lembaga
pemerintah nonkementerian yang diberi
kewenangan melakukan pengkajian dan
pendidikan dan pelatihan ASN sebagaimana
diatur dalam undang-undang ini.
18. Pemberhentian dari Jabatan adalah pemberhentian
yang mengakibatkan PNS tidak lagi menduduki JA, JF,
atau JPT.
19. Pemberhentian Sementara sebagai PNS adalah
pemberhentian yang mengakibatkan PNS kehilangan
statusnya sebagai PNS untuk sementara waktu.
20. Pendidikan dan Pelatihan Terintegrasi yang selanjutnya
disebut Pelatihan Prajabatan adalah proses pelatihan
untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang bagi calon PNS pada masa
percobaan.
21. Sekolah Kader adalah sistem pengembangan kompetensi
yang bertujuan untuk menyiapkan pejabat administrator
melalui jalur percepatan peningkatan jabatan.
22. Badan Kepegawaian Negara yang selanjutnya disingkat
BKN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang
diberi kewenangan melakukan pembinaan dan
menyelenggarakan Manajemen ASN secara nasional
sebagaimana diatur dalam undangundang ini.
23. Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,
jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecacatan.
ASAS, PRINSIP, NILAI DASAR, SERTA KODE ETIK
DAN KODE PERILAKU

Penyelenggaraan kebijakan dan Manajemen ASN


berdasarkan pada asas:
 a. kepastian hukum;
 b. profesionalitas;
 c. proporsionalitas;
 d. keterpaduan;
 e. delegasi;
 f. netralitas;
 g.akuntabilitas;
 h. efektif dan efisien;
 i. keterbukaan;
 j. nondiskriminatif;
 k. persatuan dan kesatuan;
 l. keadilan dan kesetaraan; dan
 m.kesejahteraan.
ASN sebagai profesi berlandaskan pada prinsip sebagai
berikut:
a. nilai dasar;
b. kode etik dan kode perilaku;
c. komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada
pelayanan publik;
d. kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. kualifikasi akademik;
f. jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas;
dan
g. profesionalitas jabatan.
Nilai dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
huruf a meliputi:
a. memegang teguh ideologi Pancasila;
b. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta
pemerintahan yang sah;
c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak
berpihak;
e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. menciptakan lingkungan kerja yang
nondiskriminatif;
g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika
yang luhur;
h. mempertanggungjawabkan tindakan dan
kinerjanya kepada publik;
i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan
kebijakan dan program pemerintah;
j. memberikan layanan kepada publik secara jujur,
tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna,
berhasil guna, dan santun;
k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas
tinggi;
l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan
kerja sama;
m.mengutamakan pencapaian hasil dan
mendorong kinerja pegawai;
n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan;
o. meningkatkan efektivitas sistem
pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier.
Kode etik dan kode perilaku sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) berisi pengaturan perilaku agar
Pegawai ASN:

a. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung


jawab, dan berintegritas tinggi;
b. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan
disiplin;
c. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa
tekanan;
d. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
e. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah
atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan;
f. menjaga kerahasiaan yang menyangkut
kebijakan negara;
g. menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
h. menjaga agar tidak terjadi konflik
kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i. memberikan informasi secara benar dan
tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan;
j. tidak menyalahgunakan informasi intern
negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;
k. memegang teguh nilai dasar ASN dan
selalu menjaga reputasi dan integritas
ASN; dan
l. melaksanakan ketentuan peraturan
perundangundangan mengenai disiplin
Pegawai ASN.
Kode etik dan kode perilaku sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
 Pegawai ASN terdiri atas:
a. PNS; dan
b. PPPK.
 Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur
negara.
 Pegawai ASN berfungsi sebagai:
a. pelaksana kebijakan publik;
b. pelayan publik; dan
c. perekat dan pemersatu bangsa.
 Pegawai ASN bertugas:
a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat
oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
b. memberikan pelayanan publik yang
profesional dan berkualitas; dan
c. mempererat persatuan dan kesatuan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Pegawai ASN berperan sebagai
perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan
dan pelayanan publik yang profesional,
bebas dari intervensi politik, serta
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
 Jabatan ASN terdiri atas:
a. Jabatan Administrasi;
b. Jabatan Fungsional; dan
c. Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT Utama, JPT Madya
dan JPT Pratama).
 Jabatan Administrasi sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 13 huruf a terdiri atas:
a. jabatan administrator;
b. jabatan pengawas; dan
c. jabatan pelaksana.
(1) Jabatan Fungsional dalam ASN terdiri atas jabatan
fungsional keahlian dan jabatan fungsional
keterampilan.
(2) Jabatan fungsional keahlian sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas:
 ahli utama, ahli madya, ahli muda, dan ahli
pertama
(3) Jabatan fungsional keterampilan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. penyelia;
b. mahir;
c. terampil; dan
d. pemula.
 Untuk setiap Jabatan Pimpinan Tinggi
ditetapkan syarat kompetensi, kualifikasi,
kepangkatan, pendidikan dan pelatihan,
rekam jejak jabatan dan integritas, serta
persyaratan lain yang dibutuhkan.
(1) Jabatan ASN diisi dari Pegawai ASN.
(2) Jabatan ASN tertentu dapat diisi dari:
a. Prajurit Tentara Nasional Indonesia;
b. Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
 PNS berhak memperoleh:
a. gaji, tunjangan, dan fasilitas;
b. cuti;
c. jaminan pensiun dan jaminan hari tua;
d. perlindungan; dan
e. pengembangan kompetensi.
 PPPK berhak memperoleh: gaji dan
tunjangan, cuti, perlindungan; dan,
pengembangan kompetensi.
 Pegawai ASN wajib:
a. setia dan taat pada Pancasila, Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b. menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c. melaksanakan kebijakan yang dirumuskan
pejabat pemerintah yang berwenang;
d. menaati ketentuan peraturan perundang-
undangan;
e. melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh
pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
f. menunjukkan integritas dan keteladanan dalam
sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada
setiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan;
g. menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat
mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h. bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
Menteri berwenang menetapkan kebijakan di
bidang pendayagunaan Pegawai ASN, meliputi:

