Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

KEGIATAN DAN EVALUASI


IMPLEMENTASI NOTIFIKASI PASANGAN DALAM LAYANAN HIV
DI 3 PROVINSI

A. LATAR BELAKANG

Gambaran Umum

UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan sebagaimana tertera dalam pasal 12 adalah
setiap orang berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan bagi orang lain
yang menjadi tanggung jawabnya. Kemudian, dalam pasal 157 terdapat penjelasan bahwa
pencegahan penularan penyakit menular wajib dilakukan oleh masyarakat termasuk
penderita penyakit menular melalui perilaku hidup bersih dan sehat. Perilaku hidup bersih
dan sehat bagi penderita penyakit menular dilakukan dengan tidak melakukan tindakan
yang dapat memudahkan penularan penyakit pada orang lain. Sebagai upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan bagi Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) dan masyarakat
lainnya agar tidak terinfeksi HIV, Kementerian Kesehatan meluncurkan strategi S-T-O-P
dengan indikator capaian 90 - 90 - 90. S adalah singkatan dari Suluh yaitu edukasi seluas-
luasnya kepada seluruh kelompok masyarakat secara komprehensif yang dimulai dari
pencegaha hingga pengobatan. T adalah singkatan dari temukan dimana Kementerian
Kesehatan beserta seluruh elemen mengupayakan untuk 90% ODHA mengetahui statusnya
dengan memperluas dan meningkatkan strategi akses layanan tes HIV. Sedangkan O
adalah singkatan dari obati yaitu 90% ODHA yang telah mengetahui statusnya
mendapatkan pengobatan ARV dimana upaya yang dikejar adalah 90% ODHA yang tahu
status berada dalam pengobatan ARV. Terakhir, P adalah singkatan dari Pertahankan
dimana 90% ODHA yang berada dalam pengobatab ARV harus patuh sehingga mengalami
supresi virus dan tidak memiliki potensi kembali untuk menularkan. Hal ini yang dikenal
dengan istilah U (Undetectable/ Virus Tidak Terdeteksi) = U (Untransmittable/ Tidak dapat
menularkan).

Hingga Juni 2019, capaian ODHA yang mengetahui statusnya berada di angka 349.882
(54%) dari angka estimasi 640.443. Kementerian Kesehatan telah melakukan berbagai
upaya untuk mengejar 46% ODHA yang belum mengetahui status dengan meningkatkan
cakupan tes, dan dalam jangka waktu 2013-2018, cakupan tes telah meningkat dua kali
lipat. Namun demikian, upaya-upaya untuk mencapai 90% ODHA mengetahui statusnya
pada tahun 2027, masih banyak upaya yang perlu dilakukan. Salah satu strategi utama
untuk meningkatkan cakupan tes adalah dengan Notifikasi Pasangan (NP) sebagaimana
yang direkomendasikan oleh WHO sebagai teknik untuk meningkatkan penemuan kasus.
Hasil penelitian di dunia, NP yang dilakukan pada pasangan ODHA menunjukkan positivity
rate yang tinggi. Jika, seluruh komponen (layanan kesehatan dan komunitas) dapat fokus
dengan implementasi strategi NP, pasti akan dengan cepat angka ODHA yang mengetahui
status dapat dicapai. Meski, tetap perlu strategi yang berkesinambungan untuk memastikan
mereka (pasangan ODHA) yang diketahui status HIV nya reaktif untuk patuh pengobatan
dan tidak mengalami stigma dan diskriminasi.

Notifikasi pasangan yang dibantu petugas kesehatan adalah pendekatan yang inovatif untuk
tes pada pasangan dibandingkan dengan metode notifikasi pada pasangan yang lampau
yang mengandalkan pasien indeks yang bertanggung jawab untuk mengungkap status HIV
pada pasangan dan meminta pasangan melakukan tes HIV. Sementara itu, ada 3 cara lain
dimana petugas kesehatan dapat berperan lebih aktif untuk memberi tahu pasangan, yaitu:
rujukan kontrak, rujukan petugas kesehatan, dan rujukan ganda. Ketiga metode ini
menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan metode notifikasi pasangan
dengan rujukan oleh pasien.

