KONSEP
Prof. Susan Sawyer, MD, MBBS, FRACP
a/Prof. Lena Sanci, MD
dr. Fransisca Handy, SpA
PENYUSUN
Dr. Fransisca Handy, SpA
KONTRIBUTOR
Dr. Dyana Safitri Velies, SpOG (K), MKes
2
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
3
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
TEKNIK KOMUNIKASI
1. Profesional
Jadi diri sendiri; gunakan pendekatan yang jujur dan terbuka
Remaja mengharapkan tenaga kesehatan bersikap profesional, namun tidak
otoriter
Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari penggunaan istilah-istilah
medis ataupun jargon-jargon remaja.
4
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Contoh: “Pelajaran apa yang paling disukai di sekolah?” adalah pertanyaan yang konkret
yang lebih mudah dipahami remaja masa awal, dibanding pertanyaan yang bersifat
abstrak “Bagaimana sekolahanya?”
5. Kolaboratif
Tenaga kesehatan perlu memfasilitasi pendekatan kolaboratif pada remaja
dengan cara:
a. Melibatkan remaja dalam menyusun rencana tata laksana
b. Bersama remaja memutuskan hal mana yang perlu disampaikan kepada
orangtua/ keluarga
Kekawatiran orangtua / keluarga / pengasuh dan keterlibatan mereka secara
proposional selaku pemberi dukungan utama remaja perlu tetap diperhatikan
dan diakomodasi
Pendekatan multidisiplin seringkali diperlukan dalam penanganan masalah
kesehatan remaja, termasuk dengan sektor di luar kesehatan.
5
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
6
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
7
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Setelah kita selesai berdiskusi dengan remaja secara mandiri, kita dapat kembali
memanggil orangtua untuk memberi tahu kesimpulan kita dan mendiskusikan tata
laksana serta tindak lanjutnya – pastikan remaja terlibat dalam hal ini dan kita
perlu lebih dahulu memastikan kepada mereka bahwa mereka nyaman dengan
apa yang kita akan diskusikan dengan orangtuanya
Diskusi dan melakukan konseling bersama dengan remaja dan orangtua tetap
merupakan hal penting untuk melihat bagaimana relasi antara remaja dengan
orang tuanya, interaksi mereka dan kita juga dapat memfasilitasi komunikasi
antara remaja dengan orangtuanya.
Keputusan untuk memberi kesempatan remaja diskusi seorang diri harus didasarkan
pada kebutuan individual tiap pasien dan dengan tetap ada pelibatan orang tua pada
keseluruhan konseling dan rencana tata laksana. Tenaga kesehatan perlu
melakukan pertimbangan akan kebutuhan untuk melibatkan remaja secara aktif
dalam relasi yang menjaga kerahasiaan medis dengan kebutuhan untuk melibatkan
orangtua / wali yang merupakan pengasuh utama dan sumber dukungan fisik serta
emosional. Keputusan untuk memberi kesempatan remaja bicara sendiri tanpa
pendampingan bergantung pada:
1. Usia dan tahap perkembangan remaja
2. Relasi orangtua dengan remaja
3. Pertimbangan secara budaya
4. Permasalahan yang membawa remaja datang ke fasilitas kesehatan; keterlibatan
orangtua sangat diperlukan dalam kasus yang memberi dampak besar pada
kehidupan, missal: keinginan untuk menggugurkan kandungan (kehamilan
remaja) atau keperlukan untuk dilakukan tindakan medis yang invasif pada
remaja.
5. Kita perlu berkomunikasi secara terbuka namun hati-hati kepada orangtua dan
remaja bahwa ada kebutuhan akan berkurangnya keterlibatan orangtua
6. Keputusan untuk memberi kesempatan remaja bicara sendiri tanpa
pendampmingan harus disampaikan dalam perspektif yang positif dengan cara
yang baik; contoh kemampuan untuk bicara dengan tenaga kesehatan secara
mandiri adalah sebuah tanda dari perkembangan yang sesuai dengan usia
remaja
7. Menghormati keputusan orangtua / remaja jika mereka tidak ingin remaja bicara
secara sendiri dengan tenaga kesehatan
8
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Contoh respon:
Dokter: “Ibu akan menunggu di luar, sebentar saja, lalu ibu akan masuk kembali,
bagaimana?”