a. kebijakan reformasi birokrasi di bidang sumber daya


manusia;
b. kebijakan umum pembinaan profesi ASN;
c. kebijakan umum Manajemen ASN, klasifikasi jabatan
ASN, standar kompetensi jabatan Pegawai ASN,
kebutuhan Pegawai ASN secara nasional, skala
penggajian, tunjangan Pegawai ASN, dan sistem
pensiun PNS.
d. pemindahan PNS antarjabatan, antardaerah, dan
antarinstansi;
e. pertimbangan kepada Presiden dalam penindakan
terhadap Pejabat yang Berwenang dan Pejabat
Pembina Kepegawaian atas penyimpangan Sistem
Merit dalam penyelenggaraan Manajemen ASN; dan
f. penyusunan kebijakan rencana kerja KASN, LAN,
dan BKN di bidang Manajemen ASN.
KASN bertujuan:
a.menjamin terwujudnya Sistem Merit dalam kebijakan
dan Manajemen ASN; b. mewujudkan ASN yang
profesional, berkinerja tinggi, sejahtera, dan
berfungsi sebagai perekat Negara Kesatuan Republik
Indonesia;
c.mendukung penyelenggaraan pemerintahan negara
yang efektif, efisien dan terbuka, serta bebas dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme;
d.mewujudkan Pegawai ASN yang netral dan tidak
membedakan masyarakat yang dilayani berdasarkan
suku, agama, ras, dan golongan;
e. menjamin terbentuknya profesi ASN yang dihormati
pegawainya dan masyarakat; dan
f. mewujudkan ASN yang dinamis dan berbudaya
pencapaian kinerja.

 KASN bertugas:
a. menjaga netralitas Pegawai ASN;
b. melakukan pengawasan atas pembinaan profesi ASN;
c. melaporkan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan Manajemen ASN kepada Presiden.
LAN memiliki fungsi:
a. pengembangan standar kualitas diklat Pegawai ASN;
b. pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi
manajerial Pegawai ASN;
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi
manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri maupun
bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan
lainnya;
d. pengkajian terkait dgn kebijakan dan Manajemen ASN;
dan
e. melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan
Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga
pemerintah lainnya.
BKN memiliki fungsi:
a. pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN;
b. penyelenggaraan Manajemen ASN dalam bidang
pertimbangan teknis formasi, pengadaan, perpindahan
antarinstansi, persetujuan kenaikan pangkat, pensiun;
dan
c. penyimpanan informasi Pegawai ASN yang telah
dimutakhirkan oleh Instansi Pemerintah serta
bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan
Sistem Informasi ASN.
 Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
 Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK.

 Pejabat Pembina Kepegawaian Adalah :


a. menteri di kementerian;
b. pimpinan lembaga di lembaga pemerintah nonkementerian;
c. sekretaris jenderal di sekretariat lembaga negara dan lembaga
nonstruktural;
d. gubernur di provinsi; dan
e. bupati/walikota di kabupaten/kota.
RUANG LINGKUP Manajemen PNS meliputi:

a. penyusunan dan penetapan kebutuhan;


