Anda di halaman 1dari 2

VAKSIN MR (Measles Rubella)

1. PENGERTIAN
Imunisasi MR adalah upaya preventif yang dilakukan terhadap penyakit campak
dan rubella dalam membentuk kekebalan tubuh seseorang sehingga rantai penularan virus
campak dan rubella dapat diputuskan (Kementerian Kesehatan, 2017). Campak dan
rubella adalah penyakit infeksi menular melalui melalui droplet baik bersin maupun
batuk, kemudian menempel hingga berkembang biak pada epitel nasofaring saluran napas
yang disebabkan oleh virus campak dan rubella. Morbili atau measles istilah dari
penyakit campak yaitu penyakit infeksi karena virus campak. Campak dapat
menyebabkan komplikasi yang serius seperti diare, radang paru (pneumonia), radang
otak(ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian. Gejala penyakit campak
adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit disertai batuk, pilek dan
konjungtivitis. Rubella adalah penyakit menular akut dan ringan terjadi karena togavirus
jenis rubivirus dan golongan virus Ribonucleic Acid (RNA) yang dapat menginfeksi anak
dan dewasa muda yang rentan. Gejala penyakit rubella tidak spesifik, umumnya gejala
berupa demam ringan, pusing, pilek, konjungtivitis, nyeri persendian. Imunisasi MR
diberikan pada anak usia 9 bulan hingga < 15 tahun, kemudian dosis ke 2 pada usia 18
bulan menggantikan imunisasi campak (Amilia, 2019; KEMENKES, 2017). Vaksin MR
berupa serbuk kering dengan pelarut berisi vaksin hidup yang dilemahkan. Vaksin yang
telah dilarutkan dapat digunakan hingga 6 jam. Vaksin ini terdiri dari kemasan 1 dosis
per vial, 2 dosis per vial, 5 dosis per vial, dan 10 dosis per vial. Vaksin ini merupakan
gabungan antara vaksin campak (measles) dan rubella yang memberikan perlindungan
kepada anak dari kelainan seperti ketulian, kebutaan, penyakit jantung bawaan, dan
kerusakan otak, hingga kematian akibat diare dan pneumonia (Kementerian Kesehatan,
2017).
2. MEKANISME
Dalam vaksin MR antigen yang di pakai adalah virus campak strain Edmonson
yang dilemahkan, virus rubella strai RA 27/3, dan virus gondog (Hidayat, 2018). Vaksin
diberikan dengan cara disuntikkan. Terhadap pemberian vaksin tersebut, maka tubuh
membuat zat-zat anti terhadap penyakit bersangkutan (oleh karena itu dinamakan
imunisasi aktif, kadar zat-zat dapat diukur dengan pemeriksaan darah) yang diharapkan
akan terjadi suatu proses infeksi buatan sehingga tubuh mengalami reaksi imunologi
spesifik yang akan menghasilkan respon seluler dan humoral serta dihasilkannya sel
memori, sehingga apabila benar-benar terjadi infeksi maka tubuh secara cepat dapat
merespon (Maryunani, 2010).
3. KEGUNAAN
Kegunaan imunisasi MR untuk anak adalah mencegah kesakitan, kecacatan bahkan
hingga kematian disebabkan penyakit campak dan rubella (Mulyani & Mega, 2018).
Imunisasi MR bagi anak juga akan memberikan perlindungan dari penyakit campak dan
rubella yang akan mencegah penyebaran virus kepada orang lain. Imunisasi MR
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang disekitarnya yaitu tidak tertularnya penyakit
tersebut kepada orang sekitar yang berada dilingkungan masyarakat apabila kekebalan
kelompok telah terbentuk (IDAI, 2013). Selain itu, manfaat lain dari vaksin MR menurut
(KEMENKES, 2017)
a. Menjaga imunitas tubuh agar kebal dari penyakit campak dan rubella di
masyarakat.
b. Memutuskan rantai penularan virus campak dan rubella.
c. Mengurangi morbiditas dan angka kematian oleh penyakit campak dan rubella.
d. Mengurangi angka kejadian CRS yang berbahaya apabila tertular kepada ibu
hamil
4. EFEK SAMPING
Reaksi yang akan ditimbulkan sebagai efek samping imunisasi MR pada
umumnya tidak ada, namun sebagian anak muncul gejala demam ringan, diare, tetapi
kejadian pada kasus tersebut jarang terjadi. Terkadang terdapat juga bercak merah,
benjolan ringan dan rasa tidak nyaman di area suntikan yang merupakan reaksi wajar
pada saat setelah imunisasi dilakukan yang akan hilang 2-3 hari (Mulyani & Mega, 2018
dalam Amilia, 2019).

DAFTAR PUSTAKA

KEMENKES. 2017. PEDOMAN KAMPANYE IMUNISASI CAMPAK & RUBELLA (MR)


UNTUK GURU DAN KADER.diakses dari
https://promkes.kemkes.go.id/download/dqjq/files519701.%20Buku%20Petunjuk
%20untuk%20Guru%20dan%20Kader_FINAL.pdf pada 7 Oktober 2021.

Alisa, dkk. 2019. HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG VAKSIN MR (MEASLES


RUBELLA) DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP
KEIKUTSERTAAN IMUNISASI MR DI DESA LAM BHEU, KECAMATAN DARUL
IMARAH, KABUPATEN ACEH BESAR. Jurnal Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan, Volume
7, Nomor 1. Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama.

Astutis, Amalia. 2019. FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI


MEASLES RUBELLA (MR) PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PIJORKOLING KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2019. FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

Anda mungkin juga menyukai