ATAU
Dokter : “(nama) saya sangat perlu mengetahui cerita tentang keluhan kamu dari kamu
sendiri, baru kemudian nanti saya perlu ibu untuk menambahkan, karena yang
mengalami keluhan adalah kamu sendiri. Bagaimana?”
Jika remaja memilih untuk ibu tetap ada di dalam, tidak mengapa, setelah beberapa
saat kita bisa meminta remaja menunggu di luar, kita bicara dengan ibu saja, lalu
baru gantian ibu yang di luar dan kita bicara dengan remaja saja.
9
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Setelah hanya tinggal berdua dengan remaja, awalilah konsultasi dengan penjelasan
tentang kerahasiaan medis.
Penjelasan pernyataan kerahasiaan medis akan membantu memfasilitasi
pengembangan rapor dengan remaja dan mengurangi ketidaknyamanan mereka
untuk membahas permasalahan sensitif yang bersifat privat.
Jelaskan pada remaja bawah semua informasi yang disampaikan kepada tenaga
kesehatan akan dirahasiakan – jelaskan apa yang dimaksud dengan
“dirahasiakan”
Jelaskan kemungkinan untuk menyampaikan informasi yang disampaikan remaja
kepada tenaga medis lain untuk memberikan hasil terbaik dari proses tata
laksana, tekankan bahwa sebelumnya kita akan meminta ijin remaja terlebih
dahulu.
Jelaskan bahwa semua tenaga kesehatan juga akan selalu menjaga kerahasiaan
medis dari pasien-pasien mereka.
10
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Seiring dengan perkembangan remaja yang semakin mandiri seiring usia, adalah hal
normal mereka tidak ingin orangtuanya mengetahui semua yang mereka pikirkan
dan lakukan. Kita dapat menyampaikan hal ini secara positif. Jelaskan kepada
orangtua bahwa ini adalah hal wajar dalam perkembangan remaja. Namun demikian
orangtua tetap merupakan pengasuh utama pada sebagian besar remaja dan harus
memahami dan terlibat dalam upaya kesehatan bagi anak remajanya. Tenaga
kesehatan harus mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan untuk
melibatkan remaja secara aktif dengan kerahasiaan medis yang dijamin dan
kebutuhan untuk melibatkan orangtua sebagai penyedia dukungan utama bagi
remaja.
Kerahasiaan medis dapat bocor secara tidak sengaja, missal pada saat staf fasilitas
kesehatan mengubungi remaja di rumah. Maka kita perlu menanyakan cara terbaik
untuk menghubungi remaja untuk menyampaikan hasil pemeriksaan atau pengingat
akan kunjungan berikutnya atau kita dapat meminta remaja yang menghubungi kita
melalui telepon ke fasilitas kesehatan.
Skrining Psikososial
Materi Kunci
Untuk remaja, pemeriksaan psikososial akan kehidupan mereka secara
keseluruhan sama pentingnya dengan pemeriksaan fisis.
Aspek psikososial, perilaku dan masalah gaya hidup adalah menyebab utama
kesakitan dan kematian remaja. Namun remaja jarang datang ke fasilitas
kesehatan untuk masalah psikososial seperti kesehatan seksual, kesehatan
mental, masalah di sekolah / masalah di keluarga, perilaku merokok, penggunaan
zat psikoaktif dan sebagainya.
Remaja seringkali datang ke fasilitas kesehatan untuk masalah kesehatan fisik
saja. Dengan melakukan eksplorasi akan factor psikososial kehidupan remaja
11
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
secara menyeluruh kita dapat melakukan skrining factor risiko secara menyeluruh
akan hal yang mungkin dapat berdampak kurang baik bagi kesehatan dan
kesejatereraan remaja sekaligus memampukan kita untuk melihat peluang atau
factor pelindung apa saja yang dimiliki remaja untuk mengatasi masalah saat ini
atau mencegah masalah di kemudian hari.