b. pengadaan;
c. pangkat dan jabatan;
d. pengembangan karier;
e. pola karier;
f. muntasi dan promosi;
g. penilaian kinerja;
h. penggajian dan tunjangan;
i. Penghargaan dan disiplin (Reward and
Punishment):
j. pemberhentian;
k. jaminan pensiun, jaminan hari tua dan
perlindungan.
 Setiap Instansi Pemerintah wajib menyusun
kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS
berdasarkan analisis jabatan dan analisis
beban kerja.
 Penyusunan kebutuhan jumlah dan jenis
jabatan PNS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan untuk jangka waktu 5
(lima) tahun yang diperinci per 1 (satu)
tahun berdasarkan prioritas kebutuhan.
 Pengadaan PNS merupakan kegiatan untuk mengisi
kebutuhan Jabatan Administrasi dan/atau Jabatan
Fungsional dalam suatu Instansi Pemerintah.
 Pengadaan PNS di Instansi Pemerintah dilakukan
berdasarkan penetapan kebutuhan yang
ditetapkan oleh Menteri sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 56 ayat (3).
 PengadaanPNS sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan melalui tahapan perencanaan,
pengumuman lowongan, pelamaran, seleksi,
pengumuman hasil seleksi, masa percobaan, dan
pengangkatan menjadi PNS.
 SetiapInstansi Pemerintah mengumumkan secara
terbuka kepada masyarakat adanya kebutuhan
jabatan untuk diisi dari calon PNS.
 Penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS oleh
Instansi Pemerintah melalui penilaian secara
objektif berdasarkan kompetensi, kualifikasi, dan
persyaratan lain yang dibutuhkan oleh jabatan.
 Penyelenggaraan seleksi pengadaan PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari 3
(tiga) tahap, meliputi seleksi administrasi, seleksi
kompetensi dasar, dan seleksi kompetensi bidang.
Peserta yang lolos seleksi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 62 diangkat
menjadi calon PNS.
Pengangkatan calon PNS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditetapkan
dengan keputusan Pejabat Pembina
Kepegawaian.
Calon PNS wajib menjalani masa
percobaan.
Masa percobaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dilaksanakan melalui
proses pendidikan dan pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi
bidang.
 Masa percobaan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 63 ayat (3) bagi calon PNS
dilaksanakan selama 1 (satu) tahun.
 Instansi Pemerintah wajib memberikan
pendidikan dan pelatihan kepada calon PNS
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selama
masa percobaan.
 Calon PNS yang diangkat menjadi PNS harus
memenuhi persyaratan: a. lulus pendidikan
dan pelatihan; dan b. sehat jasmani dan
rohani.
Calon PNS yang telah memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diangkat menjadi PNS oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangundangan.
Calon PNS yang tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) diberhentikan sebagai calon
PNS.
 Setiap calon PNS pada saat diangkat menjadi
PNS wajib mengucapkan sumpah/janji.
 Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berbunyi sebagai berikut: "Demi
Allah/Atas Nama Tuhan Yang Maha Esa, saya
bersumpah/berjanji: bahwa saya, untuk
diangkat menjadi pegawai negeri sipil, akan
setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, negara, dan
pemerintah;
 bahwa saya, akan mentaati segala peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan
melaksanakan tugas kedinasan yang
dipercayakan kepada saya dengan penuh
pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
bahwa saya, akan senantiasa menjunjung
tinggi kehormatan negara, pemerintah, dan
martabat pegawai negeri sipil, serta akan
senantiasa mengutamakan kepentingan
negara daripada kepentingan saya sendiri,
seseorang atau golongan;
bahwa saya, akan memegang
rahasia sesuatu yang menurut
sifatnya atau menurut perintah
harus saya rahasiakan; bahwa
saya, akan bekerja dengan jujur,
tertib, cermat, dan bersemangat
untuk kepentingan negara".
Pangkat dan jabatan
 PNS diangkat dalam pangkat dan jabatan tertentu pada
Instansi Pemerintah.
 Pengangkatan PNS dalam jabatan tertentu sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ditentukan berdasarkan
perbandingan objektif antara kompetensi, kualifikasi, dan
persyaratan yang dibutuhkan oleh jabatan dengan
kompetensi, kualifikasi, dan persyaratan yang dimiliki
oleh pegawai.
 Setiap jabatan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dikelompokkan dalam klasifikasi jabatan PNS yang
menunjukkan kesamaan karakteristik, mekanisme, dan
pola kerja.
Pengembangan karier
Pengembangan karier PNS dilakukan
berdasarkan kualifikasi, kompetensi,
penilaian kinerja, dan kebutuhan
Instansi Pemerintah.
Pengembangan karier PNS sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dengan mempertimbangkan integritas