Dengan pendekatan notifkasi pasangan, percepatan strategi Temukan - Obati - Pertahankan


(TOP) untuk mencapai eliminasi HIV AIDS pada tahun 2030 diharapkan dapat tercapai.
Semakin banyak ODHA yang mengetahui status, mendapatkan pengobatan dan patuh
sehingga terjadi penekanan jumlah virus akan mempengaruhi tujuan global yaitu 3 zeroes. 3
Zeroes berarti tidak ada lagi kasus baru, tidak ada lagi kematian karena AIDS dan tidak ada
lagi stigma dan diskriminasi.

B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan Implementasi Strategi Notifikasi Pasangan Dalam Layanan HIV di 3
provinsi

b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan kualitas pelaksanaan Notifikasi Pasangan di layanan HIV
2. Meningkatkan jumlah pasangan odhiv yang periksa HIV
3. Meningkatkan jejaring layanan HIV dan komunitas HIV
4. Memperkuat pencatatan dan pelaporan notifikasi pasangan.

C. SASARAN

1. Dinas Kesehatan Provinsi (2 Orang)


a. Kepala Bidang P2P/Kasie P2
b. PP HIV
2. Dinas Kesehatan Kota (3 Orang)
a. Kepala Seksi Penyakit Menular
b. PP HIV
c. PP Kespro - Kesga
3. Perwakilan 5 Layanan PDP : Dokter, Perawat / Bidan, Petugas Farmasi, Petugas
RR (masing-masing 1 orang per profesi yang ada)
4. Perwakilan PKVHI Wilayah/ cabang (3 orang)
5. LSM/ Komunitas (3 orang)

D. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


• Hari/ Tanggal :
 Kamis, 9 September 2021 (DKI Jakarta)
 Jumat, 10 September 2021 (Jawa Tengah)
 Jumat, 17 September 2021 (Kalimanta Timur)
• Waktu : 08.30 – 11.00 dan 13.00 – 16.00
• Tempat : Zoom Meeting
E. AGENDA KEGIATAN

NO WAKTU KEGIATAN NARASUMBER

1. 12.30 – 13.00 Registrasi Panitia


Subdit HIV AIDS dan
2. 13.00 – 13.15 Arahan dan Pembukaan
PIMS
Overview Pelaksanaan Notifikasi Dinas Kesehatan
3. 13.15 – 13.45
Pasangan dan Anak di Provinsi Provinsi
Overview Pelaksanaan Notifikasi
Dinkes Kesehatan
4. 13.45 – 14.15 Pasangan dan Anak di
Kabupaten/Kota
Kabupaten/Kota
Pelaksanaan Notifikasi Pasangan
dan Anak di Fasilitas Kesehatan Fasyankes yang ditunjuk
5. 14.15 – 14.45
(Kebijakan, Tantangan dan oleh Dinkes Kab/Kota
Terobosan)
CSO/Komunitas yang
Pelaksanaan Notifikasi Pasangan
6. 14.45 – 15.15 ditunjuk oleh Dinkes
dan Anak oleh Komunitas
Kab/Kota
7. 15.15 – 15.45 Diskusi Panitia
8.. 15.15 – 16.00 RTL dan Penutupan Panitia

F. PENDANAAN
Pendanaan untuk kegiatan ”Kegiatan dan Evaluasi Implementasi Notifikasi Pasangan
Dalam Layanan HIV di 3 provinsi” - Sub Direktorat HIV AIDS dan PIMS Kementerian
Kesehatan berdasarkan dukungan UNFPA.

G. DOKUMENTASI
1. Foto kegiatan
2. Daftar Hadir Peserta
3. Notulensi Kegiatan
H. PENUTUP

Demikian kerangka acuan kegiatan ini kami sampaikan, jika ada hal-hal yang ingin
ditanyakan berkaitan dengan isi kerangka acuan kegiatan ini dapat menghubungi
contact person yang telah kami sediakan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara/i,
kami ucapkan terima kasih.

Informasi lebih lanjut bisa menghubungi:


1. dr. Pratono M.Epid (Subdit HIV AIDS dan PIMS / mazpratono@gmail.com )
2. Ninditasya Wulandari (FAA UNFPA / ninditasya@gmail.com )

Anda mungkin juga menyukai