Manfaat melakukan penilaian HEEADS adalah
a. Mengembangkan rapport atau relasi dengan remaja bersamaan secara
sistematik mengumpulkan informasi mengenai dunia remaja – keluarga,
teman, sekolah, dan diri sendiri
b. Melakukan penilaiain risiko dan penapisan atau skiring terhadap perilaku
berisiko spesifik
c. Mengidentifikasi area untuk intervensi dan pencegahan
d. Mengembangkan gambaran mengenai kelebihan remaja dan faktor protektif
Penggunaan HEEADSSS
Alat skrining HEADSS adalah sebuah mekanisme penilaian terstruktur untuk
melakukan penilaian komprehensif biopsikososial pada area-area kunci
kehidupan remaja.
HEEADSSS adalah sebuah petunjuk atau pengarah bukan sebuah resep –
diharapkan untuk tidak menggunakan alat ini sebagai alat checklist – melainkan
diharapkan fleksibel dalam penggunaannya
Wawancara dilakukan secara natural dan mengalir dalam arahan yang interaktif
dan kembali ke dalam area yang belum tercakup
Gunakan pertanyaan terbuka
Penilaian HEEADSSS bukan hanya semata latihan mengumpulkan informasi –
dengarkan secara baik – baik verbal remaja dan respon non – verbal
Telusuri secara detail lingkup area yang ambigu atau adanya risiko yang
teridentifikasi – terutama dalam area sensitif seperti, penggunaan obat – obatan
dan aktivitas seksual.
Perlu diingat bahwa dalam satu konsultasi kita mungkin tidak menyelesaikan
seluruh area HEEADSSS. Pada beberapa area yang dibutuhkan waktu lebih,
sampaikan dan jelaskan kepada remaja bahwa apa yang dikatakan mereka
penting – membuat pertemuan lanjutan untuk mempelajari remaja tersebut lebih
lanjut.
12
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
“Pada zaman sekarang ini banyak sekali risiko kesehatan terhadap remaja. Agar saya
dapat mendapatkan penjelasan yang lebih menyeluruh dari setiap pasien, saya
menanyakan kepada mereka berbagai area dari hidup mereka dan bagaimana area
tersebut dapat memengaruhi kesehatan mereka. Apabila itu tidak apa – apa denganmu,
saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan berhubungan dengan bagaimana area –
area tersebut di dalam hidupmu”
13
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
“Saya ingin menanyakan beberapa pertanyaan personal. Kamu tidak perlu menjawabnya
apabila kamu merasa tidak nyaman. Alasan saya ingin menanyakan kamu beberapa
pertanyaan ini adalah agar saya mendapatkan gambaran mengenai kehidupan dan
kesehatan kamu secara keseluruhan dan memberikan kesempatan kepada kamu untuk
mendiskusikannya. Aapapun yang kita diskusikan akan bersifat confidential atau rahasia.
Bagaimana, boleh?”
“Banyak remaja sebaya atau seusia kamu mulai mencoba bereksperimen dengan obat –
obatan atau alkohol (atau seks). Apakah kamu atau teman – teman kamu pernah mencoba
hal – hal tersebut (atau memiliki hubungan seksual)?
ATAU
“Terkadang ketika orang merasa sangat sedih, mereka berpikir untuk menyakiti diri mereka
sendiri. Apakah kamu pernah memiliki pemikiran seperti ini sebelumnya?”
Perjalanan berangsur dari topik yang bersifat netral ke topik yang lebih sensitif –
sebagai contoh, apabila remaja menyebutkan mereka memiliki pacar, pertanyaan
lanjutan dapat berupa:
“Apakah saya dapat bertanya, siapakah nama pacarmu? Sudah berapa lama kamu menjalin
hubungan/berpacaran? Apakah kamu pernah memiliki pikiran untuk berhubungan seks?
