NEGARA (ASN)
DISAJIKAN PADA PELATIHAN DASAR (LATSAR) CALON
PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) POLA
KEMITRAAN/RETRIBUSI SE- PROVINSI ACEH TAHUN 2020
Oleh:
DRS. ZULKIFLI AHMAD, MM
WIDYAISWARA AHLI UTAMA BPSDM ACEH
Drs. Zulkifli Ahmad, MM
- Aceh Besar, 23 September 1957
- Pembina Utama Madya, IV/d
- Magister Management Unsyiah
- Widyaiswara Ahli Utama
- Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
(BPSDM) Aceh
- Jl. T. Pawang Daud No 15, Panteriek, Banda Aceh
Email: zulkifli.a.bka@gmail.com
Hp. 0811 6803116
Dasar hukum
1. Undang- Undang No 5 Thn 2014 Tentang ASN
2. Undang- Undang No 23 Thn 2014 Tentang Pemerintah Daerah
3. Undang- Undang No 30 Thn 2014 Tentang Administrasi Pemerintahan
4. Peraturan Pemerintah No 11 Thun 2017 Tentang Manajemen PNS
5. Peraturan Pemerintah No 53 Thun 2010 Tentang Disiplin PNS
6. Peraturan Pemerintah No 46 Thun 2011 Tentang Penelian Prestasi
Kerja PNS
7. Peraturan Pemerintah No 70 Thun 2015 Tentang Jaminan Kecelakaan
Kerja dan Jaminan Kematian Bagi ASN
8. Peraturan Ka BKN No 24 Thn 2017 Tentang Tata Cara Pemberian Cuti
PNS
Pengertian
Dalam Undang undang ini yang dimaksud
dengan:
1. Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah
pengelolaan pegawai negeri sipil untuk
menghasilkan pegawai negeri sipil yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
2. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat
ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang bekerja pada instansi Pem.
3. Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya
disebut Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja
yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
4. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat
PNS adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina
kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
5. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara
Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang
diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk
jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
6. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN
untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih
dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
7. Sistem Informasi ASN adalah rangkaian
informasi dan data mengenai Pegawai ASN
yang disusun secara sistematis, menyeluruh,
dan terintegrasi dengan berbasis teknologi.
8. Jabatan Pimpinan Tinggi adalah sekelompok
jabatan tinggi pada instansi pemerintah.
9. Pejabat Pimpinan Tinggi adalah Pegawai ASN
yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi.
10. Jabatan Administrasi adalah sekelompok
jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan publik serta
administrasi pemerintahan dan
pembangunan.
11. Pejabat Administrasi adalah Pegawai ASN yang
menduduki Jabatan Administrasi pada instansi
pemerintah.
12. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan
yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan
pelayanan fungsional yang berdasarkan pada
keahlian dan keterampilan tertentu.
13. Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang
menduduki Jabatan Fungsional pada instansi
pemerintah.
14. Pejabat yang Berwenang adalah pejabat yang
mempunyai kewenangan melaksanakan proses
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian
Pegawai ASN sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
15. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat
yang mempunyai kewenangan menetapkan
pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian
Pegawai ASN dan pembinaan Manajemen ASN di
instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundangundangan.
16. Komisi ASN yang selanjutnya disingkat
KASN adalah lembaga nonstruktural yang
mandiri dan bebas dari intervensi politik.
17. Lembaga Administrasi Negara yang
selanjutnya disingkat LAN adalah lembaga
pemerintah nonkementerian yang diberi
kewenangan melakukan pengkajian dan
pendidikan dan pelatihan ASN sebagaimana
diatur dalam undang-undang ini.
18. Pemberhentian dari Jabatan adalah pemberhentian
yang mengakibatkan PNS tidak lagi menduduki JA, JF,
atau JPT.
19. Pemberhentian Sementara sebagai PNS adalah
pemberhentian yang mengakibatkan PNS kehilangan
statusnya sebagai PNS untuk sementara waktu.
20. Pendidikan dan Pelatihan Terintegrasi yang selanjutnya
disebut Pelatihan Prajabatan adalah proses pelatihan
untuk membangun integritas moral, kejujuran,
semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang bagi calon PNS pada masa
percobaan.
21. Sekolah Kader adalah sistem pengembangan kompetensi
yang bertujuan untuk menyiapkan pejabat administrator
melalui jalur percepatan peningkatan jabatan.
22. Badan Kepegawaian Negara yang selanjutnya disingkat
BKN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang
diberi kewenangan melakukan pembinaan dan
menyelenggarakan Manajemen ASN secara nasional
sebagaimana diatur dalam undangundang ini.
23. Sistem Merit adalah kebijakan dan Manajemen ASN yang
berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja
secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar
belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,
jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecacatan.
ASAS, PRINSIP, NILAI DASAR, SERTA KODE ETIK
DAN KODE PERILAKU
KASN bertugas:
a. menjaga netralitas Pegawai ASN;
b. melakukan pengawasan atas pembinaan profesi ASN;
c. melaporkan pengawasan dan evaluasi pelaksanaan
kebijakan Manajemen ASN kepada Presiden.
LAN memiliki fungsi:
a. pengembangan standar kualitas diklat Pegawai ASN;
b. pembinaan pendidikan dan pelatihan kompetensi
manajerial Pegawai ASN;
c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kompetensi
manajerial Pegawai ASN baik secara sendiri maupun
bersama-sama lembaga pendidikan dan pelatihan
lainnya;
d. pengkajian terkait dgn kebijakan dan Manajemen ASN;
dan
e. melakukan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan
Pegawai ASN, baik sendiri maupun bersama lembaga
pemerintah lainnya.
BKN memiliki fungsi:
a. pembinaan penyelenggaraan Manajemen ASN;
b. penyelenggaraan Manajemen ASN dalam bidang
pertimbangan teknis formasi, pengadaan, perpindahan
antarinstansi, persetujuan kenaikan pangkat, pensiun;
dan
c. penyimpanan informasi Pegawai ASN yang telah
dimutakhirkan oleh Instansi Pemerintah serta
bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan
Sistem Informasi ASN.
Manajemen ASN diselenggarakan berdasarkan Sistem Merit.
Manajemen ASN meliputi Manajemen PNS dan Manajemen PPPK.