dan moralitas.
Kompetensi sebagaimana dimaksud ayat (1)
meliputi:
 Kompetensi sebagaimana dimaksud ayat (1)
meliputi:
a. kompetensi manajerial yang diukkompetensi
teknis yang diukur dari tingkat dan spesialisasi
pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan
pengalaman bekerja secara teknis;
b. ur dari tingkat pendidikan, pelatihan struktural
atau manajemen, dan pengalaman
kepemimpinan; dan
 kompetensi sosial kultural yang diukur dari
pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya
sehingga memiliki wawasan kebangsaan.
 Integritas
diukur dari kejujuran, kepatuhan
terhadap ketentuan peraturan perundang-
undangan, kemampuan bekerja sama, dan
pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan
negara.
 SementaraMoralitas diukur dari penerapan dan
pengamalan nilai etika agama, budaya, dan sosial
kemasyarakatan.
 Setiap
Pegawai ASN memiliki hak dan kesempatan
untuk mengembangkan kompetensi.
 Pengembangan kompetensi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) antara lain melalui pendidikan dan
pelatihan, seminar, kursus, dan penataran.
 Dalam mengembangkan kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) setiap Instansi Pemerintah
wajib menyusun rencana pengembangan
kompetensi tahunan yang tertuang dalam rencana
kerja anggaran tahunan instansi masing-masing.
 Dalam mengembangkan kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) PNS diberikan kesempatan
untuk melakukan praktik kerja di instansi lain di
pusat dan daerah dalam waktu paling lama 1 (satu)
tahun dan pelaksanaannya dikoordinasikan oleh
LAN dan BKN.
 Selain pengembangan kompetensi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pengembangan
kompetensi dapat dilakukan melalui pertukaran
antara PNS dengan pegawai swasta dalam waktu
paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaannya
dikoordinasikan oleh LAN dan BKN.
 Promosi PNS dilakukan berdasarkan
perbandingan objektif antara kompetensi,
kualifikasi, dan persyaratan yang dibutuhkan
oleh jabatan, penilaian atas prestasi kerja,
kepemimpinan, kerja sama, kreativitas, dan
pertimbangan dari tim penilai kinerja PNS
pada Instansi Pemerintah, tanpa
membedakan jender, suku, agama, ras, dan
golongan.
 Penilaiankinerja PNS bertujuan untuk menjamin
objektivitas pembinaan PNS yang didasarkan
sistem prestasi dan sistem karier.
 Penilaiankinerja PNS dilakukan berdasarkan
perencanaan kinerja pada tingkat individu dan
tingkat unit atau organisasi, dengan
memperhatikan target, capaian, hasil, dan
manfaat yang dicapai, serta perilaku PNS.
 Penilaian kinerja PNS dilakukan secara objektif,
terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
 Penilaiankinerja PNS sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) didelegasikan secara berjenjang kepada
atasan langsung dari PNS.
 Hasilpenilaian kinerja PNS disampaikan kepada tim
penilai kinerja PNS.
 Hasil penilaian kinerja PNS digunakan untuk
menjamin objektivitas dalam pengembangan PNS,
dan dijadikan sebagai persyaratan dalam
pengangkatan jabatan dan kenaikan pangkat,
pemberian tunjangan dan sanksi, mutasi, dan
promosi, serta untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan.
 PNSyang penilaian kinerjanya tidak mencapai
target kinerja dikenakan sanksi administrasi
sampai dengan pemberhentian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
 Pemerintahwajib membayar gaji yang adil dan
layak kepada PNS serta menjamin kesejahteraan
PNS.
 Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibayarkan sesuai dengan beban kerja,
tanggungjawab, dan resiko pekerjaan.
 Gaji sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
 GajiPNS yang bekerja pada pemerintah pusat
dibebankan pada APBN dan Gaji PNS Daerah
dibebankan pada APBD.
 Selaingaji sebagaimana dimaksud dalam Pasal
79, PNS juga menerima tunjangan dan fasilitas.
 Tunjangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi tunjangan kinerja dan tunjangan
kemahalan.
 Tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dibayarkan sesuai pencapaian kinerja.
 Tunjangan kemahalan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dibayarkan sesuai dengan tingkat
kemahalan berdasarkan indeks harga yang
berlaku di daerah masing-masing.
 PNS yang telah menunjukkan kesetiaan,
pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan,
dan prestasi kerja dalam melaksanakan tugasnya
dapat diberikan penghargaan.
 Penghargaan PNS dimaksud berupa :
a. tanda kehormatan;
b. kenaikan pangkat istimewa;
c. kesempatan prioritas untuk pengembangan
kompetensi; dan/atau
d. kesempatan menghadiri acara resmi dan/atau
acara kenegaraan.
Sifat/kebiasaan Positif yang harus diikuti/
diteladani oleh seorang muslim, antara lain :