Adakah kemungkinan terjadi kehamilan bersama pacar kamu”
Riwayat Selanjutnya
Di akhir dari penilaian HEEADSSS, kita harus memiliki profil dari:
o Kesehatan psikososial remaja
o Tingkat risiko secara keseluruhan dari remaja
o Faktor protektif dan kekuatan
o Area untuk intervensi
Informasi ini akan menjadi panduan dalam intervensi dan pemberian edukasi
kesehatan
14
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Penilaian Risiko
Penilaian HEEADSSS dapat digunakan sebagai alat penapisan secara spesifik
pada pasien remaja untuk perilaku berisiko dan mengidentifikasi faktor risiko
sosial dan lingkungan dalam kehidupan remaja
Hal ini akan menyediakan landasan untuk membuat rancangan intervensi yang
sesuai untuk mengurangi perilaku berisiko dan menangani risiko tersebut.
15
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
KESIMPULAN
Secara rutin lakukan penapisan/skrining pasien remaja terhadap perilaku berisiko
– terutama apabila mereka datang dengan masalah psikososial spesifik
Penilaian risiko harus dilakukan dalam konteks untuk memahami bahwa
komorbiditas dari perilaku kesehatan berisiko seringkali prevalen pada remaja
Menggunakan penilaian psikososial HEEADSSS untuk mengindentifikasi dari
keseluruhan keseimbangan faktor risiko dan protektif dari kehidupan remaja
16
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
17
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
18
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Untuk mulai berbincang dengan seorang remaja kita perlu mengajukan beberapa
pertanyaan.
Penting sekali untuk mengajukan pertanyaan dengan cara yang mendorong
remaja untuk bicara dan memberi informasi pada kita. Cara ini mencegah kita
mengajukan terlalu banyak pertanyaan dan mencegah gaya bertanya interogasi,
dan memungkinkan kita mempelajari lebih banyak dalam waktu yang tersedia.
o Pertanyaan terbuka biasanya sangat membantu remaja untuk
mengekspresikan pemikiran dan perasaaan mereka.
o Pertanyaan terbuka biasanya dimulai dengan “Bagaimana? Apa? Kapan? Di
mana?”
Misalnya, “Bagaimana suasana sekolah kamu?”
Namun pertanyaan dengan kata “Menagapa” atau “Kenapa” sebaiknya
dihindari – karena kadang membuat remaja menjadi bersikap “defensif” karena
merasa diuji atau dihakimi.
o Pertanyaan terbuka juga memberi runag lebih bagi remaja untuk merasa
bahwa pendapatnya dan pengetahuannya dihargai. Pertanyaan terbuka
memberi kesempatan bagi remaja untuk menjadi “guru” bagi kita. Bertanyalah
dengan sikap rendah hati, beri kesempatan remaja yang menjelaskan lebih
lanjut.
“Saya kurang paham tentang hal itu, boleh ceritakan?”
Contoh:
o “Apa yang terjadi minggu lalu sehingga kamu merasa ingin berhenti sekolah?”
o “Apa yang kamu pikirkan ketika orangtua kamu memiinta kamu datang ke rumah
sakit?
o “Ketika kamu sedang sangat sedih, biasanya apa yang kamu lakukan?“
19
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Pertanyaan “Insight”
Pertanyaan ini – pertanyaan pertanyaan ini untuk membantu remaja melakukan
refleksi atas diri mereka sendiri dan mendeskripsikan perasaan dan konsep diri – hal
ini bermanfaat untuk mendapatkan perpektif yang lebih luas tentang remaja dalam
konteks pengalaman hidup mereka dan juga bermanfaat untuk membina raport dan
memberikan pemahaman tentang bagaimana remaja melihat dirinya sendiri.
Contoh:
o Kamu paling jago mengerjakan kegiatan apa?
o Bagaimana perasaan kamu sehari-hari?
o Apa yang paling kamu suka dari diri kamu?
o Kalau saya bertanya pada teman-teman kamu, bagaimana kira-kira mereka akan
mendeskripsikan tentang kamu?
o Jika kamu dikasih kesempatan untuk menyampaikan 3 permohonan, apa saja kira-
kira?
o Apa yang kamu ingin kerjakan setelah selesai SMA?
o Kegiatan apa yang paling kamu sukai?
