Anda di halaman 1dari 4

Vaksin BCG

A. Definisi Vaksin BCG


BCG (Bacillus calmet-Guerin) berasal dari strain bovinum M.tuberculosis yang dikultur
Calmette dan Guerin 1906. Mereka menyelidiki bahwa bila empedu ditambahkan ke medium
tempat tumbuhnya bakteri ini maka kelompok mikroorganisme akan tersebar dan terjadi
perubahan di dalam bentuk dan virulensinya. Mereka mendalilkan bahwa subkultur lama di
dalam medium yang mengandung empedu menghasilkan suatu strain vaksin yang
dilemahkan sesudah selama 1-3 tahun.
Vaksin bcg atau pemberian imunisasi bcg bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif
terhadapa penyakit Tuberculosis (TBC). Vaksin bcg mengandung kuman bcg yang masih
hidup. Jenis kuman TBC ini telah dilemahkan. Seorang anak menderita TBC karena
terhisapnya percikan udara yangmengandung kuman TBC, yang berasal dari orang dewasa
berpenyakit TBC. Mungkin juga bayi sudah terjangkit penyakit TBC sewaktu lahir, atau
terinfeksi kuman TBC sewaktu masih dalam kandungan, bila ibu mengidap penyakit
TBC.Pada anak yang terinfeksi, kuman TBC dapat menyerang berbgai alat tubuh
yangdiserangnya adalah peru ( paling sering ), kelenjar getah bening, tulang, sendi,ginjal,
hati, atau selaput otak.
Vaksin BCG menimbulkan sensitivitas terhadap tuberkulin. Efek proteksi timbul 8-12
minggu setelah penyuntikan. Efek proteksi bervariasi antara 0-80%. Hal ini mungkin
tergantung jenis vaksin yang dipakai, lingkungan dengan Mycobacterium atipik, atau faktor
penjamu. Bacillus Calmette Guerin adalah vaksin hidup yang dibuat dari Mycobacterium
bovis yang dibiak berulang selama 1-3 tahun sehingga didapatkan hasil yang tidak virulen
tetapi masih mempunyai imunogenitas. Vaksinasi BCG menimbulkan sensitivitas terhadap
tuberkulin, tidak mencegah infeksi tuberkulosis tetapi mengurangi risiko terjadi tuberkulosis
berat seperti meningitis TB dan tuberculosis milier (Ranuh,2008,p.132).
B. Mekanisme Vaksi BCG
Respon imun yang ditimbulkan setelah vaksinasi BCG pada bayi baru lahir. (A)
Pengakuan BCG di lokasi inokulasi oleh neutrofil, makrofag, dan DCs. (B) DCs kulit aktif
bermigrasi ke kelenjar getah bening yang menguras tenaga untuk mengaktifkan sel kekebalan
adaptif (C) Aktivasi sel CD4 + dan CD8 + T khusus Mycobacteria dengan profil TH1,
mensekresikan peningkatan jumlah sel IFN-γ dan granzymes (D) Aktivasi sel B mengarah
pada generasi memori dan sel plasma dan produksi antibodi spesifik antigen dalam
menanggapi adanya antigen dari BCG. Setelah aktivasi mereka, memori sel T dan B berada
di kelenjar getah bening.
C. Usia Pemberian
Pemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi baru lahir,sampai bayi
berumur 12 bulan, tetapi sebaiknya pada umur 0 – 2 bulan. Hasil yang memuaskan terlihat
apabila diberikan menjelang umur 2 bulan. Imunisasi BCG cukup diberikan 1 kali saja, pada
anak yang berumur lebih dari 2 bulan,dianjurkan untuk melakukan uji mantoux sebalum
imunisasi BCG,gunanyauntuk mengetahui apakah untuk mengetahui apakah ia telah
terjangkit penyakit TBC. Seandainya hasil uji mantoux positive, anak tersebut selayaknya
tidak mendapatkan imunisasi . Penyuntikan BCG tanpa dilakukan uji mantoux pada dasarnya
tidaklah membahayakan.
D. Klasifikasi dan Penggolongan Vaksin
Vaksin ini merupakan jenis Inactivated , yaitu Dari organisme yang diambil, dihasilkan
dari menumbuhkan bakteri atau virus pada media kultur, kemudian diinaktifkan, biasanya,
hanya sebagian (fraksional) dan selalu memerlukan dosis ulang. Ada 2 jenis vaksin
berdasarkan sensitivitasnya terhadap suhu, yaitu vaksin yang sensitif terhadap beku dan
sensitif terhadap panas. Vaksin ini termasuk jenis Vaksin yang sensitif terhadap panas (Heat
Sensitive/HS)
E. Efek Samping dan Penanganan
Umumnya pada imunisasi BCG jarang dijumpai akibat samping. Mungkin terjadi
pembengkakan kelenjar getah bening setempat yang terbatas dan biasanya menyembuh
sendiri walaupun lambat. Bila suntikan BCG dilakukan di lengan atas, pembengkakan
kelenjar terdapat di ketiak atau leher bagian bawah. Suntikan di paha dapat menimbulkan
pembengkakan kelenjar di selangkangan. Komplikasi pembengkakan kelenjar ini biasanya
disebabkan karena teknik penyuntikan yang kurang tepat, yaitu penyuntikan terlalu dalam.
Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti deman. Setelah 1-2
minggu akan timbul indurasi dan kemerahan ditempat suntikan yang berubah menjadi
pustule, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara
spontan dan meninggalkan tanda parut. Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional
di ketiak dan atau leher, terasa padat, tidak sakit dan tidak menimbulkan demam. Reaksi ini
normal, tidak memerlukan pengobatan dan akan menghilang dengan sendirinya (Departemen
Kesehatan RI,2006,p.21-22). 2–6 minggu setelah imunisasi BCG daerah bekas suntikan
timbul bisul kecil (papula) yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam waktu
2–4 bulan, kemudian menyembuh perlahan dengan menimbulkan jaringan parut dengan
diameter 2–10 mm.
Daftar Pustaka

Dian Nur Hadianti,dkk. BUKU AJAR IMUNISASI 2014 oleh Pusat Pendidikan dan
Pelatihan Tenaga Kesehatan

Makalah Tentang Imunisasi Bcg. TUGAS MATA KULIAH : KEPERAWATAN ANAK


MAKALAH IMUNISASI BCG. https://pdfcoffee.com/makalah-tentang-imunisasi-bcg-pdf-
free.html

Camila Covián, dkk.2019. BCG-Induced Cross-Protection and Development of Trained


Immunity: Implication for Vaccine Design
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6896902/

Anda mungkin juga menyukai