1. Sifat waraq 7. Sifat rendah hati


2. Sifat dzuhud 8. Sifat husnudzhon (prasangka
baik)
3. Sifat ikhlas
9. Sifat memperjuangkan
4. Sifat amanah/jujur kebenaran (hak)
5. Sifat sabar 10. Sifat mudah memaafkan
kesalahan orang lain
6. Sifat adil
11. Sifat syukur nikmat
Sifat/kebiasaan negatif yang harus dihindari
atau diminimalisir oleh seorang muslim, antara
lain :
1. Sifat dengki dan hasad 7. Sifat suka memfitnah dan
mengumpat
2. Sifat takabur
8. Sifat su’udzhon (prasangka
3. Sifat riya buruk)
4. Sifat sombong/tinggi 9. Sifat sulit memaafkan
hati 10. Sifat tidak menerima kritikan
5. Sifat cinta dunia yang 11. Sifat mengharpa pujian yang
berlebihan berlebihan
6. Sifat marah yang tidak
pada tempatnya
 Konsep diri positif dan sikap prilaku pegawai ASN antara lain :
1. Bekerja sebagai ibadah
2. Menghindari sikap tidak terpuji
3. Bekerja secara profesional
4. Meningkatkan kompetensi dirinya secara terus menerus
5. Bertindak sebagai pelayan masyarakat
6. Bekerja berdasarkan peraturan yang berlaku
7. Bersikap terbuka dan realistis sehingga tidak rentan
terhadap perubahan
8. Mampu bekerja dalam tim
 Karakteristik atau ciri-ciri individu yang mempunyai rasa
percaya diri dan proporsional, antara lain :
1. Percaya akan kompetensi/kemampuan diri hingga tidak
membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan, ataupun
rasa hormat orang lain
2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi
diterima oleh orang lain/kelompok
3. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain
4. Berani menjadi diri sendiri
5. Punya pengendalian diri yang baik (emosinya stabil)
6. Memiliki internal locus of control (memandang
keberhasilan atau kegagalan tergantung dari
usaha diri sendiri dan tidak menyerah pada
nasib)
7. Mempunyai cara pandang yang positif terhadap
diri sendir, orang lain, dan situasi diluar dirinya
8. Memiliki harapan yang realistik terhadap diri
sendiri sehingga ketika harapan tidak terwujud
ia tetap mampu untuk melihat sisi postif dirinya
dan situasi yang terjadi
 Ciri-ciri pola pikir positif pegawai ASN
a. Melihat masalah sebagai tantangan
b.Menikmati hidupnya
c. Pikiran terbuka untuk menerima saran dan
ide
d.Menghilangkan pikiran negatif segera setelah
pikiran itu terlintas dalam benaknya
e.Mensyukuri yang dimiliki
f. Tidak mendengarkan gosip yang tak
menentu
g. Tidak membuat-buat alasan tetapi
langsung melakukan tindakan
h. Menggunakan bahasa yang positif
i. Menggunakan bahasa tubuh yang positif
j. Peduli pada citra diri
 Ciri-ciri orang baik, antara lain :
1. Orangbaik cenderung lebih banyak tersenyum.
Semakin banyak tersenyum hawa postif akan
bertebaran disekitarnya;
2. Pikiran-pikiran
negatif seperti iri hati, hasad,
dan dengki jarang menghinggapi orang baik;
3. Orang baik akan selalu menanamkan pikiran
positif;
4. Orangbaik biasanya lebih sering menyapa
duluan. Orang baik tidak keberatan menyapa
semua orang bahkan orang yang berbuat jahat
kepadanya sekalipun;
5. Orang baik biasanya tidak
membutuhkan pengakuan orang atas
kinerjanya selama ini;
6. Orang baik tidak ingin menunjukkan
dirinya bahwa dia baik. Tetapi orang
jahat akan selalu mebangun citra
baik untuk menutupi kekurangan
dirinya.
7. Orangbaik selalu pintar mengendalikan emosi.
Terlihat sangat sabar, toleran, dan tidak
mengutamakan kepentingan diri sendiri;
8. Orang
baik akan bercerita atau membagi hal-hal
yang positif dan bermanfaat bagi orang lain;
9. Orang
baik selalu menghafal kata-kata sakti, yaitu
; “MAAF”; “TOLONG”; dan “TERIMA KASIH”.
10.Orangbaik tidak akan keberatan untuk mengakui
kelebihan orang lain;
11. Orang baik tidak segan-segan untuk
memeinta maaf dan memperbaiki
kesalahan;
12. Orang baik selalu berpikiran positif,
tidak berpikiran negatif, kendatipun
dalam situasi sulit.
Memang baik menjadi orang penting,
tetapi jauh lebih penting menjadi orang
baik.
Persaudaraan adalah anugerah, yaitu
persaudaraan yang dilandaskan perasaan hati
yang tulus dan ikhlas, antara lain :
a. Persaudaraan adalah menyayangi bukan
menyaingi;
b. Persaudaraan adalah mendidik bukan
membidik;
c. Persaudaraan adalah merangkul bukan
memukul;
d. Persaudaraan adalah membina bukan
menghina;
e. Persaudaraan adalah mencerahkan bukan
meremehkan;
f. Persaudaraan adalah mencari solusi bukan
mencari sensasi;
g.Persaudaraan adalah membutuhkan bukan
meruntuhkan;
h. Persaudaraan adalah menghargai bukan
melukai;
i. Persaudaraan adalah mebela bukan mencela
Pembentukan Pola Pikir ASN yang Anti Tindak
Pidana Korupsi, antara lain :

1. Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang harus


ditangani dengan cara-cara yang luar biasa pula untuk
pencegahan dan pemberantasannya.
2. Menumbuhkan budaya malu bilamana melakukan
tindak pidana korupsi dikalangan pegawai ASN
(PNS/P3K).
3. Kepada koruptor yang mencuri uang atau aset
negara/daerah disamping dikenakan sanksi pidana yan
berat, juga dikenakan sanksi dengan cara memiskan
koruptor dimaksud.
4. Membangun kesadaran kepada seluruh ASN bahwa salah
satu faktor utama yang membuat penduduk Indonesia
masih miskin disebabkan karena masih merajarelanya
tindak pidana korupsi dalam penyelenggaraan
pemerinytahan dan pembangunan.
5. Korupsi di Indonesia sudah membudaya dan menggurita
pada semua bidang pemerintahan, baik eksekutif,
legeslatif maupun yudikatif di pemerintah pusat/daerah.
Berdasarkan data terakhir tahun 2017 jumlah kepala
daerah yang terlibat dalam tindak pidana korupsi
tercatat 391 orang (Ditjen Otda Kemendagri).
6. Indeks persepsi korupsi di Indonesia masih rendah.
Artinya tingkat pelanggaran tindak pidanan korupsi di
Indonesia masih sangat tinggi.
7. Putusan hakim pengadilan tipikor kepada para koruptor
selama ini belum bisa memberikan efek jera dan tidak
mencerminkan rasa keadilan.
8. Dari sisi kecenderungan terjadinya peningkatan jumlah
pejabat publik atau penyelenggara negara
(menteri/gubernur/bupati/walikota/DPR/DPRD
Kab/Kota/pejabat struktural/PNS dan Koorperate/dunia
usaha)yang terlibat KKN.
9. Bagi PNS yang melakukan pelanggaran tindak pidana korupsi
atau penyalahgunaan jabatan dapat dikenakan sanksi
hukuman disiplin berat, berupa pemberhentian dengan
tidak hormat sebagai PNS kendatipun lama hukuman
penjaranya hanya 1 (satu) tahun.
10. Dari sisi agama penyuap dan penerima suap
tempatnya di akhirat di neraka, bilamana
tidak sempat bertaubat kembali atas dosa
besarnya.
11. Mendorong peran dan fungsi lembaga
penegak hukum bekerja lebih optimal,
konsiten, adil, objektif dan profesional, baik
KPK, Kejaksaan, Kepolisian dan Pengadilan
Tipikor dalam upaya pemberantasan tindak
pidana korupsi di Indonesia.
12. Komitmen, konsistensi dan harmonisasi
para aparat penegak hukum dalam upaya
pemberantasan tindak pidana korupsi harus
terbukti secara nyata dan dilaksanakan
secara transparan, akuntabel dan adil
dengan indikator menurunnya jumlah
penyelenggara negara yang terlibat dalam
tindak pidana korupsi.
13. Polapikir pegawai ASN yang bersifat negatif dan
harus dihindari, termasuk adanya niat dalam
dirinya untuk melakukan korupsi uang
negara/daerah.
14. Tindak pidana korupsi dikalangan pegawai ASN
terjadi karena adanya niat dan kesempatan dari
pelakunya.
15. Polahidup mewah mendorong prilaku koruptif,
sementara pola hidup sederhana dapat
mengendalikan dirinya untuk tidak melakukan
korupsi, kendatipun memilik kesempatan.
16. Ketaatan dan kepatuhan pegawai ASN terhadap
norma hukum, etika, peraturan perundang-
undangan dan norma-norma agama akan
menghindari terjadinya tindak pidana korupsi.
17. Salah satu ciri pegawai ASN yang profesional
adalah memiliki kedisiplinan, kejujuran, integritas
yang tinggi, dan tidak melakukan tindak pidana
korupsi.
18. Berdasarkan ketentuan PP No. 46 Tahun 2011
tentang “Penilaian Prestasi Kerja PNS” ditegaskan
bahwa seorang PNS yang nilai kinerjanya dibawah
20 persen dalam penilaian Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP) dapat diberhentikan tidak dengan hormat
sebagai PNS karena dinilai tidak cakap.
19. Pembangunan dan pengembangan aplikasi sistem
informasi pemerintahan (e-Goverment) secara
terpadu dan terintegrasi akan meminimalisir
peluang atau kesempatan pegawai ASN
melakukan tindak pidana korupsi.
20. Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dengan