Pertanyaan skala
Pertanyaan ini meminta remaja untuk memberikan nilai tekat perasaan atau keluhan
yang dialaminya. Pertanyaan ini juga berguna untuk membuat perbedaan dan
menggali lebih jauh terkait nilai yang disampaikan serta membantu melihat
perkembangan permasalahan dari waktu ke waktu.
Contoh:
o “Dalam skala 10, 1 kamu sangat sangat sedih dan 10 sangat-sangat bahagia, berapa
kira-kira nilai perasaan kamu saat ini?”
o “Pekan lalu kamu menilai perasaan kamu 5, hari ini berapa nilai perasaan kamu?”
20
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Kadang remaja memikirkan sesuatu yang kita tidak setuju – remaja mempunyai
pemikiran yang keliru.
Kadang remaja merasa sangat bingung mengenai sesuatu yang kita tahu
bukanlah masalah serius.
Kita perlu memastikan bahwa kita tidak melakukan penghakiman atas pemikiran
atau perbuatan remaja yang mungkin akan membuatnya merasa bahwa ia salah.
Ini akan menurunkan kepercayaan dirinya. Bahkan mungkin ia tidak mau lagi
bicara dengan kita.
Juga, penting untuk tidak ’setuju’ dengan suatu pemikiran yang keliru. Kita
mungkin ingin menyarankan sesuatu yang agak berbeda. Hal itu akan sulit
dilakukan jika sebelumnya kita sudah setuju dengannya.
Menerima berarti memberi respon dengan cara yang netral, dan bukannya
menyetujui atau tidak menyetujui.
___________________________________________________________________
21
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Kalimat di atas dapat ditanggapi dengan berbagai respon. Respon yang baik
adalah kalimat yang menerima pikiran remaja. Berikut di bawah beberapa contoh
respon yang disampaikan:
Respon 1 :“Oh tidak! Berhubungan seks biar Cuma 1 kali ya tetep bisa bikin hamil.”
[Ini respon yang TIDAK SETUJU, jadi tidak sesuai.]
Respon 3 : “Oh begitu ya. Jadi kalo berhubungan seks hanya 1 kali tidak akan hamil
ya?”
[Ini respon yang MENERIMA, jadi sesuai.]
Respon 4 : “Ooh.”
[Ini pun respon yang MENERIMA, jadi sesuai juga.]
o Kita mungkin ingin memberi informasi untuk mengoreksi pemikiran yang keliru.
Dalam contoh ini, kita bermaksud menjelaskan kepada remaja bahwa
berhubungan seks meski 1 kali tetap punya memungkinkan terjadinya
kehamilan.
o Kita dapat memberikan informasi tersebut nanti. Berikan dengan cara bijak
yang tidak terdengar sebagai kritikan. Akan tetapi, pertama-tama, kita ingin
membuat remaja merasa bahwa kita menerima apa yang dipikirkannya. Kita
akan membicarakan butir ini dengan Keterampilan ke-4.
22
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
__________________________________________________________________
o Respon 1 dan 3 tidak menerima apa yang remaja rasakan. Bila kita
menggunakan kalimat sejenis ”Jangan kuatir, tidak ada yang perlu
dikuatirkan!” kita membuat remaja merasa bahwa dirinya keliru lantaran
kesal. Ini membuatnya merasa bahwa ketakutannya salah atau konselor tidak
peduli pada perasaanya. (Padahal inilah yang sering kita lakukan!)
o Respon 2 menerima apa yang remaja rasakan. Penerimaan ini membuatnya
merasa bahwa bersikap cemas itu benar, jadi respon ini tidak menurunkan
kepercayaan dirinya dan membuat remaja merasa diterima.
o Perhatikan bagaimana, dalam contoh ini, empati digunakan untuk
menunjukkan penerimaan. Jadi, inilah contoh lain penggunaan keterampilan
mendengar dan belajar untuk menunjukkan penerimaan.
‘Kata-kata yang menghakimi’ adalah kata-kata seperti: benar, salah, baik, buruk,
bagus, cukup, tepat. Jika menggunakan kata-kata yang menghakimi ketika bicara
dengan remaja, terutama saat mengajukan pertanyaan, kita bisa membuat remaja
merasa dirinya salah atau tersinggung sehingga komunikasi tidak lagi dapat
dilakukan.
Contoh:
Jangan mengatakan: “Kamu suka ngomong kasar sama ibu kamu?”
Sebagai gantinya, katakan: “Ngobrol apa aja biasanya sama ibu?”
Contoh: “Kamu begituan yaa sama pacar.”
Sebagai gantinya katakan: “Bisa ceritakan waktu itu gimana kejadiannya?”
23
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Butir kunci: Empati berbeda dengan simpati. Jika bersimpati, kita mengasihani
seseorang, tapi melihatnya dari sudut pandang KITA.
Jika bersimpati, mungkin kita mengatakan: “Oh, saya mengerti perasaan kamu. Dulu
saya juga suka diejek-ejek, dan saya merasa capek!” Respon seperti ini mengarahkan
perhatian kepada kita, dan tidak membuat remaja merasa bahwa kita
memahaminya. Atau jangan sampai kita mengatakan,”Ah ngapain dipikirin ejekan si
Doni.. gak penting.”
Akan bermanfaat pula jika kita berempati terhadap perasaan positif remaja.
Empati tak sekedar menunjukkan bahwa kita mengerti perasaan negatif remaja.
Contoh Bersimpati
Dokter / bidan : “Hai, saya dokter/bidan ... . Ada yang bisa saya bantu?”
Remaja : “Saya bosen diejek karena gendut”
Dokter / bidan : “Oh! Saya dulu juga gendut… suka diejek juga…saya juga jadi kesel dulu”
Dokter / bidan : “Hai, aku dokter / bidan…. Ada yang bisa saya bantu?”
Remaja : “Saya bosen diejek karena gendut”
Dokter / bidan: “Ah, Cuma diejek gendut aja… cuekin aja laah…”
24
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Komentar: Dokter / bidan berempati terhadap perasaan remaja, kalimat seperti ini
meremehkan perasaan si remaja
Contoh E. Berempati
Dokter/ Bidan : “Hai, saya dokter / bidan… . Ada yang bisa saya bantu?”
Remaja : “Saya bosen diejek karena gendut”
Dokter/Bidan : “ Bikin bête ya ejek-ejekan seperti itu.”
Remaja : ”Iya, emang nya saya mau punya badan gemuk, saya makan udah jarang
bangettt.. tapi bapak ibu saya gemuk, ya udah turunan saya begini kali?”
Komentar: Tehnik mengatakan kembali bisa jadi salah satu cara berempati,
biasanya remaja melanjutkan pembicaraan dan memberi informasi lebih banyak.
___________________________________________________________________
Pertama kita perlu memperhatikan semua hal yang disampaikan remaja baik
25
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
secara verbal maupun non-verbal. Postur tubuh, nada bicara dan ekspresi wajah
perlu kita perhatikan.
Mengulang kembali apa yang dikatakan remaja dengan kata-kata kita sediri
akan membantu memperjelas apa yang disampaikan remaja dan memastikan
apakah pemahaman kita sesuai dengan apa yang dimaksud remaja.
Jika kita dapat menangkap perasaan remaja melalui Bahasa non verbalnya dan
menyampaikannya dalam bentuk pernyataan refleksi – hal ini akan
menunjukkan sikap empati kita pada remaja dan membantu mereka
mengidentifikasi emosi mereka.
Contohnya, bila remaja mengatakan: “Saya nyoba-nyoba begitu sama pacar saya”
Kita dapat mengatakan: “Nyoba-nyoba begitu ya? Terus apa yang terjadi?”