memanfaatkan aplikasi e-Procerement akan
meminimalisir peluang untuk melakukan korupsi.
21. Mensosialisasikan dan mencegah pns melakukan
tindak pidana korupsi jauh lebih penting dan utama
daripada melakukan penindakan terhadap pelaku
korupsi.
22. Pembentukan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
akan meningkatkan pelayanan publik dan
meminimalisir peluang untuk melakukan korupsi.
23. Bagi CPNS/PNS yang tidak melaksanakan kewajiban
secara baik dan konsisten serta melanggar kewajiban
yang telah ditetapkan dalam UU No. 5 Thn 2014
tentang ASN dapat dikenakan sanksi hukuman
disiplin sesuai dengan PP No. 23 Thn 2010 tentang
Peraturan Disiplin PNS.
24. CPNS/PNS wajib taat dan patuh sepenuhnya
kepada semua norma peraturan perundang-
undangan, kode etik, dan norma prilaku PNS.
25. CPNS/PNS yang dinamis, kreatif, dan inovatif
dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan akan
lebih berkembang karirnya, dibandingkan dengan
CPNS/PNS yang statis. Oleh karenanya
pengembangan jenjang karis seorang PNS sangat
tergantung pada keseungguhan, inisiatif dan
prakarsa dari PNS yang bersangkutan
26. Keberhasilan seorang CPNS/PNS dalam
pengembangan kariernya disamping kreatif dan
inovatif juga ditentukan pada kerja keras, kerja
cerdas, kerja ikhlas, ketekunan, kedisiplinan,
keulekan, kejujuran, budaya kerja/ethos kerja,
dan motivasi kerja dari CPNS/PNS yang
bersangkutan.
27. Belajarlah dari keberhasilan dan kegagalan diri
sendiri dan orang lain sebagai pengalaman
berharga dalam menempuh perjalanan karier
sebagai PNS.
Beberapa Contoh Kata Bijak untuk
Memotivasi Peserta Diklat
1. Kata bijak yang berkaitan dengan
integritas
 Integritas tanpa pengetahuan akan lemah dan tak
berguna, pengetahuan tanpa integritas menjadi berbahaya
mengerikan. (Samuel Johnson, penulis dari Inggris)
 Integritas seseorang diukur dengan tingkah lakunya, bukan
profesinya. (Junius)
 Jangan terlalu mencemaskan kepercayaan diri Anda.
cemaskan karakter Anda. Integritas adalah imbalannya.
(dr. Laura Schelessinger)
 Ramuan pertama dalam percakapan adalah kebenaran,
kedua akal sehat, ketiga humor yang baik, dan keempat
ketajaman otak. (Sir W.M. Temple)
 Bolehlah orang membangun gubuk di atas pasir, tetapi
membangun gedung harus di atas fondasi yang kuat.
Fondasi dalam kehidupan adalah integritas. (Anonim)
2. Kata bijak yang berkaitan dengan
pengembangan diri
 Hidup itu ibarat naik sepeda, Anda tidak akan jatuh
kecuali Anda berencana untuk berhenti mengayuhnya.
(Claude Pepper)
 Tidak ada hati yang menderita mengejar impian karena
setiap detik pengejaran adalah detik pertemuan dengan
Tuhan dan keabadian. (Paulo Coelho, The Alchemist)
 Anda dihargai bukan dari berapa banyak ilmu yang Anda
pelajari, namun Anda dihargai justru dari berapa banyak
perbuatan yang Anda lakukan. (Anonim)
 Jika Anda terinspirasi oleh sebuah tujuan yang mulia, seluruh
pikiran Anda akan mampu menembus keterbatasan, kesadaran Anda
akan mengembang ke seluruh arah, dan Anda akan menemukan diri
Anda pada sebuah dunia yang baru, agung dan indah. (The Yoga
Sutras of Patanjali)
 Berikut ini adalah sifat pribadi-pribadi yang tegar: bertanggung
jawab atas hidupnya sendiri, tanggap terhadap tantangan, memiliki
harga diri dan kepercayaan yang tinggi, bersedia mengambil risiko,
tegas dalam menghadapi kegalauan, bijak dalam menerima nikmat,
memilah urusan pribadi dan pekerjaan, tahu bagaimana maminta
bantuan, dan berpikir positif. (A.J. Dubrin)
 Ingin mengetahui Anda ada kemajuan atau tidak, cukup melihat
perubahan watak diri Anda, keluasan wawasan Anda, dan
pengembangan kemurahan hari Anda. Itulah kemajuan dan tingkat
Anda yang sesungguhnya. (Guru Cing Hai)
3. kata- kata motivasi