26
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Terkadang hanya dengan melihat saja kita sudah tahu bantuan praktis apa yang
diperlukan remaja. Bantuan apapun yang diberikan harus bisa diterima secara
budaya.
Sebagai tenaga kesehatan, kita dilatih menemukan masalah. Tapi kemampuan ini
seringkali membuat kita hanya melihat apa-apa yang kita anggap orang salah
mengerjakannya, dan mencoba mengkoreksinya.
Sebagai tenaga kesehatan, kita harus mencari tahu apa yang telah dilakukan
dengan benar oleh remaja dan. Pertama kenali dulu apa yang mereka lakukan
dengan benar; kemudian kita sebaiknya memuji atau menunjukkan persetujuan
atas perbuatan yang baik itu.
Bisa saja sulit untuk mengenali apa yang remaja lakukan dengan benar - kita
harus belajar mengenali perbuatan yang baik. Tapi setiap remaja yang datang ke
konselor pasti sudah berusaha melakukan sesuatu yang benar, setidaknya
dengan datang kepada konselor.
Akan selalu membantu jika kita mengenali dan memuji apa yang lakukan dengan
benar. Misalnya bahwa ia mau bercerita dan terbuka atau ia sudah mulai paham
akan konsekuensi suatu perbuatan.
________________________________________________________________
Contoh
Seorang remaja 16 tahun hamil 3 bulan datang ke anda untuk meminta pendapat
tentang menggugurkan kandungan karena masih ingin sekolah.
Respon C adalah respon yang melihat peluang untuk melakukan pujian atau
afirmasi kepada remaja
27
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
KESIMPULAN
Kunci konsultasi yang efektif dengan pasien remaja adalah pembentukan relasi
yang suportif dan dapat dipercaya oleh remaja. Perlu waktu untuk membangun
raport dengan remaja
Identifikasi fase perkembangan remaja untuk dapat menentukan cara komunikasi
kita, cara bertanya dan berdiskusi dengan pasien remaja
Selalu jelaskan kembali tentang kerahasiaan medis di awal konsultasi dan setiap
kali akan membahas hal yang sensitif atau personal
Pastikan privasi remaja terjaga
Bersikap sensitif terhadap latar belakang budaya, nilai dan norma yang dianut
remaja
Gunakan cara komunikasi yang interaktif, libatkan mereka dalam membuat
keputusan, dorong mereka untuk bertanya dan dukung partisipasi mereka dalam
proses konsultasi
28
*ini adalah bagian dari Modul Pelayanan Kesehatan Remaja yang
sedang dalam proses pendaftaran Hak Cipta. DILARANG mengutip,
mengambil sebagian atau seluruh isi tanpa izin dari penyusun utama
Dafar Pustaka
1. AAP. American Academy of Child and Adolescent’s Fact Sheet for Families. 2008.
2. Chown, P., Kang, M., Sanci, L., Newnham, V., Bennett, D.L. Adolescent Health:
Enhancing the skills of General Practitioners in caring for young people from culturally
diverse backgrounds, GP Resource Kit 2nd Edition. NSW Centre for the Advancement
of Adolescent Health and Transcultural Mental Health Centre, Sydney, 2008.
3. Mokdad AH, Forouzanfar MH, Daoud F, Mokdad AA, Bcheraoui CE, Moradi-Lakeh M.
Global burden of diseases, injuries, and risk factors for young people’s health during
1990–2013: a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2013. Lancet
2016; 387: 2383–401
6. World Health Organization. Orientation programme on adolescent health for health care
providers. WHO, Geneva, 2006
8. Patton, G.C., et al., Our future: a Lancet commission on adolescent health and
wellbeing. The Lancet, 2016. 387(10036): p. 2423-2478
9. Sawyer SM, Azzopardi PS, Wickremarathne D, Patton GC. The age of adolescence.
The Lancet Child & Adolescent Health. 2018;2(3):223-8.
10. World Health Organization. Global accelerated action for the health of adolescents ( AA-
HA!): guidance to support country implementation: World Health Organization; 2017
29