 Orang baik menjadi lebih bijaksana setelah melewati


suatu kegagalan. (William Saroyan)
 Membuat kesalahan itu manusiawi, tersandung adalah
hal biasa yang paling penting bagaiman bisa belajar
dari kesalahan untuk tidak tersandung. (Anonim)
 Anda harus melewati kegagalan sebagai jalan menuju
sukses. (Mickey Rooney, aktor Amerika Serikat)
 Siapa yang memiliki kesabaran akan mendapat apa
yang diharapkan. (Benjamin Franklin, Filsuf dan
negarawan Amerika Serikat)
 Adalah wajar untuk menikmati kesuksesan, tapi yan lebih pentimg
adalah dapat belajar dari keagalan. (Bill Gates, Pendiri Microsoft
Corp.)
 Jangan mempersoalkan kelemahan orang lain. Jangan pula
menyalahkan kelemahan diri sendiri. Anda melakukan kesalahan,
akui saja, sesudah itu perbaiki dan belajarlah dari kesalahan itu,
segera. (Stephen Covey)
 Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak
menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan. (Thomas
Alva Edison)
 Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-
kesalahan yang dilakukan, dan akan mencoba kembali untuk
melakukan dalam satu cara yang berbeda. (Dale Carnagie)
 Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka. Namun,
terkadang kita melihat dan menyesali pintu tersebut tertutup
terlalu lama hingga kita tidak melihat pintu lain yang telah
terbuka. (Alexander Graham Bell)
 Orang-orang kreatif termotivasi oleh keinginan untuk maju,
bukan oleh keinginan untuk mengalahkan orang lain. (Ayn
Rand, Novelis Amerika Kelahiran Rusia)
 Optimisme adalah bahan baku utama untuk membuat inovasi.
Orang-orang omptimis berani bereksperimen. (Robert Noyce,
Pendiri Intel)
4. Kata bijak yang berkaitan dengan
kepemimpinan
 Seorang Jenderal (pemimpin) mewakili nilai-nilai kebaikan dari
kebijaksanaan, ketulusan dari kedisiplinan. Belajarlah menjadi
pemimpin yang benar-benar berkarakter, dipatuhi dan tidak
akan ditinggalkan sekalipun nyawa Anda sudah di ujung hidung.
Semua bisa diawali dengan menjadi pemimpin bagi diri kita
sendiri. (Sun Tzu, Legenda Ahli Strategi Perang Cina)
 Pemimpin yang efekti memahami budaya sekolah (dan)
mendukung terciptanya suatu kondisi yang membangun kerja
sama, kepercayaan, dan kepeduliaan, yang merupakan
beberapa peetanda suatu budaya sekolah yang sehat dan penuh
energi. (Sally Zepeda)
 Seorang pemimpin membawa orang lain ketempat yang
mereka inginkan. Seorang pemimpin yang hebat membawa
orang lain ke tempat yang barangkali tidak mereka inginkan,
namun sebenarnya mereka harus berda disana. (Rosalynn
Carter)
 Jika apa yang Anda lakukan memberikan inspirasi kepada
orang lain untuk bermimpi lebih, belajar lebih, melakukan
lebih dan menjadi lebih, maka Anda adalah seorang
pemimpin.( John Quincy Adams)
 Seorang pemimpin mampu menyentuh hati orang lain sebelum
meminta mereka melakukan sesuatu. (John Maxwell)
5. Kata bijak yang berkaian dengan
konsep diri
 Citra diri akan meningkat ketika Anda menyelesaikan lebih banyak
tugas tepat waktu dan tidak perlu membawa tugas-tugas tidak
berguna dalam pikiran Anda. (James Lee Valentine)
 Manusia itu seperti kaca jendela yang bernoda. Mereka
memantulkan cahaya dan bersinar ketika matahari muncul, tetapi
ketika kegelapan tiba, keindahan mereka sebenarnya akan tampak
jika ada cahaya dari dalam dirinya. (Elizabeth Kubler-Boss)
 Energi mengalir kearah atensi mengalir, NLP TM.
 Taburkan bibit pemikiran, Anda akan menuai suatu tindakan.
Taburkan bibit tindakan, Anda akan menuai suatu watak. Taburkan
bibit watak, Anda akan menuai nasib. (Ralph W. Emerson)
6. Kata bijak yang berkaitan dengan
perubahan
 Jika kau tidak menyukai suatu hal, ubahlah hal tersebut. Jika
kau tidak bisa mengubahnya, ubahlah sikapmu (membenci hal
tersebut), dan jangan mengeluh lagi. (Maya Angelou)
 Hal paling berbahaya dalam hidup ini adalah adanya orang-
orang yang ingin mengubah segala sesuatu dan orang-orang
yang tidak mau mengubah satu hal pun. (Nancy Astor)
 Tidak semua hal yang kita hadapi bisa di ubah tapi tidak ada
yang bisa diubah sampai kita menghadapinya. (James
Baldwin)
 Kegagalan bisa saja meruntuhkan semangatmu, namun jika kau
tidak ada hasrat mengubahnya, tidak ada celah bagi mu untuk
meraih kesuksesan. (Anonim)
 Manusia paling tidak berguna adalah mereka yang tidak pernah
berubah (lebih baik) selama bertahun-tahun.(James Barrie)
 Ubahlah hidupmu hari ini. Jangan bertaruh di masa depan nanti,
bertindaklah sekarang tanpa ditunda-tunda lagi. (Simone de
Beauvoir)
 Kebahagiaan sejati adalah bila dapat memenuhi kewajibanku
terhadap sang pencipta, orang tua, teman-teman, lingkungan,
dan agamaku, serta profesiku. Menga aku tidak merubah diriku?
(Wahyu Suprati)
 Sumber daya yang dibutuhkan seseorang untuk membuat sebuah
perubahan sudah ada dalam dirinya. NLP TM.

Anda mungkin juga menyukai